You are on page 1of 2

1 | Matematika SMA XI IPS

Bab 2: Peluang

5. Peluang Suatu Kejadian


A. Percobaan, Ruang Sampel, dan Kejadian
Pada bagian sebelumnya, Anda telah melakukan percobaan mengetos uang logam dan melempar dadu. Apa yang di maksud dengan percobaan? Berikut ini adalah definisi percobaan dan hasil percobaan. Defi nisi Percobaan dan Hasil Percobaan Percobaan adalah suatu kegiatan yang memberikan suatu hasil yang dapat diamati. Hasil yang diamati dalam suatu percobaan disebut hasil percobaan. Himpunan dari semua hasil yang mungkin untuk suatu percobaan disebut ruang sampel. Ruang sampel diberi notasi S, yang merupakan singkatan dari sampel. Adapun banyaknya ruang sampel dinotasikan dengan n(S). Untuk percobaan mengetos uang logam, ruang sampel dan banyaknya ruang sampel dapat dinyatakan sebagai berikut : S = {G, A}, dengan n(S) = 2 Adapun ruang sampel dan banyaknya ruang sampel untuk percobaan mengetos sebuah dadu dapat dinyatakan sebagai berikut : S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, dengan n(S) = 6 Setiap elemen dalam ruang sampel S disebut titik sampel. Titik-titik sampel untuk percobaan mengetos uang logam adalah G dan A. Adapun titik-titik sampel untuk percobaan mengetos dadu adalah 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Untuk lebih jelasnya, pelajari contoh soal berikut ini : 1. Tentukan ruang sampel pada percobaan mengetos dua keping uang logam ! 2. Sebuah dadu dan sekeping uang logam ditos secara berurutan. Tentukan ruang sampelnya ! Penyelesaian: 1. Diagram pohon untuk percobaan mengetos dua uang logam terlihat sebagai berikut :

Dengan demikian ruang sampelnya adalah S = {GG, GA, AG,AA}. 2. Diagram pohon untuk percobaan mengetos dadu dan sekeping uang logam terlihat sebagai berikut : Dengan demikian ruang sampelnya adalah S = {1G, 1A, 2G, 2A, 3G, 3A, 4G, 4A, 5G, 5A, 6G, 6A}. Suatu kejadian didefinisikan sebagai suatu himpunan bagian ari suatu ruang sampel. Kejadian diberi notasi E, diambil dari kata event. Gambar disamping menunjukkan hubungan antara kejadian dan ruang sampel. Sebelumnya, kita telah mempelajari bagaimana menentukan ruang sampel pada pengetosan dua keping uang logam. Pada ruang sampel tersebut, Anda dapat mendefi nisikan beberapa kejadian berikut : E1 : Muncul paling sedikit satu sisi gambar, dinyatakan dengan{GA, AG, GG}. E2 : Muncul paling sedikit satu sisi angka, dinyatakan dengan{GA, AG, AA}. E3 : Muncul sisi gambar dan sisi angka, dinyatakan dengan{ GA, AG}. E4 : Muncul dua sisi gambar, dinyatakan dengan {GG}.

Bab 2: Peluang

2 | Matematika SMA XI IPS

b. Peluang Suatu Kejadian


Dalam percobaan mengetos satu keping uang logam, hasil percobaan yang mungkin adalah muncul G atau A. Dalam suatu pengetosan, tidak dapat dipastikan apakah akan muncul G atau A. Untuk uang logam yang sempurna (homogen, simetris, dan tidak cacat) dapat diasumsikan bahwa kemungkinan muncul G atau A adalah sama. Untuk uang logam ditos sebanyak 100 kali, sisi G muncul kira-kira 50 kali. Defi nisi Peluang Jika suatu kejadian E dapat terjadi dengan k cara, sedangkan semua kemungkinan dari hasil percobaan dapat terjadi dengan n cara maka peluang dari kejadian E, diberi notasi P(E), adalah :

P( E)

k n

Jika digunakan notasi himpunan maka dapat diperoleh hasil-hasil sebagai berikut : Jika S adalah ruang sampel dengan banyak elemen = n(S) dan E adalah suatu kejadian dengan banyak elemen = n(E) maka peluang kejadian E, diberi notasi P(E), diberikan oleh n( E ) P( E ) n( S )

0 P( E) 1 . Persamaan tersebut menyatakan kisaran nilai peluang, yaitu suatu angka yang
terletak di antara 0 dan 1. P(E) = 1 adalah kejadian pasti karena kejadian ini selalu terjadi. P(E) = 0 adalah kejadian mustahil karena kejadian ini tidak mungkin terjadi. Untuk memudahkan Anda dalam menentukan nilai peluang dari suatu kejadian, sebaiknya ditempuh langkah-langkah sebagai berikut : 1. Tuliskan ruang sampel dari percobaan yang dilakukan. 2. Tuliskan himpunan yang berhubungan dengan kejadian. 3. Tentukan nilai peluang suatu kejadian.

Contoh Soal Menentukan Peluang Suatu Kejadian


Tiga belas kartu diberi angka 1, 2, 3,...,13. Kartu tersebut dikocok, kemudian diambil satu kartu secara acak. Berapa peluang : a. muncul kartu berangka prima; b. muncul kartu berangka 14; c. muncul kartu berangka tidak lebih dari 13 Penyelesaian: Ruang sampel dalam percobaan ini adalah angka-angka 1 sampai dengan 13. S = {1, 2, 3, ..., 13}, dengan n(S) = 13 a. Kejadian E1 muncul kartu berangka prima dapat ditulis sebagai E1 = {2, 3, 5, 7, 11,13} sehingga n(E1) = 6

You might also like