You are on page 1of 8

http://www.tempo.

co/read/news/2012/10/29/110438268 Senin, 29 Oktober 2012 | 08:03 WIB

Behel Gigi untuk Gaya Justru Jadi Bahaya


TEMPO.CO, Jakarta - Maunya gaya-gayaan, tapi justru bikin bahaya. Itulah gambaran buat orang yang punya gigi teratur, tapi mau tampil trendi dengan mamasang kawat gigi. Bukannya bikin penampilan makin oke, justru bikin gigi makin rusak. Ternyata perawatan pemakaian kawat gigi tidak sesederhana yang dibayangkan banyak orang. "Banyak sekali yang bisa membawa dampak kesehatan pada gigi," kata dokter gigi Irwin Lesmono dalam talk show tentang kawat gigi, Selasa, 23 Oktober 2012, di Kedai Tempo, Utan Kayu, Jakarta. Menurut Irwin, pemasangan kawat gigi alias behel akan membuat sisa-sisa makanan rentan menempel pada gigi. Itulah sebabnya membersihkan gigi seusai makan bagi orang yang memakai kawat gigi harus kerap dilakukan. Bila tidak, sisa makanan yang menempel akan membuat gigi jadi berlubang, berwarna kuning, serta rusak. Irwin menerangkan, perawatan pemasangan kawat gigi juga membutuhkan waktu yang lama. Dalam kasus yang normal, kontrol ke dokter biasanya dilakukan setiap tiga sampai empat pekan selama dua tahun. Situasi inilah yang membuat orang dengan motivasi gaya-gayaan tidak sabar melakukannya. "Kalau orang hanya mau gaya-gayaan, biasanya cuma sebentar. Baru tiga bulan pakai pakai dia bosan minta dicopot," kata Irwin yang kini tengah menempuh spesialis orthodenti di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Bahkan, saking inginnya tampil kece, kawat dipasang begitu saja tanpa menggeser gigi. "Itu memang tidak membahayakan, sekedar kawat melintang. Tapi pemasangan kawat seperti itu harus diperhatikan jangan sampai merusak gigi atau gusi di sekitar pemasangannya. Karena saya lihat itu ada kawatnya yang tajam," kata Irwin. Pemakai kawat gigi akan merasakan sakit, terutama untuk pasien dengan kasus gigi rusak. "Pada bulan-bulan awal pemasangan behel, gigi terasa sakit banget, gusi berdarah, pipi bagian dalam juga bengkak-bengkak dan sariawan karena gesekan dengan kawat," kata Dessy Rosalina, 27 tahun. Dia sempat kesulitan makan karena sakit. Dessy mengatakan dirinya memakai kawat gigi sejak dua tahun lalu. Ini dilakukan karena dia mempunyai gigi yang berantakan dan renggang. Dia jadi tidak pede dengan penampilannya. Sejak menggunakan behel, masalah kebersihan gigi menjadi krusial bagi Dessy. Sebab itulah, kemana pun pergi dia senantiasa membawa sikat gigi kecil atau tusuk gigi serta cermin kecil. Perawatan orthodenti (kawat gigi) sebenarnya tidak main-main. Selain karena perawatannya jangka panjang, efeknya juga signifikan. Dalam perawatannya, bisa saja pasien harus melakukan tindakan cabut gigi atau gigi digerakkan sedemikian rupa. Oleh sebab itu, sebelum pemasangan behel, dokter biasanya meminta surat persetujuan tindakan medik pada pasien. Dokter pun harus

menjelaskan selengkap-lengkapnya serta rencana perawatannya seperti apa. Jadi, pasien sudah benar-benar mengerti risikonya sebelum kawat gigi dipasang. Irwin mewanti-wanti, tidak semua merapikan gigi dilakukan dengan cara pemasangan behel. Ada cara lain seperti dengan alat lepasan, bedah mulut, atau menggunakan face mask yang gunanya untuk merangsang pertumbuhan rahang atas supaya mengimbangi rahang bawah. "Banyak orang salah kaprah mengira merapikan gigi hanya bisa diselesaikan dengan behel. Padahal, banyak cara lain, tidak harus selalu dengan kawat gigi," Irwin menegaskan. AMIRULLAH http://www.bisnis-jabar.com/index.php/berita/pasang-behel-gigi-harus-oleh-ahlinya-lho 1 Maret 2012 | 18:33 WIB

Pasang behel gigi harus oleh ahlinya lho!


Oleh Tiara Syahra Kawat gigi atau behel sejak dulu sudah digunakan oleh masyarakat untuk tujuan kesehatan dan juga estetika. Pemasang behel untuk tujuan kesehatan gigi memang diperlukan untuk orang yang memiliki struktur gigi yang tidak ideal. Jika struktur gigi semacam itu terus dibiarkan maka akan berpengaruh pada kesehatan tubuh lainnya seperti dapat menimbulkan radang pernafasan atau berpengaruh pada cara mengucapkan kata. Seiring berjalannya waktu, banyak masyarakat yang menggunakan behel untuk alasan estetika atau penampilan. Bisa jadi mereka kurang percaya diri dengan gigi berantakan atau gigi renggang yang mereka miliki. Untuk alasan tersebut mereka tentunya pergi ke dokter gigi untuk memasang behel. Namun akhir-akhir ini makin banyak saja orang yang lebih memilih jasa tukang gigi untuk memasang behel. Tentunya dibandingkan dengan dengan memasang di dokter gigi harga behel lebih murah. Jika di dokter gigi harga pemasangan behel mencapai Rp. 5 juta, di tukang gigi bisa mencapai setengah harga. Yang menjadi pertanyaan, apakah tukang gigi melakukan kegiatan perawatan gigi dengan menggunakan perhitungan yang sesuai dengan ilmu kedokteran gigi atau berdasarkan keterampilan saja? Dan apakah efek dari pemasangan behel di tukang gigi baik ke kesehatan gigi?

Salah satunya yang memiliki keluhan gigi yang berantakan adalah Arjuna Feri, pegawai di salah satu perusahaan swasta. Ia telah memakai behel sejak setahun lalu dan memasangnya di tukang gigi yang datang ke rumahnya. Pada awalnya dia mencari-cari dokter yang dapat memasang behel namun dengan harga yang terjangkau, berbulan-bulan tidak mendapatkan ia akhirnya memutuskan untuk memakai jasa tukang gigi. Dengan uang Rp2.5 juta, behel pun akhirnya terpasang di giginya. Ketika ditanya soal perkembangan kerapihan giginya, ia mengaku tidak terjadi perubahan yang signifikan, malah ia merasa ada yang aneh dengan giginya. Maka itu akhirnya ia berniat untuk ke dokter gigi yang benar-benar sudah ahli. Menurut Prof. Soertini E. Lambri dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Bandung, dokter gigi yang khusus menangani masalah struktur gigi atau kerapihan gigi tentunya memiliki izin untuk praktek. Proses pemasangan behel pada pasien sendiri bukan perkara gampang. Seorang dokter harus mengetahui struktur gigi dan rahang pasien dari cetakan gigi yang dibuat sesuai dengan gigi asli pasien atau dari hasin rontgen. Setelah mereka mengetahui masalah dan model gigi pasien, barulah mereka bisa mengambil tindakan lebih lanjut untuk sang pasien. Untuk ahli gigi sendiri Ia tidak yakin apakah mereka memiliki semacam pendidikan khusus atau mereka hanya mengandalkan keterampilan semata. Ia memberikan satu contoh kasus, ia memiliki seorang temen yang memasang behel ke dokter gigi. Beberapa lama setelah memasang behel, ia merasakan banyak giginya yang goyang. Setelah ia perhatikan ia menyimpulkan bahwa terjadi kesalah perhitungan dalam menangani gigi temannya tersebut. Yang jelas, untuk menangani gigi pasien bukanlah suatu hal yang mudah. Jangankan untuk tukang gigi, dokter gigi yang tidak tepat perhitungannya saja bisa mengakibatkan gigi pasien bermasalah. Namun tentunya pilihan tetap berada di tangan masyarakat. tidak tertutup kemungkinan bahwa orang-orang selain Arjuna Feri malah merasa cocok-cocok saja dengan tukang gigi yang menangani gigi mereka.(yri)

http://kesehatku.blogspot.com/2012/03/bahaya-pakai-behel-palsu.html Bahaya Pakai Behel Palsu


Bahaya pakai behel palsu Trend behel sekarang lagi marak dikalangan anak muda sekarang gak laki-laki maupun perempuan. Kawat gigi atau behel sekarang sudah berubah fungsi dari untuk meratakan gigi atau memperindah gigi berubah menjadi trend atau bikin gaul(gaya anak muda jaman sekarang). Kita sekarang lebih melihat anakanak ABG yang memakai bahel , dalam pikiran saya itu behel beneran atau palsu, yang dimaksud palsu itu behel mainan lho, yang Cuma beli dengan harga 20ribuan itu. Orang yang memakai behel dianggap gaul atau mengikuti trend masa sekarang. Behel mainan atau palsu itu mudah sekali didapatnya dan harganya sangat murah dari harga behel asli dari pentunjuk dokter. Kalau masalah harga itu sangat jauh sekali ibaratnya 1 banding 100.hehe..makanya sekarang ABG itu lebih memilih behel yang murah daripada behel dari pentunjuk dokter.mereka bilang sama aja kok bentuknya serta kga beda jauh dari yang asli sebenarnya memasang behel itu harus sesuai pentunjuk dari dokter, gak boleh main pasang sendiri. Karena kalau lewat pentunjuk dokter itu kita dicek gigi kita dulu sebelum dipasang dan memilih jenis behel sesuai dengan postur gigi kita yang mau dipasang itu. Bahaya memasang behel palsu adalah saat tulang yang memegang gigi berubah mengikuti kawat yang mencekat gigi di atasnya, maka gigi bisa jadi goyah. Seperti pagar yang ditekan terus, lama-lama pondasinya akan longgar dan goyah. Kerugian lainnya adalah dari segi kebersihan. Memakai behel, walau hanya untuk keren-kerenan semata, tetap saja menimbulkan kesulitan dalam membersihkan sisa makanan yang menempel di sela-sela briket dan kawat. Kuman dan bakteri akan mudah sekali terselip di sela-sela behel dan karetnya, jika tidak rajin memakai obat kumur mulut. Ini bisa menimbulkan masalah kesehatan dan bau mulut. Proses pemasangan yang asal-asalan, apalagi jika dilakukan oleh orang yang bukan ahlinya, bisa makin memperparah bentuk gigi yang sebenarnya sudah bagus. Memasang di tukang gigi yang tidak berijin resmi juga sangat diragukan kebersihan alat-alat yang digunakannya. Hal ini bisa meningkatkan resiko penularan penyakit. Dari beberapa resiko yang terjadi jika kita memasang kawat gigi atau behel kita jadi merinding atau ngeri. Tetapi itu tergantung dari setiap individual kita masing-masing, mau ikuti jaman demi mendapatkan kata sanjungan dari teman-teman kita tapi beresiko. Kalau menurut ku mendingan pasang kawat gigi sesuai pentunjuk dari sang ahlinya atau dokter khusus gigi.

http://eryanthi.blogspot.com/2012/08/cara-merawat-gigi-yang-menggunakan-behel.html Cara Merawat Gigi Yang Menggunakan Behel 07.06 Ery Anthi 12 comments Cara Merawat Gigi Yang Menggunakan Behel - .Gigi yang normal akan tersusun rapi pada tempatnya, namun sebagian orang memiliki gigi yang tumbuh tidak beraturan. Ada yang tampak ramai dan mengganggu penampilan wajah anda, tetapi ada juga yang mengatakan seorang gadis tampak lebih manis berkat seyuman nya yang memperlihatkan salah satu giginya yang tidak beraturan (gingsul). Namun sekarang semakin banyak di jumpai orang menggunakan kawat gigi atau behel, untuk merapikan giginya, Seiring dengan berkembangnya jaman, kawat gigipun terus berevolusi. Ada beberapa macam behel atau kawat gigi sekarang ini. Untuk memutuskan jenis apa yang akan di pake hanya dokter specialis gigi yang dapat menentukan nya, agar pilihan anda tepat dan sesuai dengan gigi anda. Memakai kawat gigi atau behel itu sebenernya bukan hanya memakainya saja, namun anda perlu merawat nya juga bukan hanya mengkolsutasikan ke dokter ahli. Dan berikut ini tips merawat gigi yang menggunakan behel. 1. Menyikat gigi sebaiknya dilakukan dua kali proses, yang pertama menyikat tanpa menggunakan pasta, setelah itu menyikat gigi dan lidah dengan pasta gigi. Gunakan pasta gigi dengan formula terlengkap yang melindungi dan merawat gigi secara intens. 2.Gunakan sikat gigi yang bentuknya kecil dan bulu sikatnya halus. 3.Selain itu juga ada sikat gigi tambahan untuk sela sela gigi,karna orang yang menggunakan behel biasanya karang gigi terbentuk menjadi lebih cepat. 4. Saat berkumur gunakan obat kumur sesudah itu anda bisa menggunakan benang gigi. 5. Menyikat gigi dilakukan dua kali sehari. pagi hari sesudah sarapan dan malam hari sebelum tidur. 6. Menggunakan kawat gigi atau behel biasanya akan lebih sering terkena sariawan karna di sebabkan tergoresnya behel. Anda bisa mengosumsi vitamin C selain itu anda juga bisa mengosumsi asupan kalsium dan vitamin D yang lebih banyak dari dosis biasanya karna sangat di butuhkan oleh gigi. 7.Hindari makanan yang terlalu keras, jangan sekali kali menggigit makanan yang terlalu keras denggan menggunakan gigi,karna akan mengacaukan proses penggeseran gigi, dan juga dapat melepas bracket behelnya.

Hal Yang Perlu Di Lakukan Selama Menggunakan Behel Rajin membersihkan gigi setiap selesai makan denggan menggunakan tusuk gigi serta jangan lupa membawa sikat gigi yang berbulu halus untuk membersihkan sisa sisa makanan yang nempel di bracket. Kontrol gigi sesuai jadwal yang telah di tentukan dokter.

Hal Yang Di larang Saat Menggunakan Kawat Gigi Jangan sekali kali melepas atau menyetel kawat gigi yang sudah di pasang oleh dokter ahli gigi karna akan menyebabkan berubahnya susunan gigi yang sudah di tetapkan,jangan memakan permen keras,permen karet,daging yang liat, dan jangan mengutakatik sendiri bracket yang lepas atau kawat yang menusuk gigi. Karna sangat berbahaya, harap hubungi dokter ahli gigi untuk menanggulanginya,

Nah, itu tips di atas Cara Merawat Gigi Yang Menggunakan Behel, Semoga bermanfaat. http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1841790/duh-pakai-kawat-gigi-ternyatabahaya#.UggZHn9KZhA

Duh! Pakai Kawat Gigi Ternyata Bahaya IST Oleh: Dahlia Krisnamurti gayahidup - Minggu, 18 Maret 2012 | 11:09 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Tren kawat gigi atau behel mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Benda yang satu ini dikenal sebagai alat perapi gigi yang modern. Di Indonesia, penggunaan kawat gigi baru dimulai pada 1980-an dan semakin popular pada awal 2000-an hingga sekarang. Artinya, mengenakan behel sudah menjadi tren di semua lapisan masayarakat. Baik usia tua, muda, bahkan dikalangan anak-anak. Namun, dalam prakteknya pemasangan kawat gigi sangatlah berbahaya jika dilakukan bukan oleh dokter melainkan tukang gigi. Mengapa demikian? Simak ulasan berikut... Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) drg Zaura Rini Anggraeni, MDS menjelaskan pemasangan kawat gigi yang dilakukan oleh tukang gigi menimbulkan beragam efek samping. Terlebih pada gigi yang bermasalah baik untuk efek samping ringan hingga berat. "Yang dipikirkan saat ini adalah keselamatan pasien, khususnya jika tindakan di bawah standar. Akibatnya bisa terlihat di rongga gigi atau penularan penyakit dan lainnya," jelas drg Zaura dalam acara media breafing penertiban praktik tukang gigi' di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Sabtu (17/3). Maraknya pemasangan behel pada tukang gigi, sambung drg Zuhra, karena masyarakat menganggap ke dokter gigi biaya berobatnya tinggi sekali, jadi mungkin masyarakat pergi ke tukang gigi yang biayanya lebih ringan.

"Namun, hal ini bisa mengakibatkan biaya yang jauh lebih tinggi jika pada akhirnya setelah pemasangan timbul efek-efek negatif yang membahayakan kesehatan mulut dan gigi para penggunany," ungkap drg Zuhra. Tidak semua perawatan gigi itu mahal, ada yang murah dan terjamin seperti di puskesmas murah, bermutu dan terjangkau, di rumah sakit pemerintah atau rumah sakit gigi dan mulut yang terdapat di semua Fakultas Kedokteran gigi. Bahkan di beberapa daerah ada yang menggratiskan biaya dokter gigi, jadi tidak selamanya mahal. "Kalau di swasta tentu harganya lebih mahal, tapi kalau di rumah sakit pemerintah relatif murah dan pelayanannya bermutu. Karena semua dokter gigi yang berpraktek sudah melewati uji kompetensi," ujar drg Zaura. Menurut drg Zuhra pemasangan kawat gigi yang tidak benar bukan hanya dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada mulut dan gigi melainkan juga dapat menyebabkan pasien tertular penyakit mulai dari Hepatitis hingga HIV/AIDS. Nah, untuk lebih jauhnya kenali beberapa efek samping yang berbahaya akibat pemasangan kawat gigi, seperti dilansir Ehow. Penyakit Menular Seksual Kawat logam yang dipasang pada gigi Anda sering berbenturan dan dapat menyebabkan luka kecil pada bibir dan bagian dalam pipi Anda. Nah, saat Anda terlibat dalam aktivitas seksual seperti seks oral atau bahkan berciuman, luka kecil di dalam mulut Anda akan menyediakan jalan masuk untuk penyakit, termasuk hepatitis dan HIV, memasuki aliran darah Anda. Alergi Kawat gigi logam mengandung berbagai logam, termasuk nikel, tembaga dan kromium. Sekitar 30 persen pasien ortodontik dari semua pasien ortodontik lainnya memiliki alergi terhadap logam ini yang dapat menyebabkan rasa sakit dan telinga tersumbat. Selain itu, pasien yang tidak memiliki alergi sebelum mereka memakai kawat gigi berpotensi terkena alergi setelah mereka memakainya. Untungnya, alergi terhadap nikel, tembaga dan kadmium umumnya ringan dan mudah diobati dengan mengubah jenis logam yang digunakan dalam kawat gigi. Karang Gigi Karena area di bawah dan di sekitar kurung logam dan kawat yang sulit untuk dibersihkan, sisasisa makanan bisa terjebak di daerah-daerah yang sulit dijangkau sikat gigi, yang mengarah ke penumpukan plek.

Hal ini mengakibatkan orang dengan kawat gigi logam dapat berisiko tinggi mengalami kerusakan gigi dan penyakit gusi. Untuk menghindari masalah ini, Anda harus menggunakan sikat khusus untuk membersihkan gigi Anda. [mor]

You might also like