You are on page 1of 9

MANAJEMEN PERUBAHAN ARSITEKTUR ENTERPRISE

Rinda Cahyana - 23508016

Program Magister Tenik Informatika – Institut Teknologi Bandung

Jl. Ganesha 10 Bandung 40132

ABSTRAK:

Pelurusan TI dengan bisnis yang dimulai dari meluruskan strategi hingga meluruskan arsitektur
dilakukan sebagai cara kompetitif dalam lingkungan organisasi dan bisnis yang dinamis, dikelola agar
senantiasa berkembang dan sesuai dengan kondisi lingkungan atau kebutuhan perusahaan terkini, dan
agar tetap memberikan kekuatan dalam mempertahankan atau meningkatkan posisi persaingan di
dalam pasar atau memberikan kesempatan baru dalam persaingan bisnis.

KATA KUNCI : Perubahan (change), Pelurusan (alignment), Arsitektur Enterprise

1. LATAR BELAKANG 2. RINGKASAN PENGETAHUAN

Penyesuaian arsitektur system informasi (SI) 2.1. Pelurusan TI/Bisnis


organisasi dilakukan seiring dengan perubahan
pada organisasi (Gronau, 2003). Hal tersebut Menurut Strassmann (1998), pelurusan
disebabkan karena munculnya paradigma baru, (alignment) adalah “the capacity to
bahwa kemampuan beradaptasi terhadap demonstrate a positive relationship between
perubahan menentukan kesuksesan suatu information technologies and the accepted
operasi bisnis. financial measures of performance.” Yakni
kemampuan untuk mendemonstrasikan
Pelurusan diperlukan organisasi untuk merubah hubungan positif di antara TI dan ukuran hasil
sejumlah aspek operasi bisnis, struktur dan financial yang dapat diterima.
budaya. Keberhasilan pelurusan bergantung
kepada kemampuan organisasi dalam Pengaruh dari investasi TI hanya dapat
mengelola perubahan tersebut. diketahui dengan membandingkan perbedaan
organisasi dengan atau tanpa TI.
Dengan demikian maka pelurusan harus selalu
dievaluasi dan diperbaharui sesuai dengan
perubahan untuk mempertahankan posisi pasar
atau keuntungan bisnis. Pembaharuan terhadap
arsitektur enterprise bertujuan agar arsitektur
senantiasa dapat digunakan sebagai rujukan
dalam lingkungan organisasi yang berubah-
ubah. Dan pembaharuan arsitektur tersebut
bergantung terhadap keberhasilan dalam
mengelola perubahan.
Gambar 1. Perbandingan antara dengan dan
Artikel ini akan membahas tentang bagaimana tanpa perencanaan computer.
pengelolaan terhadap arsitektur enterprise
Sumber: Strassman, 1998
dilakukan oleh perusahaan dalam rangka
menyesuaikan dengan perubahan pada Strassman (1998) menyatakan bahwa
organisasi, dan siapa saja stakeholder yang manajemen harus menjamin CIO memiliki
terlibat dalam kegiatan tersebut. komitmen bahwa rencana program peningkatan
keuntungan dengan TI telah diperiksa dengan

UAS Matakuliah Rekayasa Informasi – Rinda Cahyana 1


teliti. Harus ditunjukan pula bahwa rencana  Melalui jaringan informal dan hubungan
tersebut bergantung dengan dukungan atau antara eksekutif bisnis dan TI dalam
layanan TI. Apabila CIO melakukan semuanya, bentuk yang proaktif, positif, dan
maka sebesar apapun investasi TI tidak akan interaksi terus menerus antara mereka
menjadi masalah bagi perusahaan mengingat (Chan, 2002)
keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan
dari realisasi rencana program tersebut. Pelurusan structural merujuk kepada derajat
Dengan demikian TI telah diselaraskan dengan kesesuaian antara TI dengan bisnis. Kelurusan
bisnis. struktural dipengaruhi oleh lokasi hak
pembuatan keputusan TI, laporan hubungan,
Dalam literature ditemukan istilah pelurusan desentralisasi TI, dan pembangunan personil TI
berkaitan dengan pelurusan sumber daya (Chan, 2002). Pyburn (1983) menemukan
organisasi dengan kesempatan lingkungan dan bahwa TI lebih banyak dirasakan sebagai
ancaman (Venkatraman dan Camilus, 1984). dukungan bagi kebutuhan bisnis yang kritis
Dalam konteks TI, pelurusan dipertimbangkan tatkala terdapat sedikit level antara manajemen
dari sudut pandang strategis, menyesuaikan TI senior dengan manjemen TI.
dengan bisnis dalam rangka mengambil
keuntungan dari kemampuan TI dan Pada level empiris, pelurusan diteliti dalam
kesempatan bisnis berlandaskan TI. Reich dan sejumlah cara. Sabherwal dan Kirs (1994)
Benbasat menkonseptualisasikan pelurusan menemukan bahwa kelurusan antara factor
sebagai “pertalian” dan mendefinisikannya sukses kritis untuk kemampuan bisnis dan TI
sebagai “derajat di mana misi TI, tujuan dan (mendapatkan informasi, komunikasi
rencana mendukung dan didukung oleh, misi elektronik, fasilitas computer untuk pelajar,
bisnis, tujuan, dan rencana” . computer membantu pendidikan) secara positif
mempengaruhi daya guna organisasi dan
Pelurusan social adalah tentang meluruskan kesuksesan TI dirasakan oleh para pengguna.
fungsi TI dengan fungsi lainnya melalu Segars dan Grover (1999) menemukan bahwa
hubungan dan kemitraan antara manajer TI ketiga jenis perusahaan di Miles dan Snow
dengan manajer fungsional melalui tiga cara: typology (Penyelidik, Pembela, dan
Penganalisis) mampu mendapatkan keuntungan
 Dengan mengembangkan pengetahuan dari TI, memberikan kelurusan strategi
lintas domain seperti professional TI organisasi dan tujuan dengan peluang yang
memahami banyak hal tentang diberkan oleh TI.
organisasi dan bisnisnya, dan manajer
fungsional menjadi terbiasa dengan TI Chan et al (1997) mengajukan ide empiris
yang ada atau mungkin digunakan tentang pelurusan antara strategi bisnis dengan
dalam konteks perusahaan atau strategi SI. Mereka menemukan kelurusan
industry. Seperti pengetahuan lintas kedua strategi tersebut mempengaruhi
domain yang membantu pembentukan keefektipan dan daya guna bisnis.
kemitraan sistem informasi (SI)-bisnis
pada sejumlah level di organisasi Kearns dan Lederer (2003) mempelajari
(Bassellier and Benbasat 2004, Reich pentingnya hubungan CIO-CEO dalam konteks
kelurusan. Mereka menemukan bahwa
and Benbasat 2000).
partisipasi CIO (CEO) dalam perencanaan bisnis
 Melalui partisipasi CIO dalam proses (TI) menjamin bisnis dan TI merefleksikan satu
perencanaan bisnis. Seperti partisipasi sama lainnya. Lebih lanjut ditampilkan bahwa
dalam diskusi antara TI dan bisnis untuk perencanaan SI yang merefleksikan
memastikan bahwa rencana TI perencanaan bisnis mengingkatkan kegunaan TI
merefleksikan rencana bisnis (Kearns untuk hasil kompetitif. Kearns dan Sabherwal
and Lederer 2003, Kearns and (2007) menunjukan bahwa keterlibatan
Sabherwal 2007). manajer TI dalam perencanaan bisnis dan
kesertaan manajer bisnis dalam perencanaan TI

UAS Matakuliah Rekayasa Informasi – Rinda Cahyana 2


strategis mengarah kepada kelurusan bisnis-SI 2.3. Kegunaan dan Tujuan dari Arsitektur
yang lebih baik, menurunkan masalah dalam Enterprise
pelaksanaan proyek TI dan meningkatkan
kualitas perencanaan proyek TI. Kegunaan primer dari arsitektur enterprise
adalah untuk menginformasikan, memandu,
2.2. Definisi Arsitektur Enterprise dan membatasi keputusan bagi perusahaan,
khususnya yang terkat dengan investasi TI.
Menurut John Zachman, arsitektur enterprise arsitektur enterprise merupakan jalan untuk
adalah “The set of primitive, descriptive artifacts meningkatkan efisiensi Teknologi informasi (TI)
that constitute the knowledge infrastructure of pada saat inovasi bisnis dikembangkan.
the enterprise.” [CIO, 2001] Organisasi dapat menggunakan framework
arsitektur enterprise untuk mengelola system
Sementara dalam Federal CIO Council [CIO,
yang kompleks dan menyelaraskan bisnis
2001] arsitektur enterprise dihubungkan
dengan TI. [Kourdi, 2007]
dengan keperluan menghubungkan misi dengan
teknologi yang diperlukan: “A strategic Berikut ini adalah sketsa sejumlah tujuan dari
information asset base, which defines the manajemen arsitektur enterprise (Aranow
mission, the information necessary to perform 2002, p. 9f., Dietzsch 2005, p. 36f, Masak 2005,
the mission and the technologies necessary to p. 9f., Meta 2002, p. 6f., 49f., Günzel/ Rohloff
perform the mission, and the transitional 2003, p. 424, TOGAF 2003, Umek/ Tannhäuser
processes for implementing new technologies in 2004, p. 55f.):
response to the changing mission needs. An
enterprise architecture includes a baseline a. Strategi dan orientasi bisnis.
architecture, target architecture, and a Merupakan enabler yang menyediakan
sequencing plan.” model bisnis yang baru dengan
memperhatikan pengaruh TI terhadap
Fokus arsitektur enterprise adalah kelurusan TI bisnis.
dengan bisnis, sehingga dalam perancangan
arsitektur bisnis dijelaskan tentang arsitektur TI b. Kemampuan beradaptasi dan
yang mendukung bisnis. Hal tersebut berkesinambungan. Menyediakan
diungkapkan dalam definisi arsitektur kemampuan beradaptasi terhadap
enterprise menurut MIT Center for Information perubahan organisasi, berorganisasi,
Systems Research: “Enterprise Architecture is dan pertubuhan dalam pasar, bisnis,
the organizing logic for business processes and dan teknologi yang dinamis, yang
IT infrastructure reflecting the integration and berkelanjutan dengan prinsip dan
standardization requirements of the firm’s struktur arsitektur yang terus berlaku.
operating model”.[MIT. 2007]
c. Efektif dan efisiensi. Strategi berbasis
IEEE mendefinisikan bahwa arsitektur arsitektur dengan berorientasi sukses
enterprise terkait dengan relasi di antara untuk mengembangkan dan
komponen organisasi dalam lingkungan dan mengimplementasikan I&C landscape
prinsip yang digunakan dalam mengatur dengan sinergi dalam cara yang
perancangan dan perkembangannya, “„.. the sistematis dan efisien.
fundamental organization of a system,
d. Perencanaan dan kendali. Berorientasi
embodied in its components, their relationships
target, mengendalikan program I&C
to each other and the environment, and the
dengan pengaruh yang kuat dan
principles governing its design and evolution”
menjamin pemenuhan standar.
(IEEE 2000). Dengan demikian maka arsitektur
enterprise merupakan keselarasan antara TI e. Transparansi dan komunikasi.
dan bisnis, yang harus selalu dikembangkan Melibatkan sejumlah orang dengan
sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan komposisi yang berbeda (dari
bisnis dan organisasi. manajemen hingga ke pakar TI)

UAS Matakuliah Rekayasa Informasi – Rinda Cahyana 3


3. PEMBAHASAN mengelola komponen yang
mendukung business critical
3.1. Daur Hidup Pelurusan TI/Bisnis service.
Menurut Mary (2004), diantara metodologi 4) Metrik operasional lapis bawah
umum yang digunakan dalam menyelaraskan TI yang memungkinkan
dan bisnis adalah “IT/Business Alignment Cycle”. pengiriman layanan pada level
Terdapat empat fase dalam framework tersebut yang dijanjikan, dalam arti
(Mary, 2004), yakni: untuk memastikan dan
menjejaki pencapaian
a. Perencanaan. Dalam perencanaan
komitmen level layanan
dilakukan penerjemahan tujuan bisnis
menggunakan metric.
ke dalam layanan TI yang terukur.
Tatkala bisnis berubah, sudah d. Pengukuran. Pada fase ini dilakukan
sewajarnya TI harus beradaptasi dan pengujian terhadap komitmen dan
mengubah layanan yang diberikan dan peningkatan operasi.
sumber daya TI.
3.2. Syarat Keberhasilan Pelurusan
b. Model, yakni rancangan infrastruktur
untuk mengoptimalkan nilai bisnis. Raymond dan Luftman (1994) menemukan
Dalam fase ini diidentifikasi sumber bahwa enabler kunci pelurusan meliputi
daya yang dibutuhkan untuk dukungan eksekutif terhdap TI (21.8%) dan
memberikan layanan TI yang diperlukan kebutuhan partisipasi dalam mengembangkan
pada commited service level. Dalam strategi bisnis (16.2%). Kepemimpinan TI
fase ini dipetakan asset TI, proses, dan merupakan enabler ketiga yang diidentifikasi
sumber daya berkaitan dengan layanan baik oleh eksekutif TI (15.2%) maupun yang
TI, untuk kemudian diprioritaskan dan bukan (11.5%). Studi menemukan bahwa
direncanakan sumber daya yang hambatan utama pelurusan adalah kurangnya
mendukung terhadap layanan bisnis komunikasi antara bisnis dengan TI, kurangnya
yang kritis. Derajat kesuksesan dari prioritasi beban kerja, kegagalan TI dalam
penyelarasan ini adalah sejauh mana TI memenuhi komitmennya, ketiadaan dukungan
bekerja pada apa yang diperhatikan eksekutif bagi TI. Seandainya manajemen
oleh manajer bisnis. tingkat puncak berkomitmen untuk mencapai
kelurusan dalam organisasi, maka masalah
c. Pengelolaan. Pada fase ini staf TI tersebut tidak akan terjadi.
menjanjikan level of service. CIO
memastikan bahwa layanan TI diberikan Agar pelurusan menjadi berhasil maka
sesuai dengan prioritas bisnis yang perusahaan harus memperhatikan syarat
telah didefinisikan sebelumnya. Untuk keberhasilannya. Strassman (1998)
memastikan keefektifan layanan TI, staf menyebutkan sejumlah syarat pelurusan
TI perlu menyediakan: sebagai berikut ini:

1) Metode untuk prioritas layanan a. Pelurusan harus menunjukan


berdasarkan pengaruhnya pengaruhnya terhadap perencanaan
terhadap bisnis bisnis. Setiap eksekutif berpengalaman
harus menyadari bahwa perubahan
2) Proses perubahan manajemen
proses bisnis berbasis TI sangat
yang disiplin untuk
beresiko. Oleh karenanya setiap proyek
memperkecil resiko atau
TI harus dapat ditunjukan tinggi dan
pengaruh negative level
rendahnya dugaan pengembalian
layanan.
financial, resiko yang mungkin dihadapi,
3) Sistem pengelolaan kegiatan TI dan dampak positifnya terhadap
untuk memonitor dan

UAS Matakuliah Rekayasa Informasi – Rinda Cahyana 4


pengurangan cash flow yang dapat 3.3. Proses Manajemen Perubahan
memajukan bisnis.
Arsitektur enterprise sebagai produk dari daur
b. Pelurusan harus selalu diperbaharui hidup pelurusan harus memenuhi syarat agar
sesuai dengan perkembangan bisnis. pelurusan yang dilakukannya berhasil dan
Banyak masalah yang menghalangi meningkatkan efektifitas dan daya saing bisnis.
tercapainya hasil dari setiap proyek. Langkah yang dapat ditempuh agar arsitektur
Oleh karena itu rencana yang disetujui senantiasa memenuhi syarat adalah melalui
harus senantiasa disesuaikan untuk proses pemeliharaan sebagaimana dijelaskan
menghindari pengelolaan yang keliru. dalam panduan Federal Enterprise Architecture
Organisasi sistem harus bertukar (FCIOC, 2001) yang meliputi pemeliharaan,
informasi dengan setiap orang untuk pengawasan dan pengaturan program
mendapatkan masukan agar teknologi arsitektur enterprise secara berkelanjutan.
tetap berada pada jalur bisnis dan tetap
3.3.1. Pemeliharaan
lurus.
Pemeliharaan arsitektur enterprise harus
c. Pelurusan harus mengatasi hambatan
dipenuhi dalam struktur pelaksanaan peraturan
bagi kegunaannya. Tidak ada satu
dan mekanisme kendali konfiguasi perusahaan.
orang pun yang dapat memprediksi
Pemeliharaan arsitektur enterprise adalah
tingkat perlawanan pelanggan dan
tangung jawab Chief Information Officer (CIO),
pegawai terhadap inovasi proses bisnis.
Chief Architec (CA), dan Enterprise Architecture
Perlawanan terhadap perubahan
Program Management Office (EAPMO). Tim inti
sanggup menghalangi perubahan
arsitektur secara periodik menilai dan
prosedur operasi yang dilakukan oleh
menyelaraskan arsitektur enterprise dengan
manajemen, sekalipun tujuan dari
perubahan praktik bisnis, dan menerapkan
perubahan itu adalah baik. Hal tersebut
teknologi. arsitektur enterprise harus tetap
terjadi karena perbedaan asumsi pada
diselaraskan dengan proyek modernisasi
saat pembuatan proyek dengan
organisasi dan begitu pula sebaliknya.
kenyataan yang tampak setelah
pelaksanaan proyek. 3.3.1.1. Memelihara Arsitektur Enterprise
Sesuai Dengan Perkembangan Perusahaan
d. Pelurusan harus direncanakan. Metode
perencanaan terbaik untuk pelurusan Jika arsitektur enterprise tidak sesuai dengan
adalah membuat TI kelihatan. Harus kondisi terkini, maka ia akan segera menjadi
diperlihatkan bagaimana TI melayani sesuatu yang tidak berguna, padahal ia dibuat
dan menjaga pelanggan. TI tidak boleh untuk meningkatkan perusahaan dari kondisi
bertanya apa yang harus dilakukan terkini. Jika kondisinya seperti itu perusahaan
bisnis untuk pelurusan, tetapi bisnis akan terbatasi kemampuannya dalam mencapai
yang menuntut TI apa, bagaimana, dan tujuan dan misinya. arsitektur enterprise
kapan TI mendukung bisnis. mengharuskan organisasi spesifik dan struktur
proses yang menjamin muatan arsitektur
e. Pelurusan harus berkaitan dengan enterprise terkini berlaku sepanjang waktu.
keuntungan. Chief Information Officer arsitektur enterprise harus merefleksikan
(CIO) harus menjelaskan keuntungan pengaruh dari perubahan berkelanjutan dalam
yang diperoleh dari pembiayan TI, fungsi bisnis dan teknologi pada perusahaan,
karena tidak setiap tindakan dan dalam peralihan, mendukung perencanaan
memerlukan dukungan TI. Terkadang modal dan manajemen investasi dalam rangka
analisa anggaran lebih menitikberatkan memelihara dari perubahan tersebut.
perhatiannya kepada biaya TI dan Konsekuensinya, setiap komponen dari
bukan kepada keuntungan yang dapat arsitektur enterprise – baseline architecture,
diberikan TI. target architecture, sequencing plan, dan semua

UAS Matakuliah Rekayasa Informasi – Rinda Cahyana 5


produk yang membuatnya – harus dipeliharan, a. Pastikan selalu arah bisnis dan proses
tetap akurat, dan terkini. harus merefleksikan operasi.

3.3.1.2. Menilai Ulang Arsitektur Enterprise b. Pastikan agar arsitektur terkini


Secara Periodik merefleksikan perubahan sistem

Secara berkelanjutan, khususnya dalam c. Evaluasi kebutuhan pemeliharan sistem


hubunganya dengan CPIC, arsitektur enterprise pada sequencing plan
harus ditinjau ulang dan dipastikan:
d. Pemeliharaan sequencing plan sebagai
a. Baseline architecture secara akurat perencanaan program yang terintegrasi
harus dapat merefleksikan status
infrastruktur TI terkini . e. Lanjutkan untuk mempertimbangkan
proposal untuk modifikasi arsitektur
b. Target architecture secara akurat harus enterprise
dapat merefleksikan visi bisnis
perusahaan dan teknologi yang sesuai. Proposal tesebut harus dipresentasikan dan
ditinjau oleh Technical Resource Connection
c. Sequencing Plan merefleksikan prioritas (TRC) (untuk peninjauan dilakukan oleh tim
perusahaan yang berlaku dan sumber arsitekural dan Subject Matter Experts (SME))
daya yang secara nyata tersedia. dan diluluskan ke Enterprise Architecture
Executive Steering Committee (EAESC) melalui
Penilaian harus menghasilkan pembaharuan
rekomendasi. Apabila EAESC tidak mencapai
terhadap arsitektur enterprise dan perubahan konsensus, kelompok kerja akan ditugaskan
sesuai dengan proyek terkait. Baseline harus untuk melakukan investigasi dan mengajukan
terus merefleksikan aksi yang diambil untuk rekomendasi tindakan.
menerapkan sequencing plan dan aksi
sebaliknya yang dilakukan untuk
memperbaharui lingkungan yang ada sebagai
bentuk modernisasi organisasi. Penilaian
arsitektur enterprise dan pembaharuannya
harus dikelola dan dijadwalkan.

3.3.1.2. Mengelola Produk Untuk


Merefleksikan Realitas

Agensi adalah entitas bisnis yang harus


memperhatikan pendorong bisnis (termasuk
aturan baru dan arahan eksekutif), Gambar 4. Transisi EA.
memunculkan teknologi, dan kesempatan untuk
Sumber: FCIOC, 2007.
perbaikan. Arsitektur enterprise merefleksikan
perubahan dari Agensi, dan harus senantiasa 3.3.2. Pengawasan Dan Pengaturan Program
merefleksikan kondisi terkini (baseline Arsitektur Enterprise Secara Berkelanjutan
architecture), kondisi yang diharapkan (target
architecture), serta strategi jangka panjang dan Tujuan dari pengawasan dan pengaturan
pendek untuk mengelola perubahan arsitektur enterprise adalah untuk memastikan
(sequencing plan). Gambar 4 mengilustrasikan bahwa praktik pengembangan arsitektur
jenis perubahan berkelanjutan yang harus enterprise, penerapan, dan diikutinya praktik
diilustrasikan oleh arsitektur enterprise. pemeliharaannya yang didefinisikan dalam
panduan praktis dan panduan arsitektur
Berikut ini adalah point penting dalam enterprise terkait yang dirujuk oleh panduan ini
pemeliharaan arsitektur enterprise: (misalnya framework arsitektur enterprise), dan
untuk membantu pada situasi apapun dan
bagaimanapun. Pengawasan dan pengaturan

UAS Matakuliah Rekayasa Informasi – Rinda Cahyana 6


dilaksanakan secara berkelanjutan, fungsi terus sedang terjadi berhasil menunjukan item resiko.
menerus dilakukan melalui proses daur hidup Juga audit konfigurasi secara periodik harus
arsitektur enterprise. dilaksanakan untuk memastikan item
konfigurasi arsitektur enterprise telah
Pengawasan dan pengaturan adalah kunci yang didefinisikan, diawasi, dan dilaporkan. EAESC,
menjamin kesuksesan program arsitektur
CIO, dan CA dapat juga mempercayakan
enterprise. Melaluinya, informasi dikumpulkan peninjauan independen kepada fungsi jaminan
bagi para pengambil keputusan akuntabel untuk kualitas atau agen verivikasi dan validasi untuk
mengetahui apakah arsitektur enterprise yang memberi penjelasan deviasi dari ekspektasi.
efektif telah dikembangkan, diterapkan, dan
aktivitas pemeliharaan sudah dilaksanakan dan Deviasi tersebut mungkin terkait dengan
tujuan program arsitektur enterprise telah rencana pengelolaan program, seperti
dicapai sesuai dengan jadwal dan anggaran. penghilangan tugas pekerjaan, delay dalam
EAESC, CIO, dan CA harus teliti dalam menyelesaikan tugas pekerjaan, atau biaya
memastikan dan memvalidasi bahwa proses tambahan untuk menyelesaikan tugas
arsitektur enterprise dan standar produk telah pekerjaan; atau mungkin terkait dengan funsi
didefinisikan, dan referensi dalam panduan ini pengelolaan, seperti tidak mengikuti prosedur
sedang dikerjakan. kendali perubahan, tidak bertahan pada
framework arsitektur enterprise yang dipilih,
3.3.2.1. Memastikan Pengawasan Manajemen atau tidak melibatkan SME dan pemilik domain
Program Arsitektur Enterprise Berfungsi dalam ararsitektur enterprisebisnis dan teknis.
Pengawasan diterapkan untuk menjaga agar 3.3.2.3. Mengambil Tindakan Yang Tepat Bagi
program senantiasa berada dalam relnya. Deviasi
Dengan melakukannya, EAESC, CIO, dan CA
akan mendapatkan laporan (berupa perkataan Manajemen harus segera mengambil dan
atau tulisan, rutin dan ad hoc, formal dan menentukan tindakan untuk memperbaiki
informal) dan melakukan peninjauan untuk masalah berdasarkan prioritas. Contoh tindakan
melihat apa yang terjadi dalam program dan misalnya memasukan sumber daya tambahan
apa yang diharapkan. Adalah tanggung jawab (orang, alat, uang), membuat rencana tidak
dari entias yang akuntabel untuk terduga, dan mendefinisikan tujuan dan lingkup
mendefinisikan kebutuhan informasi mereka, EA, memperkenalkan mekanisme kontrol eksis
kapan seringnya dan bagaimana mereka yang hilang atau menguat dan peningkatan
memerlukannya, dalam bentuk dan muatan apa kesalahan.
informanya, apakah harus divalidasi dulu atau
tidak, dan lain sebagainya. Melalui informasi, Setiap perubahan rencana, proyek, dan / atau
EAESC, CIO, dan CA dapat memposisikan dirinya muatan arsitektur untuk menentukan deviasi
harus dijustifiasi dalam basis biaya, keuntungan
apakah pengawasan dan pengaturan telah
sudah berada di tempatnya dan berfungsi dan resiko. Dokumen perubahan harus
dengan baik atau belum? menandai masalah, solusi, serta alternatif yang
diambil dan yang ditolak karena pertimbangan
3.3.2.2. Mengidentifikasi Program Arsitektur prioritas.
Enterprise Yang Diharapkan
3.3.3. Memastikan Peningkatan Yang
Melalui laporan dan tinjuan aktivitas, EAESC, Berkelanjutan
CIO, dan CA akan dapat mengidentifikasi
program arsitektur enterprise yang diharapkan Gambar 5 diadopsi dari representasi tradisional
kunci factor sukses Total Quality Management
yang tidak dtemukan. Sebagai contoh, jika
manajemen resiko telah efektif diterapkan, (TQM). Gambar tersebut merepresentasikan
maka daftar resiko program secara regular kunci factor sukses bagi arsitek enterprise:
dibuat, strategi mitigasi resiko didefinisikan,  Proses arsitektur enterprise harus
laporan dibuat dalam menerapkan strateg sebagai kunci elemen pendukung dar
tersebut, dan apakah perkembangan yang

UAS Matakuliah Rekayasa Informasi – Rinda Cahyana 7


operasi agensi, dan harus membantu Bachmann, F. (2000): Software Architecture
fungsi operasi dalam performa misinya Documentation in Practice:
yang difokuskan kepada pelanggan. Documenting Architectural Layers,
Special Report CMU/SEI-2000-SR-004,
 Keberhasilan Enterprise Architecting March 2000
tidak hanya bergantung kepada fungsi
organisasi TI, tetapi juga kepada Baumöl, U. (2006): Methodenkonstruktion für
partisipasi perusahaan yang total. das Business/ IT Alignment, in:
Wirtschaftsinformatik 48(2006)5, pp.
 Enterprise Architecting yang efektif 314-322
memerlukan jaringan social, yakni
komunikasi internal dan eksternal dan Dietzsch, A. (2005): Architekturmanagement –
berbagi pelajaran yang dipelajari. Rahmen und Realisierung der
Unternehmensarchitektur der Mobiliar,
in Schelp, J./ Winter, R. (Ed.):
Integrationsmanagement: Planung,
Bewertung und Steuerung von
Applikationslandschaften, Berlin et al.
2005, pp. 231-266

Federal Chief Information Officer Council


(FCIOC). A Practical Guide to Federal
Enterprise Architecture. Februari 2007.

Gronau, N. (2003): Wandlungsfähige


Gambar 5. Kunci Faktor Sukses. Informationssystemarchitekturen:
Nachhaltigkeit bei organisatorischem
Sumber: FCIOC, 2007. Wandel, Berlin 2003

DAFTAR PUSTAKA Günzel, H., Rohloff, M. (2003): Architektur im


Großen: Gegenstand und
Andresen, K., Gronau, N., Schmid, S. (2005):
Handlungsfelder, in: Dittrich K.; König,
Ableitung von IT-Strategien durch
W.; Oberweis, A., Rannenberg, K.;
Bestimmung der notwendigen
Wahlster, W. (Editors): Informatik 2003
Wandlungsfähigkeit von
Innovative Informatikanwendungen,
Informationssystemarchitekturen. In
Band 2, Bonn 2003, pp. 422-425
Ferstl, O.K., Sinz, E.J.;
Heger, L., Holzer, H. (2004): Wie wird der
Eckert, S.; Isselhorst, T. (Ed.):
Wandel wirtschaftlich, in: Industrie
Wirtschaftsinformatik 2005, Heidelberg
Management 20, Nr. 3, 2004: pp. 12-16
2005, pp. 63-82.
Henderson, J. C.; Venkatraman, N. (1999):
Aranow, E. (2002): Enterprise Integration
Strategic alignment: Leveraging
Strategies, Cutter Consortium 2002
information technology for
Avison, D.; Jones, J.; Powell, P.; Wilson, D. transforming organizations. In: IBM
(2004): Using and validating the Systems Journal 38(1999)2/3, pp. 472–
strategic alignment model. In: The 485.
Journal of Strategic Information
Lapkin, A. (2004a): Architecture Frameworks:
Systems 13(2004)3, pp. 223–246.
How to Choose, Gartner Research,
Aranow, E. (2002): Enterprise Integration November 2004
Strategies, Cutter Consortium 2002

UAS Matakuliah Rekayasa Informasi – Rinda Cahyana 8


Lapkin, A. (2004b): Architecture Frameworks: König, W.; Oberweis, A., Rannenberg,
Some Options, Gartner Research, K.; Wahlster, W. (Ed.): Informatik 2003
November 2004 Innovative Informatikanwendungen,
Band 2, Bonn 2003, pp. 426-434
Luftman, J.(2003): Assessing IT/business
alignment. In: Information Strategy Sinz, E. (1997): Architektur von
20(2003)1, p. 7 Informationssystemen, München 1997

Luftman, J. (2005): Key issues for IT executives Teubner, A. (2006): IT/ Business Alignment, in:
2004. In: MIS Quarterly Executive Wirtschaftsinformatik 48(2006)5, pp.
4(2005)2, pp. 269–285 368-371

Mary Nugent. 2004 December 10. The Four TOGAF (2003): The Open Group Architecture
Phases of IT/Business Alignment. CIO Framework: Version 8.1 "Enterprise
Update, http://www.cioupdate.com/ Edition", December 2003
diakses tanggal 21 April 2009.
Umek, A., Tannhäuser, C. (2004): Wert schaffen
Masak, D. (2005): Moderne Enterpise durch nutzenorientiertes
Architekturen, Berlin et al. 2005 Architekturmanagement in EAI
Projekten, in: Aier, S., Schönherr, M.
Meta Group (2002): Enterprise Architecture (Ed.): Enterprise Application
Desk Reference, 2002 Integration: Service Orientierung und
MIT Center for Information Systems Research, nachhaltige Architekturen, Berlin et al.
Peter Weill, Director, as presented at 2004, pp. 49-71
the Sixth e-Business Conference,
Barcelona Spain, 27 March 2007

Paul A. Strassmann. August 1998. What is


Allignment? Alignment is The Delivery
of the Required Result.
http://www.strassmann.com/pubs/alig
nment/ diakses tanggal 21 April 2009.

Peter Weill, J. Ross, D. Robertson. Enterprise


Architcture as Strategy: Creating
Foundation for Business Execution.
Harvard Business School Press, 2006.

Rohloff, M (2005).: Enterprise Architecture –


Framework and Methodology for the
Design of Architectures in the Large, in:
Bartmann, D.; Rajola, F.; Kalinikos, J.;
Avison, D.; Winter, R.; Ein- Dor, P.;
Becker, J., Bodendorf, F.; Weinhardt, C.,
Proceedings ECIS 2005, 13th European
Conference on Information System:
Information Systems in a Rapidly
Changing Economy; Regensburg 2005

Shah, H. Kourdi, M.E. Framework for Enterprise


Archiecture. IEEE Xplore, sept 2007.

Sichten und Abhängigkeiten am Beispiel der IT –


Infrastrukturarchitektur, in: Dittrich K.;

UAS Matakuliah Rekayasa Informasi – Rinda Cahyana 9

You might also like