You are on page 1of 58

Oleh:

HERLINA
1

Gagal Tumbuh Anak dengan BB kurang dari 2 SD dari nilai pertumbuhan standar rata-rata sesuai umur dan jenis kelamin Dan atau anak dengan BB yang memotong lebih dari 2 garis persentil pada kurva pertumbuhan CDC Bayi < 5 bulan : interval paling sedikit 56 hari Bayi > 5 bulan : interval paling sedikit 3 bulan

Bila seorang bayi telah memperlihatkan nilai pertambahan PB atau BB kurang dari nilai persentil ke 10, evaluasi medis harus dilakukan lebih kerap dan seksama untuk menghindarkan gagal tumbuh. Diagnosis gagal tumbuh akan semakin jelas bila observasi semakin lama dilakukan.

7/1/2013

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

Harus dapat dibedakan gagal tumbuh dengan keadaan lain seperti kurang energi protein (KEP) atau perawakan pendek, untuk menghindarkan pemeriksaan yang tidak perlu. Anamnesis,pemeriksaan fisik, telaah nutrisi, dan percobaan pemberian makanan adekuat (feeding trial) yang cermat perlu dilakukan untuk diagnosis yang tepat serta perencanaan program pengobatan yang terarah.

Faktor organik Kesulitan makan Anoreksia, menolak makan, kaitannya dengan penyakit sistemik Kelainan neurologis, penyakit jantung bawaan, kelainan endokrin (hipotiroid, hipertiroid, defisiensi hormon pertumbuhan, hiperkortisol), displasia bronkopulmoner, demam.

Muntah terus menerus Refluks gastroesofageal Malabsorpsi Kelainan kongenital Kelainan kromosom Komplikasi perinatal (PJT, prematur, keracunan obat pada kehamilan)

Faktor non organik Kemiskinan Pemberian ASI tidak adekuat Psikososial: kekerasan dan penelantaran anak, deprivasi sosial Faktor lingkungan sosial yang tidak mendukung Ketidaktahuan dan pengertian yang salah dalam pembuatan formula makanan, pemberian jus buah yang berlebihan, mitos dan kepercayaan mengenai pola makan
8

1. Antropometri BB/U < persentil ke 5 Penurunan arah pertumbuhan lebih dari 2 persentil mayor dalam 3-6 bulan Penurunan berat badan lebih dari 2 SD dalam 3-6 bulan 2. Penyakit yang mendasari, misalnya penyakit jantung, paru, dan lain-lain

Penyebab gagal tumbuh terbanyak: kekurangan masukan makanan ( tipe gagal tumbuh non organik ) - 15-60% kasus gagal tumbuh yang dirawat - Sering data nutrisi penderita tak dapat ditelaah dengan baik sehingga penderita dikelompokkan sebagai penderita KEP - Biasanya penderita tidak memperlihatkan gejala klinis lain selain gagal tumbuh dan kadangkadang terdapat bukti defisiensi protein
10

Bila tidak terdapat penyebab gagal tumbuh yang jelas maka dilakukan pemberian makanan yang adekuat di rumah sakit untuk membuktikan penyebab non organik, metabolik atau lainnya.

11

Suportif Dietetik - Kebutuhan kalori untuk tumbuh kejar (kcal/kg/h): RDA untuk umur x BB/PB ideal BB saat ini - Kebutuhan protein untuk tumbuh (g/kg/h): RDA untuk umur x BB/PB ideal BB saat ini

12

Tabel 1. Recommended dietary allowances (RDA), 1989 Umur kcal/kg protein(g) 0-6 bulan 108 13 6-12 bulan 98 14 1-3 tahun 102 16 4-6 tahun 90 24

13

Gagal tumbuh organik prognosis berhubungan erat dengan penyakit yang mendasari Gagal tumbuh non organik prognosis bergantung dari tingkat malnutrisi yang telah timbul.

14

Perawakan pendek (short stature)

Keadaan anak dengan panjang badan/tinggi badan di bawah persentil ke 3 (P<3) pada grafik pertumbuhan NCHS (National Centre for Health Statistics), atau -2 SD dari rata-rata pada kurva pertumbuhan yang berlaku pada populasi tersebut.

15

Perawakan pendek dapat merupakan variasi normal, atau karena kelainan endokrin dan non endokrin. Terbanyak perawakan pendek adalah familial, rasial atau genetik. Perawakan pendek pathologis terjadi setelah malnutrisi, IUGR, dysmorphisme, masalah psikososial, penyakit sistemik yang kronis.

16

Variasi normal. Primer/intrinsik (kelainan pada sel atau struktur dari growth plate) Sekunder/eksternal (kelainan karena pengaruh luar dari growth plate) Idiopatik (umumnya familial atau penyebabnya tidak diketahui)

17

1. Anamnesis Antenatal, Natal dan Postnatal, adanya keterlambatan pertumbuhan dan maturasi dalam keluarga (pendek, menarche), penyakit infeksi kongenital, KMK (Kecil Masa Kehamilan), penyakit kronis pada organ-organ (saluran cerna, kardiovaskuler, organ pernafasan dan ginjal).

18

2. Pemeriksaan a. Pengukuran anthropometri (TB, BB, Lingkaran Kepala, Lingkaran dada, panjang lengan, panjang kaki). b. Plot TB dan BB pada kurva pertumbuhan NCHS, dinilai menurut persentil yang sesuai. c. Ukur TB dan BB ayah, ibu dan saudarasaudaranya. d. Menghitung kecepatan tumbuh tinggi badan (growth velocity) pada pengukuran ulang sedikitnya 3 bulan setelah pengukuran pertama.

19

e. Kelainan kongenital, kelainan saluran cerna, paru, kardiovaskuler, leher (webbed neck), kelenjar tyroid, pertumbuhan gigi. f. Tanda-tanda pubertas g. Mata : Funduskopi, Lapang pandang (visual field) h. X-Ray : - Bone Age (umur tulang) - Tengkorak kepala/Sella Tursica. - Bila perlu CT scan atau MRI
7/1/2013 20

i. Laboratorium : Darah lengkap rutin, serologic urea dan elektrolit, calcium, fosfatase dan alkali fosfatase, T4 dan TSH, GH (growth Hormone) atas indikasi. j. Analisa khromosom. k. Endoskopi/Biopsi usus l. Pemeriksaan psikologik/psikiatrik.

21

Pengobatan anak dengan perawakan pendek harus sesuai dengan dasar etiologinya. Anak dengan variasi normal perawakan pendek tidak memerlukan pengobatan, sedang dengan kelainan patologis terapi sesuai dengan etiologinya, antara lain : Nutrisi. Organic disease .

22

Hormonal (pada defisiensi hormon pertumbuhan, sindroma Turner,hipotyroid dan lain-lainnya) Mechanical/pembedahan (bone lengthening) pada skeletal dysplasia dan tumor.

23

I. Orang tua bertubuh pendek, kecepatan tumbuh anak normal, bone age sesuai umur sesungguhnya : anak akan tumbuh dewasa yang pendek, dan tidak perlu pengobatan khusus hanya konseling untuk mencegah rasa rendah diri dan hambatan perkembangan.

24

II. Kecepatan tumbuh normal, bone age terlambat akan tetapi sesuai dengan umur tingginya, terdapat riwayat keterlambatan pubertas dalam keluarga. Anak akan mengalami pubertas yang terlambat, akan tetapi akan mencapai tinggi badan yang normal. Tidak memerlukan pengobatan khusus.

25

III.Kecepatan tumbuhnya subnormal, bone age terlambat, dibanding umur untuk tingginya. Anak perlu diselidiki kemungkinan defisiensi hormon pertumbuhan, hypotiroid dan penyakit lain.

26

Definisi Keterlambatan perkembangan yang signifikan dimana terjadi keterlambatan pada 2 atau lebih lingkup perkembangan yaitu motorik kasar, motorik halus, kata-kata berbahasa, kognisi sosial dan aktivitas sehari-hari Signifikan artinya terdapat 2 atau lebih standar yang berada dibawah mean menurut umur yang sesuai

27

Penyakit ini merupakan manifestasi klinis yang disebabkan oleh berbagai macam penyebab dan berhubungan dengan penurunan fungsi adaptasi yang spesifik menurut umur tertentu dan juga berhubungan dengan kemampuan belajar Istilah global development delay digunakan pada anak-anak yang berusia dibawah 5 tahun, sedangkan retardasi mental digunakan pada anak yang lebih tua dimana tes IQ sudah menjadi lebih valid dan reliabel
28

1.

Faktor non organik Kemiskinan Faktor sosiokultural Interaksi antara anak dan pengasuh yang tidak baik Penelantaran anak

29

2. Faktor organik Genetik Cerebral disgenesis Hipoxic ischemic encepalopathy Infeksi kongenital Toksin Metabolic Neuromuskular Epilepsi
30

1.

Anamnesis Anamnesis yang teliti untuk mengetahui penyebab kelainannya organik atau non organik, bisa diobati atau tidak, ada faktor genetik atau tidak Riwayat keluarga Data sosiodemografi keluarga penderita, riwayat kehamilan dan riwayat apakah ibu penderita pernah mengalami keguguran, riwayat prenatal serta riwayat perkembangan penderita
31

2. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan neurologis (tenaga, tonus, refleks patologis, refleks fisiologis, refleks primitif) Pemeriksaan adanya organomegali, penting untuk tahu kaitan kelainan metabolisme, parameter penilaian pertumbuhan dan lingkar kepala, observasi kebiasaan, identifikasi perubahan kulit 3. Pemeriksaan Penapisan (screening) Denver II
32

Penapisan metabolik terutama asam amino dan asam organik, tes fungsi tiroid Pemeriksaan konsentrasi logam dalam darah Pemeriksaan EEG Pemeriksaan sitogenik dan kariotipe Pemeriksaan MRI Penapisan audiotorik dan oftalmologik Penapisan autism dan gangguan bahasa

33

Disesuaikan dengan ruang lingkup keterlambatan sang anak 1. Penatalaksanaan gangguan bahasa 2. Penatalaksaan gangguan motorik kasar dan halus 3. Penatalaksaan gangguan personal sosial

34

Telusuri apakah gangguan bahasa merupakan keterlambatan perkembangan atau akibat etiologi tertentu seperti gangguan neurologis dan adanya lesi anatomis Terapi ahli wicara : bahasa reseptif dan ekspresif

35

Membantu anak memahami bahasa yang diucapkan orang lain dan membentuk cara anak berkomunikasi

Orang tua bisa memberikan stimulasi dengan mengajak anak berbicara, bernyanyi, membaca, memberi penghargaan bila anak mulai mengucapkan sesuatu

36

Ditelusuri keterlambatan anak lalu diberikan fisioterapi untuk motorik kasar dan terapi okupasi untuk motorik halus

7/1/2013

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

37

Dimulai dari keluarga dengan memberi contoh pada anak dan apabila anak berhasil melakukannya diberi hadiah dan bila salah diberi hukuman. Selain itu juga perlu dilakukan kerja sama dengan psikiatri dan pemberian pelatihan kemampuan sosial.

38

Adanya gangguan dalam perkembangan dan tahapan dalam berbahasa dan berbicara Penyebab : Kelainan organik kelainan yang diketahui penyebabnya secara fisik (misalnya, paralisis dari pita suara). Kelainan fungsional kemungkinan terjadi karena adanya perubahan pada fisik, tetapi tidak diketahui etiologinya secara fisik
39

Ada/ tidak masalah dari sisi pendengaran.

Gangguan pendengaran berdampak pada perkembangan berkomunikasi Terapi : Adanya beberapa suara/ konsonan yang pengucapannya berada pada desibel dan frekuensi yang terdengar rendah

40

Untuk hal-hal yang bersifat struktural/fisik, disebut juga organik rujuk kepada dokter yang terkait. Untuk hal-hal yang sifatnya fungsional latihan-latihan Oral Peripheral Mechanism Exercises; maupun Oral-Motor Activities sesuai dengan organ bicara yang mengalami kesulitan

41

Untuk permasalahan dengan pergerakan dan kekuatan dari organ mulut dan sekitarnya, tentu berhubungan dengan otot-otot dan syaraf. Kesulitan di bagian ini akan mengganggu artikulasi/ pengucapan menjadi kurang sempurna karena artikulasi/ pengucapan terjadi dengan menggunakan organ berbicara yang diatur sedemikian rupa menurut cara dan tempat pengucapan (Place and manners of Articulation).
42

Berbagai jenis gangguan perilaku yang sering ditemui adalah : Habit problems (masalah kebiasaan anak) Problems of movement Problems of toilet training Problem of speech

43

Berbagai bentuk habit problems yang sering dijumpai yaitu : menghisap ibu jari, menggigit kuku, pika, mencabut rambut, fobia, suka mencuri / berbohong dan sebagainya.

7/1/2013

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

44

Biasanya dijumpai pada anak usia 3 bulan 3 tahun. Bila lebih dari 3 tahun harus waspada adanya factor stress yang memerlukan intervensi segera. Bila gangguan ini berlanjut sampai 5 6 tahun terdapat gangguan dari pertumbuhan gigi, infeksi saluran pencernaan dan gangguan perkembangan kepribadian.
45

.Bila di atas 5-6 tahun, terapi dapat dilakukan dengan memberikan pengertian pada anak akan akibatnya, serta memberikan hadiah (reward). Bila sulit diatasi, maka akan terdapat ketidakmatangan emosi dan sosial yang memerlukan penanganan khusus.

46

Biasanya terjadi usia 13 15 tahun. Kebiasaan ini sebagai ekspresi dari kegelisahan, rasa tertekan, kecewa dan kemarahan. Menghilangkan dengan memberi pengertian pengertian dari akibat kebiasaan tersebut, mengalihkan pada bentuk permainan lain dengan teman sebayanya.

47

Gangguan perilaku ini berhubungan dengan gerakan tertentu, misalnya membenturkan kepala, mengamuk (temper tantrums), hyper aktif, habit spasum (tics) , breath holding spell.

48

Terjadi pada usia 7 14 bulan, kadang kadang dijumpai pada usia 15 tahun. Pada anak yang lebih besar menunjukan adanya stress atau kelainan organic. Faktor stress mungkin merupakan perwujudan dari rasa tidak aman dan upaya menarik perhatian orangtuanya.

49

Umumnya tidak diperlukan usaha untuk menghentikan kebiasaan ini. Bila keadaan mengkhawatirkan, dapat dialihkan dengan gerakan ritmik seperti bertepuk tangan, menari dan sebagainya.

7/1/2013

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

50

Bentuk dari ketidaksenangan, kemarahan yang ditampilkan secara dramatis. Biasanya anak menjerit, memukul, menendang, menjatuhkan badan ke lantai, melempar barang dan sebagainya. Terdapat pada usia 3 12 tahun.

7/1/2013

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

51

Anak meniru orangtua yang bertemperamen jelek, anak yang takut pada situasi tertentu, misalnya diajak ke dokter, orangtua terlalu sabar, terlalu melindungi, tidak ada konsistensi mana yang boleh/tidak dan sebagainya. Biasanya juga disertai dengan gangguan lain seperti suka mengigit kuku, enouresis (ngompol).

7/1/2013

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

52

Cara mengatasinya adalah dengan tidak boleh dipenuhi keinginan anak setelah mengamuk, karena begitu sadar, dia tidak mendapatkan apa-apa, sehingga secara pelan-pelan akan menghentikan kebiasaannya tersebut.

7/1/2013

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

53

Mengompol (enourisis) Ketidakmampuan seorang anak diatas 3 tahun mengontrol buang air kecil.

54

Penyebab : Psikodinamik : gagalnya toilet training karena stress kejiwaan, misalnya anak dipisah dari ibu/ayah, mempunyai adik, takut dokter dan sebagainya. Orangtua terlambat untuk mendidik perihal toilet training Kemungkinan sesuatu hal yang diturunkan Kelainan organic seperti infeksi saluran kencing, penderita diabetes.
55

Faekal sailing (encopresis) Keadaan dimana seorang anak tidak dapat menahan buang air besar, tanpa kelainan organic yang jelas. Terjadi pada usia 1 7 tahun.

56

57

58

You might also like