You are on page 1of 3

Pipin Piniman, S. Kom. e-mail : pipin_piniman@yahoo.co.id alamat web : http://vien16.wordpress.

com/

MATERI MUSYAWARAH DEBAT DAN DISKUSI

GUGUS
Oleh Nip. Hari,Tanggal Pukul : Pipin Piniman, S. Kom. : 19850316 201101 1 002 : Rabu, 20 Juli 2011 : 08.00 08.40 WIB

MASA ORIENTASI PESERTA DIDIK SMPN 1 RANCAH TAHUN 2011

ALUR
1. Gugus dibagi menjadi dua kelompok 2. Kelompok A adalah kelompok yang tidak setuju membawa HP ke sekolah 3. Kelompok B adalah kelompok yang setuju membawa HP ke sekolah 4. Kelompok A dan Kelompok B mendiskusikan artikel yang diberikan oleh guru di kelompoknya masing-masing serta menyusun alasan (Kelompok A: alasan kenapa tidak setuju membawa HP, kelompok B: alasan kenapa setuju membawa HP). Alasan disusun selengkap-lengkapnya. (durasi waktu = 10 menit) 5. Kelompok A dan Kelompok B melaksanakan debat dengan inti permasalahan setuju atau tidak siswa SMP membawa HP ke sekolah? (durasi waktu = 30 Menit) 6. Semua siswa menulis laporan hasil Musyawarah, Debat dan Diskusi tersebut di kertas 1 lembar DIKUMPULKAN setelah diberi identitas yang jelas.

SMP NEGERI 1 RANCAH e-mail: smpn1rancah@gmail.com alamat web : http://smpn1-rancah.blogspot.com/

MUSYAWARAH DEBAT & DISKUSI MOPD SMP NEGERI 1 RANCAH 2011

Pipin Piniman, S. Kom. e-mail : pipin_piniman@yahoo.co.id alamat web : http://vien16.wordpress.com/

TELEPON GENGGAM MEMBANTU ATAU MENGGANGGU SISWA?


(Disampaikan Pada Materi Musyawarah Debat dan Diskusi Masa Orientasi Peserta Didik SMPN 1 Rancah Tahun 2011)

Hari gini gak punya HP? Aduh kasihan deh, lu. Itu ungkapan yang sangat populer
di kalangan remaja, terutama pelajar. Salah satu assesori yang paling penting bagi mereka agar digolongkan ke dalam kelompok yang gaul. Namun, sayang sampai sejauh ini kita belum menemukan penelitian tentang efektifitas telepon genggam bagi siswa. Tidak bisa disangkal dengan penemuan teknologi canggih itu orang menjadi semakin leluasa berkomunikasi. Tak terkecuali para siswa di sekolah, terutama SMP dan SMA dipastikan telah sangat akrab dengannya. Masyarakat sudah maklum bahwa benda itu kini bukan lagi barang mewah seperti saat pertama kali muncul. Bahkan sering dijumpai siswa dengan latar belakang ekonomi yang pas-pasan pun memiliki barang itu. Meski tentu untuk mendapatkannya mereka memaksa orang tua dengan berbagai dalih.

PERCAYAKAH anda dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di HP misalnya kamera, permainan (games) akan mengganggu anak dalam menerima pelajaran di sekolah? Tidak jarang mereka disibukkan tidak hanya dengan menerima panggilan, sms, misscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri. Lebih parah lagi ada yang menggunakan HP untuk menyontek (curang) dalam ulangan. Bermain game saat guru menjelaskan pelajaran dan sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan akan menjadi budak teknologi.

Kini ada kecenderungan HP sudah mulai marak diperkenalkan dan digunakan kepada anakanak sekolah yang dari segi umur masih belum masuk kategori dewasa. Banyak alasan orang tua memberikan HP kepada anak-anaknya. Ada yang karena alasan sepele, yakni demi gengsi dan simbol status sosial. Lewat cara ini orang tua mencoba memperlihatkan "siapa mereka" lewat penampilan anaknya di sekolah dengan pesawat HP di tangan. Ada pula yang beralasan lebih fungsional yakni demi memudahkan komunikasi antara orang tua di rumah atau di tempat kerja dengan anak-anak mereka di sekolah. Setidaknya, lewat pemberian HP

SMP NEGERI 1 RANCAH e-mail: smpn1rancah@gmail.com alamat web : http://smpn1-rancah.blogspot.com/

MUSYAWARAH DEBAT & DISKUSI MOPD SMP NEGERI 1 RANCAH 2011

Pipin Piniman, S. Kom. e-mail : pipin_piniman@yahoo.co.id alamat web : http://vien16.wordpress.com/

kepada anak-anak, orang tua lebih mudah berkomunikasi, memantau, atau melakukan tindakan-tindakan segera jika terjadi situasi darurat. Misalnya soal jemputan.

Di luar alasan itu, masih ada pula alasan orang tua yang lebih smart, yakni selain demi efektivitas komunikasi, orang tua juga mencoba memperkenalkan teknologi komunikasi lebih dini kepada anak-anak mereka. Lewat pengenalan dini terhadap sebuah kemajuan teknologi komunikasi, diharapkan si anak bisa lebih "cerdas" mengadopsi dan menguasai teknologi tersebut. Harapan lebih jauhnya, si anak bisa terstimulasi otaknya sehingga lebih kreatif dan inovatif dalam berpikir. Setidaknya, lewat pengenalan lebih dini, anak tidak mengalami gejala "gaptek" alias gagap teknologi.

Alasan apa pun, sebenarnya sah-sah saja orang tua memperkenalkan anak-anak mereka terhadap HP. Meski demikian, sah-sah pula ketika banyak kalangan justru mempertanyakan segi kelayakan: seberapa pantas anak-anak menggunakan HP? Banyak alasan yang menjadikan pertanyaan itu muncul. Dari aspek psikologi yang dikhawatirkan akan memunculkan rasa cemburu dan kesenjangan sosial antara anak-anak yang menggunakan HP dengan mereka yang tidak, khususnya jika si anak pengguna HP terlalu atraktif memperlihatkan HP-nya. Sementara dari aspek kesehatan, juga tak kalah besarnya kekhawatirkan yang ditimbulkan akibat pemakaian HP pada anak-anak.

Maraknya masyarakat menggunakan HP sebetulnya memberikan dampak yang positif untuk masyarakat pada umumnya karena mempermudah komunikasi. Akan tetapi, yang perlu diingat adalah bagaimana menyadarkan masyarakat bahwa dengan adanya teknologi yang semakin maju dari HP ini tidak membuat masyarakat Indonesia mempunyai pola hidup yang konsumtif bahkan melebihi batas.

Sumber: Telepon Genggam Membantu Atau Mengganggu Siswa? (http://bumisegoro.wordpress.com/) HP mengganggu Perkembangan Anak (http://groups.yahoo.com/group/pendidikan/message/2671)

SMP NEGERI 1 RANCAH e-mail: smpn1rancah@gmail.com alamat web : http://smpn1-rancah.blogspot.com/

MUSYAWARAH DEBAT & DISKUSI MOPD SMP NEGERI 1 RANCAH 2011

You might also like