Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Korosi didefinisikan sebagai kerusakan suatu logam atau campuran logam (alloy) karena bereaksi secara kimia atau secara elektrokimia dengan lingkungan atau medium.
Istilah RUST NEVER SLEEP perlu mendapat perhatian, khususnya bagi Industri Kimia.
Kerugian akibat korosi biasanya sekitar 1 5% dari Pendapatan Domestik Nasional cukup besar Contoh Industri Minyak dan Gas (AGIP): kerugian karena korosi sekitar USD 0.4/barrel (pada tahun 1999)
Pendahuluan
Penyebab besarnya biaya Korosi:
1.
2.
3.
4.
5. 6.
Disain alat yang dibuat berlebih (karena Corrosion Allowance yang besar) Kerusakan komponen (perlu biaya pemeliharaan / penggantian) Kehilangan produksi (karena Shutdown akibat kerusakan alat yang terkorosi) Kontaminasi terhadap produk (harga produk turun, kehilangan pasar, dll) Keamanan pegawai Kerusakan lingkungan
Prinsip Korosi
Corrosion: Metallurgy in Reverse
Pada kondisi lingkungan normal, secara termodinamika bentuk stabil unsur logam adalah sebagai kationnya (M+) daripada unsur logam itu sendiri (M). Pada saat logam (M) digunakan, maka secara spontan cenderung untuk kembali ke keadaan stabil Untuk dapat kembali pada keadaan yang stabil, logam (M) harus melepas elektron, dan hal ini membutukan kehadiran penerima elektron (electron acceptor) atau agen pengoksidasi. Oksigen merupakan salah satu electron acceptor, demikian juga ion hidrogen (H+) dan kation dari logam yang lebih mulia (susah teroksidasi, contoh Cu3+, Pt2+) merupakan promotor korosi.
Electrochemical Corrosion
Proses korosi dapat digambarkan sebagai suatu proses elektrokimia Terjadi aliran elektron melalui logam dari area anodik ke area katodik Reaksi di anoda: Reaksi-reaksi yang mungkin terjadi di katoda:
Lapisan tipis cairan yang ada dipermukaan logam berfungsi sebagai medium untuk elektrolit
2 3 4 5 6 7 8
16
17 18 19 20 21 22 23 24
Ni
Sn Pb H Cu Ag Hg Pt Au
Ni Ni2+ + 2eSn Sn2+ + 2ePb Pb2+ + 2eH2 2H+ + 2eCu Cu2+ + 2eAg Ag+ + 2eHg Hg2+ + 2ePt Pt2+ + 2eAu Au3+ + 3e-
9
10 11 12 13
Mg
Al Zn Cr Fe Cd
Mg Mg2+ + 2eAl Al3+ + 3eZn Zn2+ + 2eCr Cr3+ + 3eFe Fe2+ + 2eCd Cd2+ + 2e-
14
Pada umumnya permukaan logam yang terekpos ke atmosfer akan terlapisi suatu lapisan tipis (film) metal oxide. Lapisan ini cenderung menjadi tameng terhadap elektrolit dan dapat mencegah korosi. Karena suatu gesekan atau tekanan, maka lapisan ini dapat rusak dan pada bagian itu mudah sekali terserang korosi. Demikian juga pada bagian logam yang tidak terkpos ke atmosfer dimana tidak cukup oksigen untuk membentuk metal oxide, pada bagian inikorosi akan mudah terjadi. Metal oxide bersifat semikonduktor yang dapat mencegah aliran elektron
Jenis-jenis Korosi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Korosi seragam (uniform corrosion) Korosi lokal (localized corrosion) korosi Celah (Crevice) dan korosi Lubang (Pitting) Stress corrosion Galvanic corrosion Selective corrosion Erosion-corrosion Fretting corrosion High temperatur corrosion Biological corrosion
Pada umumnya disebabkan oleh reaksi kimia logam oleh lingkungan gas atau cairan. Permukaan material logam biasanya heterogen yang menyebabkan titik-titik anodik dan katodik Jenis korosi ini paling banyak dijumpai. Studi mengenai kecepatan korosi seragam sudah banyak. Kecepatan korosi biasanya dalam satuan inches per year (ipy) atau milligrams per square decimetre per day (mdd) Pada pengujian korosi, kecepatan korosi diukur melalui pengurangan berat specimen pada luasan tertentu dan waktu tertentu.
Kecepatan korosi yang masih dapat diterima tergantung pada harga material, beban kerja, dan economic life pabrik. Untuk material murah seperti carbon steel dan low alloy steel diberikan pada Tabel 7.3. Sedangkan untuk material yang mahal seperti high alloy steel, brasses dan alumunium nilai pada Tabel 7.3 harus dibagi 2.
Contoh soal
The following charts provide a simple way to convert data between the most common corrosion units in usage, i.e. corrosion current (mA cm-2) , mass loss (g m-2 day-1) and penetration rates (mm y-1 or mpy) for all metals or for steel
where: mpy = milli-inch per year n = number of electrons freed by the corosion reaction M = atomic mass d = density Note: you should read the Table from left to right, i.e.: 1 mA cm-2 = (3.28 M/nd) mm y-1 = (129 M/nd) mpy = (8.95 M/n) g m-2 day-1
For example, if the metal is steel or iron (Fe), n =2, M = 55.85 g and d = 7.88 g cm-3 and the Table of conversion becomes:
mA cm-2 mA cm-2 mm year-1 mpy g m-2 day-1 1 0.0863 0.00219 0.00401 mm year-1 11.6 1 0.0254 0.0463 mpy 456 39.4 1 1.83 g m-2 day-1 249 21.6 0.547 1
Melawan korosi
SAVE THE SURFACE (OF THE METAL) AND YOU SAVE ALL 1. Metode yang terkait dengan Perlakuan Logam Pemilihan material yang sesuai Alloying of the metal Tugas kelompok: Removal of strains Buatlah resume Bab 3, Buku Goel, R.K., 19.., Process Know-How and Polishing the surface Material of Construction for Producing insoluble oxide coatings Chemical Industries, SBP Producing insoluble phospate coatings Monograph on Chemical Covering with metals by electroplating Technology, New Delhi Covering with non-metallic materials Making the metal cathodic 2. Metode yang terkait dengan Perlakuan Medium Pengkorosi Perlakuan medium untuk menghilangkan kondisi yang berbahaya (menyebabkan korosi) Penambahan inhibitor 3. Metode yang terkait dengan Pengaruh Luar Meminimalkan/mengeliminasi pengaruh-pengaruh luar Proper Design Equipment
Corrosion Chart
Material Costs
(Coulson & Richardson- Cap.7 Materials of construction)
Material Costs