You are on page 1of 3

PROSES PEMBENTUKAN DAN GENESA BAUKSIT Genesa Bijih Bauksit Alumina dapat bersumnber dari batuan primer (magnetik

dan hidrothermal) maupun dari batuan sekunder (pelapukan dan metamorfosa). Namun secara luas yang berada di permukaan bumi ini berasal dari batuan sekunder hasil proses pelapukan dan pelindian. 1. Magnetik Alumina yang bersumber dari proses magnetik dijumpai dalam bentuk batuan yang kaya akan kandungan alumina yang disebut dengan aluminarick rock. Sebagai contoh adalah mineral anortosite dan mineral nefelin pada batuan syenit yang mengandung lebih dari 20%Al 2O3. Sumber alumina di Rusia yang pontensial dan telah dilakukan penambangan adalah bersumber dari proses magnetik. 2. Hidrothermal Alumina produk alterasi hidrothermal dari trasit dan riolit pada beberapa daerah vulkanik misalnya mineral alunit mengandung sampai 75% Al 2O3 dan dapat ditambang sebagai sumber alumina 3. Metamirfosa Alumina yang bersumber dari proses metamorfosa adalah sumber alumina yang tidak ekonomis. Saat ini masih dalam penelitian ekstraksi yang lebih maju. Diharapkan dimas mendatang akan menjadi alumina yang potensial dan bernilai ekonomis. Sebagai contoh adalah alumina silikat andalusit, silimanit dan kianit 4. Pelapukan Alumina yang bersumber dari proses pelapukan, dijumpai sebagai cebakan residual dan disebut sebagai bauksit. Terbaentuk oleh pelapukan feldspatik atau batuan yang mengandung nefelin.

KLASIFIKASI BIJIH BAUKIT A. Berdasarkan genesanya 1. Bauksit pada batuan klastik yang kasar Jenis ini berasal dari btuan beku yang telah berubah menjadi metamorf di daerah yang beriklim tropis dan berumur Tersier Awal. Permukaan daerahnya telah mengalami erosi dan dijumpai bauksit dalam bentuk boulder. Tekstur pisolitik dan bentuknya menyudut dengan kadar bauksit tinggi dalam bohmit dengan posisi letaknya sesuai dengan kemiringan lereng. 2. Bauksit pada terrarosa Jenis terrarosa banyak terdapat disekitar Mediterranian di Eropa Selatan yang merupakan fraksi-fraksi kecil dari hasil pelapukan batu kapur atau dolomite dan sebagian diaspor (Al2O3H2O). Jenis ini mempunyai ikatan monohidrat, karen itulah endapan jenis terrarosa mempunyai kadar alumina yang lebih besar dibandingkan endapan jenis laterit. 3. Bauksit pada batuan sedimen klastik Dijumpai pada lingkungan pengendapan sungai stadium tua pada delta. Karena tertransportasi, material rombakan terbawa ke laut. Sedimen

klastk berada di atas ketinggian dasar melapuk mengandung perlapisan gravel pasir, lempung kaolinit dan kadang lignit membentuk delta corong. Deposit bauksit jenis ini yang ekonomis dalah berumur Paleosen. 4. Bauksit pada batuan karbonat Deposit bauksit pada batu gamping kadarnya tinggi dan berumur Paleosen. Perkembangannya tidak berada di permukaan tetapi pada kubah-kubah gamping. 5. Bauksit pada batuan posfat Al posfat berwarna abu-abu , putih kehijauan dan bersifat porous yang terisi oleh berbagai material. Lapisan bawahnya mengandung lempung antara montmorilonit dengan atapulgit. Beberapa lapisan dalam bentuk Ca-posfat , berstuktur oolitik dan dijumpai pula pseudo-oolitik fluorapatit. Di bagian atas lapisan ini mengandung Alposfat dengan mineral krandalit [(Ca Al3H(OH6/(PO4)] yang sangat dominan dibandingkan dengan augilit [(Al2(OH3)/(PO4)].

B. Berdasarkan Letak Depositnya Selain kelima jenis deposit bauksit tersebut, maka berdasar letak depositnya, deposit bauksit dapat dibedakan menjadi empat tipe,yaitu: Deposit bauksit residual Diasosiasikan dengan kemiringan lereng yang menengah sampai hampir datar pada batuan nefelin syenit. Permukaan bauksit kemiringannya lebih dari 5 dan batasan yang umum adalah 25. Pada batua nefelin syenit bagian bawah bertekstur granitik. Zona di atasnya menunjukkan vermikuler, pisolitik dan tekstur konkresi lainnya. Di bawah zona konkresi adalah zona pelindian dengan dasar fragmen lempung kaolinit. Walaupun dasar zona pelindian ini melengkung, tidak dapat menghilangkan tekstur granitis. Kaolinit nefelin syenit dipisahkan dengan bauksit bertekstur granitis oleh kaolinit yang kompak dan kasar. Deposit bauksit koluvial Diselubungi oleh kaolinit,nefelin,syenit. Deposit ini terletak di bawah lempung dan termasuk swamp bauxite dengan tekstur pisolitik dan oolitik yang asih terlihat jelas serta berada di daerah lembah. Di bagian atas deposit, kaollinit terus berkembang, dapat memotong secar mendatar atau menggantikan matriks yang tebal dari tekstur pisolitik. Di beberapa tempat, lapisan lignit yang mendatangkan lempung dapat pula memotong badan bijih bauksit sehingga bauksit tersebut menjadi alas dari lapisan lignit ini. Deposit bauksit alluvial pada perlapisan Dapat berupa perlapisan silang siur, dipisahkan dengan gravel yang bertekstur pisolitik. Bauksit tipe ini halus dan tertutup oleh alur runtuhan dari tipe deposit bauksit koluvial. Deposit bauksit alluvial pada konglomerat kasar Deposit tipe ini umumnya menutupi bauksit boulder dengan konglomerat kasar, terutama dari lempung karbonat dan pasir.

1.

2.

3.

4.

Bauksit yang terdapat di daerah penelitian termasuk jenis residual deposit bauksit atau dikenal dengan laterit bauksit. Laterit bauksit banyak terdapat di daerah tropis yang merupakan hasil pelapukan dari batuan yang berkomposisi alumina tinggi. Bauksit di daerah penelitian mengandung komponen utama Al2O3,Fe2O3, SiO2 dan TiO2. Disamping keempat komponen utama tersebut, terdapat komponen K,Na,Ca,Mg,P,S dalam jumlah yang sangat kecil.

You might also like