You are on page 1of 14

SIKLUS HIDUP PROYEK

Secara garis besar tahap-tahap proyek bisa dibagi menjadi : 1. Tahap Konsepsi 2. Tahap pendefinisian 3. Tahap Akusisi 4. Tahap Operasi

KONSEPSI
1. Inisiasi proyek proyek dimulai dengan ditemukannya suatu masalah, kesempatan atau kebutuhan oleh user. Ide bisa berasal dari bagian pemasaran, engineering, manufaktur ataupun R&D. Inisiasi adalah titik dimana suatu ide tentang proyek lahir. 2. Kelayakan Proyek

Kelayakan adalah proses investigasi terhadap masalah dan mengembangkan solusi secara detail apakah penyelesaian masalah itu cukup menguntungkan secara ekonomis dan bermanfaat. Beberapa perspektif yang mungkin dalam kelayakan ini : apa yang diperlukan, kapan dilakukan, pihak mana yang terlibat.

3.Permintaan Proposal Permintaan proposal atau RPF (request for proposal) dikirim kepada pihak-pihak yang masuk dalam daftar peserta lelang atau bidders list yang dipunyai perusahaan atau pihak lain yang berminat. Dalam RPF ditentukan tujuan proyek, lingkup proyek, spesifikasi performansi, batasan ongkos dan jadwal, kebutuhan data, jenis kontrak yang diinginkan.

Para kontraktor mengirim proposal sesuai dengan RFP, kemudian user memilih salah satu sebagai pelaksana utama atau partner. 4. Proposal Proyek Pembuatan proposal adalah proyek dengan keterbatas biaya, batas waktu penyerahan, kebutuhan performansi dan harus dikelola seperti proyek. Secar ringkas proposal proyek harus mengandung beberapa pokok isi :

Surat Pengantar Ringkasan Manajemen/ Eksekutif (Executive Summary) Bagian Teknis Manfaat/keuangan yang akan diperoleh Jadwal Bagian keuangan Bagian legal Kualifikasi masalah

5. Pemilihan proposal Proposal akan dievaluasi berdasarkan syaratsyarat yang ditentukan dalam RPF. Setelah proposal terpilih perlu diberitahukan kepada manajemen puncak user supaya mendapatkan persetujuan 6. Negosiasi Kontrak Negosiasi atau tawar menawar merupakan suatu usaha yang dilaksanakan beberapa pihak yang akan melakukan transaksi yang kompleks, sangat berharga dan memakan waktu.

TAHAP PENDEFINISIAN Meliputi, penyiapan rencana proyek secara detail dan penentuan spesifikasi proyek secara rinci. Isi rencana Proyek 1.Jadwal pekerjaan 2.Anggaran dan sistem pengendalian biaya 3.Work breakdown structure secara rinci 4.Bagian-bagian yang beresiko tinggi dan cukup sulit

5.Rencana sumberdaya manusia dan pemakaian sumberdaya lain 6.Rencana pengujian hasil proyek 7.Rencana dokumentasi 8.Rencana peninjauan pekerjaan 9.Rencana pelaksanaan hasil proyek. Pembuatan rencana dikerjakan oleh tim proyek dibawah koordinasi dan pengawasan seorang manajer proyek.

Rencana yang dibuat harus memenuhi apa yang diinginkan user, jadwal pekerjaan harus sesuai dengan yang diminta user, aliran kas, material, dan metoda harus bisa diterima oleh user. Ada 2 macam spesifikasi produk yaitu kebutuhan user dan kebuthan proyek. Kebutuhan user akan berhubungan dengan hasil seperti apa yang diinginkan konsumen secara umum dan manajer proyek bertanggung jawab kepada user

Kubutuhan proyek adalah terjemahan teknis dari kebutuhan user yang berkaitan dengan bentuk, kapasitas dan kecepatan pengerjaan.

TAHAP AKUSISI Pada tahap ini tidak ada campur tangan user, semua sudah menjadi tanggung jawab kontraktor. Tahap-tahap dalam Akuisisi adalah: 1. Desain, spesifikasi akan diterjemahkan dalam gambar, maket, diagram atau skema. 2.Pengadaan, disini disiapkan fasilitas-fasilitas pendukung maupun material untuk tahap selanjutnya

3. Produksi, adalah tahap pelaksanaan proyek. Manajer proyek harus mengawasi dan mengendalikan sumberdaya, memotivasi para pekerja dan melaporkan kemajuan kepada user. 4.Implementasi Jika produksi telah dilakukan hasil diserahkan kepada user.

TAHAP OPERASI Setelah hasil proyek diserahkan ke user maka proyek dianggap selesai. Lalu user akan menggunakan dan mengoperasikan alat atau fasilitas tersebut.

You might also like