You are on page 1of 2

ainsMe - Bayangkan kamu sedang menggigit cabai, pasti terbayang rasa dan sensasi khas di lidah.

Yak, rasa tersebut adalah rasa pedas yang bisa membuat mata menangis bahkan sampai bibir terasa terbakar. Berbeda dengan rasa yang lainnya seperti manis, pahit, asam, dan asin yang dapat dirasakan oleh bagian tertentu dari lidah, rasa pedas malah muncul hampir di seluruh lidah bahkan hingga seluruh rongga mulut merasakannya. Lalu sebenarnya bagaimana rasa pedas itu muncul dan dapat dirasakan oleh lidah? Pedas bukan merupakan rasa yang dapat dirasakan oleh lidah, pedas merupakan suatu sensasi yang muncul akibat zat kimia bernama capsaicin. Zat inilah yang terkandung pada tumbuhtumbuhan penyebab rasa pedas seperti cabai. Lalu bagaimana capsaicin memunculkan rasa pedas? Disinilah letak perbedaan sensasi pedas ini dengan rasa lainnya. Jika rasa lain memiliki reseptor sendiri dari saraf manusia untuk merasakannya, capsaicin penyebab sensasi pedas diterima di papilla lidah oleh reseptor saraf sensorik khusus panas tinggi. Inilah yang menyebabkan sensasi pedas itu muncul. Reseptor saraf ini menyampaikan isyarat ke otak berupa iritasi sel atau terbakarnya sel, hampir sama seperti kulit yang terkena panas, sehingga otak mengirimkan respon seperti kepanasan saat sensasi pedas ini terasa. Padahal, panas yang muncul akibat pedas ini hanyalah sensasi dan bukan benar-benar terbakar.
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman. Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.

Setiap hari kita membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energi utama agar tubuh kita dapat berfungsi dengan baik. Berbagai sumber karbohidrat dalam bentuk makanan yang telah kita ketahui adalah: nasi putih, nasi merah, kentang, singkong, ubi, jagung, buah, roti, mie, bihun, misoa, kwetiau, jajan pasar, berbagai produk pastry dan gula pasir maupun gula merah. Dari berbagai makanan tersebut yang disebut karbohidrat kompleks adalah nasi, kentang, singkong, ubi, jagung dan buah.

Makanan lainnya adalah makanan olahan yang berasal dari bahan makanan sumber karbohidrat, yang dimaksud dengan makanan olahan adalah bahan makanan tersebut sudah diolah menjadi bentuk yang lebih sederhana, seperti beras, singkong, jagung dan gandum yang diolah menjadi tepung. Tepung ini kemudian dilanjutkan prosesnya menjadi makanan lain yang sama sekali bukan sumber karbohidrat kompleks. Sekarang anda sudah tahu mana yang karbohidrat kompleks dan mana yang bukan. Makanlah karbohidrat kompleks lebih sering dan merupakan komponen utama dalam porsi makan anda sehari-hari, agar anda lebih fit dan sehat, terhindar dari penyakit.

San Diego, Saat mengonsumsi minuman bersoda, lidah kita akan merasakan sensasi tersendiri karena adanya gelembung-gelembung udara dari minuman itu yang masuk ke mulut. Bagaimana lidah bisa merasakan sensasi itu? Seharusnya lidah manusia hanya bisa merasakan 5 jenis rasa saja yaitu rasa pahit, asam, manis, asin dan rasa lezat. Sedangkan jika kita mengonsumsi minuman bersoda seharusnya lidah tidak dapat merasakan sensasi gelembung-gelembung udara tersebut. Namun pada kenyataannya manusia bisa merasakannya. Berdasarkan hasil yang dilaporkan dalam jurnal Science, peneliti mencoba memberikan penjelasan bagaimana lidah bisa merasakan karbondioksida yang diberikan dalam minuman berkarbonasi tersebut, ternyata didapatkan bahwa sensasi yang dirasakan oleh lidah bukan berasal dari gelembung karbonasi itu sendiri. "Sensasi yang muncul tersebut berasal dari enzim yang dihasilkan pada sensor rasa asam di lidah dan berinteraksi dengan karbondioksida dari minuman," ujar seorang peneliti dari University of California, di San Diego dan National Institutes of Health, seperti dikutip dari Health24, Senin (19/10/2009). Hasil ini berdasarkan dari penelitian yang dilakukan pada tikus, karena tikus memiliki rasa seperti manusia. Peneliti memberikan tikus tersebut air soda atau dengungan gas karbondioksida, lalu peneliti mencatat bagaimana lidah memberikan tanda sensasi tersebut ke otak. Didapatkan sensasi yang sama antara minuman bersoda dan dengungan gas tersebut. Tapi ketika peeneliti menguji tikus yang telah dikembangbiakkan tanpa memiliki sensor rasa asam, maka otak tidak menerima sinyal sensor apapun. Dan setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, peneliti menemukan bahwa enzim itulah yang sebenarnya bertanggung jawab terhadap sensasi yang ditimbulkan. Selain itu, karbondioksida juga dapat menstimulasi sel somatosensory yang terdapat di mulut sehingga memberikan sensasi sentuhan tersendiri. Jadi munculnya rasa yang berbeda saat mengonsumsi minuman bersoda merupakan hasil dari kombinasi yang unik antar keduanya.

You might also like