You are on page 1of 7

Rangkuman Pendidikan Kewarganegaraan Identitas Nasional

Disusun Oleh :
Dyah Muawiyah (K3312026)

Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta 2013

Bab II Identitas Nasional


Identitas berarti ciri-ciri , tanda-tanda atau jati diri yang dimiliki seseorang, kelompok, atau masyarakat bahkan suatu bangsa sehingga dengan identitas itu bisa membedakan dengan bangsa lain. Nasional atau bangsa menunjuk pada kelompokkelompok persekutuan hidup manusia yang lebih besar dari sekedar pengelompokkan berdasarkan ras, agama, budaya, bahasa, dan sebagainya. Dikaitkan dengan bangsa Indonesia, maka identitas nasional adalah sejumlah ciri atau jati diri bangsa Indonesia sehingga bisa terbedakan dengan bangsa lain. Nasionalisme yang tumbuh dalam diri bangsa Indonesia menjadi dasar bagi terbentuknya negara bangsa Indonesia berikut identitas nasional yang dimilikinya. A. Nasionalisme Indonesia 1. Pengertian Nasionalisme Nasionalisme diartikan sebagai paham kebangsaan, kesadaran kebangsaan atau semangat kebangsaan. Beberapa definisi nasionalisme yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain : a. Hans Kohln Berpendapat bahwa nasionalisme merupakan rumusan pemikiran yang menghendaki loyalitas tertinggi individu dicurahkan kepada negara bangsa. b. Giddens Menyatakan nasionalisme sebagai kesetiaan individu-individu terhadap seperangkat simbol dan keyakinan yang menegaskan komunalitas diantara anggota-anggota sistem politik. c. Hobsbown Menyatakan nasionalisme sebagai istilah yang muncul diakhir abad ke-19 sebagai identifikasi emosional rakyat dengan bangsa dan kemampuan untuk demobilisasi secara politis di bawah emosi seperti itu. d. Mark Juergensmeyer Mengemukakan nasionalisme adalah gagasan bahwa individu secara ilmiah terikat dengan orang-orang dan tanah kelahirannya secara turun temurun, dalam suatu sistem ekonomi politik tertentu yang diidentifikasi dengan negara-bangsa. e. L. Stoddard Nasionalisme adalah suatu keadaan jiwa dan suatu kepercayaan, dianut oleh sejumlah besar manusia perseorangan sehingga mereka membentuk suatu kebangsaan. f. Stephen Van Evera Menyatakan nasionalisme sebagai gerakan politik memiliki dua ciri, yaitu : 1) Anggota gerakan nasionalisme itu memberikan loyalitas mereka kepada komunitas etnik atau nasional. 2) Komunitas etnik atau nasionalisme tersebut menginginkan negara merdeka milik mereka.

Terdapat beberapa unsur tetap yang ada di nasionalisme yaitu adanya kemauan untuk bersatu dalam bidang politik, yaitu dalam suatu negara kebangsaan (nasional). Rasa nasionalisme dianggap telah muncul manakala suatu bangsa memiliki cita-cita sama untuk mendirikan suatu negara kebangsaan. 2. Kemunculan Nasionalisme di Indonesia Nasionalisme Indonesia muncul pada dekade awal abad ke 20, dimana saat itu bangsa sedang berjuang melawan kolonialisme Belanda dan menuntut kemerdekaan. Sejarah perjuangan bangsa dalam melawan penjajahan terbagi dalam dua masa, yaitu : a. Perjuangan sebelum 1908 Bersifat lokal dan kedaerahan Dilakukan oleh sejumlah kerajaan dengan maksud menghalau penjajah dari wilayahnya. b. Perjuangan setelah 1908 Perjuangan pada abad ke 20 ditandai dengan munculnya kesadaran kebangsaan yaitu kesadaran untuk membebaskan diri bangsa dari penjajahan dan mendirikan negara yang merdeka untuk bangsa Indonesia. Kesadaran Nasional bangsa Indonesia dipengaruhi oleh faktor dari luar dan faktor dari dalam. Faktor dari dalam adalah keadaan yang tertindas, terbelakang, dan penderitaan yang terus-menerus sehingga melahirkan keinginan untuk merdeka, bebas dan maju. Faktor dari luar adalah kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905, dan gerakan kemerdekaan di negara-negara tetangga seperti Cina, Turki, India, dan Filipina. Bangkitnya kesadaran kebangsaan di Indonesia ditandai dengan tumbuhnya berbagai organisasi pergerakan, antara lain : 1) Budi Utomo - Didirikan oleh para mahasiswa STOVIA di Jakarta pada 20 Mei 1908. - Bergerak di bidang sosial dan budaya. - Pelopornya adalah dr. Wahidin Sudirohusodo. 2) Serikat Islam (SI) Didirikan tahun 1911. Bergerak di bidang ekonomi. 3) Indiche Partij (IP) Didirikan tahun 1912 oleh Douwes Dekker, Soewardi Soerjaningrat dan dr. Cipto Mangunkusumo. Bergerak di bidang politik. 4) Perhimpunan Indonesia (PI) - Didirikan tahun 1924 oleh orang-orang Indonesia yang bersekolah di Belanda, seperti Mohammad Hatta. - Bergerak di bidang politik. 5) Partai Nasional Indonesia (PNI) - Didirikan oleh Ir. Sukarno pada tahun 1927. - Bergerak di bidang politik.

Perkembangan nasionalisme di Indonesia melalui tahap-tahap sebagai berikut : 1) Masa Perintis Masa mulai dirintisnya semangat kebangsaan melalui pembentukan organisasi-organisasi pembentukan. 2) Masa Penegas Masa mulai ditegaskannya semangat kebangsaan pada diri bangsa Indonesiayang ditandai dengan Peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. 3) Masa Pencoba Bangsa Indonesia melalui organisasi pergerakan mencoba meminta kemerdekaan dari Belanda. 4) Masa Pendobrak Masa dimana semangat dan gerakan nasionalisme Indonesia telah berhasil mendobrak belenggu penjajahan dan menghasilkan kemerdekaan. B. Negara Bangsa Indonesia 1. Hakikat Negara-Bangsa (nation-state) Negara bangsa adalah format modern kebangsaan dimana otoritas negara secara otomatis meliputi dan mengatur secara keseluruhan bangsa-bangsa (suku bangsa) tersebut yang ada dalam wilayah teritorialnya. Dalam sejarah dunia, pertama kali negara yang muncul dalam bentuk nation-state adalah Amerika Serikat, dimana sebelumnya benua Amerika adalah lahan kosong yang kemudian di datangi oleh para petualang (koboi) dari daratan Eropa. 2. Indonesia sebagai nation-state Negara Indonesia terbentuk dalam format negara-bangsa (nationstate). Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern. Negara kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan atau nasionalisme, yaitu pada tekat suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sama walaupun warga masyarakatnya tersebut berbeda beda agama, ras, etnik, atau golongannya.

C. Proses Berbangsa dan Bernegara Indonesia 1. Proses Berbangsa Indonesia Konsep bangsa memiliki dua pengertian yaitu bangsa dalam pengertian sosiologis antropologis (cultural unity) dan bangsa dalam pengertian politis (political unity). a. Bangsa arti sosiologis antropologis Bangsa dalam pengertian arti sosiologis antropologis adalah persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri yang masingmasing anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama, dan adat istiadat.

b.

Contoh : bangsa Yahudi, bangsa Arab, bangsa Indian, dsb. Unsur pembentuk bangsa dalam hal ini adalah unsure-unsur objetif bangsa yang bersangkutan seperti persamaan ras, bahasa, budaya, daerah, dan agama. Bangsa arti politis Bangsa dalam pengertian politik adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk kepada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam. Misalnya bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia adalah bangsa dalam pengertian political unity. Sedangkan bangsa-bangsa di dalamnya adalah bangsa dalam pengertian cultural unity. Dikenal adanya dua proses pembentukan bangsa-negara yaitu model ortodoks dan model mutakhir (Ramlan, Surbakti, 1999). Pertama, model ortodoks bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu untuk kemudian bangsa itu membentuk satu negara tersendiri. Contohnya bangsa Yahudi berupaya mendirikan negara Israel untuk satu bangsa Yahudi. Kedua, model mutakhir yang berawal dari adanya negara terlebih dahulu, yang terbentuk melalui proses tersendiri, sedangkan penduduk negara merupakan sekumpulan suku bangsa dan ras. Contohnya adalah kemunculan negara Amerika Serikat pada tahun 1776.

2.

Proses Bernegara Indonesia Pengertian bangsa lebih menunjuk pada persekutuan hidup manusia, sedangkan negara adalah organisasi kekuasaan dari persekutuan hidup manusia. Terbentuknya negara Indonesia adalah sejak diproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1946 bersamaan dengan terbentuknya bangsa Indonesia. Terjadinya negara-bangsa Indonesia merupakan proses atau rangkaian tahap-tahap yang berkesinambungan. Proses terbentuknya negara bangsa Indonesia secara teoritik dilukiskan sebagaimana dalam keempat alinea Pembukaan UUD 1945. Bukti menunjukkan bahwa negara Indonesia terbentuk melalui proses perjuangan (revolusi), yaitu perjuangan melawan penjajahan dan berhasil memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

D. Karakteristik Identitas Nasional Indonesia Oleh karena bangsa memiliki dua konsep, maka identitas terdiri atas dua, yaitu identitas kesukubangsaan dan identitas kebangsaan. 1. Identitas Cultural Unity atau Identitas Kebangsaan Identitas yang dimiliki oleh sebuah cultural unity kurang lebih bersifat askriptif (sudah ada sejak lahir), bersifat aamiah (bawaan), primer dan etnik. Identitas kesukubangsaan dapat diketahui dari sisi budaya orang yang bersangkutan. Misalnya identitas dari orang Aceh dapat dilihat dari bentuk rumah, senjata, makanan, bahasa daerah, upacara adat, nyanyian, dsb.

Setiap anggota culture unity memiliki kesetiaan atau loyalitas pada identitasnya (identitas primordial). Loyalitas pada primordialnya pada umumnya kuat dan langgeng (bertahan lama). 2. Identitas Political Unity atau Identitas Kebangsaan Identitas kebangsaan bersifat buatan, sekunder, etis, dan nasional. Beberapa bentuk identitas nasional adalah bahasa nasional, lambang nasional, semboyan nasional, bendera nasional, dan ideologi nasional. Identitas Nasional Indonesia Identitas Nasional Indonesia adalah identitas sebagai bangsa yang telah bernegara (political unity) bukan lagi bangsa yang masih bertebaran sebagai cultural unity. Oleh karena itu, identitas ini dapat dikatakan sebagai identitas nasional. Identitas nasional bersifat buatan dan sekunder. Bersifat buatan oleh karena identitas nasional itu dibuat, dibentuk, dan disepakati, oleh warga bangsa sebagai identitasnya setelah mereka bernegara. Bersifat sekunder oleh karena kemunculan identitas nasional lahirnya belakangan bila dibandingkan dengan identitas kesukubangsaan yang memang telah dimiliki warga bangsa itu secara askriptif. Beberapa bentuk identitas nasional Indonesia adalah sebagai berikut: a. Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara Berisi lima nilai dasar yang dijadikan sebagai dasar filsafat dan ideology dari negara Indonesia. b. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia berawal dari rumpun bahasa Melayu yang dipergunakan sebagai bahasa pergaulan yang kemudian diangkat sebagai bahasa persatuan pada tanggal 28 Oktober 1928. c. Bendera Merah Putih sebagai Bendera Negara Bendera warna merah putih dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945 namun telah ditunjukkan pada peristiwa Sumpah Pemuda. d. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan yang pada tanggal 28 Oktober 1928 dinyanyikan untuk pertama kali sebagai lagu kebangsaan negara. e. Lambang Negara yaitu Garuda Pancasila Garuda adalah burung khas Indonesia yang dijadikan lambang negara. f. Semboyan Negara yaitu Bhineka Tunggal Ika Bhineka Tunggal Ika artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Jadi salah satu identitas bangsa Indonesia adalah keanekaragaman. g. Konstitusi (Hukum Dasar) Negara yaitu UUD 1945 Merupakan hukum dasar tertulis yang menduduki tingkatan tertinggi dalam tata urutan perundangan dan dijadikan sebagai pedoman penyelenggaraan bernegara.

3.

h.

i.

j.

Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Berkedaulatan Rakyat Bentuk negara adalah kesatuan sedang bentuk pemerintahan adalah republik. Sistem politik yang digunakan adalah sistem demokrasi (kedaulatan rakyat). Konsepsi Wawasan Nusantara Sebagai cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan memiliki nilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional. Kebudayaan Daerah yang Telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional Berbagai kebudayaan dari kelompok-kelompok bangsa (cultural unity) di Indonesia yang memiliki citarasa tinggi dapat dinikmati dan diterima oleh masyarakat luas merupakan identitas kebudayaan nasional.

Identitas-identitas itu menjadi identitas nasional melalui proses integrasi. Integrasi diperlukan untuk menciptakan kesetiaan baru terhadap identitas identitas baru yang mengiringi terbentuknya negara, misalnya bahasa nasional, simbol, ideology, dsb. Identitas-identitas kebangsaan itu selanjutnya tertuang dalam konstitusi negara UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan. Contoh Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara sesuai dengan pembukaan UUD 1945 alinea IV, dan sebagainya.

You might also like