You are on page 1of 5

PERDARAHAN SALURAN PENCERNAAN

Perdarahan saluran pencernaan adalah suatu perdarahan yang bisa terjadi dimana saja di sepanjang saluran pencernaan, mulai dari mulut sampai anus. Bisa berupa ditemukannya darah dalam tinja atau muntah darah. Perdarahaan dapat berupa perdarahan mikros yang hanya bias dideteksi dengan pemeriksaan laboratorium saja ,sampai perdarahan massif yang dapat menyebabkan kematian.

Klasifikasi Perdarahan saluran cerna dapat dibagi menjadi 2 yaitu 1. Perdarahan saluran cerna bagian atas : perdarahan yang terjadi di proksimal dari ligamentum treitz, ditandai dengan adanya hematemesis dan melena 2. Perdarahan saluran cerna bagian bawah : perdarahan yang terjadi di sebelah bawah ligamentum treitz, ditandai dengan adanya hematokezia

Etiology Ada banyak kemungkinan yang menyebabkan perdarahan saluran cerna, yaitu pada gangguan pada saluran pencernaan yang dibagi menjadi saluran pencernaan atas dan bawah. 1. Etiologi perdarahan saluran cerna bagian atas diantaranya adalah : Kelainan esophagus: varises , Esophagitis, kanker, Esophageal ulcers, Mallory-Weiss tear Kelainan lambung dan duodenum:varises lambung, tukak lambung & duodenum, keganasan, dll

2. Perdarahan saluran cerna bagian bawah Tumor ganas Polip

Kolitis ulseratif Penyakit Chron Angiodiplasia Divertikula Hemorhoid Fistula rectal Penyebab lain karena adanya gangguan koagulasi darah, dan juga karena penggunaan

obet obatan yang dapat menyebabkan perdarahan pada saluran cerna. Obat obatan yang dapat menyebabkan perdarahan saluran cerna seperti antikoagulan ( heparin , warfarin), obatyng mempengaruhi fungsi platelet (aspirin dan beberapa obat NSAID lain, clopidogrel, SSRI), dan obat yang mempengaruhi mukosa ( NSAID).

Perdarahan Saluran Cerna Akibat NSAID Terjadinya efek samping NSAID terhadap saluran cerna dapat disebabkan oleh efek toksik langsung NSAID terhadap mukosa lambung sehingga mukosa menjadi rusak. Kerusakan mukosa secara tropical terjadi karena NSAID bersifat asam dan lipofilik, sehingga mempermudah trapping ion hidrogen masuk ke dalam mukosa dan menimbulkan kerusakan. Sedangkan efek sistemik disebabkan kemampuan NSAID menghambat kerja COX-1 yang mengkatalis pembentukan prostaglandin. Prostaglandin pada mukosa saluran cerna berfungsi menjaga integritas mukosa, mengatur aliran darah, sekresi mucus, bikarbonat, proliferasi epitel, serta resistensi mukosa terhadap kerusakan. Untuk mengurangi efek samping NSAID pada saluran cerna dapat dilakukan beberapa hal seperti meminum NSAID bersamaan dengan proton pump inhibitor (PPI), misoprostol (analog prostaglandin), histamine-2 reseptor antagonis (H2 reseptor antagonis), dan memilih NSAID spesifik inhibitor COX-2.

Tanda dan Gejala Gejalanya bisa berupa :

1. Muntah darah (hematemesis). Hematemesis merupakan muntah yang bercampur darah dan biasanya disebabkan oleh penyakit saluran cerna bagian atas. Melena adalah keluarnya feses berwarna hitam per rektal yang mengandung campuran darah, biasanya disebabkan oleh perdarahan usus proksimal. 2. Mengeluarkan tinja yang berwarna kehitaman (melena). Tinja yang berwarna kehitaman biasanya merupakan akibat dari perdarahan di saluran pencernaan bagian atas, misalnya lambung atau usus dua belas jari. Warna hitam terjadi karena darah tercemar oleh asam lambung dan oleh pencernaan kuman selama beberapa jam sebelum keluar dari tubuh. Sekitar 200 gram darah dapat menghasilkan tinja yang berwarna kehitaman. 3. Mengeluarkan darah dari rektum (hematoskezia). Hematoskezia yaitu keluarnya darah segar dari anus biasanya disebabkan olep perdarahan pada saluran cerna bawah. 4. Waterbrash merupakan regurgitasi isi lambung kedalam rongga mulut. Gangguan ini dirasakan terdapat pada tenggorokan sebagai rasa asam atau cairan panas yang pahit 5. Pirosis (nyeri uluhati) Pirosis sering ditandai sensasi panas. Nyeri uluhati dapat disebabkan oleh refluks asam lambung atau sekrat empedu kedalam esofahus bagian bawah, keduanya sangat mengiritasi mukosa. 6. Penderita dengan perdarahan jangka panjang, bisa menunjukkan gejala-gejala anemia, seperti mudah lelah, terlihat pucat, nyeri dada dan pusing. Jika terdapat gejala-gejala tersebut, dokter bisa mengetahui adanya penurunan abnormal tekanan darah, pada saat penderita berdiri setelah sebelumnya berbaring. 7. Gejala yang menunjukan adanya kehilangan darah yang serius adalah denyut nadi yang cepat,tekanan darah rendah dan berkurangnya pembentukan air kemih. Tangan dan kaki penderita jugaakan teraba dingin dan basah. Berkurangnya aliran darah ke otak karena kehilangan darah, bias menyebabkan bingung, disorientasi, rasa mengantuk dan bahkan syok 8. Pada penderita perdarahan saluran pencernaan yang serius, gejala dari penyakit lainnya,seperti gagal jantung, tekanan darah tinggi, penyakit paru-paru dan gagal ginjal, bisa bertmbah buruk. Pada penderita penyakit hati, perdarahan ke dalam usus bisa menyebabkan pembentukanracun yang akan menimbulkan gejala seperti perubahan kepribadian, perubahan kesiagaan dan perubahan kemampuan mental (ensefalopati hepatik)

Diagnosis Perbedaan perdarahan saluran cerna atas dan bawah P. saluran cerna atas Manifestasi klinik Aspirasi Nasogastrik Rasio (BUN/kreatinin) Auskultasi usus Hematemesis dan atau melena berdarah >35 hiperaktif P. saluran cerna bawah hematokezia Jernih Normal normal

Komplikasi 1. Anemia 2. Dehidrasi 3. Nyeri Dada 4. Kehilangan darah 5. Syok 6. Kematian

1.Aspek Kegawatana. a. Ketidakstabilan hemodinamik (syok hipovolemik) b. Perdarahan yang tertahan dalam saluran cerna menyebabkan peningkatan pemecahan nitrogen oleh bakteri dan semakin meningkatkan kadar amoniak darah yang dapat meningkatkanresiko terjadinya ensefalopati. 2.Manajemen penting: a. Tentukan status hemodinamik. Hemodinamik tidak stabil jika:

Perdarahan akut dalam jumlah besar melebihi 20% volumeintravaskuler Hipotensi (Tekanan darah < 90/60mmHg atau MAP <70mmHg), dengan frekuensi nadi > 100 kpm.

Tekanan diastolik ortostatik turun > 10mmHg atau sistolikturun > 20mmHg Frekuensi nadi ortostatik meningkat > 15 kpm, akral dingin Kesadaran menurun Anuria atau oliguria (produksi urin < 30 ml/jam)

b. Identifikasi penyebab potensial perdarahan c. Identifikasi keadaan fisiologis lain yang terjadi akibat syok (iskemik jantung, Renal disease).

Referensi Abdullah. Murdani, Sudoyo. Aru W dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Dep. IPD. FKUI Gleadle, Jonathan. At a Glance Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik .Oxford : Blackwell Science Ltd. 2007. Price A. Sylvia dan Lorraine M. Wilson. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis ProsesProsesPenyakit. ( Edisi 4). Jakarta : EGC

You might also like