You are on page 1of 2

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN

PNPM-MP
KECAMATAN BOJONGPICUNG KABUPATEN CIANJUR Jl. Terusan Moch. Ali Bojongpicung Cianjur 43283 Kegiatan Hari/Tanggal Waktu Notulensi Pembukaan oleh Camat Bojongpicung Drs. Kodrat Nugrahana, M.Si. yang memberikan sambutan akan pentingnya MAD sebagai forum tertinggi Musyawarah di kecamatan Bojongpicung, MAD LPJ sebagai laporan pengurus UPK sebagai pengelola kegiatan, keuangan dan simpan pinjam kelompok perempuan sangat penting untuk diketahui seluruh masyarakat agar memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas. Selanjutnya acara dipimpin oleh ketua BKAD yang juga merupakan ketua forum MAD, Dangin Puri S.H., dalam pembukaannya ketua forum menekankan proses musyawarah sebagai salah satu proses yang sangat penting guna menciptakan masyarakat Bojongpicung yang berdaya dan mandiri. Selanjutnya acara berikutnya adalah Pembacaan Tata Tertib Musyawarah yang dibacakan oleh Hendra Malik. Setelah pembacaan Tata Tertib, ketua UPK, Asep Supardan D. Hariri, S.Ag. kemudian membacakan Laporan Pertanggungjawaban UPK dan Bendahara UPK, Rani Sumarni, A.Md. menyampaikan laporan keuangan, yang disusul oleh pembacaan rekomendasi dan hasil pemeriksaan BPUPK yang disampaikan oleh ketua BPUPK, Asep Somantri, S.I.P. Kemudian ketua forum MAD menanyakan kepada peserta musyawarah apakah pertanggungjawaban UPK tersebut diterima atau ditolak. Peserta musyawarah secara aklamasi menerima pertanggungjawaban UPK. Setelah pertanggungjawaban UPK diterima, kemudian acara dilaksanakan dengan pembahasan alokasi surplus UPK. Surplus UPK dialokasikan diantaranya adalah untuk penambahan modal, kelembagaan, bonus UPK dan kegiatan sosial. Jumlah besaran surplus untuk masing-masing pos telah disetujui karena selain daripada hasil kesepakatan musyawarah, besaran alokasi surplus itu juga merupakan aturan yang ada dalam Petunjuk Teknis Operasional PNPM Mandiri perdesaan. Yang menjadi bahan diskusi adalah untuk dana sosial. Ada beberapa usulan dana sosial yang muncul dari peserta musyawarah yang merupakan perwakilan desa diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Sunatan masal 2. Legalisasi Nikah Melalui sidang isbath 3. Bedah Rumah di desa Hegarmanah Setelah terinventarisir keinginan peserta musyawarah tersebut, kemudian pimpinan sidang memberikan kesempatan kepada para pengusul untuk berbicara di depan forum alasan mengenai diusulkannya kegiatan-kegiatan tersebut. Dari desa Neglasari yang mengusulkan sunatan masal menerangkan bahwa sunatan masal lazim dilaksanakan untuk mendukung penegakan syariat islam, agar anak-anak yang belum sunat dapat melaksanakannya. : MAD Laporan Pertanggungjawaban UPK : Jumat, 21 Januari 2011 : 08.00 s.d. 15.30

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN

PNPM-MP
KECAMATAN BOJONGPICUNG KABUPATEN CIANJUR Jl. Terusan Moch. Ali Bojongpicung Cianjur 43283 Desa Bojongpicung mengusulkan legalisasi munakahat melalui isbath nikah masal, alasannya adalah karena banyak sekali pasangan-pasangan nikah di perdesaan karena kekurangan biaya dan ketidak mampuan, tidak mencatatkan pernikahan mereka di Kantor Urusan Agama, sehingga mereka tidak memiliki buku nikah. Menurutnya buku nikah merupakan dokumen yang sangat penting guna mengesahkan status nikah seseorang. Buku nikah akan sangat terasa gunanya di saat seseorang akan membuat akte kelahiran, pembagian waris, naik haji, dan untuk menghindari adanya persengketaan. Selain daripada itu, pasangan yang tidak memiliki buku nikah sudah pasti pasangan tidak mampu. Desa Hegarmanah mengusulkan bedah rumah dengan alasan bahwa di desa Hegarmanah sedang dilaksanakan pembangunan sebuah rumah bagi orang tua yang sudah sangat jompo sedangkan keadaan tempat tinggalnya sangat tidak layak. Kegiatan tersebut sedang berlangsung sehingga desa Hegarmanah memohon kesediaan forum untuk mengalokasikan surplus untuk kegiatan tersebut. Ketua forum MAD kemudian bertanya kepada forum apakah akan diadakan pemungutan suara atau secara aklamasi. Peserta musyawarah kemudian setuju untuk pemungutan suara tapi dengan cara mengacungkan tangan. Kemudian ketua forum MAD melakukan hal tersebut. Dalam pemungutan tersebut ternyata banyak yang memilih legalisasi munakahat melalui isbath nikah masal. Ketua forum MAD kemudian memberikan kesempatan kepada salah satu pemilih isbath nikah yaitu utusan desa Jatisari untuk mengemukakan alasannya. Utusan tersebut mengemukakan bahwa pentingnya buku nikah sudah tidak terbantahkan, dirinya sendiri sebenarnya sudah memiliki buku nikah, tapi banyak tetangganya yang memang tidak mampu tidak memilikinya sehingga anakanaknya sekarang kesulitan untuk membuat akte kelahiran. Setelah forum menyepakati, kemudian ketua forum mengesahkan alokasi surplus untuk dana sosial diperuntukan untuk program Legalisasi Munakahat Melalui Sidang Isbath Nikah Masal. Selanjutnya dibahas rencana kerja UPK tahun 2011 yang diantaranya memuat RKTL tahapan program dan jangka waktu perguliran yaitu setiap tiga bulan sekali. Pada kesempatan itu juga disepakati Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) UPK Bojongpicung untuk T.A. 2011. Setelah itu kemudian forum kembali mengesahkan dan menetapkan kembali Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BKAD, SOP BPUPK, SOP Verifikasi dan Perguliran serta SOTK UPK. Semua agenda musyawarah telah dilaksanakan kemudian dibuatlah berita acara dan ditanda tangankan kepada pimpinan sidang, notulis, camat dan wakil peserta sidang. Musyawarah kemudian ditutup ketua forum dengan ucapan Alhamdulillah. Bojongpicung, 21 Januari 2011 Notulis,

Nita Handayani

You might also like