You are on page 1of 19

PEMERIKSAAN ANTI- MULLERIAN HORMONE (AMH) UNTUK MENENTUKAN STRATEGI STIMULASI OVARIUM

Donna Rachmawati 01.208.5637 FK UNISSULA

Assalamualaikum Wr. Wb...

Latar Belakang

Stimulasi ovarium terkontrol (COS) untuk membantu terbentuknya konsepsi dipersulit oleh respon ovarium terhadap hormon perangsang folikel / FSH. Kami berhipotesis bahwa anti-Mu llerian hormone (AMH),dapat memprediksi hasil oosit, serta dapat membantu strategi terapi untuk wanita yang menjalani COS, untuk mengoptimalkan keselamatan dan angka kehamilan.

Pengenalan
Strategi optimal untuk stimulasi ovarium terkontrol (COS) dalam program reproduksi dibantu adalah subyek yang masih banyak diperdebatkan. Terdapat kritikan terhadap metode one size fits all dalam penggunaan dosis GnRH agonist dan FSH eksogen yang dapat menyebabkan respon yang berbahaya.

Didapatkan potensi yang baik dari GnRH-antagonis yang dapat menurunkan angka kejadian Ovarian Hyperstimulating Syndrome (OHSS) / respon berlebih. Permasalahan utama adalah mengenai dosis terapi yang optimal untuk menghindari respon berlebih atau respon yang kurang terhadap terapi.

Sehingga dapat menurunkan risiko terapi dan mengoptimalkan potensi kehamilan pada pasien serta kelahiran hidup. Hal ini membutuhkan: cara yang akurat untuk memprediksi respon ovarium serta strategi yang sesuai denga respon tersebut.

Metode dan Material


Merupakan suatu study prospektif kohort Dengan 538 pasien dari 2 sentral ( sentral 1, n = 370 dan sentral 2, n = 168) dengan strategi COS yang berbeda Penelitian dilakukan pada oktober 2006 oktober 2007 Terapi dilakukan pada wanita berusia 45 tahun di sentral 1, 44 tahun di sentral 2, BMI > 35kg/m2. Pemeriksaan AMH dilakukan 1 bulan sebelum dilakukan terapi Nilai AMH dikategorikan:
< 1 pmol/l (tidak berespon) 1- <5 pmol/l ( respon lemah) 5- <15 pmol/l (respon normal) >15 pmol/l (respon tinggi)

Penggunaan agonistcontrolled GnRH agonis (Prostap SR 3,75 mg, Wyeth, Maidenhead) dimulai pada siklus 21 hari. Stimulasi ovarium dengan gonadotropin eksogen dimulai 2 minggu kemudian, ketika sirkulasi estradiol (E2) adalah, 100 pg / ml

Penggunaan antagonistcontrolled Stimulasi ovarium dilakukan dengan gonadotropin eksogen dimulai pada siklus hari ketiga atau keempat. GnRH antagonis Cetrotide (0,25 mg / hari) atau Orgalutran (0,25 mg / hari sc, Organon, Cambridge, UK) pengobatan dimulai pada stimulasi 4-7 hari ketika serum E2 melebihi 200 pg / ml (700 pmol / l).

Prosedur klinis Kriteria serupa diterapkan di kedua pusat untuk cancellation, pemberian hCG, pengambilan oosit, fertilisasi, transfer embrio, kriopreservasi seperti dalam kelompok IVF standar.

AMH assay untuk AMH uji yang digunakan adalah kit ELISA komersial yang disediakan oleh DSL (Webster, TX, USA), dengan nilai-nilai yang disajikan dalam konsentrasi picomoles per liter.

Definisi
freeze all (respon berlebih) dilakukan jika > 21 oosit didapatkan, dan semua dapat dibuahi, semua embrio dilakuka kryopreservasi untuk mengurangi angka kejadian OHSS. cycle cancellation dilakukan pada wanita yang telah menerima terapi gonadotropin maksimal pada kedua sentral namun dalam 2 minggu hanya terdapat <2 folikel yang matur. Pada wanita dengan dosis rendah dilakukan cancellation jika dalam 2 minggu hanya terdapat < 3 folikel.

Analisa Statistik Data dianalisis menggunakan perangkat lunak standar (Minitab 14, PA, Amerika Serikat dan Stata 7, TX, USA).

RESULT

Pasien dengan nilai AMH < 1 pmol/l memiliki usia yang lebih tua (37-42 tahun) dan respon ovarium yang buruk sehingga sebanyak 60% gagal, dari yang tersisa mengikuti siklus semuanya gagal mencapai kehamilan.

Pada kelompok dengan AMH 1- <5 pmol/l penggunaan protokol GnRH antagonis memberikan keuntungan berupa waktu stimulasi yg lebih pendek, dan penurunan risiko kegagalan IVF.

Pada kelompok dengan AMH 5<15 pmol/l keduanya menggunakan protokol agonis, tetapi tidak menunjukan perbedaan yang signifikan secara statistik.

Pada kelompok AMH > 15 pmol/l, memiliki usia yang lebih muda. Penggunaan protokol antagonis pada kelompok ini memberikan manfaat berupa jumlah hari stimulasi yang lebih pendek yaitu hanya 9 hari, sedangkan pada protokol agonis memerlukan waktu stimulasi 13 hari, dan terbukti menurunkan angka insiden OHSS hingga 0%.

Kesimpulan

Penelitian ini menunjukan bahwa penentuan strategi berdasarkan nilain AMH berpotensi untuk memperbaiki tingkat kehamilan klinis, menurunkan risiko OHSS, menurunkan jumlah hari yang diperlukan untuk stimulasi, dan menghasilkan jumlah oosit yang optimal.

Strategi COS yang dibuat berdasarkan nilai AMH dengan modifikasi dosis FSH dan GnRH antagonis dapat memperngaruhi outcome klinis baik pada pasien dengan kategori respon ovarium tinggi maupun rendah.

KEUNTUNGAN PENGGUNAAN AMH SEBAGAI PENENTU STRATEGI COS


Menghemat biaya program karena:
Meningkatkan angka embrio transfer, sehingga peluang kehamilan meningkat. Menurunkan kegagalan fertilisasi.
Dosis gonadotropin yang diperlukan berkurang karena hari stimulasi lebih pendek insidenOHSS maupun jumlah hari rawatan karena OHSS berkurang Angka pengulangan siklus berkurang

Wassalamuailaikum Wr. Wb...

You might also like