You are on page 1of 3

GIZI KERJA

Istilah gizi kerja berarti nutrisi yang diperlukan oleh para pekerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan. Sebagai suatu aspek dari ilmu tenaga kerja yang setinggitingginya. Kesehatan dan daya kerja sangat erat hubungannya dengan tingkat gizi seseorang. Tubuh memerlukan zat-zat yang diperlukan tubuh, perbaikan kerusakan-kerusakan dari sel dan jaringan dan utuk pertumbuhan, yang banyak sedikitnya keperluan ini sangat bergantung pada umur, jenis kelamin, lingkungan dan beban yang diderita oleh seseorang. Zat-zat makanan tersebut diperlukan juga untuk pekerjaan dan meningkat seiring dengan lebih beratnya pekerjaan. Bahan makanan dapat digolongkan menjadi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Makanan yang paling cocok adalah makanan berimbang (balance diet). Karbohidrat, lemak, dan protein merukanan bahan bakar yang dapat dibakar dalam tubuh sebagai sumber tenaga. Vitamin dan mineral sebagai pengatur tubuh, dengan jalan melancarkan proses oksidasi, memelihara fungsi otot dan saraf, vitalitas jaringan dan menunjang fungsi tertentu. Selain itu peranan air dan O2 penting sebahai zat-zat pembakar terutama untuk karbohidrat dan lemak, tetapi kadang protein juga apabila diperlukan. Untuk mengetahui keadaan makanan dari tenaga kerja perlu dipehatikan jenis makanan apa yang dikonsumsi, beratnya, dan kualitas makanan tersebut, serta hasil pemeriksaan laboratorium. Keadaan di Indonesia ditandai dengan kurangnya protein, kalori dan vitamin-vitamin. Rendahnya protein dan kalori dalam makanan sehari-hari menjadi salah satu penyebab rendahnya produktivitas dan keadaan kesehatan serta menjadi penyebabh timbulnya penyakit. Demikian pula kekurangan vitamin yang tergolong vitamin B kompleks berpengaruh terhadap kerja otot. Tidak cukupnya vitamin A menjadi penyebab terganggunya adaptasi malam pada mata tenaga kerja. Sebab-sebab dari kurang gizi itu majemuk, diantaranya : Persoalan ekonomi Ketidaktahuan Buta huruf Kebiasaan makanan yang buruk Prasangka dan kepercayaan lain

Kebutuhan kalori untuk orang dewasa ditentukan oleh : 1. Metabolisme basal

Metabolisme basal adalah sejumlah tenaga yang diperlukan oleh tubuh dalam keadaan istirahat ( fisik dan mental) dimulai sejak 12-15 jam setelah makan. Kebutuhan tenaga ini diperlukan untuk pemeliharaan proses dari alat vital seperti jantung, paru-paru, lambung, usus, kelenjar-kelenjar, hati, ginjal, dan perawatan sel-sel. Biasanya metabolisme basal ditentukan oleh jumlah jaringan aktif dan tingkat proses di dalam tubuh. Jaringan aktif adalah otot dan kelenjar. Kelenjar-kelenjar yang terutama berpengaruh kepada metabolisme basal adalah kelenjar gondok dan kelenjar anak ginjal. Meningkatnya sekresi dari kelenjar-kelenjar ini mempercepat proses oksidasi dari tubuh, yang berarti bertambahnya metabolisme. 2. Pengaruhmakanan atas kegiatan tubuh (kira-kira 10 % dari metabolisme basal) 3. Kerja otot, faktor ini sangat penting dalam meningkatkan kebutuhan kalori diatas metabolisme basal. Kalori ini berasal dari bahan makanan.

Kalori yang dihasilkan 1 gram zat-zat makanan Zat Protein Lemak karbohidrat Kalori/gram 4 9 4

Dari penelitian didapat bahwa 1 liter O2 dapat menghasilkan 4825 kalori dari makanan berimbang.

Pemakaian energi per-jam pada keadaan kegiatan otot yang berbeda Jenis kelamin Berat badan (kg) Kalori (=1000 kalori) Laki-laki 60 55 50 wanita 50 45 40 3000 2900 2600 2050 2000 1800

Standar ini harus dikoreksi terhadap pekerja sesuai dengan faktor-faktor sebagai berikut :

1. Usia 2. Derajat kegiatan 3. Keadaan hamil dan menyusui pada wanita. Biasanya kebutuhan kalori ditambah 10%. Dalam hubungan pekerjaan, bahan makanan yang dibutuhkan tenaga kerja adalah kebutuhan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat pada umumnya ditambah dengan kalori yang diperlukan untuk kerja dan keperluan lainnya saat bekerja. Hal khusus yang perlu diperhatikan adalah : Pengaruh makanan dan frekuensi makanan Untuk pekerjaan di tempat-tempat yang bersuhu tiinggi, harus diperhatikan secara khusus kebutuhan air dan garam pengganti sebagai pengganti cairan untuk penguapan. Zat makanan dalam berbagai hal dapat mengurangi pengaruh zat-zat beracun, seperti vitamin C terhadap keracunan logam berat, larutan organik, fenol, sianida, dan lain-lain.

You might also like