You are on page 1of 9

Hipertropi

Anatomi

Prostat

Prostat adalah organ genetalia laki-laki yang terletak disebelah inferior buli buli dan membungkus uretra posterior,bentuknya seperti buah kenari dengan berat pada orang dewasa +/- 20 gr. Pertumbuhan jaringan ini sangat tergantung pada hormon testeron ,sel-sel prostat akan dirubah menjadi dehidrotestosteron (DHT) dengan bantuan enzim alfa reduktase.DHT akan memacu m-RNA kel prostat untuk mensintesis protein sehingga terjadi pertumbuhan kel prostat.

Testosteron
alfa Re duktase

Dehidrotestoteron

Pendahuluan

Ada 2 hal yang dijumpai pada prostat yang memerlukan pemikiran yaitu: Pembesaran yang Benigna Pembesaran yang Carcinoma Pembesaran yang benigna dapat mengakibatkan uretra pars prostatika bertambah panjang dan berkelok-kelok dan lobus medianus yang bertambah besar dan bulat serta menghalangi meatus urynary internus pada bagian posterior ia dapat berfungsi sebagai klep yang berbentuk bola sehngga terjadi obstruksi dari urine. Pada obstruksi prostat terjadi ikatan otot yang menebal yang menimbulkan trabekulasi daerah sekitar ini membentuk kantong membesar menjadi divertikel. Tekanan kembali dari ureter dapat mengakibatkan hidronefrose yang progresif.

Bentuk klinik

Keluhan dari penderita akan sesuai dengan perubahan anatomis dari prostat yang mengalami pembesaran. Penyempitan dari uretra bagian prostat serta pembesaran lobus medianus akan membuat penderita susah buang air kecil disertai dengan aliran yang tidak beres. Gangguan anatomis didaerah meatus internus dapat mengakibatkan urine masuk kedalam uretra bagian prostat. Dalam hal ini urine tersebut mengakibatkan rangsangan untuk miksi, dan membuat penderita untuk sering buang air kecil sebagai tanda prostatismus, dinamai miksi yang frekuent. Dan sekarang di sebut dengan Lower Urynary tract Sympton (LUTS). Sehubungan dengan pembesaran prostat bisa timbul obstruksi yang parsiel atau kongesti dari plexus vena yang dapat mengakibatkan hematuria yang timbul pada akhir miksi pada mana buli-buli berkontraksi intravesikal terhadap prostat yang membesar. Obstruksi terhadap aliran buli-buli dapat mengakibatkan kegagalan ginjal dengan diikuti rasa mengantuk, sakit kepala serta gangguan intelek karena adanya uremi. Dalam hal ini bulibuli akan gagal mengatasi obstruksi dan ini akan mengakibatkan timbulnya retensi dari urine. Retensi bisa akut dengan obstruksi yang tiba-tiba disertai dengan rasa sakit yang luar biasa, atau bisa kronis dengan buli-buli yang mengalami distensi yang pelan-pelan diikuti timbulnya aliran miksi yang inkontinen dan disertai aliran yang menetes-netes, dengan atau tanpa rasa sakit.

Yong M, FK Unbrah Hipertropi Prostat Bagian Bedah Rs.Pirngadi Medan

Pada beberapa penderita obstruksi yang total akan lebih menonjol yang dinamakan akut pada yang kronis, atau pada yang obstruksi kronis. Pada pemerikasan.Penderita dengan pembesaran prostat bila dengan uremi akan kelihatan pucat dan kurus dengan lidah kering disertai endapan ; mental bisa terganggu. Pada inspeksi abdomen dapat kelihatan buli-buli yang membesar yang sampai kedaerah pusar atau lebih. Pembesaran ini bentuknya bulat dan pada perkusi memberikan suara pekak. Bila obstruksinya akut buli-buli akan terasa sakit pada waktu palpasi. Pada colok dubur prostat akan teraba membesar ; khas pada pembesaran yang benigna lobus lateralis akan membesar dan sulkus akan teraba antara lobus tersebut digaris tengahnya sebelah posterior. Hal ini harus dibedakan dengan yang maligna yang biasanya dijumpai pada lobus posterior dari kelenjar prostat serta sulkus tidak teraba, yang teraba adalah massa yang keras berbentuk seperti karang. Ukuran prostat membesar dari sebenarnya bila buli-buli membesar serta mendorong prostat ke bawah kearah jari tangan pemeriksa. Karena itu sebaiknya pemeriksaan prostat harus dilakukan setelah buli-buli dikosongkan dengan kateter dan sebelum operasi.

Pemeriksaan Khusus

Ureum dalam darah dan asam fosfatase didalam serum harus diperiksa, yang terakhir akan meninggi pada hampir 50% penderita keganasan .Hemogobin harus ditentukan karena uremia menghalangi sumsum tulang yang mengakibatkan anemi. Urine yang keluar pada pertengahan miksi diambil untuk pembiakan, untuk mengetahui apakah urine telah mengalami infeksi karena infeksi traktus urinaria akan mengakibatkan komplikasi yang berat terhadap prostat. Umumnya penderita hipertrofi prostat tidak mengalami infeksi dari urine kecuali bila dilakukan kateterisasi. IVP akan menunjukkan bagaimana fungsi dari ginjal, umumnya zat kontrast akan kelihatan sesudah 5 menit. Biasanya lebih khas akan nampak tekanan membalik terhadap ginjal (hidronefrose aatau hidroureter), pembesaran buli-buli dengan retensi yang kronis, atau residu dari kencing karena buli-buli tidak kosong secara sempurna. Pembesaran intra vesikal dari prostat akan ditunjukkan oleh filling defek yang bulat pada dasar buli-buli dan ureter yang membengkok dengan tiba-tiba yang disebabkan prostat yang membesar mendorong trigonum kearah atas.

Komplikasi Prostat Hipertropi


Dapat dibagai atas Pada tingkat prostat : retensi yang akut Retensi yang kronis Pendarahan : divertikel Infeksi dari urine Timbulnya batu buli-buli : hidronefrose uremi

Pada tingkat buli-buli

Pada tingkat ginjal

Yong M, FK Unbrah Hipertropi Prostat Bagian Bedah Rs.Pirngadi Medan

Penanggulangan

Hal ini tergantung apakah penderitanya elektif, keluhan yang disebabkan prostat, terutama bertambahnya frrekwensi miksi atau apakah penderita datang masalah retensi yang akut.

Prostateksomi Transvesikal

Penderita dikateterisasi dan buli-buli diisi dengan air. Dengan cara ini peritoneum akan terpisah dan terangkat keatas dan memungkinkan buli-buli dapat dibuka secara ekstraperitoneal dan prostat yang mengalami hipertrofi dapat diangkat dengan cara enukleasi. Operasi ini adalah yang pertama dipakai tetapi sekarang dikerjakan bila ada kelainan yang harus ditanggulangi secara intra-versikal sebagai tambahan prostatektomi, umpama untuk mengangkat satu divertikel atau tumor.

Prostatektomi dari Millin

Prostatektomi dari Millin (retro-publik). Pertama sekali buli-buli diperiksa dengan sistokop untuk menentukan taraf pembesaran intravesikal dari prostat secara langsung dan untuk menentukan bahwa tidak dijumpai divertikel atau papilloma yang memerlukan penanggulangan tersendiri. Prostat didekati dari arah retroperitoneal (ekstraperitoneal) dengan diseksi, didaerah retropubis insisi dibuat pada kapsul prostat dan pembesaran adenomatous ini diangkat dengan melakukan enukleasi memakai jari-jari dari sekeliling kapsulnya. Prosedur ini akan merusak sfingter eksterna internum sedangkan sfingter eksterna tidak. penderita harus kontinen setelah operasi. Komplikasi yang lain adalah infeksi sepanjang vas deferens yang mengakibatkan epididimitis akuta karena itu banyak ahli bedah yang memotong vasa dari epididimis hal inii tidak menjamin tidak terjadi infeksi secaa keseluruhan.

Endoskopik Prostatektomi (tur. Trans uretral reseksi)

Prostat dapat juga diangkat secara endoskopi, tetapi secara teknik agak sulit. Mengangkat terlalu sedikit dari prostat mengakibatkan keluhan penderita cepat kambuh sedangkan bila terlalu banyak diangkat akan menimbulkan rusaknya sfingter. Beberapa ahli bedah hanya membatasi teknik ini terbatas kepada penanggulangan Ca prostat dan fibrosis dari prostat, tetapi pada beberapa sentrum pendidikan teknik operasi ini memberikan hasil yang memuaskan dengan morbiditas dan mortalitas yang rendah dibanding dengan retropubik prostatektomi.

TUR P (Reseksi Prostat Trasuretra)

Dengan mengunakan laser atau listrik,Paling banyak dilakukan didunia, dengan cara menggunakan cairan pembilas cairan yang digunakan larutan non ionik yang sering dipakai H 2O steril kerugiannya ia adapat masuk ke sirkulasi sistemik melalui pembuluh darah vena yang terbuka saat reseksi dapat terjadi hiponatremia relatif, sehingga timbul gejala Syndroma TUR P ditandai pasien gelisah,somnolen,TD meningkat dan bradikardi,yang baik cairan Glisin tetapi mahal dan waktu operasi tidak lebih 1 jam dan memasang sistostomi supra pubik untuk mengurangi tekanan air pada buli buli selama reseksi prostat.

Yong M, FK Unbrah Hipertropi Prostat Bagian Bedah Rs.Pirngadi Medan

Pada BPH yang tidak besar dan pasien masih muda dilakukan: Insisi kel prostat atau TUIP (Transuretral Incision of the Prostate) Insisi leher buli buli atau BNI (Bladder Neck Incision)

Jika dibandingkan dengan bedah terbuka TUR P punya keuntungan: Tidak ada bekas Waktu operasi singkat Waktu tinggal di Rs lebih singkat

KARSINOMA PROSTAT
Patologi

Kelainan ini secara relatif banyak dijumpai pada laki yang sudah lanjut umurnya dan jarang dibawah umur 50 tahun. Banyak prostat tanpa gejala klinis dari suatu keganasan

Mikroskopik Penyebaran

Satu Adeno Ca biasanya well deffrentiated

Lokal,invasif terhadap jaringan priprostat dan organ yang berdekatan misal: buli buli,uretra,vesica seminalis. Limfogen kelenjar iliaka dan para aortal Hematogen terutama ke pelvis tulang belakang dan batok kepala biasanya timbul sklerosering tulang (Osteoporosis),bisa sampai kehati dan paru.

Bentuk Klinik

Hampir sama dengan BPH dan tambahan adanya keluhan metastase pada tulang vertebra,BB yang kurang,anemia dll. Bila Tumor secara lokal bertambah besar ada 3 stadium yang diketahui secara klinis: Satu nodule yang keras dijumpai pada satu lobus prostat Massa yang menonjol yang mengantikan bentuk prostat dimana sulkusnya anatara 2 lobus hilang Sama dengan diatas tetapi diikuti infiltrasi kedua sisi prostat

Tanda Khusus

Meningginya Asam Fosfatase dalam serum (50% penderita) Adanya metastase (25% penderita) terutama Osteoporosis

Foto IVP berguna untuk : Adanya kelainan ginjal hidoureter atau hidronefrosis Memperkirakan besarnya kelenjar prostat ditandai dengan Identasi Prostat (pendesakan buli buli oleh kel prostat atau ureter yang berbentuk spt mata kail (hooked fish) Melihat penyulit yang terjadi spt trabekulasi,divertikel atau sakulasi buli buli Yong M, FK Unbrah Hipertropi Prostat Bagian Bedah Rs.Pirngadi Medan

Pemeriksaan USG: Mengetahui besar/volume kel prostat Sebagai petunjuk untuk meelakukan biopsi aspirasi protat Menetukan jumlah residual urine dan mencari kelainan lain Pemeriksaan derajat Obstruksi Prostat cara: Residual urine: jumlah sisa urine setelah miksi dengan cara katerisasi urine setelah miksi atau USG tadi. Pancaran urine (flow rate),jumlah urine dibagi lamanya miksi (ml/detik) atau dengan alat yang disebut Uroflometri yang menyajikan grafik pancaran urine.

Pengobatan

Terapi medikamentosa: gol blocker penghambat alfa adrenergik mengurangi resistensi leher buli buli spt fenoksibenzamin dan fentolamin Es nya:hipotensi postural sekarang turunan terbarunya yang aman dan bagus tamsulosin. Obat yang menurunkan kadar dehidrotestoteron (DHT) adalah: Finasteride mencegah terjadinya peerubahan testeron menjadi DHT sehingga ukuran prostat mengecil. Operasi seperti cara diatas

HIPERTROPY PROSTAT

PENYEMPITAN

LUMEN URETRA POSTERIOR

TEKANAN INTRAVESICAL

URETER

BULI BULI

GINJAL &

HIPERTROPY OTOT DESTRUSOR VESIKOURETER TREBEKULAS SELULA DIVERTIKEL BULI BULI

* REFLUKS * H IDROURETER * H IDRONEFROSIS * G AGAL GINJAL

Yong M, FK Unbrah Hipertropi Prostat Bagian Bedah Rs.Pirngadi Medan

SKEMA DARI PENGARUH BPH PADA SALURAN KEMIH (YONG 2002)


HIPERTROFI PROSTAT DEFENISI Istilah hipertrofi prostat sebenarnya kurang tepat karena yang terjadi sebenarnya ialah hiperplasia kelenjar periuretral. Dalam hal ini sel-sel glandular dan sel-sel interstisial mengalami hiperplasia (sel-sel bertambah banyak). Kelenjar-kelenjar prostat sendiri akan terdesak ke perifer, menjadi gepeng dan menjadi simpai bedah (kapsul surgikal). 2,3 ANATOMI Kelenjar prostat adalah suatu kelenjar fibromuskular yang mengalami bladder neck dan bagian proksimal uretra. Beratnya pada orang dewasa kira-kira 220 gram dengan ukuran ratarata panjang 3,4 cm, lebar 4,4 cm dan tebal 2,6 cm.4,5 Pada potongan melintang setinggi uretra pars posterior kelenjar prostat terdiri dari: 5 1. Kapsul anatomi 2. Jaringan stroma yang terdiri dari jaringan fibrosa dan jaringan muskular 3. Jaringan kelenjar yang terdiri atas 3 kelompok bagian: a. Bagian luar disebut kelenjar prostat sebenarnya b. Bagian tengah disebut kelenjar submukosal, lapisan ini disebut juga sebagai adenomatous zone c. Disekitar uretra disebut periurethral gland Saluran keluar dari ketiga kelenjar tersebut bersama dengan saluran dari vesika seminalis bersatu membentuk duktus ejakulatorius kommunis yang bermuara ke dalam uretra. 4,5 Mc Neal (1976) membagi prostat dalam beberapa zona antara lain : zona perifer, zona central dan zona periuretral. Sebagian besar hiperplasia prostat terdapat pada zona transisional.4 ETIOLOGI1-5 Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya hiperplasia prostat, tetapi beberapa hipotesa menyebutkan bahwa hiperplasia prostat erat kaitanya dengan peningkatan kadar dehidrotestosteron (DHT) dan proses aging (menjadi tua). Pertumbuhan kelenjar prostat sangat tergantung pada hormon testosteron yang didalam sel-sel kel prostat hormon ini akan dirubah menjadi dehidrotestosteron (DHT) dengan bantuan enzim alfa reduktase. DHT inilah yang kemudian akan diikat oleh reseptor yang berada dalam sitopalsma sel prostat sehingga membentuk DHT reseptor Kompleks, yang kemudian akan masuk kedalam inti sel dan secara langsung memacu m-RNA untuk mensintesis protein sehingga terjadi proliferasi sel. Beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya hiperplasia prostat adalah: Adanya perubahan keseimbangan antara hormon testosteron dan estrogen pada usia lanjut Peranan dari growth factor sebagai pemacu pertumbuhan struma kelenjar prostat Meningkatnya lama hidup sel-sel prostat karena berkurangnya sel yang mati Teori sel sterm menerangkan bahwa terjadi proliferasi abnormal sel sterm sehingga menyebabkan produksi sel struma dan sel epitel kelenjar prostat menjadi berlebihan. Yong M, FK Unbrah Hipertropi Prostat Bagian Bedah Rs.Pirngadi Medan

Perubahan mikroskopik pada prostat sudah dapat diidentifikasi pada pria usia 30 40 taun, dan apabila terus berkembang akan terjadi perubahan patologi anatomi, yang pada pria usia 50 tahun pada autopsi angka kejadiannya sekitar 50% dan pada usia 80 tahun menjadi 80% sekitar 50% dari angka tersebut akan menyebabkan gejala dan tanda klinik. PATOGENESIS Pembesaran prostat menyebabkan penyempitan uretra prostatika dan akan menghambat aliran urine. Keadaan ini akan menyebakan peningkatan tekanan intravesikal. Untuk dapat mengeluarkan urine, buli-buli harus berkontraksi lebih kuat guna melawan tahanan tersebut. Kontraksi yang terus-menerus ini akan menyebabkan perubahan anatomi dari buli-buli berupa hipertrofi otot detrusor, trabekulasi, terbentuknya selula, sakula dan divertikel bulibuli.1-4 Perubahan struktur buli-buli dirasakn oleh pasien sebagai keluhan pada saluran kemih sebelah bawah atau lower urinary tract simptom (LUTS) yang dahulu dikenal dengan gejalagejala prostatimus.3,4 Tekanan intravesikal yang tinggi akan diteruskan keseluruh bagian buli-buli, tak terkecuali pada kedua muara ureter. Tekanan pada kedua muara ureter ini dapat menimbulkan aliran balik urine dari buli-buli ke ureter atau terjadi refluks vesikoureter. Keadaan ini jika berlangsug terus akan mengakibatkan hidroureter, hidronefrosis bahkan akhirnya dapat jatuh kedalam gagal ginjal.1-5 PATOFISIOLOGI Biasanya ditemukan gejala dan tanda obstruksi dan iritasi. Gejala dan tanda obstruksi jalam kemih berarti penderita harus menunggu pada permulaan miksi ( hesitency), miksi terputus (intermittency), menetes pada akhir miksi (terminal dribbling), pancaran miksi menjadi lemah, dan rasa belum puas sehabis miksi. Gejala iritasi disebabkan hipersensitivitas otot detrusor berarti bertambahnya frekwensi miksi ( frequency), nokturia, miksi sulit ditahan (urgency), dan nyeri pada waktu miksi (disuria).1-4 Gejala obstruksi terjadi oleh karena detrusor gagal berkontraksi dengan cukup kuat atau cukup lama sehingga kontraksi terputus-putus. Gejala iritasi terjadi oleh karena pengosongan yang tidak sempurna pada saat miksi atau pembesaran prostat menyebabkan ransangan pada kandung kemih, sehingga vesika sering berkontraksi meskipun belum penuh. Gejala dan tanda ini di beri skor untuk menentukan keluhan klinik. 1-5 Apabila vesika menjadi dekompensasi akan terjadi resistensi urine. Apabila tekanan vesika menjadi labih tinggi dari pada tekanan sfingter dan obstruksi, akan terjadi inkontenensia paradoks. Retensi kronik akan menyebabkan refluks vesiko-ureter, hidroureter, hidronefrosis, dan gagal ginjal. Proses kerusakan ginjal dipercepat bila terjadi infeksi. Pada waktu miksi penderita harus selalu mengedan sehingga lama kelamaan akan menyebabkan hernia atau hemoroid. Karena selalu terdapat sisa urine dapat terbentuk batu endapan di dalam kandung kemih, yang akan menambah keluhan iritasi dan menimbulkan hematuria. Batu tersebut dapat pula menyebabkan sistisis dan bila terjadi refluks dapat terejadi pielonefritis. 1-5 GAMBARAN KLINIK

Yong M, FK Unbrah Hipertropi Prostat Bagian Bedah Rs.Pirngadi Medan

Pada pemeriksaan colok dubur dari pembesaran prostat benigna menunjukan konsistensi prostat kenyal seperti meraba ujung hidung, lobus kanan dan kiri simetris dan tidak didapatkan nodul. Dapat pula diketahui adanya batu prostat bila teraba krepitasi. 1-5 Derajat berat obstruksi dapat diukur dengan menentukan jumlah sisa urine setelah miksi spontan, dengan mengukur urine yang masih dapat keluar dengan kateterisasi ataupun ultrasonografi. Sisa urine lebih dari 100 cc biasanya dianggap sebagai batas indikasi untuk melakukan intervensi pada hipertrofi prostat. Derajat berat obstruksi dapat pula diukur dengan mengukur pancaran urine pada waktu miksi, yang disebut uroflowmetri. 1,2,4 Derajad berat hipertrofi prostat berdasarkan gambaran klinik : Derajat colok dubur sisa volume urine I Penonjolan prostat, batas atas mudah diraba < 50 ml II Penonjolan prostat jelas, batas atas mudah dicapai 50-100 ml III Batas atas prostat tidak dapat diraba > 100 ml IV retensi urin total PENCITRAAN Foto polos perut berguna untuk mencari adanya batu opak di saluran kenih, adanya batu/kalkulosa prostat dan kadang kala dapat menunjukan bayangan buli-buli yang penuh terisi urine, yang menunjukan tanda dari suatu resistensi urine.1,2,4 Pemeriksaan pielografi intravena dapat menerangkan kemungkinan adanya: 1,2,4 1. Kelainan pada ginjal maupun ureter berupa hidroureter atau hidronefrosis 2.Memperkirakan besarnya kelenjar prostat yang ditujukan oleh adanya indentasi prostat atau ureter di sebelah distal yang berbentuk seperti mata kail (hooked fish) 3.Penyulit yang terjadi pada buli-buli yaitu adanya trabekulasi, divertikel atau sakulasi buli-buli Pemeriksaan ultrasonografi transrektal dimaksudkan untuk mengetahui besar atau volume kelenjar prostat, adanya kemungkinan pembesaran prostat maligna, sebagai guidance (petunjuk) untuk melakukan biopsi aspirasi prostat, menentukan jumlah residual urine dan mencari kelainan lain yang mungkin ada di dalam buli-buli.1,2,4 DIAGNOSA BANDING4 Setiap kesulitan miksi disebabkan oleh salah satu dari ketiga faktor di bawah : 1. Kelemahan detrusor kandung kemih Ganguan neurologik - kelainan medula spinals - neuropatia diabetes mellitus - pasca bedah radikal di pelvis - farmakologik ( obat penenang, penghanbat alfa, parasimpatolitik) 2. Kekakuan lehar kandung kemih fibrosis 3. Resistensi uretra hipertrofi prostat ganas atau jinak kelainan yang menyumbat uretra uretrolitiasis uretritis akut dan kronik Yong M, FK Unbrah Hipertropi Prostat Bagian Bedah Rs.Pirngadi Medan

PENATALAKSANAAN Tujuan pengobatan pada pasien hiperplasia prostat adalah menghilangkan obstruksi pada leher buli-buli. WHO menganjurkan klasifikasi untuk menentukan berat gangguan miksi yang disebut WHO PSS (WHO Prostate Symptom Score). Terapi non bedah dianjurkan bila WHO PSS dibawah 15 dan terapi bedah bila WHO PSS 25 ke atas atau bila timbul obstruksi.1,2,4 Penderita derajat 1 biasanya belum memerlukan tindakan bedah, diberikan pengobatan konservatif. Misalnya dengan penghambat adenoreseptor alfa (1) seperti alfazosin, prazosin, doksazosin, dan terazosin. Bahkan telah ditemukan penghambat adenoreseptor alfa yang lebih selektif terhadap otot polos prostat yaitu 1a (tamsulosin). Golongan obat ini mengurangi resistensi buli-buli. Sedangkan obat yang menurunkan kadar dehidrotestosteron seperti finasteride, merupakan penghambat 5 reduktase yang mencegah terjadinya perubahan testosteron menjadi DHT, sehingga penurunan kadar DHT menyebabkan mengecilnya ukuran prostat.1,2,4 Derajat II merupakan indikasi untuk melakukan pembedahan, biasanya dianjurkan dengan eseksi endoskopik melalui uretra (TUR P = Trans Urethral Resection of Prostate ). Kadang-kadang derajat ini dapat dicoba dengan pengobatan konservatif.1,2,4 Derajat III apabila diperkirakan pembesaran prostat sudah cukup besar, sebaiknya dilakukan pembedahan terbuka melalui transvesikal,retropublik atau perineal. Pada penderita derajat IV, tindakan pertama yang harus dilakukan ialah pembebasan penderita dari resistensi urine total dengan memasang kateter atau sistostomi. Kemudian terapi defenitif dengan TUR P atau pembedahan terbuka.1,2,4 Pengobatan lain yang invasif minimal terutama ditujukan untuk pasien yang mempunyai resiko tinggi terhadap pembedahan, antara lain dengan cara: 1-4 TUMT ( Trans Urethral Microwave Thermotherapy) TULIP ( Trans Urethral Ultrasound guided Laser Induced Prostatectomy) TUBD ( Trans Urethral Balloon Dilatation) TUNA ( Trans Urethral Needle Ablation) Pemasangan stent urethtral atau prostacath Meskipun sudah banyak modalitas yang telah ditemukan untuk mengobati pembasaran prostat, sampai saat ini terapi yang memberikan hasil yang memuaskan adalah TUR P. 3,4 PROGNOSIS Prognosis dari penyakit ini cukup baik bila penderita berobat dengan baik yaitu operatif. Tindakan pengobatan konservatif hanyalah menunda waktu operasi dan tidak menghilangkan kausanya.5

Yong M, FK Unbrah Hipertropi Prostat Bagian Bedah Rs.Pirngadi Medan

You might also like