You are on page 1of 27

BAB I PENDAHULUAN

Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh seorang ibu berupa pengeluaran hasil konsepsi yang hidup di dalam uterus melalui vagina ke dunia luar 1. Periode postpartum, masa nifas atau puerperium adalah masa setelah kelahiran sampai uterus dan organ-organ tubuh yang lain kembali ke keadaan seperti sebelum hamil, biasanya berlangsung sekitar 6 minggu atau 40 hari. Setelah kelahiran, ibu mengalami perubahan anatomis dan fisiologis sesuai transisi tubuhnya pada status tidak hamil. Secara psikologis, ibu melanjutkan pencapaian proses peran maternalnya dan kelekatan bayi 2. Adaptasi psikologis, pada hari pertama dan kedua setelah melahirkan ibu membutuhkan perlindungan dan pelayanan. Pada hari ketiga sampai akhir minggu keempat atau kelima, ibu siap untuk menerima peran barunya dan belajar tentang semua hal-hal baru sedangkan mulai minggu kelima sampai keenam, sistem keluarga telah menyesuaikan diri dengan anggota barunya 3. Perawatan masa nifas adalah perawatan terhadap wanita yang telah selesai bersalin sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil
4

Perawatan masa nifas bersifat kritis tetapi sering diabaikan dalam komponen perawatan ibu dan bayi yang baru lahir. Sebagian besar kematian ibu terjadi pada masa nifas pada negara berkembang 5. Periode postpartum atau masa nifas terdiri dari periode immediate postpartum, early postpartum dan late postpartum. Immediate postpartum yaitu

masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan dua puluh empat jam pertama. Periode early postpartum mulai dari dua puluh empat jam sampai satu minggu dan periode late postpartum mulai satu minggu pertama sampai lima minggu 6. Berdasarkan penelitian sebelumnya, di negara berkembang sekitar 70 % ibu nifas tidak mendapatkan perawatan nifas. Dalam upaya meningkatkan keberhasilan pelayanan kesehatan, khususnya pada kemandirian perawatan diri ibu dan bayinya selama masa nifas sangatlah diperlukan pembentukan strategi yang lebih cepat. Ibu nifas harus diajarkan dan dimotivasi untuk melakukan perawatan masa nifas pada pusat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, klinik bersalin dan tempat-tempat praktek bidan dan pusat pelayanan kesehatan untuk memastikan bahwa ibu nifas memahami pentingnya pelayanan masa nifas 7. Selain perawatan masa nifas, menyusui bayi adalah salah satu hal yang harus diedukasikan kepada ibu setelah melahirkan. Menyusui membantu perempuan untuk pulih setelah melahirkan. Menyusui dalam beberapa hari pertama membuat rahim berkontraksi dengan cepat dan memperlambat pendarahan. Wanita yang menyusui akan lebih cepat menurunkan berat badan yang mereka peroleh selama kehamilan. Menyusui adalah cara penting bagi wanita untuk menghibur dan mencintai bayi mereka8. Menyusui dengan ASI adalah jalan yang terbaik untuk memberi makan pada bayi untuk bayi. Menyusui membantu bayi mendapatkan awal yang baik dalam kehidupannya. Air susu pertama atau kolostrum, memiliki antibodi yang kuat untuk melawan infeksi dan membuat bayi kuat. Hal ini penting untuk menyusui bayi dalam waktu satu jam setelah melahirkan dan kemudian setidaknya

setiap dua atau tiga jam. ASI memiliki campuran yang tepat dari makanan yang baik untuk bayi dan mudah untuk dicerna. ASI sendiri tanpa makanan tambahan lainnya adalah cara terbaik untuk memberi makan bayi selama empat pertama enam bulan. Setelah enam bulan, makanan yang baik lainnya harus ditambahkan ke makanan bayi. Menyusui biasanya harus didorong untuk setidaknya tahun pertama kehidupan seorang anak 8,9. Secara global, pemberian ASI dianjurkan dalam enam bulan pertama usia bayi diikuti dengan pengenalan dengan table food dengan tetap memberikan ASI sampai usia 2-3 tahun. Akan tetapi sangat disayangkan banyak ibu yang memberhentikan menyusui setelah beberapa minggu usia bayi 9.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Perawatan masa nifas adalah perawatan terhadap wanita hamil yang telah selesai bersalin sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, lamanya kira-kira 6-8 minggu. Akan tetapi, seluruh alat genitalia baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan 4. Perawatan masa nifas dimulai sebenarnya sejak kala uri dengan menghindarkan adanya kemungkinan-kemungkinan perdarahan masa nifas dan infeksi. Bila ada perlukaan jalan lahir atau luka bekas episiotomi, lakukan penjahitan dan perawatan luka dengan sebaik-baiknya. Penolong persalinan harus tetap waspada sekurang-kurangnya 1 jam sesudah melahirkan, untuk mengatasi kemungkinan terjadinya perdarahan masa nifas 4. Periode postpartum, atau masa nifas, dimulai sekitar dua jam setelah melahirkan plasenta dan berlanjut selama 42 hari. Ini adalah periode waktu ketika perubahan anatomi dan fisiologis kehamilan dibalik dan tubuh kembali ke keadaan tidak hamil yang normal. Perawatan yang terampil dan identifikasi dini terhadap masalah yang ada dapat mengurangi kejadian kematian dan keakitan pada ibu 10. Secara luas diakui bahwa menyusui merupakan nutrisi yang ideal untuk bayi. Pemerintah di seluruh dunia merekomendasikan pemberian ASI eksklusif untuk enam bulan pertama untuk anak-anak yang tinggal di negara-negara maju

11

. Menyusui adalah cara terbaik untuk memberi makan bayi. ASI bersih, gratis

dan selalu tersedia. Bayi memerlukan ASI untuk energi, untuk tumbuh dan untuk melindungi mereka dari penyakit 8.

2.2. Tujuan Tujuan dari perawatan masa nifas yakni 10 : 1. Mendukung ibu dan keluarganya dalam masa transisi ke keluarga baru, dan meresponi kebutuhan mereka. 2. Pencegahan, diagnosis dini dan pengobatan untuk komplikasi ibu dan bayi.

3. Merujuk ibu dan / atau bayi untuk perawatan spesialis bila diperlukan. 4. Konseling tentang perawatan bayi. 5. Dukungan menyusui. 6. Konseling tentang gizi ibu, dan suplemen, jika perlu. 7. Konseling dan penyediaan kontrasepsi dan nasihat mengenai kembalinya kegiatan seksual. 8. Imunisasi pada bayi.

2.3. Pemeriksaan Pasca Persalinan Pada wanita yang bersalin secara normal, sebaiknya dianjurkan untuk kembali 6 minggu sesudah melahirkan. Namun bagi wanita dengan persalinan yang abnormal, harus kembali untuk kontrol seminggu kemudian 4. Pemeriksaan pasca persalinan meliputi 4: a. Pemeriksaan keadaan umum: tekanan darah, nadi, suhu badan, selera makan, keluhan,

b. Keadaan payudara dan puting susu. c. Dinding perut, perineum, kandung kemih, rektrum. d. Sekret yang keluar (lochia, flour albus). e. Keadaan alat-alat kandungan (servix, uterus, adnexa). Pemeriksaan sesudah 40 hari ini tidak merupakan pemeriksaan terakhir, lebih-lebih bila ditemukan kelainan meskipun sifatnya ringan. Alangkah baiknya bila cara ini dipakai sebagai kebiasaan untuk mengetahui apakah wanita sesudah bersalin menderika kelainan walaupun ringan. Hal ini banyak manfaatnya agar wanita jangan sampai menderita penyakit yang makin lama makin berat hingga tidak dapat atau susah diobati 4. Anjuran untuk ibu postnatal 4: 1. Fisioterapi postnatal adalah baik diberikan 2. Breastfeeding atau laktasi pada bayi 3. Kerjakan senam hamil 4. Ber-KB untuk menjarangkan anak dan untuk kesehatan ibu, bayi dan keluarganya. 5. Membawa bayi untuk imunisasi. 2.4. Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Perawatan Masa Nifas 1. Mobilisasi Umumnya wanita sangat lelah setelah melahirkan, lebih-lebih bila persalinan berlangsung lama, karena si ibu harus cukup beristirahat, dimana ia harus tidur terlentang selama 8 jama masa nifas untuk mencegah perdarahan masa nifas. Kemudian ia boleh miring ke kiri dan ke kanan untuk memcegah terjadinya

trombosis dan tromboemboli. Pada hari kedua telah dapat duduk, hari ketiga telah dapat jalan-jalan dan hari keempat atau kelima boleh pulang. Mobilisasi ini tidak mutlak, bervariasi tergantung pada adanya komplikasi persalinan, nifas, dan sembuhnya luka 4. 2. Diet / Makanan Makanan yang diberikan harus bermutu tinggi dan cukup kalori, yang mengandung cukup protein, banyak cairan, serta banyak buah-buahan dan sayuran karena si ibu ini mengalami hemokosentrasi 4. 3. Buang Air Kecil Buang air kecil harus secepatnya dilakukan sendiri. Kadang-kadang wanita sulit kencing karena pada persalinan, Musculus sphicter vesica et urethare mengalami tekanan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi musc. sphincter ani. Juga oleh karena adanya edema vesica urinaria yang terjadi selama persalinan. Bila vesica urinaria penuh dengan wanita sulit kencing sebaiknya lakukan kateterisasi, sebab hal ini dapat mengundang terjadinya infeksi. Bila infeksi telah terjadi (urethritis, cystitis, pyelitis), maka pemberian antibiotika sudah pada tempatnya 4. 4. Buang Air Besar Buang air besar harus sudah ada dalam 3-4 hari masa nifas. Bila ada obstipasi dan timbul buang air besar yang keras, dapat kita lakukan pemberian obat pencahar (laxantia) peroral atau parenteral, atau dilakukan klisma bila masih belum berakhir. Karena jika tidak, feses dapat tertimbun di rektum, dan menimbulkan demam 4.

2.5 Kebutuhan Bayi dan Ibu selama Periode Masa nifas Perempuan mungkin mengalami kecemasan mengenai 10: Kehilangan keintiman perkawinan Ketidakcukupan Isolasi dan depresi Tanggung jawab konstan untuk perawatan bayi dan anggota keluarga lainnya Karena itu, penting untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan ibu dalam periode pasca-melahirkan, yakni 10: a. Informasi dan / atau konseling termasuk: - Perawatan bayi dan menyusui - Perubahan fisik dari tubuh mereka, termasuk tanda-tanda kemungkinan masalah - Perawatan diri, kesehatan dan penyembuhan - Kehidupan seksual - Kontrasepsi - Nutrisi b. Dukungan dari: - Penyedia layanan kesehatan - Suami dan keluarga, baik emosional dan psikologis c. Perawatan kesehatan bagi ibu yang sedang mengalami komplikasi maupun yang berpotensi adanya komplikasi d. Waktu untuk merawat bayi e. Bantuan dalam menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga

f. cuti hamil g. Reintegrasi sosial dalam keluarga dan masyarakat Kebutuhan Bayi 10: Pada periode postnatal bayi memerlukan: - Akses mudah ke ibu - makanan yang sesuai - Suhu lingkungan yang memadai - Lingkungan yang aman - pengasuhan - Kebersihan - Pengamatan status fisik oleh pengasuh bersangkutan yang mampu mengenali dan mengelola masalah - Akses ke bimbingan kesehatan dan pengelolaan dari berbagai kemungkinan adanya komplikasi - Asuhan, pelukan, dan stimulasi - Perlindungan dari: Penyakit praktek-praktek berbahaya Penyalahgunaan dan / atau kekerasan - Penerimaan berikut: Jenis Kelamin Penampilan

Postur tubuh - Pengakuan oleh negara (vital registration system)

2.6 Perubahan Anatomis dan Fisiologis selama Masa Nifas Masa nifas adalah masa transisi yang kritis bagi wanita di secara psikologis, tingkat emosional dan sosial. Ini adalah fase yang penting dan tidak terpisahkan dari siklus hidup reproduksi wanita 10. Organ panggul Perubahan yang bersifat prinsipil adalah involusi uterus. Proses involusi dibantu oleh pelepasan oksitosin selama menyusui. Karenanya, sangat penting untuk memantau ketinggian fundus karena keterlambatan dalam involusi dapat menunjukkan infeksi atau adanya retensio plasenta
10

Dalam rongga endometrium, desidua adalah produk yang dibuang sebagai akibat dari iskemia dan akan keluar sebagai lokhia yang mengalir. Lokhia biasanya akan menetap untuk dua sampai tiga minggu, mungkin lebih lama. Awalnya akan merah dengan gumpalan kecil
12

. Dalam beberapa hari pertama

setelah melahirkan, lokhia adalah keluarnya darah yang merupakan desidua. Hal ini disebut lokia rubra. Setelah hari postpartum kelima, aliran lokhia akan menjadi serosa dan pucat dan disebut lokia serosa. Pada minggu postpartum kedua akan menjadi lebih tebal, berlendir dan warna putih yang disebut dengan lokhia alba, dan biasanya berhenti sepenuhnya dalam waktu empat minggu setelah persalinan
10

. Para ibu dapat mandi dan membersihkan vagina, tapi tidak diperlukan

adanya perawatan vagina yang khusus. Namun, jangan memasukkan apa pun

10

dalam vagina selama empat sampai enam minggu setelah kelahiran, baik berupa tampon ataupun hubungan seksual 12. Setelah melahirkan, perempuan akan mulai menstruasi kembali pada berbagai macam waktu dan jadwal. Hal ini mungkin akan memakan waktu beberapa bulan sbelum siklus menstruasi kembali menjadi

teratur lagi. Ibu menyusui umumnya memerlukan waktu 18 minggu atau lebih untuk kembali menstruasi secara teratur setelah melahirkan 12. Payudara Hal yang biasa bagi payudara ibu ketika ukurannya menjadi lebih besar dan lembut dua sampai lima hari setelah melahirkan. Gunakan bra yang sesuai dan nyaman dipakai saat siang maupun saat malam sehingga dapat menyesuaikan dengan kondisi pada perubahan payudara ibu masa nifas 12. Pembesaran payudara adalah proses di mana jaringan payudara membengkak dan mengeras. Hal ini berlangsung sekitar 48 jam dan menyebabkan berbagai derajat ketidaknyamanan. Beberapa wanita merasa hanya pembengkakan ringan dan kelembutan, sementara yang lain memiliki rasa sakit lebih jelas dan kulit meregang, ketat dan mengkilap 12. Koagulasi darah Pada hari ketiga setelah melahirkan, terjadi peningkatan yang cepat dan dramatis dalam jumlah platelet dan kerekatan trombosit serta peningkatan fibrinogen dan faktor pembekuan lainnya. Hal ini membuat wanita pada risiko tinggi untuk komplikasi trombotik 10.

11

2.7 Masalah Utama yang Umumnya Muncul selama Masa Nifas Perdarahan Post Partum Menurut WHO (1998), perdarahan post partum adalah penyebab utama kematian ibu di dunia. Sebagian besar kematian 88%, terjadi dalam waktu empat jam setelah melahirkan. Perdarahan post partum adalah akibat dari peristiwa di kala III persalinan. Penyebab utama perdarahan adalah atonia uteri dan sisa plasenta. Selain itu, laserasi dari vagina atau mulut rahim, ruptur uterus atau inversi, juga berperan. Anemia, yang lazim ada pada negara berkembang, merupakan faktor predisposisi yang signifikan 10. Beberapa jam pertama masa postpartum sangat penting dalam diagnosis dan pengelolaan perdarahan abnormal. Namun, terdapat beberapa kasus di mana tanda-tanda perdarahan abnormal terjadi beberapa hari kemudian

setelah proses persalinan. Hal ini disebut dengan perdarahan postpartum sekunder dan umumnya karena retensio atau subinvolusi, atau kemungkinan berhubungan dengan adanya proses infeksi 10. Preeklampsia Preeklamsia merupakan salah satu penyebab langsung kematian ibu. Gejala-gejala dapat menjadi lebih parah selama hari-hari postpartum pertama, dan kadang-kadang gejala (sakit kepala parah, mata kabur, dan nyeri epigastrium parah) muncul dan berkembang dalam periode postpartum. Komplikasi yang paling serius adalah perdarahan intrakranial. Seorang wanita yang menderita eklampsia atau preeklampsia berat pada hari-hari pertama

postpartum harus dirawat di rumah sakit dan dikelola secara aktif 10.

12

Infeksi Saluran Genital Masa Nifas Infeksi masa nifas masih merupakan penyebab utama kematian ibu di negara-negara berkembang. Faktor predisposisi untuk infeksi saluran genital nifas adalah persalinan lama, prematur pecahnya ketuban, pemeriksaan vagina yang terlalu sering, dan operasi caesar. Meskipun operasi caesar adalah faktor risiko yang paling penting, peran ketidakpatuhan terhadap tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi yaitu, kurangnya sarung tangan, air bersih, sabun dan lainlain, perlu dipertimbangkan dan ditangani 10. Sepsis dapat berkembang dari infeksi intrauterin selama persalinan atau dalam masa nifas di awal periode. Tak lama setelah melahirkan atau selama hari pertama setelah melahirkan. Tak lama setelah melahirkan atau selama hari pertama postpartum pasien mungkin demam, mialgia dan diare.

Pasien mungkin berlanjut cepat menjadi penyakit serius, syok septik dengan tekanan darah rendah dan tanda-tanda disseminated intravascular coagulopathy. Gejala awal harus terdeteksi dengan cepat dan pasien dirujuk ke rumah sakit sesegera mungkin 10. Thromboembolic Disease (TED) Pulmonary embolism adalah manifestasi TED paling serius.

Gejala klinis dapat bervariasi dari klinis "diam" yang mampu menyebabkan kematian mendadak. Untuk manifestasi jantung dan pernapasan berat (dyspnea, nyeri dada dan sianosis), tergantung pada ukuran embolus tersebut. Trombosis vena yang berat terjadi lebih umum daripada emboli paru dan pasien dimanifestasikan dengan edema pada ekstremktas bawah (biasanya unilateral) dan

13

otot betis yang menyakitkan. Mobilisasi dini setelah melahirkan adalah tindakan pencegahan utama terhadap TED. Beberapa wanita di negara maju atau negara berkembang memiliki istirahat yang terlalu berkepanjangan setelah lahir. Faktor predisposisi untuk TED adalah anemia, obesitas, imobilisasi, riwayat TED, sickle cell disease dan penyakit herediter yakni kekurangan faktor antikoagulan (antitrombin III, protein C dan S) 10. Komplikasi dari Saluran Kemih - Retensi urin Selama hari pertama postpartum, retensi urin dengan distensi kandung kemih adalah fenomena yang sering terjadi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pada kala II persalinan, bagian dari janin, biasanya kepala, menekan uretra dan kandung kemih dan dapat menyebabkan edema. Luka dan nyeri di daerah vulva juga dapat menghambat fungsi berkemih. Hal itu mengubah anatomi di perut bagian bawah setelah lahir dan dapat mengurangi sensasi kandung kemih 10. Sekali selama terjadi distensi, sensasi berkemih yang muncul pada kandung kemih dan fungsi otot detrusor menjadi lebih terganggu. Pada hari-hari pertama setelah melahirkan, produksi urin meningkat, sebagaian cairan ekstraseluler diekskresikan. Selama 12 sampai 24 jam setelah melahirkan, distensi kandung kemih mungkin secara bertahap akan terjadi. Ibu mungkin mengeluh nyeri yang meningkat di perut bagian bawah, dan selanjutnya tanpa disadari hilangnya sejumlah kecil urin, yaitu, overflow incontinence 10.

14

Inkontinensia Urin Banyak ibu yang mengalami beberapa jenis inkontinensia stress dalam mas nifas, tetapi adanya inkontinensia serius di awal masa nifas harus

meningkatkan kecurigaan dari fistula vesikovaginal. Hal ini disebabkan oleh tekanan yang berkepanjangan kepala janin terhadap kandung kemih dan uretra berlarut-larut dan terhambat, atau dengan adanya trauma saat persalinan10. Infeksi Infeksi saluran kemih, sistitis dan pielonefritis, sering terjadi selama masa nifas yang yang ditandai oleh disuria, sering berkemih dan / atau nyeri pinggang. Selama kehamilan, stasis dalam saluran kemih dan bakteriuria asimptomatik berkontribusi terhadap pengembangan infeksi. Kateterisasi selama retensi urin juga dapat predisposisi infeksi 10. Keluhan tentang Perineum dan Vulva Baik dalam periode pasca melahirkan maupun sesudahnya, nyeri pada perineum dan vulva dapat bermasalah bagi banyak ibu. Jika trauma terjadi selama tahap kedua persalinan, ibu mungkin memiliki riwayat episiotomi 10 Adanya robekan pada perineum tentunya menimbulkan nyeri. Untuk itu, setelah dilakukan hecting, pada ibu diberikan pula analgetik. Perlu adanya evaluasi terhadap rasa kenyamanan ibu terhadap luka perineum. Jika lebih dari tiga hari nyeri tidak berkurang walaupun dengan pemberian analgetik, pasien wajib dirujuk 13.

15

Post partum Depression Selain itu, terdapat pula masalah psikologis yang dialami oeh para ibu pasca melahirkan. Adanya fluktuasi suasana hati pada ibu postpartum lebih jelas daripada wanita yang lain. Ada tiga fenomena depresi-spektrum

pada masa nifas yakni 14: (a) postpartum blues, yang melibatkan gejala ringan yang terjadi selama 10 hari pertama = postpartum (b) postpartum psikosis, psikotik episode sering dengan depresi yang terjadi 3 sampai 14 hari postpartum pada 0,1% sampai 0,2% dari ibu nifas (c) depresi postpartum, dengan gejala utama episode depresi

2.8 Gejala dan Tanda Bahaya selama Periode Masa Nifas Selama periode masa nifas, ada beberapa gejala dan tanda yang harus diperhatikan. Penting untuk mengedukasi pasien agar segera menghubungi sarana medis terdekat . Nyeri perut yang semakin parah bukannya lebih baik Sayatan dari operasi Sectio Caesaria yang menjadi panas atau merah, atau keluar cairan berbau busuk Perdarahan vagina berat atau berwarna merah terang, dengan atau tanpa pembekuan, yang memenuhi pembalut dalam waktu kurang dari dua jam. Gumpalan darah yang besarnya lebih dari bola golf Cairan vagina berbau busuk Demam atau kedinginan dengan suhu di atas 100,4 F Miksi terus menerus atau ketidaknyamanan perineum

16

Urin yang terasa panas atau berdarah Nyeri hemoroid yang berat atau persisten Tidak ada gerakan usus dalam waktu empat hari setelah melahirkan Papila mammae yang nampak retak atau atau merah yang tidak berespon pada pengobatan rumahan

Gejala depresi masa nifas

2.9 Nutrisi Ibu dan Laktasi Pola makan yang baik dan makanan bergizi adalah hal yang penting bagi semua orang. Makanan yang baik akan berubah menjadi energi. Energi ini membantu tumbuh lebih kuat dan lebih tinggi dan melindungi kita dari penyakit. Perempuan membutuhkan nutrisi tambahan ketika mereka hamil dan setelah mereka memiliki bayi sehingga tubuh mereka dapat memasok energi yang cukup. Ibu baru yang masih muda (kurang dari 15 tahun) atau sangat kurus perlu makan lebih banyak makanan dibandingkan dengan perempuan lain. Ibu baru harus didorong untuk makan ketika mereka lapar dan makan secara teratur dari tiga kelompok makanan dasar yakni makanan pengasil energi, makanan untuk pertumbuhan, dan makanan yang bersifat sebagai proteksi atau bahan perlindungan bagi tubuh 8. Makanan yang baik membuat ASI yang baik. Seorang ibu harus makan banyak makanan dan minuman banyak air untuk memproduksi ASI. Menyusui adalah makanan terbaik untuk bayi, terutama selama enam bulan pertama kehidupan. ASI memiliki campuran yang tepat dari makanan untuk memberikan

17

bayi cukup energi, untuk membantu mereka tumbuh dan untuk melindungi mereka dari penyakit 8. Tiga kelompok makanan yang penting bagi tubuh ialah 8: 1. Makanan penghasil energi Makanan yang dimakan paling sering di sebagian besar negara dan merupakan makanan pokok adalah makanan energi. Makanan penghasil energi yang dimaksud ialah sereal seperti beras, gandum, dan millet. Sayuran yang kaya akan zat tepung, seperti kentang, ubi jalar, dan singkong, juga termasuk makanan penghasil energi. Lemak dan minyak seperti mentega, minyak sawit dan minyak sayur, gula, madu dan sirup adalah makanan energi. Tubuh menggunakan makanan ini dengan cepat untuk memberi kita energi untuk bekerja. Wanita yang telah memiliki bayi dan menyusui membutuhkan jenin makanan penghasil energi ini. 2. Makanan untuk pertumbuhan Makanan untuk pertumbuhan adalah makanan yang tinggi protein. Makanan ini digunakan lebih lambat dari makanan penghasil energi. Kebanyakan makanan dari hewan (seperti daging, susu, telur dan ikan) adalah makanan untuk pertumbuhan. Makanan hewani baik, tetapi bersifat non esensial. Beberapa sayuran juga termasuk makanan pertumbuhan antara lain buncis, kacang polong dan kacang-kacangan. Mengonsumsi dua sayuran yang termasuk makanan yang berguna untuk pertumbuhan yang dicampur bersama adalah sama baiknya dengan makan satu makanan untuk pertumbuhan yang bersifat hewani. Sebagai contoh

18

ialah mengonsumsi nasi dan kacang bersama-sama, atau jagung dan kacang polong bersama-sama. 3. Makanan yang bersifat sebagai pelindung Makanan yang bersifat sebagai pelindung merupakan makanan yang tinggi mineral dan vitamin. Makanan ini mencegah anemia, rakhitis, dan penyakit lainnya. Makanan yang bersifat sebagai pelindung ini membantu sistem

kekebalan tubuh kita untuk melawan infeksi. Makanan yang bersifat sebagai pelindung yang paling penting ialah sayuran, terutama sayuran hijau berdaun dan buah-buahan. Makanan ini umumnya tinggi vitamin. Demikian pula dengan sayuran dan buah-buahan berwarna oranye dan kuning seperti mangga, jeruk, tomat dan wortel. Wanita membutuhkan banyak makanan yang bersifat sebagai pelindung saat mereka hamil dan setelah mereka memiliki bayi. Besi, folat asam dan vitamin A sangat penting sehingga perempuan dapat pulih dari kehilangan darah selama proses persalinan dan mencegah anemia. Besi dan asam folat tersedia dalam sayuran berdaun hijau seperti bayam dan bit atau lobak tops. Vitamin A tersedia dalam buah-buahan kuning dan oranye dan sayuran. Penelitian kini membuktikan bahwa ada hubungan antara penyerapan vitamin A dengan zat besi. Hal ini penting untuk tidak minum kopi atau teh saat makan karena hal ini memperlambat penyerapan zat besi dari makanan. Bayi akan mendapatkan vitamin dari makanan makanan ini melalui ASI. Banyak orang mempercayai bahwa ada makanan tertentu yang harus dimakan oleh seorang ibu baru dan beberapa makanan yang tidak boleh dimakan selama masa nifas. Sebagai contoh, sebagian ibu percaya bahwa terdapat makanan

19

tertentu yang akan membuat bayi mereka sakit atau tidak tidur atau membuat ASI mereka menjadi asam. Keyakinan ini berbeda dari satu tempat ke tempat lain. Seringkali tidak ada alasan ilmiah untuk beberapa keyakinan tradisional tentang makanan selama periode postpartum. karenanya penting bagi tenaga medis untuk mengedukasi pasien mengenai anggapan yang benar maupun yang salah dari kepercayaan mengenai makanan tersebut 8. Selama beberapa hari setelah bayi lahir, payudara akan mensekresikan cairan kekuningan tipis yang disebut kolostrum. Tersusun air, lemak dan protein, kolostrum mengandung zat yang dapat membantu sistem kekebalan tubuh bayi. Meskipun air susu ibu tidak "masuk" selama beberapa hari, bayi akan tetap mendapatkan cukup makan. Kolostrum mengandung semua nutrisi bayi yang baru lahir kebutuhan. Penting bagi ibu untuk menyusui bayi seseuai pada permintaan bayi atau setidaknya setiap tiga sampai empat jam bertindak sebagai stimulus yang baik untuk produksi susu 12. Kolostrum adalah sekresi alkali berwarna kekuningan dari payudara yang mungkin ada di akhir bulan kehamilan dan atau tiga hari pertama setelah melahirkan. Kolostrum memiliki protein yang tinggi, vitamin A, dan imunoglobulin. Kolostrum memiliki efek pencahar pada bayi dan merupakan makanan awal yang alami. Aliran normal sekresi susu dimulai pada tiga hari pertama masa nifas. Produksi terus dipertahankan melalui menyusui dan pengosongan dari saluran dan alveoli 10. Sedangkan program menyusui memiliki beberapa maksud dan tujuan yakni 8 :

20

untuk ibu: Menyusui membantu perempuan untuk pulih setelah melahirkan Menyusui dalam beberapa hari pertama membuat rahim berkontraksi dengan cepat dan memperlambat pendarahan. Wanita yang menyusui akan lebih cepat menurunkan berat badan yang mereka peroleh selama kehamilan. Cara penting bagi wanita untuk menghibur dan mencintai bayi mereka. Bahkan sebuah penelitian menunjukkan pada ibu dengan kasus perdarahan postpartum, lebih cenderung untuk mempertahankan inisiasi menyusui bayinya walaupun adanya hambatan maupun keterlambatan kontak ibu dengan bayi yang disebabkan karena adanya perdarahan. Temuan ini memiliki implikasi untuk perawatan postnatal karena ibu mungkin memerlukan dukungan yang lebih besar, disertai dengan edukasi dan bantuan dalam memulai dan mempertahankan inisiasi menyusui pada bayi. Secara khusus, memberikan kesempatan bagi bayi yang baru lahir untuk menyusu sesegera mungkin 15. untuk bayi 8: Menyusui membantu bayi mendapatkan awal yang baik dalam hidup. Susu pertama, atau kolostrum, memiliki antibodi yang kuat untuk melawan infeksi dan membuat bayi kuat. Hal ini penting untuk menyusui bayi dalam waktu satu jam setelah melahirkan dan kemudian setidaknya setiap dua atau tiga jam. ASI memiliki campuran yang tepat dari makanan yang baik untuk bayi. Hal ini mudah dicerna. ASI sendiri tanpa makanan tambahan lainnya adalah cara terbaik untuk memberi makan bayi selama empat pertama enam bulan. Setelah enam bulan, makanan yang baik lainnya harus ditambahkan ke makanan bayi.

21

Menyusui biasanya harus didorong untuk setidaknya tahun pertama kehidupan anak. untuk semua orang 8: ASI selalu bersih dan bebas dari kuman yang menyebabkan infeksi. Menyusui tidak memerlukan persiapan khusus. Jika seorang wanita menyusui bayinya sesuai dengan kehendak bayi tanpa memberikan makanan lain, akan jauh lebih kecil kemungkinannya untuk hamil dalam enam bulan pertama setelah melahirkan. Ibu menyusui yang periode menstruasinya belum kembali, maka akan terlindungi dengan baik terhadap kehamilan. Ini disebut LAM (Lactational Amenorrhea Method) atau metode amenore laktasi keluarga berencana Seperti sudah dijelaskan di atas, begitu banyak manfaat yang dapat diperroleh dari menyusui baik itu manfaat bagi ibu maupun bagi bayi sendiri. Walaupun demikian, terkadang muncul beberapa masalah yang terjadi pada ibu menyusui. Wanita dengan bayi kembar ataupun satu bayi yang sangat besar (lebih berat dari 4 kg) kadang-kadang khawatir bahwa mereka tidak akan mampu menghasilkan cukup ASI. Namun pada kenyataannya, jumlah ASI akan meningkat seiring dengan pemenuhan kebutuhan yang ada. Namun, para ibu harus dikonseling untuk lebih banyak makan, minum dan istirahat untuk menghasilkan lebih banyak air susu. Para ibu harus diyakinkan bahwa mereka dapat memproduksi air susu yang cukup susu dan frekuensi menyusui yang sering akan membantu mereka untuk melakukan hal ini 8.

22

Puting yang retak atau sakit, payudara yang lembek dan payudara yang terlalu penuh adalah beberapa hal yang paling sering menjadi masalah umum pada perempuan selama masa menyusui. Masalah ini membuat mereka frustrasi, terutama bagi ibu baru. Kadang-kadang wanita berhenti menyusui jika masalah ini tidak dapat teratasi dengan baik. Biasanya ada solusi sederhana yang dapat membantu8. Puting yang retak dan sakit 8: 1. Yakinkan ibu bahwa puting retak akan sembuh. 2. Anjurkan ibu untuk: melanjutkan menyusui menggunakan air bersih dan sabun untuk membersihkan puting sebelum menyusui; keringkan puting, tinggalkan sedikit ASI pada puting susu, setelah menyusui; gunakan minyak sayur pada putingnya untuk kenyamanan saat menyusui, Posisikan bayi sehingga areola, bagian gelap di sekitar puting, benar-benar dalam mulut bayi.

23

Gambar 2.1. Posisi dalam Menyusui. Kiri: Posisi yang benar saat menyusui; areola seluruhnya masuk ke mulut bayi. Kanan: Posisi yang tidak benar; hanya puting susu yang masuk ke mulut bayi 8

Pembengkakan atau payudara yang sangat penuh 8: Anjurkan ibu untuk: sering menyusui dalam posisi yang berbeda, termasuk pada malam hari; sering menempatkan kain hangat di payudaranya, dan tangan mengeluarkan sejumlah air susu

Gambar 2.2. Posisi Tangan dalam Mengeluarkan Air Susu 8 Untuk payudara memerah dan payudara lembek atau payudara yang terinfeksi (mastitis) 8:

24

1. Rujuk wanita mencari perawatan tenaga medis terdekat. 2. Anjurkan ibu untuk: terus sering menyusui; banyak istirahat, dan sering menempatkan kain hangat di payudaranya.

25

BAB III PENUTUP

Perawatan masa nifas adalah perawatan terhadap wanita hamil yang telah selesai bersalin sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, lamanya kira-kira 6-8 minggu. Akan tetapi, seluruh alat genetelia baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan. Perawatan masa nifas dimulai sebenarnya sejak kala uri dengan menghindarkan adanya kemungkinan-kemungkinan perdarahan masa nifas dan infeksi. Bila ada perlukaan jalan lahir atau luka bekas episiotomi, lakukan penjahitan dan perawatan luka dengan sebaik-baiknya. Penolong persalinan harus tetap waspada sekurang-kurangnya 1 jam sesudah melahirkan, untuk mengatasi kemungkinan terjadinya perdarahan masa nifas. Hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan masa nifas adalah mobilisasi, diet / makanan, BAK, BAB, suhu tubuh, keluhan ibu, dan laktasi. Wanita membutuhkan makanan yang baik dari semua kelompok makanan untuk pulih dari masa persalinan dan untuk memproduksi ASI yang baik. Bayi memerlukan ASI untuk energi, untuk tumbuh dan untuk melindungi mereka dari penyakit. Menyusui adalah cara yang terbaik untuk memberi makan bayi. ASI bersih, gratis dan selalu tersedia. Wanita perlu didorong untuk mulai menyusui setelah mereka memiliki bayi dan terus melanjutkannya selama setahun. Penting untuk mendukung ibu yang sedang menyusui dan mendorong mereka untuk mengonsumsi makanan yang baik.

26

Nutrisi ibu yang baik akan menghasilkan produksi air susu ibu yang baik pula secara kuantitas maupun kualitas. Pemberian ASI ekslusif sangatlah penting selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. Dengan adanya perawatan pasca bersalin dan edukasi yang baik dan benar mengenai laktasi, maka akan meningkatkan kualitas hidup ibu dan anak.

27

You might also like