Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Suhu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi mutu produk yang
dikeringkan. Sistem pengendalian yang menerapkan logika fuzzy merupakan
salah satu sistem yang dapat mengendalikan suhu ruang pengeringan. Pada
sistem pengendalian suhu dengan logika fuzzy, hal yang ingin dicapai adalah
keluaran sistem tidak memiliki lewatan (overshoot) dan waktu seminimal
mungkin untuk mencapai set point
PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
Proses kerja sistem pengendalian suhu dimulai dengan pembacaan suhu oleh
sensor. Perubahan suhu menyebabkan perubahan nilai tahanan sensor. Nilai
tahanan sensor selanjutnya dikoversi ke nilai tegangan keluaran melalui
rangkaian pembagi tegangan. Tegangan keluaran sensor diinputkan ke
komputer dan komputer akan mengeluarkan perintah pengendalian suhu
dengan merubah tegangan yang akan masuk ke heater melalui rangkaian
optotriak. Proses ini akan terus berlangsung selama pengeringan.
Keterangan:
Suhu merupakan masukan yang akan diolah oleh logika fuzzy, maka bila
pembacaan suhu oleh sensor tidak tepat atau terjadi noise maka proses
dalam pengendalian dengan logika fuzzy akan tergantung dari masukan
tersebut.. Noise yang terjadi tidak terlalu memberikan dampak yang berarti
pada pengaturan suhu dengan logika fuzzy, tetapi memberi pengaruh pada
pengambilan keputusan oleh logika fuzzy.
No Parameter Nilai
10 Rata-rata RH72.96 %
11 Rata-rata daya pengendalian 289.72 watt
Penurunan kadar air bahan dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban udara
pengering. Pada awal pengeringan, terlihat penurunan kadar air sebesar 64
%. Penurunan yang sangat besar ini disebabkan karena terjadinya
perbedaan suhu udara pengering dengan suhu bahan yang dikeringkan.
Semakin besar perbedaan suhu, maka semakin besar pula kecepatan
perpindahan panas ke dalam bahan dan penguapan air dari bahan akan
semakin cepat. Hall (1980) menyatakan bahwa kecepatan pengeringan dari
suatu bahan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : (a) faktor yang
berhubungan dengan alat pengering itu sendiri seperti suhu, kelembaban
udara pengering, arah gerakan aliran udara, susunan bahan dan tempat rak
pengering, dan (b) faktor yang berhubungan dengan bahan yang dikeringkan
seperti ketebalan bahan. Beberapa parameter selama proses pengeringan
dapat dilihat pada tabel 3.
No Parameter Nilai
Kesimpulan
Sistem kendali suhu yang dibangun dengan menerapkan kontrol logika fuzzy
untuk proses pengeringan produk pertanian telah dapat mengendalikan suhu
pengeringan yang diinginkan.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Astrid. Patricia, 2005, Pengontrol Fuzzy Adaptif Langsung Dan Tidak Langsung
dengan dan tanpa Supervisor : Aplikasinya Pada Pengontrolan pH,
Departemen Teknik Fisika ITB, Bandung.
Hall,C.W., 1980, Drying Farm Crops. The AVI Publishing Company. Inc West
Port. Conectut. USA.
Kuo, Benjamin C., 1997, Automatic Control Systems, Prentice Hall of India
Private Limited.
Pakpahan,S. 1994, Kontrol Otomatik – Teori dan Penerapan, Edisi -2, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Subandi. Syam, Mahyuddin, Widjono. Adi, 1988, Jagung, Balai Penelitian dan
Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman
Pangan Bogor.
(****** Makalah ini telah dimuat pada : Andasuryani, Santosa, dan Fera Yanida.
2008. Aplikasi Fuzzy Logic Control untuk Pengontrolan Suhu Pengeringan Buah
Nangka. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas. Vol. 12, No. 2, September 2008 : 41 -
46. **********)
(******* Kunjungi : http//santosa764.wordpress.com ********)