You are on page 1of 16

49

Simulasi Filter Lolos Bawah dengan Teknologi


Mikrostrip menggunakan Software Sonnet
Mudrik Alaydrus
Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana, Jakarta
mudrikalaydrus@yahoo.com

Abstrak
Filter memainkan peranan yang penting dalam pemrosesan data. Di
dalam teknik telekomunikasi, filter memilih sinyal terima/pancar yang
diinginkan dengan membuang sinyal lainnya. Filter lolos bawah
memiliki karakteristik membuang sinyal yang berfrekuensi lebih tinggi
dari frekuensi cut-off-nya. Salah satu aplikasi penting dari filter lolos
bawah ini adalah sebagai filter lanjutan dari sebuah filter bandpass,
sehingga harmonis yang dihasilkan oleh filter bandpass ini bisa dibuang.
Di penelitian ini dirancang filter lolos bawah dalam teknologi mikrostrip
dengan metoda step-impedansi, yaitu dengan memadukan mikrostrip
berimpedansi tinggi dan mikrostrip yang berimpedansi rendah dengan
suatu panjang tertentu. Di sini juga diperhatikan proses kompensasi
panjang mikrostrip yang diakibatkan oleh keberadaan efek komponen di
sekitarnya, sehingga dengan kompensasi ini, frekuensi cut-off yang
ditetapkan pada saat pemberikan spesifikasi bisa dicapai lebih akurat.
Dalam simulasi filter ordo N=3 dengan aproksimasi Butterworth dan
Chebychev didapatkan hasil simulasi yang cukup baik, terbentuk
kompensasi menggeser kembali frekuensi cut-off ke tempat yang
seharusnya (lebih tinggi). Dalam implementasi filter lolos bawah ke
sistim filter bersama-sama dengan filter bandpass didapatkan hasil
proses kompensasi justru memberikan hasil yang lebih buruk
dibandingkan tanpa, sedangkan pemilihan aproksimasi Butterworth atau
Chebychev tidak memberikan perbedaan yang signifikan. Perbaikan
berupa peredaman sinyal pada frekuensi harmonis, sekitar 6,4 GHz
terjadi sekitar 7 dB.
Keywords: Filter lolos bawah, Mikrostrip, Step impedance
1. PENDAHULUAN

Filter memainkan peran penting dalam banyak sekali aplikasi berfrekuensi
tinggi (Radio Frequency/RF) dan gelombang mikro. Filter digunakan untuk
memisahkan atau menggabungkan frekuensi yang berbeda [1]. Pita spektrum
elektromagnetik adalah sumber yang terbatas (resource) dan harus dibagi. Filter
digunakan untuk memilih atau membatasi sinyal RF atau gelombang mikro ini
dalam batas spektral telah disepakati. Aplikasi-aplikasi telekomunikasi yang
muncul, seperti komunikasi nirkabel, memberikan batasan-batasan yang sangat
kritis, spesifikasi fikter yang diberikan harus memiliki kinerja yang sangat tinggi,
50

se
un
se
di
C)
ko
ko
ba
Te
sim
ba
te
ya
m
fr
di
di
ba
su
m
ya
2.

w
te
fr
sin
S
1
S
2
ba
S
2
id
G
eperti perfo
ntuk bisa di
erta bisa dip
Tergantung
ifabrikasi d
), ataupun
oaxial atau
oplanar atau
Di penelit
awah yang
eknologi sa
mulasi den
andpass yan
erkopel para
ang sangat
meloloskan s
ekuensi 6,
iloloskan d
ikonsepkan
andpass pa
ukses dipak
mode-mode t
ang bisa bek


. APROKS
Secara ide
wilayah lolo
ertentu (frek
ekuensi cu
nyal diteru
11
= u atau
21,dB
= u d
and) berlak
21,dB
= -
deal.

Gambar 1. Kir
Incom
ormansi yan
i-tuning, bi
produksi den
g dari pe
dalam berba
dengan me
upun denga
upun saluran
ian ini aka
diaproksim
aluran trans
ngan softwa
ng bekerja
alel (paralle
baik di se
sinyal pada
3 GHz sa
dengan cuk
untuk dib
da frekuen
kai pada p
tingkat ting
kerja di tiga
IMASI FIL
eal, sebuah
s, yaitu di
kuensi cut-o
ut-off samp
uskan, artin
u S
11,dB
=
dB. Pada sa
ku kebalikan
dB. Gamb
ri: karakteristi
mTech, Jurna
ng lebih ti
sa direkonf
ngan biaya y
ersyaratan-p
agai macam
enggunakan
an saluran
n transmisi
an dilakukan
masikan den
smisi yang
are Sonnen
pada freku
el coupled)
ekitar freku
a frekuensi
ampai deng
kup baik.
buat secara
nsi tinggi b
erancangan
ggi, sedangk
a aplikasi be
LTER
filter lowp
dalam inter
off
c
), selu
ai tak terh
nya faktor
- dB s
aat sinyal d
nnya, yaitu
bar 1 menu
ik refleksi idea
ideal d
al Telekomun
inggi, fung
figurasi, uk
yang rendah
persyaratan
m teknologi,
n saluran tr
transmisi
mikrostrip.
n studi per
ngan pendek
digunakan
v13.56 [2
uensi 3,2 G
. Di peneli
uensi yang
harmonis
gan 6,5 G
Filter lolo
a cascade
bisa dibuan
n filter ban
kan di [5] d
erbeda freku
ass memilik
rval frekue
luruh sinyal
hingga, selu
refleksi da
sedangkan
ditolak secar
S
11
= 1 at
unjukkan k
al dari filter lo
dari filter lolos
nikasi dan Ko
sionalitas y
kuran yang
h.
yang dib
seperti ko
ransmisi, se
planar, se

rbandingan
katan Butte
n adalah mi
]. Dari pub
GHz, yang d
itian itu did
diinginkan
dari 3,2 G
GHz didapa
s bawah y
dengan fi
ng. Metoda
ndpass deng
imanfaatkan
uensi (multi
ki karakteri
nsi 0 samp
l akan diter
uruh sinyal
ari sinyal d
faktor tran
ra sempurn
tau S
11,dB
=
karakteristik
olos bawah, k
s bawah
omputer, vol.
yang lebih,
mini, bobot
berikan di
mponen dis
eperti wave
eperti salur
perancanga
erworth dan
iktrostrip d
blikasi [3]
dirancang d
dapatkan pe
n. Tetapi f
Hz. Misaln
atkan juga
yang diran
ilter terseb
stepped-im
gan cara m
n untuk me
iband).
istik yang e
pai suatu fre
ruskan, seda
akan terto
di frekuensi
nsmisinya S
na (di wilay
= u dB dan
k dari filter
anan: karakter
.3, no.1, 201
, kemampu
t yang ring
atas, filt
skrete (L d
eguide, kab
ran transm
an filter lol
n Chebyche
dan dilakuk
diamati filt
dengan tekn
erforma filt
filter ini ju
nya di sekit
sinyal ya
ncang di si
but, sehing
mpedance [
memanfaatk
erancang filt
ekstrim. Pa
ekuensi bat
angkan mu
olak. Selur
i ini berni
S
21
= 1 at
yah tolak/st
nS
21
= u at
r lolos baw

ristik transmis
2
uan
gan
ter
dan
bel
misi
los
ev.
kan
ter
nik
ter
uga
tar
ang
ini
gga
[4]
kan
ter
ada
tas
lai
uh
lai
tau
op
tau
wah
si
Mudrik Alaydrus, Simulasi Filter Lolos Bawah dengan Teknologi Mikrostrip 51

Filter ideal yang dibahas di atas secara praktis tidak mungkin untuk
direalisasikan. Untuk tetap bisa membuat filter yang secara teknis bekerja dengan
relatif baik, digunakan pendekatan-pendekatan. Pendekatan ini dilakukan dengan
memodifikasi spesifikasi ideal di atas menjadi spesifikasi realistis. Spesifikasi
yang realistis adalah dengan memberikan toleransi-toleransi dari karakteristik
ideal tersebut. Gambar 2 menunjukkan tiga toleransi. Yang pertama adalah
toleransi pada wilayah lolos, diperbolehkannya ada sebagian energi sinyal yang
tidak diloloskan, sehingga menghasilkan S
21
yang sedikit di bawah nilai 1, atau
sedikit di bawah nilai 0 dB. Toleransi kedua diberikan pada interval tolak, bahwa
tidak seluruh energi sinyal harus ditolak, ada sebagian yang diteruskan, sehingga
S
21
sedikit di atas nilai 0, atau S
21,dB
> - dB. Toleransi ketiga diberikan pada
transisi antar wilayah lolos dan tolak, bahwa perubahan tidak secara drastis
terjadi.















Gambar 2. Karakteristik filter riil untuk faktor transmisi filter lolos bawah.
Dengan toleransi di gambar 2, ada beberapa pendekatan yang telah dilakukan,
misalnya dengan karakteristik datar maksimal (maximally flat characteritics) atau
aproksimasi Butterworth. Pendekatan ini cukup mudah, tetapi tidak
memanfaatkan toleransi pertama di atas dengan optimal. Aproksimasi lainnya,
misalnya Chebychev dan Elips, dengan effort yang sama, memberikan hasil yang
lebih baik.
Pendekatan dengan fungsi-fungsi di atas dimasukkan ke dalam parameter S
21
,
yaitu

|S
21
(])|
2
=
1
1+s
2
P
n
2
(H)
(1)

dengan e konstanta iipple, F
n
() fungsi filtei, uan aualah vaiiable
fiekuensi, yang biasanya uiiancang paua piototype filtei lolos bawah uengan
fiekuensi cutoff
c
= 1.

2.1 Aproksimasi Butterworth
Filtei uengan penuekatan Butteiwoith mempunyai kaiakteiistik

c
S
21
0
1
S
21,pass,min
S
21,stop,max
toleransi wilayah lolos

toleransi wilayah
tolak
toleransi wilayah
transisi

52 IncomTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol.3, no.1, 2012

membeiikan bentuk filtei yang seuatai mungkin ui wilayah lolos uan
membesaimengecil uengan tajam ui wilayah tolak. uambai S menunjukkan
kuiva peieuamannya. Bi wilayah lolos, f < f
c
, peieuaman filtei iueal u uB,
uiuekati selama mungkin uaii f=u sampai menuekati f
c
. untuk f > f
c
, filtei
iueal meieuam sinyal secaia sempuina atau S
21
- dB, seuangkan
penuekatan Butteiwoith uihaiapkan membesai menuju nilai teisebut secaia
cepat.
Sebeiapa baik kualitas uaii penuekatan Butteiwoith ini, teigantung uaii
sebeiapa banyak komponen LC (inuuctoi uan kapasitoi) yang uipeigunakan.
}umlah uaii L uan C uinyatakan sebagai N inueksoiuo uaii filtei. Nakin
besai nilai N yang uigunakan, makin uiuekati kaiaktei iueal uaii filtei yang
uiiancang. Bi gambai S teilihat tiga buah filtei uengan N yang beibeua.
Beiapa nilai N yang uipakai paua suatu iancangan teigantung uaii tuntutan
yang uibeiikan kepaua filtei ini. Paua piakteknya akan uibeiikan suatu nilai
minimal peieuaman ui fiekuensi teitentu. Beiuasaikan tuntutan ini akan
muncul nilai N minimal yang haius uigunakan. }ika uigunakan N yang lebih
kecil (iangkaian menjaui lebih seueihana uan muiah), tuntutan teisebut tak
teipenuhi, seuangkan jika nilai N yang lebih besai uigunakan (iangkaian
menjaui lebih kompleks uan besaimahal), tuntutan teipenuhi lebih baik,
tetapi mungkin tak uipeilukan.























Gambar 3. Faktor transmisi S
21
dengan pendekatan Butterworth dengan ordo N=1, 3 dan 5.
uambai 4 membeiikan iealisasi iangkaian uengan komponen LC, masing
masing untuk nilai N genap uan ganjil, pasangan gambai beiikutnya
meiupakan iangkaian uual. Pemilihan apakah ingin L yang seiial uengan
impeuansi beban atau C yang paiallel teigantung uaii kemungkinan iealisasi
fisikal uaii filtei teisebut uengan saluian tiansmisi.
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
-50
-45
-40
-35
-30
-25
-20
-15
-10
-5
0

S
2
1

d
B
N=1
N=3
N=5
Mu

fi
ko
Ta
pa
g
0
udrik Alaydru













Filtei pe
iekuensi
omponen s
g
0
=
g

=
abel 1 mem
aua table
0
=g
n+1
, g
1
=g



us, Simulasi
nuekatan
=
s
=1 pe
sebagai bei
g
n+1
= 1
2 sin[
(2-1
2n
mbeiikan n
ini, filtei
g
n
uan setei
T
Filter Lolos B
uambai 4
Butteiwoi
eieuaman
iikut
1)n
untuk i
nilainilai u
Butteiwoi
iusnya.
Tabel 1 Nilai k
Bawah deng
Realisasi Ran
ith yang m
haius S u
= 1 sampa
untuk oiuo
ith memili
komponen filt
an Teknolog
ngkaian LC
menggunak
uB akan m
i N
o uaii 1 sam
ki stiuktu
ter Butterwort
gi Mikrostrip
kan nilai
membeiika
mpai 9. Sep
i yang sim
th

acuan, pa
an nilaini
(2)
(S)
peiti teilih
metiis, yai
53
ua
lai
hat
itu

54

2.

w
ni
ka
lo
m
ni
G
.2 Aproksim
Penuekata
wilayah lolo
ilai teiten
aiakteiistik
olos uan
menunjukka
ilai-nilai kom




















Gambar 5. Fa
0
-80
-70
-60
-50
-40
-30
-20
-10
0
S
2
1

d
B
Incom
masi Cheby
an Chebysh
os (passban
tu, misaln
k uaii pen
membesai
an iespons
mponen sam
aktor transmisi
Tabel 2
0.5
mTech, Jurna
ychev
hev mema
nu), peieua
nya u,u1 u
nuekatan C
i secaia
peieuama
mpai dengan
i S
21
pendekat
Nilai komp
1
al Telekomun
anfaatkan c
aman tiuak
uB, u,1 u
Chebyshev
monoton
an untuk fi
n ordo N=9

tan Chebychev

ponen untu
1.5

N=5
nikasi dan Ko
celah paua
k haius nol
uB atau n
menunjuk
ui wilay
iltei tipe in
9.
v (ripple 3dB)
uk Filtei Ch
2
omputer, vol.
a spesifikas
, tapi boleh
ilai lainny
kkan iipple
ah tolak.
ni. Tabel 2
) dengan ordo
hebyshev
2
N=3
N=1
.3, no.1, 201
si, bahwa
h mengamb
ya. Sehing
e ui wilay
uambai
2 memberik
o N=1, 3 dan 5
2.5
2
ui
bil
gga
ah
S
kan
5.

3
Mu

2.

di
di
di
di
fr
de
se
be

I
C



udrik Alaydru


.3 Transfor
Karena di
ibahas tran
iperlukan d
ibahas pad
ilakukan pa
ekuensi cut
engan impe
etiap komp
erikut ini
= [
1
o
c
Z
o
g
= [
1
o
c

g
z
c

us, Simulasi
rmasi Impe
penelitian
sformasi y
dalam setiap
da bagian
ada prototy
t-off
1
= 1
edansi Z
o
(y
ponen yang
g
Filter Lolos B
edansi dan
ini hanya a
ang diperlu
p perancang
sebelumnya
ype filter s
rad/s. Untu
ang biasany
g terlibat h
Bawah deng
Frekuensi
akan diranc
ukan. Tran
g filter, kar
a (pendeka
standard, y
uk mendapa
ya di-set 50
harus di-sca
an Teknolog
ang filter lo
nsformasi im
rena, pende
atan Butter
yaitu denga
atkan filter l
0 ) dan fre
ale dengan
gi Mikrostrip
olos bawah
mpedansi d
katan peran
worth dan
an impedan
olos bawah
ekuensi cut-
hubungan

h, maka han
dan frekuen
ncangan ya
Chebyche
nsi 1 d
h yang beker
-off
c
, ma
n perhitung
(4)
(5)
55

nya
nsi
ng
ev)
dan
rja
aka
gan
56 IncomTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol.3, no.1, 2012

3. REALISASI FILTER LOLOS BAWAH DENGAN MIKROSTRIP

3.1 Saluran Transmisi Mikrostrip

Saluran transmisi mikrostrip sebagai bagian dari saluran transmisi planar adalah
saluran transmisi yang secara teknik paling penting untuk aplikasi frekuensi radio
(RF, Radio Frequency) dan gelombang mikro, juga untuk rangkaian digital
dengan kecepatan tinggi (high-speed digital circuits). Bentuk planar dari
rangkaian ini bisa dihasilkan dengan beberapa cara: misalnya dengan
photolithografi dan etching atau dengan teknologi film tipis dan tebal (thin-film
and thick-film technology). Seperti halnya pada saluran transmisi yang lain,
saluran transmisi planar bisa juga dimanfaatkan untuk membuat komponen
tertentu seperti filter, kopler, transformator ataupun percabangan. Jenis-jenis
saluran transmisi planar lainnya adalah triplate (stripline). Saluran transmisi
coplanar [6].
Di awal perkembangannya Triplate sering kali dipergunakan. Tetapi dewasa
ini mikrostrip dan coplanar line yang sering dipakai. Dilihat dari strukturnya
saluran transmisi planar adalah struktur elektromagnetika yang sangat kompleks,
karena pada bidang penampangnya terdapat tiga buah material: dielektrika, metal
dan udara. Sehingga dalam analisanya dengan persamaan-persamaan Maxwell,
ketiga material ini akan membuat kondisi batas (boundary conditions) yang
sangat kompleks, sehingga solusi dari persamaan Maxwell juga merupakan
medan listrik dan magnet yang sangat kompleks pula.
Hanya pada Triplate kita masih bisa mendapatkan solusi TEM, karena di sana
hanya ada dua material : metal dan dielektrika. Pada saluran transmisi planar
lainnya, yang kita dapatkan adalah gelombang hybrida (bukan TE dan bukan
TM). Gelombang hybrida adalah gelombang yang memiliki komponen H dan
komponen E ke arah perambatannya. Gelombang ini disebut juga gelombang HE
(perhatikan gelombang H adalah gelombang yang hanya memiliki komponen H
ke arah perambatan dan gelombang E hanya memiliki E ke arah perambatannya).
Jika demikian halnya, maka seperti halnya pada waveguide, kita tak bisa
mendefinisikan impedansi gelombang, tegangan dan arus.
Jika saluran transmisi planar jenis mikrostrip dipergunakan pada frekuensi yang
cukup rendah maka jenis gelombang yang merambat menjadi gelombang quasi
TEM (seolah-olah TEM), gelombang ini merupakan mode dasar pada saluran
transmisi ini.
Tipe gelombang yang meiambat ui ualam mikiostiip aualah gelombang
hybiiu. uelombang yang memiliki meuan listiik uan magnet paua komponen
axial (longituuinal), uisebut juga gelombang BE atau EB. Sebagai
pembanuing, ui ualam waveguiue, gelombang E uan gelombang B bisa
meiambat, tetapi gelombang TEN tiuak bisa meiambat. Bi ualam kabel
koaksial, gelombang TEN sebagai moue uasai bisa meiambat. uelombang
TEN tiuak bisa meiambat ui mikiostiip. Bal inilah yang mempeisulit
pembahasan mikiostiip secaia eksak.
Tetapi paua piakteknya, seiing kali gelombang yang meiambat ui anggap
sebagai gelombang TEN (quasi TEN), yang mana anggapan ini hanya beilaku
paua fiekuensi ienuah. Paua fiekuensi ini komponen axial uaii meuan listiik
uan magnet jauh lebih kecil uibanuing uengan komponen tiansveisalnya.
Mu

B
el
ya
m
3.

pe
ui
ue
se

pe
sp
ya
pe
N
m
ge
udrik Alaydru
engan mou
lektiostatik
ang tiuak h
memiliki pei


.2 Filter Lo
Bi sini
eiubahan
ilakukan u
engan sua
epeiti yang

Perancang
endekatan
pesifikasi fi
ang lain ber
enggantinya
Nilai dari L
mikrostrip te
elombang te
Nilai
konek
lebar
harus
us, Simulasi
uel quasi T
ka, sepeiti
homogen ak
imitivitas e
olos Bawah
uibahas p
impeuansi
uengan cai
tu panjang
g uitunjukk
Gambar 6 Str
gan filter d
seperti yan
ilter diberik
rtugas mene
a memiliki n
dan C diten
ersebut. Sec
ertentu deng
impedansi
ktor memili
(Z
oC
) harus
lebih besar
Filter Lolos B
TEN, maka
halnya pa
kan uiapio
efektif
i,eff
.
Step-Impe
peiancanga
uaii salu
ia mengub
g teitentu
an oleh gam
ruktur filter lo
rangk
dilakukan d
ng diterang
kan, dihitun
entukan leb
nilai yang s
ntukan oleh
cara praktis
gan beberap
gelombang
iki nilai 50
s lebih keci
r
Bawah deng
a pengamat
aua kabel k
oksimasika
.
endansi
an filtei
uian tians
bah lebai
u uan men
mbai 6.
owpass dengan
kaian penggan
dari dua ar
gkan di ba
ng sampai p
bar strip dar
ama seperti
h impedansi
s kita akan
pa aturan:
g saluran tr
0 ohm. Imp
il dari 50 oh
an Teknolog
tan bisa ui
koax. Tetap
n uengan s
lowpass
misi micio
uaii stiip
nggabungka
n perubahan l
ntinya.
rah. Arah p
agian sebe
pada nilai L
ri mikrostrip
i L dan C di
i gelomban
n mengamb
ansmisi mik
pedansi gel
hm dan poto
gi Mikrostrip
iieuuksi m
pi, stiuktu
stiuktui ho
uengan m
ostiip. Bal
saluian t
annya seca
ebar strip dan
pertama de
lumnya, se
L dan C. S
p ini sehing
itemui di ata
ng dan panja
il suatu nil
krostrip pen
lombang po
ongan yang

menjaui kas
ui mikiosti
omogen ya
menggunak
l ini muu
tiansmisi i
aia beibai

n
engan meto
ehingga, ji
Sekarang ar
gga rangkai
as.
ang potong
lai impedan
nyambung
otongan ya
g sempit (Z
o
57
us
iip
ng
an
ah
ini
iis
oda
ika
rah
ian
gan
nsi
ke
ng
oL
)
58 IncomTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol.3, no.1, 2012

Nilai Z
oC
jangan terlalu kecil, karena jika terlalu kecil, lebar saluran
transmisi ini terlalu besar yang bisa berakibat pada terjadinya resonansi
transversal
Nilai Z
oL
jangan terlalu besar, jika ya, akan menghasilkan strip yang
terlalu tipis, yang secara teknologis lebih sulit untuk dibuat.

Setelah mendapatkan lebar dari masing-masing strip (W) dan juga permitivitas
relatif efektif dari masing-masing potongan strip ini, bisa dihitung panjang
gelombang efektif yang bekerja di sana, hal ini penting untuk menentukan
panjang dari masing-masing strip (l).
Dengan pendekatan sederhana bahwa sebuah induktor bisa dibuat dari
potongan mikrostrip, maka panjang dari saluran transmisi ini bisa dihitung dengan

c
I = Z
oL
sin_
2nI
L
x
gL
] l
L
=
x
gL
2n
sin
-1
[
o
c
L
z
cL
(6)
Demikian halnya juga dengan perhitungan panjang mikrostrip untuk model
kapasitor bisa dihitung dengan

c
C =
1
z
cC
sin_
2nI
C
x
gC
] l
C
=
x
gC
2n
sin
-1
(
c
CZ
oC
) (7)

Seperti yang akan dilihat nanti, pendekatan ini tidak terlalu memberikan hasil
yang tepat, karena adanya pengaruh komponen di sekitarnya (reaktansi serial dan
parallel), sehingga panjang yang didapatkan di atas terlalu besar dibandingkan
yang dibutuhkan, sehingga nilai L dan C yang didapatkan lebih besar dari
seharusnya, yang mengakibatkan frekuensi cut-off akan bergeser ke nilai yang
lebih kecil. Dengan memasukkan pengaruh impedansi serial dan admitansi
parallel ke rumus di atas, maka dengan dua persamaan yang saling terkait berikut
ini

c
I = Z
oL
sin_
2nI
L
x
gL
] + Z
oC
tan_
nI
C
x
gC
] (8)

c
C =
1
z
cC
sin_
2nI
C
x
gC
] +
2
z
cL
tan_
nI
L
x
gL
] (9)

Persamaan di atas adalah sistim persamaan dengan dua variable yang saling
terkait secara non-linier. Metoda solusi persamaan tidak linier ini adalah metoda
iterasi, yaitu memulai dengan suatu nilai tebakan tertentu misalnya dengan l
C

yang didapatkan pada persamaan di atas, kemudian menghitung nilai l
L
dengan
persamaan di bawah ini
l
L
=
x
gL
2n
sin
-1
_
o
c
L-z
cC
tan_
nl
C
Z
gC
_
z
cL
_ (10)
Langkah selanjutnya adalah menghitung nilai l
C
yang telah diperbaiki dengan
persamaan
l
C
=
x
gC
2n
sin
-1
_Z
oC

c
C -
2z
cC
z
cL
tan_
nI
L
x
gL
]] (11)
Proses ini dilakukan secara iteratif, sampai nilai-nilai l
L
dan l
C
tidak berubah
lagi secara signifikan, yang artinya proses telah berkonvergensi.


Mudrik Alaydrus, Simulasi Filter Lolos Bawah dengan Teknologi Mikrostrip 59

4. SIMULASI

Untuk realisasi filter digunakan PCB dengan type RO TMM10 dari perusahaan
Rogers Corp (www.rogerscorp.com) dengan ketebalan 0,762 mm (0,03 inch).
Substrate dengan tipe RO TMM10 ini memiliki permitivitas relative sebesar 9,2
dan loss tangent 0,0022. Supaya memiliki impedansi gelombang sebesar 50 Ohm,
mikrostrip yang dibuat di atas substrat dengan data tersebut, harus memiliki lebar
0,8 mm. Strip dengan lebar 0,8 mm ini akan digunakan sebagai saluran transmisi
penghubung gerbang (port) dan filter yang dirancang.
Target dari penelitian ini adalah untuk merancang filter lolos bawah dengan
teknik step-impedansi dengan pendekatan Butterworth dan Chebychev. Tujuan
lanjutannya adalah mengimplementasikan filter lolos bawah ini secara cascade
dengan filter bandpass yang dirancang di [3] untuk meredam efek harmonis yang
terjadi pada frekuensi 6,3 .. 6,5 GHz.
Dengan tujuan di atas, di penelitian ini ditetapkan frekuensi cut-off dari filter
lolos bawah ini 4 GHz.


4.1 Filter Lolos Bawah Step-Impendansi dengan Aproksimasi Butterworth

Pada perancangan awal digunakan aproksimasi Butterworth ordo N =3. serta
menggunakan model L-C-L, filter yang tebentuk dari struktur impendansi tinggi-
rendah-tinggi. Untuk Z
0L
digunakan nilai 93 ohm dan untuk Z
0C
dipakai 24 ohm.
Dari data-data ini (PCB yang digunakan TMM10 dengan permitivitas relatif 9,2
dan tebal 0,762 mm) didapatkan lebar dan panjang gelombang relatif seperti
ditunjukkan di tabel 3.

Tabel 3 Data lebar dan panjang gelombang setiap strip
Mikrostrip feed Impedansi besar Impedansi kecil
Nilai impedansi 50 93 24
Lebar strip 0,7891 mm 0,1517 mm 2,6336 mm
Panjang gelombang 30,0761 mm 31,4213 mm 28,2787 mm


Nilai panjang masing-masing strip dengan pendekatan pertama adalah
l
L1
=2,8386 mm dan l
C1
= 5,7924 mm. Sedangkan perhitungan yang lebih baik
memberikan hasil adalah l
L1
=2,0172 mm dan l
C1
= 4,6111 mm.
Gambar 7 menunjukkan model filter mikrostrip untuk kasus dikompensasi.
Besaran-besaran dibulatkan sampai suatu besaran tertentu (akurasi 0,025 mm)
sehingga memory RAM yang dibutuhkan tidak terlalu besar, dalam hal ini 16
MB. Jika dibuat akurasi 0,01 mm dibutuhkan 69 MB, jika terus diturunkan
menjadi 0,005 mm atau 5 mikrometer maka diperlukan RAM sebesar 226 MB.
Besarnya RAM yang diperlukan ini berbanding dengan waktu yang diperlukan
untuk mensimulasikan problem sampai didapatkan hasil.


.


60

GGambar 7 Tam




0,8

Incom
mpilan tiga dim
Gamba
tak terkom
0,15

mTech, Jurna
mensi filter lo
ar 8 Filter lowp
mpensasi
S
11

2
4,6

al Telekomun
























owpass dalam



























wpass dengan a
,65

nikasi dan Ko
program Sonn
aproksimasi B
2,025
omputer, vol.
net (seluruh u
Butterworth
terkompe
.3, no.1, 201
unit dalam mm
ensasi
S
21

2
m)
Mu

3,
di
tid
te
dB
4.
0,
di
m
ha
ta
ka
m
m
Bu
K
pa
udrik Alaydru
Dari gamb
,2 GHz, s
iperhatikan
dak terkom
erkompensas
B.


.2 Filter Lo

Pada peran
,1 dB serta j
idapatkan le
Nilai panja
mm dan l
C1

asil adalah l





















Kembali d
ak terkompe
asus terkom
memberikan
memberikan
Perbanding
utterworth
Kemungkina
ada aproksim
us, Simulasi
bar 8 terliha
edangkan
pada hasil
mpensasi me
si, yaitu sek
olos Bawah
ncangan den
juga mengg
ebar dan pan
ang masing
= 2,6251 m
l
L1
=2,612 m
Gamba
di gambar 9
ensasi mem
mpensasi, d
intuisi, apa
hasil yang l
gan gamba
dan Cheb
n dengan m
masi Cheby
Filter Lolos B
at frekuensi
setelah ter
di atas adal
emiliki pere
kitar 8 dB, s
Step-Impe
ngan aproks
gunakan mo
njang gelom
-masing str
mm. Sedang
mm dan l
C1
=
ar 9 Filter low
9 didapatkan
berikan per
dalam hal i
kah dengan
lebih baik.
ar 8 dan
bychev tida
mempertingg
ychev.
tak terkompe
Bawah deng
i cut-off pa
rkompensas
lah, pada fr
edaman -S
2
sedangkan k
endansi den
simasi Cheb
odel L-C-L(
mbang efekt
rip dengan p
gkan perhitu
= 1,915 mm
wpass dengan a


an hasil, pad
redaman ya
ini sekitar
n merendahk
9 menunj
ak member
gi ripple did
ensasi
S
an Teknolog
ada kondisi
si sebesar
ekuensi sek
21
yang lebi
kasus terkom
ngan Aprok
bychev deng
(93 ohm-24
tif yang sam
pendekatan
ungan yang
m.
aproksimasi C
da frekuens
ang lebih ba
8,5 dB dan
kan frekuen
jukkan has
rikan perb
dapatkan pe
S
11

gi Mikrostrip
tak terkom
4,1 GHz.
kitar 6,5 GH
ih besar da
mpensasi ha
ksimasi Ch
gan ordo N
ohm-93 oh
ma seperti di
pertama ad
g lebih baik
Chebychev
si sekitar 6,
aik dibandin
n sekitar 5
nsi cut-off ke
sil dengan
edaan yan
redaman ya
terk

mpensasi pa
Yang per
Hz, filter ya
ari versi ya
anya sekitar
hebychev
=3 dan ripp
hm), sehing
i bagian 4.1
dalah l
L1
=2,
k memberik
,5 GHz, ve
ngkan deng
5 dB. Hal i
ke 3 GHz ak
aproksima
ng signifika
ang lebih ba
kompensasi
S
21

61
ada
rlu
ang
ng
r 7
pel
gga

94
kan
rsi
gan
ini
kan
asi
an.
aik
62

4.

se
m
hi
pe
.3 Impleme
Performa
ecara cascad
menunjukkan


















Gambar 1
ijau menun
engulangan


Gamba

Filter band
Incom
entasi Filter
filter lolos
de dengan
n model tiga
Gambar 1
1 menunjuk
njukkan kas
wilayah lol
ar 11 S
21
tiga f
Butterwor
pass
mTech, Jurna
r Lolos Baw
s bawah in
filter band
a dimensi d
0 Filter lowpa
kkan perban
sus hanya
los pada fre
filter (hijau) h
rth terkompen
al Telekomun
wah pada S
ni akan dit
dpass yang
dari struktur
ass cascade de
andingan tig
filter band
ekuensi 2x d
hanya filter ban
sasi, dan (mer
nikasi dan Ko
Sistim Filte
unjukkan d
dipublikasi
ini.
engan filter ba
ga buah fak
dpass, terlih
dari frekuen
ndpass, (biru)
rah) tidak terk
omputer, vol.
er [3]
dalam impl
ikan di [3]
andpass di [3]
ktor transmi
hat dengan
nsi dasarnya
ditambah filt
kompensasi
Filter lolos
.3, no.1, 201
lementasi-n
]. Gambar

isi S
21
, kur
jelas terja
a.

ter lowpass
s bawah
2
nya
10
rva
adi
Mu

pa
st
pa
dB
be
ke
pe
m
5.

pe
el
ak
se
si
da
di
ya


udrik Alaydru
Penambah
ada kurva
epped-impe
anjang terko
B. Kasus t
esar).
Gamba

Gambar
eseluruhan
enggunaan
menunjukkan
. KESIMPU
Filter lolo
erancangan
lektromagne
kurat. Pada
ebuah filter
gnifikan, y
an Chebych
igunakan tid
ang jauh.
us, Simulasi
an filter lo
warna mer
edance yang
ompensasi.
tak terkomp
ar 12 S
21
tiga f
Chebyche
12 menam
ditampilka
ripple yan
n kelebihann
ULAN
os bawah de
yang mud
etika secara
kasus yang
bandpass b
yaitu sampa
hev tidak me
dak terlalu
Filter Lolos B
olos bawah
rah dan bir
g tidak diko
Terlihat ter
pensasi me
filter (hijau) h
ev terkompens
mpilkan ha
an hasil ya
ng kecil m
nya.
engan teknik
ah secara t
a numerik
diamati, pe
bisa meredu
ai dengan 1
emberikan p
besar, sehi
Bawah deng
dengan ap
ru, yang m
ompensasi (
rjadi tamba
emberikan p

hanya filter ban
sasi, dan (mera
asil untuk
ang tidak b
menyebabk

k stepped im
teori rangka
(full-wave
enambahan
uksi nilai tr
10 dB. Pen
perbedaan y
ingga untuk
an Teknolog
proksimasi B
mana kasus
(dikoreksi)
ahan pereda
peredaman
ndpass, (biru)
ah) tidak terko
aproksima
berbeda sec
an aproksi
mpedance m
aian dan si
solution)
filter lolos
ransmisi di
ggunakan a
yang signifi
k N=3 mas
gi Mikrostrip
Butterworth
pertama un
dan kasus k
aman antara
yang lebih
ditambah filt
ompensaso
asi Chebyc
cara signifi
imasi Cheb
memiliki ke
imulasi den
memberika
bawah seca
stop band
aproksimasi
ikan. Didug
ih belum a

h ditunjukk
untuk panja
kedua deng
a 5 sampai
h baik (leb
ter lowpass
chev. Seca
fikan. Didu
bychev tid
elebihan yai
ngan softwa
an hasil ya
ara cascade
secara cuk
i Butterwor
ga rippel ya
ada perbeda
63
kan
ng
gan
10
bih

ara
uga
dak
itu
are
ang
ke
kup
rth
ng
aan
64 IncomTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol.3, no.1, 2012

REFERENCES
[1] J.-S. Hong, Microstrip Filters for RF/Microwave Applications, 2nd ed. Wiley, 2011.
[2] N.N. Sonnet v13.56, www.sonnetsoftware.com
[3] M. Alaydrus, Designing microstrip bandpass filter at 3,2 GHz, Intel. Journal on Electrical
Engineering & Informatics, Vol.2, no.2, 2010. www.ijeei.org
[4] Y.-C. Chiou, Planar Multiband Bandpass Filter with Multimode Stepped-Impedance
Resonators, Progress In Electromagnetics Research, Vol. 114, 129-144, 2011
[5] W.-Y. Chen, M.-H. Weng, S.-J. Chang, H. Kuan, and Y.-H. Su, A New Tri-band Bandpass
Filter for GSM, WiMax and Ultra-Wideband Responses by using Asymmetric Stepped
Impedance Resonators, Progress In Electromagnetics Research, Vol. 124, 365-381, 2012
[6] M. Alaydrus, Saluran Transmisi Telekomunikasi, Graha Ilmu, Jogjakarta, 2009.

You might also like