You are on page 1of 4

DEFINISI Infeksi menular seksual (IMS) disebut juga penyakit menular seksual (PMS) atau dalam bahasa inggrisnya

Sexually Transmitted Disease (STDs), Sexually Transmitted Infection (STI) or Veneral Disease (VD) merupakan infeksi yang sebagian besar menular lewat hubungan seksual dengan pasangan yang sudah tertular. IMS disebut juga penyakit kelamin atau penyakit kotor (Ditjen PPM & PL, 1997) IMS atau Sexually Transmitted Disease adalah suatu gangguan atau penyakit yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak hubungan seksual. IMS yang sering terjadi adalah Gonorhoe, sifilis, herpes, namun yang paling terbesar adalah AIDS, karena mengakibatkan sepenuhnya pada kematian penderitanya, AIDS ini tidak dapat diobati dengan antibiotik (Zohra dan Rahardjo, 1999) Sedangkan menurut Aprilianingrum (2002), Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah penyakit yang disebabkan karena adanya invasi organisme virus, bakteri, parasit dan kutu kelamin yang sebagian besar menular melalui hubungan seksual, baik yang berlainan jenis ataupun sesama jenis. Faktor risiko IMS mencakup usia muda, belum menikah, dan orang yang memiliki banyak pasangan seksual, yang tidak menggunakan kontrasepsi perintang, dan yang tinggal di daerah metropolitan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Bappenas dan UNFPA tahun 2010, sebagian dari 63 juta jiwa remaja di Indonesia rentan berperilaku tidak sehat. Tingginya kehamilan tidak diinginkan (KTD) erat kaitannya dengan aborsi. Dari estimasi jumlah aborsi per tahun di Indonesia bisa mencapai 2,4 juta, sekitar 800.000 diantaranya terjadi di kalangan remaja. Penyebab hamil di luar nikah di kalangan remaja semakin bervariasi. Penggunaan drug, permen memabukkan, lem hisap seringkali menjadi alat coba-coba kaum remaja untuk mendapat rangsangan tertentu dalam menyalurkan doronganbiologisnya. Hasil SKRRI 2002 2003 menunjukkan bahwa sekitar 6 dari 10 remaja lakilaki merokok setiap hari, sedangkan 8% pernah menggunakan narkoba. Ancaman HIV dan AIDS menyebabkan perilaku seksual dan kesehatan reproduksi remaja muncul ke permukaan, diperkirakan 20 25% dari semua infeksi HIV di

dunia terjadi pada remaja. Demikian pula dengan kejadian PMS, yang tertinggi adalah remaja khususnya remaja perempuan.

Tingginya persentase wanita umur 15-49 tahun dan pria kawin umur 15-54 tahun yang pernah mendengar tentang HIV-AIDS, tidak sesuai dengan tingkat pengetahuan tentang cara mengurangi risiko tertular HIV-AIDS. Secara keseluruhan, 58 persen wanita mengetahui bahwa membatasi seks hanya dengan satu partner (pasangan) sebagai cara mengurangi risiko penularan, 43 persen mengatakan bahwa menggunakan kondom secara teratur akan mengurangi kemungkinan terinfeksi, dan 37 persen dengan menggunakan kondom dan membatasi

berhubungan seks hanya dengan satu pasangan akan mengurangi risiko tertular HIV-AIDS. Pengetahuan pria mengenai HIVAIDS sedikit lebih tinggi dibanding wanita. Untuk pria kawin, 63 persen mengatakan HIV-AIDS dapat dihindari dengan membatasi hubungan seks hanya dengan satu pasangan, 59 persen menggunakan kondom, dan 49 persen menggunakan kondom dan membatasi berhubungan seks hanya dengan satu pasangan. TANDA DAN GEJALA Menurut Kusuma (2009), tanda dan gejala IMS pada laki-laki dan perempuan berbeda karena bentuk dan letak alat kelamin berbeda, sehingga gejala IMS pada laki-laki lebih mudah dikenali, dilihat, dan dirasakan. Tanda dan gejala Laki-laki 1. 2. 3. 4. Berupa vesikula (bintil-bintil cairan) Adanya lesi pada penis/ alat kelamin Luka tidak sakit Keras dan berwarna merah pada alat kelamin 5. Adanya kutil atau tumbuh daging seperti jengger ayam 6. Rasa gatal yang hebat sepanjang alat kelamin 7. 8. Rasa sakit yang hebat pada saat BAK Kencing nanah atau darah yang berbau busuk 9. Bengkak panas dan nyeri pada pangkal paha yang kemudian berubah menjadi lesi ETIOLOGI Menurut Handsfield(2001) dalam Chiuman (2009), Penyakit menular seksual dapat diklasifikasikan berdasarkan agen penyebabnya, yakni: Perempuan 1. Bintil-bintil berisi cairan 2. Rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau berhubungan seksual 3. Rasa nyeri pada perut bagian bawah 4. Pengeluaran sekret pada vagina/ alat kelamin 5. Keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa gatal dan kemerahan pada alat kelamin atau sekitarnya 6. Keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk dan gatal 7. Timbul bercak-bercak darah setelah berhubungan seksual

1.

Dari golongan bakteri, yakni Neisseria gonorrhoeae, Treponema pallidum, Chlamydia trachomatis, Ureaplasma urealyticum, Mycoplasma hominis, Gardnerella vaginalis, Salmonella sp, Shigella sp, Campylobacter sp, Streptococcus group B, Mobiluncus sp.

2.

Dari golongan protozoa, yakni Trichomonas vaginalis, Entamoeba histolytica, Giardia lamblia,

3.

Dari golongan virus, yakni Human Immunodeficiency Virus(tipe 1 dan 2), Herpes Simplex Virus (tipe 1 dan 2), Human papiloma Virus, Cytomegalovirus, Epstein-barr virus, Molluscum contagiosum virus

4.

Dari golongan ektoparasit, yakni Phthirus pubis dan Sarcoptes scabei

References: Andry, dr. Hartono dkk. 2005. Ensiklopedia Keperawatan (Churchill Livingstones Mini Encyclopedia of Nursing, 1st edition) By Chris Brooker. EGC-Jakarta Sri, dr. Sisca Primarianti dan dr. Titiek Resmisari. 1994. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi ed.9. EGC-Jakarta

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26200/4/Chapter%20II.pdf http://cyber.unissula.ac.id/journal/dosen/publikasi/210104090/635Kespro_Remaja.pdf http://www.bkkbn.go.id/litbang/pusdu/Hasil%20Penelitian/SDKI%202012/Laporan%20Pendahuluan%2 0SDKI%202012.pdf

You might also like