You are on page 1of 10

TEORI GRAF BAGIAN II Oleh : Eliyani

Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa dapat memahami: 1. Sirkuit 2. Sirkuit Euler 3. Pohon 4. Graf Berlabel 5. Dan menyelesaikan soal-soal

Sirkuit Perhatikan kembali Gambar 5 berikut:


e4 e5 v3 v4

e2

e3 e6

v1

v2

e7

e1 e8 v6 v5 e9

A Gambar 5. Graf A

Sirkuit dengan panjang n adalah: path yang diawali dan diakhiri pada titik yang sama. Sirkuit sederhana dengan panjang n adalah path dengan titik awal dan akhir yang sama namun semua titik yang dilalui berbeda. Contoh : Perhatikan Graf A pada Gambar 5. Contoh sirkuit adalah: V2 e3 v3 e5 v4 e10 v5 e6 v3 e7 v6 e8 v2

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir.Eliyani

MATEMATIKA DISKRIT

Titik awal dan titik akhir lintasan tersebut sama yaitu v2, namun karena ada dua titik yang dilalui dua kali yaitu v3, maka sirkuit tersebut BUKAN sirkuit sederhana. Panjang sirkuit tersebut yaitu 6 karena ada 6 garis yang dilalui. Contoh sirkuit sederhana yaitu: V2 e3 v3 e5 v4 e10 v5 e9 v6 e8 v2 Titik awal dan titik akhir sama yaitu v2, namun tidak ada titik yang dilalui lebih dari sekali. Bagaimana bila lintasannya hanyalah v1? Titik awal dan titik akhir sama yaitu v1 sehingga dapat dikatakan lintasan tidak melalui titik yang sama. Tidak ada garis yang dilalui atau dapat pula diartikan sebagai tidak ada garis yang sama yang dilalui. Maka lintasan demikian dikatakan sebagai SIRKUIT SEDERHANA dengan panjang 0. Sering juga disebut dengan sirkuit Trivial (sirkuit semu). PANJANG walk, path maupun sirkuit dihitung dengan jumlah garis yang dilalui. Secara ringkas, beda di antara keempat lintasan tersebut yaitu: (A) WALK (1) Titik awal dan titik akhir berbeda (2) Garis yang dilalui boleh sama (B) PATH 1. Titik awal dan titik akhir berbeda 2. Garis yang dilalui berbeda (C) SIRKUIT 1. Titik awal dan titik akhir sama 2. Garis yang dilalui berbeda 3. Titik di perjalanan boleh dilalui lebih dari sekali (D) SIRKUIT SEDERHANA 1. Titik awal dan titik akhir sama 2. Garis yang dilalui berbeda 3. Titik di perjalanan hanya boleh dilalui sekali alias semua titik berbeda

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir.Eliyani

MATEMATIKA DISKRIT

Karena fokus perbedaan ada pada titik, maka untuk lebih menyederhanakan dalam menentukan apakah suatu lintasan walk, path, sirkuit atau sirkuit sederhana, cukup dituliskan saja titik-titik lintasan tersebut. Contoh: Berdasarkan Gambar 5: v1 v2 v5 v6 adalah path, karena semua titik berbeda pasti garisnya juga berbeda. v2 v3 v5 v4 v3 v6 adalah Walk, karena titik awal dan titik akhir berbeda dan ada titik yang dilalui dua kali yaitu v3. v2 v3 v5 v4 v3 v6 v2 adalah Sirkuit, karena titik awal dan titik akhir sama dan ada dua titik yang dilalui dua kali yaitu v3. V2 v6 v5 v3 v2 adalah sirkuit sederhana, karena titik awal dan titik akhir sama namun semua titik dalam lintasan berbeda. SIRKUIT EULER Dinamakan sirkuit Euler untuk mengenang ahli Matematika Leonhard Euler yang memecahkan masalah 7 jembatan Knigsberg dengan menggunakan Graf. Kota Knigsberg terdiri dari satu pulau di tengah-tengahnya dengan tujuh jembatan yang mengelilinginya. Bila ada seseorang hendak mengelilingi kota dimulai dan diakhiri pada tempat yang sama, mungkinkah dia dapat melintasi ketujuh jempatan tepat satu kali? Euler mempresentasikan masalah tersebut dalam bentuk graf seperti pada Gambar 6.

A J1 J2 J7

B J3 J4

J6 D

J5

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir.Eliyani

MATEMATIKA DISKRIT

Gambar 6. Sirkuit Euler Perhatikan Gambar 6, mungkinkah semua titik dalam graf tersebut dikunjungi dengan titik awal dan titik akhir sama dan setiap garis dilalui tepat satu kali? Bagaimana jawaban Anda? Secara definisi: SIRKUIT EULER adalah sirkuit di mana setiap titik muncul paling sedikit satu kali dan setiap garis muncul tepat satu kali. Pada Sirkuit Euler, derajat setiap titik adalah genap. Perbedaan antara Walk, Path, Sirkuit, Sirkuit Sederhana dan Sirkuit Euler disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Perbedaan Walk, Path, Sirkuit, Sirkuit Sederhana, Sirkuit Euler Item Pembeda Titik Awal dan Titik Akhir Titik Yang Dilalui Garis Yang dilalui Keterangan: B = berbeda S = boleh sama GRAF TERHUBUNG Dua titik a dan b dalam Graf G dikatakan terhubung bila dan hanya bila ada walk dari a ke b. Graf G dikatakan terhubung bila dan hanya bila setiap dua titik dalam G terhubung. Graf G dikatakan tidak terhubung bila dan hanya bila ada dua titik dalam G tidak terhubung. Contoh:
V1 V6 V5 e4 e1 e3 V1 e4 V5 V3 e5 e3 e1 e2 V2

Walk B S S

Path B S B

Sirkui t S S B

Sirkuit Sederhana S B B

Sirkuit Euler S S (paling sedikit satu) B

V2 e2

V4

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir.Eliyani

MATEMATIKA DISKRIT

V4

V3

(a)

(b)

Gambar 7. (a) Graf tidak terhubung, (b) Graf terhubung Graf pada Gambar 7 (a) dikatakan tidak terhubung karena tidak ada garis dari v4 ke v5.

POHON Salah satu kasus khusus Graf adalah Pohon (Tree). Struktur pohon ini banyak dipakai dalam struktur data. Untuk graf sederhana (graf yang tidak memiliki garis paralel dan loop) G, akan disebut pohon bila dan hanya bila G tidak memuat sirkuit dan terhubung. Bila pohon hanya terdiri dari sebuah titik, disebut Pohon semu (trivial). Bila pohon tidak memiliki titik, disebut pohon kosong (empty tree). Graf G akan disebut Hutan (Forest) bila dan hanya bila tidak memiliki sirkuit. Contoh:

V1 V3

V1

V1

V4

V2

V4

V2 V3 V4

V2 V3

V5 V5 V7 V6 V8 V6 V5 V6 V7 V7 V8

(a)

(b) Gambar 8 (a) Pohon, (b) bukan pohon, (c) hutan

(c)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir.Eliyani

MATEMATIKA DISKRIT

Gambar 8(a) adalah pohon karena terhubung dan memuat sirkuit. Gambar 8 (b) bukan pohon karena walaupun terhubung tetapi mengandung sirkuit yaitu v2 v3 v5 v4 v2. Gambar 8(c) hutan karena tidak memuat sirkuit dan tidak terhubung. Hutan tersebut terdiri dari dua pohon. Dalam aplikasi sehari-hari, pohon antara lain digunakan untuk membuat pohon keputusan atau decision tree. Contoh: Untuk pemilihan jabatan Ketua Senat Mahasiswa, mahasiswa tersebut harus mendapat dukungan dari mahasiswa di jurusannya paling tidak sebanyak 80%, memperoleh suara di fakultasnya paling tidak 75%, dan memperoleh suara paling tidak 50% di tingkat Universitas. Pohon keputusannya disajikan pada Gambar 9.

LULUS >80 %% SARINGA N JURUSAN SELEKSI FAKULTAS >75 %%

LULUS >50 %% SELEKSI UNIVERSIT AS TIDAK LULUS LULUS

TIDAK LULUS

TIDAK LULUS

Gambar 9. Pohon Keputusan Pohon memiliki daun (leaf/terminal vertex) yaitu titik dalam pohon yang berderajat 1. Bila derajatnya lebih dari 1, disebut cabang ( branch/interval vertex). Contoh: Lihat kembali Gambar 8(a).

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir.Eliyani

MATEMATIKA DISKRIT

Titik yang berderajat 1 yaitu v1, v2, v4, v8. Titik-titik tersebut adalah daun. D(v3) = 4, d(v5) = 2, d(v7) = 2; dengan demikian cabang adalah v3, v5 dan v7. Bila n = titik dalam pohon, maka jumlah garis dalam pohon = n-1. POHON BERAKAR Pohon Berakar (Rooted Tree) adalah suatu pohon dengan satu titik yang dikhususkan. Titik tersebut disebut Akar (Root). Tingkat (level) suatu titik adalah banyaknya garis antara titik tersebut dengan akar. Tinggi (height) pohon adalah tingkat maksimum yang dimiliki oleh titiktitik pohon. Anak (children) titik v yaitu titik w adalah semua titik yang berhubungan langsung dengan v tetapi memiliki tingkat yang lebih tinggi dari v. Titik v disebut dengan orang tua (parent) w. Dua titik yang memiliki orang tua yang sama disebut dengan saudara (sibling). Contoh: Perhatikan kembali Gambar 8(a). Ambil titik v3 sebagai akar. Tentukan: (a). Tingkat tiap-tiap titik. (b). Tinggi pohon. (c) Anak, saudara, dan orang tua titik v5. (d) bila akar dipindahkan ke v1, apakah jawaban (a) (c) sama? Jawab: Karena gambar ini sudah cukup mencerminkan tingkat tiap-tiap titik, maka bentuk gambar tidak perlu diubah lagi.
V1 V3

V4

V2

V5

V7

V6 V8

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir.Eliyani

MATEMATIKA DISKRIT

(a) Tingkat tiap-tiap titik ditentukan dengan jumlah garis antara titik tersebut dengan akar. Tingkat v1 = v2 = v4 = v5 = 1. Tingkat v6 = 2 Tingkat v7 = 3 Tingkat v8 = 4. (b) Berdasarkan jawaban (a), tinggi pohon = 4. (c) Anak v5 = v6; orang tua v5 = v3. Saudara v5 = v1, v2, v4. (d) Bila akar dipindahkan ke v1, maka: Tingkat v3 = 1, Tingkat v2 = v4 = v5 = 2, Tingkat v6 = 3, Tingkat v7 = 4, tingkat v8 = 5. Tinggi pohon menjadi 5. Anak v1 hanya 1 yaitu v3, orang tuanya tidak ada karena menjadi akar, dan tidak memiliki saudara. Berdasarkan contoh soal ini terlihat bahwa, dengan berubahya akar, struktur pohon pun jadi berubah. POHON BINER Pohon biner (binary tree) adalah pohon berakar yang setiap titiknya memiliki paling banyak dua anak, yaitu anak kiri (left child) dan anak kanan (right child). Dikatakan pohon biner penuh (full binarty tree) bila setiap titiknya memiliki tepat dua anak. Pohon biner digunakan dalam ilmu komputer untuk menyatakan ekspresi aljabar atau untuk pencarian atau pengurutan data ( searching and sorting). Pernyataan ekspresi aljabar dengan pohon biner dilakukan dengan cara: setiap operand/operator bersesuaian dengan satu titik. Kedua operand merupakan anak dari operatornya. Contoh : x + y dinyatakan dengan pohon biner dalam Gambar 10.

+
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir.Eliyani
MATEMATIKA DISKRIT 8

Gambar 10. Contoh pohon biner operasi aljabar x + y. Contoh soal: Buatlah pohon biner untuk ekspresi aljabar berikut: (b) -z(w+v)

(a) Jawab:

(a) Dalam operasi aljabar di komputer, konsepnya adalah operasi penjumlahan dan pengurangan dikerjakan terlebih dahulu, baru kemudian pembagian dan perkalian, dan yang terakhir dikerjakan adalah perpangkatan. Gambar pohon biner untuk operasi tersebut disajikan pada Gambar 11. /

Gambar 11. Pohon biner operasi

(b) -

Dr. Ir.Eliyani
MATEMATIKA DISKRIT 9

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Gambar 12. Pohon biner operasi aljabar -z(w+v) GRAF BERLABEL Graf berlabel (weighted graph) adalah suatu graf yang tidak memiliki garis parallel dan setiap garis berhubungan dengan suatu bilangan riil tak negatif yang menyatakan bobot garis tersebut. Bobot garis a diberi symbol w(a). Total bobot adalah jumlah bobot semua garis.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir.Eliyani

MATEMATIKA DISKRIT

10

You might also like