You are on page 1of 5

V. 5.

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN UJI TRIANGLE/SEGITIGA

Tabel 1. Kode Sampel Margarin Kode Sampel 302 191 162 Forvita Blueband Blueband

Tabel 2. Data Hasil Pengujian Triangle/Segitiga Warna Rasa Panelis 302 191 162 302 191 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Bau 162 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 302 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 191 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 162 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1

Jumlah 16 Keterangan :

1 = sampel berbeda dengan dua sampel lainnya 0 = sampel tidak berbeda dengan dua sampel lainnya

Berdasarkan tabel pengujian, jumlah minimal/terkecil panelis yang menyatakan sampel margarin berbeda nyata adalah 10 orang pada tingkat 5% untuk 17 orang panelis. Tabel 2 menunjukkan bahwa panelis yang menyatakan adanya perbedaan karakteristik antara margarin Forvita dan Blueband adalah 16 orang sehingga margarin Forvita paling berbeda nyata terhadap margarin Blueband berdasarkan semua atribut yang diuji, yaitu warna, rasa, dan bau. Perbedaan yang ditunjukkan dari kedua jenis margarin dengan merek yang berbeda dapat berasal dari jenis bahan baku, cara pengolahan, dan spesifikasi produk yang berupa kadar air, kadar lemak, kadar protein, dll. Menurut Anggraeni (2010), bahan baku pembuatan margarin adalah susu skim, air, antioksidan, vitamin, pewarna dan bahan tambahan lain yang ditambahkan untuk meningkatkan kualitasnya. Jenis bahan baku dan takarannya dapat berbeda-beda untuk setiap kebijakan industri pangan sehingga dapat menghasilkan produk akhir yang berbeda-beda. Selain itu, suhu dan waktu pengolahan juga berpengaruh terhadap kualitas produk akhir.

5.2

Uji Duo Trio

Tabel 3. Kode Sampel Saus Tomat Kode R 151 308 Sampel ABC ABC Indofood

Tabel 4. Data Hasil Pengujian Duo Trio Warna Rasa Panelis R 151 308 R 151 0 1 1 1 1 0 1 2 1 0 1 3 1 0 1 4 1 0 1 5 1 0 1 6 1 0 1 7 1 0 1 8 1 0 1 9 1 0 0 10 1 0 1 11 0 1 0 12 1 0 1 13 1 0 1 14 1 0 1 15 1 0 1 16 1 0 1 17 Jumlah 15 2 15 Keterangan :

308 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2

Bau 151 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 15

308 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2

1 = sampel tidak berbeda dengan standar baku (R) 0 = sampel berbeda dengan standar Berdasarkan tabel two sample test, jumlah minimal/terkecil panelis yang menyatakan terdapat sampel saus tomat yang tidak berbeda nyata dengan sampel baku (R) adalah 13 orang pada tingkat 5% untuk 17 orang panelis. Hal ini menunjukkan bahwa titik kritis harus 13 orang panelis. Tabel 4 menunjukkan bahwa terdapat 15 orang yang menyatakan bahwa sampel dengan kode 151 (ABC) tidak berbeda dengan standar baku (R). Jumlah panelis ini lebih besar dibandingkan dengan titik kritis, yaitu 13 orang sehingga panelis sudah dapat membedakan baik warna, rasa, dan bau antara saus tomat Indofood dengan saus tomat ABC sebagai standar baku. Sama halnya dengan margarin, jenis bahan baku, cara pengolahan, dan spesifikasi prosuk akhir yang ditetapkan oleh industri pangan mempengaruhi kualitas saus tomat sehingga saus tomat dengan merek yang berbeda memiliki sifat organoleptik yang berbeda pula.

VI. 6.1

Kesimpulan Uji Segitiga Jumlah panelis yang menyatakan sampel margarin Forvita dan Blueband berbeda adalah 16 orang (> 10 orang) sehingga margarin Forvita dan Blueband berbeda nyata dalam hal warna, rasa, dan bau.

6.2

Uji Duo Trio Jumlah panelis yang menyatakan sampel saus tomat kode 151 (ABC) dengan standar baku (R) tidak berbeda adalah 15 orang (> 13 orang) sehingga saus tomat ABC (R) dan Indofood berbeda nyata dalam hal warna, rasa, dan bau.

DAFTAR PUSTAKA Anggareni, G. 2010. Proses Pembuatan Margarin. Available http://www.scribd.com/doc/136641266/PROSES-PEMBUATAN MARGARIN. (diakses pada tanggal 14 Juni 2013). at

Kartika, B.P., Hastuti, dan W. Supartono. 1988. Uji Inderawi Bahan Pangan. PAU Pangan dan Gizi UGM, Yogyakarta. Soekarto, S.T. 1985. Penilaian Organoleptik. Bhatara Karya Aksara, Jakarta. Sofiah, B.D dan Tjutju S.A. 2008. Penilaian Indera. Jurusan Teknologi Industri Pangan. Fakultas Teknologi Industri Pertanian. Universitas Padjadjaran, Jatinangor.

You might also like