You are on page 1of 41

PROSES PERSALINAN DAN PARTOGRAF

PUTRI SRI LASMINI

PERSALINAN
Proses dimana fetus dan plasenta keluar dari uterus, Ditandai dengan peningkatan aktifitas miometrium (frekuensi dan intensitas kontraksi) yg menyebabkan penipisan dan dilatasi serviks serta keluarnya lendir darah (bloody show) dari vagina.

Mekanisme persalinan
Pada onset persalinan, posisi janin terhadap jalan lahir penting dalam menentukan cara persalinan (per vaginam atau perabdominam). Jadi, posisi janin dalam rongga rahim harus ditentukan pada saat onset persalinan.
FETAL LIE

POSITION

POSISI JANIN

ATTITUDE

PRESENTATION

FETAL LIE (SIKAP)


Sumbu janin terhadap sumbu ibu : Longitudinal, Transversa, Oblik

FETAL LIE (TRANSVERSA)

FETAL PRESENTATION (PRESENTASI)


Bagian terbawah janin yg dapat diraba saat pemeriksaan vaginal tuse Bila letak longitudinal : 1. Presentasi kepala, dpt meraba kepala 2. Presentasi bokong, dapat meraba bokong Bila letak transversa, dapat meraba bahu

FETAL ATTITUDE (SIKAP)

FETAL POSITION
Posisi bgn terbawah janin terhadap jalan lahir, sebelah kanan atau kiri

DIAGNOSIS PRESENTASI & POSISI JANIN


1. 2. 3. 4. 5. 6. Palpasi abdomen Pemeriksaan vaginal (vagina tuse) Auskultasi USG (kasus yg meragukan) Radiologi Computed tomography, or magnetic resonance imaging (MRI)

PALPASI ABDOMEN
Pemeriksaan Leopold (1894) Tdd 4 langkah Ibu posisi terlentang dan nyaman diperiksa bila perutnya kosong Sulit dilakukan pada ibu obese, cairan ketuban yang berlebihan, plasenta tertanam di depan

LEOPOLD I
TINGGI FUNDUS BAGIAN APA YG TERDAPAT DI FUNDUS KEPALA : BULAT, KERAS, MELENTING BOKONG : KURANG BULAT, LUNAK , TIDAK MELENTING

LEOPOLD II
Menentukan punggung (tahanan terbesar, keras) Menentukan bagian kecil janin (tidak teratur, teraba beberapa bagian kecil, bagian yg mobil)

LEOPOLD III
MENENTUKAN BAGIAN TERBAWAH SUDAH MASUK PINTU ATAS PANGGUL BELUM MASUK (FLOATING) MASIH BISA DIGOYANG TERFIKSIR (TIDAK BISA DIGOYANG)

LEOPOLD IV
DILAKUKAN BILA PD LEOPOLD III BAGIAN TERBAWAH SUDAH MASUK PINTU ATAS PANGGUL MENENTUKAN BERAPA MASUK BAGIAN TERBAWAH DENGAN PERLIMAAN

PEMERIKSAAN VAGINA

Pemeriksaan Vagina (membedakan ubun ubun besar dan kecil)

MEKANISME PERSALINAN UUK DEPAN

FASE PERSALINAN
KALA I : 1. FASE LATEN 2. FASE AKTIF KALA II KALA III 1. Manajemen aktif 2. Tes pelepasan plasenta KALA IV: 1. Tiap 15 menit 1 jam pertama 2. Tiap 30 menit 1 jam kedua 3. His, vital sign, perdarahan

MANAJEMEN PERSALINAN
1. His (kontraksi uterus) 2. Bunyi jantung janin 3. Pengukuran tanda vital 4. Vagina tuse 5. Penggunaan oksitosin 6. Asupan oral dan cairan intravena 7. Dukungan psikis 8. Pencukuran rambut pubis 9. Fungsi kandung kemih 10. Amniotomi 11. Partograf

KONTRAKSI UTERUS (HIS)


Evaluasi : intensitas, frekuensi, dan durasinya. Kontraksi yang adekuat bila kontraksi tersebut secara teratur menghasilkan penipisan dan pembukaan serviks bersamaan dengan penurunan kepala. Satuan pengukuran kontraksi uterus yaitu Montevideo unit, rata-rata kekuatan (amplitudo) kontraksi dalam millimeter merkuri dikalikan dengan frekuensi kontraksi dalam 10 menit.200 250 montevideo unit ditentukan sebagai persalinan yang adekuat. Contoh pencatatan his : 2-3/40/K

BUNYI JANTUNG JANIN


Diperiksa selama kontraksi dan selama 60 detik setelah kontraksi untuk melihat respon janin terhadap kontraksi. Pengukuran denyut jantung janin selama 30 60 detik diantara his untuk mengidentifikasi frekuensi dasar. Evaluasi yaitu : Kala persalinan Risiko rendah Risiko tinggi 1. fase laten 30 60 menit 30 menit 2. fase aktif 30 menit 15 menit 3. Kala II 15 menit 5 menit

PENGUKURAN TANDA VITAL


Pengukuran suhu, nadi dan tekanan darah dinilai sekurangnya tiap 2 - 4 jam, lebih sering bila ada indikasi, bergantung pada kondisi pasien. Pada pasien dengan ketuban pecah jika temperatur meningkat maka suhu diukur tiap 1 jam

VAGINA TUSE
Pada kala satu persalinan keperluan pemeriksaan dalam selanjutnya untuk mengetahui status serviks dan dilatasi serta posisi bagian presentasi. Bila selaput ketuban sudah pecah, pemeriksaan hendaknya diulang segera kalau kepala tidak pasti engaged pada pemeriksaan vagina sebelumnya. Di Parkland Hospital pemeriksaan vagina sering dilakukan dengan interval 2-3 jam untuk mengevaluasi persalinan Pemeriksaan vagina yang berulang dan sering dapat menginduksi terjadinya infeksi terutama pada kala I persalinan

PENGGUNAAN OKSITOSIN
Penggunaan oksitosin sebagai modalitas dalam manajemen aktif persalian tanpa amniotomi dapat mengurangi lama persalinan hanya didapat pada satu penelitian dari empat penelitian yang ada. Didapat tidak adanya perbedaan insidensi seksio sesarea dan persalinan pervaginam dengan alat dan tidak mempengaruhi kondisi janin

ASUPAN ORAL DAN CAIRAN INTRAVENA


Pada dasarnya pada semua keadaan, makanan dan cairan tidak diberikan oral pada saat memasuki persalinan aktif. Waktu pengosongnan lambung memanjang saat proses persalinan berlangsung dan pada pemberian analgesia. Sebagai akibat makanan dan kebanyakan obat yang dimakan tetap ada dilambung dan tidak diabsorpsi, tetapi dapat dimuntahkan dan terjadi aspirasi. Namun penelitian Guyton dan Gibbs (1994) insidensi aspirasi tidak didapat pada pemberian cairan oral 150 ml dua jam sebelum pembedahan

DUKUNGAN PSIKIS
Berdasarkan meta-analisis dari 11 RCT didapat; Dukungan psikis dapat mengurangi lamanya persalianan menghindari depresi pasca persalinan, mengurangi penggunaan analgesia, mengurangi persalinan secara operatif dan persalinan dengan menggunakan alat

PENCUKURAN RAMBUT PUBIS


Menurut Nelson 1998, dalam evidence-based intrapartum care dinyatakan bahwa pencukuran daerah pubis tidak mengurangi infeksi, bahkan mungkin meningkatkan risiko penularan HIV dan Hepatitis pada bayi

FUNGSI KANDUNG KEMIH


Distensi kandung kemih harus dihindarkan, karena dapat menimbulkan persalinan macet dan selanjutnya hipotonia dan infeksi kandung kemih. Selalu dilakukan pemeriksaan abdomen daerah suprasimfisis untuk mendeteksi pengisian kandung kemih. Bila kandung kemih mengembang dan tidak dapat berkemih kateterisasi diindikasikan

AMNIOTOMI
Manfaat yang diperkirakan adalah persalinan bertambah cepat, Deteksi dini pewarnaan mekonium pada cairan amnion. Bila amniotomi dilakukan hendaknya dilakukan teknik asepsis dan kepala harus tetap di panggul untuk menghindari prolaps tali pusat. Pada dua multisenter di Canada dan The United Kingdom pada lebih dari 2000 partisipan didapat bahwa amniotomi dapat mengurangi lamanya persalinan, namun tidak menunjukan perbedaan efek terhadap ibu dan janin.

PENCATATAN PD PARTOGRAF
Fase aktif : pembukaan serviks 4-10 cm His dan BJA setiap 30 menit VT : setiap 4 jam (menilai pembukaan serviks) Tek. Drh, nadi dan suhu tiap 4 jam Produksi urin, aseton dan protein setiap 2-4 jam

Penelitian WHO ttg partograf


Multisenter Asia Tenggara Mengurangi augmentasi dengan oksitosin 54% Mengurangi lama proses persalinan Mengurangi postpartum sepsis 59%

You might also like