You are on page 1of 36

STONIA ELLEN L 20070310084

Definisi
Dermatosis eritromatosa: penyakit kulit yang terutama ditandai dengan adanya eritema dan skuama, yaitu:

Psoariasis

Pitiriasis rosea

Dermatitis seboroik

Eritroderma

Psoriasis merupakan suatu dermatosis yang bersifat kronik residif dengan gambaran klinik yang khas yaitu adanya makula eritematosa, batas tegas, bentuk bulat atau bulat lonjong dengan diatasnya terdapat skuama yang tebal berwarna transparan seperti mika atau putih keabu-abuan, disertai fenomen tetesan lilin, auspitz, kbner, dan pitting nail
ciri khas: - kulit putih > kulit berwarna - pria > wanita - semua usia, umumnya dewasa - tidak menyebabkan kematian
FAKTOR GENETIK orangtua tidak menderita psoriasis resiko 12% salah seorang orangtua menderita psoriasis resiko 34 - 39% berkaitan dengan HLA berdasarkan awitan dikenal dua tipe : o psoriasis tipe I dengan awitan dini bersifat familial o psoriasis tipe II dengan awitan lambat bersifat nonfamilial

PSORIASIS

FAKTOR IMUNOLOGIK defek genetik dapat diekspresikan pada: limfosit T sebukan limfosit T CD4 (lesi matang) dan limfosit T CD8 (lesi baru) penyaji antigen (dermal) eksogen/endogen oleh sel langerhans keratinosit o membutuhkan stimuli dalam aktivasinya o pembentukan epidermis (turn over time) 3-4 hari, kulit normal 27 hari FAKTOR PENCETUS stres psikiks(faktor pencetus utama) infeksi fokal (psoriasis gutata oleh Streptococcus) Trauma (fenomena Kbner) Endokrin (puncak insiden pubertas & menopause, hamil membaik, pascapartus memburuk) gangguan metabolik (hipokalsemia&dialisis) Obat (mengakibabkan residif : beta-adrenergic blocking agents, litium, antimalaria, penghentian mendadak kortikosteroid sistemik) alkohol dan merokok

PATOGENESIS perubahan morfologi & kerusakan sel epidermis pembesaran & pemanjangan papil dermis epidermodermal bertambah luas lapisan bawah stratum spinosum tambah pertumbuhan kulit menjadi cepat masa pertumbuhan kulit menjadi lebih pendek dari normal stratum granulosum tidak berbentuk stratum corneum terjadi parakeratosis (timbulnya inti abnormal) proses pematangan & keratinisasi gagal

HISTOPATOLOGI

Hiperkeratosis penebalan daristratum corneum Parakeratosis adanya inti abnormaldi stratum corneum Akantosis penebalan dari stratum spinosum Papilomatosis papul yang membengkak, memanjang dan menonjol keatas. Sering berbentukgolf stick disebut sebagaibase ball batprosesnya disebutclubbing Mikro abses munro abses yang kecilkecil didalam epidermis dibawah stratum corneum. Akibat perembesan leukosit dari kapiler di bagian atas papul. Proses perembesan ini disebut exocytosis

KULIT NORMAL

PSORIASIS

SUBYEKTIF gatal ringan rasa panas

PREDILEKSI scalp, tengkuk, interskapula, lumbosakral, areola mama, lipatan mama, umbilikus, ekstremitas ekstensor terutama siku & lutut, punggung kaki dekat pergelangan, kuku

UKK bercak-bercak eritem berbatas tegas yg meninggi (plak) dg skuama diatasnya eritema sirkumkrip & merata, stadium penyembuhan eritem di tengah menghilang & hanya terdapat di pinggir lentikular, numular/plakat, dapat berkonfluensi arsinar, sirsinar, polisiklis, geografis

Fenomena a. Fenomena Auspitz : dilakukann kerokan pada lesi sampai skuama habis dikerok sedikit lebih ke dalam lagi maka timbul bintik-bintik perdarahan atau pintpoint bleeding b. Fenomena tetesan lilin (Tallows sign; Kaarvetvlek) : skuama digores dengan vaccinostyl atau pinggir gelas obyek maka terjadi garis putih dan warnanya berubah menjadi keruh seperti tetesan lilin yang digores c. Fenomena Koebner : Fenomena ini tidak khas untuk psoriasis karena fenomena ini dapat timbul pada : liken planus, veruka plana, liken nitidus, dermatitis numularis
If the scales are scratched away from the lesion, they fall of as tiny flakes (Candle sign). If the scale is removed totally, a moist, thin, translucent layer of skin is revealed. The lesion remains dry until this last level is reached (sign of the last Hutchen). If scratching is continued bleeding points appear (Auspitz sign). These bleeding points are thought to be the tips of the dermal papillae.

KELAINAN KUKU khas pitting nail / nail pit (lekukan lekukan miliar) sebesar 50% tidak khas kuku yg keruh, tebal, bagian distal terangkat oleh lapisan tanduk dibawahnya (hiperkeratosis subungual), onikolisis

KELAINAN SENDI jarang terjadi poliartikuler interfalangs distal sendi membesar ankilosis lesi kistik subkorteks terbanyak usia 30 - 50 tahun

Klasifikasi
Menurut ukuran, psoriasis dibedakan menjadi :

punctata (punctiformis) guttata numuler

ukuran lesi milier/titik-titik


ukuran lesi lebih besar daripada punctata yang seperti titik-titik air ukuran lesi numuler seperti logam

Menurut bentuk klinis, psoriasis dibedakan menjadi :


Psoriasis

Vulgaris

Guttate

Inversa/ Fleksural

Eksudativa

Seboroik

Pustulosa

Eritroderma Psoriatik

Pustulosa Palmoplantar (Barber Disease)

Pustulosa Generalisata Akut (von Zumbusch)

Psoriasis Vulgaris
Sinonim : lepra alphos paling lazim didapatkan sehingga disebut vulgaris/tipe plak (bentuk lesinya)
Subjektif kulit yang terkena psoriasis akan

sangat kering, terasa sakit/perih, gatal dan terkelupas Bintik merah plak (bersifat meradang) dengan cepat tertutupi kulit yg berwarna putih keperakan (sel-sel kulit yg mati) terusmenerus terlepas dari kulit terasa sakit / perih, gatal, terkelupas
predileksi : scalp, perbatasan scalp dengan muka, ekstremitas bag. ekstensor terutama siku serta lutut, daerah lumbosakral

Psoriasis Gutata
Bentuk psoriasis ini menyerupai bintik merah kecil pada kulit yang biasanya tidak setebal atau bersisik seperti bercak lesi pada psoriasis plak Timbul sejak anak-anak / remaja dapat terbawa hingga dewasa Kadang timbul secara tiba-tiba dengan/tanpa faktor pencetus seperti infeksi saluran pernafasan atas, infeksi streptococcal, amandel, stress, luka pada kulit dan penggunaan obatobatan tertentu (termasuk anti-malaria dan beta-bloker)bisa tetap ada, walaupun infeksi strep streptococcal telah hilang Bentuk psoriasis ini dapat hilang dengan sendirinya, kadang penderita akan sembuh untuk selamanya, atau sembuh untuk sementara waktu kemudian kambuh kembali sebagai pecahan dari psoriasis plak

dapat diobati dengan moisturizer (eucerin, cetaphil, petroleum jelly) atau obat oles yang lebih kuat

Psoriasis Inversa/Flexural
Tampak sebagai bercak lesi yang sangat merah, ukuran lesi hampir menyerupai ukuran lesi pada psoriasis plak, bercak tersebut tampak licin dan bersinar Psoriasis ini amat mengganggu iritasi disebabkan garukan dan keringat. lokasinya di lipatan kulit dan daerah yang sangat mengganggu bagi penderita yang gemuk & mempunyai lipatan kulit dalam sensitif ketiak, pangkal paha, dibawah payudara, lipatan-lipatan kulit di sekitar kemaluan, panggul
Topikal : -Cream kortikosteroid -Cream Dovonex, coal tar atau anthralin (hati-hati dalam penggunaan iritasi)

Psoriasis Eksudativa
Merupakan kasus yang jarang terjadi
Pada psoriasis ini bentuk kelainannya seperti dermatits akut

Psoriasis Seboroik
merupakan gabungan dari gambaran klinis psoriasis dan dermatitis seboroik UKK : tampak gambaran skuama lunak dan agak berminyak

Psoriasis Pustulosa Palmoplantar (Barber disease)


bersifat kronik & residif mengenai telapak tangan / kaki kelompok-kelompok pustul kecil steril &

dalam, diatas kulit yg eritematosa, dsertai rasa gatal

Psoriasis Pustulosa Generalisata Akut (Von Zumbusch)


faktor provokatif : obat o penghentian kortikosteroid sistemik o penisilin & derivatnya hipokalsemia sinar matahari alkohol stres emosional infeksi bakterial & virus dapat timbul pada penderita yg telah

maupun yg belum pernah menderita psoriasis kulit yg nyeri, hiperalgesia disertai gejala umum (demam, malaise, nausea, anoreksia) plak makin eritematosa timbul plak edematosa dan eritematosa pada kulit yg normal pustul-pustul miliar pada plak tersebut berkonfluensi lake of pus blisters of noninfectious pus kumpulan dari sel darah putih yg bukan merupakan suatu infeksi kultur pus leukositosis (leukosit mencapai 20.000/l)

Psoriasis Eritroderma
dapat disebabkan oleh pengobatan topikal yg terlalu kuat / penyakitnya sendiri yang meluas lesi khas psoriasis tidak nampak karena terdapat eritema dan skuama tebal universal, kadang nampak samar-samar karena lebih eritematosa & ada peninggian sangat berbahaya seluruh kulit penderita menjadi merah matang & bersisik fungsi perlindungan kulit hilang mudah infeksi

Diagnosis Banding
Dermatofitosis; perbedaan dengan psoriasis : dermatofitosis gatal sekali,

pada pemeriksaan sediaan langsung jamur


Sifilis stadium II (psoriasiform eruptivum sifilitika) pada badan, terdapat

pembesaran kgb menyeluruh


Dermatitis seboroik capitis (skuama berminyak & kekuningan) Liken planus papul-papul berwarma merah biru berskuama

Faktor Pencetus
terapi terhadap faktor pencetus dan faktor yang memperberat

timbulnya psoriasis menghilangkan infeksi fokal (gigi geligi, tonsil) psikoterapi untuk menghilangkan tekanan mental (luminal, valium)

Penatalaksanaan
Umum : menghilangkan infeksi fokal dan

psikoterapi untuk menurunkan tekanan mental (faktor pencetus)

preparat ter : o ter kayu (oleum cadini, pix liquida, oleum nisci) o ter batubara (lianthral, liquor carbonis

detergent) o ter fosil (ichtyol)

Topikal
kortikosteroid o muka & daerah lipatan potensi sedang o tubuh & ekstremitas potensi kuat o perbaikan potensi dan frekuensi dikurangi ditranol (antralin) o konsentrasi 0,2% - 0,8% o durasi - jam/hari o penyembuhan 3 minggu o kekurangan mewarnai kulit dan pakaian

biasanya adalah preparat ter kayu & preparat ter


batubara efektifitas preparat ter batubara lebih kuat daripa preparat ter kayu kemungkinan iritasi preparat ter batubara lebih besar dari pada preparat ter kayu kronis preparat ter batubara akut preparat ter kayu konsentrasi 2% - 5% dimulai dengan yang terendah meningkatkan efektifitas penambahan asam salisilat 3% - 5% dalam bentuk salep

Topikal
calciptriol (MC 903) o sintetik vit. D dalam salep / cream o antiproliferasi o perbaikan setelah satu minggu o efek samping 4% - 20% rasa terbakar,

kortikosteroid o mengontrol psoriasis o prednison 30 mg/hari o membaik dosis diturunkan perlahan lahan

eritema, skuamasi tazaroten o molekul retinoid asetilinik topikal o konsentrasi 0,05% - 0,1% o antiproliferasi, antiinflamasi, normalisasi diferensiasi keratinosit o kombinasi steroid topikal potensi sedang kuat mempercepat penyembuhan o efek samping pada 30% kasus gatal, rasa tebakar, eritema

Sistemik

dosis pemeliharaan o penghentian mendadak kekambuhan & psoriasis pustulosa generalisata Dapson o dosis: - 2x100 mg selama 3 minggu - 3x100 mg selama 1 minggu sitostatik o metotreksat o anti mitosis o Dosis - senin minggu I : 2x1 tablet - senin minggu II : 1x1 tablet - selasa minggu II :1x1 tablet - senin minggu III : 1x1 tablet vitamin B 12 1000 mcg suntikan intra-muskular

PUVA
kontra indikasi stadium akut. delsoralen 10mg 2 jam kemudian

berjemur selama jam 4x/minggu penyembuhan 93% dalam 3 - 4 minggu perbaikan dosis dinaikkan menjadi 20 mg, maksimum 30 mg. lesi bertambah / plak menjadi merah terapi sinar dihentikan beri kortikosteroid yang mengandung fluor pemakain lama resiko kanker kulit

PITIRIASIS ROSEA
Sinonim: Penyakit Gilbert, Pityriasis maculata et

circinata

Predileksi : tersebar seluruh tubuh terutama pada

tempat yang tertutup pakaian (badan dan ekstremitas


bagian proksimal)

semua umur, terutama 15 40 tahun insiden pada pria = wanita sering pada cuaca dingin
gatal ringan-berat

erupsi papuloskuamosa akut dg morfologi khas berupa makula eritematosa bulat / lonjong dg diameter terpanjang sesuai dengan lipatan kulit serta ditutupi oleh skuama halus (Herald Patch/ Medalion/ Mother Patch)

secara pasti belum dapat diketahui. diduga disebabkan oleh virus karena penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diobati (self limited disease) selama 6-8 minggu. selain itu juga diduga akibat alergi dan jamur

Gambaran histopatolgi Tidak spesifik. Epidermis spongiosis dan vesikel juga terbentuk parakeratosis (inti pada lapisan kornea)

Kelainan Kulit
lesi inisial berupa herald patch / medallion / mother patch lesi berikutnya timbul 4-10 hari setelah lesi pertama dg gambaran

yg khas, seperti lesi pertama tapi lebih kecil, susunannya sejajar dg costa pohon cemara christmas tree

Kriteria Diagnosis
Lesi berbentuk bulat atau bulat lonjong dengan sumbu panjang

mengikuti garis lipatan kulit, eritem, tepi meninggi dan tertutup skuama halus Adanya herald patch Distribusi menyerupai pohon cemara DD : Psoariasis, Sifilis stadium ll, Dermatitis seboroik, Tinea korporis

Terapi
Umum : self limited disease

Topikal
- Bedak kocok yang mengandung asam salisilat

Prognosis
baik dapat sembuh spontan dalam waktu 3 8 minggu

2%/mentol 1%
- Kortikosteroid krim hidrokortison 1%
Sistemik Antigatal (antihistamin) seperti klortrime 3x1 tablet

Roborantia (vitamin B12) 1000mg/hari

Dermatitis Seboroik
Sinonim : seborrheic eczema, dermatitis seboroidhes

peradangan kulit yg mengenai daerah yg banyak mengandung kelenjar sebasea

dewasa insiden pada pria > wanita iklim dingin konsumsi lemak / alkohol

gatal rambut rontok

aktivitas kelenjar sebasea yang meningkat, invasi pityrosporum ovale skuama kering (pityriasis sicca) skuama berminyak (pityriasis oleosa/pityriasis steatoides)

Makula eritematosa

ditutup papulmiliar batas tak tegas, sekuama halus putih berminyak, kadang ada erosi dengan krusta kering kekuningan

pemeriksaan mikroflora dari kulit kepala untuk melihat adanya phitysporeum ovale
Capitis, Sclap ,Facciei (alis, nasolabial, dagu, telinga) corporis (presternal dan interskapula)

intertrigo (aksila, lipat paha, inframama, glutea)

Dermatitis Seboroik Capitis


Terutama pada bayi dan anak Lokasi : terutama daerah scalp dapat meluas ke dahi dan daerah retro-aurikularis Bila meluas ke dahi disebut corona seborrhoe

Dermatitis Seboroik Faciei


Lokasi : alis, belakang telinga, lipatan nasolabial, dagu. Daerah alis disertai Blefaritis marginalis. Daerah dagu (laki-laki) jika disertai folkulitis disebut sycosis barbae. UUK : macula eritematosa dengan di atas terdapat skuama yang banyak dan berwarna kekuningan.

Dermatitis Seboroik Corporis et Intertrigo


Corporis : sering di daerah presternal dan interskapula Intertrigo : aksila, infra-mama, umbilikus, lipat paha, glutea

Diagnosa Banding
Psoriasis:skuama kasar,putih,mengkilat,berlapis-lapis,tidak berminyak Pitriasis Rosea:Skuama halus,tidak berminya,sumbu panjang lesi sejajar dengan garis lipat kulit. Tinea Capitis:Biasnay tampak bercak-bercak botak dengan abses yang dalam,rambut putus-putus dan mudah lepas Tinea barbae:pada daerah jenggot,berupa papul-papul menyerupai folikulitisyang dalam.

Terapi
Terapi Umum : diet rendah lemak dan karbohidrat, higiene diperbaiki, menekan emosi Terapi medikamentosa: o Tergantung lokasi dan berat penyakit o Kepala : shampo Selenium Sulfida 2,5%, Seng Piritionat, Sulfur Presipitatum 4-10% digunakan 2-3 x seminggu o Muka dan badan : losio Kummerfeldi o Dpt ditambahkan krim hidrokortison 2,5% o Infeksi sekunder : krim/salep kloramfenikol 2% atau tetrasiklin 3% Pengobatan sistemik o Vitamin B kompleks o Kortikosteroid dan antibiotik diberikan pada keadaan akut dan berat

Dermatitis Eksfoliativa
Sinonim: Eritroderma, Pitiriasis rubra herba

dermatosis yang ditandai oleh adanya eritema pada seluruh / hampir seluruh permukaan kulit, yg disertai skuama diatasnya
Etiologi :

1. Penyakit kulit yang meluas Psoriasis, Dermatitis seboroika,

Dermatitis atopik, dermatitis kontak, pitiriasis rubra pilaris, pemfigus foliaseus

2. Penyakit sistemik Leukimia, Limfoma, Mikosis fungoide

sezarys syndrome
3. Alergi obat Arsen, fenobarbital, penisilin, sulfonamid, fenitoin

Manifestasi Klinis
Kelainan utama : eritema luas, difus pada

seluruh / hampir seluruh tubuh dg squama halus /kasar di atasnya


Gejala subyektif : rasa gatal, rasa dingin Gejala obyektif : adanya eritema pada seluruh

Kelainan kulit dengan skuama khas

atau hampir seluruh permukaan kulit dgn skuama di atasnya, sering ditemukan alopesia dan ektropion

Diagnosis Banding
1.

Eksantema skarlatiniformis / morbiliformis akibat bakteri, virus eritemnya


tidak difus, biasanya akut

2.

Eritroderma akibat dermatosis luas, penyakit sistemik & keganasan : biasanya kronik dan terdapat kelainan primer

3.

Skabies Norwegia Eritroderma + Sarcoptes scabiei (+)

Terapi
Umum : cari penyakit yang mendasarinya pengobatan terhadap penyakit

tersebut
Kortikosteroid:
prednison 30-40 mg/hari, kemudian dilakukan tappering off bila > 2 minggu perlu disertai ACTH untuk mencegah supresi kelenjar adrenal &

suprarenal KCL 2x500mg/hari diet tinggi kalori dan tinggi protein

Antibiotik bila terdapat infeksi sekunder

You might also like