You are on page 1of 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN TUBERCULOSIS

Topik Hari/Tanggal Waktu Tempat Sasaran

: : : : :

Tuberculosis Paru Jumat, 5 Juli 2013 40 menit (11.00-11.40) Ruang Nusa Indah Keluarga pasien dengan TBC

A. LATAR BELAKANG Penyakit tuberculosis adalah penyakit yang sangat epidemik karena kuman mikrobakterium tuberkulosis telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia. Program penanggulangan secara terpadu baru dilakukan pada tahun 1995 melalui strategi DOTS (directly observed treatment shortcourse chemoterapy), meskipun sejak tahun 1993 telah dicanangkan kedaruratan global penyakit tuberkulosis. Kegelisahan global ini didasarkan pada fakta bahwa pada sebagian besar negara di dunia, penyakit tuberkulosis tidak terkendali, hal ini disebabkan banyak penderita yang tidak berhasil disembuhkan, terutama penderita menular (BTA positif). WHO memperkirakan setiap tahun terdapat 583.000 kasus baru tuberkulosis dengan kematian sekitar 140.000 jiwa. Di Indonesia pada tahun 2005, hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) menunjukkan bahwa penyakit tuberkulosis merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit jantung dan penyakit infeksi saluran pernapasan pada semua kelompok usia, dan nomor satu dari golongan penyakit infeksi. Tahun 2009 penyakit tuberculosis mengenai 100 per 100.000 penduduk di Indonesia dan menyerang usia produktif. Di Ruang Nusa indah sendiri saat ini terdapat 15 pasien tuberculosis baik yang sudah positif ataupun yang suspect tuberculosis. Penyebabnya adalah kuman microorganisme yaitu basil mycobacterium tuberculosis tipe humanus dengan ukuran panjang 1 4

um dan tebal 1,3 0,6 um, termasuk golongan bakteri aerob gram positif serta tahan asam atau basil tahan asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik karena sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak (lipid). Kuman ini tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan dingin (dapat tahan bertahun-tahun dalam lemari es). Hal ini terjadi karena kuman berada dalam sifat dormant. Dari sifat dormant ini kuman dapat bangkit kembali dan menjadikan tuberkulosis aktif kembali. Sehingga kuman TB tak hanya bisa menimbulkan gejala setelah kita kontak dengan orang TB lainnya, melainkan timbul bisa setelah bertahun-tahun kontak. Karena sifat kuman TB yang sangat mudah menyebar dan menular kepada orang lain, diharapkan orang-orang di sekitar pasien TB tahu, sehingga dapat menghindari penularannya.

B. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU) Setelah diberikan penyuluhan, sasaran diharapkan mampu memahami tentang TBC dan menghindari penularannya

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) : Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit, sasaran diharapkan mampu : a) Menyebutkan pengertian TBC dengan benar b) Menyebutkan penyebab dan cara penularan TBC dengan benar c) Menyebutkan tanda gejala khas TBC dengan benar d) Menyebutkan pengobatan TBC dengan benar e) Menyebutkan cara-cara pencegahan penularan TBC dengan benar

D.

GARIS BESAR MATERI : a) Pengertian TBC b) Penyebab dan cara penularan TBC c) Tanda dan Gejala khas TBC d) Pengobatan TBC dengan benar e) Cara-cara pencegahan penularan TBC dengan benar

E.

METODE Ceramah, diskusi, tanya jawab.

F.

MEDIA Flip Chart, Leaflet,LCD,Laptop

G. PROSES KEGIATAN

No Kegiatan Penyuluh 1. Pendahuluan : a. b. c. d. Menyampaikan salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan Menyampaikan waktu e. 2. Apersepsi kontrak

Kegiatan Audiens a. Membalas salam b. Mendengarkan dengan aktif c. Mendengarkan memberikan respon dan

Waktu 5 menit

Penjelasan materi f) Pengertian TBC g) Penyebab cara TBC h) Tanda dan Gejala khas TBC i) Pengobatan dengan benar j) Cara-cara pencegahan penularan dengan benar TBC TBC

a. Mendengarkan, memperhatikan

20 menit

dan b. Menanyakan hal-hal yang belum jelas

penularan

3.

Evaluasi

Tanya jawab

10 menit

Mengevaluasi penerimaan Menjawab pertanyaan

informasi Memberikan lisan 4. Penutup a. Menyimpulkan penyuluhan b. Memberikan salam Total waktu hasil b. Aktif bersama dalam 5 menit pertanyaan

menyimpulkan. c. Membalas salam 40 menit

H. PENGORGANISASIAN Penyaji Observer Fasilitator : Ni Wayan Martiniati : Ni Nyoman Suma Wardani : Jean Meilani Tauna I Putu Adiarta I Made Agus Primadi Putra Paulinus D. B. R. Pantas Sabar

I.

RENCANA EVALUASI 1. Evaluasi proses Target jumlah peserta adalah 10 orang dengan kehadiran 80%. Peserta mampu mengikuti jalannya penyuluhan dengan baik dan penuh antusias, memberikan umpan balik positif. Selama proses penyuluhan berlangsung, tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan. Kegiatan berjalan lancar dan tepat waktu

2.

Evaluasi hasil Evaluasi hasil dilakukan dengan memberikan pertanyaan lisan kepada peserta dengan daftar pertanyaan :

a) Apa pengertian TBC ? Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan bisa menular dengan mudah

lewat udara yang tercemar kuman TBC yang terutama menyerang parenkim paru, yang dapat ditularkan ke bagian tubuh lainnya b) Apa penyebab dan cara penularan TBC ? Penyebabnya adalah kuman mycobakterium tuberkulosis dan menular lewat aliran udara sekitar yang tercemar kuman TBC. c) Apa saja tanda dan gejala khas TBC Batuk lama (lebih dari 3 minggu), batuk berdarah, penurunan berat badan, berkeringat dimalam hari, demam d) Bagaimana pengobatan TBC yang benar? Menjaga daya tahan tubuh dengan makan yang teratur dan bergizi, mengkonsumsi obat-obatan secara teratur dan tidak putus obat sehingga sangat penting adanya Pendamping Minum Obat (PMO). e) Bagaimana cara-cara pencegahan penularan TBC? o Ajarkan penderita untuk melakukan etiket batuk, dimana saat batuk penderita bisa menutup mulutnya dengan tissue. Segera buang tissu pada tempat yang sudah disediakan yaitu tempat sampah khusus untuk barang barang terkontaminasi cairan tubuh penderita TBC o Buang dahak penderita TBC pada tempat sampah khusus (seperti diatas) dan hindari terkena percikan batuk dari penderita TBC. o Ajarkan penderita dan keluarga menggunakan masker, untuk meminimalkan paparan kepada orang lain. o Biasakan melakukan cuci tangan dengan teknik yang benar saat sebelum dan sesudah kontak dengan penderita TBC. o Membiasakan pola hidup sehat, dengan makan bergizi dan olahraga teratur karena kita tidak tahu kapan kita bisa terpapar dengan kuman TBC. Dengan pola hidup sehat maka daya tahan tubuh kita diharapkan cukup untuk memberikan perlindungan, sehingga walaupun kita terpapar dengan kuman TBC tidak akan timbul gejala.

o Tempatkan pederita pada ruangan khusus yang mendapatkan sinar matahari, pencahayaan dan memiliki ventilasi yang baik, dan biasakan. o Selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan hidup kita. o Rumah harus mendapatkan sinar matahari yang cukup (tidak lembab) dan ventilasi yang baik agar pertukaran udara berlangsung dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, A., dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran.Jilid pertama. Edisi ketiga. Jakarta : Media Aesculapius. Price, S. A. 2000. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Vol. 2. Edisi 6. Jakarta : EGC Smeltzer,C.S. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth. Vol.1. Edisi 8. Jakarta: EGC

MATERI PENYULUHAN TUBERKULOSIS (TBC)

1. PENGERTIAN TBC Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksius yang terutama menyerang parenkim paru, yang dapat ditularkan ke bagian tubuh lainnya, termasuk meninges, ginjal, tulang, dan nodus limfe (Smeltzer, 2002;584). Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Kuman ini dapat merupakan organisme patogen maupun saprofit. Basil tuberkel ini berukuran 0,3 x 2 sampai 4 m, ukuran ini lebih kecil dari satu sel darah merah.

2. PENYEBAB DAN CARA PENULARAN TBC Penyebabnya adalah kuman microorganisme yaitu basil mycobacterium tuberculosis tipe humanus dengan ukuran panjang 1 4 um dan tebal 1,3 0,6 um, termasuk golongan bakteri aerob gram positif serta tahan asam atau basil tahan asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik karena sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak (lipid). Kuman ini tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan dingin (dapat tahan bertahun-tahun dalam lemari es). Hal ini terjadi karena kuman berada dalam sifat dormant. Dari sifat dormant ini kuman dapat bangkit kembali dan menjadikan tuberkulosis aktif kembali. Sifat lain kuman adalah aerob. Sifat ini menunjukkan bahwa kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi kandungan oksigennya. Dalam hal ini tekanan bagian apikal paru-paru lebih tinggi dari pada bagian lainnya, sehingga bagian apikal ini merupakan tempat predileksi penyakit tuberkulosis. Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi penting saluran pernapasan. Basil mikrobakterium tersebut masuk ke dalam jaringan paru melalui saluran napas (air bone infection) sampai alveoli, maka terjadilah infeksi primer (ghon) selanjutnya menyebar ke kelenjar getah bening setempat dan terbentuklah primer kompleks (ranke). Keduanya dinamakan

tuberkulosis primer, yang dalam perjalanannya sebagian besar akan mengalami penyembuhan.

3. TANDA DAN GEJALA KHAS TBC Batuk lama ( > 3 minggu) Gejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang paling sering dikeluhkan. Mula-mula bersifat non produktif kemudian berdahak bahkan bercampur darah bila sudah ada kerusakan jaringan. Batuk darah Darah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi, mungkin tampak berupa garis atau bercak-bercak darah, gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah sangat banyak. Batuk darah terjadi karena pecahnya pembuluh darah. Berat ringannya batuk darah tergantung dari besar kecilnya pembuluh darah yang pecah. Demam dan keringat dingin Merupakan gejala yang sering dijumpai biasanya timbul pada sore dan malam hari mirip demam influenza, hilang timbul dan makin lama makin panjang serangannya, serta menggigil. Sedangkan masa bebas serangan makin pendek. Berat badan menurun Penurunan berat badan diakibatkan karena adanya proses infeksi dalam tubuh sehingga meningkatkan proses metabolisme tubuh

4. ORANG YANG RENTAN TERTULAR TBC Pada dasarnya semua orang sangat berpotensi tertular TBC, namun disini individu kategori rentan tertular TBC antara lain : Mereka yang kontak dengan seseorang yang mempunyai TB aktif . Individu yang kekebalan tubuhnya menurun (akibat penyakit ataupun secara fisiologis pada lansia) Anak-anak di bawah usia 13 tahun dan dewasa muda antara yang berusia 15-44 tahun. Ini karena pada anak-anak usia dibawah 13 tahun

sistem imun belum terbentuk dengan sempurna, dan berdasarkan hasil epidimiologi usia 15-44 tahun juga rentan terkena TBC karena sistem imun yang mulai menurun. Tenaga Kesehatan Orang yang tinggal di perumahan yang tidak sehat dan ventilasi tidak bagus sehingga kuman TBC mudah hidup dan berkembangbiak.

5. PENATALAKSAAN PASIEN DENGAN TBC a. Pada Pasien di Rumah Sakit 1) Pengobatan selama 6 bulan sampai 9 bulan atau bahkan bisa lebih. Adapun obat-obatan yang umumnya rifampisin, INH, Pirasinamid, Streptomisin dan Etambutol. 2) Harus ada Pengawas Menelan Obat (PMO) khususnya dalam 2 bulan pertama dimana penderita harus minum obat setiap hari. 3) Pasien dianjurkan memakai masker. 4) Ajarkan pasien cara membuang dahak yang benar. 5) Ajarkan etiket batuk yang benar yaitu dengan menutup mulut dengan tangan atau tisuu. Jika menggunakan tisu segera buang tisu yang dipakai menutup mulut ke plastik kuning. 6) Pasien menjalani diet tinggi kalori tinggi protein yang termasuk makanan tinggi kalori yaitu : a) Nasi b) Jagung c) Roti d) Kentang e) Ubi singkong Sedangkan makanan tinggi protein yaitu : Protein Nabati a) Kacang-kacangan b) Tahu c) Tempe

10

Protein Hewani a) Daging ayam b) Susu c) Telur d) Hati e) Ikan

7) Pasien menjalani diet rendah lemak yaitu a) Menghindari makanan yang mengandung santan

b. Cara mencegah tertular TBC Bila kita hidup dengan penderita TBC, akan sangat rentan tertular kepada kita. Adapun beberapa cara yang bisa dilakukan guna pencegahan yaitu : a) Ajarkan penderita untuk melakukan etiket batuk, dimana saat batuk penderita bisa menutup mulutnya dengan tissue atau lengan baju. Segera buang tisu pada tempat yang sudah disediakan yaitu tempat sampah khusus yang mengandung disenfektan seperti sabun, rinso, atau bayclin. b) Biasakan melakukan cuci tangan dengan teknik yang benar saat sebelum dan sesudah kontak dengan penderita TBC. c) Baik penderita atau keluarga menggunakan masker untuk mencegah penularan. d) Membiasakan pola hidup sehat, dengan makan bergizi dan olahraga teratur karena kita tidak tahu kapan kita bisa terpapar dengan kuman TBC. Dengan pola hidup sehat maka daya tahan tubuh kita diharapkan cukup untuk memberikan perlindungan. e) Ruangan harus mendapatkan sinar matahari, pencahayaan dan memiliki ventilasi yang baik. f) Selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan hidup kita. g) Hindari merokok

11

(Gambar 1. Etiket batuk)

(Gambar 2. Teknik mencuci tangan yang benar)

12

You might also like