Professional Documents
Culture Documents
PANDUAN
DAKWAH SEKOLAH:
DILENGKAPI OLEH:
TIPS PRAKTIS
ILUSTRASI
TUGAS DISKUSI
WEBSITES
ROHIS-ROHIS
GALERI FOTO
PANDUAN BAGI:
Aktifis Rohis SLTP & SLTA
Murobbi & Mentor
Alumni
Pengelola LSM & Ormas Islam
Guru Pembina
Masyarakat Luas
Daftar Isi
Kata Pengantar
Duabelas. PERNIK-PERNIK
Sulitnya Mencari Murobbi
Alumni yang Selalu Pergi
Bila Dakwah Dicurigai
Bila Diterima di Perguruan Tinggi
Keterbatasan Sumber Daya
Ada Apa dengan Cinta
Guru Agama Mitra Kita
Harakah dalam Dakwah Sekolah
Demam Inqilab
DAFTAR PUSTAKA
ALAMAT-ALAMAT WEBSITE
GALERI FOTO
Satu
PEMUDA DAN PERUBAHAN
(Hasan al-Banna)
1
Model Manusia Muslim, Anis Matta, 2002.
Tugas:
Dua
POTRET PEMUDA KITA
INILAH FAKTANYA
2
Republika, 28 Februari 2002
3
National Drug Abuse Prevention Center (NDPC), Depdiknas
4
Republika, 23 Maret 2002
5
Republika 16 September 2000
6
Kompas 3 Juli 2000
7
Kompas 9 Maret 2000
8
Republika 23 Maret 2002
Bacalah majalah HAI edisi 4-10 Maret 2002 yang lalu yang
sempat bikin geger. Majalah berpengaruh di kalangan remaja kota-kota
besar ini membuat laporan utama soal seks di luar nikah.
Alih-alih mendorong remaja untuk menjauhi seks bebas, majalah
ini justru membangun citra bahwa aktivitas seks di luar nikah adalah
bagian yang sah, exciting, dan normal. Sebagai contoh, HAI menulis,
''Premarital seks sebaiknya jangan dilakuin. Bukan apa-apa, risikonya
berat. Tapi, kalau udah nggak tahan lagi dan nekat, ya terserah.''
Semangat serupa juga tecermin dalam salah satu artikel
9
indokini.com, 9 Mei 2000
10
Sabili, No. 24 TH. VIII 23 Mei 2001
11
Kompas Cyber Media 13 Juli 2000
12
Kompas 11 Oktober 2000
13
Republika, 28 Maret 2002
14
Tabloid Berita Mingguan ADIL, No. 12 Tahun ke-69, 21 Desember 2000
Tugas:
POTRET SEKOLAH KAMI
Tiga
MENGAPA DAKWAH SEKOLAH?
15
Hadits Hasan Shahih, diriwayatkan oleh Abu Daud dan Tirmidzi.
a. Efektif
Tidak diragukan lagi bahwa menanamkan aqidah dan
moralitas kepada remaja dan pemuda adalah jauh lebih efektif
daripada berdakwah kepada golongan tua yang telah sarat
dengan kontaminasi kepentingan pragmatis dan ideologis.
Usia muda adalah periode emas untuk belajar,
menanamkan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keagamaan.
Sebuah pepatah Arab mengatakan “belajar di waktu kecil
bagaikan mengukir di atas batu, sedangkan belajar di masa tua
bagaikan menulis di atas air”.
Pengalaman gerakan dakwah di berbagai negara
menunjukkan bukti yang sama. Di Indonesia, peluang
dakwah dan proses tarbiyah yang efektif banyak berawal dari
dakwah sekolah, baik di SLTA maupun SLTP. Penggerak
dakwah kampus di berbagai perguruan tinggi besar seperti
Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB),
Institut Pertanian Bogor (IPB), dan sebagainya sebagian besar
berasal dari aktifis dakwah sekolah.
b. Masif
Disebut “masif” atau massal adalah karena jumlah
populasi pelajar sangat banyak dan tersebar di seluruh
pelosok Indonesia. Populasi pelajar ini juga jauh melebihi
populasi mahasiswa yang hanya berada di kota-kota besar.
Dari 74 juta populasi pemuda Indonesia berusia 15 –
35 tahun di tahun 2000, 24,5% tamat SLTP, dan 23,02% tamat
c. Strategis
Disebut strategis karena dakwah sekolah dalam
jangka panjang akan mensuplai SDM shalih di berbagai
lapisan masyarakat sekaligus, baik buruh dan pekerja,
wiraswastawan dan kaum profesional, serta calon pemimpin
di masa depan. Mengingat perannya yang amat strategis ini,
maka tidak heran lahan dakwah sekolah ini menjadi rebutan
berbagai ideologi.
Maka bayangkanlah apa yang terjadi apabila dakwah
sekolah kita maju dan berkembang. Tatkala ia berhasil
menumbuhsuburkan kader-kader muslim yang banyak dan
berkualitas juga simpatisan-simpatisan dakwah yang massal.
Mereka akan mengisi dan mewarnai lembaga-lembaga profesi
di masa depan: perusahaan-perusahaan, instansi pemerintah,
birokrasi, perguruan tinggi, LSM, wiraswasta, dan tentu saja
di masyarakatnya sendiri, baik sebagai pemimpin-pemimpin
hingga level grass root (basis massa).
Mereka akan menjadi agen-agen perubahan skala
sistem; membersihkan seluruh sendi-sendi kehidupan
berbangsa dan bernegara dari kuman-kuman korupsi, kolusi
dan nepotisme yang sudah akut.
Mereka adalah darah baru yang akan membawa
bangsa dan ummat Islam kepada zaman baru; era baru yang
16
Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 2000
Tugas:
Empat
TUJUAN DAN SASARAN
TUJUAN
Tugas:
Lima
RAMBU-RAMBU UMUM
Tips:
Pastikan bahwa setiap aktifis dakwah sekolah memiliki
pemahaman yang sama tentang “Syumuliyatul Islam”.
Perkuat pemahaman aqidah melalui bedah buku
bertemakan “Syumuliyatul Islam” misalnya : Serial Al-Islam
(Said Hawa), Petunjuk Jalan (Sayyid Qutub), Risalah
Pergerakan (Hasan al Banna), hingga Fiqih Kontemporer (Dr.
Yusuf Qardhawi).
Dekatkan interaksi dengan Al-Qur’an dan Hadits. Bacalah
Al-Qur’an setiap hari dan kajilah Al Hadits seperti
Riyadhus Sholihin dan Arba’in.
Buatlah kajian tafsir Al-Qur’an dan Hadits secara tematik
dan populer.
Tips:
Kajilah buku Siroh seperti Manhaj Haraki (Syaikh Munir
Al-Ghadban) dan Sirah Nabawiyah (Said Ramadhan Al-
Buthi). Temukan butir-butir ibroh yang luar biasa dalam
setiap kejadian dakwah Rosulullah Saw.
Adakanlah diskusi-diskusi terbatas membahas
problematika dakwah sekolah dan pencarian solusinya
dikaitkan dengan siroh nabawiyah.
Tips:
Utamakanlah kelancaran dan efektifitas program
Tips:
Datalah orang-orang yang hanif dari kalangan yang
potensial: para juara kelas, kepala sekolah, guru-guru,
aktifis OSIS, ekstrakurikuler, dsb.
Datalah orang-orang yang hanif untuk didakwahi dari
setiap segmen dakwah sekolah: pelajar kelas 1, 2 dan 3,
guru, karyawan sekolah, satpam hingga tukang jualan.
Lakukan pendekatan fardiyah atau pun secara formal
kepada mereka untuk mengikuti berbagai kegiatan-
kegiatan keislaman dan menumbuhkan minat lebih lanjut.
Berikanlah majalah-majalah Islam, kaset, buku bacaan,
dsb.
Segera lakukan pembinaan dan tarbiyah Islamiyah yang
lebih rutin bagi yang memiliki minat dan semangat yang
tinggi.
Segera berdayakan kader-kader yang telah terbentuk dari
setiap perwakilan segmen di atas untuk berdakwah di
“kaum”nya masing-masing. Insya Allah perkembangan
dakwah akan cepat menyebar dan menyeluruh di setiap
lapisan sivitas sekolah.
Tips:
Tips:
Kajilah ayat-ayat atau hadits-hadits tentang keutamaan
Tips:
Datalah sumber daya fisik, sarana dan prasarana yang
dimiliki oleh sekolah yang memungkinkan untuk
digunakan untuk kegiatan dakwah: ruang kelas, masjid,
peralatan olah raga, lapangan, sound system, LCD
proyektor, OHP, karpet/tikar, dsb.
Datalah sumber daya yang dimiliki oleh rekan-rekan
pelajar yang simpati dengan dakwah: villa/rumah
peristirahatan, mobil pribadi, laptop, komputer, printer,
LCD proyektor, OHP, motor, dsb.
Datalah potensi sumber daya manusia dari kalangan
siswa maupun alumni untuk memberikan pelatihan atau
kontribusi sesuai kapasitasnya.
Berdayakan seluruh potensi-potensi tersebut diatas untuk
berbagai program dakwah yang kreatif.
Tips:
Biasakan melakukan analisa SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity, Threat) dalam memetakan perkembangan
dakwah sekolah.
Ambillah kebijakan yang tepat sesuai kemampuan dan
tahapan.
Sabar dan jangan tergesa-gesa untuk mendapatkan hasil
tanpa perhitungan yang matang.
Jangan takut untuk mundur kebelakang untuk melakukan
Tips:
Resapilah motto “kami adalah da’i bukan pemvonis.”
Tugas kita adalah mengajak kepada kebaikan, bukan
mencari-cari kesalahan.
Pelajarilah Fiqih Dakwah dari berbagai sumber.
Hindari sikap ujub dan sombong. Boleh jadi yang kita
dakwahi memiliki banyak kelebihan lain dibandingkan
kita.
Bersikaplah simpatik, bersih dan sopan. Jangan bersikap
ekslusif apalagi arogan. Perbanyaklah kawan dan dekati
mereka secara perlahan. Ajaklah pada tema-tema yang
paling mudah mereka terima.
Tips:
Buatlah aturan main regenerasi dakwah sekolah yang
disepakati dan diperjuangkan bersama-sama. Misalnya,
kelas I & II adalah pengurus formal dakwah sekolah, kelas
III adalah penasehat dan mentor, mahasiswa tingkat 1
atau 2 adalah pelaksana atau penanggung jawab di tingkat
alumni.
Lakukan koordinasi dan kesepakatan bersama dengan
pengelola dakwah kampus, terutama di kampus-kampus
yang paling banyak menjadi tujuan kuliah ADS-nya.
Misalnya, pengaturan tanggung jawab antara beban
dakwah sekolah dan kampus.
Berikan pelatihan dakwah sekolah secara integral,
termasuk urgensi dan konsepsinya sejak mereka menjadi
siswa kelas 1, 2 atau kelas 3. Dengan demikian, mereka
telah memiliki emosional dan visi yang kuat dalam
mengembangkan dakwah sekolah.
Percepat kematangan kaderisasi di level siswa, sehingga
di kelas 2 atau kelas 3 fikroh dan militansi mereka telah
terbentuk sedemikian rupa sehingga dapat berdakwah
secara mandiri dan penuh inisiatif.
Tips:
Datalah guru-guru yang hanif dan potensial menerima
dakwah.
Lakukan pendekatan secara fardiyah dan persuasif.
Buatlah program pengajian guru secara berkala.
Undanglah penceramah dari luar sekolah yang berkualitas
baik dan dapat diterima oleh mereka.
Pilihlah diantara guru yang sangat potensial untuk
dikader lebih lanjut. Dekati secara intensif dengan
bersilaturahmi, memberikan majalah dan bacaan Islami,
dan ajaklah mengikuti kajian-kajian Islam yang lebih
intensif. Libatkan dalam perencanaan dakwah di sekolah.
Selalu libatkan guru-guru agama Islam dan pembina
kerohanian Islam dalam merencanakan kegiatan dakwah
sekolah.
Tips:
Biasakan membuat struktur majlis syuro’ dalam organisasi
dakwah sekolah dan Rohis.
Biasakan melakukan syuro’ dalam setiap level organisasi
dan menghormati keputusannya.
TUGAS:
lingkungan sekolah?
6. Apakah para aktifis Rohis di sekolah kamu banyak
yang menjadi prestasi akademis 10 besar di kelas?
7. Apakah Rohis memiliki kegiatan ruhiyah bersama?
8. Sebutkan segmen di sekolah kamu yang telah memiliki
aktifis atau simpatisan dakwah. (Misal: perwakilan
kelas, OSIS, guru, kepsek, pegawai, dll).
9. Diskusikan apa strategi yang harus dilakukan agar
seluruh segmen sekolah subur dengan para aktifis dan
simpatisan dakwah.
Enam
OBJEK DAKWAH SEKOLAH (ODS)
1. Siswa/Pelajar
Tips:
Biasakan membuat peta/daftar nama para obyek dakwah
sekolah dengan menggunakan lingkar-lingkar kedekatan
kepada dakwah. Misalnya lingkar pertama adalah
kelompok siswa yang paling mudah menerima dakwah,
potensi hanifiyah yang tinggi, bersemangat, berinisiatif,
dsb. Lingkar kedua juga mudah menerima dakwah,
namun cenderung pasif dan ada potensi terpengaruh nilai
lain. Datalah secara detail dari seluruh kelas I, II & III
bahkan guru dan pegawai sekolah tanpa terkecuali.
Kemudian arahkan segenap program dakwah sekolah
dengan prioritas dan perlakuan dakwah yang berbeda
untuk setiap lapisan tersebut.
Usahakan merekrut para pelajar yang merupakan
perwakilan menyeluruh setiap segmen masyarakat
pelajar: segmen pengurus OSIS (Organisasi Siswa Intra
Sekolah), segmen pengurus dan anggota ekstra kurikuler
seperti Olah Raga, Fotografi, Pecinta Alam, Bela Diri,
Pramuka, Palang Merah/Kepanduan, Kesenian,
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), perwakilan setiap kelas I,
II dan III. Dengan demikian, obyek dakwah tersebut akan
menjadi agen/pelaku dakwah pada segmen masing-
masing yang akan membuat proses perubahan semakin
cepat dan menyeluruh.
Gunakan dakwah fardiyah yang efektif dengan pesona
akhlak dan panutan secara akademis.
2. Guru
Tips:
Jadikanlah Guru sebagai penasehat sekaligus sahabat
kita. Hargai pendapat dan perasaannya.
Undanglah mereka mereka dalam berbagai kegiatan
dakwah kita.
Silaturahmi dalam berbagai kesempatan, baik di
sekolah maupun di rumahnya.
Berikanlah hadiah pada saat-saat tertentu sebatas
kemampuan kita.
3. Kepala Sekolah
Tips:
Upayakan bersilaturahmi ke kepala sekolah baik di
rumah maupun di sekolah sehingga hubungan yang
terbangun tidak semata-mata formal, bagaikan seorang
anak kepada ayahnya dan seorang murid kepada
gurunya. Bawalah hadiah berupa buah-buahan atau apa
saja yang halal yang menunjukkan perhatian kita
kepadanya.
Mulailah pembicaraan dengan tema-tema yang paling
diterima seperti kenakalan teman-teman pelajar di
sekolah, prestasi akademik, dan upaya-upaya kita untuk
turut membantu menyelesaikan problematika sekolah
dengan jaringan alumni atau LSM dakwah sekolah yang
kita miliki.
Selanjutnya bicarakan problematika dakwah dan peluang-
peluang yang dimiliki kepala sekolah untuk
membantunya. Berilah kesan yang baik tanpa menggurui
dan memaksakan kehendak.
Undanglah selalu dalam berbagai kegiatan dakwah kita
yang resmi dan cukup besar, seperti perayaan hari besar
Islam (PHBI), Pesantren Kilat Ramadhan, Wisata Islam
sebagai pembuka dan/ penutup acara.
Berilah kesan bahwa dakwah sekolah memberikan nilai
tambah yang integral: meningkatnya moralitas sekaligus
prestasi belajar sekolah.
4. Pegawai Sekolah
Tips:
Berilah senyum dan sapaan kepada mereka setiap kali berjumpa;
barangkali hal itu mulai langka mereka dapatkan. Rosulullah
bersabda, “Jangan remehkan yang ma’ruf meskipun kamu
menjumpai saudaramu dengan wajah yang ceria.”
Libatkanlah mereka juga dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
kita: sebagai penjaga keamanan, petugas kebersihan bahkan –
bila layak- sumber catering. Buatlah anggaran keuangan
tersendiri buat mereka.
Ajaklah mereka dalam kegiatan-kegiatan kita sebagai peserta.
Kesankan bahwa dakwah kita membawa keberkahan juga bagi
mereka; lahir dan batin.
Tips:
Dakwah fardiyah (pendekatan personal) melalui silaturahmi,
terutama oleh para alumni atau mentor pengajian anaknya di
sekolah.
Model lain adalah dengan turut mengundang mereka dalam
beberapa kegiatan dakwah yang memungkinkan. Misalnya:
acara penutupan Pesantren Kilat Ramadhan.
Model lain adalah dengan memberikan kartu ucapan terima
kasih dan sekedar kado hadiah berupa buku-buku ringan atau
majalah-majalah Islam atau kaset bagi para orang tua yang telah
memberikan kontribusi sarana dan prasarana bagi dakwah.
Misalnya: donatur dana, tempat/villa, kendaraan, dan lain-lain.
KISAH:
Tips:
Bangun komunikasi antarsiswa antarsekolah dengan kegiatan-
kegiatan yang bermanfaat dan positif.
Membentuk sebuah forum silaturahmi atau forum bersama yang
lain pun menjadi alternatif aktivitas dakwah sekolah ini.
Bahkan kalau memungkinkan, kita menggarap sekolah-sekolah
sekitar dengan cara mengundang perwakilan sekolah-sekolah
tersebut dalam kegiatan-kegiatan dakwah di sekolah kita.
TUGAS:
Tujuh
AKTIFIS DAKWAH SEKOLAH (ADS)
SISWA
ALUMNI
GURU
KEPALA SEKOLAH
Kepala sekolah adalah “raja kecil” pemegang otoritas
berbagai kegiatan sekolah. Perannya amat strategis dan dapat
menjadi penentu kelancaran dakwah sekolah.
PEMBINA (MUROBBI)
umumnya.
ORMAS PELAJAR
BIMBINGAN BELAJAR
Tugas:
Delapan
PROGRAM KADERISASI
bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash dan Thalhah bin Ubaidillah
masuk Islam. Kedelapan orang ini merupakan para kader
pertama yang masuk Islam, kemudian shalat dan
membenarkan.17 Rekrutmen ini kemudian berkembang
hingga mencapai 60 sahabat pertama yang berasal dari
berbagai kabilah di Mekkah ketika itu.
Para kader-kader dakwah terus bertumbuh seiring
berjalannya waktu. Mereka inilah yang senantiasa menjadi
pewaris para nabi, menyebarkan dakwah dari zaman ke
zaman, melintasi sahara tak bertuan, gunung dan samudra
nan luas, menyebrangi negeri-negeri nan jauh, mencapai
benua-benua, sehingga Islam menyebar ke seluruh dunia,
termasuk ke Indonesia yang kita cintai.
KRITERIA PESERTA
17
Sirah Nabawiyah : Ibnu Hisyam, I/267-269.
POLA REKRUTMEN
PERANGKAT-PERANGKAT PENGKADERAN
1. Halaqoh
Mata Acara
1 Pembukaan.
2 Tilawah dan Tadabbur.
3 Materi Tarbiyah atau Mentoring dan Diskusi.
4 Evaluasi Program Dakwah atau Perkembangan
Pribadi.
5 Ta’limat atau Pengumuman; pemberitahuan
informasi-informasi terkini
yang layak diketahui peserta.
6 Doa Penutup.
Adab Halaqoh
1 Membersihkan hati dan niat.
2 Bersemangat menuntut ilmu dan menghiasi diri
dengan akhlak mulia.
3 Membawa peralatan tulis menulis dan mushaf Al
Qur’an.
4 Berinfaq majelis.
5 Menghormati dan mentaati guru pembimbingnya.
6 Meminta izin bila terlambat atau tidak hadir.
7 Memberi salam dan bertegur sapa dengan teman-
temannya.
8 Tidak memotong pembicaraan.
9 Mendorong sesama peserta agar giat dalam
tarbiyah.
2. Mabit
Mata Acara
1 Pembukaan.
2 Tilawah Al Qur’an.
3 Taujih/Materi Mabit.
4 Tidur.
5 Qiyam Lail.
6 Istighfar dan Muhasabah.
7 Makan Sahur (bila berpuasa).
8 Shalat Subuh dan Zikir.
9 Tausiyah dan ma’tsurat atau istighfar 100 x.
Adab Mabit
1 Membersihkan hati dan niat.
2 Membawa peralatan tulis menulis, mushaf Al
Qur’an, pakaian ganti dan peralatan mandi.
3 Mempersiapkan jiwa dengan memperbanyak
zikrullah dan menjauhi maksiyat di siang harinya.
wangian.
3. Ta’lim
5. Rihlah
6. Mukhayyam
7. Penugasan
KURIKULUM
Materi Halaqah 28 Marhalah Makkiyah dan Karakteristiknya Materi Ta'lim / Taujih / Tatsqif
29 Ahammiyatut Tarbiah (Urgensi Kaderisasi)
No Judul 30 Dakwah di Negeri-negeri Muslim No Judul
1 Ma’na Syahadatain 31 Ghazwul Fikri 1 Adabut Tilawah
2 Syarat-syarat Diterimanya Syahadat 32 Ahwalul Musliminal Yaum 2 Hukum Tilawah
3 Beberapa Hal yang Membatalkan Syahadat 33 Zionisme Internasional 3 Ta’rifur Rasul
4 Arti “La Ilaha Illallah” 34 Gerakan Terselubung Yang Memusuhi Islam 4 Shifatur Rasul
5 Ma’rifatullah 35 Lembaga-lembaga Yang Menentang Islam 5 Natijatu Risalah Muhammad SAW
6 Tauhidullah 36 Berpartisipasi Dalam Kerja-kerja Jama’I 6 Adzan
7 Tauhidul Asma’ wash-shifat 37 Hizbusy Syaithan: Menjadikan syetan sebagai musuh 7 Shaum Sunnah
8 Mengenal Dinul Islam 8 I’tikaf
38 Kepedulian Sosial Kemasyarakatan 9 Ibadah Haji
9 Pokok-pokok Ajaran Islam
10 Ihsan 10 Aurat dan Pakaian
11 Ihsan dalam Sholat Materi Mabit 11 Keutamaan Bangun Pagi
12 Ilmu Allah SWT 12 Menjaga Kehalalan Harta
No Judul
13 Kebutuhan Manusia Terhadap Rasul 13 Memperbaiki Penampilan
14 Makanatur Rasul 1 Kedudukan Niat dalam beramal 14 Menjauhi dosa Besar
15 Wazhifatur Rasul 2 Qiyamul lail 15 Memenuhi Nadzar
16 Wajibatul Muslim Nahwar Rasul 3 Berdoa pada waktu-waktu utama 16 Bahaya Pembatasan Kelahiran
17 Khasais Risalah Muhammad SAW 4 Bahaya Lidah 17 10 Sahabat Dijamin Masuk Surga
18 Ta’riful Qur’an 5 Menjauhi Akhlaq Tercela 18 Menyikapi Isu Negatif Tentang Aktifis Dakwah
19 Tidak Berteman dengan Orang Buruk dan Sifat Imma’ah 6 Tidak Menunda dalam Melaksanakan Hak Orang Lain 19 Menyebarluaskan Salam
(ikut-ikutan) 20 Hak-hak Manusia
20 Memenuhi Janji 7 Menjaga Segala Yang Haram Materi Dauroh / Seminar
21 Birrul Walidain 8 Menjauhi Tempat-tempat Haram dan Maksiat
22 Menundukkan Pandangan 9 Taubat dan Istighfar No Judul
23 Akhlaq kepada Kaum Muslim 10 Dzikir
1 Hukum Thaharah
24 Girah pada Keluarga 11 Menjaga Kepemilikan Umum dan Kepemilikan Khusus
2 Thaharah dengan Siwak
25 Girah Agama 3 Hukum Sholat
26 Kewajiban Anak Terhadap Orang Tua 12 Shalat Berjamaah di Masjid
4 Hukum Puasa Fardhu
27 Memilih Pasangan 13 Siksa Kubur
5 Zakat
6 Membayar Zakat dan Menabung 16 Makan dan Minum 2 Tafsir Al Qur’an Juz 30
7 Dasar-dasar Ekonomi Islam 17 Hidup Bersih dan Sehat 3 Hafal Al Qur’an Juz 30
8 Dasar-dasar Kekuatan Perekonomian 18 Perjalanan Gerakan Dakwah Pemuda 4 Menulis Al Qur’an Juz 30
9 Mengelola Waktu 19 Al Qur’an dan Sunnah Berbicara Tentang Lingkungan 5 Hadits Arba’in (1-20)
10 Komunikasi Efektif 6 Hadits Riyadhus Shalihin
11 Makna Data dan Informasi 20 Seni Islami 7 Membaca Naskah Bahasa Arab
12 Keterampilan Berfikir Materi Penugasan / Tarb. Dzatiyah 8 Belajar di Luar Spesialisasi
13 Ketrampilan Hidup dan Ketrampilan Belajar 9 Memperluas Wawasan Dengan Sarana-sarana Baru
14 Tata Cara Membaca dan Kesehatan Mata No Judul
15 Pola Hidup Sehat dan Seimbang 1 Tilawah Yaumiyah
KUESIONER KADER
Isilah Kuesioner di bawah ini dengan jujur.
A. SALIMUL AQIDAH
No Karakteristik Primer Contoh Indikator YA RAGU TIDAK
01 Tidak berhubungan dengan jin Tidak mempelajari ilmu sihir,klenik,kanuragan. Tidak iseng main
jalangkung & sejenisnya.
02 Tidak meminta tolong kepada orang yang Tidak meminta tolong kpd dukun/’org pintar’ yg berlindung
berlindung kepada jin kepada jin.
03 Tidak meramal nasib dengan melihat Tidak percaya zodiak, ramalan ’orang pintar’, dsb.
telapak tangan
04 Tidak menghadiri majlis dukun dan peramal Tidak iseng/coba-coba mendatangi praktek dukun dan peramal.
05 Tidak meminta berkah dengan mengusap- Tidak mendatangi kuburan/ziarah makam dg niat minta
usap kuburan berkah/bukan dalam rangka zikrul maut. Termasuk mengunjungi
tempat-tempat keramat pembawa berkah: rezeki, jodoh,
keselamatan, dsb.
06 Tidak meminta tolong kepada orang yang Tidak menganggap keramat orang mati & minta perlindungannya.
telah dikubur (mati)
07 Tidak bersumpah dengan selain Allah swt Atau tidak bersumpah atas nama Allah swt dengan main-
main/bercanda.
08 Tidak tasya'um (merasa sial karena melihat Angka sial 13. Mobil sering tabrakan dianggap pembawa sial. Atau
atau mendengar sesuatu) sebaliknya, mempercayai jimat pembawa keberkahan.
09 Mengikhlaskan amal untuk Allah swt Tidak membiasakan ”Jaim”/Jaga Image atau ”Jawib”/Jaga Wibawa
yang berkonotasi riya’ atau isti’la.. Tidak suka obral menceritakan
kebaikan dirinya. Giat membantu kegiatan Rohis dengan kesadaran
tanpa dipaksa & disuruh-suruh.
Tidak ”nge-laba”/cari perhatian akhwat (bagi ikhwan, & sebaliknya).
Tetap giat beribadah dikala sendirian.
10 Mengimani rukun iman Hafal, faham & menghayati rukun iman dankonsekuensinya.
Merasakan ma’iyyatullah.
11 Beriman kepada nikmat dan siksa kubur Waspada terhadap penyebab siksa kubur. Senantiasa zikrul maut.
Tidak larut dalam kemaksiatan. Segera dlm bertaubat. Hati lunak
mudah tersentuh.
12 Mensyukuri nikmat Allah swt saat Pada saat naik kelas, juara kelas, lulus UMPTN, NEM baik, dll:
mendapatkan nikmat bersyukur, bertambah giat ibadah dan dakwah, tidak sombong &
mengumbar kegembiraan, meyakini keberhasilan itu semata-mata
pertolongan Allah SWT.
Sebaliknya, saat gagal tetap ridho dg taqdir Allah & menganggap
segala kekurangan2-nya adalah tetap bagian dari nikmat Allah yang
tiada terkira.
Menghargai nikmat ”hidayah” sebagai nikmat terbesar dan
senantiasa harus dijaga & dikembangkan.
13 Menjadikan syetan sebagai musuh Berhati-hati dg tipu daya setan.
14 Tidak mengikuti langkah-langkah syetan Tidak larut dalam pergaulan bebas. Nongkrong di kantin/jalan.
Tawuran. Narkoba. Pacaran. Seks bebas. Nonton VCD, internet &
tabloid porno. Menghindari onani. Musik jahiliyah. Majalah, tabloid,
novel yang berkategori perangkap ghazwul fikri.
15 Menerima dan tunduk secara penuh kepada Mengerti why become muslim. Faham keunggulan syariat Islam.
Allah swt dan tidak bertahkim kepada selain Memahami fleksibilitas dan gambaran implementasinya. Menghafal
yang diturunkan-Nya beberapa kisah-kisah moralitas Rasulullah & sahabat diimbangi
dengan kisah-kisah kontemporer. Mampu menepis keraguan-
raguan, tuduhan dan kesalahpahaman terhadap Islam. Meyakini
kelayakan Islam sebagai way of life & rahmatan lil ’alamin.
B. SHAHIHUL IBADAH
No Karakteristik Primer Indikator
01 Ihsan dalam Thaharah Mempraktekkan dg baik & benar cara berwudlu dalam setiap shalat.
Senantiasa memperhatikan kesucian jasmani & pakaian dalam
setiap shalat dari segenap hadats.
02 Ihsan dalam shalat Khusyu’ & memperhatikan adab2 dalam shalat. Berusaha
memahami arti bacaan shalat. Berpakaian rapih & suci. Berusaha di
awal waktu & berjama’ah di masjid.
03 Hafal Surat Adh Dhuha s.d An Naas Hafalin ya..
04 Membayar zakat Minimal zakat fitrah. Soale kita kan belum punya gajian..
05 Berpuasa fardhu Tidak membatalkan shoum Ramadhan tanpa alasan syar’i.
Walaupun nggak sempet sahur lho..
06 Niat melaksanakan haji Memahami keagungan & hikmah ibadah haji. Termotivasi untuk
berhaji. Berdoa agar dapat berhaji.
07 Komitmen dengan adab tilawah Bisa membaca/bebas buta huruf Al-Qur’an. Berusaha membaca
dengan tajwid & makhraj yg benar. Berwudhu, khusyu’, dan ta’awudz
sblm tilawah.
08 Menjauhi dosa besar Memahami macam-macam dosa besar & konsekuensinya.
Tidak durhaka pada orang tua, berzina,
narkoba,miras,membunuh,dll.
09 Memenuhi nadzar Misalnya nadzar lulus UMPTN, juara kelas, dll. Selama tidak
bertentangan dengan kaidah syar’i.
10 Menyebarluaskan salam Minimal kepada sesama anak Rohis & Simpatisan.
11 Menahan anggota tubuh dari segala yang Menjauhi tatto, mencat rambut, kikir gigi, alis, anting bagi putra,
haram cuttec, tidak memakai baju ketat, keharusan menutup aurat, berjilbab
(khusus putri). Juta tidak merokok.
Karakteristik Sekunder
12 Tidak sungkan adzan Khusus putra. Bisa dan mau adzan bila atau tanpa diminta.
13 Bersemangat untuk shalat berjamaah Minimal pada saat ada disekolah (waktu zhuhur & ashar)
14 Bersemangat untuk berjamaah di masjid Idem
15 Qiyamul-Lail minimal sekali sepekan Shalat yuk.
16 Berpuasa sunnat minimal sehari dalam Memahami keutamaan & fiqih berbagai puasa sunnah. Puasa senen
sebulan –kamis.
17 Khusyu dalam membaca Alquran Dengan berwudhu & memperhatikan adab-adabnya.
18 Hafal satu juz Alquran Juz 30
19 Komitmen dengan wirid tilawah harian Sehari minimal 5 halaman rutin.
20 Berdoa pada waktu-waktu utama Mengetahui waktu-waktu yang mustajab. Hafalan doa-doa tertentu.
21 Menutup hari-harinya dengan bertaubat dan Minimal zikir istighfar dan taubat setiap habis sholat fardhu.
beristighfar Menghafal doa sayyidul istighfar.
22 Berniat pada setiap melakukan perbuatan Memahami makna Ibadah yang syamilah. Berusaha meniatkan
segenap perbuatannya sebagai ibadah.
23 Merutinkan dzikir pagi hari Punya buku ma’tsurot sughro & mempraktekkannya. Membiasakan
sholat dhuha.
24 Merutinkan dzikir sore hari Idem
25 Dzikir kepada Allah swt dalam setiap Menghafal lafadz zikrullah dan mengamalkannya. Berusaha
keadaan menghafal ayat-ayat tertentu: hakikat kehidupan dunia, perintah
bersabar, kematian, dsb.
26 Beriktikaf pada bulan Ramadhan, jika Minimal ikut semalam sebagai latihan.
mungkin
27 Mempergunakan siwak Memahami sunnah siwak sebelum shalat dan mempraktekannya.
28 Senantiasa menjaga kondisi Thaharah, jika Dawamul wudhu. Waktu-waktu untuk memperbaharui wudhu
mungkin misalnya: setiap mau berangkat ke sekolah, sewaktu istirahat kelas,
pulang sekolah.
C. MATINUL KHULUQ
No Karakteristik Primer Indikator
01 Tidak takabbur Tidak sombong walaupun kaya, pintar, cantik, tampan, berposisi
tinggi dalam dakwah, dsb. Senantiasa rendah hati & tidak
merendahkan yang dibawahnya. Memahami bahwa kemuliaan
seseorang dilihat dari taqwanya.
02 Tidak Imma'ah (asal ikut, tidak punya Tidak asal ikut trend yang ada: musik, film, dan sejenisnya apabila
prinsip) mengajak kepada kemungkaran dan bertentangan dengan Islam.
Nonton konsernya musik jahili dan sejenisnya. Doyan nonton MTV
dan sejenisnya. Ikutan pacaran, nyontek, nongkrong2, merokok, dsb.
03 Tidak dusta Menghindari nyontek. Awas lho ada malaikat yang ngawasin. Tidak
bolos sekolah tanpa alasan yang jelas.
04 Tidak mencaci maki Tidak suka menghina orang, memberi julukan/laqob.
05 Tidak mengadu domba Antara murid vs murid, murid vs guru, dsb.
06 Tidak Ghibah Tidak suka gossip, baik terhadap sahabat dekat, teman, guru,
selebriti, dsb.
07 Tidak menjadikan orang buruk Nggak nge-gank dengan orang-orang yang berakhlak buruk, kaum
sebagai teman / sahabat hura-hura, hedonis, dan sejenisnya. Boleh sih bergaul bahkan
berdakwah kpd mereka but jg ikut-ikutan ya..
08 Memenuhi janji Hadir liqo tepat waktu. Pinjem buku kudu dikembalikan yahh, apalagi
pinjem mobil..
09 Birrul Walidain Nggak boleh ngomong “Ah/Uh” & sejenisnya. Menghormati dan
mencintainya. Mendoakan dalam setiap shalat fardhu. Tidak
membebani diluar kemampuannya. Membantu tanpa diminta dalam
batas kesanggupannya.
10 Memiliki ghirah (rasa cemburu) pada Berusaha mengajak keluarganya kepada Islam. Sedih bila diantara
keluarganya mereka belum berIslam dengan kaffah apalagi berlumur maksiat.
Ibunya, adik/kakak perempuannya diajak berjilbab. Keluarganya
minimal diajak mengerjakan perkara wajib: sholat fardhu, shoum
ramadhan, dll.
11 Memiliki ghirah (rasa cemburu) pada Bangga menjadi muslim karena keunggulannya. Marah bila Islam
agamanya dihalangi. Semangat berjuang bersama Islam. Bersedia halaqoh di
luar sekolah, dididik lebih lanjut, bergiliran dari rumah ke rumah.
Karakteristik Sekunder
12 Tidak memotong pembicaraan orang Kalho lagi diskusi di kelas, di liqo, rapat kegiatan dll.
lain
13 Tidak mencibir dengan isyarat ”Huuuuuu”. Wah. Jangan ya.
apapun
14 Tidak menghina dan meremehkan Walaupun dia tidak cantik, bodoh, miskin, tapi yang paling mulia
orang lain tetap yang paling taqwa.
15 Menyayangi yang kecil Kelas III menyayangi kelas I & II, Kelas II kepada Kelas I. Tidak
sombong dan senioritas.
16 Menghormati yang besar Kelas I kepada kelas II & III. Kelas II kepada kelas III. Juga hormat
dan santun kepada guru, kepala sekolah, pegawai, dsb.
17 Menundukkan pandangan Jangan suka ngintip, ngelaba dan mengumbar pandangan kepada
lawan jenis.
18 Menyimpan rahasia Kalau ada temen curhat sanggup menyimpan rahasianya.
19 Menutupi dosa orang lain Kalau mengetahui aib atau dosa saudaranya merahasiakannya
tanpa melalaikan kewajiban menasehatinya.
E. MUTSAQAFUL FIKRI
No Karakteristik Primer Indikator
01 Baik dalam membaca dan menulis Rajin belajar dan berusaha berprestasi di sekolah. Kalho bisa
peringkat 10 besar di kelas. Belajar menulis gagasannya.
02 Memperhatikan hukum-hukum Belajar tajwid dan tahsinut tilawah baik via dauroh Qur’an atau
tilawah kegiatan lainnya. Lebih bagus ikut program tahsin Qur’an.
03 Mengkaji marhalah Makkiyah dan Oke deh.
menguasai karakteristinya
04 Mengenal 10 sahabat yang dijamin Oke juga.
masuk surga
05 Mengetahui hukum Thaharah Toleransi terhadap khilafiyah dan mengetahui hukumnya.
06 Mengetahui hukum Shalat Idem
07 Mengetahui hukum Puasa Idem
08 Menyadari adanya peperangan Memahami teori dan kenyataan empirik melalui berita-berita
zionisme terhadap Islam terbaru di berbagai media.
09 Mengetahui ghazwul fikri Mampu memetakan berbagai media ghazwul fikri di sekitar
lingkungan pelajar: song, sex, fashion.
10 Mengetahui organisasi-organisasi Lions Club. Rotary Club. Sejenisnya.
terselubung
11 Mengetahui bahaya pembatasan Mengetahui dampak negatif KB. Tetap proporsional dalam
kelahiran perencanaan kelahiran, agar tetap melahirkan generasi yang
sholeh dan kuat.
12 Berpartisipasi dalam kerja-kerja Aktif dalam kegiatan Rohis, atau on mission dalam OSIS, Ekskul,
jama'i dakwah fardiyah, dsb.
13 Tidak menerima suara-suara miring Segera konfirmasi dan menyiapkan argumentasinya bila ada berita
tentang kita miring (ttg dakwah, jilbab, harokah, dsb).
Karakteristik Sekunder
14 Membaca satu juz tafsir Alquran (juz Tafsir Ibnu Katsir atau tafsur ma’tsur lainnya.
30)
15 Menghafalkan separuh Arba'in (1-20) Hafalin yuk.
16 Menghafalkan 20 hadits pilihan dari Ini juga tinggal dihafal lho..
Riyadhush-Shalihin
17 Membaca sesuatu yang di luar Buku hobi, komputer, agama Islam, manajemen, dsb. Terserah
spesialisasinya 4 jam setiap pekan deh asal positif dan bermanfaat buat kita.
18 Memperluas wawasan diri dengan Surfing di internet cari informasi positif. Ikutan mailing list tertentu.
sarana-sarana baru Memiliki email. Kalho nggak bisa minimal jadi anggota
perpustakaan di sekolah.
19 Menjadi pendengar yang baik Kalho guru lagi mengajar didengarkan dengan seksama, jg
bercanda dan ribut sendiri. Kalho lagi ngaji/liqo juga musti serius
dengerin.
20 Mengemukakan pendapatnya Aktif bertanya bila kurang jelas. Tidak sungkan mengungkapkan
pendapatnya.
F. QAWIYUL JISMI
No Karakteristik Primer Indikator
01 Bersih badan Mandi minimal 2x sehari.
02 Bersih pakaian Pakaian bersih telah dicuci dan seterika. Kalho sudah bau apalagi
kerahnya udah coklat segera dicuci ya..
03 Bersih tempat tinggal Kamar kita juga musti bersih, disapu dan dipel rutin.
04 Komitmen dengan olah raga 2 jam Boleh 2 x sepekan @ 1 jam atau 1 x @ 2 jam. Dianjurkan punya
setiap pekan olah raga spesialisasi atau bela diri.
05 Bangun sebelum fajar Berusaha bangun sebelum azan subuh.
06 Memperhatikan tata cara baca yang Jg baca sambil tiduran apalagi tidur beneran.., lampu kurang
sehat terang, jg terhalang bayangan, dsb.
07 Mencabut diri dari merokok Tidak merokok lagi, kapok deh. Mengetahui dampak buruk
merokok bagi diri dan lingkungan.
Karakteristik Sekunder
08 Komitmen dengan adab makan dan Menggunakan tangan kanan. Makan tidak berdiri
minum sesuai dengan sunnah apalagi sambil berjalan.
09 Tidak berlebihan dalam begadang Misalnya maniak bola setiap dinihari nonton di tv,
sudah nyandu.
10 Menghindari tempat-tempat kotor dan Jangan makan sembarangan di pinggir jalan yang kotor
polusi dan banyak asap polusi. Nanti sakit lho..
11 Menghindari tempat-tempat bencana Jangan lewat daerah banjir, longsor, gempa dsb,
khawatir bencana akan menimpa. Kecuali bertujuan
menolong dengan perangkat yang memadai.
G. MUJAHIDUL LINAFSIHI
No Karakteristik Primer Indikator
01 Menjauhi segala yang haram No drugs, miras, pacaran, nyontek, nonton pornoisme
di vcd, internet, tabloid, dll.
02 Menjauhi tempat-tempat maksiat Tidak ngeceng di mall tanpa tujuan yang jelas dan
positif, nonton konser musik jahili, dance, karaoke,
night club, panti pijat, diskotik, dll.
Muwashafat Sekunder
03 Menjauhi tempat-tempat bermain Main bilyar, dingdong, ketangkasan, dan tempat lain
yang haram yang memenuhi unsur maksiyat.
H. MUNAZHAM FI SYU’UNIHI
No Karakteristik Primer Indikator
01 Tidak menjalin hubungan dengan Lions Club. Rotary Club. MTV. Dsb.
lembaga-lembaga yang menentang
Islam
Muwashafat Sekunder
02 Memperbaiki penampilannya Kalho lagi sekolah pake seragam yang rapih, berkaos
kaki dan bersepatu, baju dimasukin (buat yg pria),
rambut disisir rapih, kalho rambut dan kuku sudah
gondrong harap segera dicukur..
J. NAFI’UN LIGHAIRIHI
No Karakteristik Primer Indikator
01 Melaksanakan hak kedua orang tua Menuruti segenap perintahnya selama batas
kemampuan dan sesuai syariat. Mendoakannya dalam
setiap shalat fardhu. Mengajaknya kepada Islam.
02 Membantu yang membutuhkan Mau membantu murobbi atau kawan pindahan rumah
dengan ikhlas. Menolong korban banjir tanpa disuruh.
03 Memberi petunjuk orang tersesat Mau memberi informasi. Tapi jgn informasi sesat lho..
Muwashafat Sekunder
04 Ikut berpartisipasi dalam Turut bahagia dan mengekspresikannya apabila ada
kegembiraan orang lain mendapatkan nikmat –bukan malah
mendengkinya. Misalnya kawan kita yang lulus
UMPTN, naik kelas, juara kelas, juara lomba kompetisi,
dsb.
05 Menikah dengan pasangan yang Ehm, maksudnya nanti lho kalho sudah siap nikah,
sesuai kudu mengutamakan memilih pasangan yang
sholeh/ah. Memahami pola hubungan pa-pi sebelum
nikah. Meyakini muslim yang baik akan berjodoh
dengan muslimah yang baik pula.
Sembilan
DAKWAH ‘AMMAH
Tips:
Pilihlah waktu kegiatan yang paling sedikit benturan
jadwal dengan kegiatan ekstra kurikuler yang lain.
Buatlah kegiatan yang fun dan menyenangkan. Jangan
melulu ceramah yang membosankan.
Contoh kegiatan : dimulai dengan perkenalan,
presentasi singkat, dilanjutkan mentoring sambil
rujakan.
Buatlah bahan presentasi dan brosur kegiatan dakwah
yang menarik dan atraktif.
Berikan kesan pertama yang menyenangkan.
Tips:
Usahakanlah agar program PHBI dalam setahun dapat
masuk ke dalam Program Kerja Tahunan OSIS
sehingga mendapatkan legalitas formal
pelaksanaannya. Hal ini sangat berguna setidaknya
untuk: (a) mendapatkan anggaran kegiatan dari
sekolah, (b) kepastian izin pelaksanaan, (c) kekuatan
birokrasi untuk memastikan kehadiran para siswa,
guru & karyawan.
Program utama ceramah umum hendaknya dipaketkan
dengan program penunjang seperti : bazar buku,
pameran, perlombaan, pemutaran film, nasyid,
khitanan massal, dsb. Hal ini bertujuan agar (a) nuansa
syiar lebih terasa menyebar ke seluruh sekolah dan (b)
semakin variatifnya sarana dakwah ‘ammah kita.
Libatkanlah pengurus OSIS yang lain (selain Rohis)
dalam kepanitiaan. Demikian pula diberikan peluang
seluas-luasnya bagi para pelajar muslim untuk terlibat
aktif dalam kepanitiaan maupun pembantu umum. Hal
ini secara alamiah akan memperluas simpatisan,
memupuk nilai-nilai ukhuwah, proses internalisasi
nilai-nilai keislaman pada diri mereka dan
menghindari kesan ekslusif sejak dini.
Siapkan kepanitiaan secara baik, tidak mendadak, dan
buatlah perencanaan secara detil. Undanglah alumni
dan guru pembina untuk memberikan masukan-
masukan. Kalau diperlukan buatlah training kecil
manajemen kepanitiaan. Jangan lupakan perangkat-
perangkat yang detil: sound system yang baik, taplak
meja & vas bunga, dokumentasi, meja penerima tamu,
name tag panitia, snack, dsb. Tidak lupa pamflet /
leaflet promosi kegiatan didesain yang menarik dan
disebarkan ke setiap kelas dan mading-mading
sekolah. Buatlah undangan khusus ke setiap guru dan
kepala sekolah. Dan jangan lupa, senantiasa melakukan
konfirmasi kepastian hadir bagi calon penceramah
utama.
Apabila panitia kegiatan mengumpulkan dana dari
para donatur, termasuk donatur orang tua murid,
maka jangan lupa untuk membalasnya dengan surat
ucapan terima kasih & sekedar kado kecil berupa
stiker/buku saku/kaset islami. Hal ini akan memupuk
simpati bagi orang tua dan anaknya (siswa) selain
sarana kita berdakwah secara langsung kepada mereka.
Undanglah penceramah yang baik sedapat mungkin
dengan kriteria: (a) fikroh yang lurus, (b) orasi yang
memikat, (c) dikenal oleh masyarakat. Jangan lupa
untuk mengundangnya jauh hari sebelum pelaksanaan
dan pembicara diberitahu secara umum kondisi
medan/sekolah peserta tablig tersebut.
Buatlah layout ruangan ceramah umum yang apik,
menarik, dekoratif namun efisien. Apabila
memungkinkan jangan sungkan menggunakan
perangkat teknologi penunjang seperti : OHP, slide
projector, hingga komputer multimedia.
Buatlah Lembar Presensi untuk memantau kehadiran
para peserta. Buatlah riset kecil untuk melihat dan
memantau secara spesifik para peserta yang rajin hadir
dengan motivasi yang kuat untuk ditindaklanjuti
dalam proses rekrutmen dakwah khassah.
Tips:
Datalah LSM terkait yang ada di kota kamu.
Dengan berkoordinasi dengan pihak sekolah,
undanglah LSM tersebut untuk mengadakan
penyuluhan dan bahkan survey sederhana di sekolah.
5. Rihlah/Tafakkur Alam
Tips:
Buatlah inventaris sumber daya sekolah yang dapat
digunakan: villa gratis ortu siswa, peralatan olah raga,
kendaraan pribadi, laptop dan printer, LCD projector,
dsb.
Survey lokasi yang akan digunakan untuk
menyesuaikan dengan format acara.
Pastikan lokasi tersebut memiliki keindahan
pemandangan alam, lokasi yang terjangkau, dan syarat
MCK/toilet yang memadai.
Buatlah dokumentasi kegiatan dalam bentuk foto atau
VCD.
Undanglah guru pembina untuk mengisi acara atau
sekaligus rihlah keluarga.
Undang pula alumni untuk mengisi acara atau sekedar
silaturahmi.
Buatlah acara yang berkesan dan muhasabah yang
membekas di jiwa.
6. Olah Raga
Tips:
Libatkan berbagai penerbit dan toko buku dalam
kegiatan bazaar. Mintalah diskon khusus dan bahkan
dana sponsor kegiatan.
Buatlah pelatihan pengadaan bazaar dan pameran
karena menyangkut teknis yang spesifik.
Undang berbagai institusi yang memiliki bahan-bahan
pameran yang berguna.
Libatkan pelajar non-kader untuk menjadi panitia dan
penjaga pameran.
Mintalah kepala sekolah untuk meresmikan pameran.
Buatlah brosur/leaflet khusus yang disebarkan di
kelas-kelas untuk mempromosikan kegiatan ini.
8. Perlombaan
Tips:
Studi banding ke sekolah-sekolah lain atau LSM yang
sudah memiliki bahan-bahan dan pengalaman dalam
mengadakan lomba pelajar.
Dekatilah sponsor-sponsor terkait untuk memberikan
hadiah bagi para pemenang.
Jadikan kegiatan ini sebagai kegiatan kolosal yang
melibatkan seluruh sivitas sekolah.
9. Majalah Dinding
Tips:
Pastikan majalah dinding mendapat lokasi yang
strategis, baik di dalam lingkungan masjid sekolah,
maupun lokasi utama sekolah.
Libatkan seniman-seniman pelajar berbakat untuk
menghias majalah dinding secara kreatif, membuat
karikatur, pemilihan warna dan sebagainya.
Aktif mengumpulkan kliping dari koran dan majalah,
termasuk gambar-gambar ukuran poster yang atraktif.
Angkatlah isu-isu “panas” yang menarik perhatian
publik, misalnya: RUU Sisdiknas, Perang Irak,
Narkoba, dll.
Melibatkan seluruh siswa untuk menulis dan belajar
menyampaikan aspirasi.
Tips:
Lakukan pendekatan dengan guru agama Islam untuk
menjadikan kemampuan membaca Al Qur’an sebagai
prasyarat nilai Agama Islam.
Buatlah pelatihan bagi para calon guru pembimbing.
Program ini bisa berdiri sendiri atau disinergikan
dengan program mentoring di sekolah.
Tips:
Upayakanlah keberadaan perpustakaan Islam di
sekolah, walaupun sangat sederhana.
Mintalah bantuan pengadaannya dari pihak sekolah,
alumni, penerbit dan donatur lain untuk menyumbang
buku atau dana.
Kelolalah dengan baik, buat kodifikasi, sistem
informasi peminjaman dan sistem marketing yang
kreatif.
Informasikanlah keberadaaan perpustakaan ini &
daftar buku ke seluruh keluarga besar sekolah secara
tertulis, baik melalui pengumuman di mading, buletin,
dsb.
Kalau perlu pemasaran dilakukan per kelas oleh setiap
ADS kelas ybs. Buatlah statistik peminjam per bulan /
per cawu berdasarkan kelas sebagian bagian dari
parameter perkembangan dakwah di kelas ybs dan
dasar perencanaan strategis.
13. Shalat Jum’at berjamaah
Tips:
Buatlah kurikulum khutbah Jum’at dan jadwal
penceramah selama setahun.
Sediakan buku panduan dan kumpulan materi khutbah
Jum’at sebagai referensi.
Bahan khutbah dapat berubah sesuai dengan situasi
yang berkembang. Misalnya: kasus Perang Irak, RUU
Sisdiknas, dll.
Tips:
Buatlah rental VCD di sekolah, dan sinergikan dengan
program perpustakaan Islam.
Pengelolaan rental VCD dapat bekerjasama dengan
pihak luar sekolah/pengusaha VCD rental tersebut.
Pemasaran dapat menggunakan jaringan setiap kelas.
Tips:
Undanglah para alumni yang berprestasi dan kuliah di
kampus-kampus ternama/bahkan dari perguruan
tinggi luar negeri untuk memberikan kiat suksesnya
menembus perguruan tinggi.
Undanglah beberapa jurusan favorit di PTN untuk
mengadakan workshop secara langsung di sekolah
kita.
Berikan bimbingan dan penyuluhan untuk memilih
jurusan yang tepat.
Tips:
Pastikan jadwal yang tepat untuk mengadakan try out
SPMB dengan memperhitungkan jadwal ebtanas,
SPMB dan liburan sekolah.
Lakukan kerjasama dengan bimbingan belajar terdekat
untuk pengadaan soal dan sistem koreksi.
Libatkan alumni untuk memberikan masukan dan
membantu menjadi pengawas ujian.
Buatlah dan distribusikan tips singkat menghadapi
ujian SPMB, dengan muatan moral dan iman yang
cukup kental, termasuk seruan untuk banyak berdoa
dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Tips:
Buatlah inventarisasi kebutuhan skill yang dibutuhkan
oleh para pelajar.
Konsultasikan dengan alumni, atau LSM terkait yang
memiliki kompetensi dan sumber daya untuk
melatihnya.
Ajukan kegiatan-kegiatan ini sebagai program tahunan
Rohis OSIS untuk mendapatkan dukungan dari pihak
sekolah.
Buatlah studi banding dan pelatihan yang diadakan
sekolah lain yang sudah mapan.
Tips:
Jajakilah kemungkinan mengadakan pengajian guru
dengan melihat kondisi yang berkembang.
Konsultasikan dengan guru Agama Islam untuk
mendiskusikan peluang dan format kegiatan.
Tawarkan diri kita untuk menjadi fasilitator kegiatan
ini : panitia operasional, penghubung
pembicara/ustadz, dsb.
Tips:
Informasikan selalu kegiatan-kegiatan demonstrasi
dunia Islam. Misalnya : Demo sejuta ummat
menentang Invasi ke Irak.
Lakukan pematangan isu ke publik dengan memuat
secara berkala info dunia Islam di majalah dinding,
buletin dan berbagai media dakwah lainnya.
Tugas:
1. Buatlah program kerja Rohis kamu dalam satu tahun!
2. Tentukan indikator keberhasilan untuk setiap program
kerja tersebut!
3. Buatlah kategori program-program tersebut
berdasarkan sasaran yang hendak dicapai.
Sepuluh,
MODEL PENGORGANISASIAN ROHIS
MODEL PENGORGANISASIAN
1. Dewan Pembina
2. Majelis Pertimbangan
4. Bidang-bidang
a. Bidang Kaderisasi
b. Bidang Pelatihan
c. Bidang Dakwah
o Sie Publikasi
o Sie Dokumentasi
o Sie Hubungan Alumni
o Sie Perwakilan Kelas
o Sie Hubungan Guru (Sekolah)
f. Bidang Pendidikan
g. Bidang Perpustakaan
Bidang ini khusus mengelola program
perpustakaan masjid yang merupakan mata air
pengetahuan Islam dan penyebaran fikroh itu
sendiri. Terdiri dari beberapa seksi:
o Sie Kebersihan
o Sie Inventaris
o Sie Transportasi
Tugas:
1. Gambarkanlah struktur organisasi dakwah di sekolah
kamu.
2. Berapakah jumlah orang pengurus dalam organisasi
tersebut?
3. Bagaimana strategi penglibatan siswa baru dan
simpatisan dakwah?
Sebelas
TAHAPAN, PARAMETER, DAN STRATEGI
2. Tahap Pertumbuhan.
Mulai tumbuhnya kuantitas dan kualitas kader
sebagai penggerak utama roda dakwah.
3. Tahap Pematangan.
Pertumbuhan kader dakwah dan simpatisan yang
massal, disertai dan kematangan potensi dan
aktualisasi.
4. Tahap Perluasan.
Ekspansi dakwah ke berbagai segmen non-siswa dan
sekolah tetangga.
Pertumbuhan kader
Fase mulai terbentuknya Mulai tumbuhnya Ekspansi dakwah ke
dakwah dan simpatisan
Pengertian embrio dakwah di suatu kuantitas dan kualitas berbagai segmen non-
yang massal, disertai dan
sekolah. kader sebagai penggerak siswa dan sekolah
kematangan potensi dan
utama roda dakwah. tetangga.
aktualisasi.
Pertumbuhan kader
Terbentuknya minimal 1 Pertumbuhan kader Pertumbuhan kader
Dakwah menjadi 10 % dari
kelompok mentoring menjadi 15 % dari menjadi 20 % dari
Khashshah jumlah siswa muslim.
atau halaqah tarbiyah. jumlah siswa muslim. jumlah siswa muslim.
Kualitas kader terjaga.
PARAMETER
Kontunyuitas
pengelolaan lembaga
Mulai perluasan dakwah formal kesiswaan.
pada lembaga-lembaga Mulai terlihat
formal siswa: OSIS, fenomena kultur yang Tumbuhnya
Dakwah Mulai tumbuhnya ekstra kurikuler, dsb. Islami dalam sekolah: Simpatisan menjadi
Ammah Simpatisan. Tumbuhnya Simpatisan maraknya jilbab, 60 % dari jumlah
menjadi 20 % dari jumlah salam, shalat ODS.
Obyek Dakwah Sekolah berjama’ah, kegiatan
(ODS) Siswa. Islam dll.
Turunnya kuantitas
dan kualitas
demoralisasi di
sekolah.
Tumbuhnya
Simpatisan menjadi
40 % dari jumlah
ODS.
Rata-rata ADS Siswa Rata-rata ADS Siswa
Rata-rata ADS Siswa memiliki rangking 15 memiliki rangking 15
memiliki rangking 20 besar di kelasnya besar di kelasnya
besar di kelasnya masing-masing. masing-masing.
masing-masing. ADS Siswa dan ADS Siswa
ADS Siswa dan Simpatisan mendominasi 10
ADS Siswa tidak Simpatisan mulai mendominasi 10 besar di kelas masing-
Kualitas meremehkan kualitas mendominasi 10 besar di besar di kelas masing- masing dan di tingkat
Akademis akademisnya. kelas masing-masing. masing dan di tingkat sekolah.
Untuk SMU unggulan sekolah. Untuk SMU unggulan
pemerintah, 40 % dari Untuk SMU unggulan pemerintah, 60 % dari
ADS Siswa berhasil lulus pemerintah, 50 % dari ADS Siswa berhasil
memasuki Perguruan ADS Siswa berhasil lulus memasuki
Tinggi Negeri (PTN). lulus memasuki Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Negeri (PTN).
Otimalisasi pengelolaan
Regenerasi yang kuat
Pengelola Rohis OSIS dan Masjid Regenerasi yang kuat.
Rohis atau masjid di setiap angkatan.
Dakwah Sekolah. Database yang
sekolah mulai terkelola. Organisasi alumni
Sekolah Syuro dakwah yang lengkap dan akurat.
yang kuat.
melibatkan berbagai
unsur dakwah terkait
mulai difungsikan,
termasuk ADS alumni,
siswa, guru, murobbi.
Mulai matangnya
Mulai ekspansi dakwah kepada SLTP
dakwah kepada SLTP atau SLTA sekitarnya.
Ekspansi atau SLTA sekitarnya Semakin efektifnya
- -
Dakwah sebagai embrio- ekspansi dakwah ke
embrio sekolah guru, kepala sekolah,
binaan. orang tua, pelajar
sekitar, dsb.
STRATEGI UMUM
Tips:
- Percepat akselarasi kualitas kader kelas III untuk
menjadi murobbi dan penasehat pengurus Rohis
sehingga dapat mengatasi secara langsung
keterbatasan alumni.
- Lakukan pengkaderan terhadap kalangan guru
sehingga mereka akan menjadi aktifis dakwah
sekolah yang permanen karena umumnya mereka
bertugas di sekolah tersebut dalam waktu yang lama
– belasan hingga puluhan tahun.
- Perluas keterlibatan LSM dakwah sekolah setempat
agar terjamin kontinyuitas pembinaan dan pelatihan
yang bermutu.
- Buka peluang alumni angkatan ‘tua’ untuk back to
school. Alumni yang sudah tamat kuliah dan bekerja
seringkali lebih berpeluang aktif kembali di sekolah
daripada mahasiswa.
Tips:
- Upayakan setiap kegiatan dakwah yang dilakukan
bersifat formal dan diselenggarakan oleh lembaga
formal seperti Rohis, lembaga alumni atau LSM.
- Hindari perilaku yang ekslusif, ekstrim, berlebih-
lebihan apalagi mudah memvonis. Tunjukkanlah
sikap yang terbuka, ramah, memudahkan dan
simpatik.
- Tebarlah senyum dan salam kepada siapa saja,
termasuk guru dan kepala sekolah.
- Carilah kesempatan untuk dapat bersilaturahmi
secara khusus kepada guru atau kepala sekolah.
- Tunjukkanlah prestasi belajar yang cemerlang,
sehingga justru menimbulkan simpati dan
dukungan dari pihak sekolah.
- Libatkanlah sebanyak mungkin pelajar non-Rohis
dalam kegiatan-kegiatan keislaman.
- Buatlah kegiatan-kegiatan dakwah yang lebih
variatif bahkan bernuansa umum seperti pelatihan
manajemen, outbound training, try out UMPTN,
dsb. Bukankah kegiatan-kegiatan itu juga
berorientasi kepada pencapatan sasaran dakwah
sekolah?
Tips:
- Segera bersyukur kepada Allah Swt atas karunia
diterima di perguruan tinggi. Perbaikilah ibadahmu
dan semakin taatlah kepada perintah Allah.
- Berterimakasihlah kepada orang tua, guru dan
teman-teman yang turut serta membantu
keberhasilan ini.
- Segera lapor diri kepada administrasi sekolah dan
juga pengurus Rohis agar dimasukkan kedalam
database alumni yang diterima di perguruan tinggi.
Buatlah publikasi di majalah dinding tentang daftar
alumni Rohis yang berhasil masuk perguruan tinggi
favorit.
- Jagalah perasaan teman-teman kita yang belum
beruntung diberi kesempatan kuliah di perguruan
tinggi idaman. Janganlah mengumbar kegembiraan
apalagi di hadapan mereka. Hiburlah dan besarkan
hati mereka. Selalu saja ada kebaikan Allah dibalik
setiap musibah yang datang.
- Segera lapor diri kepada kakak-kakak kelas di
kampusnya bahwa mereka adalah aktifis dakwah
sekolah. Dengan demikian memudahkan kakak-
kakak aktifis dakwah kampus untuk melakukan
pendataan dan penglibatan dalam berbagai
kegiatan.
- Jangan lupa untuk segera belajar yang rajin agar
sukses pula di kampus. Jangan terlalu lama terlena
dalam kegembiraan dan melupakan kewajibannya
yang baru.
- Upayakan kemungkinan untuk tetap dapat
beraktifitas dalam dakwah sekolah setidaknya
dalam 2 tahun pertama.
Tips:
- Upayakan penggalangan dana mandiri dari sumber
tetap alumni, pengurus rohis, para siswa dan orang
tua. Misalnya membuat kartu infaq bulanan, tromol
jum’at di masjid sekolah, dsb. Buatlah laporan
berkala yang transparan dan professional untuk
meningkatkan kepercayaan para donatur.
- Berdayakan peluang bisnis yang ada: penjualan
kaset nasyid, majalah dan buletin, tiket pertunjukan,
dll.
- Upayakan penggalangan potensi sumber daya dari
luar pengurus Rohis. Mintalah bantuan pembina
Rohis atau guru agama Islam untuk mendata para
siswa yang memiliki villa gratis, kendaraan yang
dapat digunakan, dsb.
- Sedapat mungkin menggunakan fasilitas fisik
sekolah yang ada: ruang-ruang kelas, masjid
sekolah, lapangan olah raga, taman, dsb.
Tips:
- Senantiasa menjaga hati dan pandangan.
- Terapkanlah adab-adab Islam dalam pergaulan.
- Segera komunikasikan dengan Allah dalam shalat
malam kita bila benalu cinta mulai meradang.
- Istighfar dan taubat adalah senjata ampuh dalam
menjaga keikhlasan.
- Juga komunikasikan dengan sahabat-sahabat
terdekat, alumni ataupun murobbi kita yang
sekiranya dapat menasehati dan memberi jalan
keluar. Ingat, fitnah wanita adalah bahaya klasik
sejak zaman nabi Adam as hingga hari kiamat kelak.
Bukankah pembunuhan Habil oleh Qabil –keduanya
putera nabi Adam as- disebabkan oleh
permasalahan wanita?
Tips:
- Cobalah buka pintu silaturahmi dan komunikasi.
- Berkunjunglah ke rumahnya dan bawalah sekedar
oleh-oleh untuk anggota keluarganya.
- Libatkanlah mereka dalam perencanaan dakwah
kita.
- Akomodasi mereka dalam struktur organisasi kita.
- Hargai mereka sebagai penasehat kita, bukan malah
sebagai rival dakwah kita.
- Ajaklah mereka dalam setiap event dakwah kita
yang utama. Mintalah nasihat dan evaluasinya
terhadap kegiatan tersebut.
Tips:
- Kembangkan sikap saling berlomba-lomba dalam
kebajikan.
- Jangan saling memvonis. Kita adalah da’i bukan
penghujat.
- Belajarlah secara obyektif tentang berbagai sejarah,
akar pemikiran dan perbandingan pola gerakan
antar harokah yang ada. Keyakinan terhadap
kelompok harus didasari rasionalitas dan
obyektifitas.
- Kembangkan sikap dialogis. Carilah persamaannya
daripada perbedaannya.
- Jalin kedekatan secara pribadi, rajin silaturahmi dan
tunjukkan sikap bersahabat dan simpatik.
- Berilah teladan dalam perbuatan daripada
menghabiskan waktu berdebat tanpa juntrungan.
DEMAM INQILAB
Tips:
- Selalu melakukan evaluasi (mutaba’ah) atas
perkembangan sikap-sikap mereka setelah
mengikuti tarbiyah. Evaluasi ini dapat dilakukan
dengan menanyakan perkembangan sikapnya
kepada orang yang dekat dengannya atau
keluarganya, selain juga dengan melihat langsung
dari diri si mutarobbi.
- Memahamkan mereka tentang cara bersikap yang
benar dan bijak terhadap lingkungan keluarga dan
mayarakat. Seorang murobbi harus mengenalkan
pentingnya lingkungan (bi’ah) islami bagi
pembentukan kepribadian mutarobbi. Namun, hal
ini pun harus diimbangi dengan pengenalan atas
realitas hidup, yang seringkali -atau malah sama
sekali- tidak mencerminkan lingkungan yang islami.
Mutarobbi pelajar ini mendapat penekanan
pentingnya lingkungan yang baik, tetapi juga dilatih
untuk peduli melakukan perbaikan pada
lingkungan yang tidak baik (tidak islami).
- Mengimbangi materi-materi yang bersifat
memompa militansi dengan materi-materi
hubungan manusia dengan manusia
(hablumminannaas), misalnya berbakti pada orang
tua (birul walidain). Dengan pengimbangan ini
diharapkan seorang mutarobbi dapat bersikap
proporsional dalam menghadapi realitas hidupnya.
- Melakukan pendekatan personal dan pengarahan
(taujih) khusus tentang tarbiyah itu sendiri dan
tentang kearifan bersikap. Langkah ini dilakukan
untuk mutarobbi yang menunjukkan gejala demam
inqilab yang relatif parah.
- Untuk kasus-kasus yang sampai ke tingkat
konfrontasi dengan orang tua, sebaiknya murobbi
membangun komunikasi dan kerjasama dengan
orang tua mutarobbi sehingga dapat dilakukan
terapi yang lebih terarah. Langkah ini juga menjadi
upaya menghindari munculnya persepsi yang salah
tentang tarbiyah, baik dalam pandangan orang tua
maupun masyarakat umum. Hal ini dapat
dimaklumi karena munculnya berita dan sikap yang
‘aneh’ pada diri mutarobbi pelajar akan lebih mudah
tersebar ke lingkungan sekitarnya.
Tugas:
1. Buatlah inventarisasi permasalahan dakwah yang
sering terjadi di sekolah kamu.
2. Buatlah urutan prioritas permasalahan berdasarkan
urutan jumlah kejadian yang paling sering
terjadi/berulang.
3. Analisa penyebabnya dan diskusikan solusinya.
4. Rekomendasikan temuan solusi tersebut kepada
pengurus Rohis yang masih aktif untuk dijadikan
program kerja yang penting.
Tiga Belas,
DAKWAH SEKOLAH IN ACTION
Tahap Pertumbuhan
Pada tahun 1990, saat menjelang kenaikan ke
kelas II, saya ditunjuk menjadi ketua panitia Tafakkur
Alam (TA). Ini adalah kegiatan baru dan ide yang
kreatif memecah kebekuan dan kejenuhan program-
program dakwah yang selama ini ada. Kegiatan TA
pada waktu itu betul-betul “tafakkur alam” yang
sesungguhnya; berkemah di lereng gunung, medan
yang terjal, kabut yang tebal dan –tentu saja- air terjun
yang indah. Lokasi yang dipilih adalah Curug Nangka,
sebuah lereng air terjun di sebuah Gunung di Bogor,
Jawa Barat. Walhasil, kegiatan ini banyak menyedot
minat para peserta yang sebelumnya tidak begitu
berminat dengan kegiatan dakwah.
Pada hari yang ditentukan, berangkatlah kami
menuju tempat yang ditentukan. Dengan menggunakan
bus Metromini kami berangkat dari halaman sekolah.
Karena peserta membludak, maka banyak yang berdiri
tidak kebagian tempat duduk. Bus tersebut –dulu
masih beratap pendek- tentu saja sangat “nyaman” bagi
peserta yang berdiri karena harus membungkuk berjam-
jam..
Karena jarak yang jauh dan medan yang terjal,
akhirnya kami tiba malam hari -sangat terlambat dari
yang ditentukan. Itupun masih harus berjalan kaki
sekitar 1 jam lagi menuju lokasi perkemahan, mendaki
di tengah rintik hujan, jalan becek dan curam, serta di
kegelapan malam. Letih, capek, dingin, lapar dan mual
mulai dirasakan peserta –terutama para wanita. Wah..,
betul-betul perjalanan yang melelahkan..
Kabut yang tebal dan udara yang dingin
menusuk tulang masih pekat menyelimuti kami di
keheningan dini hari. Taburan gugusan bintang-bintang
di langit yang cerah dan amat indah, ditingkahi dengan
berbagai bunyi-bunyian zikir serangga-serangga
gunung menambah khidmat tahajjud kami. Ya Allah..,
betapa kecil dan kerdilnya hamba-Mu ini di tengah
lautan ciptaan-Mu yang amat hebat dan luas.
“(Dia) yang telah menciptakan 7 lapis langit
bertingkat-tingkat. Engkau tidak akan mendapati dari
ciptaaan Ar-Rahman itu sesuatu yang cacat..” (Al Mulk : 3)
“Apakah kalian lebih sulit penciptaannya dari pada
langit? Padahal langit telah kami tegakkan.” (An Nazi’at:27).
Betapa lalai dan sombongnya kami dalam
kesibukan dunia hingga melalaikan dzikir dan taat
kepada-Mu selama ini. Tanpa terasa, air mata menitik.
Semakin lama semakin deras membasahi pipi dan
sajadah tempat bersujud. Jiwa menengadah ke langit,
memohon ampun dan taubat-Nya yang amat luas tidak
terbatas.
Wahai Allah Pemilik segala dan Penguasa jagad raya.
Dosa-dosa kami amatlah banyak bagaikan pasir di pantai dan
taburan bintang yang tiada terbilang. Dengan kasih sayang-
Mu, hamba memohon ampunan dari-Mu yang amat luas
tidak terbatas….
Hawa sejuk kerinduan dan kecintaan merasuki
jiwa secara perlahan. Menumbuhkan keimanan dan
menepiskan kepalsuan. Menyalakan keberanian dan
membuang kepengecutan. Sinar hidayah yang terang
benderang baru saja mengusir awan gelap kejahiliyahan
….
Sebenarnya, kegiatan TA ini cenderung gagal
bila dilihat dari pencapaian target-target materi dan
mata acara kegiatan yang telah disusun. Betapa tidak,
baru semenit kegiatan mentoring di pinggir atau batu-
batuan sungai yang indah langsung bubar gara-gara
mulai banyak pendaki gunung yang lain –laki dan
perempuan- tanpa sungkan membuka baju dan mandi
di sungai. Astaghfirullahal ‘adzim.
Ceramah hanya berhasil ba’da subuh.
Sedangkan siang harinya tenda diguyur hujan lebat.
Belum lagi minimnya sarana MCK (mandi, cuci dan
kakus), karena tidak disediakan khusus, kecuali di
sungai yang serba terbuka tadi. Wah…
Namun, rupanya alam secara alami telah
mentarbiyah kami. Mengajarkan banyak hal tentang
hakikat kehidupan dan perjuangan tanpa harus
memberikan materi di papan tulis yang lama dan
panjang-panjang. Jauhnya perjalanan, sulit dan terjalnya
medan, beratnya perlengkapan, hawa dingin bahkan
hujan yang menusuk tulang, pengorbanan waktu dan
uang, hingga pelajaran dari keheningan malam adalah
pelajaran yang lebih mahal dan berkesan.
Walhasil, pengalaman TA pertama ini juga
membuat kami semakin kompak dan solid dalam ber-
‘amal jama’i di sekolah. Kami merasakan bahwa
kegiatan baru ini betul-betul efektif membina jiwa dan
ukhuwah islamiyah. Sejak saat itu, kegiatan Tafakkur
Alam adalah kegiatan primadona kami khususnya
dalam mengkader para calon-calon aktifis dakwah
sekolah yang sangat efektif.
Kegiatan TA berikutnya semakin menarik dan
variatif dan –tentu saja lebih nyaman, karena kita mulai
menggunakan villa-villa yang banyak bertebaran di
jalur Puncak, Jawa Barat. Bayangkan, villa-villa yang
dahulu identik dengan hunian elit dan berbau maksiyat,
sekarang berubah menjadi tempat favorit pengajian-
pengajian. Ceramah agama, hiking, pemutaran film,
nasyid, games, mentoring, olah raga, hingga
muhasabah. Subhanallah.
Maka, pertumbuhan jumlah kader semakin pesat
di angkatan-angkatan berikutnya. Pertumbuhan
kuantitas ini pun dapat diimbangi pula dengan
perkembangan kualitasnya melalui perangkat tarbiyah
yang intensif yang dilakukan oleh para alumni. Hal ini
bisa dilihat dari kemandirian dan kreatifitas mereka
dalam melakukan berbagai manuver dakwah sekolah.
Mulai dari dakwah fardiyah, aktif sebagai pengurus
rohis, menjual majalah-majalah Islam atau bulletin
gratis, hingga yang paling fenomenal dan inovatif :
Pengajian Kelas!
Ya, Pengajian Kelas (PK) adalah kegiatan favorit
kami berikutnya setelah TA. Bayangkan, para aktifis
dakwah sekolah secara serentak berinisiatif mendorong
teman-teman sekelasnya mengadakan pengajian
sepekan sekali di kelasnya sendiri. Mula-mula program
ini tentu saja ditanggapi dengan ragu. Namun,
semangat yang tinggi dan niat yang suci membuat
kegiatan ini cukup sukses ditanggapi para peserta.
Bayangkan, setiap kelas sepekan sekali mengadakan
pengajian kelas secara mandiri. Yang lebih hebat lagi,
pengisi materi adalah teman-teman sekelasnya sendiri
para aktifis dakwah sekolah!
Tentu saja reaksi positif ini tidaklah datang
dengan tiba-tiba. Bukanlah kebetulan bila pada
umumnya para aktifis dakwah itu adalah para jagoan
akademis dan mendominasi 10 besar di kelasnya
masing-masing. Jadi, ajakan mereka mendapat
sambutan karena mereka adalah figur yang disegani :
jujur, berakhlak mulia, berjiwa kepemimpinan dan …
pintar.
Maka, mulailah terjadi gelombang pertumbuhan
kader dan simpatisan sekaligus. Jilbab mulai marak.
Ucapan salam menjadi budaya. Dakwah mulai menjadi
kebutuhan bersama bahkan bagi para pegawai, guru
dan kepala sekolah.
Tugas:
1. Buatlah karangan minimal 1 halaman ukuran A-4,
yang bercerita tentang kisah dakwah sekolah yang
sangat berkesan bagi kamu (pengalaman pribadi).
2. Apabila berkenan, kamu dapat mengirimkannya ke
penulis via nugrohow_2000@yahoo.com, untuk
suatu saat dipublikasikan di media-media yang
relevan. Mudah-mudahan kawan-kawan di tempat
lain dapat menarik manfaat dari pengalaman kamu.
Empat Belas,
MEMBENINGKAN HATI,
MEMBANGUN GENERASI
MEMBENINGKAN HATI
MEMBANGUN GENERASI
Seruan dakwah yang lahir dari hati-hati da’i
yang suci, sangat mudah diterima oleh pemuda-
pemuda yang juga berjiwa bersih dan belum banyak
terkontaminasi kecenderungan pragmatis dan ideologis.
Itulah kenyataan sejarah, dimana dakwah selalu
didukung oleh para pemuda. Inilah awal perubahan
besar.
Kalau kita menginginkan perubahan besar di
negeri ini, maka rubahlah generasi muda kita.
Apabila kita ingin merubah generasi muda kita,
rubahlah diri kita terlebih dahulu.
Oleh karena itu,
Alhamdulillah.
DAFTAR PUSTAKA
Alamat Muatan
http://www31.brinkster.com/exsis Forum Pelajar Islam se-
Cimahi, Jawa Barat
http://www.geocities.com/rohis5 Rohis SMU Negeri 5
Pekanbaru
http://farois.tripod.com Rohis SLTA se-
Surakarta
http://fords.4t.com Forum Dakwah Sekolah
se-Sumatera Selatan
http://rohisna.tripod.com Rohis SMK Negeri 2
Bogor.
http://www.al-uswah.8k.com Rohis SMUN 1 Jogja
http://geocities.com/planetsmuda SMUN 2 Kediri
http://rohis70.tripod.com Rohis SMU Negeri 70
Jakarta
http://rohis89.cjb.net Rohis SMU Negeri 89
Jakarta
http://rohis78.8k.com Rohis SMU Negeri 78
Jakarta
http://roisnews.tripod.com Rohis SMU 3 Surakarta
Alamat Muatan
http://www.iqroclub.org LSM Iqro Club
http://kapmi.tripod.com Kesatuan Aksi Pelajar
Muslim Indonesia
http://www.islamuda.com Buletin dakwah untuk
remaja
http://amalnet.on.to Layanan pembuatan
website gratis untuk
remaja masjid, SKI, dan
organisasi Islami
http://www.narkoba-metro.org/ Narkoba
Alamat Muatan
http://www.pdk.go.id Situs Depdiknas yang
juga memuat kalender
pendidikan, info NEM,
perguruan tinggi,
lembaga kursus, belajar
ke luar negeri,
pendidikan jarak jauh,
universitas terbuka, dll.
http://ebtanas.org Laporan hasil NEM dan
peringkat sekolah.
http://www.pendidikan.net Pusat informasi
pendidikan dan beasiswa
S1, S2, S3 dari dalam
dan luar negeri.
http://www.iptek.net.id Informasi IPTEK dan
beasiswa dari instansi
atau badan pemerintah,
yang berasal dari
negara-negara maju.
http://www.smu-net.com Informasi pendidikan
yang bersifat lokal,
nasional maupun
internasional.
http://www.akademianet.com Seleksi mahasiswa baru,
informasi perguruan
tinggi top, direktori
kampus di dalam dan luar
negeri, SMU online, dsb.
http://www.edupedia.com/eduInd Informasi pendidikan
dan sekolah, termasuk
info program studi
terbaik di Indonesia,
kuliah di luar negeri, dll.
http://www.usembassyjakarta.org Info studi di Amerika
/aminef dan beasiswa.
http://webmahasiswa.hey.to Info beasiswa dan studi
ke luar negri khusus
buat pelajar Indonesia
untuk program
pertukaran mahasiswa,
master maupun doktoral.
D. LAIN-LAIN
Alamat Muatan
http://www.cybernasyid.com Download nasyid. Ada
teks-teks nasyid juga.
http://www.masjid.or.id/link Kumpulan Link Islam
Lengkap dalam dan luar
negeri: Majalah-majalah,
organisasi dakwah, LSM,
Ormas, dsb.
GALERI FOTO: PELAJAR IN ACTION
“Bersatulah Indonesiaku”
Demo pun tak lupa sholat.