Professional Documents
Culture Documents
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PENULISAN Krisis ekonomi yang berkepanjangan di Republik Indonesia ini, menyebabkan berbagai dampak yang sangat serius yang dirasakan oleh rakyat Indonesia terlebih lagi bagi kaum papa dan duafa sebagai rakyat kecil yang miskin,
tersingkir dari pesatnya globalisasi dunia. Dalam hal ini dapat dibayangkan betapa sengsaranya kaum kelas bawah yang tidak mampu, terlebih lagi bagi mereka yang usianya sudah lanjut, tidak mempunyai pekerjaan dan penghasilan, tidak punya keluarga, tidak punya sanak
famili, tidak punya anak dan tidak punya keluarga, hal ini menjadi sesuatu yang dirasakan teramat berat. Sejak zaman dahulu manusia berusaha agar dapat mencapai umur panjang (lanjut usia) banyak hal yang dibayangkan oleh semua orang tentang hari depan yang lebih indah, masa tua yang bahagia, hidup tenang punya banyak anak dan cucu. Sungguh merupakan sesuatu yang menjadi tujuan bagi banyak orang pada umumnya, dimana saat-saat
Dari sekian banyak lansia yang diperkirakan pada tahun 2000 akan mencapai 22.277.700 jiwa dengan umur harapan hidup 65 75 tahun, diantara mereka yang mengalami dan mencapai apa yang mereka cita-citakan. Mereka biasanya dari golongan lansia kelas menengah keatas. Adapun
golongan lansia kelas bawah yang rata-rata dari golongan miskin, ini akan dirasakan betapa beratnya apa yang
mereka alami di hari tua. Sebagian kebutuhan mereka harus bekerja keras untuk fisiknya mencukupi semakin
hidupnya
dan
sementara
menurun dan sakit-sakitan. Pada hakekatnya tujuan SKN (Sistem Kesehatan Nasional) adalah agar setiap penduduk yang mampu mencapai derajat dari
kesehatan
yang
optimal
merupakan
bagian
kesejahteraan umum yang mana tercantum dalam Pembukaan Undang-undang adalah Dasar 1945. Kesejahteraan kehidupan, yang setiap dimaksud lapisan
meliputi
semua
segi
penduduk Indonesia
pasal 34 Isi Undang-undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Fakir miskin Ini dan anak-anak terlantar sistem dipelihara oleh
Negara. kita
mengharuskan
pemerintahan dalam
negara bidang
membuat
kebijakan-kebijakan
pembangunan
harus
memperhatikan
rakyat
kecil
termasuk
lansia yang tidak mampu dan tidak memiliki keluarga. Maka dengan itu didirikan berbagai lembaga-lembaga
sosial yang berkompeten membantu dan mengurusi masalahmasalah sosial termasuk di dalamnya Panti Sosial Tresna Werdha yang menampung orang-orang yang sudah usia dengan sehingga tenang mereka dan dapat menikmati tidak lanjut tua
hari-hari
tentram,
terbebani
dengan
beratnya kehidupan dan apabila telah tiba janji Allah bahwa setiap yang bernyawa akan mati,maka seorang
lansia akan meninggalkan alam fana ini dengan tenang. Dari hasil observasi dan wawancara dengan para lansia yang tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Budi
Sejahtera, masalah dan penderitaan terbesar bagi lansia adalah sosialisasi, keinginan untuk dihargai, disayangi, dan diterima di masyarakat adalah suatu yang membesarkan dan membahagiakan jiwanya sebagai manusia yang normal yang mempunyai mereka kebutuhan meliputi biopsikososial. normal Di
antara
menginginkan
berkumpul
dengan
keluarga dan handai taulan. Namun bila seorang lansia yang tidak mempunyai sanak dan saudara, mereka pun
menginginkan rasa disayang, dihargai, dihormati sebagai manusia, serta diterima pendapatnya di dalam masyarakat
umum (Diana Hasting, 1987). Hal tersebut tentunya harus menjadi dalam perhatian bila kita bersama sebagai terhadap perawat lansia
melaksanakan
Asuhan
Keperawatan
baik faktor psikis dan sosial sebagai prioritas dengan tidak mengabaikan masalah-masalah fisik.
B. GAMBARAN SEJAHTERA
UMUM
PANTI
SOSIAL
TRESNA
WERDHA
BUDI
1. Sejarah berdirinya panti sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera PSTW Budi Sejahtera didirikan pada tahu 1977 dengan nama Sasana di Trena jalan Werdha A.Yani Rawa Km.10 Sejahtera Landasan yang Ulin
berlokasi
Banjarbaru. Pada tahun 1981 lokasi pindah ke jalan A.Yani Km.21,700 berubah nama menjadi PSTW Budi
Sejahtera. Sesuai dengan keputusan Menteri Sosial RI No. 6 HUK 1994 tanggal 5 Februari 1994 tentang nama, wilayah, kedudukan dan tipe di lingkungan Departemen Sosial maka panti ini berubah namanya menjadi Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera, yang
Panti Tresna Werdha Budi Sejahtera berlokasi di jalan A.Yani Km.21,700 Landasan Ulin Banjarbaru ini
memiliki kegiatan untuk klien lansia yang tercangkup pada kegiatan sub seksi penyantunan ebagai berikut : a. Penempatan klien lansia terlantar pada program-
program pelayanan dalam panti. b. Pemeliharaan dan perawatan kesehatan lansia melalui kerjasama dengan Dinas Kesehatan Puskesmas Landasan Ulin. c. Memberikan bimbingan fisik, berupa senam kesegaran jasmani dan kerja bakti bagi para lanjut usia yang kondisi fisiknya memungkinkan. d. Memberikan bimbingan keterampilan berupa : Keterampilan menganyam tikar dan bakul Keterampilan merajut Keterampilan beternak ayam Keterampilan berkebun Keterampilan membuat sapu ijuk
e. Bimbingan mental keagamaan, berupa ceramah agama Islam secara yang penceramahnya yasinan dari sholat Departemen berjamaah Agama dan
rutin,
pengajian lainnya.
f. Apabila ada kunjungan, para lanjut usia bersamasama petugas menyambut tamu. g. Setiap wisma ditunjuk ketua wisma yang masih kuat fisiknya untuk mengatur antara lain kesehatan
lingkungan, tata tertib wisma, pengaturan pembagian makan dan lain sebagainya dalam pengawasan petugas panti. h. Tiap-tiap wisma ada 2 orang penanggung jawabnya, yaitu dari salah seorang pekerja sosial dan
karyawan/tenaga honorer yang telah ditunjuk. 3. Proses pelayanan pelaksanaan program pembinaan
kesejahteraan sosial lansia Proses pelayanan pelaksanaan lansia program pembinaan Sosial adalah
sosial Budi
melalui
Panti
Sejahtera
Banjarbaru
sebagai berikut : a. Tahap Persiapan Orientasi dan konsultasi Identifikasi Motivasi Seleksi Registrasi Assesment / pemahaman masalah
Penempatan program
b. Tahap Pelaksanaan Bimbingan fisik dan mental Bimbingan sosial Bimbingan keterampilan
c. Tahap Terminasi Bimbingan kesiapan dan peran serta masyarakat Bimbingan sosial hidup bermasyarakat Keluarga telah mau dan mampu memberikan
peyantunan dalam lingkungan keluarga sendiri. d. Tahap Bimbingan Lanjut Bimbingan peningkatan kehidupan bermasyarakat
dan peran serta dalam pembangunan. 4. Fasilitas dan sarana yang ada di panti sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Komputer Sound system Telpon Listrik dari PT. PLN Air dari PDAM
Peralatan olahraga dan peralatan kerja lainnya yang dapat mendukung terselenggaranya penanganan lansia di dalam panti BAB II PENGKAJIAN DATA PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA
A. DATA PSTW BUDI SEJAHTERA 1. NAMA PANTI : Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera 2. ALAMAT : Jl. A.Yani Km.21,700
Landasan Ulin Banjarbaru 3. PIMPINAN/KEPALA PANTI 4. SUMBER DANA : Drs. Asmullah : Pemerintah Daerah Tk. I
Propinsi Kalimantan Selatan 5. KETENAGAAN a. Jumlah Pegawai Negeri Pejabat Struktural Pejabat Fungsional Staf : : 4 orang : 4 orang 13 orang
: : :
: 13 orang : 7 8 orang
B. FASILITAS FISIK PSTW BUDI SEJAHTERA 1. 2. 3. LUAS TANAH LUAS KANTOR : : 11,847 m2 500 m2
LUAS RUMAH PETUGAS - Rumah Dinas I & II - Rumah Kepala Panti - Rumah Urusan Tata Usaha : 72 m2 : 70 m2 : 36 m2
10
4. 5. 6. 7. 8. 9.
LUAS POLIKLINIK LUAS GARASI MOBIL LUAS BANGUNAN : LUAS PER WISMA LUAS MUSHOLLA : LUAS AULA : :
11. PANJANG PAGAR BESI 12. PANJANG PAGAR TEMBOK 13. PANJANG JALAN ASPAL
11
STRUKTUR ORGANISASI PSTW BUDI SEJAHTERA Dasar : SK Gubernur Kalsel No. 075 Tahun 2001
Koordinator Peksos
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Saptawiyah H. Marsudi Noor Slamet Riadi, S. Sos Suaytno Sri Kuntarti Rustambrin Suwarni, A. Ks Hj. Kasmili, BA
Kaspul Anwar
12
13
KETERANGAN DENAH : A. : Pos Satpam B. : Kantor PSTW Budi Sejahtera C. Garasi mobil D. Rumah Kepala PSTW E. Klinik F. Rumah Dinas Karyawan G. Wisma Kenanga H. Wisma Nusa Indah I. Rumah Dinas Karyawan J. Wisma Sakura K. Wisma Aster L. Musholla M. Wisma Anggrek N : Wisma Isolasi O : Gudang P : Rumah Dinas Karyawan Q : Wisma Mawar R : Wisma Flamboyan S : Wisma Cempaka T : Dapur U : Wisma Melati V : Wisma Seroja W : Wisma Teratai X : Wisma Dahlia Y : Rumah Dinas Karyawan Z : Aula
14
C. KEADAAN KINGKUNGAN SASANA TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA 1. Perumahan Wisma Anggrek, Cempaka dan Mawar a. Bentuk bangunan per unit b. Lantai : : Bangunan beton Ubin / keramik PLN / listrik Jendela ruang tamu dan
c. Penerangan : d. Ventilasi :
pada
setiap
f. Jumlah penghuni per kamar : 1 2 orang g. Fasilitas hiburan h. Bagian-bagian unit : TV 21 inchi : - Bagian depan terdapat bersantai ruang
teras untuk
bersambung
- Ruang tidur 7 kamar - Kamar mandi 2 buah - Ruang dapur 1 buah 2. a. Luas Pekarangan wisma Anggrek, Cempaka dan Mawar : 5 x 7 meter Cukup bersih
b. Kebersihan :
15
c. Pemanfaatan : Untuk tanaman bunga dan tanaman hias lain d. Saluran air : Lancar, tidak menimbulkan limbah 3. Pembuangan kotoran a. Jenis WC : Leher angsa dan WC duduk 1 buah Cukup bersih, tidak licin 2 buah
b. Kebersihan : c. Jumlah WC 4. :
b. Keadaan air : Bersih dan lancar c. Jumlah 5. : Terdapat pada setiap unit bangunan
Pembuangan Sampah a. Lokasi b. Cara : : Samping / belakang wisma Sampah basah dibuang
6.
Identifikasi penghuni wisma Anggrek, Cempaka dan Mawar a. Wisma Anggrek No Nama 1 Kuswadi 2 H. Burhan 3 H. Idrus 4 Salamun 5 Masdan 6 Gendon 7 Saidil Pengasuh Wisma b. Wisma Cempaka No Nama Usia 66 65 69 60 75 80 70 : Syahdan Usia tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun Noor
16
1 Manis 2 Martinah 3 Siti Hajar 4 Karsinah 5 Sukemi 6 Rawiyah 7 Ramlah 8 Saadiyah Pengasuh Wisma c. Wisma Mawar No Nama 1 Siti Mardiah 2 Herlina S 3 Sumirah 4 Hj. Norminah 5 Siti Noradi 6 Hanim 7 Rosinah Pengasuh Wisma
70 tahun 68 tahun 65 tahun 73 tahun 70 tahun 67 tahun 83 tahun 75 tahun : Cetty Febriani
17
terkait di tingkat propinsi maupun kabupaten/kota. 2. Adanya sosial partisipasi dan dari pihak baik swasta, organisasi maupun
masyarakat
perorangan
dalam rangka pelaksanaan kegiatan panti. 4. Adanya hubungan yang baik antara pihak Panti Sosial Tresna Werdha :Budi Sejahtera dengan lingkungan
masyarakat sekitar. 5. Adanya kerjasama dan semangat kerja serta dedikasi yang tinggi dari para petugas panti baik PNS maupun PTT.
B. FAKTOR PENGHAMBAT 1. Rendahnya kemampuan dasar baca tulis sebagian besar klien sehingga menjadi kendala dalam upaya pembinaan.
18
2. Karena
faktor
usia
lanjut
klien
rentan
menderita
penyakit dan beragamnya penyakit yang sudah diderita mereka sebelum masuk panti. 3. Sebagian klien masih sulit menyesuaikan diri dengan kehidupan didalam panti. 4. Pelayanan maksima, pengasuh. 5. Masih rendahnya peran serta kepada rutin keluarga klien maupun di klien panti, dalam baik media pengasramaan/ sebagai akibat pengasuhan belum masih belum jumlah
terpenuhinya
memberikan melalui
perhatian
kunjungan
melalui
fungsional sebagai akibat belum diakuinya keberadaan Pekerja Sosial yang ada, sedangkan di sisi lain panti sangat memerlukan tenaga tersebut guna menunjang
kualitas pelayanan.
C. UPAYA MENGATASINYA 1. Pembinaan klien baik mulai pada tingkat pelayanan di wisma, bimbingan sosial, keagamaan maupun
keterampilan dilakukan melalui cara dan bahasa yang sederhana sehingga mudah dimengerti dan diikuti oleh klien.
19
PTT kerja
ada Dinas
dan
juga
Kesehatan bentuk di
dalam
panti,
pelayanan
Sakit
juga
memberikan
kesempatan
seluas-luasnya untuk praktek siswa. 3. Pengasuh sebagai ujung tombak pelayanan panti
ditugaskan untuk mengenal dengan baik klien asuhannya sehingga dia mampu mengadakan pendekatan dan
pembinaan termasuk bagi klien yang sulit menyesuaikan diri di lingkungan panti. 4. Adapun untuk mengatasi jumlah pengasuh yang masih
kurang ditempuh cara dengan penempatan PNS dibidang teknis merangkap sebagai pengasuh, sehingga kendala pengasuhan di semua wisma bisa ditanggulangi. 5. Bagi keluarga klien khususnya yang tergolong mampu selalu kami motivasi untuk meningkatkan peran
sertanya dalam pelayanan panti baik melalui kunjungan maupun bantuan materi lainnya, sehingga klien merasa masih diperhatikan dan dibantu oeleh keluarganya. 6. Mengajukan Pekerja yang usulan tentang penempatan termasuk keberadaan tunjangan sehingga maksimal
Sosial
fungsional juga
panti
sesuai
dan
unsur
pembinaannya secara
kualitas
pelayanan
dapat
dicapat
20
karena
ditunjang
oleh
pekerja-pekerja
Sosial
Banjarbaru sebagai panti sosial yang khusus melakukan pembinaan secara kesejahteraan telah sosial bagi sarana lanjut dan usia tenaga
umum
mempunyai
palaksana, namun masih memerlukan upaya peningkatan untuk perbaikan dalam beberpa hal agar mencapai hasil yang optimal. 2. Ada beberapa permasalahan yang dihadapi PSTW Budi Sejahtera pembinaan yaitu Banjarbaru terhadap lanjut dalam usiayang ketenagaan, menyelenggarakan menjadi klien
fisik,
mental,
keterlibatan
mendesak untuk dilakukan upaya pembenahannya, yaitu diadakannya tenaga medis profesional, tenaga
21
tenaga Pekerja Sosial sehingga mencapai rasio ideal dengan jumlah klien yang ditangani.
B. SARAN Kapasitas kami sebagai mahasiswa kiranya diperkenankan menyampaikan berikut : Untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan bagi para lanjut usia dan mengingat kapasitas tampung mencapai 135 orang, seyogyanya diimbangi dengan jumlah pegawai maupun Pegawai Tidak Tetap (PTT) sesuai dengan beberapa saran antara lain sebagai
kebutuhan panti. Diharapkan di masa mendatang ada penempatan tenaga medis profesional di panti sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera dan memadainya dukungan dana pengobatan
klien sehingga kasus-kasus medis menurun. Terbentuknya suatu ikatan keluarga penerimaan
pelayanan panti, sehingga melalui organisasi tersebut peran serta keluarga bisa ditingkatkan. Penyusunan program bimbingan dan pelayanan yang
sesuai dengan potensi klien dan penambahan kegiatan pengisian waktu luang di wisma.
22
Perlu
adanya
pengakuan panti,
keberadaan
Pekerja pengetahuan
fungsional kemampuan
peningkatan melalui
bagi
petugas
pendidikan
pelatihan sesuai dengan bidangnya masing-masing agar penanganan klien dapat dilakukan secara profesional, sehingga akan lebih terarah, berdaya guna dan
berhasil guna. Perlu peningkatan pelayanan kesehatan terhadap lansia dari tingkat pelayanan dasar seperti pengobatan di klinik menjadi pelayanan yang lebih luas misalnya
pelayanan rujukan ke instansi-instansi kesehatan lain yang lebih memadai dalam hal kualitas layanan maupun dalam hal peralatan dan prosedur diagnostik (meliputi :pemeriksaan Fisioterapi). Para lansia sangat memerlukan pemahaman dan laboraturium lengkap, rontgen, USG,
pengertian tentang pentingnya makanan yang bergizi, mengingat proses degeneratif yang menyebabkan
penurunan absorbsi zat-zat pada sistem pencernaan dan berbagai organ yang mengalami degradasi (kemunduran). Perlunya setempat kersama untuk dan dukungan luas dari Puskesmas (KMS
pemantauan/monotoring
berkala
23
Lansia)
sebagai
tindak
lanjut
perawatan
dan
lansia yang mengalamai gangguan kesehatan meliputi : walker/kruk sendiri, untuk lansia ultra yang tidak untuk bisa berjalan yang
lampu
violet
lansia
mengalami gangguan kelumpuhan (dilakukan peyinaran), dan pengadan peralatan laboratorium sederhana. Dalam perlu pola interaksi sosial diantara warga yang panti harus
adanya
langkah-langkah
kongkrit
secara rutin dilaksanakan melalui komunikasi sosial dan dinamika kelompok, ini sangat perlu karena
disamping manfaat
dapat yang
menghilangkan
stress
dirasakan
langsung
adalah
peningkatan
setiap
anggota
wisma/panti
tercapai rasa kebersamaan yang tinggi dalam setiap wisma khususnya dan umumnya secara institusi pada
panti sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera. Ada baiknya bagi PNS dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) pada panti sosial Tresna Werdha Budi sejahtera
perlu adanya penegasan dan pendisiplinan tugas kerja yang jelas untuk melakukan kegiatan rutinitas
24
dalam perawatan dan pengobatan pada lansia mencangkup kebutuhan biopsikososial spritual.
C. PENUTUP 1. Usaha lanjut penanganan usia masalah kesejahteraan PSTW Budi sosial bagi
(lansia)
pada
Sejahtera
Banjarbaru merupakan upaya terakhir, apabila sistem keluarga maupun ekonomi tidak dapat lagi
terlepas dari dukungan semua pihak, oleh sebab itu peran serta masyarakat dan instansi terkait
diperlukan untuk mencapai hasil yang maksimal. 3. Dengan mengevaluasi maka dari berbagai kendala dan
akan
tersusun Sejahtera
berbagai
program tiap
PSTW
Budi
Banjarbaru
25
BAB V LAMPIRAN
Pada Bab ini, kami akan melampirkan beberapa hal yang kami kira dianggap penting, yaitu : 1. 2. 3. Alur pelayanan oleh Puskesmas Santun Usia Lanjut Nama-nama karyawan PSTW Budi Sejahtera Landasan Ulin Nama-nama kelayan / klien yang ada di PSTW Budi Sejahtera Landasan Ulin
26
Usila Data ng
LOKER PENDAFTARAN
RUJUKAN
RUANG PERAWATAN
RUANG KONSELING
APOTIK
LABORATORIUM
MASALAH (+)
MASALAH ( - )
PULANG
27
Lampiran 2 DAFTAR NAMA PNS DAN PTT (HONORER) PSTW BUDI SEJAHTERA LANDASAN ULIN
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 NAMA Drs. ASMULLAH Dra. PAHRIAH Hj. NURHAIPA, S.Pd Hj. RUSLINA TUAJI KASMILI, BA SAPTAWIYAH SUWARNI, A. Ks AHMADI RISTAWA, BSW H. MASRUDDIN NOOR SELAMAT RIADI, S. Sos SUYATNO WAHYO JATMIKO RUSTAMRIN SRI KUNTARTI ALI SADIKIN MUKHTAR ILMI RIADI KASPUL ANWAR ABDUL HAIR SITI FATIMAH SUGIONO BAKTI SUMI MARIYATI, AMK RINA RAHMATINA NORLAILA HAYATI FAHNUR RAHMAN, S. Ag ANITA HUMAIRAH, AMK ISTIQAMAH ARDIANSYAH CETTY FEBRIANI ROCHMANITA NENDA MEISYARAH ROFIK SETIAWAN SYAHDAN NOOR SYAIFULLAH BUDIANOOR FAHRUJI BUDI RAHMAN SALAMAH NIP 170014847 170023069 170012798 540003876 170012801 170011579 170013661 170013311 170018950 170017371 170024238 170023641 170024391 170013761 170019497 170015765 170024235 170024778 540009530 540009718 540009618 JABATAN Kepala Panti Kasubag TU
Kasi Pemb. & Resosialisasi
Pelayanan Subag TU Pekerja Sosial Seksi Pelayanan Seksi Pelayanan Seksi Pelayanan
Asisten Peksos
Ajun Pekerja Sosial Madya
Staf Seksi Pelayanan Staf Subag TU Pengasuh Wisma Pengasuh Wisma Pengasuh Wisma Pengasuh Wisma Pengasuh Wisma Pengasuh Wisma Pengasuh Wisma Pengasuh Wisma Pengasuh Wisma Pengasuh Wisma Pengasuh Wisma Pengasuh Wisma Pengasuh Wisma Satpam Satpam Satpam Satpam Ibu Masak
GOL IV / III / III / III / III / III / III / III / III / III / III / III / III / III / III / II / II / II / II / II / II /
a c c c c b b a a a a a a a a d d d b a a
KET PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT
28
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
FARIDAH ROFIAH ARBAYAH JOHAN WAHYUDI MASNIAH HASBI RAJAI SUBHAN MUHAMMAD HILMI YANDI SANDRY, Amd DAVID HERI PRASETYO
Ibu Masak Ibu Masak Ibu Cuci Cleaning Service Cleaning Service Cleaning Service Cleaning Service Supir Supir Staf Subag TU
PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT
Lampiran 3 DAFTAR NAMA KELAYAN PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA BANJARBARU
NO 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 NAMA AMAT BUTANG DARMANSYAH NUR ASMAH GENDON JONI SALAMUN MASITAH KASIYEM MARTINI JAMI MUHAMMAD PUNIJEM AMISAH KUSWADI ATAK SATRI SUKERI JINGGA MAAH ABU ALFIAH MARTINAH ASIAH MURAH NORSEHAN IRHAM LISE MUSLIHAH EMI SUKINEM NOORSIAH KURNIA SULASTRI SUFIAT MURTINAH Hj. NORMINAH KARDIANSYAH MALIYAH JENIS KELAMIN L L P L L L P P P L P P L L L P P P P P P P P P P P P P P P P P L P UMUR (TAHUN) 74 74 61 90 66 60 71 71 62 65 67 60 66 80 66 80 70 64 84 70 70 62 63 62 75 65 75 73 67 71 68 70 66 61 PENDIDIKAN BA SR SR BH SMP BH BH BH BH BH BA BH SR BA SD BH BA BH BH SR SD BH BH SR BH SR BA BA BH BH SR SR BH TGL MASUK PANTI 13-09-1995 03-12-2003 27-07-2004 23-10-1997 22-10-2003 16-09-1999 15-08-1989 01-06-1997 03-07-1998 07-10-1998 01-12-1996 01-10-1999 19-02-1993 15-08-1998 07-05-1996 19-11-1998 07-10-1998 15-11-1996 11-01-1996 01-12-1996 19-03-1998 05-01-1994 03-08-1997 19-02-1993 03-03-1999 03-07-1998 19-01-1989 13-09-1992 13-09-1992 13-09-1991 14-06-2002 15-05-2002 02-09-2002 30-09-2003
29
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88
UMAR SABRAN JAMAIN SUMIRAH DIANG LESMINASIH RAMLAH HADIJAH SUMIATI BARSIAH Hj.JAHRAH MASDAN BIN AJI SALEH SARIAH NURSEHAN SUKEMI KAYAH FARIDAH AMINATUN SUGIANNOOR ALUH KAMSIAH JUHRI HAJAR MASKAH HANIM MUSRIATUN FATIMAH KARINTEN LAWIYAH MASJAM HALID ABD. LATIF HERLINA. S BULKIS M. THOYYIB KARSINAH MASRI TJIPTA BEGAWAN NURSIAH NORMA INUR SUMIATI MASNIAH SAADIYAH SAIFUL BACHRI HO HIE KIM BASUNI NOOR M. JAHRI KAMIJAN SITI RAWIYAH RUSNINAH SAIDIL NURSIAH NYAPRI
L L L P P P P P P P P L L P P P P P P L P L P P P P P P P P L L P P L P L L P P P P P P L L L L L P P P P
62 65 65 70 70 89 83 70 73 80 65 75 71 74 80 70 69 60 60 60 65 70 90 63 70 76 65 70 80 73 82 77 76 60 66 73 62 66 60 60 60 81 64 75 61 60 62 82 65 67 64 70 60 64
03-05-2000 11-01-1998 01-04-2000 05-12-2000 11-01-2001 13-02-2001 03-04-2001 09-04-2001 23-04-2001 25-05-2001 21-05-2001 01-07-2001 21-07-2001 01-10-1995 21-07-2001 01-08-2001 19-10-2001 24-10-2001 19-01-2002 06-04-2002 06-08-2002 02-09-2002 15-10-2002 09-02-2002 15-02-2002 28-02-2002 24-02-2002 15-10-2002 19-10-2002 31-10-2002 19-12-2002 22-06-2004 10-10-2003 25-02-2003 17-03-2003 27-03-2003 30-09-2003 15-04-2003 18-03-2004 16-12-2003 24-04-2003 28-04-2003 17-06-2003 01-01-2004 01-01-2004 01-01-2004 02-01-2004 06-01-2004 06-01-2004 07-01-2004 08-01-2004 29-04-2004 18-03-2004 03-03-2004
30
89 90 91 92 93 94
P L L P P L
75 69 69 86 66 63
SR SR SR SR SR -
II. TUJUAN a. Tujuan Instruksional Umum Diharapkan dengan penyuluhan yang dilakukan para
peserta penyuluhan tahu dan mengerti tentang latihan gerak bagi manula dan mampu melaksanakan kegiatan latihan grak baik yang dilakukan bersama-sama maupun sendiri- sendiri. b. Tujuan Instruksional Khusus Peserta penyuluhan mampu memahami tentang : 1. Apa yang dimaksud dengan latihan gerak bagi
31
3. Jenis
bagian-bagian
dari
latihan
gerak
bagi
manula. 4. Mampu manula. 5. Para pengasuh dapat membantu para manula dalam melakukan latihan gerak yang benar. III. SASARAN PENYULUHAN Sasaran penyuluhan adalah para manula yang tinggal di PSTW Budi Sejahtera Landasan Ulin dan para pengasuh wisma. memperagakan contoh latihan gerak bagi
IV. WAKTU DAN TEMPAT Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 4 Januari 2005, jam 09.30 wita, tempat di Musholla PSTW Budi
V. METODE Metode penyajian penyuluhan adalah penjelasan secara langsung dan peragaan serta melakukan peragaan ulang oleh beberapa peserta.
VI. ALAT BANTU Media yang digunakan adalah Flipchart dan contoh
gerakan.
32
VII. ISI MATERI PENYULUHAN a. Pengertian Latihan Gerak adalah suatu bentuk agar upaya terjadi
pemobilisasian
anggota
gerak
manusia
gerak fisik yang pengaruhnya sangat baik terhadap peningkatan kemampuan fisik manusia tersebut. Pada manula telah terjadi segala macam penurunan
fungsi tubuh yang apabila dibiarkan kemungkinan akan menyebabkan hari. Latihan gerak / olah raga yang baik dan benar pada manula dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu : 1. Memperlambat proses penuaan. 2. Mempermudah kehidupan. 3. Berfungsi untuk melindungi dan memperbaiki tenaga cadangan tubuh. tubuh, karena adanya perubahan fungsi penyesuaian kesehatan jasmani dalam masalah-masalah kesehatan dikemudian
b. Manfaat 1. Mencegah terjadinya kerusakan gerak tubuh. 2. Mencegah kelemahan , memperlancar aliran darah, menimbulkan penyesuaian kerja jantung dengan
33
kebutuhan
aktifitas,
mencegah
terjadinya
osteoporosis, dll. 3. Sebagai bentuk upaya rehabilitasi pada penderita kecacatan (fisioterapi dan fisiorehabilitasi)
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
VIII.
KESIMPULAN DAN PENUTUP diberikan diminta penyuluhan, untuk mengulang beberapa dan peserta
Setelah penyuluhan
memperagakan
kembali gerakan-gerakan yang telah diajarkan. Peserta yang ditunjuk dapat dengan tepat memperagakan kembali gerakan-gerakan tersebut. Pada akhir penyuluhan dapat diambil kesimpulan bersama bahwa latihan gerak atau olah raga bagi para manula
akan sangat bermanfaat bila dilakukan secara benar dan rutin karena secara tidak langsung akan menghindarkan para manula dari beberapa para bahaya penyakit maupun
kelemahan.
Diharapkan
peserta
penyuluhan,
khususnya pada manula yang ada di PSTW Budi Sejahtera mau dan mampu melaksanakan program latihan gerak baik sendiri-sendiri juga bagi para maupun secara dan berkelompok. pembina pada Demikian manula
pengasuh
diharapkan dapat membantu para manula dalam melakukan latihan gerak tersebut.
45
46
Anggota kelompok memcoba memberikan bantuan dan pengarahan bagi para manula
Anggota kelompok memcoba memberikan bantuan dan pengarahan bagi para manula
47
Anggota kelompok memcoba memberikan bantuan dan pengarahan bagi para manula
Anggota kelompok memcoba memberikan bantuan dan pengarahan bagi para manula
48