Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Striktur urethra : Obstruksi uretra anterior akibat trauma atau inflamasi Spongiofibrosis Jaringan parut disekitar korpus spongiosum
PENDAHULUAN
Striktur uretra posterior Berbeda dari striktur uretra anterior karena mekanisme cedera : disrupsi komplit atau parsial akibat trauma pelvis displacement aksis uretra dan obliterasi uretra akibat fibrosis
ANATOMI
Urethra laki-laki, terdiri dari : 1. U. anterior a. Pars bulbaris b. Pars pendularis c. Pars glandularis 2. U. posterior a. Pars membranacea b. Pars prostatika
ANATOMI
Urethra perempuan, pada perempuan dewasa panjang sekitar 4 cm dia. 8 mm, terdiri dari: 1. Pars pelvikal 2. Pars membranacae 3. Pars vagina
ANATOMI
ANATOMI
ANATOMI
DIAGNOSIS
Anamnesis Penderita datang dg keluhan pancaran air kencing yang kecil, menetes atau berhenti sama sekali. Riw. adanya trauma, infeksi sal kencing atau kateterisasi/ op prostat perlu di tanyakan.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik Indurasi dari area striktur kadang dpt di raba. Pemeriksaan penunjang 1. Instrumentasi, dpt dilakukan dgn kateterisasi dg Nelaton atau Foley. 2. Radiologi, dapat menggunakan antegrad atau retrogard urethrografi (idealnya dg bipolar uretrosistografi)
DIAGNOSIS
Laboratorium Pada urinalisa akan ditemukan adanya lekosit dan bakteri bila infeksi. Dilanjutkan dengan kultur urine, periksa fungsi ginjal . Pemeriksaan urodinamik u/ mengetahui urinary flow rate juga dilakukan. Pada striuktur urethra < normal (< 20 ml/dtk)
KOMPLIKASI
Pd striktur urethra terjd penyempitan lumen, hingga terjadi dilatasi bagian proksimalnya. Otot vesica urinaria akan berkontraksi melawan aliran refluks, bila proses ini berlangsung lama otot tersebut tidak mampu lagi mengosongkan isinya. Proses selanjutnya akan mengakibatkan hidroureter, hidronefrosis dan gagal ginjal.
DIAGNOSIS DIFERENSIAL
Striktur urethra mempunyai kesamaan gejala obstruksi dg hiperplasia prostat, tumor ganas prostat atau kontraktur leher vesica urinaria setelah op prostat. U/ menegakkan diagnosis dr kelainan prostat dilakukan pemeriksaan : colok dubur, urethroskopi, panendoskopi, atau biopsi pada keganasan prostat.
TERAPI
Dalam mengelola striktur urethra perhatikan keadaan umum penderita (retensi urine atau tidak), lokasi, panjang dan densitas jar. striktur. > 2 cm : open urethroplasty < 2 cm : urethrotomi interna
TERAPI
Dilatasi, tidak menyembuhkan namun mematahkan jar. parut striktur dan melebarkan lumen sementara, saat penyembuhan jar. parut akan terbentuk kembali. Alat yg diperlukan : - busi metal - busi plastik - busi filiform
TERAPI
Dilatasi umumnya digunakan u/ striktur urethra kronik, dilakukan secara bertahap mulai dari uk. 20 F s/d 22 F. Komplikasi : nyeri, perdarahan, infeksi, false route, timbul striktur baru hingga memperberat striktur lama.
TERAPI
Urethrotomi interna, tehnik membuka jar. striktur dg insisi atau ablasi secara transurethral. Terapi dianggap berhasil jika proses epitelisasi terjadi sebelum ada kontraksi luka. Metode ini u/ striktur : - < 2 cm - lokasi distal dari pars bulbosa
TERAPI
Urethrotomi eksterna, insisi kulit disebelah ventral secara longitudinal, jar fibrosis diangkat pasg kateter (sudah jarang digunakan). Keuntungannya : - dpt dilakukan dari luar - jarang residif - perdarahan mudah dikontrol
TERAPI
Eksisi dan anastomose, metode terbaik u/ striktur sederhana (<2cm). Keberhasilan tergantung pembebasan korpus spongiosum. Lakukan diversi urine dg kateter suprapubik (sistostomi), pasang kateter silikion yg dilepas setelah 7-10 hari.
TERAPI
Urethroplasty dg marsupialisasi, metode : Johanson (1953), dg 2 tahap : 1. Mengubah striktur urethra menjadi
hipospadia. Diversi urine 1 minggu. 2. Repair dg tehnik buried strip dari Denise Brown. Diversi urine 10 hari.
TERAPI
Eksisi striktur, insisi sampai urethra normal di sebelah proks & distal dr striktur. Bebaskan m. bulbocavernosa dr urethra. 2. Kulit yg menutupi lubang di insisi, jahit antara m bulbocavernosa dg jar sekitar & kulit. Sub kutis & kulit jahit u/ menutupi lubang.
TERAPI
Tumer Warmick, dg 2 tahap. Utk repair striktur urethra pas membranacea. Diversi urine dg drainage supra pubik. Perineostomi/Perineal urethrotomi, pada pasien tua dg striktur urethra anterior yg menolak tindakan urethroplasty.
TERAPI
Pd striktur urethra yg panjang & kompleks , dilakukan urethroplasty dg graft. Graft yg digunakan u/ rekosntruksi : full thickness skin graft split thickness skin graft bladder epithelial graft buccal mucosal graft
TERAPI
Mikrovaskularisasi : 1. epitel vesica urinaria terdiri dari 2 pleksus : superfisial & profunda. 2. Mukosa bukal : tidak berlapis-lapis, graft dpt digunakan di berbagai tempat. Dianjurkan penggunaan graft yg tidak berambut, genital skin island, mobilisasi fascia dartoc penis atau tunica dartos scrotum.
TERAPI
3 hal penting dalam penggunaan flap : 1. Asal flap 2. Vaskularisasi 3. Mekanika
PROGNOSIS
Dipengaruhi oleh perawatan kateter, terutama u/ mencegah infeksi, pengobatan dan kontrol yg berlanjut. Striktur mudah residif , perlu dilakukan buginasi secara teratur. Follow up seksama selama 1 tahun tanpa kekambuhan dpt dikatakan sebagai penyembuhan.