Professional Documents
Culture Documents
Handout Mata kuliah Ilmu Gizi DIII Keperawatan STIKES Muhammadiyah Banjarmasin
Media penularan TBC dapat melalui: Udara, makanan/minuman yang tercemar Kontak langsung melalui muka, lecet dalam
Gambaran klinik TBC panas (demam), batuk-batuk, anoreksia, lemah, berat badan menurun, malam hari berkeringat
Diagnosis TBC: Tes tuberkolin positif (tes mantoux positif) Rontgen paru-paru terlihat ada flek-flek darah Adanya basil TBC tertentu pada dahak Adanya darah
Materi Kuliah Ilmu Gizi DIII Keperawatan Muhammadiyah Banjarmasin 6
KLASIFIKASI PENYAKIT
1. TB PARU :
1) TB Paru BTA +
2). TB Paru BTA -; Ro : + Berat / Ringan 2. TB -
Ringan : TB Kel.Lymphe , Pl.EFF Unilateral. Tulang (Kec, Tul. Belakang) Sendi, Kelnjar Adrenal) Berat : Meningitis, Millier, Pericarditis, Peritonitis, Pleuritis Eks. Dupleks, TB Tl. Belakang, TB Usus, TB sal. Kencing dan Alat Kelamin.
Materi Kuliah Ilmu Gizi DIII Keperawatan Muhammadiyah Banjarmasin 9
Prinsip Diit:
Energi dan protein tinggi Vitamin dan mineral tinggi/cukup Makanan mudah cerna
11
Syarat Diit:
Energi : tinggi (2500-3000 kal/hr). Untuk mencapai berat badan ideal. Protein : tinggi (75-100 g/hr). Untuk menggantikan selsel yang rusak dan untuk meningkatkan kadar serum. Mineral : cukup. Mineral Fe untuk mengganti Fe yang hilang karena pendarahan. Mineral Ca untuk penyembuhan luka. Vitamin :
Tinggi (suplementasi) Vitamin C, Vitamin E, Vitamin B kompleks. Cukup untuk vitamin lainnya.
Bentuk makanan bisa cair bisa lunak (sesuai kemampuan pasien) Makanan mudah cerna Makanan tidak merangsang
12
Bahan Makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan Bahan Makanan S umber Karbohidrat Dianjurkan Nasi, roti, mie, makaroni, dan hasil olah tepungtepungan lain, seperti cake, tarcis, puding, dan pastry. Karbohidrat sederhana: gula pasir. Daging sapi, ayam, ikan, Dimasak dengan banyak telur, susu dan hasil minyak kelapa/ santan olahannya seperti keju dan kental. yoghurt custard dan es krim S emua jenis kacang- Dimasak dengan banyak kacangan dan hasil minyak kelapa/ santan olahannya seperti tempe, kental. tahu, dan pindakas S emua jenis sayuran, terutama jenis B, seperti bayam, buncis, daun singkong, kacang panjang, labu siam dan wortel. S emua jenis buah-buahan segar Bumbu tidak tajam, seperti Bumbu yang tajam, seperti bawang merah, bawang cabe dan merica. putih, laos, salam dan kecap. MinyakIlmu goreng, mentega, S antan kental Materi Kuliah Gizi DIII Keperawatan margarine dan santan encer Muhammadiyah Banjarmasin
13
Tidak Dianjurkan
S ayuran
Buah-buahan
Bumbu
Contoh Kasus
Data subjektif Nama : Ny. N Jenis kelamin : Perempuan Umur : 48 th Alamat : Jl. Mulawarman Banjarmasin Agama : Islam Suku/bangsa : Banjar/Indonesia No. RMK : 56 78 68 Diagnosa : TB Paru (+) Diet : BB TKTP Bentuk Makanan : Bubur TB/BB : 150 cm/25 kg Ruang Perawatan: Ruang paru kelas III kamar IV Status Gizi : Kurus tingkat berat (II,I) menurut IMT
Materi Kuliah Ilmu Gizi DIII Keperawatan Muhammadiyah Banjarmasin 14
Data objektif
Keluhan Utama : pasien merasakan panas, batuk, BB menurun Riwayat Penyakit Terdahulu : pasien mengatakan penyakit yang dideritanya datang secara tiba-tiba/mendadak Riwayat Penyakit Sekarang: TBC (Tuberkulosis) Riwayat Penyakit Keluarga : keluarga pasien tidak ada yang menderita sakit yang sama. Keadaan Sosial Ekonomi : pasien seorang ibu rumah tangga dan memiliki suami yang bekerja sebagai wiraswastawan.
Materi Kuliah Ilmu Gizi DIII Keperawatan Muhammadiyah Banjarmasin 15
Pola makan
Pasien mempunyai pola makan 2-3 kali sehari makan utama (makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran dan buah-buahan) Snack/selingan
Pasien kadang-kadang makan kue jajanan
Pantangan
Pasien tidak memiliki pantangan makanan
Materi Kuliah Ilmu Gizi DIII Keperawatan Muhammadiyah Banjarmasin
16
17
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis Tekanan darah (TD), Nadi (N), Respirasi Rate (RR), Suhu Tubuh Hasil pemeriksaan laboratorium
(Leukosit, Entrasit, Hb, hematokrit, trombosit. LED, Glukosa puasa, SGOT, SGPT, urea, kreatinin, asam urat) dan data antropometri (BB,TB, BBI, IMT)
18
Assesment
Berdasarkan data-data subjektif dan objektif dapat disimpulkan bahwa pasien menderita TB paru (+) dengan status gizi kurus tingkat berat menurut IMT.
19
Penatalaksanaan Diit
Tujuan Diit:
Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang bertambah guna mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
Prinsip Diit:
Energi dan protein tinggi Vitamin dan mineral tinggi/cukup Makanan mudah cerna
20
Syarat Diit:
Energi tinggi Karbohidrat cukup (60-70% total energi) Protein tinggi (75-100 gr/hari)/ 2-2.5 gr/kg BBI Lemak cukup (20 25% total energi) Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin C dan Fe (Minimal sesuai KGA). Bentuk makanan sesuai kemampuan pasien Makanan mudah cerna Makanan tidak merangsang
21
3. Perhitungan kalori dan zat gizi BBI = (TB-100)-10% (TB-100) = (150-100)- 10% (150-100) = 50-5 = 45 kg BB 25 IMT = = 2 TB(m) (1,50)2 BMR KT Aktivitas
SDA
= 10 % x e
= =
+ +
Kalori Penyembuhan = 20 % x g
= 60 % x i = 20 % x i 20 % x i
Materi Kuliah Ilmu Gizi DIII Keperawatan Muhammadiyah Banjarmasin 22
FORMAT SOAP
Data S + O Assesment Kesimpulan dari data subyektif dan data obyektif
1.Analisis
Planing
masalah dan penyebab 2.Rekomendasi Diit a. Tujuan diit b. Prinsip diit c. Perhitungan zat gizi d. Syarat diit 3.Rencana Penyuluhan a.Sasaran b.Tujuan c.Materi d.Metode e.Alat f.Waktu g.Lokasi h.Pelaksana 1.Parameter yang diukur
Data Subyektif: 1. Keluhan utama 2. Riwayat penyakit sekarang 3. Riwayat penyakit dahulu 4. Riwayat penyakit keluarga 5. Kebiasaan hidup 6. Obat-obatan yang diminum Data Obyektif: 1. Fisik 2. Klinis 3. Hasil Laboratorium 4. Antropometri
23