You are on page 1of 21

BAB VII

GELOMBANG GRAVITASI PERMUKAAN DENGAN KEDALAMAN


YANG BERVARIASI DENGAN RUANG

Dalam bab ini kita membatasi pembahasan pada gelombang panjang atau untuk perairan
dangkal (shallow water wave).
Pertama-tama kita formulasikan syarat batas kinematik di dasar perairan.
S.B. Kinematik di dasar.
Kecepatan normal Vn = 0 di z = -h(x, y)
Kita misalkan permukaan dasar secara umum dinyatakan oleh F(x,y,z) = 0.
  
Vektor n yang mana n = 1 dan n , dapat dinyatakan sebagai
 ∇F
n=
∇F

dari F = z + h (x,y),
kita peroleh
 ∂h ∂h 
∇F =  , ,1 ,
 ∂x ∂y 
jadi dari hubungan
 ∇F ∂h ∂h
Vn = n.V = .V = 0 ini berarti ∇F .V = 0 atau u +v +w=0
∇F ∂x ∂y
jadi S. B. Kinematik di dasar perairan adalah
∂h ∂h
u +v +w=0 di z = - h (x,y)
∂x ∂y
persamaan hidrodinamika pada bumi yang berotasi diberikan oleh :
∂x 1 ∂p
− fv = −
∂t ρ 0 ∂x
∂v 1 ∂p
+ fu = −
∂t ρ 0 ∂y
∂w 1 ∂p
=−
∂t ρ 0 ∂z
∂u ∂v ∂w
+ + =0
∂x ∂y ∂z

74
Dengan S. B. sebagai berikut :
∂ζ
a. S.B Kinematik permukaan − w = 0 di z = 0
∂t
∂h ∂h
di dasar u +v +w=0 di z = - h(x,y)
∂x ∂y

b. S. B. Dinamik : p − gρ 0ζ = 0 di z = 0
∂w
Sekarang kita lakukan pendekatan gelombang panjang dengan mengabaikan , maka
∂t

tekanan (perturbasi tekanan) di seluruh kolom air adalah p = gρ 0ζ .


Ini berarti bahwa u dan v tidak bergantung pada kedalaman, dengan perkataan lain u dan v
konstan dari permukaan sampai ke dasar.
Integrasikan persamaan kontinuitas dari dasar sampai dengan z = 0.
0  ∂u ∂v  0 ∂w
∫−h  ∂x ∂y 
 +  dz = − ∫h ∂z dz
Dengan menggunakan S. B. Kinematik di permukaan dasar dan mengikat bahwa u dan v
bukan fungsi dari z, maka hasil integrasi di atas menghasilkan :
 ∂u ∂v 
[
 + h = w z =0 − w z = − h ]
 ∂x ∂y 
 ∂ζ ∂h ∂h 
= +u +v 
 ∂t ∂x ∂y 
∂ζ ∂ ∂ (vh)
+ (uh) + =0 (7.1)
∂t ∂x ∂y

Dengan mengganti p = ρ 0 gζ dalam persamaan kekalan momentum, kita peroleh :


∂u ∂ζ
− fv = − g (7.2)
∂t ∂x
∂u ∂ζ
+ fu = − g (7.3)
∂t ∂x

Persamaan (7.1), (7.2), dan (7.3) adalah persamaan gelombang panjang dengan kedalaman
berubah (dalam ruang).
Disini kita anggap dasar perairan berubah secara perlahan. Bukan perubahan kedalaman
yang drastis.
h berubah secara perlahan dibadingkan skala panjang gelombang.

75
Persamaan gelombang panjang ini diterapkan untuk mempelajari Seiche disuatu basin
tertutup dengan bentuk yang teratur.

Contoh pemakaian :
Tinjau suatu basin tertutup yang bentuknya tidak teratur seperti terlihat pada gambar -
gambar berikut :

tampak atas :

B2(x)

x
l

B1(x)
z
x=x0
Z l
x

B1(x) B2(x)
y

Penampang longitudinal

-h(x,y)

Penampang meridional

76

Anggap kecepatan dalam arah y (v) = 0, dan gradien dalam arah y juga = 0 atau =0,
∂y

∂h
kecuali ≠ 0 . Peninjauan ini adalah untuk gelombang yang tidak dipengaruhi oleh rotasi
∂y
bumi yaitu f = 0.
Dengan anggapan ini persamaan hidrodinamika gelombang panjang menjadi :
∂u ∂ζ
= −g (7.4)
∂t ∂x
∂ζ ∂
+ (uh) = 0 (7.5)
∂t ∂x
Ada dua persamaan dengan dua parameter yang tidak diketahui ( u & ζ ).
Persamaan (7.4) dan (7.5), pada hakekatnya adalah persamaan gelombang panjang satu
dimensi yang merambat di suatu basin (kanal) tertutup dengan kedalaman yang berubah
dalam ruang dan bentuknya teratur.
Integrasikan persamaan kontinuitas (persamaan 7.5) terhadap arah y,
B2 ( x )  ∂ζ ∂ 
∫1
B ( x)
 + (uh) dy = 0
 ∂t ∂x 
B2 ( x ) ∂  ∂ζ
∫1
B ( x)
 (uh)dy + B2 ( x) − B1 ( x) 
 ∂x  ∂t
=0

Perhatikan integral dari suku I ( dari aturan Leibnitz )


∂ B2 ( x ) ∂B2 ∂B1 B2 ( x ) ∂
∂x ∫B1 ( x ) ∂x ∫B1 ( x ) ∂x
(uh)dy = uh − uh + (uh)dy
B2
∂x B1

Anggap h = 0, di pantai ( dipinggir basin ). Jadi


∂B2 ∂B1
uh =0 dan uh =0
B2
∂x B1
∂x
dengan demikian kita dapat menggantikan
B2 ( x ) ∂ ∂ B2 ( x )
∫1
B ( x) ∂x
(uh)dy dengan
∂x ∫1
B ( x)
(uh)dy

Dengan demikian integrasi persamaan kontinuitas terhadap y menjadi

( B2 ( x) − B1 ( x) ) ∂ζ ∂ B2 ( x )
∂x ∫B1 ( x )
+ (uh)dy = 0
∂t

77
atau

( B2 ( x) − B1 ( x) ) ∂ζ ∂u B2 ( x )
∂x ∫B1 ( x )
+ hdy = 0
∂t

B2 ( x )
Misal : ∴ S ( x) = ∫ hdy
B1 ( x )

∴ B ( x) = B2 ( x) − B1 ( x)
dengan demikian persamaan diferensial kita menjadi :
∂ζ ∂
B + (uS ) = 0 (7.6)
∂t ∂x
∂u ∂ζ
= −g (7.7)
∂t ∂x
Eliminasi ζ dari persamaan - persamaan di atas :

∂ 1 ∂ ∂ζ 
 (uS ) = − 
∂x  B ∂x ∂t 

∂ 1 ∂  ∂ 2ζ
( uS ) = − (7.8)
∂x  B ∂x  ∂t∂x
∂  ∂u ∂ζ  ∂ 2u ∂ 2ζ
 = −g atau = −g (7.9)
∂t  ∂t ∂x  ∂t 2 ∂t∂x
jika persamaan (7.9) dikurangi persamaan (7.8), maka diperoleh :
∂ 2u ∂ 1 ∂ 
−g  (uS )  = 0 (7.10)
∂t 2
∂x  B ∂x 
(uS) = transpor volume dalam arah x yang melewati suatu penampang melintang.
∆∈
uS = S.
∂t
S = penampang melintang dari basin dalam arah y.
u = kecepatan fluida tegak lurus bidang S.
∇∈ = perpindahan dalam waktu ∇t
Syarat batas u S = 0 di x = 0 dan x = l
Sekarang kita gunakan simbol baru untuk u S yaitu
(uS ) = u~

78
B ( x' )dx' ≈ ~
x

0
x ≈ luas permukaan dari 0 sampai x

∂ d~ x ∂
=
∂x dx ∂~ x
d~
x
= B ( x) − B(0) = B ( x)
dx
~
~ U ∂ ∂
Dari (uS ) = u maka u = dan =B , dengan demikian persamaan (7.10)
S ∂x ∂x
∂ 2u ∂ 1 ∂ 
−g  (uS )  = 0 (percepatan sesaat)
∂t 2
∂x  B ∂x 
dapat dituliskan sebagai :
~
1 ∂ 2U ∂ 1 ∂ ~ 
− gB ~  .B ~ (U )  = 0 atau
S ∂t 2
∂x  B ∂x 
~ ~
∂ 2U ∂ 2U
− gBS ~ 2 = 0 (7.11)
∂t 2 ∂x
~
U = transpor volume dalam arah x

Disini persamaan differensial telah dinyatakan dalam bentuk transpor volume, dengan
syarat batas :
~ ~
x =0
1). U = 0 di
~ ~ l ~
2). U = 0 di x = ∫ B ( x' )dx' = l
0

~
dengan l = luas seluruh permukaan basin

Gunakan notasi baru ( S .B.) = σ ( ~


x ) (normal curvature of the lake/kelengkungan normal
dari danau atau basin).

79
~ ~
∂ 2U ∂ 2U
Dengan notasi ini persamaan (7.11) − gBS ~ 2 = 0
∂t 2 ∂x
~ ~
∂ 2U ~ ∂ 2U
dapat ditulis sebagai − g σ ( x ) =0
∂t 2 ∂~x2

Persamaan ini disebut persamaan Chrystal.

Persamaan ini digunakan dalam mempelajari seiche suatu basin tertutup.


Seiche adalah fungsi harmonik dari waktu
~
U (~ x )e iωt
x , t ) =U ( ~
~ ~
∂ 2U ~ ∂ 2U
dari − gσ ( x ) ~ 2 = 0
∂t 2 ∂x
~
~ d 2U
− ω U − gσ ( x ) ~ 2 = 0
2

dx
ω 2U d 2U ~
atau + (x ) = 0 dengan S. B
gσ ( ~
x ) d~ x2
U = 0 di ~
x =0 ~ ~
dan x=L

Persamaan ini diselesaikan secara numerik

 Buku acuan : Chryrtal, 6 (1905 ) on the hydrodynamical Theory of seiche, Trans R.


Soc, Edin burg 41, 594.

 Seiche : Gelombang berdiri.

80
BAB VII
ENERGI GELOMBANG DAN KECEPATAN GROUP

Energi kinetik suatu partikel yang bergerak dengan kecepatan v dan massa m adalah

1
mv 2
2
Kita punya banyak partikel didalam volume v, elemen massa didalam v, dm = ρ dv, jadi
energi total adalah :
 Energi kinetik total didalam volume v adalah

1 1
∫ 2 v dm = ∫ 2 ρv dv = E * kin
2

 Energi potensial = ∫ ρφdv, dimana


v
φ = g z (geopotensial)

Volume v meliputi -H < z < ζ


0 ≤ y ≤ 1, unit strip/satu satuan lebar.
0≤x≤L
Disini kita tinjau untuk kasus barotropik ρ = ρo (konstan)
Dengan demikian Energi Kinetik kita adalah :

1 ζ 1 L
E * kin = ρ o ∫ ∫ ∫ dxdydz
2 −H 0 0

1 0 1 L 1 ζ 1 L
E * kin = ρ o ∫ ∫ ∫ v 2 dxdydz + ρ o ∫ ∫ ∫ v 2 dxdydz
2 −H 0 0 2 −H 0 0

Sekarang kita tinjau konstribusi integral kedua di ruas kanan terhadap energi kinetik. Kita
lakukan uraian Taylor dari kecepatan di sekitar z = 0
∂v
v ( z ) = v (0) + z + ....
∂z z =0

81
ζ ζ ∂v 
jadi ∫0
v dz = ∫  v 2 ()) + 2 (0) z + ... dz
0
 ∂z 
∂v ζ2
v 2 (0)ζ + 2 v (0) + ...
∂z z =0 2

Kita lihat disini bahwa suku pertama di ruas kanan ordenya 3 (tiga, sedangkan suku kedua,
ordenya 4 (empat).
Jika kita hanya meninjau energi gelombang sampai dengan orde kedua saja, maka
konstribusi dari integral kedua di atas dapat kita abaikan.
Dengan demikian energi kinetik dapat kita nyatakan sebagai :

1 0 1 1
E * kin = ρ o ∫ ∫ ∫ v 2 dxdydz
2 −H 0 0

Untuk energi potensial kita dapatkan :

ζ L
E * pot = ρ o ∫ gzdz = gρ o ∫ ∫ zdxdydz
−H 0
v

L ζ H2
2
gρ o ∫  −  dx
0
 2 2 

Kita definisikan energi potensial = 0 bila tidak ada gelombang, ini berarti

L H2
∫0 2
dx = 0, dengan demikian

gρ o L
E * kin =
2 ∫
0
ζ 2 dx

catatan : tanda (*) menunjukkan energi gelombang yang terkandung didalam suatu
gelombang dengan panjang "L" (didalam arah x) dan lebar satu satuan "y", dari
permukaan sampai ke dasar perairan.
Kerapatan energi kita definisikan sebagai :

82
E*
= energi persatuan luas ( y = 1), jadi
L

E * kin
E kin =
L

E * pot
E pot =
L

Kita tentukian terlebih dahulu energi gelombang Airy.


Kita tuliskan kembali formula untuk gelombang Airy :

ζ = a sin(kx − ωt )

gak cosh k ( H + z
u= sin( kx − ωt )
ω cosh(kH )

gak cosh k ( H + z
W =− cos(kx − ωt )
ω cosh(kH )

dengan omega (ω) = gk tanh (kH), hubungan dispersi

Substitusikan besarn - besaran ini kedalam persamaan energi kinetik dan potensial dan
integral terhadap "x" dan "z" saja, sebab terhadap "y" adalah satu satuan.

1 0 L
E * kin = ρ o ∫ ∫ v 2 dxdz
2 −H 0

1 0 L
E * kin = ρ o ∫ ∫ (u 2 + ω 2 )dxdz
2 −H 0

83
L ζ2
E * pot = ρ o g ∫ dx
0 2

Untuk memudahkan integrasi kita gunakan integral standar berikut :

x 1 
∫ sin xdx =  − sin 2 x 
2

2 4 

x 1 
∫ cos xdx =  − sin 2 x 
2

2 4 

Untuk integral yang kita selesdaikan misal : S = kx − ωt

dx 1
=
ds k

L 1 S = 2π −ωt 2
jadi ∫0
sin 2 (kx − ωt ) =
k ∫S = −ωt
sin Sds

L 1 1 1 1 1 
∫0
sin 2 (kx − ω t )dx = 
k 2
( 2π − ω t ) −
2
( − ω t ) −
4
sin 2 ( 2π − ω t ) +
4
sin 2(−ω t )

Dengan cara yang sama kita peroleh :


L L
∫0
cos 2 (kx − ω t )dx =
2
Untuk fungsi hiperbolik kita gunakan integral standar berikut :

2 1 x
∫ sinh xdx =
2
sinh x cosh x −
2

2 1 x
∫ cosh xdx =
2
sinh x cosh x +
2

84
0
1 kH
jadi : ∫
−H
sinh 2 k ( z + H )dz =
k ∫0
sinh 2 sds

1 1 s kH
=  sinh s cosh s −  0
k 2 2

0 1 1 kH 

−H
sinh 2 k ( z + H )dz = 
k 2
sinh kH cosh kH −
2 

disini kita misalkan s = k ( z + H ), dengan cara yang sama :

0 1 1 kH 

−H
cosh 2 k ( z + H )dz = 
k 2
sinh(kH ) cosh(kH ) +
2 

Dengan menggunakan hasil integrasi di atas kita peroleh :

2
1  gak  L1
E *
= ρo  sinh( kH ) cosh(kH )
2  ω cosh(kH )  2 k
kin

2
1 g 2a2k 2 L1
= ρo 2 sinh(kH ) cosh(kH )
2 ω cosh kH 2 k
2

ρo g 2a 2k1
E *
kin = L tanh(kH )
4 ω2

Dengan menggunakan hubungan dispersi ω 2 = gk tanh(kH )

ρo 2
*
E kin = ga L
4

L ζ2 L a
2
E *pot = gρ o ∫ dx =gρ o ∫ sinh 2 (kx − ωt )dx
0 2 0 2

85
gρ o 2 L 1
E *pot = a = gρ o a 2 L
2 2 4

* *
Kita lihat disini E kin dan E pot harganya sama, atau

1
*
E kin = E *pot = gρ o a 2 L
4

1
*
Etot = E kin
*
+ E *pot = gρ o a 2 L
2

*
Etot 1
Etot = = gρ o a 2
L 2

Jadi energi gelombang berbanding lurus dengan a2, makin tinggi gelombang, makin besar
energinya, dimensinya adalah :

[ gρ a ] = [T
o
2 −2
]
ML−2 L2 = MT − 2 =
ML2T −2 energi
L2
:
luas.

[ E ] = MLT
*
kin
2
L = ML2T −2 = 1 joule.

( gaya x panjang = energi )


Jadi satuan dari energi adalah = joule per meter kuadrat

J2
=
m2

Rumusan energi yang kita bahas di atas hanya berlaku untuk gelombang gravitasi yang
tidak dipengaruhi oleh rotasi bumi ( f = 0 ) dan untuk dasar perairan yang datar.
Untuk kasus gelombang dengan f ≠ 0 ( dipengaruhi oleh rotasi bumi ), maka kita ingat
kembali rumus - rumus untuk gelombang sverdrup dengan η= 0.

86
ζ = a sin(kx − ωt )

gaωk
u= sin(kx − ωt )
ω2 − f 2

gafk
V = cos(kx − ωt )
ω −f2
2


W =− ( z + H ) cos(kx − ωt )
H

ω 2 − f 2 = gHk 2

dengan menggunakan besaran - besaran ini kita dapatkan

gρ o L 1
E *pot =
2 ∫
0
ζ 2 dx =
4
gρ o a 2 L

1 L
*
E kin = ρ o ∫ (u 2 + v 2 + w 2 )dxdz
2 0

1 L  g 2 a 2ω 2 k 2 ( gafk ) 2 
= ρo H  2 + 
2 2  (ω − f 2 ) 2 (ω 2 − f 2 ) 2 

1 L (aω ) 2 0
+ ρo
2 2 H2 ∫ −H
( z + H ) 2 dz

0 H 2 3
karena ∫−H
( z + H ) 2 dz = ∫ x 2 dx =
0 3
H

1 (ω 2 + f 2 ) 1 ( aω ) 2 H 3
maka
*
E kin = ρ o HL( gak ) 2 2 + ρ o L
4 (ω − f 2 ) 4 H2 3

87
1  (ω 2 + f 2 ) g 2 k 2 H ω 2 H 
*
E kin = ρ o La 2 g  2 + 
4  (ω − f 2
) gHk 2
3 

1  (ω 2 + f 2 ) ω 2 H 
= ρ o La 2 g  + 
4  ω 2 − f 2 3 g 

untuk gelombang w > f

(ω 2 + f 2 ) ≥ ω 2 − f 2

ω2 + f 2
atau ≥1
ω2 − f 2

ω 2H
akan kita lihat apakah << 1 , sehingga dapat diabaikan.
3g
f adalah batas bawah dari ω, misal "ω" adalah 10 f , ω < f , kita ambil g = 103 cm/dtk2 ,
H = 10 km = 106 cm
dari ω < 10 f

ω 2 H 100 f 2 10 6 1 5 2 10 −8
< 3
= .10 f ~ .10 5
3g 3.10 3 3

10 −3
~ << 1
3

f = 10 −4

ω 2H ω2 + f 2
Jadi dapat diabaikan terhadap 2 dengan demikian
3g ω −f2

88
1 (ω 2 + f 2 )
*
E kin = ρ o La 2 g 2
4 (ω − f 2 )

E kin
untuk f = 0, maka =1
E pot

E kin ω 2 + f 2
untuk f ≠ 0 = > 1 , artinya Ekin selalu lebih besar dari Epot bila f ≠ 0
E pot ω 2 − f 2

Dalam hal ini gerak horisontal mendominasi gerak vertikal

1  (ω 2 + f 2 ) + (ω 2 − f 2 ) 
Energi total ( E tot ) = ρ o ga 2  
4  (ω 2 − f 2 ) 

1 2 
 2ω 2 
= ρ o La g  
4 ω 2 − f 2


1 ω2
( E tot ) = ρ o ga 2 2
2 ω −f 2

Bila sejumlah energi tersedia dan "ω" berkurang mendekati f (ω → f ) tetapi tidak sama
dengan f , maka agar energi gelombang tidak menjadi ∞ ( tak hingga ), maka a 2 → 0.
Bila a = 0, berarti kita hanya mempunyai gerakan horisontal saja.

 Gelombang berdiri ( f = 0 )

2agk sinh k ( H + z )
u= sin kx cos ωt
ω cosh(kH )

2agk sinh k ( H + z )
ω=− cos kx cos ωt
ω cosh(kH )

89
ζ = −2a cos kx sin kx = A cos(kx) sin( kx)

A = 2 a, dimana a amplitudo dari dua gelombang progresip yang membentuk


gelombang berdiri.

1 L gρ o 2 L 2
E *pot = gρ o ∫ ζ 2 dx = A sin ωt
2 0 2 2

L
E *pot = gρ o A 2 sin 2 ωt
4

L
*
E kin = gρ o A 2 cos 2 ωt
4

Bila sin2 ωt mencapai maximum, maka cos2 ωt = 0 dan sebaliknya. Atau bila Epot
maximum, maka Ekin minimum, artinya di puncak atau di lembah tidak ada gerakan.

Etot =
1
4
{
gρ o A 2 cos 2 ωt + sin 2 ωt }

1
= gρ o A 2
4

untuk gelombang progresif Etot = g ρo a2


dimana A = - 2 a, maka A2 = 4 a2,
Etot (standing wave) = g ρo a2 = 2 Etot (progresif wave)

90
KECEPATAN GROUP

pada hakekatnya gelombang di laut, merupakan superposisi dari gelombang - gelombang


dengan frekuensi dan panjang gelombang yang berbeda.
Untuk memudahkan permasalahan, kita tinjau dua gelombang progresif yang bergerak
dalam arah yang sama.

ζ 1 = a sin(k1 x − ω 1t )
ζ 2 = a sin( k 2 x − ω 2 t )

Amplitudo gelombang pertama = amplitudo gelombang kedua.

ζ 1 = a sin(k1 x − ω 1t )
ζ 2 = a sin( k 2 x − ω1 )

gelombang ζ1 dan ζ2 merupakan deretan gelombang yang "tak berhingga".


Catatan : Pada hakekatnya di alam tak ada deretan gelombang yang tak berhingga,
meskipin ia mengililingi bumi.

Superposisi dari dua gelombang progresif tersebut diberikan oleh :

ζ 1 + ζ 2 = a sin( k1 x − ω1t ) + as sin(k 2 x − ω 2 t )


1
= 2a sin [ (k1 + k 2 ) x − (ω1 + ω 2 )t ] cos 1 [ (k1 − k 2 ) x − (ω1 − ω 2 )t ] (1)
2 2

Disini kita lihat superposisi gelombang mempunyai dua frekuensi dan dua bilangan
gelombang.
1 1
2 frerkuensi (ω 1 + ω 2 ) dan (ω 1 − ω 2 )
2 2
1 1
2 bilangan gelombang (k1 + k 2 ) dan ( k1 − k 2 )
2 2
bil. gel. besar bil. gel. kecil
atau λ pendek atau λ panjang

91
Superposisi dari dua deretan gelombang progresif yang tak berhingga, menghasilkan suatu
gelombang yang amplitudonya termodulasi ( Amplitudo - modulated wave ).

1
(ω 1 + ω 2 ) = frekuensi carier wave
2

1
( k1 + k 2 ) = bilangan gelombang carier wave
2

1
(ω 1 − ω 2 ) = frekuensi modulated wave
2

1
( k1 − k 2 ) = bilangan gelombang modulated wave.
2

Lc < Lm dimana : Lc = panjang gelombang carier wave


Lm = panjang gelombang modulated wave.
Catatan : Superposisi dari dua deretan gelombang yang tak berhingga menghasilkan
suatu deretan gelombang berhingga.

(ω 1 + ω 2 )
Carier wave bergerak dengan kecepatan fase = ( bergerak dalam arah "x"
( k1 + k 2 )
positif ).
(ω 1 + ω 2 )
Modulated wave bergerak dengan kecepatan fase =
( k1 + k 2 )

Sekarang kita tinjau gelombang perairan dalam ( deep water wave ) / Gelombang pendek.
Gelombang pertama dan kedua memenuhi hubungan dispersi

ω12 = gk1

maka (ω 12 + ω 22 ) = g (k1 + k 2 ) (2)

ω 22 = gk 2

92
Agar memenuhi hubungan gelombang perairan dalam, maka untuk carier wave harus
berlaku :

1
1 2 1 dari ω2 = g k
 2 (ω 1 + ω 2 ) = g 2 (k1 + k 2 ) ←

2
1 
2  (ω 1 + ω 2 ) = g (k1 + k 2 )
2 

Hasil di atas tidak sama dengan persamaan (2) ( carier wave tidak memenuhi hubungan
dispersif gelombang perairan dalam ).
Demikian juga halnya dengan modulated wave.

Sekarang misalkan untuk gelombang kedua, kita mempunyai frekuensi dan bilangan
gelombang yang tetap ( fixed ) yaitu ωo dan ko. Jadi gelombang kedua kita nyatakan :

ζ o = a sin( k o x − ω o t )

dan gelombang pertama frekuensi dan bilangan gelombangnya adalah variabel yaitu ω
dan k.

ζ = a sin(kx − ωt )

Kedua gelombang ini adalah gelombang gravitasi yang dicirikan oleh hubungan berikut:

ω o = f (k o ) → ω o2 = gk o

ω = f (k ) → ω 2 = gk , dan kecepatan cariernya adalah :

(ω + ω o )
= Cm
(k + k o )
carier

93
(ω − ω o )
kecepatan fase modulated wave = Cm
(k − k o )
modulated

Apa yang terjadi bila ω → ωo dan k → ko, jika k sangan berbeda dari ko.

DAFTAR PUSTAKA

1. Dean, R.G., Dalrymple, R.A. (1984), Water Waves Mechanics for Engineers and
Scientist, Prentice-Hall, Inc., New Jersey
2. Hadi, S., (1998), Arus Laut, Departemen Geofisika dan Meteorologi, ITB, Bandung
3. von Schwind, (1980), Geophysical Fluid Dynamics for Oceanographers, Prentice-Hall,
Inc, USA
4. Komar, P.,D. (1976), Beach Processes and Sedimentation, Prentice-Hall, Inc, USA
5. Horikawa, K. (1988), Nearshore Dynamics and Coastal Processes, University of
Tokyo Press, Japan
6. McLelan, H.,J. (1965), Elements of Physical Oceanography, Pergamon Press, New
York

94

You might also like

  • Hasil Dan Pembahasan
    Hasil Dan Pembahasan
    Document25 pages
    Hasil Dan Pembahasan
    hendrawan.ladongi
    No ratings yet
  • Kesimpulan
    Kesimpulan
    Document2 pages
    Kesimpulan
    hendrawan.ladongi
    No ratings yet
  • Metodologi
    Metodologi
    Document3 pages
    Metodologi
    hendrawan.ladongi
    No ratings yet
  • Tinjauan Pustaka
    Tinjauan Pustaka
    Document33 pages
    Tinjauan Pustaka
    hendrawan.ladongi
    100% (4)
  • Editing ArcMap MCRMP
    Editing ArcMap MCRMP
    Document77 pages
    Editing ArcMap MCRMP
    hendrawan.ladongi
    No ratings yet
  • Pendahuluan
    Pendahuluan
    Document3 pages
    Pendahuluan
    hendrawan.ladongi
    No ratings yet
  • Daftar Isi-Gelombang
    Daftar Isi-Gelombang
    Document2 pages
    Daftar Isi-Gelombang
    hendrawan.ladongi
    No ratings yet
  • Daftar Isi-Arus
    Daftar Isi-Arus
    Document2 pages
    Daftar Isi-Arus
    hendrawan.ladongi
    No ratings yet
  • Bab 2
    Bab 2
    Document12 pages
    Bab 2
    hendrawan.ladongi
    No ratings yet
  • Dinamika Laut (Arus)
    Dinamika Laut (Arus)
    Document64 pages
    Dinamika Laut (Arus)
    shadry
    No ratings yet
  • Bab 5
    Bab 5
    Document16 pages
    Bab 5
    hendrawan.ladongi
    No ratings yet
  • Bab 6
    Bab 6
    Document9 pages
    Bab 6
    hendrawan.ladongi
    No ratings yet
  • Bab 4
    Bab 4
    Document10 pages
    Bab 4
    hendrawan.ladongi
    No ratings yet
  • Bab 3
    Bab 3
    Document10 pages
    Bab 3
    hendrawan.ladongi
    No ratings yet
  • Bab 1
    Bab 1
    Document16 pages
    Bab 1
    hendrawan.ladongi
    No ratings yet
  • Bab 2
    Bab 2
    Document12 pages
    Bab 2
    hendrawan.ladongi
    No ratings yet