You are on page 1of 48

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENULISAN Krisis ekonomi yang berkepanjangan di Republik Indonesia ini, menyebabkan berbagai dampak yang sangat serius yang dirasakan oleh rakyat Indonesia terlebih lagi bagi kaum papa dan duafa sebagai rakyat kecil yang miskin,

tersingkir dari pesatnya globalisasi dunia. Dalam hal ini dapat dibayangkan betapa sengsaranya kaum kelas bawah yang tidak mampu, terlebih lagi bagi mereka yang usianya sudah lanjut, tidak mempunyai pekerjaan dan penghasilan, tidak punya keluarga, tidak punya sanak

famili, tidak punya anak dan tidak punya keluarga, hal ini menjadi sesuatu yang dirasakan teramat berat. Sejak zaman dahulu manusia berusaha agar dapat mencapai umur panjang (lanjut usia) banyak hal yang dibayangkan oleh semua orang tentang hari depan yang lebih indah, masa tua yang bahagia, hidup tenang punya banyak anak dan cucu. Sungguh merupakan sesuatu yang menjadi tujuan bagi banyak orang pada umumnya, dimana saat-saat

menunggu panggilan dari sang Khalik Allah SWT.

Dari sekian banyak lansia yang diperkirakan pada tahun 2000 akan mencapai 22.277.700 jiwa dengan umur harapan hidup 65 75 tahun, diantara mereka yang mengalami dan mencapai apa yang mereka cita-citakan. Mereka biasanya dari golongan lansia kelas menengah keatas. Adapun

golongan lansia kelas bawah yang rata-rata dari golongan miskin, ini akan dirasakan betapa beratnya apa yang

mereka alami di hari tua. Sebagian kebutuhan mereka harus bekerja keras untuk fisiknya mencukupi semakin

hidupnya

dan

sementara

menurun dan sakit-sakitan. Pada hakekatnya tujuan SKN (Sistem Kesehatan Nasional) adalah agar setiap penduduk yang mampu mencapai derajat dari

kesehatan

yang

optimal

merupakan

bagian

kesejahteraan umum yang mana tercantum dalam Pembukaan Undang-undang adalah Dasar 1945. Kesejahteraan kehidupan, yang setiap dimaksud lapisan

meliputi

semua

segi

penduduk Indonesia

tidak terkecuali lansia. Di dalam

pasal 34 Isi Undang-undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Fakir miskin Ini dan anak-anak terlantar sistem dipelihara oleh

Negara. kita

mengharuskan

pemerintahan dalam

negara bidang

membuat

kebijakan-kebijakan

pembangunan

harus

memperhatikan

rakyat

kecil

termasuk

lansia yang tidak mampu dan tidak memiliki keluarga. Maka dengan itu didirikan berbagai lembaga-lembaga

sosial yang berkompeten membantu dan mengurusi masalahmasalah sosial termasuk di dalamnya Panti Sosial Tresna Werdha yang menampung orang-orang yang sudah usia dengan sehingga tenang mereka dan dapat menikmati tidak lanjut tua

hari-hari

tentram,

terbebani

dengan

beratnya kehidupan dan apabila telah tiba janji Allah bahwa setiap yang bernyawa akan mati,maka seorang

lansia akan meninggalkan alam fana ini dengan tenang. Dari hasil observasi dan wawancara dengan para lansia yang tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Budi

Sejahtera, masalah dan penderitaan terbesar bagi lansia adalah sosialisasi, keinginan untuk dihargai, disayangi, dan diterima di masyarakat adalah suatu yang membesarkan dan membahagiakan jiwanya sebagai manusia yang normal yang mempunyai mereka kebutuhan meliputi biopsikososial. normal Di

antara

menginginkan

berkumpul

dengan

keluarga dan handai taulan. Namun bila seorang lansia yang tidak mempunyai sanak dan saudara, mereka pun

menginginkan rasa disayang, dihargai, dihormati sebagai manusia, serta diterima pendapatnya di dalam masyarakat

umum (Diana Hasting, 1987). Hal tersebut tentunya harus menjadi dalam perhatian bila kita bersama sebagai terhadap perawat lansia

melaksanakan

Asuhan

Keperawatan

baik faktor psikis dan sosial sebagai prioritas dengan tidak mengabaikan masalah-masalah fisik.

B. GAMBARAN SEJAHTERA

UMUM

PANTI

SOSIAL

TRESNA

WERDHA

BUDI

1. Sejarah berdirinya panti sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera PSTW Budi Sejahtera didirikan pada tahu 1977 dengan nama Sasana di Trena jalan Werdha A.Yani Rawa Km.10 Sejahtera Landasan yang Ulin

berlokasi

Banjarbaru. Pada tahun 1981 lokasi pindah ke jalan A.Yani Km.21,700 berubah nama menjadi PSTW Budi

Sejahtera. Sesuai dengan keputusan Menteri Sosial RI No. 6 HUK 1994 tanggal 5 Februari 1994 tentang nama, wilayah, kedudukan dan tipe di lingkungan Departemen Sosial maka panti ini berubah namanya menjadi Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera, yang

berkapasitas 135 orang.

2. Lokasi dan kegiatan

Panti Tresna Werdha Budi Sejahtera berlokasi di jalan A.Yani Km.21,700 Landasan Ulin Banjarbaru ini

memiliki kegiatan untuk klien lansia yang tercangkup pada kegiatan sub seksi penyantunan ebagai berikut : a. Penempatan klien lansia terlantar pada program-

program pelayanan dalam panti. b. Pemeliharaan dan perawatan kesehatan lansia melalui kerjasama dengan Dinas Kesehatan Puskesmas Landasan Ulin. c. Memberikan bimbingan fisik, berupa senam kesegaran jasmani dan kerja bakti bagi para lanjut usia yang kondisi fisiknya memungkinkan. d. Memberikan bimbingan keterampilan berupa : Keterampilan menganyam tikar dan bakul Keterampilan merajut Keterampilan beternak ayam Keterampilan berkebun Keterampilan membuat sapu ijuk

e. Bimbingan mental keagamaan, berupa ceramah agama Islam secara yang penceramahnya yasinan dari sholat Departemen berjamaah Agama dan

rutin,

pengajian lainnya.

f. Apabila ada kunjungan, para lanjut usia bersamasama petugas menyambut tamu. g. Setiap wisma ditunjuk ketua wisma yang masih kuat fisiknya untuk mengatur antara lain kesehatan

lingkungan, tata tertib wisma, pengaturan pembagian makan dan lain sebagainya dalam pengawasan petugas panti. h. Tiap-tiap wisma ada 2 orang penanggung jawabnya, yaitu dari salah seorang pekerja sosial dan

karyawan/tenaga honorer yang telah ditunjuk. 3. Proses pelayanan pelaksanaan program pembinaan

kesejahteraan sosial lansia Proses pelayanan pelaksanaan lansia program pembinaan Sosial adalah

kesejahteraan Tresna Werdha

sosial Budi

melalui

Panti

Sejahtera

Banjarbaru

sebagai berikut : a. Tahap Persiapan Orientasi dan konsultasi Identifikasi Motivasi Seleksi Registrasi Assesment / pemahaman masalah

Penempatan program

b. Tahap Pelaksanaan Bimbingan fisik dan mental Bimbingan sosial Bimbingan keterampilan

c. Tahap Terminasi Bimbingan kesiapan dan peran serta masyarakat Bimbingan sosial hidup bermasyarakat Keluarga telah mau dan mampu memberikan

peyantunan dalam lingkungan keluarga sendiri. d. Tahap Bimbingan Lanjut Bimbingan peningkatan kehidupan bermasyarakat

dan peran serta dalam pembangunan. 4. Fasilitas dan sarana yang ada di panti sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Komputer Sound system Telpon Listrik dari PT. PLN Air dari PDAM

Peralatan olahraga dan peralatan kerja lainnya yang dapat mendukung terselenggaranya penanganan lansia di dalam panti BAB II PENGKAJIAN DATA PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA

A. DATA PSTW BUDI SEJAHTERA 1. NAMA PANTI : Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera 2. ALAMAT : Jl. A.Yani Km.21,700

Landasan Ulin Banjarbaru 3. PIMPINAN/KEPALA PANTI 4. SUMBER DANA : Drs. Asmullah : Pemerintah Daerah Tk. I

Propinsi Kalimantan Selatan 5. KETENAGAAN a. Jumlah Pegawai Negeri Pejabat Struktural Pejabat Fungsional Staf : : 4 orang : 4 orang 13 orang

b. Jumlah Petugas Honorer Satpam Pengasuh : : 4 orang 13 orang

Juru Masak Perawat Tukang kebun

: : :

3 orang 1 orang 3 orang 4 orang 2 orang 1 orang 2 orang

Claning service : Tukang cuci Staf Subag TU Sopir : : :

6. KAPASITAS TAMPUNG 7. JUMLAH PENGHUNI

: 135 orang : 95 orang Perempuan : 67 orang Laki-laki : 28 orang

8. JUMLAH WISMA 9. JUMLAH PENGHUNI PERWISMA

: 13 orang : 7 8 orang

B. FASILITAS FISIK PSTW BUDI SEJAHTERA 1. 2. 3. LUAS TANAH LUAS KANTOR : : 11,847 m2 500 m2

LUAS RUMAH PETUGAS - Rumah Dinas I & II - Rumah Kepala Panti - Rumah Urusan Tata Usaha : 72 m2 : 70 m2 : 36 m2

- Rumah Sub Seksi Penyantunan : 36 m2

10

4. 5. 6. 7. 8. 9.

LUAS POLIKLINIK LUAS GARASI MOBIL LUAS BANGUNAN : LUAS PER WISMA LUAS MUSHOLLA : LUAS AULA : :

: 100 m2 : 49 m2 3,217 m2 : 120 m2 80 m2 250 m2 220 m2 : 52 m : 541,80 m : 240 m

10. LUAS DAPUR

11. PANJANG PAGAR BESI 12. PANJANG PAGAR TEMBOK 13. PANJANG JALAN ASPAL

11

STRUKTUR ORGANISASI PSTW BUDI SEJAHTERA Dasar : SK Gubernur Kalsel No. 075 Tahun 2001

Kepala Panti Drs. Asmullah

Kel. Jabatan Fungsional

Kasubag TU Dra. Pahriah

Koordinator Peksos

Kasie Pembinaan & Resosialisasi Hj. Nurhaipa, S. Pd

Kasie Pelayanan Hj. Ruslina Tuaji

Ali Sadikin Ilmi Riadi Mukhtar Siti Fatimah

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Saptawiyah H. Marsudi Noor Slamet Riadi, S. Sos Suaytno Sri Kuntarti Rustambrin Suwarni, A. Ks Hj. Kasmili, BA

Kaspul Anwar

Ahmadi Ristawa Wahyu Jatmiko Abdul Khair

12

DENAH KOMPLEK PSTW BUDI SEJAHTERA LANDASAN ULIN


JALAN RAYA A. YANI

13

KETERANGAN DENAH : A. : Pos Satpam B. : Kantor PSTW Budi Sejahtera C. Garasi mobil D. Rumah Kepala PSTW E. Klinik F. Rumah Dinas Karyawan G. Wisma Kenanga H. Wisma Nusa Indah I. Rumah Dinas Karyawan J. Wisma Sakura K. Wisma Aster L. Musholla M. Wisma Anggrek N : Wisma Isolasi O : Gudang P : Rumah Dinas Karyawan Q : Wisma Mawar R : Wisma Flamboyan S : Wisma Cempaka T : Dapur U : Wisma Melati V : Wisma Seroja W : Wisma Teratai X : Wisma Dahlia Y : Rumah Dinas Karyawan Z : Aula

14

C. KEADAAN KINGKUNGAN SASANA TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA 1. Perumahan Wisma Anggrek, Cempaka dan Mawar a. Bentuk bangunan per unit b. Lantai : : Bangunan beton Ubin / keramik PLN / listrik Jendela ruang tamu dan

c. Penerangan : d. Ventilasi :

jendela kamar e. Kebersihan : Cukup bersih

pada

setiap

f. Jumlah penghuni per kamar : 1 2 orang g. Fasilitas hiburan h. Bagian-bagian unit : TV 21 inchi : - Bagian depan terdapat bersantai ruang

teras untuk

- Ruang tamu dan makan menjadi satu

bersambung

- Ruang tidur 7 kamar - Kamar mandi 2 buah - Ruang dapur 1 buah 2. a. Luas Pekarangan wisma Anggrek, Cempaka dan Mawar : 5 x 7 meter Cukup bersih

b. Kebersihan :

15

c. Pemanfaatan : Untuk tanaman bunga dan tanaman hias lain d. Saluran air : Lancar, tidak menimbulkan limbah 3. Pembuangan kotoran a. Jenis WC : Leher angsa dan WC duduk 1 buah Cukup bersih, tidak licin 2 buah

b. Kebersihan : c. Jumlah WC 4. :

Sumber air minum a. Sumber air : PDAM

b. Keadaan air : Bersih dan lancar c. Jumlah 5. : Terdapat pada setiap unit bangunan

Pembuangan Sampah a. Lokasi b. Cara : : Samping / belakang wisma Sampah basah dibuang

6.

Identifikasi penghuni wisma Anggrek, Cempaka dan Mawar a. Wisma Anggrek No Nama 1 Kuswadi 2 H. Burhan 3 H. Idrus 4 Salamun 5 Masdan 6 Gendon 7 Saidil Pengasuh Wisma b. Wisma Cempaka No Nama Usia 66 65 69 60 75 80 70 : Syahdan Usia tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun Noor

16

1 Manis 2 Martinah 3 Siti Hajar 4 Karsinah 5 Sukemi 6 Rawiyah 7 Ramlah 8 Saadiyah Pengasuh Wisma c. Wisma Mawar No Nama 1 Siti Mardiah 2 Herlina S 3 Sumirah 4 Hj. Norminah 5 Siti Noradi 6 Hanim 7 Rosinah Pengasuh Wisma

70 tahun 68 tahun 65 tahun 73 tahun 70 tahun 67 tahun 83 tahun 75 tahun : Cetty Febriani

Usia 66 tahun 76 tahun 70 tahun 70 tahun 60 tahun 70 tahun 76 tahun : Rochmanita

17

BAB III FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

A. FAKTOR PENDUKUNG 1. Adanya kerjasama yang baik dengan Dinas/Instansi

terkait di tingkat propinsi maupun kabupaten/kota. 2. Adanya sosial partisipasi dan dari pihak baik swasta, organisasi maupun

masyarakat

perorangan

kelompok, 3. Tersedianya sarana dan prasarana serta fasilitas

dalam rangka pelaksanaan kegiatan panti. 4. Adanya hubungan yang baik antara pihak Panti Sosial Tresna Werdha :Budi Sejahtera dengan lingkungan

masyarakat sekitar. 5. Adanya kerjasama dan semangat kerja serta dedikasi yang tinggi dari para petugas panti baik PNS maupun PTT.

B. FAKTOR PENGHAMBAT 1. Rendahnya kemampuan dasar baca tulis sebagian besar klien sehingga menjadi kendala dalam upaya pembinaan.

18

2. Karena

faktor

usia

lanjut

klien

rentan

menderita

penyakit dan beragamnya penyakit yang sudah diderita mereka sebelum masuk panti. 3. Sebagian klien masih sulit menyesuaikan diri dengan kehidupan didalam panti. 4. Pelayanan maksima, pengasuh. 5. Masih rendahnya peran serta kepada rutin keluarga klien maupun di klien panti, dalam baik media pengasramaan/ sebagai akibat pengasuhan belum masih belum jumlah

terpenuhinya

memberikan melalui

perhatian

kunjungan

melalui

komunikasi lainnya. 6. Menurunnya minat PNS untuk menjadi pekerja Sosial

fungsional sebagai akibat belum diakuinya keberadaan Pekerja Sosial yang ada, sedangkan di sisi lain panti sangat memerlukan tenaga tersebut guna menunjang

kualitas pelayanan.

C. UPAYA MENGATASINYA 1. Pembinaan klien baik mulai pada tingkat pelayanan di wisma, bimbingan sosial, keagamaan maupun

keterampilan dilakukan melalui cara dan bahasa yang sederhana sehingga mudah dimengerti dan diikuti oleh klien.

19

2. Memaksimalkan meningkatkan Kabupaten/ kunjungan Puskesmas/

PTT kerja

medis sama maupun medis

yang dengan propinsi ke

ada Dinas

dan

juga

Kesehatan bentuk di

Kota petugas Rumah

dalam

panti,

pelayanan

Sakit

juga

memberikan

kesempatan

seluas-luasnya untuk praktek siswa. 3. Pengasuh sebagai ujung tombak pelayanan panti

ditugaskan untuk mengenal dengan baik klien asuhannya sehingga dia mampu mengadakan pendekatan dan

pembinaan termasuk bagi klien yang sulit menyesuaikan diri di lingkungan panti. 4. Adapun untuk mengatasi jumlah pengasuh yang masih

kurang ditempuh cara dengan penempatan PNS dibidang teknis merangkap sebagai pengasuh, sehingga kendala pengasuhan di semua wisma bisa ditanggulangi. 5. Bagi keluarga klien khususnya yang tergolong mampu selalu kami motivasi untuk meningkatkan peran

sertanya dalam pelayanan panti baik melalui kunjungan maupun bantuan materi lainnya, sehingga klien merasa masih diperhatikan dan dibantu oeleh keluarganya. 6. Mengajukan Pekerja yang usulan tentang penempatan termasuk keberadaan tunjangan sehingga maksimal

Sosial

fungsional juga

panti

sesuai

dan

unsur

pembinaannya secara

kualitas

pelayanan

dapat

dicapat

20

karena

ditunjang

oleh

pekerja-pekerja

Sosial

fungsional yang profesional.

BAB IV KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. KESIMPULAN 1. Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera

Banjarbaru sebagai panti sosial yang khusus melakukan pembinaan secara kesejahteraan telah sosial bagi sarana lanjut dan usia tenaga

umum

mempunyai

palaksana, namun masih memerlukan upaya peningkatan untuk perbaikan dalam beberpa hal agar mencapai hasil yang optimal. 2. Ada beberapa permasalahan yang dihadapi PSTW Budi Sejahtera pembinaan yaitu Banjarbaru terhadap lanjut dalam usiayang ketenagaan, menyelenggarakan menjadi klien

fisik,

mental,

keterlibatan

masyarakat dan lingkungan. 3. Masalah ketenagaan merupakan masalah yang paling

mendesak untuk dilakukan upaya pembenahannya, yaitu diadakannya tenaga medis profesional, tenaga

kebersihan, tenaga pengasuh, psikolog dan penambahan

21

tenaga Pekerja Sosial sehingga mencapai rasio ideal dengan jumlah klien yang ditangani.

B. SARAN Kapasitas kami sebagai mahasiswa kiranya diperkenankan menyampaikan berikut : Untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan bagi para lanjut usia dan mengingat kapasitas tampung mencapai 135 orang, seyogyanya diimbangi dengan jumlah pegawai maupun Pegawai Tidak Tetap (PTT) sesuai dengan beberapa saran antara lain sebagai

kebutuhan panti. Diharapkan di masa mendatang ada penempatan tenaga medis profesional di panti sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera dan memadainya dukungan dana pengobatan

klien sehingga kasus-kasus medis menurun. Terbentuknya suatu ikatan keluarga penerimaan

pelayanan panti, sehingga melalui organisasi tersebut peran serta keluarga bisa ditingkatkan. Penyusunan program bimbingan dan pelayanan yang

sesuai dengan potensi klien dan penambahan kegiatan pengisian waktu luang di wisma.

22

Perlu

adanya

pengakuan panti,

keberadaan

Pekerja pengetahuan

Sosial dan dan

fungsional kemampuan

peningkatan melalui

bagi

petugas

pendidikan

pelatihan sesuai dengan bidangnya masing-masing agar penanganan klien dapat dilakukan secara profesional, sehingga akan lebih terarah, berdaya guna dan

berhasil guna. Perlu peningkatan pelayanan kesehatan terhadap lansia dari tingkat pelayanan dasar seperti pengobatan di klinik menjadi pelayanan yang lebih luas misalnya

pelayanan rujukan ke instansi-instansi kesehatan lain yang lebih memadai dalam hal kualitas layanan maupun dalam hal peralatan dan prosedur diagnostik (meliputi :pemeriksaan Fisioterapi). Para lansia sangat memerlukan pemahaman dan laboraturium lengkap, rontgen, USG,

pengertian tentang pentingnya makanan yang bergizi, mengingat proses degeneratif yang menyebabkan

penurunan absorbsi zat-zat pada sistem pencernaan dan berbagai organ yang mengalami degradasi (kemunduran). Perlunya setempat kersama untuk dan dukungan luas dari Puskesmas (KMS

pemantauan/monotoring

berkala

23

Lansia)

sebagai

tindak

lanjut

perawatan

dan

pengobatan dasar profesional. Perlu adanya pengadaan peralatan kesehatan bagi

lansia yang mengalamai gangguan kesehatan meliputi : walker/kruk sendiri, untuk lansia ultra yang tidak untuk bisa berjalan yang

lampu

violet

lansia

mengalami gangguan kelumpuhan (dilakukan peyinaran), dan pengadan peralatan laboratorium sederhana. Dalam perlu pola interaksi sosial diantara warga yang panti harus

adanya

langkah-langkah

kongkrit

secara rutin dilaksanakan melalui komunikasi sosial dan dinamika kelompok, ini sangat perlu karena

disamping manfaat

dapat yang

menghilangkan

stress

individu, adanya sehingga

dirasakan

langsung

adalah

peningkatan

setiap

anggota

wisma/panti

tercapai rasa kebersamaan yang tinggi dalam setiap wisma khususnya dan umumnya secara institusi pada

panti sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera. Ada baiknya bagi PNS dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) pada panti sosial Tresna Werdha Budi sejahtera

perlu adanya penegasan dan pendisiplinan tugas kerja yang jelas untuk melakukan kegiatan rutinitas

disetiap unit wisma, terutama keaktifan para pengasuh

24

dalam perawatan dan pengobatan pada lansia mencangkup kebutuhan biopsikososial spritual.

C. PENUTUP 1. Usaha lanjut penanganan usia masalah kesejahteraan PSTW Budi sosial bagi

(lansia)

pada

Sejahtera

Banjarbaru merupakan upaya terakhir, apabila sistem keluarga maupun ekonomi tidak dapat lagi

memecahkannya. 2. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan panti tidak

terlepas dari dukungan semua pihak, oleh sebab itu peran serta masyarakat dan instansi terkait

diperlukan untuk mencapai hasil yang maksimal. 3. Dengan mengevaluasi maka dari berbagai kendala dan

kekurangan, kegiatan tahunya.

akan

tersusun Sejahtera

berbagai

program tiap

PSTW

Budi

Banjarbaru

25

BAB V LAMPIRAN

Pada Bab ini, kami akan melampirkan beberapa hal yang kami kira dianggap penting, yaitu : 1. 2. 3. Alur pelayanan oleh Puskesmas Santun Usia Lanjut Nama-nama karyawan PSTW Budi Sejahtera Landasan Ulin Nama-nama kelayan / klien yang ada di PSTW Budi Sejahtera Landasan Ulin

26

Lampiran 1 ALUR PELAYANAN DI PUSKESMAS SANTUN USIA LANJUT

Usila Data ng

LOKER PENDAFTARAN

RUANG PERIKSA / BP / BPG

RUJUKAN

RUANG PERAWATAN

RUANG KONSELING

APOTIK

LABORATORIUM

MASALAH (+)

MASALAH ( - )

PULANG

27

Lampiran 2 DAFTAR NAMA PNS DAN PTT (HONORER) PSTW BUDI SEJAHTERA LANDASAN ULIN
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 NAMA Drs. ASMULLAH Dra. PAHRIAH Hj. NURHAIPA, S.Pd Hj. RUSLINA TUAJI KASMILI, BA SAPTAWIYAH SUWARNI, A. Ks AHMADI RISTAWA, BSW H. MASRUDDIN NOOR SELAMAT RIADI, S. Sos SUYATNO WAHYO JATMIKO RUSTAMRIN SRI KUNTARTI ALI SADIKIN MUKHTAR ILMI RIADI KASPUL ANWAR ABDUL HAIR SITI FATIMAH SUGIONO BAKTI SUMI MARIYATI, AMK RINA RAHMATINA NORLAILA HAYATI FAHNUR RAHMAN, S. Ag ANITA HUMAIRAH, AMK ISTIQAMAH ARDIANSYAH CETTY FEBRIANI ROCHMANITA NENDA MEISYARAH ROFIK SETIAWAN SYAHDAN NOOR SYAIFULLAH BUDIANOOR FAHRUJI BUDI RAHMAN SALAMAH NIP 170014847 170023069 170012798 540003876 170012801 170011579 170013661 170013311 170018950 170017371 170024238 170023641 170024391 170013761 170019497 170015765 170024235 170024778 540009530 540009718 540009618 JABATAN Kepala Panti Kasubag TU
Kasi Pemb. & Resosialisasi

Kasi Staf Ajun Staf Staf Staf

Pelayanan Subag TU Pekerja Sosial Seksi Pelayanan Seksi Pelayanan Seksi Pelayanan

Ajun Pekerja Sosial Madya

Asisten Peksos
Ajun Pekerja Sosial Madya

Staf Seksi Pelayanan


Staf Pemb, & Resosialisasi Staf Pemb, & Resosialisasi

Staf Subag TU Staf Subag TU Staf Subag TU


Staf Pemb, & Resosialisasi

Staf Seksi Pelayanan Staf Subag TU Pengasuh Wisma Pengasuh Wisma Pengasuh Wisma Pengasuh Wisma Pengasuh Wisma Pengasuh Wisma Pengasuh Wisma Pengasuh Wisma Pengasuh Wisma Pengasuh Wisma Pengasuh Wisma Pengasuh Wisma Pengasuh Wisma Satpam Satpam Satpam Satpam Ibu Masak

GOL IV / III / III / III / III / III / III / III / III / III / III / III / III / III / III / II / II / II / II / II / II /

a c c c c b b a a a a a a a a d d d b a a

KET PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT

28

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49

FARIDAH ROFIAH ARBAYAH JOHAN WAHYUDI MASNIAH HASBI RAJAI SUBHAN MUHAMMAD HILMI YANDI SANDRY, Amd DAVID HERI PRASETYO

Ibu Masak Ibu Masak Ibu Cuci Cleaning Service Cleaning Service Cleaning Service Cleaning Service Supir Supir Staf Subag TU

PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT

Lampiran 3 DAFTAR NAMA KELAYAN PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA BANJARBARU
NO 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 NAMA AMAT BUTANG DARMANSYAH NUR ASMAH GENDON JONI SALAMUN MASITAH KASIYEM MARTINI JAMI MUHAMMAD PUNIJEM AMISAH KUSWADI ATAK SATRI SUKERI JINGGA MAAH ABU ALFIAH MARTINAH ASIAH MURAH NORSEHAN IRHAM LISE MUSLIHAH EMI SUKINEM NOORSIAH KURNIA SULASTRI SUFIAT MURTINAH Hj. NORMINAH KARDIANSYAH MALIYAH JENIS KELAMIN L L P L L L P P P L P P L L L P P P P P P P P P P P P P P P P P L P UMUR (TAHUN) 74 74 61 90 66 60 71 71 62 65 67 60 66 80 66 80 70 64 84 70 70 62 63 62 75 65 75 73 67 71 68 70 66 61 PENDIDIKAN BA SR SR BH SMP BH BH BH BH BH BA BH SR BA SD BH BA BH BH SR SD BH BH SR BH SR BA BA BH BH SR SR BH TGL MASUK PANTI 13-09-1995 03-12-2003 27-07-2004 23-10-1997 22-10-2003 16-09-1999 15-08-1989 01-06-1997 03-07-1998 07-10-1998 01-12-1996 01-10-1999 19-02-1993 15-08-1998 07-05-1996 19-11-1998 07-10-1998 15-11-1996 11-01-1996 01-12-1996 19-03-1998 05-01-1994 03-08-1997 19-02-1993 03-03-1999 03-07-1998 19-01-1989 13-09-1992 13-09-1992 13-09-1991 14-06-2002 15-05-2002 02-09-2002 30-09-2003

29

35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88

UMAR SABRAN JAMAIN SUMIRAH DIANG LESMINASIH RAMLAH HADIJAH SUMIATI BARSIAH Hj.JAHRAH MASDAN BIN AJI SALEH SARIAH NURSEHAN SUKEMI KAYAH FARIDAH AMINATUN SUGIANNOOR ALUH KAMSIAH JUHRI HAJAR MASKAH HANIM MUSRIATUN FATIMAH KARINTEN LAWIYAH MASJAM HALID ABD. LATIF HERLINA. S BULKIS M. THOYYIB KARSINAH MASRI TJIPTA BEGAWAN NURSIAH NORMA INUR SUMIATI MASNIAH SAADIYAH SAIFUL BACHRI HO HIE KIM BASUNI NOOR M. JAHRI KAMIJAN SITI RAWIYAH RUSNINAH SAIDIL NURSIAH NYAPRI

L L L P P P P P P P P L L P P P P P P L P L P P P P P P P P L L P P L P L L P P P P P P L L L L L P P P P

62 65 65 70 70 89 83 70 73 80 65 75 71 74 80 70 69 60 60 60 65 70 90 63 70 76 65 70 80 73 82 77 76 60 66 73 62 66 60 60 60 81 64 75 61 60 62 82 65 67 64 70 60 64

SR SR BH BH BH BH BH BH SR BH SD BH SR BA BA BH BA MADRASAH BH BH SR BH BH BH SR BH SD BH BH BH SR SR HIS BH BH BH SD KGA BH SD BH BH SLTP SD SR VOLK SCHOOL BH SR SD -

03-05-2000 11-01-1998 01-04-2000 05-12-2000 11-01-2001 13-02-2001 03-04-2001 09-04-2001 23-04-2001 25-05-2001 21-05-2001 01-07-2001 21-07-2001 01-10-1995 21-07-2001 01-08-2001 19-10-2001 24-10-2001 19-01-2002 06-04-2002 06-08-2002 02-09-2002 15-10-2002 09-02-2002 15-02-2002 28-02-2002 24-02-2002 15-10-2002 19-10-2002 31-10-2002 19-12-2002 22-06-2004 10-10-2003 25-02-2003 17-03-2003 27-03-2003 30-09-2003 15-04-2003 18-03-2004 16-12-2003 24-04-2003 28-04-2003 17-06-2003 01-01-2004 01-01-2004 01-01-2004 02-01-2004 06-01-2004 06-01-2004 07-01-2004 08-01-2004 29-04-2004 18-03-2004 03-03-2004

30

89 90 91 92 93 94

SITI AISYAH IDRUS H. BURHAN YATMI SITI MARDIAH ISHAK

P L L P P L

75 69 69 86 66 63

SR SR SR SR SR -

05-03-2004 16-03-2004 23-04-2004 30-08-2004 07-09-2004 27-09-2004

KETERANGAN : BA : BACA ARAB SR : SEKOLAH RAKYAT BH : BUTA HURUF SD : SEKOLAH DASAR

BAB VI SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

I. JUDUL PENYULUAN LATIHAN GERAK BAGI MANULA

II. TUJUAN a. Tujuan Instruksional Umum Diharapkan dengan penyuluhan yang dilakukan para

peserta penyuluhan tahu dan mengerti tentang latihan gerak bagi manula dan mampu melaksanakan kegiatan latihan grak baik yang dilakukan bersama-sama maupun sendiri- sendiri. b. Tujuan Instruksional Khusus Peserta penyuluhan mampu memahami tentang : 1. Apa yang dimaksud dengan latihan gerak bagi

manula. 2. Apa fungsi dan manfaat latihan tersebut.

31

3. Jenis

bagian-bagian

dari

latihan

gerak

bagi

manula. 4. Mampu manula. 5. Para pengasuh dapat membantu para manula dalam melakukan latihan gerak yang benar. III. SASARAN PENYULUHAN Sasaran penyuluhan adalah para manula yang tinggal di PSTW Budi Sejahtera Landasan Ulin dan para pengasuh wisma. memperagakan contoh latihan gerak bagi

IV. WAKTU DAN TEMPAT Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 4 Januari 2005, jam 09.30 wita, tempat di Musholla PSTW Budi

Sejahtera Landasan Ulin.

V. METODE Metode penyajian penyuluhan adalah penjelasan secara langsung dan peragaan serta melakukan peragaan ulang oleh beberapa peserta.

VI. ALAT BANTU Media yang digunakan adalah Flipchart dan contoh

gerakan.

32

VII. ISI MATERI PENYULUHAN a. Pengertian Latihan Gerak adalah suatu bentuk agar upaya terjadi

pemobilisasian

anggota

gerak

manusia

gerak fisik yang pengaruhnya sangat baik terhadap peningkatan kemampuan fisik manusia tersebut. Pada manula telah terjadi segala macam penurunan

fungsi tubuh yang apabila dibiarkan kemungkinan akan menyebabkan hari. Latihan gerak / olah raga yang baik dan benar pada manula dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu : 1. Memperlambat proses penuaan. 2. Mempermudah kehidupan. 3. Berfungsi untuk melindungi dan memperbaiki tenaga cadangan tubuh. tubuh, karena adanya perubahan fungsi penyesuaian kesehatan jasmani dalam masalah-masalah kesehatan dikemudian

b. Manfaat 1. Mencegah terjadinya kerusakan gerak tubuh. 2. Mencegah kelemahan , memperlancar aliran darah, menimbulkan penyesuaian kerja jantung dengan

33

kebutuhan

aktifitas,

mencegah

terjadinya

osteoporosis, dll. 3. Sebagai bentuk upaya rehabilitasi pada penderita kecacatan (fisioterapi dan fisiorehabilitasi)

dengan cara memperkuat daya otot dan organ gerak lainnya.

c. Contoh Gerakan Latihan Bagi Manula

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

VIII.

KESIMPULAN DAN PENUTUP diberikan diminta penyuluhan, untuk mengulang beberapa dan peserta

Setelah penyuluhan

memperagakan

kembali gerakan-gerakan yang telah diajarkan. Peserta yang ditunjuk dapat dengan tepat memperagakan kembali gerakan-gerakan tersebut. Pada akhir penyuluhan dapat diambil kesimpulan bersama bahwa latihan gerak atau olah raga bagi para manula

akan sangat bermanfaat bila dilakukan secara benar dan rutin karena secara tidak langsung akan menghindarkan para manula dari beberapa para bahaya penyakit maupun

kelemahan.

Diharapkan

peserta

penyuluhan,

khususnya pada manula yang ada di PSTW Budi Sejahtera mau dan mampu melaksanakan program latihan gerak baik sendiri-sendiri juga bagi para maupun secara dan berkelompok. pembina pada Demikian manula

pengasuh

diharapkan dapat membantu para manula dalam melakukan latihan gerak tersebut.

45

IX. DOKUMENTASI PENYULUHAN

Proses pembuatan materi penyuluhan oleh anggota kelompok

Proses pembuatan materi penyuluhan oleh anggota kelompok

Proses pembuatan materi penyuluhan oleh anggota kelompok

Proses pembuatan materi penyuluhan oleh anggota kelompok

Hasil pembuatan materi penyuluhan dalam bentuk flipchart

46

Salah seorang anggota kelompok tengah memperagakan gerakan latihan

Para manula tengah mencoba melakukan gerakan-gerakan latihan

Anggota kelompok memcoba memberikan bantuan dan pengarahan bagi para manula

Anggota kelompok memcoba memberikan bantuan dan pengarahan bagi para manula

47

Anggota kelompok memcoba memberikan bantuan dan pengarahan bagi para manula

Anggota kelompok memcoba memberikan bantuan dan pengarahan bagi para manula

Pembimbing tengah memperhatikan saat dilakukan penyuluhan

Seorang manula mencoba memperagakan kembali gerakan-gerakan yg telah diajarkan

Penyerahan bingkisan hadiah bagi manula yang bisa memperagakan kembali

Penyerahan bingkisan hadiah bagi manula yang bisa memperagakan kembali

48

Pembimbing saat memberikan pengarahan dan nasihat bagi para manula

You might also like