You are on page 1of 6

GANGGUAN DELUSIONAL

Definisi Gangguan delusional : Suatu gangguan psikiatri dengan gejala utama yaitu waham. Dahulu disebut Paranoia atau Paranoid (sekarang istilah tersebut sudah jarang dipakai. - Karl Ludwig istilah Paranoia Kegilaan parsial yang mempengaruhi intelectual, bukan mempengaruhi daerah fungs mental lainnya. - Emil Kraepelin Paranoid Sistem waham persisten tanpa halusinasi dan keruntuhan pribadi. - Eugene Bleuler Paranoid merupakan suatu kejadian jarang yang tidak perlu kategori diagnosis yang terpisah (dari skizofren). - Sigmund Freud istilah Paranoid, digunakan semata-mata hanya untuk menggambarkan suatu skizofren. Epidemiologi Kurang dilaporkan, karena pasien delusional merasa dirinya sehat dan jarang meminta bantuan psikiatri. Onset usia 18-80 tahun (paling banyak usia 40 tahun). Pasien wanita lebih banyak. Pasien yang sudah menikah dan bekerja. Status social ekonomi yang rendah.

Etiologi Secara umum etiologi dari gangguan delusional ialah Tidak diketahui. Akan tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi insiden terjadinya gangguan delusional, yaitu: a) Faktor biologis

- Merupakan kondisi medis non psikiatri. - Keadaan neurologis yan paling sering berhubungan dengan gangguan delusional adalah keadaan patologis yang mempengaruhi sistem limbik dan ganglia basalis. - Pasien yang memiliki waham yang disebabkan kondisi neurologis tanpa adanya gangguan kecerdasan, cenderung memiliki waham yang kompleks, mirip dengan yang ditemukan pada pasien dengan gangguan delusional. b) Faktor psikodinamik - Teori psikodinamik spesifik tentang penyebab dan evolusi gejala waham adalah anggapan tentang orang hipersensitif dan mekanisme ego spesifik (formasi reaksi, proyeksi, penyangkalan). *Sigmund freud: - Waham merupakan bagian dari proses penyembuhan bukan suatu gejala dari gangguan. - Proyeksi sebagai mekanisme utama pertahanan dalam paranoid. - Teori Homoseksual bawah sadar sebagai penyebab waham cemburu. *Norman Cameron (teori Pseudoparanoid community) Tujuh situasi yang memungkinkan perkembangan delusional: 1. Peningkatan harapan mendapat terapi sadistik. 2. Situasi yang meningkatkan ketidakpercayaan dan kecurigaan. 3. Isolasi sosial. 4. Situasi yang meningkatkan kecemburuan dan iri hati. 5. Situasi yang memeperendah harga diri. 6. Situasi yang menyebabkan seseorang melihat kecacatan dirinya pada diri orang lain. 7. Situasi yang memungkinkan untuk perenungan arti dan motivasi.

Kriteria diagnosis gangguan delusional (DSM IV) A. Waham yang tidak aneh (yaitu melibatkan situasi yang terjadi dalam kehidupan nyata, seperti sedang diikuti, takut diracuni, ditulari infeksi, atau merasa dikhianati oleh pasangan atau kekasihnya) selama minimal 1 bulan. B. Kriteria A untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi. C. Terlepas dari pengaruh waham atau percabangannya, fungsi tidak terganggu dengan jelas dan perilaku tidak aneh atau kacau. D. Jika episode mood terjadi bersama-sama dengan waham, lama totalnya adalah relatif singkat dibandingkan lama periode waham. E. Gangguan adalah bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat atau suatu kondisi medis umum. Tipe gangguan delusional 1. Tipe erotomanik : bahwa pasien dengan tipe erptomanik merasa dicintai atau disukai oleh orang lain. 2. Tipe kebesaran (Megaloman) : Pasien merasa memiliki kemampuan, kekuatan, pengetahuan yang luar biasa (melebihi orang lain). 3. Tipe cemburu : Merasa pasangan seksual nya tidak Jujuy. 4. Tipe kejar : Pasien merasa tidak disukai oleh orang lain, merasa mejadi bahan cemooh, merasa dicurangi, merasa difitnah oleh temannya. 5. Tipe somatik : Pasien merasa memiliki suatu penyakit atau cacat fisik/ 6. Tipe campuran : Karakteristik waham salah satu atau lebih tipe diatas, tetapi tidak ada satupun tema yang menonjol. Gambaran klinis - Deskripsi umum : Pasien berdandan dengan baik dan berpakaian rapih, tidak terlihat adanya disintegrasi nyata pada kepribadian atau aktivitas harian. - Status mental: a) Mood, perasaan, afek

- Sesuai dengan isi waham. Misalnya, seseorang dengan waham kejar adalah merasa pencuriga. b) Persepsi - Tidak memiliki halusinasi yang menonjol atau menetap - Menurut DSM IV, waham raba atau cium mungkin ditemukan jika hal tersebut konsisten dengan wahamnya (misalnya seseorang dengan waham somatik tentang bau badan) - Halusinasi yang paling sering terjadi adalah halusinasi dengar. c) Pikiran - Gangguan isi pikiran dalam bentuk waham - Waham bersifat sistematis. d) Orientasi - Tidak ada kelainan dalam orientasi, kecuali mereka memiliki waham spesifik tentang orang, tempat atau waktu. e) Daya ingat - Daya ingat dan proses kognitif pada pasien dengan gangguan delusional adalah intak atau tidak terganggu. f) Tilikan - Tidak memiliki tilikan terhadap kondisi mereka sendiri. g) Kejujuran - Pasien dengan gangguan delusional dapat dipercaya dalam informasinya, kecuali jika hal tersebut membahayakan sistem delusionalnya (maka pasien akan berbohong).

Diagnosis banding 1. Delirium Pada delirium terdapat gangguan tingkat kesdaran dan gangguan kemampuan kognitif. 2. Demensia Waham pada tahap awal demensia Alzheimer menyerupai gangguan delusional, akan tetapi dapat dibedakan dengan tes neurofisiologis yang menunjukan hasil terdapat gangguan kognitif. Penatalaksanaan 1. Pasien dengan ganguan delusional umumnya dapat diobati atas dasar rawat jalan 2. Rawat inap dilakukan atas dasar: Perlu pemeriksaan medis dan neurologis yang lengap cari kemungkinan apakah ada kondisi medis non psikiatrik yang menjadi penyebabnya. Perlu pemeriksaan pasien dalam pengendalian impuls kekerasan, seperti bunuh diri atau membunuh. Menilai apakah waham yang dimiliki pasien sudah mempengaruhi fungsi pasien di keluarga atau pekerjaanya. 3. Farmakoterapi sejauh ini obat pilihannya adalah obat anti psikotik, misalnya Haloperidol (haldol) atau Pimozide (orap). 4. Psikoterapi Terapi individual lebih cocok daripada terapi kelompok (karena untuk mengurangi kemiungkinan munculnya waham kejar ataupun waham lainnya). Terapi suportif berorientasi tilikan. Semua psikoterapi ini dilakukan tanpa meremehkan ataupun melecehkan waham yang dimiliki pasien. Prognosis < 25 % penderita gangguan delusional menjadi skizofren. < 10 % menjadi suatu gangguan mood. 50 % Pasien pulih dengan follow-up jangka panjang.

Sisanya ada yang mengalami penurunan gejala atapun ada gejala yang menetap. Pasien dengan waham kejar dan waham somatik lebih baik prognosisnya dari pada pasien dengan waham kebesaran dan cemburu.

*Ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi prognosis baik yaitu: - Tingkat pekerjaan, social dan penyesuaian fungsional yang tinggi. - Jenis kelamin wanita. - Onset sebelum usia 30 tahun; onset yang tiba-tiba. - Adanya factor pencetus

You might also like