Professional Documents
Culture Documents
Bab 2: Peluang
Dengan demikian ruang sampelnya adalah S = {GG, GA, AG,AA}. 2. Diagram pohon untuk percobaan mengetos dadu dan sekeping uang logam terlihat sebagai berikut : Dengan demikian ruang sampelnya adalah S = {1G, 1A, 2G, 2A, 3G, 3A, 4G, 4A, 5G, 5A, 6G, 6A}. Suatu kejadian didefinisikan sebagai suatu himpunan bagian ari suatu ruang sampel. Kejadian diberi notasi E, diambil dari kata event. Gambar disamping menunjukkan hubungan antara kejadian dan ruang sampel. Sebelumnya, kita telah mempelajari bagaimana menentukan ruang sampel pada pengetosan dua keping uang logam. Pada ruang sampel tersebut, Anda dapat mendefi nisikan beberapa kejadian berikut : E1 : Muncul paling sedikit satu sisi gambar, dinyatakan dengan{GA, AG, GG}. E2 : Muncul paling sedikit satu sisi angka, dinyatakan dengan{GA, AG, AA}. E3 : Muncul sisi gambar dan sisi angka, dinyatakan dengan{ GA, AG}. E4 : Muncul dua sisi gambar, dinyatakan dengan {GG}.
Bab 2: Peluang
P( E)
k n
Jika digunakan notasi himpunan maka dapat diperoleh hasil-hasil sebagai berikut : Jika S adalah ruang sampel dengan banyak elemen = n(S) dan E adalah suatu kejadian dengan banyak elemen = n(E) maka peluang kejadian E, diberi notasi P(E), diberikan oleh n( E ) P( E ) n( S )
0 P( E) 1 . Persamaan tersebut menyatakan kisaran nilai peluang, yaitu suatu angka yang
terletak di antara 0 dan 1. P(E) = 1 adalah kejadian pasti karena kejadian ini selalu terjadi. P(E) = 0 adalah kejadian mustahil karena kejadian ini tidak mungkin terjadi. Untuk memudahkan Anda dalam menentukan nilai peluang dari suatu kejadian, sebaiknya ditempuh langkah-langkah sebagai berikut : 1. Tuliskan ruang sampel dari percobaan yang dilakukan. 2. Tuliskan himpunan yang berhubungan dengan kejadian. 3. Tentukan nilai peluang suatu kejadian.