You are on page 1of 159

BAB I LATAR BELAKANG 1.

1 Gambaran Umum Desa Secara Geografis Desa Tanjung Pasir merupakan suatu desa di daerah pesisir pantai yang terletak di utara dari Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten yang mempunyai luas wilayah 570 hektar dan merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian satu meter dari permukaan dengan suhu udara 300-370C (Harti, 2010). Desa Tanjung Pasir berbatasan dengan sekitarnya seperti yang terlihat pada gambar 1.1 adalah sebagai berikut (Harti, 2010) :
a. b. c. d.

1.1.1 Situasi Keadaan Umum

Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanjung Burung Sebelah timur berbatasan dengan Desa Muara Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tegal Angus, Lemo dan Pangkalan Gambar 1.1 Peta Batas Wilayah Desa Tanjung Pasir

Sumber : dr Dwi Harti. Profil Puskesmas Tegal Angus.2010

Transportasi untuk mencapai wilayah Desa Tanjung Pasir sebagian besar dapat ditempuh dengan angkutan umum baik sepeda motor maupun mobil. Akan tetapi sebagian kecil hanya 1

dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Suasana sebelum memasuki Desa Tanjung Pasir melewati daerah Kampung Melayu Teluk Naga, selepas pasar maju sekitar 200 meter mengambil arah kanan. Kondisi fisik jalan menuju Desa Tanjung pasir dari arah Bandara Soekarno Hatta cukup baik menggunakan aspal meskipun ada beberapa jalan yang berlubang namun tidak begitu mengganggu perjalanan. Sedangkan kondisi fisik jalan menuju Desa Tanjung Pasir dari arah Tanjung Burung berupa bebatuan (Harti, 2010). Desa Tanjung Pasir terdiri dari 6 Kepala Dusun, 14 Rukun Warga (RW) dan 34 Rukun Tetangga (RT). Jarak tempuh dari pusat pemerintahan Desa Tanjung Pasir dalam melaksanakan hubungan dan komunikasi kerja dengan pemerintah di atasnya secara berjenjang sebagai berikut (Harti, 2010):
a. b. c.

Dengan kantor kecamatan berjarak Dengan ibukota kabupaten berjarak Dengan ibukota provinsi berjarak

: 12 Km : 54 Km : 72 Km

Gambar 1.2 Peta Wilayah Desa Tanjung Pasir

Sumber : dr Dwi Harti. Profil Puskesmas Tegal Angus.2010

Desa Tanjung Pasir memiliki tiga musim yaitu musim penghujan, kemarau dan angin. Musim yang mempengaruhi Desa Tanjung Pasir pada kurun waktu satu tahun ini adalah musim angin. Angin bertiup dari arah barat atau barat daya dengan kecepatan 15 km/jam dengan curah hujan rata-rata 26,4 mm/tahun (Harti, 2010)

1.2

Gambaran Umum Desa Secara Demografi Jumlah penduduk di wilayah Desa Tanjung Pasir sampai dengan akhir tahun 2011 adalah

1.2.1 Situasi Kependudukan 8.849 jiwa terdiri dari 4.436 jiwa laki-laki, dan 4.413 jiwa perempuan. Terdapat 1.936 kepala keluarga di Desa Tanjung Pasir. Kepadatan penduduk rata-rata 1.569 jiwa/km 2 dan rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga adalah 4,6 jiwa, dengan jumlah 1736 rumah (Kantor Statistik Kecamatan Teluk Naga, 2011). Dilihat dari berbagai aspek, maka Desa Tanjung Pasir berbatasan langsung dengan kota Jakarta atau administratif Kepulauan Seribu yang mempunyai fungsi sebagai penyangga dari berbagai aspek kehidupan, yang tentunya sangat mempengaruhi berbagai pembangunan dan sebagai alat dari perkembangan teknologi, transformasi dan telekomunikasi yang semakin luas dengan jumlah penduduk sebesar 10.225 jiwa serta didukung dari sarana dan prasarana pendidikan dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) sampai dengan tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) atau Madrasah Tsanawiyah (Mts) (Harti, 2010). Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan berdasarkan data yang tercatat di Desa Tanjung Pasir adalah sebagai berikut (Harti, 2010):
a.

Tamat akademi/sederajat Tamat Perguruan Tinggi/sederajat Buta huruf

: 45 orang : 521 orang : 498 orang

b.
c.

1.2.2 Pendidikan Tingkat pendidikan masyarakat sangat berperan dalam membentuk sikap dan perilaku masyarakat terhadap program kesehatan sehingga pendidikan sangat berperan dalam pembangunan kesehatan (Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus, 2011). Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan berdasarkan data yang tercatat di Desa Tanjung Pasir adalah sebagai berikut (Kartikawatie, 2012): a) Tidak/belum pernah bersekolah : 894 orang : 1231 orang : 3590 orang 3

b) Tidak/belum tamat SD c)

SD/MI

d) SLTP/MTs e) f) SLTA/MA AK/Diploma

: 785 orang : 863 orang : 18 : 24 orang orang

g) Universitas

Prasarana pendidikan di Desa Tanjung Pasir adalah sebagai berikut (Kartikawatie, 2012): Tabel 1.2.2.1 Jumlah prasarana pendidikan di Desa Tanjung Pasir No. Prasarana Pendidikan Jumlah Sekolah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. TK (Taman Kanak-Kanak) SD (Sekolah Dasar) Negeri Madrasah Ibtidaiyah (MI) SMP (Sekolah Menengah Pertama) Negeri Madrasah Tsanawiyah (MTs) SMP (Sekolah Menengah Pertama) Swasta Islam SMA (Sekolah Menengah Atas) Negeri SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Negeri 9 Lembaga Pendidikan: Pendidikan Usia dini (PAUD) Kursus bahasa Kursus menjahit
(puskesmas Tegal Angus)

Jumlah Murid (orang) 153 1.269 876 413 -

Jumlah Guru (orang) 5 28 16 16 -

(unit) 5 2 2 1 -

1.2.3 Keadaan Sosial Ekonomi Ekonomi yang rendah, dimana data ini masih belum jauh berubah seperti tahun Keadaan ekonomi erat kaitannya dengan sumber mata pencaharian penduduk. Sebagian besar wilayah kerja di Desa Tanjung Pasir belum berkembang secara ekonomi. Jumlah penduduk Desa Tanjung Pasir terdiri dari 8.849 jiwa yang usia produktif dan pencari kerja diperkirakan sebanyak 2.039 jiwa. Secara umum dapat dijelaskan bahwa masyarakat Desa Tanjung Pasir bermata pencaharian sebagai nelayan, petani, pedagang, dan buruh dengan pendapatan yang tidak tetap. Dari data yang didapat pada tahun 2011 menunjukkan hampir separuh dari jumlah penduduk di Desa Tanjung Pasir mempunyai tingkat-tahun sebelumnya (Kartikawatie, 2012). Jumlah penduduk menurut mata pencaharian pokok adalah sebagai berikut (Kartikawatie, 2012):
a) b) c) d) e) f) g) h) i) j) k) l) m) n) o) p)

Nelayan Buruh/swasta Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pedagang Penjahit Tukang batu Tukang kayu Peternak Pengrajin Montir Dokter/bidan Supir Pengemudi becak TNI/POLRI Pengusaha Petani

: 2.331 orang : 65 orang : 15 orang : 1.213 orang : 24 orang : 62 orang : 42 orang : 6 orang : 5 orang : 25 orang : 6 orang : 30 orang : 43 orang : 6 orang : 8 orang : 176 orang

Sarana perekonomian dan perdagangan di Desa Tanjung pasirantara lain (Kartikawatie, 2012):
a) b) c) d) e) f) g) h) i) j) k) l) m) n)

Koperasi Pasar Warung/kedai Kios kelontong Bengkel Toko Percetakan/sablon Material/toko bangunan Swalayan Supermall Pegadaian Bank BRI Bank Swasta Pos Giro

:1 :: 100 :5 :8 : 20 ::::::::-

unit unit unit unit unit unit unit unit unit unit unit unit unit unit

Berdasarkan topografi, Desa Tanjung Pasir merupakan kawasan pantai yang landai sehingga di Desa Tanjung Pasir terdapat tambak yang luasnya mencapai 570 hektar. Walaupun demikian, pada awalnya lahan di Tanjung Pasir tidak cocok untuk kegiatan budidaya karena kurang baiknya sistem irigasi yang ada. Baru setelah adanya perbaikan irigasi oleh pemerintah, kegiatan budidaya dapat berkembang lebih baik. Sedangkan berdasarkan kepemilikan tambak, dari total luas tambak yang ada di Desa Tanjung Pasir hanya sekitar 20% saja yang dimiliki oleh penduduk desa setempat, selebihnya merupakan milik orang Jakarta dan sekitarnya. Komoditas budidaya tambak utama yang ada di Desa Tanjung Pasir adalah ikan bandeng, mujair dan kakap (Kartikawatie, 2012). Desa Tanjung Pasir juga merupakan daerah pariwisata yang biasanya di akhir minggu atau hari libur banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Tempat pariwisata yang terdapat di desa Tanjung Pasir adalah tempat penangkaran buaya , resort, serta wisata pantai Tanjung Pasir. 6

Tempat yang paling banyak dikunjungi biasanya adalah kawasan pantai. Namun keadaan pantai di Tanjung Pasir tidak terawat dengan baik. Banyak sampah yang tidak terurus dan air pantai yang terlihat berwarna kecoklatan. Hal ini mungkin dapat juga disebabkan karena masih banyaknya warga setempat yang membuang sampah rumah tangganya ke pantai. Desa Tanjung Pasir juga merupakan salah satu tempat yang bisa dimanfaatkan untuk para wisatawan menyeberang ke kawasan Pulau Seribu. (Kartikawatie, 2012).

1.2.4 Keadaan Sosial Budaya Desa Tanjung Pasir memiliki beberapa suku di dalam masyarakatnya antara lain betawi, melayu dan sisanya adalah pendatang. Berdasarkan pencatatan yang dilakukan oleh kantor kepala desa setempat, mayoritas warga desa Tanjung Pasir beragama Islam yaitu 97% dan ada pula yang beragama Hindu, sisanya menganut agama Kristen Katolik, Protestan, dan agama Budha. Suasana beragama warga Desa Tanjung Pasir cukup baik, rukun, aman, dan tentram, saling menghormati dan tolong menolong (Harti, 2010). Jumlah penduduk berdasarkan agama adalah sebagai berikut (Harti, 2010): a. b. c. d.
e.

Islam Katolik Protestan Hindu Budha

: 9.594 orang : 12 orang : 2 orang : 56 orang : 51 orang

Sarana peribadatan yang tersedia di Desa Tanjung Pasir adalah sebagai berikut (Harti, 2010): a. b.
c.

Mesjid Mushola Majelis Taklim Gereja Pura

: 6 unit : 30 unit : 12 unit ::-

d. e.

1.2.5 Transportasi Sarana transportasi masyarakat Desa Tanjung Pasir dengan menggunakan angkutan umum, ojek motor, becak serta sepeda (Kartikawatie, 2012).

1.2.6 Kesehatan Upaya Pemerintah Desa Tanjung Pasir dengan instansi terkait, dalam hal ini Puskesmas untuk pelayanan kesehatan masyarakat, antara lain (Kartikawatie, 2012): a) b)
c)

Peningkatan gizi keluarga Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita yang ada di setiap Posyandu, pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil. Pencegahan penyakit, vaksinasi filariasis (kaki gajah), imunisasi polio bagi balita, pemberian vitamin A. Penyuluhan kesehatan dan penyakit antara lain demam berdarah dengue, flu burung, chikungunya, dan sejenisnya. Penanganan bagi balita yang kekurangan gizi dengan memberikan susu dan makanan yang bernutrisi. Penyuluhan kesehatan tentang bagaimana menjaga dan memelihara lingkungan dengan membersihkan rumah masing-masing dan lingkungan sekitarnya. Pemanfaatan dengan ditanami sayur mayur dan Tanaman Obat Keluarga (TOGA), tabulapot, dan tabulakar. Sebagai penunjang kegiatan tersebut, dibutuhkan sarana kesehatan yang tersedia di Desa

d)

e)

f)
g)

Tanjung Pasir (Kartikawatie, 2012):


a. b. c.

Poskesdes Pos KB keluarga Posyandu

: 1 unit : - unit : 6 unit

d. e. f. g. h. i. j. k.

Pos mandiri Klinik bersalin/BKIA Praktek dokter/bidan Praktek bidan Paraji Keluarga Berencana Jumlah pos/klinik KB Jumlah Pasangan Usia Subur : - unit : 4 unit : 4 unit

: - unit

: 4 orang : - orang : - unit : 334 pasang

Jumlah Akseptor KB
1. pil 2. IUD 3. Kondom 4. Suntik 5. Implant

:127 orang :14 orang : - orang :190 orang :13 orang

Berdasarkan data puskesmas Tegal Angus yang kami dapat, salah satu penyakit tersering yang terjadi di Desa Tanjung Pasir adalah Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) seperti panas badan yang disertai batuk dan pilek. 1.2.7 Kesehatan Gigi dan Mulut Balita Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas tahun 2010, untuk pelayanan kesehatan gigi dan mulut murid SD/MI di Puskesmas Tegal Angus berjumlah 5.573 orang, yang mendapat 9

pemeriksaan berjumlah 4.481 orang. Dari jumlah tersebut didapatkan 2.921 siswa perlu mendapat perawatan, sementara yang berhasil mendapat perawatan hanya berkisar 163 orang (5,58%). (Harti, 2010). Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas tahun 2011, untuk program upaya pengobatan kunjungan rawat jalan gigi sebsar 63,18%. Dari data pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi didapatkan data pencapaian pembinaan kesehatan gigi di posyandu sebesar 121,4%, pembinaan kesehatan gigi pada TK 100%, pembinaan dan bimbingan sikat gigi masal pada SD/MI 69,52%, perawatan kesehatan gigi pada SD/MI 242,5%, murid SD/MI yang mendapatkan perawatan gigi 12,49%, gigi tetap yang dicabut 81,11%, gigi tetap yang ditambal permanen 0,38%. (Kartikawati,2011) Dari data tersebut didapatkan bahwa kunjungan rawat jalan gigi masih kurang (<80%). Hal ini disebabkan oleh kurangnya sosialisasi adanya upaya pengobatan gigi di Puskesmas Tegal Angus. Sementara untuk upaya pengembangan pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi (89,62%) termasuk kategori cukup (81-90%). Untuk program pembinaan kesehatan gigi di Posyandu sudah baik yaitu 121% (>90%) ini disebabkan adanya program UKGMD yang dilaksanakan setiap bulan di posyandu. Murid SD/MI yang mendapatkan perawatan gigi masih kurang (12,49%) karena kurangnya tenaga kesehatan gigi untuk melakukan tindakan gigi di murid sekolah dasar dan MI walaupun sudah dilakukan tapi masih kurang mencakup semua murid. (Kartikawati,2011)

10

GAMBARAN KELUARGA BINAAN 2.1 Lokasi Keluarga Binaan Keluarga binaan berada di RT 01/ RW 011 Kampung Tanjung Pasir Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk naga, kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Ny. Khusnul Khotimah

Ny. Nuryani

Tn. Masda

Ny. Gunyah

Tn. Husen

Tn. Uwes

11

2.1.2 Profil Keluarga Binaan Ny. Khusnul Khotimah KELUARGA BINAAN RT. 01/11 DESA TANJUNG PASIR

12

Gambar 1.1 Denah rumah Ny. Khusnul Khotimah

Tabel 1.2 Data dasar keluarga

Nama Ny. Husnul Khotimah Tn. Ayus

Status Keluarga Ibu Anak ke-1

Jenis

Usia

Pendidikan SD tdk lulus Sarjana

Pekerjaan Ibu rumah tangga Kontraktor

Penghasilan Rp. 750.000 13

Kelamin Perempuan 48 th Laki-laki 33 th

/bulan Nn. Restiani Tn. Saifullah Ny. Atun Tn. Fauzi Nn. Mia Amelia By. Adinda Anak ke-4 Anak ke-5 Menantu Anak ke-8 Anak ke-9 Cucu ke-5 Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan 25 th 24 th 23 th 16 th 15th 6 bulan SLTA SMEA SLTA SLTP SD Pegawai Kontraktor Pegawai Pelajar Pelajar Rp. 500.000 /bulan Rp. 200.000 /bulan Rp. 500.000 /bulan -

NO 1

FAKTOR INTERNAL Kebiasaan merokok

YA/TIDAK Ya

KETERANGAN Tn. Ayus dan Tn. Saifullah merokok 1 bungkus/hari.

Kebiasaan jajan

Ya

Seluruh anggota keluarga gemar jajan di luar. Terutama anak ke-9 (Nn. Mia) yang sering jajan 4 kali dalam sehari, contoh jajanan seperti makanan ringan, cokelat, permen, dan bakso. Jalan-jalan sore Terutama berobat ke puskesmas

3 4

Olahraga Pola pencarian pengobatan

Ya Ya

Menabung

Tidak

14

15

NO 1

FAKTOR EKSTERNAL Bangunan tempat tinggal - Ventilasi

YA/TIDAK Ya

KETERANGAN Ventilasi di dalam rumah cukup

Pencahayaan

Ya

Sinar matahari dapat masuk ruangan

MCK (WC) Air bersih

Ya Ya

WC jongkok terdapat septic tank Terdapat sumur sumber air untuk mencuci, minum, memasak, dan mandi namun semenjak 3 tahun terakhir air berwarna kekuningan.

Selokan

Ya

Terdapat selokan di belakang rumah untuk tempat pembuangan limbah.

Kandang

Ya

Kandang ayam terdapat disamping rumah tapi sudah tidak terdapat ayam di dalamnya

Pekarangan

Ya

Terdapat pekarangan di depan rumah seluas 10 x 5 meter

Dapur

Ya

Dapur terletak dibagian belakang rumah seluas 3x4 meter

Kamar

Ya

Terdapat tiga kamar tidur masing-masing dihuni oleh dua sampai tiga orang

Ruang keluarga

Ya

Terdapat ruang keluarga yang terpisah dengan ruang tamu

Kepadatan penduduk Kepadatan rumah Cukup

16

I.

STATUS SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN HIDUP Pada keluarga ini penghasilan anak dan menantu jika digabungkan cukup mencukupi

untuk menghidupi seluruh keluarga. Dilihat dari menu makananpun keluarga ini cukup mampu untuk memenuhi kebutuhan masing-masing anggota keluarga. Tidak ada anggota keluarga yang masuk ke dalam gizi kurang. Dilihat dari bangunan rumah, keluarga ini cukup sejahtera, walaupun beberapa hal kurang memenuhi syarat rumah sehat. II. KESEHATAN KELUARGA a. Perilaku Kesehatan Keluarga Kebiasaan merokok : Tn. Ayus dan Tn. Saifullah ( -1 bungkus/hari)

17

Mandi Cuci tangan Olah raga Cuci pakaian Sikat gigi

: 2 kali sehari : setiap mau makan dan setelah BAB tanpa memakai sabun : Jalan-jalan sore : Ya, satu kali pagi hari : Sikat gigi 2 kali sehari saat mandi, namun tidak pernah menggosok gigi sebelum tidur

Jam kerja Pola istirahat Rekreasi

: 6-8 jam : 8-9 jam : Pernah, tetapi jarang (6 bulan sekali)

b. Riwayat Penyakit
Nama Penyakit Berapa Kali Kapan saja Berobat ke Hasil Alm. Tn. Syafei Kencing manis, paru, ginjal Tidak berobat Meninggal

Nama Penyakit Berapa Kali

Nn. Mia Batuk pilek 2-3 kali dalam setahun

18

Kapan saja Berobat ke Hasil

Terakhir bulan juli 2012 Bidan setempat Sembuh

Jumlah keluarga masih sakit Jumlah keluarga cacat karena sakit Jumlah keluarga meninggal karena sakit III. POLA KONSUMSI MAKANAN KELUARGA a. Pola makan b. Sumber makanan c. Gizi seimbang : 3 kali dalam sehari : masak sendiri : cukup

: 0 :0 :1

19

2.1.2 Profil Keluarga Binaan Ny. Nuryani KELUARGA BINAAN RT. 01/11 DESA TANJUNG PASIR

Gambar 2.2 Denah rumah Ny. Nuryani

20

Tabel 2.2. Data Dasar Keluarga Nama Ny. Nuryani An. Lukman By. Lucky Status Jenis Usia 31 Tahun 14 Tahun 6 bulan Pendidika n SMP SMP Buruh Cuci Tidak Bekerja Tidak Bekerja Rp.200.000/ bulan _ Pekerjaan Penghasilan Keluarga Kelamin Kepala Perempuan Keluarga Anak I Anak II Laki-laki Laki-laki

NO 1 2

FAKTOR INTERNAL Kebiasaan merokok Kebiasaan jajan

YA/TIDAK Tidak Ya

KETERANGAN Tidak ada keluarga yang merokok Seluruh anggota keluarga senang jajan, terutama anaknya (an.lukman), jajan 3x dalam sehari di warung dekat rumah dan di sekolah. Biasanya berupa bakso, permen, coklat, chiki dan es. An. Lukman pernah terkena batuk pilek dan diare setelah jajan .

Olahraga

Tidak

Tidak ada keluarga yang olahraga

Pola pencarian pengobatan

Ya

Jika ada yang sakit biasanya keluarga langsung datang ke puskesmas, tetapi pasien tidak mempunyai kartu jamkesmas.

Menabung

Tidak

Tidak ada keluarga yang menabung

NO 1

FAKTOR EKSTERNAL Bangunan tempat tinggal - Ventilasi

YA/TIDAK Tidak

KETERANGAN Tidak memiliki ventilasi yang 21

Pencahayaan

Ya

baik. Lubang cahaya < 1/10 luas lantai ruangan, sinar matahari < 1 jam dapat masuk ruangan. Tidak memiliki WC di rumah. Berasal dari sumur dibelakang rumah yang biasa digunakan untuk mandi dan cuci pakaian. Tidak terdapat selokan tempat pembuangan air, namun sistem pembuangan juga tidak ada. Terdapat kandang bebek dengan ukuran 10 x 7 meter dan jumlah bebek 120 ekor. Dengan pembuangan limbah bebek yang setiap hari dibuang. Terdapat pekarangan di samping rumah yang ditumbuhi tanaman. Terdapat dapur yang menyatu dengan ruang keluarga dan ruang tamu tanpa lubang pembuangan asap. Terdapat 1 kamar dihuni 3 orang dan tanpa dilengkapi ventilasi dan jendela. Terdapat ruang keluarga yang menyatu dengan ruang tamu dan dapur.

MCK (WC) Air bersih

Tidak Ya

Selokan

Tidak

Kandang

Ya

Pekarangan

Ya

Dapur

Ya

Kamar

Ya

Ruang keluarga

Ya

Kepadatan penduduk - Kepadatan rumah

Ruang untuk aktivitas masingmasing anggota keluarga > 9 m2. 22

Sistem

pembuangan

Sampah dibuang di halaman samping lalu dibakar atau dibuang langsung ke kali. Semen. Terbuat dari tembok dengan cat berwarna putih dan orange Atap rumah ditutupi genting asbes tanpa plafon. Terdapat pagar terbuat dari kayu bambu.

sampah dan limbah 3 Pemicu Lantai rumah Dinding rumah Atap rumah Pagar dalam lingkungan

rumah - Asap dapur - Asap rokok - Debu

Ada Tidak Tidak

I.

STATUS SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN HIDUP Pada keluarga ini penghasilan kepala keluarga tidak mencukupi untuk menghidupi seluruh keluarga. Dilihat dari menu makananpun keluarga ini tidak cukup mampu untuk memenuhi kebutuhan masing-masing anggota keluarga. Terlihat seringnya mendapat bantuan dari keluarga terdekat berupa makanan untuk bayinya. Dilihat dari bangunan rumah, keluarga ini tidak cukup sejahtera, karena tidak memenuhi syarat rumah sehat. 23

II.

KESEHATAN KELUARGA a. Perilaku Kesehatan Keluarga Kebiasaan merokok Mandi Cuci tangan : Tidak ada keluarga yang merokok : 2 kali sehari dengan sabun : Setiap selesai BAB dan mau makan tanpa menggunakan sabun. Olah raga Cuci pakaian Sikat gigi : Tidak ada keluarga yang olah raga : Ya, setiap hari menggunakan air sumur : Sikat gigi 2 kali sehari saat mandi. Namun tidak pernah menggosok gigi sebelum tidur Jam kerja Pola istirahat Rekreasi : Ny. Nuryani : 2-3 jam : 7-8 jam : Tidak pernah

b. Riwayat Penyakit
Nama Penyakit Berapa kali Kapan saja Berobat ke Hasil Nama Penyakit Berapa kali Ny.Nuryani Batuk pilek Puskesmas atau beli obat warung. Keluhan tetap berulang. An.Lukman ISPA Sering

24

Kapan saja Berobat ke Hasil :

jika pasien mengkonsumsi jajanan es. Puskesmas Pengobatan tuntas

Nama Penyakit Berapa kali Kapan saja Berobat ke Hasil :

By.Lucky Campak 1 kali 1 Bulan yang lalu Puskesmas Pengobatan tuntas

Nama Penyakit Berapa kali Kapan saja

Campak -

Cacingan -

An. Lukman Pilek sering Saat umur 6 tahun hingga sekarang Puskesmas Sembuh

Diare 1 Umur 3,5 tahun

Demam 2 Umur 3,5 tahun dan 6 tahun

Berobat ke Hasil

Sembuh

puskesmas Sembuh

Ket: pada anak ini sering sakit pilek walaupun sudah berobat ke puskesmas.

Nama Penyakit Berapa kali Kapan saja

Campak 1 Umur 5 bulan

Cacingan -

By. Lucky Pilek -

Diare -

Demam 2 Umur 3 bulan dan umur 5 bulan puskesmas Sembuh

Berobat ke Hasil

Puskesmas Sembuh

25

Jumlah keluarga masih sakit Jumlah keluarga cacat karena sakit Jumlah keluarga meninggal karena sakit c. Riwayat Kehamilan
Kehamilan ke Usia ibu ANC Tempat melahirkan Melahirkan ditolong Cara melahirkan Penyakit saat hamil Bayi Berat lahir 1 18 tahun -

: Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada

Keguguran saat 6 bulan -

Kehamilan ke Usia ibu ANC Tempat melahirkan Melahirkan ditolong Cara melahirkan Penyakit saat hamil Bayi Berat lahir

2 20 tahun 2 kali Rumah Bidan Normal Normal 3500 gram

Kehamilan ke Usia ibu ANC Tempat melahirkan Melahirkan ditolong

3 31 tahun 2 kali Rumah Bidan

26

Cara melahirkan Penyakit saat hamil Bayi Berat lahir

Normal Normal 3200 gram

a. Makanan dan Imunisasi Bayi


Anak ASI PASI MPASI Imunisasi Tempat imunisasi ke 1 sampai umur 6 bulan bubur sejak umur 5 bulan tidak pernah -

Anak ASI PASI MPASI Imunisasi Tempat imunisasi

ke 2 Masih asi hingga sekarang pisang dan bubur sejak umur 6 bulan 1 kali hepatitis B Posyandu

III. POLA KONSUMSI MAKANAN KELUARGA a. Pola makan b. Sumber makanan c. Gizi seimbang d. Kebiasaan jajan : 3 kali dalam sehari : Masak sendiri : Tidak : Ya

27

28

2.1.3 Profil Keluarga Binaan Tn. Uwes KELUARGA BINAAN RT 01/ RW 11 DESA TANJUNG PASIR

Gambar 3.1 Denah rumah keluarga Tn. Uwes

29

Tabel 1.3. Data Dasar Keluarga Tn. Uwes Nama Tn. Uwes Status Keluarga Kepala keluarga Ny. Uni Istri Perempuan 41 th SD Jenis Kelamin Laki-laki Usia 45 th Pendidika n SD Pekerjaan Kuli pasir Penjual ayam An.Maesaro h Anak pertama Perempuan Meninggal usia 3 jam dalam keadaan An. NN Anak kedua biru Perempuan Meninggal dalam kandungan saat usia 8 Tn. Alpian Anak ketiga Tn. Junaedi Anak keempat Laki-laki 20 th SMA Laki-laki bulan 22 th SMP Pegawai pabrik plastik Pelajar Rp.100.000200.000 / minggu Penghasilan Rp.200.000-

pengangkut / hari Rp. 30.00050.000 / hari -

30

An. Siti Alawiyah

Anak kelima

Perempuan Meninggal saat usia 3 bl karena sesak nafas

An. Kurnia

Anak keenam

Perempuan Meninggal saat usia 3 bl karena sesak nafas 11 th

An. Abdul Rojak An. Siti Suaebah An. Gojali

Anak ketujuh Anak kedelapan Anak kesembilan

laki-laki

SD

Pelajar

Perempuan Laki-laki

7 th 5 th

SD -

Pelajar -

An. Siti

Anak kesepuluh

perempuan

1,5 th

31

NO 1

FAKTOR INTERNAL Kebiasaan merokok

YA/TIDAK Ya

KETERANGAN Tn.Uwes dan Tn.Alpian merokok di dalam dan di luar rumah, masing-masing sebanyak 1-2 bungkus per hari. Asap dan abu rokok dalam rumah kadang tercemar dan berserakan setelah selesai merokok. Anak-anak keluarga ini sering jajan makanan seperti bakso, mie ayam, soto, makanan ringan, minuman berwarna dan dengan pemanis buatan. Mereka jajan biasanya pada saat makan siang, tiap harinya Abdul Rojak, Siti Suaebah, dan Gojali jajan makanan ringan empat sampai lima kali perhari. Keluarga ini tidak pernah meluangkan waktu khusus untuk berolahraga, mereka lebih mengutamakan waktunya untuk bekerja. Keluarga ini jika mengalami sakit biasanya berobat ke puskesmas Tegal Angus dan bidan terdekat. Keluarga Tn. Uwes menabung di rumah

Kebiasaan jajan

Ya

Olahraga

Tidak

4 5

Pola

pencarian

Ya Ya

pengobatan Menabung

NO. 1

FAKTOR EKSTERNAL Bangunan tempat tinggal - Ventilasi

YA/TID AK Ya

KETERANGAN

Ventilasi rumah Tn. Uwes belum

memenuhi syarat ventilasi yang baik karena kurang dari 15% dari luas lantai rumah, dan ventilasi tersebut tidak pernah dibuka. Ventilasi di ruang tamu ada tiga kotak, masing-masing berukuran 70 cm x 50 cm. Ventilasi ini terbuka dan tidak tertutup oleh 32

jaring nyamuk. Pada kamar samping terdapat ventilasi

di atas jendela berukuran 70 cm x 20 cm tetapi semua ditutup menggunakan jaring nyamuk. Untuk kamar depan dan tengah tidak terdapat ventilasi, semua tertutup oleh kayu Pencahayaan Ya panjang yang dipakai bekas warung. Kurang dari 1 / 10 luas lantai. Ketiga kamar, ruang tengah memakai lampu panjang putih. Cahaya matahari hanya sedikit yang bisa masuk MCK (WC) Ya ke dalam rumah sehingga rumah terlihat gelap. Kamar mandi rumah Tn. Uwes ada dua. Satu terletak di depan berukuran 2 m x 2 m, tersedia fasilitas jamban di dalamnya serta bak mandi dan keran. Pada kamar mandi tersebut terdapat pintu kayu. Dinding dan lantai sama-sama terbuat dari semen. Satu lagi terletak di belakang, di sebelah dapur, disini hanya terdapat sumur yang kedalamannya, disini tidak terdapat jamban, dan hanya dipakai untuk mandi dan mencuci piring. Tidak tersedia fasilitas jamban di dalamnya dan tidak ada pembatas dinding dengan dapur. Dinding tembok belum dicat. Lantai dan dinding terbuat dari semen serta Air bersih Ya tidak adanya pintu. Persediaan air bersih keluarga Tn. Uwes menggunakan air PAM yang dibeli dari sumber air dekat rumahnya, serta dari sumur yang ada dibelakang rumah, air PAM ini 33

digunakan untuk mencuci baju, mencuci piring, keperluan memasak, dan mandi. Untuk keperluan minum, keluarga Tn. Uwes Kandang Ya membeli air isi ulang. Kandang ayam bersatu dengan rumah, ada tepat Pekarangan Ya dibelakang rumah. Kandang ini dibersihkan setiap hari. Keluarga Tn. Uwes memiliki halaman yang luas di samping kanan rumah. Halaman samping ini seluas 24 m2. Halaman ini digunakan untuk timbunan pasir yang menjadi mata pencaharian keluarga Tn. Uwes, dan juga digunakan untuk menjemur pakaian. Halaman belakang untuk kandang ayam, halaman depan langsung berhubungan dengan jalan. Dapur Ya Terdapat satu dapur berukuran 6 m x 4 m yang berhubungan langsung dengan sumur. Kamar Ya Tidak tersedia sarana pembuangan asap dapur. Terdapat tiga kamar, semua digunakan sebagai kamar tidur namun tidak tetap penghuninya dan jarang dibersihkan dan dirapihkan sehingga banyak debu yang menumpuk, yang masing-masing berukuran 2,5 m x 2,5 m, 3 m Ruang keluarga Ya x 3 m, dan 2 m x 2,5 m. Terdapat ruang tamu berukuran 6 m x 3 m yang bergabung dengan ruang tengah (ruang keluarga) yang lantainya terbuat dari keramik. 2. Kepadatan penduduk Kepadatan rumah Sistem Padat Ada Ruang untuk masing-masing anggota keluarga < 9 mm2. Penampungan sampah di depan halaman rumah yaitu di kali yang kering yang 34

pembuangan sampah dan

limbah

lokasinya ada di dekat jalan sebrang rumah, setelah terkumpul sampah lalu dibakar. Pembuangan limbah rumah tangga yang cair langsung ke selokan. Selokan ini langsung mengalir ke kali. Limbah padat dibuang ke tempat penampungan sampah. Sarana pembuangan limbah dari jamban dilengkapi dengan septic tank terletak di halaman samping kanan. Jarak septic tank dengan sumber air bersih sekitar 11 meter. Teras dan ruang tamu menggunakan lantai keramik, sedangkan kamar tidur, kamar mandi depan, dan dapur menggunakan semen. Pada teras dindingnya menggunakan tembok dengan cat berwarna putih. Ruangan dalam rumah semua dinding menggunakan tembok dengan cat berwarna putih. Seluruhnya menggunakan genteng.

Lantai rumah

Ada

Dinding rumah

Ada

Atap rumah

Ada

Seluruh

ruangan dalam rumah tidak menggunakan plafon. Ketinggian atap rumah 5 meter. 3 Pagar Ada rumah Ada Ada Ada Tidak terdapat pembuangan gas sisa saat memasak. Jika Tn. Uwes dan Tn. Alpian merokok di dalam rumah terdapat asap rokok. Terutama pada kedua kamar depan dan tengah terdapat benyak debu karena tidak pernah dibersihkan. Terdapat debu juga pada ruang tamu karena jarang dibersihkan. Terdapat sawang pada langit-langit rumah. Terbuat dari bambu dan hanya terdapat di depan teras Pemicu dalam lingkungan Asap dapur Asap rokok Debu

35

I.

STATUS SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN HIDUP a. Pendapatan per bulan: Tn. Uwes bekerja sebagai kuli pengangkut pasir dengan pendapatan sekitar Rp. 200.000 Rp. 400.000 per hari. Ny. Uni bekerja sebagai pedagang ayam dengan pendapatan Rp. 30.000 Rp. 50.000 per hari. Tn. Alpian bekerja di pabrik plastic dengan pendapatan Rp. 100.000 Rp. 200.000 per minggu. b. Status ekonomi: Penghasilan tipe kelas atas ( Menurut Friedman, 2004) c. Pendapatan per bulan ini digunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan sebagian ada yang ditabung dirumah.

II.

KESEHATAN KELUARGA a. Perilaku Kesehatan Keluarga Kebiasaan merokok : dilakukan oleh dua anggota keluarga yaitu Tn. Uwes dan Tn. Alpian Mandi Sikat gigi : dua kali dalam sehari menggunakan sabun : semua keluarga menyikat gigi dua kali 36

dalam sehari memakai pasta gigi. Kecuali Siti yang tidak menyikat gigi, dan keluarga menyikat gigi sebelum tidur Cuci tangan : ya, setelah buang air memakai sabun dan sebelum makan kadang tanpa memakai sabun Olah raga Cuci pakaian Jam kerja : Tidak : ya, setiap hari, menggunakan air sumur : Tn. Uwes tidak bisa ditentukan Ny. Uni tidak bisa ditentukan Tn. Alpian 7-8 jam perhari tidak pernah

Pola istirahat Rekreasi

: 6-8 jam perhari setiap anggota keluarga : ketika ada hari libur, tetapi tidak selalu

b. Riwayat Penyakit Nama Penyakit Berapa kali Kapan saja Berobat ke Hasil Tn. Uwes TBC Paru Satu kali Tahun 2007

(pengobatan

enam

bulan) Puskesmas Tegal Angus Dinyatakan sembuh oleh dokter

37

Nama Penyakit Berapa kali Kapan saja Berobat ke Hasil

Abdul Rojak Batuk pilek Tiga kali Tahun 2010, 2011, dan terakhir bulan januari 2012 Puskesmas Tegal Angus Sembuh

Nama Penyakit Berapa kali Kapan saja Berobat ke Hasil Nama Penyakit Berapa kali Kapan saja Berobat ke Hasil

An. Siti Suaebah Batuk pilek Empat kali Tahun 2009, 2010, 2011, dan terakhir bulan juni 2012 Puskesmas Tegal Angus, mantri Udin Sembuh An. Gojali Batuk pilek Dua kali 2011 dan terakhir bulan Juni 2012 Bidan Iis Sembuh

Ada anggota keluarga dengan riwayat batuk-batuk lama. Jumlah keluarga masih sakit Jumlah keluarga cacat karena sakit Jumlah keluarga meninggal karena sakit c. Riwayat Kehamilan : 0 orang : 0 orang : 3 orang

38

Ny. Uni Kehamilan Usia ibu : ANC : Vaksin TT: Tempat melahirkan : Melahirkan ditolong : Cara melahirkan : Penyakit saat hamil : Bayi : Berat lahir : pertama 18 tahun Di paraji Paraji Per vaginam Tidak ada Cukup bulan, Meninggal usia 3 jam dalam keadaan biru -

Ny. Uni Kehamilan Usia ibu : ANC : Vaksin TT: Tempat melahirkan : Melahirkan ditolong : Cara melahirkan : Penyakit saat hamil : Bayi : Berat lahir : Kedua 19 tahun Pernah sekali Di paraji Paraji Per vaginam Tidak ada Meninggal dalam kandungan saat usia 8 bulan -

39

Ny. Uni Kehamilan Usia ibu : ANC : Vaksin TT: Tempat melahirkan : Melahirkan ditolong : Cara melahirkan : Penyakit saat hamil : Bayi : Berat lahir : Ny. Uni Kehamilan Usia ibu : ANC : Vaksin TT: Tempat melahirkan : Melahirkan ditolong : Cara melahirkan : Penyakit saat hamil : Bayi : Berat lahir : Ketiga 20 tahun Di paraji Paraji Per vaginam Tidak ada Cukup bulan Keempat 22 tahun Di paraji Paraji Per vaginam Tidak ada Cukup bulan -

40

Ny. Uni Kehamilan Usia ibu : ANC : Vaksin TT: Tempat melahirkan : Melahirkan ditolong : Cara melahirkan : Penyakit saat hamil : Bayi : Berat lahir : Kelima 24 tahun Di paraji Paraji Per vaginam Tidak ada Cukup bulan, Meninggal saat usia 3 bl karena sesak nafas -

Ny. Uni Kehamilan Usia ibu : ANC : Vaksin TT: Tempat melahirkan : Melahirkan ditolong : Cara melahirkan : Penyakit saat hamil : Bayi : Berat lahir : Keenam 25 tahun Di rumah Paraji dibantu bidan Per vaginam Tidak ada Cukup bulan, meninggal saat usia 3 bl karena sesak nafas 3100 gram

41

Ny. Uni Kehamilan Usia ibu : ANC : Vaksin TT: Tempat melahirkan : Melahirkan ditolong : Cara melahirkan : Penyakit saat hamil : Bayi : Berat lahir : Ketujuh 26 tahun Di rumah Paraji dibantu bidan Per vaginam Tidak ada Cukup bulan 2700 gram

Ny. Uni Kehamilan Usia ibu : ANC : Vaksin TT: Tempat melahirkan : Melahirkan ditolong : Cara melahirkan : Penyakit saat hamil : Bayi : Berat lahir : Kedelapan 28 tahun Di paraji Paraji Per vaginam Tidak ada Cukup bulan -

42

Ny. Uni Kehamilan Usia ibu : ANC : Vaksin TT: Tempat melahirkan : Melahirkan ditolong : Cara melahirkan : Penyakit saat hamil : Bayi : Berat lahir : Kesembilan 30 tahun Di paraji Paraji Per vaginam Tidak ada Cukup bulan -

Ny. Uni Kehamilan Usia ibu : ANC : Vaksin TT: Tempat melahirkan : Melahirkan ditolong : Cara melahirkan : Penyakit saat hamil : Bayi : Berat lahir : Kesepuluh 33 tahun Pernah sekali Di rumah Paraji dibantu bidan Per vaginam Tidak ada Cukup bulan -

d. Makanan dan Imunisasi Bayi a. Tn. Alpian ASI PASI MPASI Imunisasi : sampai satu tahun lima bulan :: bulan ke-empat diberi jus buah dan bubur bayi : Tidak lengkap ( Hanya BCG) 43

Tempat imunisasi : Bidan b. Tn. Junaedi ASI PASI MPASI Imunisasi : sampai satu tahun tujuh bulan :: sudah mulai diberikan bubur biskuit :-

Tempat imunisasi : -

c. An. Abdul Rojak ASI PASI MPASI Imunisasi : sampai satu tahun :: sudah mulai diberikan bubur biskuit :-

Tempat imunisasi : d. An. St. Suaebah ASI PASI MPASI Imunisasi : sampai satu tahun tiga bulan : sudah mulai diberikan bubur susu : buah pisang :-

Tempat imunisasi : e. An. Gojali ASI PASI MPASI : sampai satu tahun lima bulan : sudah mulai diberikan bubur saring : buah pisang 44

Imunisasi

:-

Tempat imunisasi : f. An. Siti ASI PASI MPASI Imunisasi : sampai sekarang : sudah mulai diberikan bubur saring : buah pisang :-

Tempat imunisasi : -

III.

POLA KONSUMSI MAKANAN KELUARGA a. Pola makan b. Sumber makanan c. Gizi seimbang : dua kali dalam sehari : masak sendiri : cukup ( hanya nasi dan lauk )

Keluarga Tn. Uwes makan sebanyak dua sampai tiga kali dalam sehari. Ny. Uni menyediakan makanan untuk semua anggota keluarga. Makanan yang disajikan berupa nasi, sayur, lauk, buah, dan jarang menyajikan susu. Lauk yang biasa dimakan adalah tempe / tahu, ayam atau daging. Anak-anak Tn. Uwes sering jajan di luar seperti makanan ringan, minuman dengan pemanis dan pewarna buatan. d. Kebiasaan jajan : ya

45

2.1.4 Profil Keluarga Binaan Tn. Husen KELUARGA BINAAN DESA TANJUNG PASIR RT 01/ RW 011 KABUPATEN TANGERANG

46

Gambar 2.1 Denah rumah Tn. Husen

Tabel 2.1. Data Dasar Keluarga Tn. Husen

47

Nama Tn. Husen

Status Keluarga Kepala Keluarga

Jenis Kelamin Laki-laki

Usia 60 th

Pendidikan -

Pekerjaan Wiraswasta (ternak bebek)

Penghasilan Rp. 600.000 /bulan Rp. 200.000 /bulan -

Jueni M. Aceng Nurul

Anak ke-10 Anak ke-11 Anak ke-12

Laki-laki Laki-laki Perempuan

24 th 22 th 18 th

Tamat SMP Tamat SMP Tamat SD

Tidak Bekerja Tidak Bekerja Buruh Pabrik Parfum

Mansyur

Anak ke-13

Laki-laki

16 th

Tamat SD

Tidak Bekerja

NO 1

FAKTOR INTERNAL Kebiasaan merokok

YA/TIDAK Ya

KETERANGAN Tn. Husen, Jueni dan M.Aceng ( -1 bungkus/hari)

2 3 4

Kebiasaan jajan Olahraga Pola pencarian pengobatan

Tidak Tidak Ya

Tidak ada keluarga yang mempunyai kebiasaan jajan Tidak ada keluarga yang sering melakukan olahraga Jika ada yang sakit biasanya keluarga langsung datang ke puskesmas, keluarga mempunyai kartu jamkesmas. Tidak ada keluarga yang menabung

Menabung

Tidak

NO 1

FAKTOR EKSTERNAL Bangunan tempat tinggal - Ventilasi

YA/TIDAK Ya

KETERANGAN Mempunyai ventilasi udara yang kurang memadai 48

Pencahayaan

Ya

Mempunyai pencahayaan yang kurang memadaiDS

MCK (WC)

Ya

WC jongkok terdapat septic tank

Air bersih

Ya

Terdapat sumur sumber air untuk mencuci, minum, memasak dan mandi

Selokan

Ya

Terdapat selokan di samping rumah untuk tempat pembuangan limbah

Kandang

Ya

Kandang ayam terdapat dibelakang rumah gabung dengan dapur

Pekarangan

Ya

Terdapat pekarangan di depan rumah seluas 5 x 3 meter

Dapur

Ya

Dapur terletak dibagian belakang rumah seluas 5x3 meter

Kamar

Ya

Terdapat dua kamar tidur masing-masing dihuni oleh dua sampai tiga orang Terdapat ruang keluarga yang sekaligus digunakan sebagai ruang tamu

Ruang keluarga

Ya

Kepadatan penduduk Kepadatan rumah Cukup 49

Sistem

pembuangan

Penampungan sampah terletak di kali depan rumah, kemudian dibakar

sampah dan limbah

Lantai rumah Dinding rumah

Semen Terbuat dari batubata, sudah di semen dan di cat

3 Pemicu

Atap rumah Pagar dalam lingkungan

Genteng tanpa plafon Tidak terdapat pagar

rumah - Asap dapur Asap rokok Debu

Tidak ada Ada Ada

I.

STATUS SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN HIDUP Pada keluarga ini penghasilan bapak dan anak perempuan jika digabungkan cukup

mencukupi untuk menghidupi seluruh keluarga. Dilihat dari menu makananpun keluarga ini cukup mampu untuk memenuhi kebutuhan masing-masing anggota keluarga. Tidak ada anggota keluarga yang masuk ke dalam gizi kurang. Dilihat dari bangunan rumah, keluarga ini cukup sejahtera, walaupun beberapa hal kurang memenuhi syarat rumah sehat. II. KESEHATAN KELUARGA a. Perilaku Kesehatan Keluarga 50

Kebiasaan merokok : Tn. Husen, Jueni dan M.Aceng ( -1 bungkus/hari) Mandi Cuci tangan Olah raga Cuci pakaian Sikat gigi : 2 kali sehari : setiap mau makan dan setelah BAB : Tidak pernah : Ya, satu kali pagi hari : sikat gigi 2 kali sehari saat mandi. Namun tidak pernah

menggosok gigi sebelum tidur Jam kerja Pola istirahat Rekreasi : Tn. Husen (4 jam) dan Nurul (8 jam) : 8-9 jam : Tidak Pernah

b. Riwayat Penyakit Nama Penyakit Berapa Kali Kapan saja Berobat ke Hasil Jueni Kusta Puskesmas Masih dalam pengobatan Kusta bulan ke-2

Jumlah keluarga masih sakit Jumlah keluarga cacat karena sakit Jumlah keluarga meninggal karena sakit c. Riwayat Kehamilan

:1 :0 :3

51

Tidak ada d. Makanan dan Imunisasi Bayi Tidak ada III. POLA KONSUMSI MAKANAN KELUARGA a. Pola makan b. Sumber makanan c. Gizi seimbang d. Kebiasaan jajan : 3 kali dalam sehari : masak sendiri : kurang : tidak

52

2.1.4 Profil Keluarga Binaan Tn. Mazda KELUARGA BINAAN RT 01/ RW 011 DESA TANJUNG PASIR

Gambar 2.4 Denah rumah keluarga Tn. Mazda

53

Tabel 2.4. Data Keluarga Nama Tn.Masda Status Keluarga Kepala Keluarga Ny.Armani Istri Perempuan 39 th SD Jenis Kelamin Laki-laki Usia 41 th Pendidikan SMP Pekerjaan Wiraswasta (peternak ayam) Wiraswasta (tukang Tn. Muhammad Anak pertama Laki-laki Meninggal dalam kandungan usia kehamilan 8 NO FAKTOR INTERNAL YA/TIDAK bulan 1 Kebiasaan merokok Ya KETERANGAN Tn.Mazda dan Tn. Rondhoni merokok di dalam dan luar rumah dengan jumlah kira-kira 2 Kebiasaan jajan Ya 1-2 bungkus / hari An. Ahmad Dede sering jajan seperti makanan ringan dan minuman berwarna, apalagi jika ia sedang berada dilingkungan sekolah. 3 Olahraga Tidak Keluarga Tn.Masda tidak pernah berolahraga dengan alasan tidak memiliki waktu dan 4 Pola pencarian Ya malas. Keluarga Tn. Masda biasa diobati sendiri jika sakit, contoh: diurut atau dikerok. Jika tidak sembuh 5 Menabung Ya keluarganya biasa pergi ke puskesmas. 54 Keluarga ini tidak biasa menabung dari pendapatannya. 12 th SD Laki-laki 20 th SMP kredit) Pegawai hotel (Cleaning Servis) Rp. 400.000 / bulan Rp.30.000/ hari Penghasilan Rp.30.000/ hari

Rondhoni An. Ahmad Anak kedua Dede An. NN Anak ketiga

pengobatan

NO FAKTOR EKSTERNAL 1 Bangunan tempat tinggal Ventilasi

YA/TIDAK Ya

KETERANGAN Ruang Tamu, Ruang Keluarga dan Dapur memiliki > 10%. Kamar Tidur I dan II tidak memiliki ventilasi. Di ruang tamu terdapat 2

ventilasi berupa lubang angin Pencahayaan Ya dengan ukuran 60 cm x 40 cm. Kurang. Pencahayaan rumah ini dititik beratkan pada cahaya matahari yang dapat masuk ke dalam rumah melalui jendela dan pintu rumah. Hal iniq dilakukan sejak jam 6 pagi hari hingga jam 6 sore hari. Setelah jam 6 sore, pencahayaan teras depan didapatkan rumah, dari ruang lampu yang dinyalakan pada keluarga, kamar utama, kamar anak, dan ruang tamu. Jika ruang tersebut tidak dipakai, lampu dimatikan untuk menghemat daya listrik rumah dan biaya MCK (WC) Tidak listrik perbulannya. Kamar mandi keluarga Tn.Masda terletak menyatu dengan keluarga \Tn. Husen. Terdapat satu Kamar Mandi dan Tempat buang air 55

menjadi

satu

tempat.

Kamar

mandi tidak terdapat ventilasi dan lantai kamar mandi terbuat dari Air bersih Ya semen. Sumur (jarak sumur < 10 m, berada didalam rumah dekat dengan dapur, diatasnya ditutupi oleh susunan bambu). air sumur yang berasal dari sumur bor yang terletak didalam rumah untuk keperluan sumur air ini bersihnya. Air dipakai untuk

keperluan memasak, mencuci dan mandi. Namun, untuk keperluan minum keluarga Tn.Muhamad biasanya Selokan Kandang Pekarangan Dapur Kamar Tidak Tidak Tidak Tidak Ya mengkonsumsi air tidak minum kemasan. Keluarga Tn. Masda memiliki selokan Keluarga Tn. Masda tidak tidak

memiliki pekarangan Keluarga Tn. Masda

memiliki dapur Terdapat 2 kamar tidur (kamar tidur I ditempati oleh Tn.Masda dan istri berukuran 4 m x 4 m. Kamar II ditempati oleh An. Fauzi berukuran 3m x 4m.

Ruang keluarga

Ya

Terdapat ruang keluarga yang langsung berhubungan dengan 56

ruang tamu, ruang keluarga 2x5 meter. 2 Kepadatan penduduk - Kepadatan rumah Cukup Cukup ( Ruang gerak untuk masing-masing - Sistem pembuangan Ada melakukan dibuang aktivitas >9m2). Pembuangan sampah

sampah dan limbah

setiap hari dikumpulkan di kali dekat jalan kemudian dibakar. sekitar tank sembilan meter dari sumber air bersih terdapat septic tertutup dengan semen Ruang dengan pipa lurus. Teras, Ruang Tamu,

Lantai rumah

Ada

Keluarga, Kamar tidur I dan II Dinding rumah Ada terbuat dari semen. Bagian depan rumah terbuat dari tembok dan di cat dengan warna - Atap rumah Ada putih. Kamar tidur I dan II beratapkan genteng. keluarga terbuat Ruang tamu, tanpa dari plafon genting ruang hanya dengan

kerangka bambu disertai banyak sarang laba-laba dan debu-debu yang menempel. Ketinggian atap rumahnya 5 meter. - Pagar Pemicu dalam lingkungan Tidak 57 Tidak

rumah - Asap dapur

- Asap rokok

Ada

Tn.Masda merokok di dalam dan di luar rumah

- Debu

Ada

Bagian atap tidak terdapat plafon, sehingga terdapat debu-debu.

I.

STATUS SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN HIDUP a. Pendapatan per bulan Tn. Masda bekerja sebagai wiraswasta (peternak ayam) dengan pendapatan Rp. 30.000 per hari Ny. Armani bekerja sebagai wiraswasta (tukang kredit) dengan pendapatan Rp. 30.000 per hari a. Status ekonomi : penghasilan tipe kelas bawah b. Pendapatan per bulan keluarga Tn.Masda dan Ny.Armani menggunakannya untuk kebutuhan rumah tangga dan tidak pernah sisa pendapatannya di tabung.

I. a.

KESEHATAN KELUARGA Perilaku Kesehatan Keluarga Kebiasaan merokok : dilakukan oleh dua anggota keluarga yaitu Tn. Masda dan Tn. Romdhoni Mandi Cuci tangan : dua kali dalam sehari : ya, sebelum makan dan setelah buang air, kadang pakai sabun kadang tidak Olah raga Cuci pakaian Jam kerja : tidak : ya, dilakukan setiap hari dengan menggunakan air sumur : Tn.Masda (tidak bisa ditentukan), Tn. Romdoni (4,5 jam perhari) 58

b.

Pola istirahat Rekreasi Riwayat Penyakit Nama Penyakit : :

: 6 7 jam perhari : jarang dilakukan

Tn. Masda Batuk, flu 1 kali per 2 bulan Waktu mendadak Puskesmas Sembuh Ny. Armani Demam 1 kali perbulan Tidak ditentukan Puskesmas Sembuh

Berapa kali : Kapan saja : Berobat ke : Hasil Nama Penyakit : : :

Berapa kali : Kapan saja : Berobat ke : Hasil :

Nama Penyakit

: :

Tn. Rondhoni Batuk Pilek 2 bulan sekali Mendadak Puskesmas Gizi Baik : 0 orang : 0 orang : 0 orang

Berapa kali : Kapan saja : Berobat ke : Status gizi : Jumlah keluarga masih sakit Jumlah keluarga cacat karena sakit

Jumlah keluarga meninggal karena sakit

59

c.

Riwayat Kehamilan Kehamilan Usia ibu ANC Tempat melahirkan Melahirkan Cara melahirkan Penyakit saat hamil Bayi Berat lahir : ke-1 : 18 tahun : pernah sekali melakukan pemeriksaan ke bidan : rumah sendiri : normal :: laki-laki : 3200 gram ditolong : bidan dan dibantu dengan dukun beranak

Kehamilan Usia ibu ANC Tempat melahirkan Melahirkan Cara melahirkan Penyakit saat hamil Bayi Berat lahir

: ke-2 : 20 tahun :: rumah sendiri : normal :: laki-laki : 2900 gram ditolong : bidan dan dukun beranak

Kehamilan Usia ibu ANC Tempat melahirkan Melahirkan Cara melahirkan Penyakit saat hamil

: ke-3 : 35 tahun : janin keguguran dalam usia kehamilan 8 bulan karena trauma pada perutnya :::60 ditolong : -

Bayi Berat lahir

::-

d.

Makanan dan Imunisasi Bayi Anak ke-1 ASI PASI MPASI Imunisasi : sampai usia 5 bulan : ::dari usia 4 bulan sampai 3 tahun

Tempat imunisasi : Anak ke-2 ASI PASI MPASI Imunisasi : sampai usia 6 bulan : :: tidak lengkap dari usia 3 bulan sampai 4 tahun

Tempat imunisasi : Bidan Asih II. POLA KONSUMSI MAKANAN KELUARGA

a. pola makan : Tn. Masda dan Ny. Armani (2-3 kali / hari ), An. Muh.Rondhoni (2-3 kali / hari), dan An. A.Dede (2-3 kali / hari dan sering jajan). b. Sumber makanan : masak sendiri c. Gizi seimbang : selalu ( nasi, lauk pauk, sayur, buah, susu) d. Kebiasaan jajan : Tn. Masda dan Ny. Armani ( jarang jajan), An. Muh. Rondhoni ( jarang jajan ), An. A. Dede ( Sering jajan makanan kecil, perme

61

2.1.5 Profil Keluarga Binaan Keluarga Ny. Gunyah

Gambar 2.5 Denah rumah keluarga Ny. Gunyah Tabel 2.5. Data Dasar Keluarga Ny. Gunyah Nama Ny. Gunyah Status Keluarga Kepala keluarga Jenis Kelamin P Usia 100 tahun Pendidikan Pekerjaan Dukun Beranak Penghasilan Tidak Tetap, Rp 10.000 Rp 30.000 / Tn. Ahmad Cucu menantu L 28 tahun SD Buruh minggu Rp 500.000 / bulan 62

Ny. Juleha

Cucu

24 tahun

SD

Dukun Beranak

Tidak tetap, Rp 100.000 Rp 300.000 / bulan -

Anak Ricky

Cicit

5 tahun

NO 1

FAKTOR INTERNAL Kebiasaan merokok

YA/TIDAK Ya -

KETERANGAN Tn. Ahmad merokok di luar rumah,

merokok saat sedang bekerja, jenuh dan jika sedang berkumpul dengan temanteman. Biasanya 2 Kebiasaan jajan Ya 3 4 Olahraga Pola pengobatan 5 Menabung Ya Tidak Ya menghabiskan 1 bungkus rokok/ hari Ny. gunyah sering jajan bersama cicitnya di warung dekat rumahnya. Tn. Ahmad sering jajan diluar rumah, makan siang saat bekerja. Anak Ricky sering jajan di warung dekat rumahnya. pencarian Ny. gunyah biasanya hanya menggunakan obat warung. Tn. Ahmad, Ny. juleha dan anak Ricky biasanya berobat ke puskesmas. Ny. Gunyah hanya menyimpan uangnya di rumah. Ny. Juleha menyimpan uangnya di Bank Mandiri.

NO 1

FAKTOR EKSTERNAL Bangunan tempat tinggal - Ventilasi

YA/TIDAK Tidak

KETERANGAN Tidak memiliki ventilasi 63

Pencahayaan

Ya

Lubang cahaya < 1/10 luas lantai ruangan, sinar matahari < 1 jam dapat masuk ruangan. WC jongkok, terletak di luar rumah dan menggunakan air sumur untuk membilas kotoran, dibangun di atas semen dan tidak menimbulkan bau maupun mengkontaminasi tanah sekitar. Menggunakan air PAM dalam berbagai aktivitas sehari hari. Terdapat selokan, yang mengalirakan air pembuangan dari kamar mandi ke sungai. Terdapat perkarangan seluas 16 M2 yang digunakan sebagai tempat penyimpanan pasir. Terdapat sekat yang memisahkan area memasak dengan area lainnya. 1 kamar (digunakan untuk tidur yang menyatu dengan kamar cucu) Tidak ada sekat yang memisahkan area keluarga dengan area lainnya kecuali kamar tidur. Area ini juga merangkap area tamu.

MCK (WC)

Ya

Air bersih Selokan

Ya Ya

Kandang Pekarangan

Tidak Ya

Dapur

Ya

Kamar

Ya

Ruang keluarga

Tidak

Kepadatan penduduk - Kepadatan rumah

Cukup

Ruang untuk aktivitas masingmasing anggota keluarga > 9 m2 - Pembuangan sampah : 64

Sistem

pembuangan

Tidak

sampah dan limbah

Sampah dibuang ke sungai. - Pembuangan limbah : Terdapat tempat penampungan limbah sisa air mandi, mencuci, dan limbah cair lainnya tepat di belakang kamar mandi. Limbah nantinya dialirkan ke sungai deoan rumah. Lantai berupa semen. Dinding rumah terbuat dari bilik bambu. Atap terbuat dari genteng, tidak terdapat plafon.

Lantai rumah Dinding rumah Atap rumah

Ya Tidak Ya Tidak

- Pagar Pemicu dalam rumah - Asap dapur -

lingkungan Ya Ya Ya Tidak terdapat saluran pembuangan asap dapur. Cucu menantu yang sering merokok di rumah. Karena lantai berupa tanah sehingga terdapat banyak debu di dalam rumah.

Asap rokok Debu

I.

STATUS SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN HIDUP a. Pendapatan per bulan : Rp. 920.000/bulan b. Status Sosial c. Gambaran umum : Kelas menengah (kategori Friedman) : Pendapatan keluarga Ny. gunyah cukup untuk memnuhi

kebutuhan hidup keluarganya. Pendapatan ini hanya cukup dipakai untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Hal ini mengakibatkan tidak adanya dana lebih 65

untuk memperbaiki kondisi lingkungan (cat dinding rumah, melapisi lantai rumah, dll). II. KESEHATAN KELUARGA a. Perilaku Kesehatan Keluarga Kebiasaan merokok Mandi Cuci tangan : Ya : 2 kali sehari (pagi dan sore hari) : Cuci tangan dilakukan hanya apabila dirasa

tangannya kotor (jarang dilakukan). Olah raga Cuci pakaian : Tidak : Menggunakan air sumur, dilakukan tiap hari 1

kali, tiap pagi, menggunakan sabun colek. Jam kerja Ny. Gunyah Tn. Ahmad Ny. Juleha : : Tidak menentu : 8 jam ( 08.00 16.00 ) : Tidak menentu : cukup, 8 jam/hari : Tidak : Sikat gigi 2 kali sehari saat mandi untuk Ny.

Pola istirahat Rekreasi Sikat gigi

Gunyah, Tn. Armin dan Ny. Fatmawati, sementara Ricky tidak pernah dilakukan pembersihan gigi. Tidak pernah sikat gigi sebelum tidur.

66

b. Riwayat Penyakit Nama : Ny. Gunyah Penyakit : batuk, pilek, nyeri kepala Berapa kali : 5 kali dalam satu tahun terakhir. Kapan saja : Tidak diingat oleh responden. Berobat ke : Tidak pernah berobat hanya menggunakan obat warung. Hasil : Dengan penggunaan obat warung angka kejadian berkurang dan membaik. c. Riwayat Penyakit Nama : Tn. Ahmad Penyakit : batuk, pilek, nyeri kepala Berapa kali : 3 kali dalam satu tahun terakhir. Kapan saja : Tidak diingat oleh responden. Berobat ke : Berobat ke puskesmas. Hasil : Dengan penggunaan obat dari puskesmas angka kejadian berkurang dan membaik. d. Riwayat Penyakit Nama : Ny. Juleha Penyakit : batuk, pilek Berapa kali : 4 kali dalam satu tahun terakhir. Kapan saja : Tidak diingat oleh responden. Berobat ke : Berobat ke puskesmas. Hasil : Dengan penggunaan obat dari puskesmas angka kejadian berkurang dan membaik. e. Riwayat Penyakit Nama : Anak Ricky Umur : 5 tahun TB : 72 cm 67

BB : 8 kg Status gizi : Gizi kurang (Z score : -2.7) Penyakit : Demam, batuk, pilek, diare. Berapa kali : 1 kali diare, 3 kali batuk, pilek, demam. Kapan saja : diare bulan Maret 2012, demam, batuk, pilek, setahun yang lalu (waktu tidak diingat) Berobat ke : Puskesmas Hasil : dalam 4 kejadian sakit, dengan pengobatan puskesmas anak sembuh setelah mengonsumsi sebanyak 2 kali pemakaian. Jumlah keluarga masih sakit Jumlah keluarga cacat karena sakit Jumlah keluarga meninggal karena sakit f. Kehamilan ke Usia ibu : ANC : Tempat melahirkan : Melahirkan ditolong : Cara melahirkan : Penyakit saat hamil : Bayi : Berat lahir : Riwayat Kehamilan 1 ( 5tahun yang lalu) 18 tahun 8 kali (1 kali tiap bulan sampai usia kandungan 8 bulan) Rumah bidan Bidan Normal Laki laki 3500 gram : 0 orang : 0 orang : 0 orang

68

g.

Makanan dan Imunisasi Bayi

Anak ke 1 ASI : Dari lahir s/d 2 tahun, diberikan hanya bila anak meminta dan tidak ada jadwal pemberian yang tetap. PASI : MPASI : Bulan ke 6 diberi pisang dan jeruk 1 kali tiap bulan. Imunisasi : Lengkap Tempat imunisasi : Posyandu

69

III. POLA KONSUMSI MAKANAN KELUARGA a. Pola makan b. Sumber makanan : tiga kali dalam sehari : Masak sendiri. Semua anggota keluarga makan di rumah

kecuali Tn. Ahmad selalu makan siang di luar. c. Gizi seimbang : Kurang. Makan pagi biasanya telur, nasi, dan sayur asem.

Makan siang telur, nasi, sayur asem sisa makan pagi untuk Ny. Gunyah, Ny. Juleha dan anak Ricky. Tn. Armin biasa mengonsumsi nasi, sayur asem/daun singkong, gorengan tahu/tempe, telur untuk makan siang di warteg dekat tempat kerja. Untuk makan malam biasanya mengonsumsi tahu/tempe goreng, nasi, dan sayur asem. d. Kebiasaan jajan : Selain Tn. Ahmad yang biasanya makan siang di luar,

Ricky sering jajan di warung dekat rumahnya, makanan yang biasa dibeli brownis kemasan, biskuit tango, biskuit gery chocolatos, krupuk, makaroni kering kemasan, chiki.

70

BAB III AREA PERMASALAHAN 3.1 Penentuan Area Masalah 3.1.1 Rumusan Area Masalah Keluarga Ny. Khusnul Khotimah Non medis Perilaku : Medis Perilaku : Kurangnya pengetahuan tentang pencegahan diabetes mellitus Kurangnya pengetahuan tentang peyakit ISPA Merokok Perilaku cuci tangan yang kurang baik pada keluarga Kesadaran memeriksakan kesehatan pada petugas medis Kurangnya konsumsi buah dan sayur

Lingkungan : Kurang tersedianya sarana saluran pembuangan limbah rumah tangga Kurangnya ventilasi dalam rumah Pencahayaan dalam rumah saat siang hari kurang memadai

Usulan Area Masalah Pengetahuan tentang pembuangan sampah Pengetahuan tentang bahaya merokok Pengetahuan tentang pentingnya ventilasi

71

3.1.2 -

Rumusan Area Masalah Keluarga Ny.nuryani

Non medis Lingkungan Medis Pengetahuan tentang diare Pengetahuan tentang ISPA Tidak memiliki ventilasi Pencahayaan rumah kurang memadai Tidak memiliki kamar mandi Kurangnya lubang untuk pembuangan asap dapur Sistem pembuangan sampah yang tidak baik Tidak memiliki selokan pembuangan limbah air

Perilaku Kebiasaan jajan pada keluarga terutama anak Perilaku cuci tangan yang kurang baik pada keluarga Tidak menyikat gigi sebelum tidur Usia kehamilan yang terlalu muda Kurangnya kesadaran untuk pemeriksaan ANC

Pengetahuan Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya ASI Kurangnya pengetahuan tentang bahaya jajan sembarangan Kurangnya pengetahuan tentang ventilasi Tidak melengkapi imunisasi karena kurangnya pengetahuan tentang manfaat imunisasi

Usulan Area Masalah 72

1. Perilaku jajan pada anak dan bahayanya pada kesehatan 2. Kesadaran menyikat gigi sebelum tidur dan bahayanya pada kesehatan 3. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya imunisasi pada anak 4. Kurangnya pengetahuan tentang ventilasi 5. Pengetahuan tentang penyakit ISPA 3.1.3 Rumusan Area Masalah Keluarga Tn. Uwes Non medis Lingkungan Medis Pengetahuan tentang ISPA 73 Tidak memiliki ventilasi Pencahayaan rumah kurang memadai Kurangnya lubang untuk pembuangan asap dapur Sistem pembuangan sampah yang tidak baik Tidak memiliki selokan pembuangan limbah air Persediaan air bersih yang kurang memadai Kebersihan rumah yang kurang terjaga Tenaga medis yang kurang dalam proses persalinan

Perilaku Kebiasaan jajan pada keluarga terutama anak Perilaku cuci tangan yang kurang baik pada keluarga Usia kehamilan yang terlalu muda Kurangnya kesadaran untuk pemeriksaan ANC

Pengetahuan Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya ASI Kurangnya pengetahuan tentang bahaya jajan sembarangan Kurangnya pengetahuan tentang ventilasi Tidak melengkapi imunisasi karena kurangnya pengetahuan tentang manfaat imunisasi

Pengetahuan tentang TBC

Usulan Area Masalah 1. Perilaku jajan pada anak dan bahayanya pada kesehatan 2. Perilaku cuci tangan yang kurang baik pada keluarga 3. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya imunisasi pada anak 4. Kurangnya pengetahuan tentang ventilasi 5. Pengetahuan tentang penyakit ISPA 6. Pengetahuan tentang ANC dan proses persalinan oleh tenaga kesehatan 3.1.4 Rumusan Area Masalah Keluarga Tn. Masda

Non medis Lingkungan Tidak memiliki ventilasi Pencahayaan rumah kurang memadai Tidak memiliki kamar mandi Tidak memiliki dapur Sistem pembuangan sampah yang tidak baik Tidak memiliki selokan pembuangan limbah air Tidak memiliki jamban Tidak tersedia pembuangan sampah yang layak Kurangnya air bersih

Perilaku Kebiasaan jajan pada keluarga terutama anak Usia kehamilan yang terlalu muda

74

Medis

Kurangnya kesadaran untuk pemeriksaan ANC Kebiasaan merokok Jarang menggosok gigi

Pengetahuan Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya ASI Kurangnya pengetahuan tentang bahaya jajan sembarangan Kurangnya pengetahuan tentang ventilasi Tidak melengkapi imunisasi karena kurangnya pengetahuan tentang manfaat imunisasi Pengetahuan tentang diare Pengetahuan tentang ISPA Pengetahuan tentang sakit gigi

Usulan Area Masalah 1. Perilaku jajan pada anak dan bahayanya pada kesehatan 2. Kesadaran menyikat gigi sebelum tidur dan bahayanya pada kesehatan 3. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya imunisasi pada anak 4. Kurangnya pengetahuan tentang ventilasi 5. Pengetahuan tentang penyakit ISPA 3.2 Penentuan Area Masalah 3.2.1 Rumusan Area Masalah Keluarga Tn. Husen Non medis Perilaku : Perilaku cuci tangan yang kurang baik pada keluarga binaan Kebiasaan merokok pada anggota keluarga Kurangnya konsumsi buah dan sayur

Lingkungan : 75

Medis -

Kurangnya ventilasi dalam rumah Pencahayaan dalam rumah saat siang hari kurang memadai Letak kandang ayam di dalam rumah dan menyatu dengan dapur Pembuangan sampah yang tidak memadai

Penyakit kulit pada anggota keluarga Penyakit saluran pernapasan pada anggota keluarga

Usulan Area Masalah 1. Pengetahuan ventilasi di dalam rumah bagi kesehatan saluran pernapasan 2. Pengetahuan mengenai pembuangan sampah rumah tangga 3. Kebiasaan merokok pada anggota keluarga bagi kesehatan 4. Kusta dalam anggota keluarga 3.2.2 Rumusan Area Masalah Keluarga Ny. Gunyah Masalah non medis Lingkungan Ventilasi < 10 % luas lantai Pencahayaan rumah kurang memadai. Jamban keluarga yang masih kurang memadai. Sumber air bersih untuk mencuci maupun minum dengan jarak < 10 m tempat pembuangan limbah. Tidak adanya sumber air bersih dalam rumah. Kurang baiknya sistem saluran pembuangan limbah. Tidak adanya pekarangan rumah. Lantai dan tembok rumah yang belum dilapisi dengan baik. Belum terdapat sekat-sekat ruangan dalam rumah yang baik. Minimnya saluran pengeluaran asap masak dari dapur.

76

Perilaku Perilaku membiasakan anak sering jajan. Perilaku cuci tangan yang kurang baik. Perilaku pemberian ASI untuk anak yang tidak benar. Perilaku tidak menggunakan alas kaki baik di dalam maupun di luar rumah (sekitar rumah). Perilaku menyikat gigi yang salah.

Pengetahuan kesehatan Kurangnya pengetahuan mengenai gizi yang baik. Kurangnya pengetahuan mengenai pemberian makan untuk anak yang baik. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan tentang cara menjaga kesehatan diri. Kurangnya pengetahuan tentang bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan oleh jajanan anak. Kurangnya pengetahuan mengenai penyakit yang dapat disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat (cacingan, diare, ISPA) Kurangnya pengetahuan akan syarat rumah sehat.

Medis Anak mengalami gizi kurang. Usulan Area Masalah 1. Sikap terhadap perilaku jajan bagi anak oleh ibu di keluarga binaan. 2. Pengetahuan mengenai syarat lingkungan sehat dan manfaatnya untuk kesehatan di keluarga binaan. 3. Pengetahuan mengenai dampak lingkungan yang tidak sehat terhadap kesehatan di keluarga binaan. 4. Pengetahuan terhadap imunisasi dasar lengkap bagi anak oleh ibu di keluarga binaan. 5. Pengetahuan ventilasi yang baik bagi kesehatan saluran pernafasan di desa binaan. 3.2 Latar Belakang Pemilihan Area Masalah 77

Setelah kami mengamati dan mewawancarai masing-masing anggota keluarga dan kader yang bertanggung jawab terhadap keluarga binaan RT 01/11, Desa Tanjung Pasir serta meninjau dari data puskesmas tentang kondisi rumah, kondisi lingkungan sekitar tempat tinggal, kondisi kesehatan anggota keluarga masing-masing keluarga binaan serta perilaku hidup mereka sehari-hari, kami menemukan berbagai macam permasalahan yang terdapat pada masyarakat tersebut, yaitu: 1. Pengetahuan mengenai pengaruh ventilasi pada penyakit ISPA pada warga di keluarga binaan Desa Tanjung Pasir RT 01/11 Desa Tanjung Pasir. 2. Pengetahuan mengenai cara menjaga kebersihan di lingkungan rumah warga di keluarga binaan Desa Tanjung Pasir RT 01/11 Desa Tanjung Pasir. 3. Pengetahuan mengenai cara menjaga kesehatan gigi pada warga di keluarga binaan Desa Tanjung Pasir RT 01/11 Desa Tanjung Pasir. 4. Pengetahuan ibu mengenai pengaruh jajan terhadap kesehatan balita di keluarga binaan Desa Tanjung Pasir RT01/11 Desa Tanjung Pasir. 5. Pengetahuan dan kesadaran ibu akan pentingnya imunisasi pada anak keluarga binaan Desa Tanjung Pasir RT 01/11 Desa Tanjung Pasir. Dari sekian masalah yang ada pada keluarga tersebut, kami memutuskan untuk mengangkat area permasalahan tentang Pengetahuan mengenai pengaruh ventilasi pada penyakit ISPA pada warga di keluarga binaan Desa Tanjung Pasir RT 01/11 Desa Tanjung Pasir. Pemilihan area masalah kesehatan ini didasarkan atas berbagai pertimbangan yaitu :

Data Sekunder Puskesmas Menurut data dari puskesmas Tegal Angus dengan daerah binaan RT 01/11 desa Tanjung Pasir untuk tahun 2011- 2012 ( satu tahun terakhir) didapatkan bahwa didapatkan 10 besar penyakit yang terdaftar di puskesmas Tegal Angus, diantaranya: 1. ISPA (3556 orang) 78

2.

Lain-lain (1658 orang) Dermatitis (1322 orang) Demam idiopatik (812 orang) Hipertensi esensial (799 orang) Batuk (786 orang) Gastritis duodenitis + melena (781 orang) Sakit kepala (749 orang) TB paru suspek (568 orang)

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

10. Diare + GEA ( 557 orang)

IS P A Derm atitis
Diagram 1.1. Data 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Dem amidiopatik Tegal Angus Bulan Januari- September 2012 ( Sumber : Laporan Puskesmas Tegal Angus 2012) 5% 5%

5% 7%

34%

7% 8%

Hipertens i es ens ial Batuk Gas tritis

8%

8%

13%

s akit kepala T BP arus us p. Diare +GE A


79

100 80 60 40 20 0 1s t Qtr 2ndQtr 3rdQtr 4thQtr E a s t Wes t North

80

DATA PUSKESMAS TEGAL ANGUS TERHADAP PENGAMATAN PENYAKIT MENULAR PROGRAM ISPA DESA TANJUNG PASIR JANUARI 2012 No. 1 Keterangan Jumlah penderita pneumonia golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun 2. Jumlah penderita pneumonia berat golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun 3. Jumlah penderita bukan pneumonia golongan umur a. 0-1 tahun
b. 1-4 tahun

Laki-laki

Perempuan

0 2

0 4

0 0

0 0

10 25

14 38

4.

Jumlah pendeita pneumonia yang meninggal golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun 0 0 0 0

DATA PUSKESMAS TEGAL ANGUS TERHADAP PENGAMATAN PENYAKIT MENULAR PROGRAM ISPA DESA TANJUNG PASIR FEBRUARI 2012

81

No. 1.

Keterangan Jumlah penderita pneumonia golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun

Laki-laki

Perempuan

0 5

2 3

2.

Jumlah penderita pneumonia berat golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun 0 0 0 0

3.

Jumlah penderita bukan pneumonia golongan umur a. 0-1 tahun


b. 1-4 tahun

18 150

27 187

4.

Jumlah pendeita pneumonia yang meninggal golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun 0 0 0 0

82

DATA PUSKESMAS TEGAL ANGUS TERHADAP PENGAMATAN PENYAKIT MENULAR PROGRAM ISPA DESA TANJUNG PASIR MARET 2012 No. 2. Keterangan Jumlah penderita pneumonia golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun 2. Jumlah penderita pneumonia berat golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun 3. Jumlah penderita bukan pneumonia golongan umur a. 0-1 tahun
b. 1-4 tahun

Laki-laki

Perempuan

3 2

5 4

0 0

0 0

14 41

40 64

4.

Jumlah pendeita pneumonia yang meninggal golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun 0 0 0 0

83

DATA PUSKESMAS TEGAL ANGUS TERHADAP PENGAMATAN PENYAKIT MENULAR PROGRAM ISPA DESA TANJUNG PASIR APRIL 2012 No. 3. Keterangan Jumlah penderita pneumonia golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun 2. Jumlah penderita pneumonia berat golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun 3. Jumlah penderita bukan pneumonia golongan umur a. 0-1 tahun
b. 1-4 tahun

Laki-laki

Perempuan

4 7

0 16

0 0

0 0

54 87

56 127

4.

Jumlah pendeita pneumonia yang meninggal golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun 0 0 0 0

84

DATA PUSKESMAS TEGAL ANGUS TERHADAP PENGAMATAN PENYAKIT MENULAR PROGRAM ISPA DESA TANJUNG PASIR MEI 2012 No. 4. Keterangan Jumlah penderita pneumonia golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun 2. Jumlah penderita pneumonia berat golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun 3. Jumlah penderita bukan pneumonia golongan umur a. 0-1 tahun
b. 1-4 tahun

Laki-laki

Perempuan

3 8

4 10

0 0

0 0

58 90

63 148

4.

Jumlah pendeita pneumonia yang meninggal golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun 0 0 0 0

85

DATA PUSKESMAS TEGAL ANGUS TERHADAP PENGAMATAN PENYAKIT MENULAR PROGRAM ISPA DESA TANJUNG PASIR JUNI 2012 No. 1. Keterangan Jumlah penderita pneumonia golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun 3 7 5 9 Laki-laki Perempuan

2.

Jumlah penderita pneumonia berat golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun 0 0 0 0

3.

Jumlah penderita bukan pneumonia golongan umur a. 0-1 tahun


b. 1-4 tahun

60 87

62 145

4.

Jumlah pendeita pneumonia yang meninggal golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun 0 0 0 0

86

DATA PUSKESMAS TEGAL ANGUS TERHADAP PENGAMATAN PENYAKIT MENULAR PROGRAM ISPA DESA TANJUNG PASIR JULI 2012 No. 1. Keterangan Jumlah penderita pneumonia golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun 2. Jumlah penderita pneumonia berat golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun 3. Jumlah penderita bukan pneumonia golongan umur a. 0-1 tahun
b. 1-4 tahun

Laki-laki

Perempuan

2 6

4 8

0 0

0 0

50 66

55 80

4.

Jumlah pendeita pneumonia yang meninggal golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun 0 0 0 0

87

DATA PUSKESMAS TEGAL ANGUS TERHADAP PENGAMATAN PENYAKIT MENULAR PROGRAM ISPA DESA TANJUNG PASIR AGUSTUS 2012 No. 5. Keterangan Jumlah penderita pneumonia golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun 2. Jumlah penderita pneumonia berat golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun 3. Jumlah penderita bukan pneumonia golongan umur a. 0-1 tahun
b. 1-4 tahun

Laki-laki

Perempuan

2 7

3 9

0 0

0 0

20 22

25 26

4.

Jumlah pendeita pneumonia yang meninggal golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun 0 0 0 0

88

DATA PUSKESMAS TEGAL ANGUS TERHADAP PENGAMATAN PENYAKIT MENULAR PROGRAM ISPA DESA TANJUNG PASIR SEPTEMBER 2012 No. 6. Keterangan Jumlah penderita pneumonia golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun 2. Jumlah penderita pneumonia berat golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun 3. Jumlah penderita bukan pneumonia golongan umur a. 0-1 tahun
b. 1-4 tahun

Laki-laki

Perempuan

3 10

5 17

0 0

0 0

21 24

23 27

4.

Jumlah pendeita pneumonia yang meninggal golongan umur a.0-1 tahun b.1-4 tahun 0 0 0 0

89

DATA PUSKESMAS TEGAL ANGUS TERHADAP PERBAIKAN GIZI BULAN JANUARI 2012

1.

Jumlah seluruh 1a.Bayi 0-5 bulan 1b. Bayi 6-11 bulan 1c. bulan 1d. bulan Anak Anak

1599 152 167 113 193 393

12-23 406

24-59 474

1187

2.

Jumlah seluruh anak 725 0-23 bulan yang ada diwilayah posyandu yang melapor

699

3.

Jumlah seluruh anak 874 24-59 bulan yang ada posyandu melapor diwilayah yang

1187

4.

Jumlah seluruh anak 866 0-23 bulan yang KMS yang mempunyai posyandu

883

bulan ini (K) dari

90

melapor 5. Jumlah seluruh anak 745 24-59 bulan yang mempunyai bulan ini (K) 6. Jumlah seluruh anak 789 0-23 bulan yang ditimbang bulan ini (D) dari posyandu yang melapor 7. Jumlah seluruh anak 597 24-59 bulan yang ditimbang bulan ini (D) dari posyandu yang melapor 8. Jumlah anak yang 686 naik berat badannya bulan ini (N) dari posyandu melapor 9. Jumlah anak 0-59 422 bulan bulan posyandu melapor 10. Jumlah anak 0-59 120 bulan yang 2 kali tidak naik BB nya (T) bulan ini dari 91 111 yang ini tidak dari yang naik BB nya (T) 446 yang 732 618 803 KMS 732

posyandu melapor 11.

yang

Jumlah anak 0-59 162 bulan menimbang ini lalu melapor tetapi (O) menimbang posyandu yang bulan tidak bulan dari yang

146

12.

Jumlah anak 0-59 116 bulan yang baru ditimbang bulan ini (B) dari posyandu yang melapor

97

13.

Jumlah anak 0-59 61 bulan yang berada dibawah garis merah bulan pada ini (BGM) dari yang (KMS)

84

posyandu melapor

14.

Kasus baru dan lama 0 gizi balita buruk pada kumulatif

sampai bulan lalu 15. Kasus gizi buruk 0 0

yang masih dirawat (rawat inap = rawat 92

jalan)

kumulatif

sampai bulan lalu 16. Kasus gizi buruk 27 bulan 41

ditemukan (dilaporkan) ini 17. Kasus gizi buruk 12 bulan (rawat 7

ditemukan (dilaporkan) ini perawatan mendapat

inap + rawat jalan) 18. Kasus gizi buruk 0 yang sampai 0

kumulatif membaik bulan ini 19 Kasus gizi

buruk 0 yang sampai

kumulatif meninggal bulan ini

93

DATA PUSKESMAS TEGAL ANGUS TERHADAP PERBAIKAN GIZI BULAN FEBRUARI 2012

1.

Jumlah seluruh 1a.Bayi 0-5 bulan 1b. bulan 1c. Anak 12-23 456 bulan 1d. Anak 24-59 918 bulan 945 439 Bayi 142 256

6-11 282

2.

Jumlah yang diwilayah posyandu melapor

seluruh 857 ada yang

785

anak 0-23 bulan

3.

Jumlah yang diwilayah posyandu melapor

seluruh 897 ada yang

917

anak 24-59 bulan

4.

Jumlah

seluruh 839

765

anak 0-23 bulan yang mempunyai KMS bulan ini (K) dari posyandu yang melapor 94

5.

Jumlah

seluruh 860

898

anak 24-59 bulan yang mempunyai KMS bulan (K) 6. Jumlah yang seluruh 781 ditimbang yang 665 ini

anak 0-23 bulan bulan ini (D) dari posyandu melapor 7. Jumlah yang seluruh 823 ditimbang yang 819

anak 24-59 bulan bulan ini (D) dari posyandu melapor 8. Jumlah anak yang 862 naik badannya ini (N) posyandu melapor 9. Jumlah anak 0-59 367 bulan yang tidak naik BB nya (T) bulan melapor 10. Jumlah anak 0-59 106 62 95 ini dari yang posyandu 342 berat bulan dari yang 807

bulan yang 2 kali tidak naik BB nya (T) bulan ini dari posyandu melapor 11. Jumlah anak 0-59 268 bulan ini lalu tetapi (O) yang tidak dari yang menimbang bulan menimbang bulan posyandu melapor 12. Jumlah anak 0-59 107 bulan yang baru ditimbang ini (B) posyandu melapor 13. Jumlah anak 0-59 89 bulan yang berada dibawah (BGM) (KMS) posyandu melapor garis pada dari yang merah bulan ini 63 bulan dari yang 91 244 yang

14.

Kasus baru dan 25 lama gizi buruk

27

96

pada bulan lalu 15.

balita

kumulatif sampai

Kasus gizi buruk 9 yang dirawat masih (rawat

inap = rawat jalan) kumulatif sampai bulan lalu 16. Kasus gizi buruk 54 ditemukan (dilaporkan) bulan ini 17. Kasus gizi buruk 8 ditemukan (dilaporkan) bulan ini mendapat perawatan (rawat inap + rawat jalan) 18. Kasus gizi buruk 2 kumulatif membaik bulan ini 19 Kasus gizi buruk 0 kumulatif bulan ini yang meninggal sampai 1 yang sampai 6 5 39

97

DATA PUSKESMAS TEGAL ANGUS TERHADAP PERBAIKAN GIZI BULAN MARET 2012

1.

Jumlah seluruh 1a.Bayi 0-5 bulan 1b. Bayi 6-11 bulan 1c. bulan 1d. bulan Anak 24-59 874 931 Anak 160 289 150 737 445

12-23 449

2.

Jumlah seluruh anak 874 0-23 bulan yang ada diwilayah posyandu yang melapor

795

3.

Jumlah seluruh anak 858 24-59 bulan yang ada posyandu melapor diwilayah yang

934

4.

Jumlah seluruh anak 856 0-23 bulan yang KMS yang mempunyai posyandu melapor

775

bulan ini (K) dari

5.

Jumlah seluruh anak 848 24-59 bulan yang mempunyai bulan ini (K) KMS

919

98

6.

Jumlah seluruh anak 640 0-23 bulan yang ditimbang bulan ini (D) dari posyandu yang melapor

600

7.

Jumlah seluruh anak 669 24-59 bulan yang ditimbang bulan ini (D) dari posyandu yang melapor

628

8.

Jumlah anak yang 887 naik berat badannya bulan ini (N) dari posyandu melapor yang

817

9.

Jumlah anak 0-59 285 bulan bulan posyandu melapor yang ini tidak dari yang naik BB nya (T)

291

10.

Jumlah anak 0-59 73 bulan yang 2 kali tidak naik BB nya (T) bulan ini dari posyandu melapor yang

75

11.

Jumlah anak 0-59 68 bulan menimbang yang bulan

70

99

ini lalu

tetapi (O)

tidak bulan dari yang

menimbang posyandu melapor 12.

Jumlah anak 0-59 69 bulan yang baru ditimbang bulan ini (B) dari posyandu yang melapor

50

13.

Jumlah anak 0-59 33 bulan yang berada dibawah garis merah bulan pada ini (BGM) dari yang (KMS)

29

posyandu melapor

14.

Kasus baru dan lama 79 gizi balita buruk pada kumulatif

66

sampai bulan lalu 15. Kasus gizi buruk 17 12

yang masih dirawat (rawat inap = rawat jalan) kumulatif sampai bulan lalu 16. Kasus gizi buruk 37 bulan 100 28

ditemukan (dilaporkan)

ini 17. Kasus gizi buruk 12 bulan (rawat 11

ditemukan (dilaporkan) ini perawatan mendapat

inap + rawat jalan) 18. Kasus gizi buruk 20 yang sampai 8

kumulatif membaik bulan ini 19 Kasus gizi

buruk 0 yang sampai

kumulatif meninggal bulan ini

DATA PUSKESMAS TEGAL ANGUS TERHADAP PERBAIKAN GIZI BULAN APRIL 2012

1.

Jumlah seluruh 1a.Bayi 0-5 bulan 1b. Bayi 6-11 bulan 1c. bulan 1d. bulan Anak 24-59 158 1511 Anak 249 249 239 239 500

12-23 550

2.

Jumlah seluruh anak 1048 0-23 bulan yang ada

978

101

diwilayah posyandu yang melapor 3. Jumlah seluruh anak 1580 24-59 bulan yang ada posyandu melapor 4. Jumlah seluruh anak 898 0-23 bulan yang KMS yang mempunyai posyandu melapor 5. Jumlah seluruh anak 1198 24-59 bulan yang mempunyai bulan ini (K) 6. Jumlah seluruh anak 656 0-23 bulan yang ditimbang bulan ini (D) dari posyandu yang melapor 7. Jumlah seluruh anak 793 24-59 bulan yang ditimbang bulan ini (D) dari posyandu yang melapor 8. Jumlah anak yang 852 naik berat badannya bulan ini (N) dari 102 774 754 607 KMS 1107 803 diwilayah yang 1511

bulan ini (K) dari

posyandu melapor 9.

yang

Jumlah anak 0-59 272 bulan bulan posyandu melapor yang ini tidak dari yang naik BB nya (T)

267

10.

Jumlah anak 0-59 87 bulan yang 2 kali tidak naik BB nya (T) bulan ini dari posyandu melapor yang

83

11.

Jumlah anak 0-59 226 bulan menimbang ini lalu melapor tetapi (O) menimbang posyandu yang bulan tidak bulan dari yang

213

12.

Jumlah anak 0-59 99 bulan yang baru ditimbang bulan ini (B) dari posyandu yang melapor

66

13.

Jumlah anak 0-59 70 bulan yang berada dibawah garis merah

55

103

bulan pada

ini

(BGM) dari yang

(KMS)

posyandu melapor

14.

Kasus baru dan lama 120 gizi balita buruk pada kumulatif

99

sampai bulan lalu 15. Kasus gizi buruk 29 21

yang masih dirawat (rawat inap = rawat jalan) kumulatif sampai bulan lalu 16. Kasus gizi buruk 44 bulan 29

ditemukan (dilaporkan) ini 17. Kasus gizi buruk 9 bulan (rawat 3

ditemukan (dilaporkan) ini perawatan mendapat

inap + rawat jalan) 18. Kasus gizi buruk 20 yang sampai 22

kumulatif membaik bulan ini 19 Kasus gizi

buruk 1 yang

kumulatif

104

meninggal bulan ini

sampai

DATA PUSKESMAS TEGAL ANGUS TERHADAP PERBAIKAN GIZI BULAN MEI 2012

1.

Jumlah seluruh 1a.Bayi 0-5 bulan 1b. Bayi 6-11 bulan 1c. bulan 1d. bulan Anak 24-59 1580 1511 Anak 249 249 239 239 500

12-23 550

2.

Jumlah seluruh anak 1048 0-23 bulan yang ada diwilayah posyandu yang melapor

978

3.

Jumlah seluruh anak 1580 24-59 bulan yang ada posyandu melapor diwilayah yang

1511

4.

Jumlah seluruh anak 873 0-23 bulan yang KMS yang mempunyai posyandu melapor

795

bulan ini (K) dari

105

5.

Jumlah seluruh anak 1255 24-59 bulan yang mempunyai bulan ini (K) KMS

1162

6.

Jumlah seluruh anak 653 0-23 bulan yang ditimbang bulan ini (D) dari posyandu yang melapor

626

7.

Jumlah seluruh anak 785 24-59 bulan yang ditimbang bulan ini (D) dari posyandu yang melapor

766

8.

Jumlah anak yang 906 naik berat badannya bulan ini (N) dari posyandu melapor yang

862

9.

Jumlah anak 0-59 272 bulan bulan posyandu melapor yang ini tidak dari yang naik BB nya (T)

289

10.

Jumlah anak 0-59 82 bulan yang 2 kali tidak naik BB nya (T) bulan ini dari posyandu yang

79

106

melapor 11. Jumlah anak 0-59 21 bulan menimbang ini lalu melapor 12. Jumlah anak 0-59 49 bulan yang baru ditimbang bulan ini (B) dari posyandu yang melapor 13. Jumlah anak 0-59 51 bulan yang berada dibawah garis merah bulan pada ini (BGM) dari yang (KMS) 44 41 tetapi (O) menimbang posyandu yang bulan tidak bulan dari yang 200

posyandu melapor

14.

Kasus baru dan lama 63 gizi balita buruk pada kumulatif

59

sampai bulan lalu 15. Kasus gizi buruk 69 46

yang masih dirawat (rawat inap = rawat jalan) kumulatif 107

sampai bulan lalu 16. Kasus gizi buruk 6 bulan 8

ditemukan (dilaporkan) ini 17. Kasus gizi buruk 4 bulan (rawat 4

ditemukan (dilaporkan) ini perawatan mendapat

inap + rawat jalan) 18. Kasus gizi buruk 23 yang sampai 15

kumulatif membaik bulan ini 19 Kasus gizi

buruk 1 yang sampai

kumulatif meninggal bulan ini

DATA PUSKESMAS TEGAL ANGUS TERHADAP PERBAIKAN GIZI BULAN JUNI 2012

1.

Jumlah seluruh 1a.Bayi 0-5 bulan 1b. Bayi 6-11 bulan 1c. bulan Anak 249 249 239 239 500

12-23 550

108

1d. bulan 2.

Anak

24-59 1580

1511

Jumlah seluruh anak 1048 0-23 bulan yang ada diwilayah posyandu yang melapor

978

3.

Jumlah seluruh anak 1580 24-59 bulan yang ada posyandu melapor diwilayah yang

1511

4.

Jumlah seluruh anak 899 0-23 bulan yang KMS yang mempunyai posyandu melapor

796

bulan ini (K) dari

5.

Jumlah seluruh anak 1195 24-59 bulan yang mempunyai bulan ini (K) KMS

1089

6.

Jumlah seluruh anak 661 0-23 bulan yang ditimbang bulan ini (D) dari posyandu yang melapor

647

7.

Jumlah seluruh anak 785 24-59 bulan yang ditimbang bulan ini (D) dari posyandu

814

109

yang melapor 8. Jumlah anak yang 802 naik berat badannya bulan ini (N) dari posyandu melapor 9. Jumlah anak 0-59 373 bulan bulan posyandu melapor 10. Jumlah anak 0-59 97 bulan yang 2 kali tidak naik BB nya (T) bulan ini dari posyandu melapor 11. Jumlah anak 0-59 218 bulan menimbang ini lalu melapor 12. Jumlah anak 0-59 50 bulan yang baru ditimbang bulan ini (B) dari posyandu 110 44 tetapi (O) menimbang posyandu yang bulan tidak bulan dari yang 227 yang 88 yang ini tidak dari yang naik BB nya (T) 368 yang 822

yang melapor 13. Jumlah anak 0-59 54 bulan yang berada dibawah garis merah bulan pada ini (BGM) dari yang (KMS) 45

posyandu melapor

14.

Kasus baru dan lama 69 gizi balita buruk pada kumulatif

67

sampai bulan lalu 15. Kasus gizi buruk 73 50

yang masih dirawat (rawat inap = rawat jalan) kumulatif sampai bulan lalu 16. Kasus gizi buruk 3 bulan 10

ditemukan (dilaporkan) ini 17. Kasus gizi buruk 2 bulan (rawat 3

ditemukan (dilaporkan) ini perawatan mendapat

inap + rawat jalan) 18. Kasus gizi buruk 25 yang 111 16

kumulatif

membaik bulan ini 19 Kasus gizi

sampai

buruk 1 yang sampai

kumulatif meninggal bulan ini

DATA PUSKESMAS TEGAL ANGUS TERHADAP PERBAIKAN GIZI BULAN JULI 2012

1.

Jumlah seluruh 1a.Bayi 0-5 bulan 1b. Bayi 6-11 bulan 1c. bulan 1d. bulan Anak 24-59 1580 1511 Anak 249 249 239 239 500

12-23 550

2.

Jumlah seluruh anak 1048 0-23 bulan yang ada diwilayah posyandu yang melapor

978

3.

Jumlah seluruh anak 1580 24-59 bulan yang ada posyandu melapor diwilayah yang

1511

4.

Jumlah seluruh anak 829 0-23 bulan yang

769

112

mempunyai posyandu melapor 5.

KMS yang

bulan ini (K) dari

Jumlah seluruh anak 1276 24-59 bulan yang mempunyai bulan ini (K) KMS

1210

6.

Jumlah seluruh anak 590 0-23 bulan yang ditimbang bulan ini (D) dari posyandu yang melapor

527

7.

Jumlah seluruh anak 770 24-59 bulan yang ditimbang bulan ini (D) dari posyandu yang melapor

763

8.

Jumlah anak yang 895 naik berat badannya bulan ini (N) dari posyandu melapor yang

834

9.

Jumlah anak 0-59 260 bulan bulan posyandu melapor yang ini tidak dari yang naik BB nya (T)

261

10.

Jumlah anak 0-59 95

93 113

bulan yang 2 kali tidak naik BB nya (T) bulan ini dari posyandu melapor 11. Jumlah anak 0-59 136 bulan menimbang ini lalu melapor 12. Jumlah anak 0-59 69 bulan yang baru ditimbang bulan ini (B) dari posyandu yang melapor 13. Jumlah anak 0-59 41 bulan yang berada dibawah garis merah bulan pada ini (BGM) dari yang (KMS) 47 62 tetapi (O) menimbang posyandu yang bulan tidak bulan dari yang 133 yang

posyandu melapor

14.

Kasus baru dan lama 72 gizi balita buruk pada kumulatif

77

114

sampai bulan lalu 15. Kasus gizi buruk 75 53

yang masih dirawat (rawat inap = rawat jalan) kumulatif sampai bulan lalu 16. Kasus gizi buruk 6 bulan 7

ditemukan (dilaporkan) ini 17. Kasus gizi buruk 0 bulan (rawat

ditemukan (dilaporkan) ini perawatan mendapat

inap + rawat jalan) 18. Kasus gizi buruk 18 yang sampai 13

kumulatif membaik bulan ini 19 Kasus gizi

buruk 1 yang sampai

kumulatif meninggal bulan ini

DATA PUSKESMAS TEGAL ANGUS TERHADAP PERBAIKAN GIZI BULAN AGUSTUS 2012

115

1.

Jumlah seluruh 1a.Bayi 0-5 bulan 1b. Bayi 6-11 bulan 1c. bulan 1d. bulan Anak 24-59 1580 1511 Anak 249 249 239 239 500

12-23 550

2.

Jumlah seluruh anak 1048 0-23 bulan yang ada diwilayah posyandu yang melapor

978

3.

Jumlah seluruh anak 1580 24-59 bulan yang ada posyandu melapor diwilayah yang

1511

4.

Jumlah seluruh anak 791 0-23 bulan yang KMS yang mempunyai posyandu melapor

704

bulan ini (K) dari

5.

Jumlah seluruh anak 1059 24-59 bulan yang mempunyai bulan ini (K) KMS

1057

6.

Jumlah seluruh anak 719 0-23 bulan yang ditimbang bulan ini (D) dari posyandu

634

116

yang melapor 7. Jumlah seluruh anak 947 24-59 bulan yang ditimbang bulan ini (D) dari posyandu yang melapor 8. Jumlah anak yang 1163 naik berat badannya bulan ini (N) dari posyandu melapor 9. Jumlah anak 0-59 282 bulan bulan posyandu melapor 10. Jumlah anak 0-59 90 bulan yang 2 kali tidak naik BB nya (T) bulan ini dari posyandu melapor 11. Jumlah anak 0-59 155 bulan menimbang ini lalu tetapi (O) menimbang posyandu yang bulan tidak bulan dari yang 117 163 yang 89 yang ini tidak dari yang naik BB nya (T) 281 yang 1145 1010

melapor 12. Jumlah anak 0-59 66 bulan yang baru ditimbang bulan ini (B) dari posyandu yang melapor 13. Jumlah anak 0-59 55 bulan yang berada dibawah garis merah bulan pada ini (BGM) dari yang (KMS) 60 55

posyandu melapor

14.

Kasus baru dan lama 78 gizi balita buruk pada kumulatif

60

sampai bulan lalu 15. Kasus gizi buruk 75 84

yang masih dirawat (rawat inap = rawat jalan) kumulatif sampai bulan lalu 16. Kasus gizi buruk 21 bulan 54

ditemukan (dilaporkan) ini 17. Kasus gizi buruk 4 bulan 118 15

ditemukan (dilaporkan)

ini perawatan

mendapat (rawat

inap + rawat jalan) 18. Kasus gizi buruk 0 yang sampai 0

kumulatif membaik bulan ini 19 Kasus gizi

buruk 1 yang sampai

kumulatif meninggal bulan ini

DATA PUSKESMAS TEGAL ANGUS TERHADAP PERBAIKAN GIZI BULAN SEPTEMBER 2012

1.

Jumlah seluruh 1a.Bayi 0-5 bulan 1b. Bayi 6-11 bulan 1c. bulan 1d. bulan Anak 24-59 1580 1511 Anak 249 249 239 239 500

12-23 550

2.

Jumlah seluruh anak 1048 0-23 bulan yang ada diwilayah posyandu yang melapor

978

3.

Jumlah seluruh anak 1580 24-59 bulan yang

1511

119

ada posyandu melapor 4.

diwilayah yang

Jumlah seluruh anak 778 0-23 bulan yang KMS yang mempunyai posyandu melapor

700

bulan ini (K) dari

5.

Jumlah seluruh anak 996 24-59 bulan yang mempunyai bulan ini (K) KMS

1015

6.

Jumlah seluruh anak 618 0-23 bulan yang ditimbang bulan ini (D) dari posyandu yang melapor

545

7.

Jumlah seluruh anak 745 24-59 bulan yang ditimbang bulan ini (D) dari posyandu yang melapor

703

8.

Jumlah anak yang 939 naik berat badannya bulan ini (N) dari posyandu melapor yang

857

9.

Jumlah anak 0-59 244 bulan yang tidak

226

120

naik BB nya (T) bulan posyandu melapor 10. Jumlah anak 0-59 88 bulan yang 2 kali tidak naik BB nya (T) bulan ini dari posyandu melapor 11. Jumlah anak 0-59 114 bulan menimbang ini lalu melapor 12. Jumlah anak 0-59 66 bulan yang baru ditimbang bulan ini (B) dari posyandu yang melapor 13. Jumlah anak 0-59 50 bulan yang berada dibawah garis merah bulan pada ini (BGM) dari yang (KMS) 48 57 tetapi (O) menimbang posyandu yang bulan tidak bulan dari yang 108 yang 83 ini dari yang

posyandu melapor

121

14.

Kasus baru dan lama 99 gizi balita buruk pada kumulatif

99

sampai bulan lalu 15. Kasus gizi buruk 79 55

yang masih dirawat (rawat inap = rawat jalan) kumulatif sampai bulan lalu 16. Kasus gizi buruk 2 bulan 0

ditemukan (dilaporkan) ini 17. Kasus gizi buruk 2 bulan (rawat 0

ditemukan (dilaporkan) ini perawatan mendapat

inap + rawat jalan) 18. Kasus gizi buruk 13 yang sampai 14

kumulatif membaik bulan ini 19 Kasus gizi

buruk 1 yang sampai

kumulatif meninggal bulan ini

122

Tabel pengamatan penyakit menular program ISPA non pneumonia penderita laki-laki Desa Tanjung Pasir di Puskesmas Tegal Angus januari September 2012

160 140 120 100 80 60 40 20 0 Januari April Juli 0 -1 thn 1 -4 thn

123

Tabel pengamatan penyakit menular program ISPA non pneumonia penderita perempuan Desa Tanjung Pasir di Puskesmas Tegal Angus januari September 2012 20 0 18 0 16 0 14 0 12 0 0-1 thn 10 0 80 1-4 thn 60 40 20 0 Januari April Juli

124

Data Primer Setelah mengamati, dan mewawancarai masing-masing keluarga binaan di Desa Tegal Angus, didapatkan berbagai macam permasalahan pada keluarga binaan tersebut,yaitu: Ditemukannya penyakit ISPA pada masing-masing keluarga

Ditemukannya pencahayaan yang kurang dari tiap ruangan masing-masing keluarga

Kurangnya ventilasi yang memadai pada rumah keluarga binaan Kurangnya menjaga kebersihan rumah sehingga debu semakin bertambah Dari sekian area permasalahan yang ada pada keluarga-keluarga binaan, kami memutuskan untuk mengangkat permasalahan tentang perilaku mencuci tangan dengan alasan : adanya data empiris dimana cara mencuci tangan yang tidak dilakukan secara baik dan benar merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya penyakit infeksi seperti ISPA. Hal tersebut berhubungan dengan masih tingginya angka kejadian ISPA di desa tanjung pasir, dimana ISPA termasuk dalam daftar sepuluh penyakit terbanyak. Maisng-masing menempati urutan pertama dengan presentase angka kejadian ISPA sebesar 34 %. Begitu pula dengan hasil data statistik dari puskesmas Tegal Angus periode Januari- September 2012 dimana angka kejadian ISPA dan diare pada anak masih sangat tinggi.

125

BAB II KEPUSTAKAAN
2.1 TEORI PRILAKU

2.1.2. Pengertian Perilaku Prilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan dan baik disadari maupun tidak. Prilaku merupakan kumpulan factor yang saling berintertaksi. Sering dengan tidak disadari bahwa interaksi itu snagat komplek sehingga kadang-kadang kita tidak sempat 126

memikirkan penyebab seseorang menerapkan perilaku tertentu. Karen aitu, amat penting untuk dapat menelaah alas an dibalik perilaku individu, selama dia bisa mengubah perilaku tersebut. Dilihat sari segi biologis perilzku adalah: Perilaku adalah suatu kegiatan organism yang bersangkutan.perilaku manusia adalah semua tindakan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung mapun yang tidak bisa diamati pihak luar. Dilihat dari segi psikologis: Menurut Skinner (1938) perilaku adalah suatu respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Pengertian itu dikenal denga teori S-O-R (stimulusorganisme-respon). Skinner membedakan respon tersebut membedakan dua jenis: Respondent (reflexive) dan operant response (Instumental response). Perilaku sehat Menurut Becker, konsep perilaku sehat ini merupakan pengembangan dari konsep perilaku yang dikembangkan oleh Bloom. Becker mengurai perilaku kesehatan menjadi 3 domain: a. Pengetahuan kesehatan (health knowledge) \ pengetahuan tentang kesehatan mencakup apa yang diketahui seseorang terhadap cara-cara memelihara kesehatan, seperti pengetahuan tentang penyakit menular, pengetahuan tentang factor-faktor terkait dan atau mempengaruhi kesehatan, pengetahuan tentang peleyanan kesehatan, dan pengetahuan untuk menghindari kecelakan. b. Sikap terhadap kesehatan ( health attitude) Sikap terhadap kesehatan adalah pendapat atau penilaian seseorang terhadap halhal yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan, seperti sikap terhada penyakit menular dan tidak menular, sikap terhadap factor-faktor yang terkait dan atau mempengaruhi kesehatan, sikap tentang pelayanan kesehatan, dan sikap untuk menghindari kecelakan, c. Praktek kesehatan (health practice) Praktik kesehatan untuk hidup sehat adalah semua kegiatan atau aktivitas orang dalam rangka memelihara kesehatan, seperti tindakan terhadap penyakit menular dan tidak menular, tindakan terhadap factor-faktor yang terkait, dan atau 127

mempengaruhi kesehatan, tindakan tentang pelayanan kesehatann, dan tindakan untuk menghindari kecelakaan. beberapa rangasangan yang dapat merubah perilaku mereka: a. Factor social Sebagai factor eksternal yang mempengaruhi perilaku antara lain: struktur social, pranata-pranata social dan permasalahan social yang lain, dukungan social (keluarga, teman) mendorong perubahan perilaku sehat. b. Factor kepribadian Factor yang mempengaruhi perubahan perilaku salah satunya perilaku itu sendiri (kepribadian) yang dimana dipengaruhi oleh karakteristik individu, penilaian individu tethadap perubahan yang ditawarkan, interaksi dengan petugas kesehatan yang merekomendsikan perubahan perilaku, dan pengalaman mencoba p[erilaku yang serupa. c. Factor emosi Rangsangan yang bersumber dari rasa takut, cinta, atau harapan-harapan yang bersan gkutan.

1. Pengertian ISPA ISPA sering disalah artikan sebagai infeksi saluran napas atas. ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernapasan akut. ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ yang dimulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ di sekitarnya, seperti sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru. Menurut WHO pengeluaran lendir atau gejala pilek terjadi pada penyakit flu ringan disebabkan karena infeksi kelompok virus jenis rhinovirus dan atau choronavirus. ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernafasanyang mengandung kumanyang terhirup oleh orang sehat ke saluran pernafasan. 2. Klasifikasi ISPA

128

Program Pemberantasan Penyakit (P2) ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti: Rhinitis, faringitis, tonsillitis, dan penyakit jalan nafas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernafasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat ke saluran pernafsannya. Kelainan pada system pernafasan terutama infeksi pernafasan bagian atas dan bawah, asma, dan fibrokistik, menempati bagian yang cukup besar pada lapangan pediatric. Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil terutama apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak higienis. Berikut ini adalah klasifikasi ISPA berdasaran P2 ISPA: 1. 2. 3. Pneumonia : Ditandai secara klinis oleh adanya nafas cepat Pneumonia berat Ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada ke dalam. Bukan pneumonia Ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan dinidng dada ke dalam, tanpa nafas cepat. Risiko terutama terjadi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban imunologisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya atau berlebihannya pemakaian antibiotic. ( USU 2004). 4. Patofisiologi ISPA Saluran pernafasan dari hidung sampai bronkhus dilapisi oleh menbran mukosa bersilia (silia=rambut-rambut halus). Udara yang maduk melalui rongga hidung disaring, dihangatkan dan dilemnakan. Partikel deu yang kasar dapat disaring oleh rambut yang terdapat dalam hidung, sedangkan partikel debu yang halus akan terjerat dalam lapisan mukosa gerakan silia mendorong lapisan mukosa ke posterior/atas menuju faring.

129

Secara umum, efek pencemaran udara terhadap saluran pernafasan dapat menyebabkan pergerakan silia hidung menjadi lambat dan kaku bahkan dapat berhenti sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernafasan akibat iritasi oleh bahan pencemar. Produksi lendir akan meningkat sehingga menyebabkan penyempitan saluran pernafasan dan rusaknya sel pembuuh bakteri di saluran pernafasan. Akibat dari hal tersebut akan menyebabkan kesulitan bernafas sehingga benda asing tertarik dan bakteri lain tidak dikeluarkan dari saluran pernafasank hal ini akan memudahkan terjadinya infeksi saluran pernafasan.

130

KERANGKA TEORI

Teori Thought and Feeling ( WHO 1984)

Thought and Feeling Pengetahuan Pengetahuan tentang cara mencuci tangan Pengetahuan tentang pentingnya mencuci tangan Pendidikan

Personal Reference Informasi tentang manfaat cuci tangan Informasi tentang cara mencuci tangan

Resources Fasilitas Sumber air bersih dan sabun Akses pelayanan kesehatan

Perilaku cuci tangan

Culture - Kebiasaan orang tua Kebiasaan orang tua dalam mencuci tangan Kebiasaan orang sekitar dalam mencuci tangan - Kebiasaan anak Kebiasaan anak mencuci tangan sebelum makan Kebiasaan anak mencuci DEFINISI OPERASIONAL tangan setelah makan Kebiasaan anak mencuci tangan setelah buang air besar

131

Teori Thought and Feeling ( WHO 1984)

Thought and Feeling Pengetahuan Pengetahuan tentang cara mencuci tangan Pengetahuan tentang pentingnya mencuci tangan Pendidikan

Personal Reference Resources Fasilitas Sumber air bersih dan sabun Akses pelayanan kesehatan Petugas kesehatan Perilaku cuci tangan Informasi tentang manfaat cuci tangan Informasi tentang cara mencuci tangan

Culture - Kebiasaan orang tua Kebiasaan orang tua dalam mencuci tangan Kebiasaan orang sekitar dalam mencuci tangan - Kebiasaan anak Kebiasaan anak mencuci tangan sebelum makan Kebiasaan anak mencuci tangan setelah makan Kebiasaan anak mencuci DEFINISI OPERASIONAL tangan setelah buang air besar

132

No.

Variabel

Definisi Operasional

Alat Ukur

Cara Ukur

Hasil Ukur

Skala

133

5.

Perilaku

Perilaku keluarga binaan dalam melakukan cuci tangan sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah buang air besar, setelah menceboki bayi/anak, setelah memegang unggas/hewan

Kuesioner

Wawancara

baik, bila

Nominal

responden melakukan cuci tangan kapan saja waktu yang diharuskan dalam mencuci tangan
buruk, bila

responden tidak melakukan cuci tangan kapan saja waktu yang diharuskan dalam mencuci 6. Pengetahuan Wawasan Kuesioner pengetahuan mengenai manfaat mencuci tangan yaitu pencegah dari terkena penyakit dan pengetahuan perilaku cara mencuci tangan yang baik dan benarmeliputi :mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir, memakai sabun. Membersihkan telapak tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari, dan punggung tangan. Membersihkan tangan dengan lap bersih tangan Wawancara Pengetahuan:
- Baik, bila

Nominal

responden mengetahui manfaat dan cara mencuci tangan yang baik dan benar
- Buruk, bila

responden tidak mengetahui manfaat dan cara mencuci tangan yang baik dan benar 134

7.

pendidikan

Suatu hasi proses belajar dari sekolah formal yang telah menamatkan pendidikannya

Kuesioner

Wawancara Tingkat pendidikan (Pendidikan Nasional Wajib Belajar 9 tahun) - Rendah (Tidak lulus SMP) - Tinggi (Lulus SMP hingga Perguruan Tinggi) Wawancara - Baik, bila responden pernah mendapatkan informasi mengenai cuci tangan yang baik dan benar - Kurang, bila responden tidak pernah mendapatkan informasi mengenai cuci tangan yang baik dan benar.

Ordinal

8.

Informasi

Suatu proses dimana Kuesioner keluarga binaan pernah mendapatkan informasi mengenai mencuci tangan yang baik dan benar melalui media cetak dan media elektronik.

Nominal

135

9.

Fasilitas

Tersedianya sabun dan air bersih yang memenuhi syarat sebagai berikut :tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, dengan sumber air lebih dari 10 meter dari spiteng, air bersih yang digunakan untuk mencuci tangan adalah air bersih yang mengalir.

Kuesioner

Wawancara

- Tersedia, bila terdapat air bersih yang mengalir dan sabun untuk mencuci tangan - Tidak tersedia, bila tidak ada air bersih dan sabun untuk mencuci tangan - Tersedia, bila terdapatnya petugas kesehatan memberikan penyuluhan dan mencontohkan mencuci tangan yang baik dan benar.
- Tidak tersedia,

Nominal

10.

Akses pelayanan kesehatan

Petugas kesehatan yang memberikan penyuluhan dan mencontohkan mencuci tangan yang baik dan benar.

Kuesioner

Wawancara

Nominal

bila tidak terdapatnya petugas kesehatan memberikan penyuluhan dan mencontohkan mencuci tangan yang baik dan 136

benar. 11. kebiasaan Cara keluarga (orang Kuesioner tua dan anak) dalam membiasakan mencuci tangan pada waktuwaktu yang diharuskan yaitu sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah buang air besar, setelah menceboki bayi/anak, setelah memegang unggas/hewan. Wawancara -Baik jika terbiasa melakukan cuci tangan setiap hari pada waktu yang diharuskan -Tidak baik jika tidak terbiasa melakukan cuci tangan setiap hari pada waktu yang diharuskan Nominal

137

BAB III METODE Tujuan umum dari pengumpulan data adalah untuk memecahkan masalah, langkah yang ditempuh harus relevan dengan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam setiap melaksanakan langkah tersebut harus dilakukan secara objektif dan rasional.Dalam hal ini, sampel yang digunakan adalah enam keluarga binaan di RT 01/RW 11 Kampung tanjung pasir, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten. 3.1 PENENTUAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA Instrumen pengumpul data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.Instrumen ini dapat berupa alat atau benda, seperti check-list, kuesioner (angket terbuka/tertutup), pedoman wawancara, kamera foto, dan lainnya. Instrumen dapat membantu penulis/peneliti dalam memperoleh data yang merupakanbahan penting untuk menjawab permasalahan, mencari sesuatu yang akan digunakan untuk mencapai tujuan, dan untuk membuktikan hipotesis. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabelvariabel yang ada dalam hipotesis.Berdasarkan sumbernya, data dibagi menjadi data primer, sekunder, dan tersier. a. Data Primer Data yang langsung didapatkan dari hasil kuesioner semua anggota warga binaan di kampung Tanjung Pasir, Desa Tanjung Pasir, kecamatan Teluk Naga melalui wawancara terpimpin dan observasi. b. Data Sekunder Data dalam bentuk laporan yang didapat dari data yang sudah ada di Puskesmas Tegal Angus. c. Data Tersier Data berbentuk artikel dan jurnal yang didapat dari buku dan internet.

138

JENIS DATA: a. Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka.Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data, misalnya wawancara, analisis, observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video. b. Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan.Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika. Berdasarkan proses atau cara untuk mendapatkannya, data kuantitatif dapat dikelompokkan dalam dua bentuk, yaitu:
1. Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh dengan cara

membilang. Contoh data diskrit misalnya : jumlah perempuan dan laki-laki, jumlah orang yang menyelesaikan pendidikan terakhir. Karena diperoleh dengan cara membilang, data diskrit akan berbentuk bilangan bulat (bukan bilangan pecahan).
2. Data kontinyu adalah data dalam bentuk angka atau bilangan yang diperoleh berdasarkan

hasil pengukuran. Data kontinum dapat berbentuk bilangan pecahan, contohnya adalah umur. Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi, dan sebagainya. Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka dipilih instrumen pengumpulan data berupa wawancara terpimpin dengan menggunakan kuesioner.Pemilihan kuesioner ini dikarenakan kuesioner bersifat objektif dan jujur karena berasal dari sumber data (responden) secara langsung, selain itu dapat diterapkan untuk pengumpulan data dalam lingkup yang luas, serta cukup efisien dalam penggunaan waktu untuk mengumpulkan data.Cara pengumpulan data melalui pengamatan langsung (observasi) untuk mengetahui dan melihat langsung kondisi dan keadaan rumah di setiap keluarga. Responden dalam pengumpulan data ini terdiri dari enam keluarga binaan, di RT 01/RW 11 kampung tanjung pasir, desa Tanjung Pasir, kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten 139

3.2 PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data merupakan bagian terpenting dalam suatu langkah-langkah diagnosis komunitas. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka digunakan beberapa metode dalam proses pengumpulan data. Data yang diperoleh dapat berupa data primer, sekunder, dan tersier. Pengumpulan data dilakukan di Puskesmas Tegal Angus, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang. Pengumpulan data ini dilakukan selama 12 hari ( 24 desember 3 januari 2013) dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen dengan teknik wawancara langsung kepada responden. Selain wawancara langsung kepada responden, pengumpulan data juga dilakukan melalui observasi secara langsung terhadap rumah keluarga binaan dan lingkungan sekitar.Pengumpulan data langsung di rumah keluarga binaan dilakukan selama delapan hari. Wawancara dengan kuesioner dilakukan terhadap enam keluarga binaan yang telah ditentukan oleh kader setempat. Dari enam keluarga binaan ini diambil 10 orang sebagai responden untuk menjawab kuesioner.

140

Table 3.2.1 Kegiatan pengumpulan data No. 1 2 Hari/Tanggal Senin 24 Desember 2012 Selasa Kegiatan Perkenalan dan sambung rasa dengan seluruh anggota keluarga binaan. Pengumpulan data awal dari masing-masing binaan, yang dilanjutkan dengan penentuan area masalah. Penentuan area masalah. Penentuan dan pembuatan instrumen Pengumpulan data.

25 Desember 2012 keluarga 3 4 Jumat 28 Desember 2012 Sabru 29 Desember 2012

3.3 PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA Data diolah secara manual dan komputerisasi. Cara manual yang digunakan adalah dengan bantuan kalkulator, sedangkan cara komputerisasi dengan menggunakan program Microsoft Word dan Microsoft Excel. Kuesioner terdiri dari tujuh variabel dengan jumlah pertanyaan sebanyak 28 buah.Masingmasing variabel memiliki penilaian yang berbeda-beda.Semua jawaban pada variabel ini disajikan dalam bentuk pilihan ganda. Variabel pertama, yaitu mengenai perilaku responden tentang mencuci tangan yang baik dan benar, dengan jumlah pertanyaan sebanyak lima buah. Variabel kedua menilai tentang aspek pengetahuan, yang terdiri dari sembilan buah pertanyaan.Variabel ketiga tentang aspek pendidikan, terdiri dari enam pertanyaan.Variabel keempat tentang informasi, yang terdiri dari tiga pertanyaan.Variabel kelima berisi tentang aspek fasilitas, yang terdiri dari tiga buah pertanyaan.sedangkan variabel keenam tentang akses pelayanan kesehatan, yang terdiri dari dua buah peranyaan. Dan variabel terakhir adalah kebiasan dengan satu pertanyan. Pada pengolahan data berdasarkan kuesioner, digunakan skala nominal dan skala ordinal. 141

BAB IV HASIL ANALISA DATA


4.1 KARAKTERISTIK KELUARGA BINAAN Untuk mengetahui karakteristik keluarga binaan di kampung Tanjung Pasir RT 01 / RW 11, Desa Tanjung Pasir, Kacamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, dilakukan analisa deskriptif terhadap data yang telah diperoleh dari 6 keluarga binaan di kampung tersebut. Diagram 4.1.1. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Pada Keluarga Binaan Di Kampung Tanjung Pasir RT 01 / RW 11, Desa Tanjung Pasir, Desember 2012

( n=9 )

( n=12 )

BerdasarkanGambar4.1.1 dapat lihat bahwa dari 6 keluarga binaan anggota keluarga berjenis kelamin perempuan lebih banyak daripada anggota keluarga berjenis kelamin laki-laki, yaitu 12 orang atau sekitar 57% dari total keseluruhan anggota keluarga. Kemudian selain mengetahui perbandingan anggota keluarga secara keseluruhan berdasarkan jenis kelamin, dilihat juga bagaimana perbandingan jenis kelamin berdasarkan kelompok usia tertentu yang disajikan pada Gambar 4.1.2.

142

Diagram 4.1.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Berdasarkan Kelompok Usia Pada Keluarga Binaan Di Kampung Tanjung Pasir RT 01 / RW 02, Desa Tanjung Pasir, September 2012
4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 laki-laki perempuan 0-11 2 4 12-23 1 3 24-35 3 3 36-47 2 1 48-59 1 1

Berdasarkan Gambar 4.1.2 didapatkan jumlah anggota keluarga berjenis kelamin laki-laki yang terbanyak adalah pada kelompok usia 24-35 tahun yaitu sebanyak 3 orang, sedangkan jumlah anggota keluarga yang berjenis kelamin perempuan yang terbanyak adalah pada kelompok usia 0-11 tahun yaitu sebanyak 4 orang.

143

Diagram 4.1.3 Distribusi Frekuensi Jenjang Pendidikan Terakhir Pada Keluarga Binaan Di Kampung Tanjung Pasir RT 01 / RW 02, Desa Tanjung Pasir, September 2012 ( n=1 )

( n=2 )

( n=5 ) ( n=13 )

Berdasarkan Gambar 4.1.3 dapat dilihat bahwa penduduk dengan pendidikan terakhir SD memilikijumlah tertinggi yaitu 13 orang atau sekitar 62% dari total keseluruhan.

Tabel 4.2.1 Distribusi Responden Mengenai Aspek Perilaku Mencuci Tangan Yang Baik Dan Benar Di Kampung Tanjung Pasir RT 01 / RW 011, Desa Tanjung Pasir, Desember 2012 144

Perilaku Baik Buruk Total

Jumlah responden 0 10 10

Persentase (%) 0 100 100

Berdasarkan Tabel 4.2.1 didapatkan bahwa sebanyak 10 orang (100%) atau seluruh responden memiliki perilaku yang buruk tentang mencuci tangan. Tabel 4.2.2 Distribusi Responden Mengenai Aspek Pengetahuan Mencuci Tangan Yang Baik Dan Benar Di Kampung Tanjung Pasir RT 01 / RW 011, Desa Tanjung Pasir, Desember 2012 Pengetahuan Baik Kurang Total Jumlah responden 2 8 10 Persentase (%) 20 80 100

Bedasarkan Tabel 4.2.2 didapatkan sebanyak 8 orang responden atau sekitar 80%responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang mencuci tangan yang baik dan benar. Tabel 4.2.3 Distribusi Responden Mengenai Aspek Pendidikan Di Kampung Tanjung Pasir RT 01 / RW 011, Desa Tanjung Pasir, Desember 2012 Pendidikan Tinggi Rendah Total Jumlah responden 2 8 10 Persentase (%) 20 80 100

Berdasarkan Tabel 4.2.3 didapatkan sebanyak 8 orang atau sekitar 80% responden memiliki pendidikan yang rendah. Tabel 4.2.4 Distribusi Responden Mengenai Aspek informasi Di Kampung Tanjung Pasir RT 01 / RW 011, Desa Tanjung Pasir, Desember 2012 Fasilitas Tersedia Tidak tersedia Jumlah responden 2 8 Persentase (%) 20 80 145

Total

10

100

Berdasarkan Tabel 4.2.4 didapatkan sebanyak 8 orang atau sekitar 80% responden tidak memiliki ketersediaan fasilitas untuk mencuci tangan yang baik dan benar. Tabel 4.2.5 Distribusi Responden Mengenai Aspek fasilitas Di Kampung Tanjung Pasir RT 01 / RW 011, Desa Tanjung Pasir, Desember 2012 Petugas kesehatan Tersedia Tidak tersedia Total Jumlah responden 0 10 10 Persentase (%) 0 100 100

Bedasarkan Tabel 4.2.5 sebanyak 10 orang (100%) atau keseluruhan responden mengatakan tidak terdapat petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan tentang mencuci tangan yang baik dan benar. Tabel 4.2.6 Distribusi Responden Mengenai Aspek akses pelayanan kesehatan Di Kampung Tanjung Pasir RT 01 / RW 011, Desa Tanjung Pasir, Desember 2012 Ekonomi Di atas UMR kota Tanggerang Sama dengan UMR kota Tanggerang Di bawah UMR kota Tanggerang Total Jumlah responden 0 0 10 10 Persentase (%) 0 0 100 100

Berdasarkan Tabel 4.2.6 didapatkan sebanyak 10 orang (100%) atau seluruh responden memiliki tingkat ekonomi yang rendah. Tabel 4.2.7 Distribusi Responden Mengenai Aspek kebiasaan Di Kampung Tanjung Pasir RT 01 / RW 011, Desa Tanjung Pasir, Desember 2012 Informasi Tersedia Jumlah responden 3 Persentase (%) 30 146

Tidak tersedia Total

7 10

70 100

Berdasarkan Tabel 4.2.7 didapatkan sebanyak 7 orang atau sekitar 70% responden tidak memiliki ketersediaan informasi tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar.Setelah memperoleh hasil dari responden untuk masing-masing variabel yang akan diteliti, adapun ringkasan dari hasil pengamatan tersebut disajikan pada Tabel 4.2.8. Tabel 4.2.8 Distribusi Responden Mengenai Aspek perilaku, pengetahuan, pendidikan, informasi, fasilitas, akses pelayanan kesehatan, kebiasaan Di Kampung Tanjung Pasir RT 01 / RW 011, Desa Tanjung Pasir, Desember 2012 No 1 Variabel Perilaku Hasil Ukur Perilaku Baik Perilaku Buruk Total Pengetahuan Baik Pengetahuan Kurang Total Tingkat Pendidikan Tinggi Tingat Pendidikan Rendah Total Tersedia Tidak Tersedia Total Tersedia Tidak Tersedia Total No 1 Variabel Akses pelayanan kesehatan Hasil Ukur
Di Bawah UMR Kota Tangerang Sama Dengan UMR Kota Tangerang

Jumlah (Orang) 0 10` 10 2 8 10 2 8 10 2 8 10 0 10` 10 Jumlah (orang) 0 0 10` 10

Persentase 0% 100 % 100 % 20% 80% 100 % 20% 80% 100 % 20% 80% 100 % 0% 100 % 100 % persentase 0% 0% 100 % 100 % 147

Pengetahuan

Pendidikan

Informasi

Fasilitas

Di Atas UMR Kota Tangerang Total

Kebiasaan

Tersedia Tidak Tersedia Total

3 7 10

30% 70%

4.3.

FISH BONE

BAB V RENCANA INTERVENSI 5.1. Rencana Intervensi Intervensi dapat diartikan sebagai cara atau strategi memberi bantuan kepada individu, masyarakat dan komunitas dalam hal ini menunjukkan kondisi dimana seseorang dapat berperan sebagaimana seharusnya. Tujuan intervensi adalah membawa perubahan kearah yang lebih baik sehingga tindakan sesuai dengan peran yang dimilikinya. Merujuk dari beberapa akar masalah yang telah diuraikan didapatkan pada perencanaan intervensi pemecahan masalah, dipilih beberapa akar masalah yang di prioritaskan untuk dilakukan pemecahan masalah terhadap penyakit ISPA pada anak disebabkan perilaku mencuci tangan yang kurang baik. Dalam hal ini ada enam keluarga binaan. Pertimbangannya adalah

148

intervensi yang berupa tindakan nyata yang mampu dilakukan untuk memecahkan akar permasalahan. Dari akar-akar penyebab masalah terdapat alternatif pemecahan masalah sebagai berikut: a. Dari segi fasilitas adalah jarak sumber air bersih yang berada 10 m dari pembuangan limbah rumah tangga dan terjadinya musim kemarau yang berkepanjangan. Adapun rencana intervensi untuk pemecahan akar penyebab permasalahan ini adalah: Jangka pendek Pemberian penyuluhan mengenai pentingnya pembuatan sumur sebagai sumber air yang harus berjarak 10 m dari pembuangan limbah rumah tangga dan kriteria pembuatan sumber air yang baik dan benar. Jangka menengah Pemberian tanki air berisi air bersih sebanyak kurang lebih 6000 liter bagi warga guna menunjang kebutuhan hidup sehari-hari. Jangka panjang Pembuatan sumur sebagai sumber air bersih untuk warga yang memiliki jarak 10 m dari pembuangan limbah rumah tangga. Pembuatan tempat penampungan air atau tanki air besar yang nanti dapat digunakan untuk keseharian warga dan penyediaan air bersih gratis. b. Dari segi pendidikan adalah tingkat pendidikan warga yang rendah. Adapun rencana intervensi untuk pemecahan akar penyebab permasalahan ini adalah: Jangka pendek Menginformasikan tentang program kejar paket A Menginformasikan mengenai program wajib belajar 12 tahun bagi anak-anak mereka Jangka menengah Memberikan bimbingan belajar sementara untuk warga terutama anak usia sekolah Jangka panjang 149

Bekerja sama dengan dinas pendidikan setempat untuk pemberian beasiswa kepada siswa berprestasi

c.

Dari segi pengetahuan adalah Kurangnya pengetahuan tentang penyakit ISPA pada anak disebabkan oleh perilaku mencuci tangan yang kurang baik. Adapun rencana intervensi untuk pemecahan akar penyebab permasalahan ini adalah: Jangka pendek Menginformasikan mengenai pentingnya kepedulian warga mengenai cara mencuci tangan yang baik dan benar guna meningkatkan tingkat kesehatan di lingkungannya Jangka menengah Menginformasikan penyakit ISPA yang bisa diderita oleh anak-anak jika tidak mencuci tangan dengan baik dan benar Jangka panjang Penyuluhan secara berkala mengenai manfaat mencuci tangan yang baik dan benar agar masyarakat tetap peduli mengenai pentingnya mencuci tangan

d. Dari segi perilaku adalah tidak adanya praktek langsung dari dinas kesehatan mengenai cuci tangan yang baik dan benar. Adapun rencanan dari akar penyebab masalah ini adalah : Jangka pendek Penyuluhan mengenai pentingnya mencuci tangan dan tahapan-tahapan mencuci tangan yang baik dan benar Jangka menengah Memperagakan cara mencuci tangan yang baik dan benar serta pemberian sabun cuci tangan Jangka panjang

150

Pembuatan wastafel umum atau tempat penampung air berukuran sedang yang sesuai dengan kriteria guna menunjang agar masyarakat tetap mempraktekkan cuci tangan yang baik dan benar dalam kesehariannya

e. Dari segi petugas kesehatan adalah jumlah petugas kesehatan yang terbatas. Adapun rencana intervensi dari akar penyebab masalah ini adalah : Jangka pendek Membantu petugas kesehatan setempat untuk memberikan penyuluhan mengenai cara mencuci tangan yang baik dan benar Jangka menengah Adanya pelatihan warga sekitar untuk menjadi kader sehingga dapat membantu dinas kesehatan setempat untuk menjalankan program mengenai cara mencuci tangan yang baik dan benar Jangka panjang Penambahan personil tenaga kesehatan lapangan atau pengaturan ulang jadwal kerja untuk memberi waktu diadakannya penyuluhan mengenai cara mencuci tangan yang baik dan benar ke warga sekitar

f. Dari segi ekonomi adalah lapangan kerja yang terbatas. Adapun rencana intervensi dari akar penyebab masalah ini adalah: Jangka pendek - Menginformasikan mengenai pentingnya menabung sebagian dari penghasilan sehari-hari Jangka menengah - Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dapat digunakan untuk membuka lapangan pekerjaan 151

Jangka panjang - Menciptakan lapangan pekerjaan agar meningkatkan tingkat ekonomi masyarakat setempat

g.

Dari segi informasi adalah ketidak tertarikan warga mengenai mencuci tangan yang baik dan benar Jangka pendek Menyediakan media berisi informasi mengenai cuci tangan yang baik dan benar dan meyampaikannya kepada warga sekitar dengan cara yang menarik Jangka menengah Pembuatan selembaran atau pamflet yang berisi tentang infomasi mengenai penyakit ISPA pada anak yang bisa dihindari lewat cuci tangan Jangka panjang Pembuatan poster atau video penyuluhan mengenai mencuci tangan dengan baik dan benar beserta manfaat-manfaatnya.

5.2 aksi kegiatan Rencana Aksi kegiatan dalam area masalah di keluarga binaan desa tanjung pasir Rt 01 Rw 11, bertujuan agar keluarga binaan lebih memahami mengenai mencuci tangan yang baik dan benar. Dalam hal ini kami akan melakukan peragaan langsung ke keluarga binaan mengenai mencuci tangan yang baik dan benar yang diikuti oleh seluruh anggota keluarga binaan.

BAB VI LAMPIRAN 152

KUESIONER PERILAKU MENCUCI TANGAN YANG BAIK DAN BENAR


NO. RESPONDEN

IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama 2. Umur 3. Alamat 4. Pendidikan 5. Pekerjaan I. ASPEK PERILAKU : : : : :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tanda check list () sesuai dengan kebiasaan anda. No. 1 . 2 . 3 . 4 . 5 . Apakah anda mengajarkan pada anak anda untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan ? Apakah anda mencuci tangan setelah memegang hewan peliharaan ? Apakah anda mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan ? Apakah anda mencuci tangan setelah buang air besar ? Pertanyaan Apakah anda mencuci tangan sebelum makan ? Ya Tidak

153

II. ASPEK PENGETAHUAN Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tanda check list () sesuai dengan kebiasaan anda. No. 6 7 8 9 10 11 Pertanyaan Apakah anda mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir? Apakah anda memakai sabun saat mencuci tangan? Apakah anda membersihkan telapak tangan saat mencuci tangan? Apakah anda membersihkan pergelangan tangan saat mencuci tangan? Apakah anda membersihkan sela-sela jari saat mencuci tangan? Apakah anda mengeringkan tangan anda dengan lap bersih setelah mencuci tangan? Jawablah pernyataan berikut dengan tanda check list () sesuai dengan kepribadian anda No 12 13 14 Pernyataan Mencuci tangan dapat membunuh kuman penyakit yang ada ditangan Mencuci tangan dapat mencegah penularan penyakit ISPA (batuk,pilek) Mencuci tangan membuat tangan menjadi bersih Benar Salah Ya Tidak

III.

ASPEK PENDIDIKAN

Jawablah pernyataan berikut dengan tanda check list () sesuai dengan kepribadian anda

154

No

Pernyataan

Rendah (Tidak tamat sampai SMP)

Tinggi (tamat SMP hingga Perguruan Tinggi)

13

Pendidikan terakhir yang ditamatkan

IV. ASPEK INFORMASI 24. Apakah anda pernah mendapatkan informasi tentang mencuci tangan ?] a. Ya b. tidak 25. Jika YA, dari mana anda mendapat informasi tersebut? ........................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................ ...............................................

V.

ASPEK FASILITAS Jawablah pernyataan berikut dengan tanda check list () sesuai dengan kepribadian anda NO . 15 Apakah anda menggunakan air bersih yang mengalir untuk mencuci tangan? 16 Apakah air yang anda gunakan untuk mencuci tangan tidak berwarna? 17 Apakah air yang anda gunakan untk mencuci tangan tidak berbau? 18 Apakah air yang anda gunakan untuk mencuci tangan tidak Pertanyaan Ya Tidak

155

berasa? 19 Apakah sumber air yang anda gunakan berjarak lebih dari 10 meter dari septicteng atau pembungan air limbah?

20

Apakah anda menggunakan sabun saat mencuci tangan?

VI. ASPEK PELAYANAN KESEHATAN

21. Apakah dilingkungan anda pernah ada program penyuluhan tentang mencuci tangan yang diadakan oleh petugas kesehatan ? a. ya b. tidak 22. Jika YA, berapa kali penyuluhan dilakukan? ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ..................................................................... 23. Apakah dilingkungan anda pernah ada petugas kesehatan yang mencontohkan cara mencuci tangan yang baik dan benar? a. ya b. tidak VII. KEBIASAAN

Jawablah pernyataan berikut dengan tanda check list () sesuai dengan kepribadian anda NO . 15 Apakah anda sudah melakukan kebiasaan mencuci tangan memakai sabun yaitu sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah buang air besar, setelah menceboki bayi/anak, setelah memegang unggas/hewan? 16 Apakah anak anda sudah melakukan kebiasaan mencuci tangan Pertanyaan Ya Tidak

156

memakai sabun yaitu sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah buang air besar, setelah menceboki bayi/anak, setelah memegang unggas/hewan?

VARIABEL PENILAIAN KUESIONER MENGENAI PERILAKU CUCI TANGAN YANG BAIK DAN BENAR 1. ASPEK PERILAKU N0. 1 sampai dengan N0. 5 1. Bila jawaban YA, mendapatkan point 2 2. Bila jawaban TIDAK, mendapatkan point 0

2. ASPEK PENGETAHUAN N0. 6 sampai dengan N0. 11 1. Bila jawaban YA, mendapatkan point 2 2. Bila jawaban TIDAK, mendapatkan point 0 N0. 12 sampai dengan N0. 14 3. Bila jawaban BENAR, mendapatkan point 2 4. Bila jawaban SALAH, mendapatkan point 0

3. ASPEK FASILITAS

N0. 15 sampai dengan N0. 20 157

1. Bila jawaban YA, mendapatkan point 2 2. Bila jawaban TIDAK, mendapatkan point 0

4. ASPEK PELAYANAN KESEHATAN

N0. 21 1. Bila jawaban a, mendapatkan point 2 2. Bila jawaban b, mendapatkan point 0 N0. 22 Tidak mendapatkan point 3. Bila jawaban a, mendapatkan point 2 4. Bila jawaban b, mendapatkan point 0
5. ASPEK INFORMASI

N0. 23

N0. 27 Penilaian kuesioner tentang cuci tangan yang baik dan benar 1. 1. Bila jawaban a, mendapatkan point 2 Aspek perilaku ( total point maksimal 10 ) 2. Bila jawaban b, mendapatkan point 0 Baik = > 5 point N0. 28 Buruk = 5 point - Tidak mendapatkan point 2. Aspek pengetahuan ( total point maksimal 18 ) Baik = > 9 point Buruk = 9 point 3. Aspek pendidikan ( total point maksimal 2) Rendah = 0 Tinggi = 2 4. Aspek informasi ( total point maksimal 2 ) Baik = 2 point Buruk = 0 point 5. Aspek fasilitas ( total point maksimal 12 ) 158

1. Foto-foto

159

You might also like