You are on page 1of 12

10 Faktor Genetika (Genetic Factor) yang Membawa Sifat Keturunan "Memang sudah dari sananya," adalah ungkapan yang

sering kita dengar jika berkomentar tentang perilaku atau sifat seseorang. Artinya, memang sudah takdirnya. Apakah takdir itu jika ditinjau dari sains? Yang jelas, ada faktor keturunan yang bisa menjadi takdir seseorang untuk mengalami suatu hal yang sama dengan orangtuanya. Berikut ada 10 kondisi pada manusia yang bersikap "takdir" keturunan. 1. Alkoholisme Anak-anak penderita alkoholik tidak ditargetkan menjadi pecandu alkohol juga. Tapi studi terbaru mengungkap bahwa sekitar 50 persen anak para alkoholik berisiko menderita nasib serupa dengan orangtuanya. Sebesar 50 persennya lagi akan ditentukan oleh lingkungan. Ini disebabkan sejumlah gen pada orangtua menurun ke anak, sejenis gen ketergantungan. 2. Kanker Payudara Penyebabnya memang masih misteri, namun ilmuwan sudah menemukan bahwa terjadi mutasi sejumlah gen seperti BRCA1 dan BRCA2 adalah pemicunya. Perempuan yang mewarisi mutasi gen ini akan menderita kanker payudara. Sedangkan kaum lelakinya akan mengalami risiko kanker prostat. 3. Buta Warna Sebanyak 10 juta lelaki AS tak bisa membedakan mana merah dan hijau. Gangguan pengelihatan ini memang lebih banyak diderita Kaum Adam. Mengapa? Sebab gen reseptor warna hijau dan merah berada di posisi dekat kromosom X. 4. Kekerasan Mengerikan juga jika seorang ayah yang suka melakukan kekerasan akan menurun pada anaknya. Perilaku agresif anak lelaki biasanya diturunkan dari gen ayahnya. Bukan hanya kebiasaan melakukan kekerasan, melainkan juga perilaku antisosial dan suka mencuri. Gen suka mencuri ini lebih banyak bekerja pada perempuan. 5.Obesitas Kegemukan tak selamanya akibat lingkungan. Banyak kasus dimana orang memangvsulit menahan nafsu makannya. Ini disebabkan ada gen yang membuat fungsi penahan nafsu makan tidak bekerja dengan baik. Dan gen ini menurun. jadi jangan heran jika menjumpai satu keluarga yang bertubuh gemuk semua. 6. Penyakit Jantung Jika punya anggota keluarga menderita diabetes atau stroke, bisa dipastikan akan menderita gangguan jantung. Anak dari orang tua penderita gangguan jantung dan peredaran darah akan mewarisi penyakit tersebut. Ditambah lagi pasien gagal jantung juga akan menurunkan penyakit serupa. 7. Saudara Kembar Ingin memiliki saudara kembar? Periksa dulu apakah ada kembar dalam keluarga kita. Kasus kembar ini dipicu oleh suatu gen yang membuat seorang ibu melepaskan

sel telur multipel selama evaluasi. Keturunan kembar ini tidak selalu menurun langsung ke anak-anak, bisa melompat ke cucu atrau sepupu. 8. Jerawat Anda berjerawat parah? Agak sulit disembuhkan jika memang kedua orangtua kita berjerawat juga. Studi mempelihatkan banyak anak usia sekolah berjerawat juga memiliki riwayat berjerawat pada keluarganya. 9. Tak Doyan Susu Ada sebagian orang yang tak bisa minum susu hewani dengan kandungan zat laktosa. Memang tubuh mereka tak mampu menoleransi laktosa sama sekali. Untuk bayi, biasanya disediakan susu kedelai dengan kandungan laktosa rendah. Kondisi seperti ini juga bersifat menurun dalam anggota keluarga. 10. Kebotakan Walau kebotakan dianggap biasa pada kaum lelaki, ternyata hal itu juga dipicu oleh keturunan. Ada gen yang diturunkan oleh salah satu pihak orangtua atau keduanya yang menyebabkan si anak juga menderita kebotakan. Ada juga orang yang menderita kebotakan permanen yang pastinya juga disebabkan oleh satu jenis gen. Diterjemahkan secara bebas dari LiveScience Oleh Merry Magdalena Dikirim oleh Admin Tanggal 2008-08-19 Jam 04:09:48

News /

Gen Kanguru Dekati Gen Manusia, Diduga Berasal dari China By admin Tuesday, November 18, 2008 14:30:00 Selasa, 18 2008 14:30 WIB Gen Kanguru Dekati Gen Manusia, Diduga Berasal dari China CANBERRA--MI: Kanguru Australia secara genetika serupa dengan manusia dan mungkin pertama kali berevolusi di China, kata beberapa peneliti Australia, Selasa. Beberapa ilmuwan mengatakan mereka untuk pertama kali telah memetakan kode genetika hewan khas Australia tersebut dan mendapati kebanyakan gen itu serupa dengan gen pada manusia, demikian keterangan Centre of Excellence for Kangaroo Genomics, lembaga yang didukung pemerintah. Clicks: 189

Ada sedikit perbedaan, kami memiliki beberapa tambahan ini, kurang dari itu, tapi semuanya adalah gen yang sama dan banyak di antaranya memiliki susunan yang sama, kata Direktur lembaga tersebut Jenny Graves kepada wartawan di Melbourne. Kami mulanya mengira semuanya akan tercampur penuh, tapi ternyata tidak. Ada banyak potongan genome manusia yang berada tepat di dalam genome kanguru, kata Graves, sebagaiaman dilaporkan AAP. Manusia dan kanguru terakhir memiliki nenek moyang yang sama setidaknya 150 juta tahun lalu, demikian temuan para peneliti tersebut, sementara tikus dan manusia berpisah satu sama lain hanya 70 juta tahun lalu. Kanguru pertama kali berevolusi di China, tapi pindah melewati dataran Amerika ke Australia dan Antartika, kata mereka. Kanguru adalah sumber informasi yang sangat besar mengenai seperti apa kita 150 juta tahun lalu, kata Graves. (Rtr/Ant/OL-06) Sumber: Media Indonesia Online http://www.mediaindonesia.com/index.php?ar_id=NDQ3ODQ=

Kloning Domba Dolly


Dalam beberapa jam pertama setelah pemaparannya kepada media, Dolly, domba betina hasil kloning, menjadi sensasi. Bahkan sebelum artikel ilmiahnya dipublikasikan, beberapa ilmuwan mencoba menekan pimpinan dari majalah NATURE agar tidak menerbitkannya. Memang benar bahwa artikel itu menjelaskan, secara rinci, prosedur yang membuatnya mungkin untuk mereproduksikan eksperimen tersebut.

Meng-klon mamalia ada dalam jangkauan ahli biologi baru manapun, dan formula untuk kloning manusia tentunya sangat serupa. Meskipun Dolly dianggap sebagai preseden yang berbahaya, dia bukan "makhluk" pertama yang dimodifikasikan secara genetik, yang eksistensinya mengganggu media. Binatang-binatang transgenik sekarang sudah umum berada dalam laboratoriumlaboratorium umum dan swasta. Binatang-binatang itu sesungguhnya "tabung-tabung percobaan" yang diciptakan untuk memahami penyakit-penyakit manusia atau untuk memprodusir protein-protein kompleks. Dibandingkan dengan domba-domba yang memprodusir antibodi-antibodi manusia atau babi-babi yang memprodusir anti-pembekuan, Dolly tidak begitu menakutkan.

Hampir dua puluh tahun yang lalu tikus transgenik pertama diciptakan dengan menyuntikkan DNA manusia ke dalam inti dari telor tikus yang baru-baru ini dibuahi. Dewasa ini, tikus-tikus yang dimodifikasikan secara genetik bisa di dapat sesuai pesanan. Anda ingin mempelajari bagaimana beberapa gene menyebabkan kanker? Tikus-tikus yang mengandung 'p53' yang dimodifikasikan disediakan untuk anda, dan apa yang harus anda lalukan adalah ikutilah perkembangan tumor-tumor. Anda ingin tahu apakah kelebihan amiloid dapat merupakan penyebab dari penyakit Alzheimer?
Mudah, apa yang harus anda lakukan adalah menyuntikkan gene dari protein manusia ke dalam embrio tikus. Lalu ikutilah perkembangan otak dari tikus dewasa..... Anda sangat ingin mengetahui apakah beberapa antibodi esensial untuk melindungi diri dari infeksi ini dan itu? Apa yang harus dilakukan adalah menghapuskan program yang mengijinkan produksi antibodi, dan mengikuti perkembangan infeksi. Tikus apapun yang anda inginkan, yang harus anda lakukan adalah memesannya.

Apabila itu mengenai produksi protein-protein khusus, anda akan disarankan untuk mencari mamalia yang lebih besar. Perusahaan Genzyme Transgenics, dari Massachusetts, mengubah domba-domba sehingga domba-domba itu dapat memproduksi antithrombine III, suatu protein yang memungkinkan untuk mengontrol pembekuan darah. Protein yang diambil dari susu merupakan tiruan yang tepat dari protein manusia. Beberapa kandang jauhnya dari Dolly, perusahaan PPI Therapeutics memprodusir antitrypsine dari domba-domba betina dan lactalbumine dari sapi-sapi. Di Virginia, babi-babi mendapat pasaran untuk produksi Faktor VIII manusia. Sesungguhnya, mengenai anak-anak sapi, sapi-sapi, babi-babi, manapun yang anda pilih, akan ada losinan laboratorium yang dapat menyediakannya, dan apabila anda menginginkan kloning manusia dalam beberapa bulan, kami dapat bertaruh bahwa akan ada beberapa laboratorium dengan kemampuan untuk menghasilkan itu. Suatu jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan bahwa 53 % orang-orang Amerika menentang kloning, bahkan untuk binatang, tetapi 71 % menyatakan mereka bersedia memikirkan kembali tentang hal itu apabila penemuan itu dapat membantu

menyelamatkan kehidupan. Enam persen dari mereka bahkan bersedia untuk mengijinkan dirinya di-klon. Kemarin ahli biologi Inggeris R. Dawkins mengatakan bahwa dia bersedia untuk bergabung dengan mereka, tentu saja hanya untuk keinginan tahu ilmiah. Tetapi, tak seorangpun dipermainkan. Apa yang anda perlukan adalah sedikit pikiran sehat untuk memahami bahwa setiap orang yang mencintai dirinya sendiri sekecil apapun akan wajar bila tergoda untuk mempunyai kesempatan lain untuk hidup muda lagi. Aspirasi ini, sesungguhnya, telah membawa banyak tim untuk membuka rahasia-rahasia panjang umur dan membetulkan mekanisme-mekanisme penyebab ketuaan. Jumlah tindakan-tindakan pemudaan kembali berlipat ganda. "Publikasi dalam bidang ini begitu banyak sehingga menjadi sulit untuk mengikutinya", kata seorang profesor Geriatrik dari Paris. Media dapat menjadi bersifat menghasut seperti yang diinginkannya, pemimpin-pemimpin agama dapat memuntahkan gambaran-gambaran "apocalypse" dan mengundang "Tuhan" dengan doa-doa, namun mereka tidak akan meniup mati percikan kecil yang membuat kita ingin hidup. Presiden Clinton menyatakan "Dolly menimbulkan masalahmasalah tata susila yang nyata". Seorang wartawan Inggeris menekankan bahwa keuntungan menjadi presiden terletak pada kenyataan bahwa tak seorangpun mempunyai nyali untuk memintanya agar lebih saksama menilai masalah-masalah ini. Dengan demikian, sejak 25 Pebruari, membaca tentang karangankarangan yang diterbitkan mengenai masalah-masalah etika ini, tidak benar-benar mencerahkan kita tentang isinya. Beberapa menyebutkan agar hormat pada individu, suatu konsep yang akan menarik untuk terus diperdebatkan di dunia ini dimana persesuaian adalah normanya. Debat filosofis adalah lemah. Mendasari seluruh wacana ini terjadilah gagasan-gagasan yang tak akan mengejutkan seorangpun: "Untuk meng-klon saya ya, tetapi tentu saja bukan orang lain... Apabila mereka meng-klon yang terbaik di antara kita, apakah saya akan ada di antara mereka?" Bila mereka nyata-nyata akan meng-klon yang terburuk di antara kita, kita harus menghentikannya sekarang.

Jadi, masalah mendasarnya bukanlah "Dolly atau bukan Dolly", tetapi "Dolly ya, tetapi bagaimana?". Dan jawabannya, kita tahu, menyarankan suatu kesadaran tingkat tinggi. Program demikian tak dapat dibuat seadanya, dan tak dapat dilaksanakan dengan tegesa-gesa, dijadikan pusat perhatian umum, tetapi harus disusun, hari demi hari, dengan kebangkitan umat manusia yang sadar mengenai perbedaan-perbedaan yang menyusunnya, dan yang telah memutuskan untuk memberi jaminan kebahagiaan bagi setiap orang. Ini adalah tantangan sehingga sekelompok pemberontak telah memutuskan untuk menerimanya dengan mengikuti Rael. Jadi, panjang umur Dolly dan yang lainnya... Source dari : http://www.rael.org/int/indonesian/evidence/evidence/body_science5.html

PEMBUATAN KOMPOS
Mengapa orang enggan atau menolak membuat kompos ? dari hasil survei oleh BPPT terhadap masyarakat DKI Jakarta, kendala sulitnya mengajak orang mengelola sampah organiknya sendiri antara lain :

belum memiliki kesadaran bahwa sampah yang dihasilkannya sendiri adalah tanggung jawabnya; merasa sampahnya tidak menjadi ancaman langsung bagi dirinya dan keluarganya terbiasa dengan kondisi lingkungan yang kurang bersih; urusan sampah belum menjadi prioritas utama; kurang informasi dan kesadaran mengenai hukum tentang pengelolaan samaph; kurang mendapat pendidikan tentang pengelolaan sampah;

sehingga agar orang mau mengikuti ajakan kita, harus diyakinkan bahwa membuat kompos itu :

mudah, praktis ; tidak ada bau busuk, tidak ada lalat, tidak memerlukan banyak waktu, tenaga, biaya tidak memerlukan lahan luas; tidak selalu harus dihubungkan dengan "tidak suka berkebun, tidak punya halaman untuk bertanam"; asyik, mengamati sampah yang berubah bentuk menjadi butiran seperti tanah; Salah satu bentuk ibadah.

untuk mencapai keberhasilan dalam memotivasi orang mengelola sampah organiknya (membuat kompos), perlu : 1. Panutan dan keteladanan dari para pimpinan wilayah (ketua RT/RW/Camat/Lurah) dan tokoh masyarakat serta pemuka agama, dengan membuat kompos di rumah masing-masing. 2. Pendampingan oleh kader sebagai motivator agar kegiatan berkelanjutan. 3. Dukungan dan apresiasi dari instansi terkait yang terlibat dan bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah, kebersihan dan keindahan lingkungan serta kesehatan lingkungan. 4. Kampanye yang terus menerus. Berikut ini adalah artikel yang diambil dari brosur saat pelatihan di Kebun Karinda. PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH DAPUR & HALAMAN sampah di perumahan dapat dikelompokkan menjadi sampah rumah tanggan dan sampah yang terserak di jalan-jalan. Daun-daun yang luruh dari pohon pelindung, jika setiap hari tidak disapu tentu mengotori jalan. Langkah pertama sebelum mengolah sampah adalah memilah sampah organik (sisa makanan, sayuran, kulit buah-buahn, daun, dll) dan anorganik (seperti kertas plastik, kaca, logam, dll) mengubah sampah organik menjadi kompos adalah salah satu cara megnatasi masalah sampah diperumahan. Bagaimana kompos terjadi

sampah organik secara alami akan mengalami peruraian oleh ratusan jenis mikroba (bakteri, jamur, ragi) dan berbagai jenis binatang kecil yang hidup di tanah. Proses peruraian ini memerlukan kondisi tertentu yaitu : Suhu, kelembaban dan oksigen. makin sesuai kondisinya makin cepat pembentukan kompos dalam waktu sekitar 6 minggu sudah matang. Apabila sampah ditimbun saja akan terjadi pembusukan

Proses Pengomposan

di tempat pengomposan, mula-mula sejumlah besar bakteri akan mengunyah serpihan sampah. kemudian jamur dan protozoa (jasad renik bersel satu) akan menyerbu, terlihat adanya lapisan putih di permukaan kompos. Ini adalah jamur dan actinomycetes Selanjutnya kompos dapat dijadikan tempat berkembangnya serangga dan cacing karena banyak sumber makanannya

Bahan organik + oksigen kompos + gas CO2 + air (H2O) + Panas

Pada pembuatan kompos satu adonan sekaligus minggu ke-1 dan ke-2 mikroba mulai bekerja sehingga suhu mencapai 60-70o C. (Pada suhu sekitar

65o C selama 3-4 hari, bakteri patogen seperti tifus akan mati. Begitu pula biji gulma yang terbawa dalam potongan rumput) Minggu ke -3 dan ke-4 suhu mulai turun menjadi sekitar 40o C. Minggu ke-5 dan ke-6 suhu kembali normal seperti suhu tanah yaitu 30-32o C kompos sudah jadi.

Bahan baku kompos

Bahan yang kaya karbon (C) menjadi sumber energi makanan untuk mikroba. Tanda bahan ini adalah kering, kasar atau berserat, berwarna coklat (sampah coklat) Sedangkan Nitrogen (N) diperlukan untuk tumbuh dan berkembang biak, umumnya berwarna hijau, mengandung air (sampah hijau).

Sampah coklat (Karbon tinggi) Daun kering Rumput kering Serbuk gergaji serutan kayu Sekam padi Kertas Kulit jagung Jerami Tangkai sayuran

Sampah hijau (Nitrogen tinggi) Sayuran Buah-buahan Potongan rumput Daun segar Sampah dapur Bubuk the dan kopi Kulit telur Pupuk kandang (mis: Ayam, itik, sapi, kambing)

Perbandingan C dan N

perbandingan sampah coklat dan sampah hijau dapat bervariasi tergantung bahan yang tersedia. perbandingan yang tepat, mempengaruhi kecepatan pengomposan dapat digunakan perbandingan sampah coklat 1 bagian, sampah hijau 2 bagian jika terlalu banyak bahan hijau akan keluar air, becek dan berbau. terlalu banyak bahan coklat, pengomposan memakan waktu sangat lama.

Bahan yang sebaiknya tidak dibuat kompos

sampah dapur berupa daging, ikan, kulit udang, tulang, susu, keju, lemak atau minyak, karena mengundang serangga seperti lalat sehingga pada proses pengomposan timbul belatung. Sampah ini juga mengundang anjing dan kucing untuk mengaisnya Kotoran anjing dan kucing, kemungkinan membawa penyakit tanaman yang berhama atau gulma, karena hama atau bijinya masih terkandung dalam kompos.

Kelembaban

Air sangat diperlukan bagi kehidupan mikroba yang bekerja dalam proses pengomposan terlalau banyak air akan mematikan mikroba aerob, sehingga yang bekerja adalah mikroba anaerob, terjadi proses pembusukan. maka tempat pengomposan sebaiknya tidak langsung terkena air hujan. terlalu kering akan menimbulkan dehidrasi bagi mikroba, pengomposan akan berjalan sangat lambat kelembaban yang optimal adalah sekitar 50-60% yaitu bahan kompos terasa basah seperti busa spon yang habis diperas tetapi airnya tidak sampai menetes. jika tumpukan kompos terlihat kering karena airnya menguap, perlu diperciki air lagi.

Oksigen

Mikroba pembuat kompos perlu udara segar (oksigen) untuk tumbuh dan berkembang biak (mikroba aerob) Jika udara habis, mikroba anaerob akan mengambil alih. Mereka menguraikan secara lebih lambat, menghasilkan gas metan yang beracun dan gas yang berbau seperti telur busuk. keluar air lindi yang hitam dan berbau busuk. Pada lapisan sampah yang baru, masih terkandung cukup. Tetapi kalau mikroba sudah mulai tumbuh dan kompos sudah mulai terbentuk, mikroba ini memerlukan banyak oksigen sehingg perlu sering diaduk atau dibalik untuk memasukkan udara segar.

Cara Pengomposan Sampah Dapur. Wadah pengomposan

Drum plastik, bagian dasarnya dilubangi 5 buah. Diletakkan diatas bata agar aliran udara bisa masuk. Diberi tutup dari bantalan sabut/ sekam (dari jaring plastik) untuk menjaga kelembaban dan suhu pengomposan Gentong/tempayan dari tanah liat ukuran 50-100L bagian dasarnya dilubangi 5 buah. diberi tutup bantalan sabut/sekam Keranjang tempat cucian (laundry basket), bagian dasarnya dilubangi 6 buah, diberi alas bantalan sabut/sekam. Didalamnya diberi lapisan kardus. Keuntungan tempat atau wadah pengomposan yang berukuran 200L atau lebih adalah dapat menyimpan panas sehingga suhu pengomposan dapat mencapai optimal Jika wadah pengomposan kurang dari 50L suhu hanya mencapai 40o C sehingga hasil kompos masih mengandung biji gulma atau biji buah-buahan yang dapat tumbuh jika kompos digunakan. Wadah pengomposan sebaiknya tidak kena air hujan

Pelaksanaan Pengomposan A.Pemilahan sampah

Sampah organik yang berupa sisa makanan, kulit buah, sisa sayuran dicacah 22 cm sisa sayur yang mengandung santan dibilas dulu ditiriskan. Tulang daging, lemak, minyak disisihkan karena menggangu proses pengomposan

B. Pencampuran

Wadah pengomposan diisi dulu dengan kompos lama 1/3 wadah masukkan sampah dapur setiap hari, diaduk sampai tertutup kompos lama jika terlalu basah ditambah sampah coklat, misalnya serbuk kayu gergajian atau sekam proses pengomposan berjalan timbul panas setelah wadah penuh, 1/3 bagian bawah bisa digunakan sebagai kompos 2/3 bagian atas dilanjutkan prosesnya sebagai biang.

Cara Pengomposan sampah halaman Wadah pengomposan

Dapat dibuat diatas tanah, memakai batu bata atau paving block, papan atau bambu, dipasang berselang seling agar aliran udara bisa masuk. ukurannya kira-kira 8080cm, tinggi 1 meter atau lebih tergantung jumlah bahan Adonan kompos ditimbun di dalamnya dan ditutup dengan kain terpal, karung goni atau sabut kelapa yang dimasukkan dalam kantung dari jaring plastik. Wadah atau tempat pengomposan sebaiknya tidak terkena air hujan, diletakkan di tempat rindang.

Proses Pengomposan a. Pemilahan Sampah


sampah organik (daun, rumput) dipilah dari sampah anorganik (misal sampah plastik) jika daun-daun terlalu lebar, dicacah sehingga menjadi potongan kecil (sekitar 33cm) untuk memudahkan mikroba memakannya, makin kecil ukuran sampah, makin cepat menjadi kompos

b. Pencampuran

campur 1 bagian sampah coklat dengan 2 bagian sampah hijau. Tambahkan 1 bagian kompos matang, campur. Jika sampah hijau kurang dapat ditambah kotoran ternak (ayam, sapi atau kambing) Disiram air sampai lembab masukkan ke dalam wadah pengomposan Proses pengomposan berjalan, jika hari kedua adonan kompos menjadi panas

C. Pembalikan

untuk mengendalikan ketersediaan udara segar (oksigen) dan suhu dilakukan pembalikan setiap 7 hari sekali jika adonan kompos kering perlu diperciki air

D. Pematangan

setelah prose pengomposan berjalan 4 minggu, suhu menurun mendekati suhu tanah. Pembalikan tetap dilakukan selama 2 minggu Tanda-tanda kompos yang sudah matang antara lain : 1. 2. 3. 4. tidak terlihat bahan aslinya (daun) tetapi menjadi butiran seperti tanah tidak berbau sampah atau busuk, tetapi berbau tanah warna kehitaman atau coklat kehitaman suhu sama dengan suhu tanah

e. Pengayakan

kompos yang sudah matang diayak untuk memisahkan dari bahan-bahan yang kasar, misalnya ranting, potongan daun, biji-bijian atau kulit buah yang belum menjadi kompos karena terlalu besar atau keras. Kompos kasar yang tertinggal diayakan dapat digunakan sebagai "biang" karena mengandung mikroba pengurai sampah, dapat dicampurkan ke dalam tempat pengomposan yang baru

F. Pengemasan

Kompos yang siap pakai dimasukkan ke dalam kantung-kantung plastik kedap air agar kelembaban terjaga kompos yang terlalu basah perlu diangin-anginkan terlebih dahulu ditempat teduh

Pemeriksaan Mutu Kompos kompos yang baik : 1. 2. 3. 4. tidak berbau busuk tetapi berbau tanah warna kehitaman atau coklat kehitaman, berbentuk butiran seperti tanah suhu sama dengan suhu tanah jika dimasukkan kedalam air seluruhnya tenggelam dan warna air keruh tetapi bening. Jika sebagian besar mengambang, berarti ada bahan yang belum menjadi kompos (dari pembusukan atau pembakaran sampah). Jika airnya keruh berarti mengandung air lindih dari pembusukan sampah 5. jika digunakan untuk pupuk tidak tumbuh tanaman yang tidak dikehendaki (gulma) Mempercepat pengomposan

memperkecil ukuran bahan, sampah dicacah dengan golok atau mesin pencacah

menambah activator, yaitu campuran mikroba yang dapat dibeli di toko pertanian yaitu bioaktivator atau effective microorganism (EM) dengan berbagai merk. Mikroba ini sifatnya baik karena membantu kita membunuh bakteri patogen.

You might also like