You are on page 1of 43

Pembimbing: dr.Tuty S, Sp.

Rad Baiq Yuliana Andriani Putri 06700102

1. Definisi
Tumor paru adalah penyakit yang ditandai dengan

tidak terkontrolnya pertumbuhan sel di jaringan paru.


Paru primer yang berasal dari saluran pernapasan.

Lebih dari 90% tumor paru primer merupakan tumor ganas, dan 95% tumor ganas ini termasuk karsinoma bronkogenik.
Bila kita menyebut kanker paru maka yang dimaksud

adalah karsinoma bronkogenik

Jaringan paru yang mengalami keganasan adalah


Mukosa bronkus
Sel epitel Sel membran basalis

Sel kelenjar bronkus


Mukosa bronkiolus Sel alveolus Jaringan paru lainnya.

2. Etiologi
1.
2.

3.
4. 5.

Merokok (baik pada pria atau pun wanita) Bekerja dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang . Polusi Udara Gas Radon Pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis

3. Patofisiologi
Asap rokok,polusi udara, pemajanan okupasi

menyebabkan iritasi mukosa bronkus. Hal ini akan merangsang terjadinya inflamasi kronik, sehingga pembelahan sel tidak terkendali Karsinoma paru.

Patogenesis
Berdasarkan teori onkogenesis terjadinya kanker paru

didasari dari tampilnya gen supresor tumor dalam genom (genom). Adanya inisator mengubah gen supresor tumor dengan cara menghilangkan (delesi/del) atau penyisipan (inersi/inS) sebagai susunan pasangan basanya, tampilnya gen erB1 dan atau neu/erB2 berperan dalam anti apoptosis (mekanisme sel untuk mati secara alamiah programmed cell dead). Perubahan gen menyebabkan sel paru berubah menjadi sel kanker

Patogenesis karsinoma bronkogenik

Klasifikasi
A. Asal-usulnya 1. Tumor Paru Primer Memiliki 2 type utama, yaitu Small cell lung cancer (SCLC) dan Non-small cell lung cancer (NSCLC). SCLC adalah jenis sell yang kecil-kecil (banyak) dimana memiliki daya pertumbuhan yang sangat cepat dan agresif. NSCLC merupakan pertumbuhan sell tunggal, tetapi seringkali menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru. Misalnya Adenoma, Hamartoma kondromatous dan Sarkoma.

2. Tumor Paru Sekunder

Merupakan penyakit kanker paru yang timbul sebagai dampak penyebaran kanker dari bagian organ tubuh lainnya, yang paling sering adalah kanker payudara dan kanker usus (perut). Kanker menyebar melalui darah, sistem limpa atau karena kedekatan organ. B. Histopatologi 1. Tumor Paru Benigna 2. Tumor Paru Maligna

Karsinoma bronkogenik :

a) Karsinoma epidermoid (skuamosa)


b) Karsinoma sel kecil (termasuk sel oat) c) Adenokarsinoma (termasuk karsinoma sel alveolar) d) Karsinoma sel besar e) Gabungan adenokarsinoma dan epidermoid f)

lain-lain: Tumor karsinoid (adenoma bronkus) Tumor kelenjar bronchial Tumor papilaris dari epitel permukaan Tumor campuran dan karsinosarkoma Sarkoma Tak terklasifikasi Mesotelioma Melanoma

Gejala Klinis
GEJALA Tergantung - Lokalisasi - Ukuran / Besarnya Tumor - Adanya Metastasis

gejala klinis
Tidak ada gejala-gejala
Gejala-Gejala yang berhubungan dengan kanker Gejala-Gejala yang berhubungan dengan metastasis Gejala-Gejala Paraneoplastik Gejala-Gejala Nonspesifik

1. Gejala intrapulmonal (lokal)


Batuk lebih dari 2minggu
Batuk darah Nyeri dada Mengi (wheezing, stridor) karena obstruksi saluran

napas Kadang terdapat kavitas seperti abses paru Atelektasis

2. Gejala intratorasik ekstrapulmonar


nyeri dada
dispnea karena efusi pleura invasi ke pericardium terjadi tamponade atau aritmia sindrom vena cava superior sindrom horner suara serak sindrom pancoas

3. Gejala ekstratorasik non metastatik


Neuropatia karsinomatosa Hypertropic pulmonary osteoathropathy

Migratory thromboplebitis

4. Gejala ektratorasik metastatik Satu-satunya tumor yang mampu berhubungan langsung dengan sirkulasi arterial, sehingga bisa menyebar hampir ke semua organ, terutama di otak, hati, tulang, dan adrenal.

Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu

pemeriksaan penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor primer dan metastasis, serta penentuan stadium penyakit berdasarkan sistem TNM. Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PA/lateral, bila mungkin CT-scan toraks, bone scan, Bone survey, USG abdomen dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan, ukuran tumor dan metastasis

RADIOLOGI
A.Foto Thoraks Pa /Lateral B. TOMOGRAFI C. BRONKOGRAFI PEMBUNTUAN BR D. ANGIOGRAFI SIRKULASI DARAH DIDAERAH TUMOR E. CT. SCAN

Pada Foto rontgen dapat ditemukan:


Massa radiopaque di paru Obstruksi jalan napas, dengan akibat atelektasis

Pembesaran kelenjar hilar


Kavitasi Tumor pancoas

Efusi pleura
Kelainan tulang, biasanya bersifat osteolitik

Gambaran Radiologis Tumor paru Sinistra Lobus Superior Segmen Anterior.

NSCLC dengan bronkoscopy.

NSCLC pada lobus paru kiri bawah dengan efusi pleura kiri

SCLC

SCLC dengan massa mediastinal

PEMERIKSAAN LAIN
1. SITOLOGI 2. BRONKOSKOPI 3. BIOPSI 4. MEDIASTINOSKOPI 5. TES FAAL PARU

Stadium Klinis
1. Untuk non small cell Ca: TNM
Carsinoma insitu: ToNoMo tetapi sitologi sputum (+) sel

ganas Stad I: T1NoMo, T1N1Mo, T2NoMo Stad II: T2N1Mo, pl eff (-) Stad III: T3 atau N2, pl eff (+) Stad IV: T4 atau N3 atau M1

2. Untuk small cell Ca:


Lokalized extended

TNM system
T: tumor primer Tis : Karsinoma in situ To: tak ada tumor T1: < 3 cm T2: > 3 cm atau ukuran berapapun + atelektasis/ pneumonitis obstruktif T3: tu. ukuran berapapun yang membesar langsung ke struktur sekitar spt dinding dada, diafragma, mediastinum T4: pleural effusi dg cytologi (+)

TNM System
N: kelenjar getah bening regional
N-x : Kelenjar getah bening regional tak dapat dinilai No: tak ada tanda-tanda keterlibatan kelenjar regional N1: kelenjar peribronkial dan atau hilus ipsilateral N2: kelenjar getah bening mediastinum N3: kelenjar supraklavikular

TNM System
M: metastaase jauh
M-x: Metastasis tak dapat dinilai Mo: tak ada bukti metastase jauh

M1: terdapat bukti metastase jauh

DIAGNOSIS
GEJALA Klinik
Pemeriksaan: Sputum Sitologi Toraks Foto PA/Lat Brnokoskopi Tomografi Bronkografi C.T. Scan Biopsi

Terapi
Tentukan : 1.Derajat Kanker : TNM 2. Penampilan orang sakit (performance) 3. Histologi :
SCLC NSCLC

Performance scale
KARNOFSKY 90-100 WHO 0 KETERANGAN Aktifitas Normal, aktif, dpt mengurus diri sendiri Cukup Aktif, Kadang Perlu bantuan 50-60 2 Kurang Aktif, Perlu bantuan, atau perawatan Tidak Dapat Meninggalkan Tempat Tidur Sakit berat, perlu dirawat di RS

70-80

30-40

10-20

Treatment
Surgery
Radiotherapy Chemotherapy Immunotherapy Hormontherapy Gentherapy

Surgery
Cara terbaik
Pilihan pertama pada stadium I dan II Indication : NSCLC stage I& II, neoajuvant chemotherapy for stage III A , neoajuvant radiotherapy for V.Cava superior syndrom Lung function test FEV1 > 60% ,FVC normal

contralateral.

Pembedahan tidak perlu dilakukan jika:

kanker telah menyebar keluar paru-paru 2. kanker terlalu dekat dengan trakea 3. penderita memiliki keadaan yang serus (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru yang berat).
1.

Radiotherapy
Pilihan ke dua setelah pembedahan Kurang efektif pada jenis epidermoloid dan adeno

karsinoma Emergency case for Pancoast tumor w/ VCSS Preradiaton : Hb> 10gr%, platelate >100.000/dl WBC > 3000/dl Unfavourable group : PS < 70, Lung function test abnormal, loss of BW > 5% /2 mo Tumor inoperable: cobination Radio & Chemotheraphy

Chemotherapy
Terapi baku dimulai dari stadium III aA dan untuk

pengobatan paliatif Kemoterapi adjuvant dimulai stadium II Digunakan bila tumor luas, metastase (+) Syarat syarat sebelum chemotherapy: - Tampilan > 70-80 (Karnofsky) - Hemoglobin >10 g% - Granulosit >1500/mm3 - Trombosit > 100.000/mm3 - Fungsi hati baik - Fungsi ginjal baik (c.clearens>70/mt)

Imunoterapi
Meningkatkan data tahan tubuh
Meningkatkan hasil terapi lain (post operatif) Obatnya: Vaksin BCG Corynebacterium pavuum evamisol, 3x50 mg 2 x/minggu selama 3-6 bulan

Prognosis
Jika sudah ada gejala atau tanda penyakit,75% sudah

tidak dapat disembuhkan lagi.


prognosis secara keseluruhan bagi pasien dengan

karsinoma paru adalah buruk dan hanya sedikit meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini, meskipun telah diperkenalkan berbagai agen-agen kemoterapi yang baru. Dengan demikian,penekanan harus diberikan pada pencegahan.

Komplikasi
Penyebaran Intrathorax Kompresi esophagus Paralisis N. Laringeus Reccurent Paralisis N. simapticus Sindroma Horner (Penurunan kemampuan pupil) Sindroma Pancoast tumor local yang muncul local di paru, biasanya pada bagian apex paru dengan lesi mengenai N.Cervicalis VIII dan N. Thoracalis 1 dan II, sehingga timbul rasa nyeri khas yang menyebar. Sindroma vena cava superior
1.

2. Penyebaran extrathorax
Metastase pada otak dengan gangguan neurologic Metastase ke ginjal

Tulang
Hepar Sum-sum tulang

KGB

Lanjutan penyebaran extrathorax


Sindroma Endokrin misalnya dikeluarkannya enzim

peptide oleh sel kanker yang dapat menyebabkan terangsangnya kelenjar para tiroid,sehingga terjadi hiperkalsemia. Sindroma jaringan ikat clubbing finger Manifestasi cutaneus. Manifestasi renal.

TERIMA KASIH

You might also like