You are on page 1of 7

LAPORAN TUGAS TERSTRUKTUR BLOK MRP II Epidemiology of Hypersensitivity

Reactions to Penicillin in

Slovenia

Tutor : dr. Yudhi Wibowo, M.PH Oleh : Kelompok X Suci Nuryanti Unggul Anugrah Pekerti Himatun Istijabah Ayustia fani F Riza Revina Fanny Trestanita Bahtiar Nahiyah Isnanda Hesti Putri A Intan Puspita Hapsari Dicky Bramantyo A.P G1A009067 G1A009121 G1A010007 G1A010008 G1A010012 G1A010034 G1A010098 G1A010099 G1A010109 G1A010113

JURUSAN KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO 2013 KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas karuniaNyalah penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas terstruktur yang berjudul Epidemiology of Hypersensitivity Reactions

to Penicillin in

Slovenia. Penulisan referat ini merupakan salah satu syarat penilaian dalam
blok MRP II. Penulis berharap tugas terstruktur ini dapat bermanfaat untuk penuls khususnya dan umum nya pada semua pembaca. Penulis juga berharap referat ini dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Penulis sadar bahwa tugas terstruktur ini tentunya masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, segala masukan yang bersifat membangun dari para penelaah sangat diharapkan demi proses penyempurnaan.

Purwokerto,

Juni 2013

Penulis Kelompok X

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan tugas terstruktur ini telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing sebagai salah satu syarat penilaian dalam Blok MRP II

Purwokerto, Juni 2013

Pembimbing

Penyusun

dr.Yudhi Wibowo, M.PH

Kelompok X

Pertanyaan Panduan 1. Desain penelitian apakah yang digunakan? Jelaskan! 2. Sebutkan variabel-variabel penelitian yang digunakan (tidak termasuk variabel perancu)! 3. Apakah skala pengukuran dari masing-masing variabel tersebut? Jelaskan! 4. Apakah hipotesis dari penelitian yang dilakukan (hipotesis statistik sesuai tujuan penelitian untuk tiap uji statistic yang digunakan)? 5. Apakah uji statistik yang digunakan sudah tepat? Bila sudah tepat, jelaskan alasannya! Bila belum tepat, apa alasannya? Jelaskan metode uji statistik yang tepat! 6. Apa interpretasi dari hasil uji statistik yang dilakukan?

Jawaban Pertanyaan Panduan 1. Desain penelitian apakah yang digunakan? Jelaskan! Desain penelitian deskriptif, karena hanya melakukan deskripsi mengenai fenomena yang ditemukan. Hasil pengukuran disajikan apa adanya, tidak dilakukan analisis mengapa fenomena terjadi (Sastroasmoro, 2011). Pada jurnal tersebut hanya melaporkan analisis dari laporan retrospektif semua pasien yang dirujuk ke departemen Allergology untuk evaluasi dicurigai alergi penisilin pada tahun 2007 dan 2008. 2. Sebutkan variabel-variabel penelitian yang digunakan (tidak termasuk variabel perancu)! a. Variabel bebas: penicilin b. Variabel tergantung : reaksi hipersensitif terhadap penisilin 3. Apakah skala pengukuran dari masing-masing variabel tersebut? Jelaskan! a. Variabel bebas: penicilin Skala yang digunakan untuk variabel bebas adalah skala nominal karena hanya merupakan nama atau label variabel fdan tidak mengandung informasi tingkat. b. Variabel tergantung : reaksi hipersensitive Skala yang digunakan untuk variabel tergantung adalah skala numerik yang dikonversikan menjadi skala nominal karena menentukan kadar IgE terlebih dahulu kemudian memberikan hasil positif dan negatif. 4. Apakah hipotesis dari penelitian yang dilakukan (hipotesis statistik sesuai tujuan penelitian untuk tiap uji statistik yang digunakan)?

Dalam penelitian ini, peneliti tidak mengajukan hipotesis penelitian maupun hipotesis statistik karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui epidemiologi dari reaksi hipersensitifitas dari penilisin di Slovenia. Sehingga peneliti tidak dapat memprediksikan terlebih dahulu hasil yang akan didapatkan melalui hipotesis. 5. Apakah uji statistik yang digunakan sudah tepat? Bila sudah tepat, jelaskan alasannya! Bila belum tepat, apa alasannya? Jelaskan metode uji statistik yang tepat! Penelitian tentang epidemiologi reaksi hipersensitivitas terhadap penisilin di Slovenia ini merupakan penelitian deskriptif, dimana peneliti hanya melakukan deskripsi tentang fenomena yang ditemukan. Penelitian ini tidak ditujukan untuk mencari penyebab fenomena itu terjadi. Data dari penelitian ini akan ditampilkan apa adanya, tidak dilakukan analisa sebab akibat. Pada penelitian deskriptif tidak diperlukann adanya hipotesis, sehingga tidak dilakukan uji hipotesis (uji statistika) seperti uji x2 atau uji-t maupun penghitungan risiko relatif, rasio odds, dan sejenisnya (Sastroasmoro, 2011). Berdasarkan teori di atas, maka penelitian ini tidak memiliki uji statistik yang tepat. 6. Apa interpretasi dari hasil uji statistik yang dilakukan? Hasil yang diperoleh adalah : Pasien yang diminta untuk mengikuti pemeriksaan berjumlah 606 pasien yang dicurigai alergi terhadap penisilin. Intervensi berupa skin test, DPT (Drug Provocation Test), dan tes spesifik IgE didapatkan hasil 49 pasien (8%) terdeteksi adanya IgE spesifik terhadap penisilin, 14 pasien dari 274 pasien yang negative IgE Spesifik dinyatakan positif dengan skin testing, dan dari 426 pasien dengan DPT, didapatkan 19 pasien positif. Secara keseluruhan, pasien yang terdiagnosis alergi terhadap penisilin yaitu 82 pasien (13,5%). Hal ini menunjukkan bahwa pengujian terhadap penisilin dengan hasil positif hanya terjadi pada sebagian kecil pasien yang dirujuk

dan penting sebagai bentuk konfirmasi apabila mencurigai pasien yang alergi terhadap penggunaan antibiotic spektrum luas.

DAFTAR PUSTAKA

Sastroasmoro, Sudigdo. 2011. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi ke-4. Jakarta: Sagung Seto

You might also like