Professional Documents
Culture Documents
PT. ANUGRAH ADYATAMA Team Leader: Dr. Ir. Rino Wicaksono, MAUD, MURP, IAP Urban Planner : Tiar Pandapotan Purba, ST
Slide: 1
Juli, 2013
S I S T E M A T I K A
P E M B A H A S A N
POKOK BAHASAN: 1. 2. 3. 4. 5. PENDAHULUAN. PEMAHAMAN UMUM MENGENAI RPKPP. METODOLOGI & RENCANA KERJA. PROFIL KAWASAN PERKOTAAN MARTAPURA. PENENTUAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (KPP) SESUAI ARAHAN SPPIP. 6. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PENANGANAN KAWASAN. 7. KONSEP PEMBANGUNAN KAWASAN. 8. RENCANA AKSI PROGRAM 5 TAHUN. 9. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN TAHAP 1 TAHUN 1. 10. PENUTUP
Slide: 2
1. P
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan C. Sasaran D. Keluaran E. Lingkup Kegiatan
Slide: 3
1. P
A. Latar Belakang
1. Seiring meningkatnya jumlah penduduk perkotaan dan makin tingginya arus urbanisasi, pembangunan kawasan perkotaan Martapura akan dihadapkan pada suatu tantangan dalam memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana perkotaan.
2. Perkembangan kawasan permukiman yang tidak munculnya permukiman kumuh. terkendali dapat menyebabkan
3. Pemerintah daerah Kabupaten Banjar bersama dengan semua pemangku kepentingan pembangunan permukiman perlu menentukan sub kawasan permukiman yang akan mendapatkan penanganan prioritas sesuai dengan potensi dan tantangan yang dihadapi. 4. Kabupaten Banjar perlu melakukan penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) yang dilakukan berdasarkan dokumen Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP).
Slide: 4
1. P
2. Tujuan
Untuk memberikan pendampingan kepada Pokjanis pemangku
kepentingan dalam rangka memenuhi target/sasaran.
Slide: 5
1. P
C. Sasaran
Sasaran dari kegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan
Permukiman Prioritas untuk Kawasan Perkotaan Martapura adalah:
1. Teridentifikasinya kawasan permukiman yang merupakan prioritas
untuk penanganan pembangunannya; 2. Teridentifikasinya program strategis kawasan permukiman prioritas; 3. ersusunnya rencana detail desain pembangunan sub kawasan permukiman prioritas pada tahun pertama.
Slide: 6
1. P
D. Keluaran
Tabel Keluaran Tahapan Kegiatan
No 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. Keluaran Arah Kebijakan Pada KPP (SPPIP) Profil KPP (SPPIP) Potensi & Permasalahan Kebutuhan Penanganan Konsep Pembangunan KPP Rencana Pembangunan KPP Rencana Aksi Program Pentahapan Kegiatan Pembangunan Kegiatan Peserta 1. 2. Laporan Laporan Pendahuluan Dokumen Proceding Dokumen Proceding Masukan Laporan Antara 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pokjanis Tenaga ahli pendamping Tim Teknis Provinsi Satker CK Provinsi Pokjanis Tenaga ahli pendamping Tim Teknis Provinsi Satker CK Provinsi Tokoh masyarakat Akademisi
1. 2.
1. 2. 1. 2. 3. 4. 1. 2.
Kriteria & Indikator Sub KPP (Skoring) Sub Kawasan KPP Konsep pembangunan Sub Kawasan Rencana Pembangunan Sub Kawasan Masterplan Sub Kawasan Rencana DED Sub Kawasan Hasil evaluasi Kesamaan hasil RPKPP
Diskusi Partisipatif 1. 2. 3. 4. Pokjanis Tenaga ahli pendamping Tim Teknis Provinsi Satker CK Provinsi
1. 1. 2. 3. 4. 1.
Laporan Antara Laporan Akhir Masterplan Siteplan, RAB Dokumen Proceding Dokumen Proceding Poster, Banner, Leaflet
FGD 3
1. 2. 3.
2.
1. 6
Konsultasi Publik
Diskusi Terbuka
1. 2. 3. 4. 5.
1. 2.
Slide: 7
1. P
E. Lingkup Kegiatan
1. Melakukan kajian terhadap kebijakan, strategi, dan program pembangunan daerah
2. Melakukan identifikasi:
KPP sesuai arahan SPPIP Kebutuhan infrastruktur dan skala prioritas penanganan
5. Mengikuti kegiatan kolokium 6. Menyelenggarakan konsultasi publik 7. Menyusun Rencana Detail Desain (Detailed Engineering Design/DED) untuk pelaksanaan tahun pertama di dalam sub kawasan (bidang CK) 8. Melakukan diseminasi
Slide: 8
2. P E M A H A M A N
A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K.
Slide: 9
UMUM
MENGENAI
RPKPP
Dasar Pemikiran Kebutuhan Penanganan Kedudukan RPKPP Korelasi RTRW Kota dengan SPPIP & RPKPP Korelasi SPPIP dan RPKPP dengan RPIJM Dasar/Sumber Muatan RPKPP Legitimasi Produk Stakeholders Lingkup Kawasan dan Kedalaman Substanri RPKPP Kerangka Isi RPKPP Standar Minimal Album Peta & Gambar RPKPP
2. P E M A H A M A N
UMUM
MENGENAI
RPKPP
A. Dasar Pemikiran
Slide: 10
2. P E M A H A M A N
UMUM
MENGENAI
RPKPP
Slide: 11
2. P E M A H A M A N
UMUM
MENGENAI
RPKPP
B. Kebutuhan Penanganan
Slide: 12
2. P E M A H A M A N
C. Kedudukan RPKPP
UMUM
MENGENAI
RPKPP
Slide: 13
2. P E M A H A M A N
UMUM
MENGENAI
RPKPP
RTRW KABUPATEN/KOTA
Slide: 14
2. P E M A H A M A N
UMUM
MENGENAI
RPKPP
Slide: 15
2. P E M A H A M A N
UMUM
MENGENAI
RPKPP
Slide: 16
2. P E M A H A M A N
UMUM
MENGENAI
RPKPP
STRATEGI
PROGRAM
LOKASI 1 2 X
II
3 4 5 Pembangunan sarana dan prasarana pengendali sampah Program pengadaan tong sampah Kawasan X, Kawasan Y, dan Kawasan Z (Kecamatan A X
III
IV
PROGRAM
Program Pengadaan Tong sampah
KEGIATAN
Pembelian Tong Sampah
VOL
2500 M3
LOKASI
Blok 1, Kecamatan A
1
X
2
X
PROGRAM
Program pengadaan tong sampah
Sumber: Panduan Penyusunan SPPIP RPKPP
KEGIATAN
Pembelian Tong Sampah
VOL
1500 M3
LOKASI
Blok 1-C3
1
X
2
X
Slide: 17
2. P E M A H A M A N
UMUM
MENGENAI
RPKPP
membuat yang baru; tetapi dapat mengisi yang belum ada namun harus ada;
Dalam proses penyusunannya, RPKPP merupakan bentuk sinkronisasi, akomodasi, dan adopsi dari kebijakan dan strategi pembangunan yang ada (Tabel); dan
SPPIP dan RPKPP juga berorientasi pada pencapaian legitimasi produk berupa adanya rasa
memiliki dan komitmen terhadap hasil yang telah disepakati.
Slide: 18
2. P E M A H A M A N
UMUM
MENGENAI
RPKPP
G. Legitimasi Produk
Slide: 19
2. P E M A H A M A N
UMUM
MENGENAI
RPKPP
Slide: 20
2. P E M A H A M A N
UMUM
MENGENAI
RPKPP
Slide: 21
2. P E M A H A M A N
UMUM
MENGENAI
RPKPP
Slide: 22
2. P E M A H A M A N
BAGIAN 1: PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. Sasaran 4. Ruang Lingkup 5. Kedudukan RPKPP 6. Penyajian Dokumen
UMUM
MENGENAI
RPKPP
BAGIAN 2: ARAH KEBIJAKAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN 1. Kebijakan Dalam Spatial Plan 2. Kebijakan Dalam Development Plan 3. Kebijakan Dalam Spatial Plan Dalam Lingkup Kawasan Prioritas 4. Kebijakan Dalam Development Plan Dalam Lingkup Kawasan Prioritas BAGIAN 3: PROFIL UMUM PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN PERKOTAAN KAWASAN 1. Profil Kawasan 2. Profil Infrastruktur Kawasan 3. Potensi dan Persoalan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman Kawasan Slide: 23
BAGIAN 5: RENCANA AKSI PROGRAM KAWASAN 1. Rencana Aksi Program Kawasan 2. Pentahapan Kegiatan 3. Pemilihan Sub Kawasan dalam Kawasan Prioritas
BAGIAN 6: DED 1. Masterplan Kawasan (Konsep 3D) 2. DED
2. P E M A H A M A N
UMUM
MENGENAI
RPKPP
Slide: 24
3.
METODOLOGI
&
RENC AN A
K ERJ A
A. Metodologi
B. Tahapan Kerja
C. Jadwal Pelaksanaan
Slide: 25
M E T O D O L O G I
&
R E N C A N A
K E R J A
A. Metodologi Kerja
Slide: 26
Sumber: Panduan Penyusunan SPPIP RPKPP DITJEN Cipta Karya PU | Pemerintah Kabupaten Banjar| 2013
3.
METODOLOGI
&
RENC AN A
KERJ A
B. Tahapan Kerja
1. PERSIAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN 1.1. Pembentukan POKJANIS Daerah 1.2. Persiapan Dan Pemantapan Rencana Kerja 2. IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN 2.1. Kajian Kebijakan dan Strategi Pembangunan Daerah 2.2. Kajian Mikro Kawasan Permukiman Prioritas (KPP) Berdasarkan Arahan SPPIP 2.3. Identifikasi Potensi dan Permasalahan Pembangunan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan (PPIP) pada KPP 3. PERUMUSAN RENCANA AKSI PROGRAM 3.1. Identifikasi Kebutuhan Penanganan Prioritas RPKPP 3.2. Penyusunan Konsep Pembangunan KPP Penyelenggaraan Pra FGD 1 Penyelenggaraan FGD 1 3.3. Identifikasi Program Penanganan KPP Berdasarkan Arahan SPPIP 3.4. Perumusan Rencana Aksi Program Penyelenggaraan Pra FGD 2 3.5. Penyusunan Tahapan Pelaksanaan Penanganan Pembangunan Permukiman Penyelenggaraan FGD 2
P r a & F G D 2
Slide: 27
3.
METODOLOGI
&
RENC AN A
KERJ A
B. Tahapan Kerja
4. PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN KAWASAN PENGEMBANGAN TAHAP 1
3.
METODOLOGI
&
RENC AN A
KERJ A
Keterangan
Maret
April
Mei
Juni
Juli
1 Penandatanganan kontrak tenaga ahli pendamping 2 Persiapan dan koordinasi di tingkat provinsi 3 Sosialisasi di tingkat nasional 4 Konsolidasi Tingkat Provinsi 5 Pra FGD-1 6 FGD-1 (Penyusunan Konsep Penanganan Kawasan) 7 Pra FGD-2 8 FGD-2 (Perumusan Rencana Aksi Program) 9 Diskusi Partisipatif 9 Pra FGD-3 10 FGD-3 (Penyusunan Rencana Penanganan Kawasan Pengembangan Tahap I) 11 Kolokium 12 Konsultasi publik 13 Disseminasi
Sumber: Olahan Konsultan, 2013
Slide: 29
4.
PROFIL
K AWA S AN
PERKOTAAN
MARTAPURA
Slide: 30
4.
P R O F I L K AWAS AN P E R K O TA AN M AR TA P U R A
ketiga kecamatan (Kec. Martapura Barat, Martapura Kota, dan Martapura Timur) yang
terdapat dalam RTRW Kabupaten Banjar. Melakukan superimpose hasil no.2 dengan hasil kegiatan survei
3. Dari hasil superimpose, diperoleh luasan Kawasan Perkotaan Martapura, yaitu 8.376 Ha
Slide: 31
4.
P R O F I L K AWAS AN P E R K O TA AN M AR TA P U R A
A. Profil Kawasan Perkotaan Martapura 2. Hasil Superimpose Tutupan Lahan dan Pola Ruang Permukiman
Slide: 32
4.
P R O F I L K AWAS AN P E R K O TA AN M AR TA P U R A
Kabupaten Banjar dengan Ibukotanya Martapura, dulunya menjadi pusat pemerintahan Kerajaan
Banjar. Kerajaaan Banjar di Kabupaten Banjar di mulai pada tahun 1612, dimasa pemerintahan Sultan Mustain Billah yang dikenal dengan Pangeran Kecil, keraton dipindahkan dari Banjarmasin ke Kayu Tangi atau Telok Selong Martapura, karena keraton di Kuwin dihancurkan Belanda.
Periode/Masa KEJADIAN
Pada tahun 1559 Pedagang-pedagang Banjar di Kesultanan Banten diserang oleh Kompeni Pada tahun 1607 utusan dagang Belanda di Kesultanan Banten dibunuh Pada tahun 1612 Belanda melakukan balas dendam dengan menyerbu, menembak, dan membakar Kerjajaan Banjar di Kuin Banjarmasin Pada tahun 1620, Sultan Mustain Billah melakukan pemindahan pusat pemerintahan secara berangsur-angsur dari Kuin ke Muara Tambangan, Batang Banyu, Kayu Tangi sampai Ke Martapura
Juni 1860, Kesultanan Banjar dihapuskan oleh Belanda Status Kesultanan Banjar masuk ke dalam Keresidenan Afdeling Martpura dan Timur Borneo. Afdeling Martapura terbagi dalam 5 distrik, yaitu Distrik Martapura, Riam Kanan, Riam Kiwa, Banua Ampat, dan Margasari Perubahan dalam keorganisasian pemerintahan Hindia Belanda, di mana di bahawah Afdeling terdapat Ondeafdeling dan distrik, sehingga Martapura menjadi Onderafdeling di bawah Afdeling Banjarmasin. Afdeling dipimpin oleh Controleur dan Kepala Distrik merupakan seorang Bumi Putera dengan Pangkat Kiai Pada tanggal 27 Desember 1949, ditetapkan Daerah Otonomi Kabupaten Banjarmasin, yang melingkupi 4 Kewedanana, termasuk Martapura. DPRDS pada tanggal 27 Februari 1952, mengusulkan perubahan nama Kabupaten Banjarmasin menjadi Kabupaten Banjar yang disetujui dengan Undang-Undang Darurat 1953, kemudian dikukuhkan dengan Undang-Undang No.27 Tahun 1959
Slide: 33
4.
P R O F I L K AWAS AN P E R K O TA AN M AR TA P U R A
Slide: 34
4.
P R O F I L K AWAS AN P E R K O TA AN M AR TA P U R A
Slide: 35
4.
P R O F I L K AWAS AN P E R K O TA AN M AR TA P U R A
5 9
Kawasan Permukiman Pendukung Kegiatan Minapolitan Kawasan Permukiman Pendukung Kegiatan Perkebunan Kawasan Permukiman Pusat Bisnis MartapuraBanjarbaru
Slide: 36
5. P E N E N T U A N K P P S E S U A I A R A H A N S P P I P
A. Pertimbangan Penentuan Kawasan Permukiman Prioritas (KPP) B. Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas (KPP) C. Profil Kawasan Prioritas
Slide: 37
5. P E N E N T U A N K P P S E S U A I A R A H A N S P P I P
Slide: 38
5. P E N E N T U A N K P P S E S U A I A R A H A N S P P I P
2
3 4 5 6 7
Kumuh Kumuh
Murung Antasan
rawan rawan
banjir banjir
Kawasan Permukiman Cagar Budaya Teluk Selong Ulu Kawasan Permukiman Agropolitan Keramat Kawasan Permukiman Kampung Pegawai Indera Sari
heritage/cagar
Permukiman pendukung kegiatan agropolitan dan rawan banjir Permukiman baru pendukung kegiatan pusat pemerintahan kabupaten
Slide: 39
5. P E N E N T U A N K P P S E S U A I A R A H A N S P P I P
PENENTUAN
KRITERIA
KPP SESUAI
AR AH AN
SPPIP
5 3 3 0 3 0
5 3 3 0 3 0
Urgenitas Penanganan
5
5 5 5
5
5 5 5
5
5 5 5
5
5 5 3
5
5 5 3
5
5 5 0
5
5 3 0
Kontribusi dalam 1 Kekumuhan Kawasan (Bangunan & PSU) penanganan 2 Genangan atau Banjir permasalahan kota 3 Kesulitan Air Bersih/Minum Kontribusi dalam 1 Letak Strategis Kws dlm Konstelasi Kota E stimulasi 2 Fungsi Strategis Kws dlm Konstelasi Kota pembangunan kota 1 Dominasi Permasalahan Sekt. Drainase Dominasi 2 Dominasi Permasalahan Sekt. Air Bersih permasalahan terkait F 3 Dominasi Permasalahan Sekt. Sanitasi bidang keciptakaryaan 4 Dominasi Permasalahan Sekt. Persampahan
5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5
0 5 5 5 5 5 5 5 5
5 3 3
3 5 3 3 3 5 3 3 3
5 3 3
3 5 3 3 3 5 3 3 3
3 3 5
5 5 3 3 3 5 3 3 3
3 3 5
5 5 3 3 3 5 3 3 3
1 Dominasi Penanganan Sekt. Drainase Dominasi 2 Dominasi Penanganan Sekt. Air Bersih penanganan melalui G 3 Dominasi Penanganan Sekt. Sanitasi bidang keciptakaryaan 4 Dominasi Penanganan Sekt. Persampahan
Slide: 41
DITJEN
110 1 |
Pe
108 m e2r
inta
99 3 h
Ka
79 4u b
76 5e at
73 B6a
nj
71 7| ar
20
5
5 5 0
3 3 5
5 0 3 0 3 5 3 3 3
63 83 1
Slide: 42
6.
I D E N T I F I K A S I K E B U T U H A N P E N A N G A N A N K AW A S A N A. B. C. D. E. F. Peta Administrasi RT Pembagian Sub Kawasan Permasalahan Umum KPP 1 (Murung Keraton Jawa) Inventarisasi Potensi, Permasalahan, Tantangan, Hambatan dan Kebutuhan Penanganan Kawasan Kebutuhan Penanganan Kawasan Hasil FGD 1
6 . I D E N T I F I K A S I K E B U T U H A N P E N A N G A N A N K AW A S A N
A. Peta Administrasi RT (Kel.Murung Keraton) & Kel.Jawa
RT.09
RT.10
Kel.Jawa
Slide: 44
6 . I D E N T I F I K A S I K E B U T U H A N P E N A N G A N A N K AW A S A N
B. Pembagian Sub Kawasan
35,5 ha
Slide: 45
6 . I D E N T I F I K A S I K E B U T U H A N P E N A N G A N A N K AW A S A N
C. Permasalahan Umum KPP 1 Kelurahan Murung Keraton Jawa
1 4
1
5
5
3 6
Sanitasi di tepi sungai Jalan lingkungan
Kejadian banjir 2x setahun pada RT 001 s/d RT 008, ketinggian mencapai 1-2 m. Tidak berfungsinya kali mati sebagai drainase sekunder skala kawasan. Manajemen persampahan yang buruk. Jaringan jalan yang tidak dilengkapi dengan drainase. Manajemen sanitasi lingkungan yang buruk.
Slide: 46
6 . I D E N T I F I K A S I K E B U T U H A N P E N A N G A N A N K AW A S A N
C. Permasalahan Umum Kawasan KPP 1 (Bangunan)
1 2
1 6
2 4 Rumah permanen Rumah konstruksi Kayu 3 4 3 5 2 6 Rumah konstruksi kayu Rumah konstruksi kayu 5
Tingkat kerapatan bangunan yang 1 tinggi, tidak ada jarak kenyamanan antar bangunan; Berdampak kepada (rawan) bahaya kebakaran pada musim kering, korsleting listrik.
Slide: 47
6 . I D E N T I F I K A S I K E B U T U H A N P E N A N G A N A N K AW A S A N
C. Permasalahan Kawasan KPP 1 (Jalan Lingkungan)
1 2
Jalan aspal
Jalan di pasar 1
Jalan beton
Tidak lengkapnya fasilitas jalan seperti drainase membuat jalan aspal (jalan utama lingkungan) semakin rusak. Jalan lingkungan (kontruksi beton) yang ada menahan pergerakan air hujan disertai dengan tingkat resapan air yang rendah di KPP membuat banjir dan genangan air lebih lama di lingkungan perumahan. Jalan titian kayu yang tidak dipelihara dengan baik memberi dampak kepada tingkat kebisingan saat kendaraan roda dua melintas
Slide: 48
6 . I D E N T I F I K A S I K E B U T U H A N P E N A N G A N A N K AW A S A N
C. Permasalahan Kawasan KPP 1 (Drainase)
1 2
Drainase besar
Kali mati
4 3
2 1
6
Tidak berfungsinya drainase sekunder, memberi dampak kepada jaringan drainase tersier (rumah) tersumbat dan mengakibatkan luapan dan genangan didalam lingkungan rumah. Pembuangan sampah di kolong rumah juga mengakibatkan tersumbatnya fungsi drainase dan banjir pada musim hujan/air sungai naik.
Slide: 49
6 . I D E N T I F I K A S I K E B U T U H A N P E N A N G A N A N K AW A S A N
C. Permasalahan Kawasan KPP 1 (Air Bersih)
1 2
1
Tingkat aksesibilitas terhadap air bersih yang rendah oleh masyarakat disiasati melalui sumur bor + tangki bersama yang dikoordinasi oleh RT.
Slide: 50
6 . I D E N T I F I K A S I K E B U T U H A N P E N A N G A N A N K AW A S A N
C. Permasalahan Kawasan KPP 1 (Sanitasi)
1 2
1
2
2 Kegiatan cuci Kegiatan cuci 5 4 6 3 1 3 5 4 6 Kegiatan mandi MCK RT.10
Tingkat aksesibilitas yang rendah terhadap (kepemilikan individual) sanitasi/MCK membuat masyarakat memilih menggunakan air sungai Martapura sebagai sumber air mandi, cuci dan BAB. Sistem sanitasi ini harus diputus bertahap melalui peningkatan kualitas lingkungan kawasan permukiman dan mengubah pola pikir bahwa sungai sebagai Banyu sumber kehidupan. (Mata Pencaharian; Perternakan ikan, Sumber Air Baku, Pengembangan Potensi Ekonomi Wisata)
Slide: 51
6 . I D E N T I F I K A S I K E B U T U H A N P E N A N G A N A N K AW A S A N
C. Permasalahan Kawasan KPP 1 (Sampah)
1 2
1
3 4 3 4 5 2 1
Perilaku membuangan sampah oleh masyarakat dilingkungannya sendiri, tidak peduli dengan dampak baliknya. Dikarenakan KPP 1 merupakan kawasan dengan fungsi campuran, yakni perdagangan, pasar dan jasa serta permukiman, maka Pemerintah Kab/Kota perlu meningkatkan layanan keciptakaryaan pada kawasan fungsi perdagangan/pasar dengan visi Pasar Bersih, Nyaman dan Sehat, sehingga Volume sampah di kawasan permukiman juga dapat terlayani dengan baik.
Slide: 52
6 . I D E N T I F I K A S I K E B U T U H A N P E N A N G A N A N K AW A S A N
C. Permasalahan Kawasan KPP 1 (Kebakaran)
1
1
Hydrant Halaman
Tingkat kerapatan bangunan yang tinggi, menimbulkan potensi dampak rawan kebakaran didalam lingkungan perumahan. Saat ini ada 5 (lima) pos swasta yang melayani (siaga) kawasan KPP 1.
Slide: 53
6 . I D E N T I F I K A S I K E B U T U H A N P E N A N G A N A N K AW A S A N
Aspek
Fisik
Potensi
Potensi lahan kosong untuk Pengembangan RTH yang Berfungsi sebagai taman bermain anak dan penempatan MCK Kelancaran Drainase diantara rumah yang tersumbat agar tidak tergenang air Kebersihan Kawasan dengan penyiapan tempat sampah
Permasalahan
Kepadatan bangunan kawasan yang mencapai >70%
Tantangan -
Hambatan
Warga yang tidak mau melepas tanahnya untuk kepentingan Umum walaupun memiliki tanah yang berlebih. Struktur jalan yang sudah dibeton, harus diperbaiki agar dapat dillalui air. Kesadaran masyarakat dalam membuang sampah, keterbatasan tempat sampah, lahan untuk TPS. Jaringan air bersih yang masih belum menyeluruh Warga yang tidak mau melepas tanahnya untuk pembuatan MCK dan lahan yang dimiliki PEMDA yang Terbatas
Terdapat genangan air karena tertahan oleh jalan llingkungan Kurangnya tempat sampah dan TPS
Kelancaran aliran air untuk drainase Penyediaan Tempat sampah dan TPS beserta lahannya dan Tambahan armada pengangkut sampah Ketersediaan Air Bersih secara menyeluruh Kebutuhan MCK karena keterbatasan masyarakat akan Jamban didalam rumah
Kepadatan Penduduk dan penyediaan PDAM yang masih terbatas Keterbatasan lahan untuk membangun MCK
Fisik
Kebutuhan Penanganan Normalisasi sungai dan pembersihan sampah Normalisasi sungai dan pembersihan sampah Perbaikan saluran drainase Penambahan Sambungan PDAM Pengelolaan dan penambahan tempat sampah Perbaikan rumah Penataan dan pengendalian
Slide: 54
6 . I D E N T I F I K A S I K E B U T U H A N P E N A N G A N A N K AW A S A N
F. Hasil FGD 1
F.1. Sektor yang dimasukkan ke Rencana Aksi Program; 1. Jalan lingkungan perumahan 2. Drainase 3. Sanitasi rumah tinggal 4. Persampahan 5. RTH F.2. Sektor yang di DED-kan; 1. Jalan lingkungan dan drainase; 2. Jaringan dan unit sistem sanitasi rumah tinggal; 3. Sistem dan unit pengolahan sampah di daratan dan terapung di S. Martapura; 4. Bangunan MCK pada bantaran sungai.
Slide: 55
7 . K O N S E P P E M B A N G U N A N K AW A S A N P R I O R I TA S
Diarahkan SPPIP
7 . K O N S E P P E M B A N G U N A N K AW A S A N P R I O R I TA S
A. Pendekatan Berdasarkan Fungsi/Kegiatan Blok Kawasan dan Fungsi Struktur Pembentuk Kawasan
Konsep Improvement Services Peningkatan pelayanan perkotaan sektor ke-Ciptakarya-an Improvement Quality Environment, Settlement: Peningkatan kualitas lingkungan program ke-ciptakarya-an, Bina Marga (BM) dan program sumber daya air (SDA) Pengendalian dan penataan kembali bangunan, khususnya pada bantaran kali mati Percontohan perumahan yang bersih, sehat dan nyaman. Kemungkinan resettlement (Pemukiman kembali)
Kegiatan Utama
Rumah Ibadah, Mall, Pasar , Pendidikan, Keamanan, Jasa, RTH (Pelayanan Skala Kota)
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
Sub KPP C, B
A A
Sub KPP
C, B
Slide: 57
7 . K O N S E P P E M B A N G U N A N K AW A S A N P R I O R I TA S
B.1. Strategi & Program Pembangunan Yang Diarahkan SPPIP
Strategi Pengendalian Pertumbuhan Kawasan Peningkatan Kualitas Permukiman Penyediaan Pelayanan Air Minum Program Pendataan Bangunan Pengendalian Pembangunan melalui IMB Pengawasan secara Berkala Penataan bangunan dan lingkungan Pelaksana PU, Perkim Tahun 2013 2014
PU, Perkim
PU, Perkim PU, Perkim Masyarakat
2013
2013 2013 2013 2013
2014
2014 2014 2014 2014
oleh masyarakat
Pemberian bantuan fisik penyediaan air PU, Perkim 2013 2014
bersih/minum secara swadaya oleh pemerintah Pengembangan hidran umum PU, Perkim 2013 2014 2014 2015
Peningkatan kualitas dan kapasitas distribusi air PU, Perkim minum PDAM Pengembangan reservoir umum oleh PDAM atau PU, Perkim pemerintah
Sumber: SPPIP Kabupaten Banjar, tahun 2012
2014
2015
Slide: 58
7 . K O N S E P P E M B A N G U N A N K AW A S A N P R I O R I TA S
B.2. Program Pembangunan Yang Diarahkan SPPIP
Strategi Penataan Tepi Sungai Martapura Program Konsolidasi Lahan Sempadan Sungai Revitalisasi Permukiman Sempadan Sungai Pembangunan Jalan Tepi Sungai Penataan Kawasan Tepi Sungai Normalisasi Sungai Martapura Peningkatan Kualitas Jalan dan Penataan Jaringan Drainase Pelaksana PU, Perkim Tahun 2013
PU, Perkim
PU, Perkim PU, Perkim PU, Perkim PU, Perkim PU, Perkim
2013
2013 2013 2013 2013 2014 2015 2014
Pengerukan Sungai
Pembangunan Turap/Bronjong Program Pengembangan sumur resapan dalam kaveling sesuai kebutuhan Program Pengembangan sumur biopori dalam
PU, Perkim
2014
2015
kaveling
Peningkatan kualitas jalan lingkungan dan PU, Perkim Drainase tersier Perbaikan jalan lingkungan dan Drainase PU, Perkim tersier 2014 2015 2014 2015
2014
2015
Slide: 59
7 . K O N S E P P E M B A N G U N A N K AW A S A N P R I O R I TA S
B.3. Strategi & Program Pembangunan Yang Diarahkan SPPIP
Strategi Pengelolaan Sistem Sanitasi Program Pengembangan sistem pengelolaan sanitasi domestik secara swadaya oleh masyarakat Bantuan fisik sistem pengelolaan sanitasi PERKIM, PU 2013 Pelaksana Masyarakat Tahun 2013 2014
Bantuan
fisik
sistem
pengelolaan
sanitasi
Swasta
2014
komunal melalui CSR Pengembangan terpusat Pengembangan sistem pengelolaan sanitasi PERKIM, PU, 2014 jaringan perpipaan limbah PERKIM, PU 2014
Swasta
Masyarakat 2013 2014
2013 2014
2014 2015
DK, PERKIM
DK, PERKIM
2015
2015
2016
2016
sistem
pengolahan
sampah
Slide: 60
7 . K O N S E P P E M B A N G U N A N K AW A S A N P R I O R I TA S
B.4. Strategi dan Jumlah Program Pembangunan Yang Diarahkan SPPIP Pada Tahun 2013 Dan 2014
Program 2013 2014
No
Strategi
1
2
3
2
3
2
3
4
3
3
3
-
5
6
2
-
1
5
7
8
2
2
4
3
Slide: 61
8 . R E N C A N A A K S I P R O G R A M 5 TA H U N
Prinsip dasar Jangka waktu penanganan adalah 5 tahun. Ketersediaan anggaran di Pusat (Ditjen CK) dan pemerintah daerah.
3
4
Berdasarkan hasil diskusi (FGD 1) dan pengamatan lapangan, prioritas penanganan kawasan dimulai dari; (i) jalan lingkungan dan drainase; (ii) sanitasi/MCK; dan (iii) persampahan. Pendekatan yang digunakan untuk pembagian blok didalam sub kawasan dan pentahapan program; Pendekatan fungsi blok kawasan. Pendekatan fisik topografi. Pendekatan kemampuan ekonomi penduduk di blok fungsi kawasan. Arahan SPPIP Kabupaten Banjar, tahun 2012. Intervensi/Bantuan pemerintah daerah dan atau pusat melalui Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum.
Slide: 63
V
C1, C2, C4
Sanitasi/MCK
(Prioritas 2)
A1, A2 A2, A3 A3, A4 B1, B2, C5, C3
C1, C2, C4
Persampahan
(Prioritas 3)
A1, A2 A2, A3 A3, A4 B1, B2, C5, C3
C1, C2, C4
Air Bersih
C4
C5
B2 B1
A4
(Prioritas 4)
A1, A2
A2, A3
C1, C2, C4
A1, A2
A2, A3
A3, A4
C1, C2, C4
A1, A2
A2, A3
A3, A4
C1, C2, C4
Slide: 64
Program
I Jalan dan Drainase
A1, A2
II
A2, A3
III
A3, A4
IV
B1, B2, C5, C3
V
C1, C2, C4 C1, C2, C4
A1 C1 A2 C2
Sanitasi/MCK
A1, A2 A2, A3
Persampahan
A1, A2 A2, A3
C3
A3
Air Bersih
C1, C2, C4
C4
C5 B2 B1
A4
A1, A2
A2, A3
A3, A4
A1, A2
A2, A3
A3, A4
A1, A2
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
A2, A3
Slide: 65
A1, A2
A2, A3
A3, A4
C1, C2, C4
A1 C1 A2 C3
Sanitasi/MCK
A1, A2 A2, A3 A3, A4 B1, B2, C5, C3 C1, C2, C4
C2
A3 C5
Persampahan
A1, A2
A2, A3
A3, A4
C1, C2, C4
C1, C2, C4
C4
A4 B2
B1
Air Bersih
A1, A2
A2, A3
A1, A2
A2, A3
A3, A4
C1, C2, C4
Fasilitas PBK
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
A1, A2
A2, A3
A3, A4
C1, C2, C4
Slide: 66
A1, A2
A2, A3
C1, C2, C4
A1 C1 C2 C3
Sanitasi/MCK
A1, A2 A2, A3 A3, A4 B1, B2, C5, C3 C1, C2, C4 C1, C2, C4 C1, C2, C4
A2 A3
Persampahan
A1, A2 A2, A3
C4
C5
B2 B1
A4
Air Bersih
A1, A2
A2, A3
A1, A2
A2, A3
A3, A4
C1, C2, C4
Fasilitas PBK
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
A1, A2
A2, A3
A3, A4
C1, C2, C4
Slide: 67
A1, A2
A2, A3
A3, A4
C1, C2, C4
A1 C1
Sanitasi/MCK
A1, A2 A2, A3 A3, A4 B1, B2, C5, C3 C1, C2, C4 C1, C2, C4 C1, C2, C4
A2
C2 C3 A3 C5 B2 B1
Ruang Terbuka Hijau (RTH)
A1, A2 A2, A3 B1, B2, A3, A4 C5, C3 C1, C2, C4
Persampahan
A1, A2
A2, A3
A3, A4
C4
A4
Air Bersih
A1, A2
A2, A3
Fasilitas PBK
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
A1, A2
A2, A3
C1, C2, C4
Slide: 68
A1, A2
A2, A3
A3, A4
C1, C2, C4
A1
C1 A2
Sanitasi/MCK
A1, A2 A2, A3 B1, B2, A3, A4 C5, C3 C1, C2, C4 C1, C2, C4 C1, C2, C4
C2
C3
A3 C5 B2
Persampahan
A1, A2
A2, A3
C4
A4
Air Bersih
A1, A2
A2, A3
B1
A1, A2
A2, A3
A3, A4
C1, C2, C4
Fasilitas PBK
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
A1, A2
A2, A3
A3, A4
C1, C2, C4
Slide: 69
9 . P E R U M U S A N R E N C A N A P E N A N G A N A N K AWA S A N TA H A P 1 TA H U N 1
No
Tahapan Perumusan
1
2
3
4 5 6 7
B. Tahap Perumusan Penentuan Prioritas Program Ke-ciptakarya-an Berdasarkan hasil FGD 1 pada bulan Mei 2013 serta berdasarkan hasil diskusi dengan RT 004/RT 005 dan pengamatan lapangan dengan pemangku kepentingan di KPP 1 Murung Keraton-Jawa, beberapa program prioritas adalah;
Slide: 71
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jalan Lingkungan dan Drainase. Sanitasi/MCK. Persampahan. Air bersih. Ruang Terbuka Hijau (RTH) Fasilitas Pemadam Kebakaran
b
c 2
a
b c d 3 a b c
Berpotensi untuk menjadi pilot project dalam skala kawasan dan kota Keragaman penanganan infrastruktur bidang cipta karya Aspek yang ditangani secara menyeluruh (fisik sosial, ekonomi) Model penanganan dapat direplikasikan pada lokasi lain (best practice)
Slide: 72
N o
Program Ke-ciptakarya-an
Kriteria Komponen
RTH (5)
Sub KPP A
FGD 2
Komponen yang dibangun terlihat secara visual (konstruksi) untuk 2 memberi dorongan moril bahwa penataan lingkungan berdampak positif Komponen yang dibangun mudah dilaksanakan pembangunannya 3 dan tidak berada dalam tanah/lahan yang disengketakan Komponen yang dibangun dapat 4 tercukupi oleh pembiayaan yang telah disediakan
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
FGD 2
FGD 2
FGD 2
Slide: 74
Persampahan
1. 2. 3.
4. 3 Sanitasi/MCK 1. 2. 3. 1. 2. Design Septiktank Design bak air lemak Setiap rumah Kali mati 1, RT 003 , RT 004 Kali mati 2, RT 001 s/d RT 009 1. 2. 3. 1. 2. 3. 1.
Pada tong sampah dituliskan nama KK. Design tong dituliskan sampah busuk dan tidak busuk. Terintegrasi dengan pengangkutan melalui gerobak ke TPS kawasan, pengangkutan oleh Truk Dinas Kebersihan ke TPA Menerapkan sistem retribusi Adaptif lingkungan di kawasan, Terletak diatas tanah/dibawah rumah panggung Terintegrasi dengan pengangkutan sistem pengangkutan truk tinja dan IPLT Kota/Kab Kali mati 1, sepanjang 200 meter Kali mati 2, sepanjang 70 meter Sepanjang RT 1 s/d RT 3 dan sepanjang RT 4 s/d RT 9 Rekomendasi: sebaiknya kali mati diberi nama : kali indah.
RTH
1.
2.
Design jalan terintegrasi dengan bak vegetasi/tanaman, seluruh jalan lingkungan Pemanfaatan bantaran kali mati sebagai RTH tanaman obat, RT 004 s/d RT 009
Slide: 75
N o 1 Program Strategis 2
4
RT 004
Program
Jalan, Peningkatan jalan lingkungan menjadi 2 meter. (Panjang 327m) Jalan, Peningkatan jalan eksisting (aspal kembali). (Panjang = 240 m) Normalisasi kali mati 1, (Panjang 615 m) Normalisasi kali mata 2, (Panjang 141 m) Normalisasi sungai martapura, Pembangunan Talud dan Jalan Inspeksi (5a = Panjang 450 m, 5b = 297)
Instansi
CK, PU
CK, PU
1 3
RT 005 RT 005 RT 006 RT 007
3 4
5a
5
2
RT 008 RT 009
Slide: 76
Ket gambar: 1. Warna representasi dari 5-6 rumah yang memiliki tong sampah (TS) dengan ukuran 30 lt. dua (2) TS dengan label TS Busuk dan TS Tidak Busuk. 2. Sistem pengelolaan terintegrasi dengan sistem perkotaan.
Air Bersih Bersama Sumur Bor + Tangki 1200 lt. Rumus = Jml KK RT/ 8 KK) ; RT 001 = 64 KK/8 = 8 RT 002 = 67 KK/8 = 8 RT 003 = 45 KK/8 = 6 RT 004 = 108 KK/8 = 14 RT 005 = 98 KK/8 = 12 RT 006 = 95 KK/8 = 12 RT 007 = 105 KK/8 = 13 RT 008 = 106 KK/8 = 13 RT 009 = 160 KK/8 = 19 MCK (Individual)
CK, Masyarak at
Masyarak at
Slide: 77
Gravitasi
Reservoar
Gravitasi
Konsumen
Bangunan sadap
Gravitasi/Pemom paan
Unit Pengolahan
Konsumen
Bak Penampung
Gravitasi
Unit Pengolah
Gravitasi
Reservoir
Konsumen t
Bak Penampung
Gravitasi
Gravitasi
Konsumen
Sumber : Standar teknis bidang sarana air minum: AB-K/RE-RT/TC/026/98 dan ABK/OP/ST/004/98.
Slide: 78
Faktor-faktor yang perlu menjadi bahan pertimbangan untuk sumur dalam : 1. Jenis-jenis akifer daerah pemboran apakah memiliki permeabilitas rendah atau tinggi, kenaikan air dan tinggi muka air tanah. 2. Jenis pompa, perlu diperhatikan untuk menentukan diameter pipa jambang/casing. 3. Debit air yang dibutuhkan.
Beberapa hal yg perlu diperhatikan utk sumur bor: 1. Diameter sumur; 2. Kedalaman sumur; 3. Saringan; 4. Gravel pack (kerikil); 5. Pompa; 6. Piezometer; 7. Grouting;
Slide: 79
Pemilihan lokasi harus mempertimbangkan jarak dari sumber pencemar potensial yang bisa menimbulkan pencemaran pada sumur:
Jarak Sumber Pencemar Potensial
100
59
Tempat pembuangan sampah, bengkel, pompa bensin, kegiatan industri yang menhasilkan zat pencemar, penyimpanan bahan B3 dll.
Sumur resapan air limbah
30
15 7
WC Cubluk, kandang lemak, sawah atau tegal di diberi pupuk buatan maupun kompos. Dll
Tangki septik, badan air (sungai, rawa, danau atau embung Saluran drainase, selokan atau rumah
Sumber : Standar teknis bidang sarana air minum: AB-K/RE-RT/TC/026/98 dan ABK/OP/ST/004/98.
Slide: 80
35,5
12,4
8811
2877
50
440.550 143.850
Jumlah kran air / 25 pendududk (KPP) Jumlah kran air / 25 pendududk (Sub KPP A)
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
17622 5754
Slide: 81
41-80
81-100
2
2
3
4
4
4
101-120
121-160
4
4
5
5
4
6
161-200
Sumber: SNI No. 03-2399-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK Umum
Slide: 82
Slide: 83
Slide: 84
Slide: 85
Slide: 86
Berdasarkan hasil FGD-1, disepakati bahwa RTH adalah bagian dari program prioritas di kawasan KPP 1 terutama di kawasan lingkungan perumahan. Disarankan/rekomendasikan agar dibantaran kali mati (perlindungan setempat) menjadi RTH Tanaman ObatObatan yang dikelola oleh Ibu-Ibu Perkumpulan RT, Masjid, Ibu-Ibu Peduli Lingkungan. Perlu dilakukan penyepakatan/konsensus di tingkat masyarakat Sub KPP A
Slide: 87
Sampah Busuk
Sampah Busuk
Slide: 88
Slide: 89
Genangan Air
1.
2. 3.
Berdasarkan pengamatan lapangan, jalan lingkungan yang menghubungkan antar rumah, antar lingkungan sangat adaptive terhadap banjir dan air pasang hujan (naik). Model ini tidak membatasi pergerakan air saat banjir (muka air sungai naik) maupun saat hujan. Namun jalan titian kayu yang ada (eksisting) hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda 2 (dua) dan pejalan kaki. Jalan lingkungan berupa beton yang ada saat ini sudah baik, namun tidak adaptive terhadap pergerakan air hujan dan saat muka air sungai naik. Sehingga merusak beton jalan yang ada. Disarankan/rekomendasikan jalan lingkungan yang ada dilengkapi dengan gorong-gorong dan pintu air
Slide: 90
Sistem MCK Individual ini merupakan rekomendasi dari tim konsultan untuk menjawab tantangan kondisi lokasi yang berada di tepi sungai/rawa dengan tipologi rumah panggung. Prinsip dasarnya adalah bangunan septiktank berada dibawah rumah dengan sistem membran berlapis 3-4 dimana air akhir proses di dalam septiktank (diatas tanah) adalah air yang dialirkan ke kolam sayuran kankung. Sedangkan untuk bangunan pengolahan limbah cuci dan mandi disebut dengan bak kontrol lemak juga berada diatas tanah . Lemak yang ada di bak kontrol di buang secara rutin ke TS (Tong Sampah Bersama) dan air akhir dari bak terakhir dapat juga dialirkan ke kolam sayur kankung.
Slide: 91
Slide: 92
Gbr 1 (slide 93) & 2 (Slide 94). Rekomendasi Sistem dan design MCK di darat dengan pola komunal (Kondisi eksisting) MCK Komunal yang ada sekarang sudah tidak digunakan lagi, rusak. Tidak ada lahan yang dapat dijadikan sebagai lahan untuk MCK Umum. Tidak ada kesediaan dari masyarakat. Masyarakat lebih senang melakukan MCK di sungai
Slide: 93
Slide: 94
1
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
2
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
3
Sumber: Analisis Konsultan, tahun 2013
Gbr 1 & 2. Angkutan yang digunakan untuk menarik TPS Terapung di Sungai dibawa ke darat TPS Darat. Sistem manajemen sampah individual ditransfer menggunakan tenaga personil kebersihan di transfer ke TPS lalu dibawa oleh truk sampah kota lalu ke TPA (TPST Kota/Kab).
Slide: 95
Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan, terdapat 5 pos swasta pemadam kebakaran. Fasilitas dan personil sudah ada dan mampu melayani skala kawasan dibantu oleh PBK Kab. Yang perlu dilakukan adalah pemeliharaan dan training petugas bersama PBK Kabupaten. Didalam penyusunan masterplan kawasan Sub KPP A, Sungai Martapura dan titik-titik sumur bor ditetapkan menjadi sumber air/hidran umum untuk fasilitas pemadam kebakaran. Untuk menghindari tingkat bahaya kebakaran, masyarakat secara perlahan perlu menata kembali bangunan rumah yang terlalu rapat. Ada jarak aman, jarak limpasa air hujan yang tidak saling merugikan bangunan disebelahnya.
Slide: 96
10. PENUTUP
10. PENUTUP
A. RENCANA KERJA SELANJUTNYA
No 1 Diskusi Partisipatif 2 3 Tujuan : Untuk mendapatkan kesepakatan dari semua stakeholder mengenai rencana penanganan pada kawasan pembangunan tahap 1 Penyusunan Masterplan, Rencana Detail Desain (DED) Kawasan (Siteplan dan RAB) Tahapan kerja selanjutnya
Pra & FGD 3 Tujuan : Merumuskan rencana penanganan kawasan pembangunan tahap 1 yang Operasional
Kolokium Tujuan : Memonitor pencapaian dari kegiatan penyusunan RPKPP yang dilakukan di setiap kota/kabupaten
Konsultasi Publik Tujuan : Untuk menjaring masukan terhadap konsep, rencana penanganan, dan rencana aksi program pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan pada kawasan prioritas RPKPP untuk jangka waktu 5 tahun dan kawasan pembangunan tahap 1 pada pelaksanaan 1 tahun pertama Diseminasi Tujuan : nyempurnakan hasil yang telah dicapai sehingga layak untuk dipublikasikan
Slide: 98
SELESAI
TERIMA KASIH
Slide: 99 Juli, 2013