Professional Documents
Culture Documents
FAKTOR ENDOWMENT
Tersedianya faktor produksi : 1. Tanah (topografi, struktur tanah, cuaca, harga tanah) 2. Tenaga dan manajemen (teknologi, tenaga kerja) 3. Modal
KEBIJAKAN PEMERINTAH
Kebijakan pemerintah : 1. Kawasan industri 2. Kawasan berikat 3. Kawasan ekonomi khusus 4. Kawasan perdagangan bebas
TEORI LOKASI
1. Least Cost Theory 2. Market Area theory 3. Bid Rent Theory
Dalam proses produksi : 1. Berat barang berkurang (weight loosing process), lokasi optimum berada pada sumber bahan baku. 2. Berat barang bertambah (weight gainning process), okasi optimum akan berada pada pasar. Hanya Bila industri menggunakan proses footloose, perusahaan akan dapat bebas kedua alternatif lokasi tersebut. Moses (1956) mencoba menggabungkan dengan teori produksi ala Neo Classic. Ia menyimpulkan return to scale akan mempengaruhi pemilihan lokasi. Ini merupakan awal mempertimbangkan faktor teknologi pada teori lokasi melalui perubahan pada koefisien produksi.
(a)
(b)
(c)
Segitiga Weber dalam menentukan lokasi industri Keterangan: M = pasar P = lokasi biaya terendah. R1, R2 = bahan baku Gambar (a) : apabila biaya angkut hanya didasarkan pada jarak. (b) : apabila biaya angkut bahan baku lebih mahal dari pada hasil industri. (c) : apabila biaya angkut bahan baku lebih murah dari pada hasil industri.
Penelitian empiris pertama tentang teori area pasar dilakukan oleh Reilly (1929), hasil penelitian ini ternyata sangat memuaskan sehingga penemuan yang didapat kemudian dikenal dengan hukum Reilly yang berbunyi : lokasi perusahaan industri cenderung terkonsentrasi pada beberapa pusat sedangkan jumlah industri yang masuk ke konsentrasi tersebut sebanding dengan luas daerah pasar (diukur dengan jumlah penduduk) dan berhubungan terbalik dengan jarak antara pusat dengan daerah pinggiran daerah pasar.