Professional Documents
Culture Documents
PERSALINAN
Proses dimana fetus dan plasenta keluar dari uterus, Ditandai dengan peningkatan aktifitas miometrium (frekuensi dan intensitas kontraksi) yg menyebabkan penipisan dan dilatasi serviks serta keluarnya lendir darah (bloody show) dari vagina.
Mekanisme persalinan
Pada onset persalinan, posisi janin terhadap jalan lahir penting dalam menentukan cara persalinan (per vaginam atau perabdominam). Jadi, posisi janin dalam rongga rahim harus ditentukan pada saat onset persalinan.
FETAL LIE
POSITION
POSISI JANIN
ATTITUDE
PRESENTATION
FETAL POSITION
Posisi bgn terbawah janin terhadap jalan lahir, sebelah kanan atau kiri
PALPASI ABDOMEN
Pemeriksaan Leopold (1894) Tdd 4 langkah Ibu posisi terlentang dan nyaman diperiksa bila perutnya kosong Sulit dilakukan pada ibu obese, cairan ketuban yang berlebihan, plasenta tertanam di depan
LEOPOLD I
TINGGI FUNDUS BAGIAN APA YG TERDAPAT DI FUNDUS KEPALA : BULAT, KERAS, MELENTING BOKONG : KURANG BULAT, LUNAK , TIDAK MELENTING
LEOPOLD II
Menentukan punggung (tahanan terbesar, keras) Menentukan bagian kecil janin (tidak teratur, teraba beberapa bagian kecil, bagian yg mobil)
LEOPOLD III
MENENTUKAN BAGIAN TERBAWAH SUDAH MASUK PINTU ATAS PANGGUL BELUM MASUK (FLOATING) MASIH BISA DIGOYANG TERFIKSIR (TIDAK BISA DIGOYANG)
LEOPOLD IV
DILAKUKAN BILA PD LEOPOLD III BAGIAN TERBAWAH SUDAH MASUK PINTU ATAS PANGGUL MENENTUKAN BERAPA MASUK BAGIAN TERBAWAH DENGAN PERLIMAAN
PEMERIKSAAN VAGINA
FASE PERSALINAN
KALA I : 1. FASE LATEN 2. FASE AKTIF KALA II KALA III 1. Manajemen aktif 2. Tes pelepasan plasenta KALA IV: 1. Tiap 15 menit 1 jam pertama 2. Tiap 30 menit 1 jam kedua 3. His, vital sign, perdarahan
MANAJEMEN PERSALINAN
1. His (kontraksi uterus) 2. Bunyi jantung janin 3. Pengukuran tanda vital 4. Vagina tuse 5. Penggunaan oksitosin 6. Asupan oral dan cairan intravena 7. Dukungan psikis 8. Pencukuran rambut pubis 9. Fungsi kandung kemih 10. Amniotomi 11. Partograf
VAGINA TUSE
Pada kala satu persalinan keperluan pemeriksaan dalam selanjutnya untuk mengetahui status serviks dan dilatasi serta posisi bagian presentasi. Bila selaput ketuban sudah pecah, pemeriksaan hendaknya diulang segera kalau kepala tidak pasti engaged pada pemeriksaan vagina sebelumnya. Di Parkland Hospital pemeriksaan vagina sering dilakukan dengan interval 2-3 jam untuk mengevaluasi persalinan Pemeriksaan vagina yang berulang dan sering dapat menginduksi terjadinya infeksi terutama pada kala I persalinan
PENGGUNAAN OKSITOSIN
Penggunaan oksitosin sebagai modalitas dalam manajemen aktif persalian tanpa amniotomi dapat mengurangi lama persalinan hanya didapat pada satu penelitian dari empat penelitian yang ada. Didapat tidak adanya perbedaan insidensi seksio sesarea dan persalinan pervaginam dengan alat dan tidak mempengaruhi kondisi janin
DUKUNGAN PSIKIS
Berdasarkan meta-analisis dari 11 RCT didapat; Dukungan psikis dapat mengurangi lamanya persalianan menghindari depresi pasca persalinan, mengurangi penggunaan analgesia, mengurangi persalinan secara operatif dan persalinan dengan menggunakan alat
AMNIOTOMI
Manfaat yang diperkirakan adalah persalinan bertambah cepat, Deteksi dini pewarnaan mekonium pada cairan amnion. Bila amniotomi dilakukan hendaknya dilakukan teknik asepsis dan kepala harus tetap di panggul untuk menghindari prolaps tali pusat. Pada dua multisenter di Canada dan The United Kingdom pada lebih dari 2000 partisipan didapat bahwa amniotomi dapat mengurangi lamanya persalinan, namun tidak menunjukan perbedaan efek terhadap ibu dan janin.
PENCATATAN PD PARTOGRAF
Fase aktif : pembukaan serviks 4-10 cm His dan BJA setiap 30 menit VT : setiap 4 jam (menilai pembukaan serviks) Tek. Drh, nadi dan suhu tiap 4 jam Produksi urin, aseton dan protein setiap 2-4 jam