You are on page 1of 2

Stomatitis Mekanisme timbulnya stomatitis pada penderita gagal ginjal diperkirakan merupakan akibat dari uremia.

Pada keadaan uremia, terjadi pengumpulan urea dalam sekret-sekret tubuh antara lain dalam keringat dan saliva. Urea dalam saliva akan dipecah oleh urease yang dihasilkan oleh mikroorganisme mulut menjadi amonia bebas. Adanya amonia bebas ditambah dengan oral higiene yang jelek akan menimbulkan iritasi mukosa mulut sehingga terjadi stomatitis eritemapultaceous. Stomatitis eritemapultaceous ini khas, ditandai dengan rasa mulut yang kering dan panas seperti terbakar dan adanya pseudomembran putih di atas mukosa yang kemerahan. Selain pengumpulan urea dalam sekret tubuh, uremia juga akan menyebabkan penurunan respons imun baik seluler maupun humoral dan barier mukokutan yang berfungsi sebagai proteksi terhadap kuman-kuman patogen akan mudah rusak atau pecah sehingga terjadi ulserasi. Hal ini akan menyebabkan timbulnya stomatitis ulserativa. Ulserasi bisa kecil ataupun besar dan dapat timbul pada gusi serta tempat lain di dalam mulut. Gingiva akan mengalami resesi dan ulserasi sirkular. Juga pada palatum dapat kita temukan ulserasi yang difus. b. Infeksi Mulut Komplikasi lain ada penderita gagal ginjal adalah penurunan repons imun. Intoksikasi uremik ditambah dengan malnutrisi protein dan kalori akan menyebabkan respons imun menurun baik respons seluler maupun humoral serta rapuhnya barier mukokutan. Ulserasi yang terjadi merupakan port dentree mikroorganisme opportunistik dalam flora normal mulut dan jamur sehingga penderita mempunyai risiko terpapar infeksi yang tinggi. Infeksi yang paling sering terjadi adalah infeksi kandida dan virus herpes simpleks. c. Kepucatan Mukosa Mulut Disebabkan oleh anemia yang timbul pada penderita gagal ginjal.. Anemia yang timbul pada penderita gagal ginjal kronik adalah anemia normokrom normositer. Anemia akan timbul apabila kreatinin serum lebih besar dari 3,5 mg/dl atau laju filtrasi glomerulus turun 30% dari normal. Kepucatan mukosa mulut ini bersifat menyeluruh sehingga batas gingiva dengan mukosa vestibular tidak jelas. d. Pendarahan Perdarahan dapat terjadi di dalam mulut terutama pada gusi. Trauma pada mukosa mulut dapat menyebabkan perembesan dan terbetuknya hematoma. Pada keadaan ini akan terjadi perdarahan spontan dari gusi. Penggunaan heparin pada hemodialisis akan menyebabkan kecenderungan terjadinya perdarahan yang lebih besar beberapa jam setelah hemodialisis tersebut.

e. Gangguan Pada Indra Pengecap Gangguan ini disebabkan karena defisiensi seng ( Zn) atau gangguan fungsi neurologis. Penderita umumnya mengeluh rasa logam ( Metallic taste). f. Xerostomia Akibat dari menurunnya output pada penderita gagal ginjal maka untuk menjaga agar keseimbangan cairan tetap terjaga perlu intake cairan dibatasi. Pembatasan intake cairan akan menyebabkan menurunnya aliran saliva. Saliva akan menjadi kental dan menimbulkan xerostomia. Xerostomia ini akan menyebabkan mukositis bertambah parah. Asupan cairan yang terbatas juga akan menimbulkan parositis infeksiosa yang retrograde. g. Halitosis Urea yang berlebihan di dalam saliva akan diubah oleh bakteri mulut menjadi amonia sehingga napas berbau amonia.

You might also like