You are on page 1of 13

TANGGAL PRAKTIKUM SELESAI

: -2013 : -2013

PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL LAPORAN 2 PWM (Pulsa Amplitude Modulation)

Disusun oleh : KELOMPOK 1A


1. 2. 3.

Ahmada Afifah Ibnu Fajar


TT-2A

(1131130039)/01 (1131130039)/13

Edwin Ardiansyah B.P. (1131130039)/11

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MALANG 2013

Tanggal Percobaan

PERCOBAAN II PULSE WIDTH MODULATION (PWM)

1. Tujuan 1. Untuk menerapkan modulasi lebar pulsa dengan menggunakan A741. 2. Untuk memahami karakteristik dan rangkaian dasar dari LM555. 3. Untuk menerapkan modulasi lebar pulsa dengan menggunakan LM555. 4. Untuk mengukur dan menganalisa rangkaian pulse width modulasi. 2. Alat & Bahan a. b. c. d. e. f. g. h. Modul Gott PWM Modulator Modul Gott PWM Demodulator Osiloskop Kabel BNC to Banana Generator Fungsi Banana to Banana Mini Banana to Banana Power Supply

3. Teori Dasar Pulse Width Modulation (PWM) adalah metode modulasi antara digital dan analog, yang dapat digunakan untuk memproses pengiriman data digital dan analog. Amplitudo modulasi lebar pulsa adalah tetap, namun lebar pulsa akan divariasikan dan dikontrol oleh amplitudo sinyal input audio. Jika kita mengendalikan variasi waktu dari tingkat listrik, maka ini berarti bahwa kita dapat mengendalikan lebar pulsa. Ketika amplitudo dari sinyal audio semakin besar, maka lebar pulsa akan menjadi lebar, di sisi lain, ketika amplitudo audio semakin kecil, maka lebar pulsa akan menjadi sempit. Oleh karena itu, PWM dapat applyed dalam cepat dan lambat dari tingkat protation dari mottor, semakin kuat dan lemah dari sumber cahaya dari bola lampu dan sebagainya. Para relatitionship antara audio dan sinyal modulasi lebar pulsa ditunjukkan pada Gambar 3-1. Umumnya, gelombang modulasi pulsa dapat diklasifikasikan sebagai pulsa modulasi amplitudo (PAM), posisi pulsa modulasi (PPM), lebar pulsa modulasi (PWM) dan sebagainya. Tabel 3-1 menunjukkan perbandingan antara setiap modulasi dan gambar 3-2 menunjukkan diagram keluaran caracteristics PAM, PPM, dan modulasi PWM.

Gambar 3-3 adalah sirkuit osilasi gelombang persegi, sinyal output lebar pulsa yang dikontrol oleh R2, C2, dan Vin (+) tegangan input terminal. Op-penguat A741 adalah komparator dalam rangkaian ini. Vin (+), input (pin 3) tegangan referensi ditentukan oleh VR1 resistor resistor R1 dan variabel. R2 dan C2 dibangun untuk menjadi jalur biaya / debit. Bila tidak ada pasokan sinyal ke terminal masukan sinyal audio, jika kita menyesuaikan VR1, maka Vin (+) Terminal input tegangan operasi akan berubah, yang berarti tegangan referensi dari komparator akan berubah, dengan demikian, sinyal output dari Tabel lebar 3-1 pulsa Perbandingan juga antara akan tiga berubah jenis juga. modulasi.

Jenis modulasi Fitur Pulse Amplitude Pulse Pulse Width Interval PAM Pulse amplitudo akan bervariasi dengan amplitudo dari sinyal input. Bervariasi Lebar tidak berubah Konstan Posisi Pulse PPM akan bervariasi dengan amplitudo dari sinyal input. Amplitudo Lebar Konstan Konstan Bervariasi PWM Pulse width akan divariasikan dengan ampiltude dari sinyal input. Amplitudo Konstan Bervariasi tidak berubah Gambar 3-2 Keluaran

karakteristik diagram PAM, PPM, dan modulasi PWM. Gambar 3-3 Diagram Sirkuit PWM dengan menggunakan A741 Gambar diagram 3-4 Bentuk gelombang dari pengisian dan pengosongan dari A741. Jika VR1 adalah tetap, itu berarti bahwa tegangan operasi Vin (+) terminal input adalah tetap. Jika input sinyal audio ke terminal masukan sinyal audio, maka tegangan sinyal audio akan menambah tegangan pengoperasian terminal (+) masukan Vin. Selain itu, dengan mengikuti jalur pengisian dan pengosongan dari rand C2, tegangan operasi Vin (-) akan berubah juga, seperti pada gambar 3-4. Namun, ketika kita mengubah titik bias yang oleh tunning resistor variabel VR1, kita dapat mengubah tingkat dan lebar output gelombang persegi Vin (+) dan Vin () pada waktu yang sama. Pada saat ini, tegangan referensi komparator akan divariasikan dan dikontrol oleh tegangan dari sinyal audio. Oleh karena itu, sinyal output dari lebar pulsa juga akan berubah sehubungan dengan tegangan sinyal input audio, maka lebar pulsa sinyal modulasi yang dihasilkan.

Diagram rangkaian LM555 astablemultivibrator ditunjukkan pada Gambar 3-5. Pada gambar 3-4, sirkuit dapat dibagi menjadi 5 bagian penting, yaitu komparator rendah, komparator atas, flip-flop (FF), transistor debit dan output driver. Jika terminal tegangan dikendalikan (pin 5) tidak ada sinyal input, maka tegangan pembanding atas referensi adalah 2Vcc / 3 dan tegangan referensi komparator bawah adalah Vcc / 3. Jika kita menambahkan kontroler tegangan ke terminal tegangan kontrol (pin 5), tegangan

referensi komparator dapat secara eksternal dikendalikan. Ketika termingdoes tegangan terkontrol tidak digunakan, maka kita dapat membuat terminal tegangan dikendalikan terhubung dengan 0,01 F kapasitor ke tanah untuk menghindari gangguan dari kebisingan. Gambar 3-5 Diagram Sirkuit dari LM555 astablemultivibrator Gambar 3-5 adalah diagram sirkuit dari astablemultivibrator dengan menggunakan LM555 IC. Sinyal output dari sirkuit ini adalah gelombang persegi. Frekuensi osilasi ditentukan oleh R1, R2, dan C1. Waktu charge (t1) dari kapasitor 0,693 x (R1 + R2) x C1, waktu debit (t2) dari kapasitor C1 adalah 0,693 x R2 x C1. Jadi periode T adalah waktu t1 biaya ditambah waktu t2 debit sama dengan 0.693x (R1 + 2xR2) x C1. Gambar 3-6 menunjukkan bentuk gelombang output dari LM555 astablemultivibrator di berbagai titik.

Gambar 3-7 adalah diagram sirkuit dari monostablemultivibrator dengan menggunakan LM555 IC. Ketika perubahan masukan pemicu dari tinggi (+12 V) ke rendah (0 V), terminal output akan menghasilkan denyut nadi. Ini T lebar pulsa ditentukan oleh R1 x C1 sebenarnya adalah sekitar 1,1 x R1 x C1. Jika R1 = 10 k dan C1 = 0,01 F, maka lebar pulsa adalah sekitar 110 mikrodetik. Jika frekuensi kurang dari 9,1 kHz di terminal memicu sinyal input (pin 2), (mengacu pada bentuk gelombang dari astablemultivibrator dalam gambar 3-6), maka output akan menjadi kerja 50% siklus sinyal pulsa. Para sugnal audio didata oleh terminal tegangan terkontrol. Oleh karena itu, ini akan menghasilkan sinyal PWM. Gambar 3-8 adalah diagram sirkuit PWM dengan menggunakan dua IC LM555, yang U, yang U1 adalah astablemultivibrator dan U2 adalah

monostablemultivibrator tersebut. Dengan menggabungkan dua bagian, kita akan memperoleh rangkaian PWM. Monostablemultivibrator (U2) perlu pulsa pemicu dari astablemultivibrator (U1) terminal keluaran (pin 3), sinyal audio didata pada tegangan terkontrol (pin 5) dari monostablemultivibrator (U2). Sinyal PWM outputed di terminal output (pin 3) dari monostablemultivibrator tersebut.

4. Prosedur Percobaan PWM MODULATOR 1. Perhatikan gambar 3-8 GOTT DCT-6000-02 PWM Modulator 2. Gunakan Oscilloscope, amati TP3 dan output sinyalnya, atur variabel resistor VR1 hingga muncul gelombang kotak dari TP3 dengan tegangan yang berbeda-beda. 3. Pada input sinyal audio atur 2,5V amplitudo dan 1 KHz frekuensi gelombang kotak. Tulis hasil pengamatan pada tabel 3.4

4. Gunakan oscilloscope, amati sinyal output pada TP1, TP2, TP3,TP4 dan PWM O/P. Tulis hasil pengamatan pada tabel 3.5 5. Ganti input sinyal amplitudo ke 1,5v kemudian ulangi langkah-langkah sebelumnya dan tulis hasil pengamatan pada tabel 3.6 dan 3.7 PWM DEMODULATOR 1. Perhatikan gambar 4-5 GOTT DCT-6000-02 PWM Demodulator 2. Sambungkan saluran output PWM modulator (PWM O/P) dengan saluran sinyal input PWM Demodulator (PWM I/P) dan sinyal audio pada PWM demodulator amplitudo 1,5V dan frekuensi 700 Hz 3. Pada rangkaian PWM modulator keluaran dari TP3 disambungkan dengan sinyal carrier (carrier I/P) pada PWM demodulator 4. Pada rangkaian PWM modulator keluaran dari PWM modulator disambungkan dengan PWM sinyal input pada PWM demodulator 5. Atur VR1 ke minimum 6. Atur VR2 dan VR3 hingga hasil sinyal yang dihasilkan sesuai 7. Gunakan Oscilloscope,amati sinyal input PWM, sinyal carrier, sinyal output U1 dari TP1, sinyal output U2 dari TP2, sinyal output MC1496 PIN 10 dari TP3, sinyal output MC1496 PIN 1 dari TP4, sinyal output MC1496 PIN 12 dari TP5, sinyal input LPF dari TP6 dan demodulasi sinyal PWM (Audio O/P) 8. Tulis hasil pengamatan pada tabel 4.1 9. Ulangi langkah di atas dengan mengubah frekuensi menjadi 500 Hz kemudian tulis hasil pengamatan pada tabel 4.2

5. Hasil Percobaan

Tabel Hasil percobaan Tabel 3.4 PWM Modulator LM555 (Vm=2,5V,fm=1 KHz) Sinyal Input Gelombang Kotak Gambar Gelombang Input

Gelombang Segitiga

Gelombang Sinus

Tabel 3.5 PWM Modulator LM555 (Vm=2,5V,fm=1 KHz Gelombang Kotak) Sinyal Input TP1 Gambar Gelombang Output Kotak

TP2

TP3 TP4

PWM O/P

Tabel 3.5 PWM Modulator LM555 (Vm=2,5V,fm=1 KHz Gelombang Segitiga Sinyal Input Gambar Gelombang Output Segitiga

TP1

TP2

TP3 TP4

PWM O/P

Tabel 3.5 PWM Modulator LM555 (Vm=2,5V,fm=1 KHz Gelombang Sinus) Sinyal Input TP1 Gambar Gelombang Output Sinus

TP2

TP3 TP4

PWM O/P

Tabel 3.6 PWM Modulator LM555 (Vm=1,5V,fm=1 KHz) Sinyal Input Gelombang Kotak Gambar Gelombang Input

Gelombang Segitiga

Gelombang Sinus

Tabel 3.7 PWM Modulator LM555 (Vm=2,5V,fm=1 KHz Gelombang Kotak) Sinyal Input TP1 Gambar Gelombang Output Kotak

TP2

TP3 TP4

PWM O/P

Tabel 3.7 PWM Modulator LM555 (Vm=2,5V,fm=1 KHz Gelombang Segitiga) Sinyal Input TP1 Gambar Gelombang Output Segitiga

TP2

TP3 TP4

PWM O/P

Tabel 4.1 PAM Demodulator (Vm=1,5V,fm=700 Hz) Sinyal Input Sinyal Carrier Gambar Gelombang Output

Audio O/P

TP1

Tabel 4.1 PWM Demodulator (Vm=1,5V,fm=700 Hz) Sinyal Input TP2 Gambar Gelombang Output

TP3

TP4 TP5

TP6 Audio O/P

Tabel 4.2 PAM Demodulator (Vm=1,5V,fm=500 Hz) Sinyal Input Sinyal Carrier Gambar Gelombang Output

Audio O/P

TP1

Tabel 4.2 PWM Demodulator (Vm=1,5V,fm=500 Hz) Sinyal Input TP2 Gambar Gelombang Output

TP3

TP4 TP5

TP6 Audio O/P

6. Analisa Data Mekanisma untuk membangkitkan sinyal keluaran yang periodenya berulang antara high dan low dimana kita dapat mengontrol durasi sinyal high dan low sesuai dengan yang kita inginkan. Duty cycle merupakan prosentase periode sinyal high dan periode sinyal ,prosentase duty cycle akan bebanding lurus dengan tegangan rata rata yang dihasilkan. Pada modulator komparator rendah, komparator atas, flip-flop (FF), transistor debit dan output driver menjadi peran penting untuk membentuk modulasi lebar. flip-flop (FF) memilah R yang mencuplik secara tegak lurus saat amplitudo informasi tinggi dengan posisi sejajar dan S akan mencuplik sebaliknya. Dan Q akan membentuk lebar pulsa selisih antar R dan Q. Hasil dari Q akan di invering untuk memberi pulsa yang lebarnya telah di atur dan aplitudonya tetap.

7. Kesimpulan Di dalam percobaan PWM sinyal informasi dan sinyal carrier di bandingkan dengan komparator . keluaran sinyal amplitudo pada saat mencapai puncaknya maka akan menghasilkan lebar pulsa yang melebar, jika amplitude itu rendah maka lebar pulsa akan menyempit. Modulasi maupun Demodulasi menggunakan IC 555 sebagai clock. Ini membuat setiap perbuhan pulsa dapat di set agar sesuai keinginan.

You might also like