Groupings of Characteristics Microstructural Features Pore Characteristics Mechanical Properties Surface Properties Physical Properties

Microstructural characteristics

Physical Properties

Mechanical Properties

Groupings of Characteristics

Pore Characteristics

Surface properties

this parameter is useful in following the sintering behavior and understanding mechanical properties.(Parameter ini berguna dalam mengikuti perilaku sintering dan memahami sifat mekanik.) Most compact properties are related to the array of the measurable via metallography. The compact processing and the initial powder characteristic will dictate the microstructural features.(Sifat yang paling kompak terkait dengan array yang terukur melalui metalografi. Kompak pengolahan dan karakteristik bubuk awal akan menentukan fitur mikrostruktur.) Besides those features unique to metal powder compact, there are also the standard features observable by metallographic analysis. these include grain size and the detection of inclusion, oxide particles, second phase and phase tranformation product.(Selain fitur-fitur unik untuk serbuk logam kompak, ada juga fitur standar diamati dengan analisis metalografi. ini termasuk ukuran butir dan deteksi inklusi, partikel oksida, tahap kedua dan produk transformasi fase.)

even in this high density P/M product, there is considerable information available by metallographic examination.(bahkan dalam kepadatan P / M produk ini tinggi, ada informasi yang cukup tersedia dengan pemeriksaan metalografi.) The uses of microstructural analysis in characterizing P/M materials will be apparent in the following discussions.(Penggunaan analisis mikrostruktur dalam karakterisasi P / M bahan akan terlihat dalam diskusi berikut.)

1. Porosity

for simple geometries, porosity is measured by determining the weight and dimensions.(untuk geometri sederhana, porositas diukur dengan menentukan berat dan dimensi.) Distortion by excess working will smear material over the pores, giving the appearance of a low porosity.(Distorsi oleh kelebihan kerja akan bahan smear atas pori-pori, memberikan penampilan porositas rendah.) thus, a series of weight measurements can provide the density(ASTM B328).(dengan demikian, serangkaian pengukuran berat badan dapat memberikan kepadatan (ASTM B328).

optical microscopy provides a first basis for determining the pore shape in a random cross section.(mikroskop optik memberikan dasar pertama untuk menentukan bentuk pori pada penampang acak). various pore shape have been considered in the past, especially with respect to permeability (gas) and filtration behavior.(berbagai macam bentuk pori telah dipertimbangkan di masa lalu, terutama berkenaan dengan permeabilitas (gas) dan perilaku filtrasi.) the cylindrical provides a poor explanation of the gas flow, adsorption and penetration hysteresis behavior of porous materials. in spite of this limitation, the cylindrical pore shape is used becauseit is the esiest to deal with mathematically.(yang silindris memberikan penjelasan yang buruk dari aliran gas, adsorpsi dan perilaku histeresis penetrasi bahan berpori. terlepas dari keterbatasan ini, bentuk pori silinder digunakan becauseit adalah esiest untuk menangani matematis.)

it is a characteristic of the open pore structure that the pore length is greater than the pore diameter.(itu adalah karakteristik dari struktur pori terbuka bahwa panjang pori-pori lebih besar daripada diameter pori.) the open nature of the pore structure remaining during the intermediate stage of sintering is most useful for self lubricating bearings, flow restrictors and filters.(sifat terbuka struktur pori yang tersisa selama tahap menengah sintering yang paling berguna untuk pelumas bantalan diri, restrictors aliran dan filter.)

pore shape is difficult parameter to quantify with single measure . Estimate of the pore shape are possible by quantitative metallography, gas permeability, and infiltration. additionally, pore shape, surface area, and pore size estimates are possible from mercury porosimetry.(Bentuk pori parameter sulit untuk mengukur dengan ukuran tunggal. Perkiraan bentuk pori yang mungkin dengan metalografi kuantitatif, permeabilitas gas, dan infiltrasi. selain itu, bentuk pori, luas permukaan, dan perkiraan ukuran pori yang mungkin dari merkuri porosimetry.)

many different pore size, shapes and levels of connectivity are possible at any given porosity.(banyak yang berbeda ukuran pori, bentuk dan tingkat konektivitas yang mungkin setiap porositas yang diberikan.) A common technique for measuring the maximum interconnected pore size is based on using a pressurized gas to displace a wetting fluid from the pores. the procedure is termed the bubble point test (ASTM E128).(Teknik umum untuk mengukur ukuran pori maksimum saling didasarkan pada menggunakan gas bertekanan untuk menggantikan cairan pembasahan dari pori-pori. Prosedur ini disebut uji titik didih (ASTM E128).)

Mechanical properties dari produk kompaksi sangat bergantung pada Residula pores dan juga kontaminan yang ada pada serbuk tersebut. Sifat sifat yang terutama paling bergantung pada kedua hal di atas ialah Strength, ductility, dan juga Konduktivitas.

Property Needs

Testing

Mechanical Properties

Strength Variations with Porosity

Other Properties

Ductility

1. 2. 3.

Standard yang yang digunakan untuk mengetes mechanikal properties dari produk hasil kompaksi ada 3 macam yaitu : Radial Crush Strength Transverse Rupture Strength (ASTM B528) Uniaxial Tensile Behavior (ASTM E8)

Properties yang dibutuhkan pada komponen logam akan bergantung pada tipe pembebanan yang diberikan, tekanan, dan temperatur.

Baik pores maupun inklusi yang terdapat pada material akan menyebabkan kemampuan untuk mendistribusikan tegangan secara merata akan berkurang. Konsekuensinya premature failure akan terjadi meskipun pada pada high sintered density.

Porosity yang terjadi pada produk hasil kompaksi akan menurukan ductility dari material.

Modulus Elastisitas, fatigue life, dan fracture of powder metallurgy sangat bergantung pada densitas dan juga strukturmikro.

1. Surface Activity Semakin luas permukaan dari struktur porous yang halus, dapat dimanfaatkan sebagai katalis, fuel cells dan baterai yang baik

2. Corrosion Resistance Ketahanan Korosi yang rendah disebabkan oleh: a. Adanya porous yang mempunyai total luas permukaan yang tinggi b. Waktu anneling dengan sintering c. Alloy chemistry Untuk mencegah terjadinya korosi, dibutuhkan pengontrolan proses sintering cycle dan atmosphere

Rapid cooling dari sintering dapat menghasilkan chromium dapat terdistribusikan lebih homogen Nitrogen dapat meningkatkan ketangguhan tetapi kadar nitrogen yang terlalalu tinggi dapat mengakibatkan terjadinya korosi

3. Filtration Properties 4. Capilaritas Struktur porous yang telah mengalami proses sintering dapat kontak dengan fluida Struktur porous yang telah disintering memiliki thermodinamika yang stabil pada dibawah tekanan saturation pressure

Laplace equation ln(P/P0) = 4cos/dkT P= capillary pressure P0= equilibrium pressure = surface tension K= konstanta boltzmanns Ttemperature

1. conductivity -Thermal conductitivity yang rendah berkaitan erat degan rendahnya electrical conductivity -porous dapat menurunkan conductivity -temperatur dapat meningkatkan conductivity

2. Electrical Properties 3. Thermal Expansion 4. magnetic Properties