You are on page 1of 17

Creeping Eruption

( ruam menjalar = larva menjalar = larva kesasar ) (cutaneous larva migrans = dermatosis linearis migrans = sandworm disease ) Definisi Kelainan kulit khas berupa garis lurus atau berkelok kelok, progresif , akibat larva yang kesasar Penyebab & epidemiologi Penyebab - Uncinaria larva cacing tambang anjing atau kucing ( Ancylostoma caninum atau A. brazilienze ( larva stadium tiga ) - Echinococcus, Strongyloides sterconalis, Dermatobia maxiales, Lucilia caesar - Lalat Castrophilus, cattle fly Usia Anak anak dan dewasa Jenis kelamin Lebih sering pada pria Faktor faktor yang mempengaruhi Bangsa / Ras Bersifat kosmopolit Daerah Bertanah atau berpasir lembab dan terlindung seperti daerah perkebunan Kebersihan Berperan penting Patogenesis Manusia yang berjalan tanpa alas kaki secara tidak sengaja terinfeksi oleh larva yang mengandung enzim protease untuk menembus kulit melelui folikel, fisura atau kulit intak. Setelah penetrasi ke stratum korneum larva melepaskan kutikelnya. Larva stadium tiga menembus kulit manusia dan bermigrasi beberapa cm perhari, biasanya diantara stratum germinativum ( basal ) dan stratum korneum. Larva berjalan jalan tanpa tujuan di dermoepidermal. Setelah beberapa jam atau hari akan tibul gejala di kulit. Enzim proteolitik yang disekresi larca menyebabkan inflamasi sehingga menyebabkan rasa gatal dan progresi lesi. Gejala Klinis Masuknya larva akan disertai rasa gatal dan panas. Mula mula akan timbul papul kemerahan, kemudian diikuti bentuk yang khas, yakni lesi bebentuk linier atau berkelok- kelok, menimbul dengan diameter 2- 3 mm, seperi benang berkelok- kelok, polisiklik, serpiginosa, dan membentuk terowongan (burrow) mencapai panjang beberapa cm. rasa gatal biasanya lebih hebat pada malam hari. Pemeriksaan Kulit Lokalisasi Terutama pada punggung tangan, kaki, anus, bokong, paha, telapak kaki, dan tbagian tubuh yang sering berkontak dengan tempat larva berada. Eflorensi dan sifatnya Garis merah berkelok- kelok, merupakan kumpulan papula atau vesikel.

Pemeriksaan penunjang/ lab Menjari larva di ujung ruam yang menjalar Diagnosis Banding Scabies Pada scabies terowongan yang terbentuk tidak sepanjang creeping eruption Herpes Zoster Papul- papul ada stadium permulaan menyerupai herpes zoster bila invasi larva yang multiple timbul serentak. Perbedaanya pada herpes zoster terdapat gejala prodormal seperti demam, pusing, malaise. Insect bite Permulaan lesi berupa papul sering diduga insect bite / gigitan serangga. Penatalaksanaan Tiobendazol Dosis 50 mg/kgbb/hari, sehari 2 kali, diberikan selama 2 hari berturut- turut. Dosis maksimal 3 gr/hari. Bila belum sembuh dapat diulang setelah beberapa hari. Efek samping Mual, muntah, pusing. Albendazol Dosis 400mg/ hari, dosis tunggal, diberikan 3 hari berturut- turut Krioterapi Menggunakan CO2 snow, dengan penekanan selama 45- 60 detk, duahari berturut- turut atau dengan semprotan N2O. Kloretil Disemprotkan di sepanjang lesi agar larva mati. Antihistamin Untuk mengurangi rasa gatal Prognosis Self limited disease dalam 4- 8 minggu. Komplikasi Infeksi sekunder akibat garukan biasanya disebabkan oleh Streptococcus pyogenes

Amebiasis Kutis
Definisi Infeksi amuba ke dalam kulit dengan gejala- gejala khas Penyebab & epidemiologi Penyebab Entamoeba histolytica, bentuk bulat dengan diameter 20- 30 mikron Usia Emua umur, lebih sering pada dewasa Penyebaran Lebih sering daerah tropis Faktor faktor yang mempengaruhi Umumnya didahului infeksi amuba di tempat lain terutama disaluran cerna dan abses hati Kebersihan Berperan penting Gejala Klinis Lesi dimulai sebagai abses di sekitar anus, selanjutnya memecah dan mengeluarkan amuba. Kemudian menjadi daerah yang merah dan menebal. Biasanya penderita mengeluh gatal dan sakit. Pemeriksaan Kulit Lokalisasi Genitalia eksterna, sekitar anus, perineum, bokong. Eflorensi dan sifatnya Makula eritematosa dengan permukaan kasar tak rat. Jika sudah lama akan menjadi granuloma merah di sekitar anus. Pemeriksaan penunjang/ lab Gambaran histopatologis di epidermis yaitu hiperkeratosis, dapat pula sebukan jaringan nekrosis dengan sel plasma, limfosit dan sel- sel polinuklear. E. histolytica dapat ditemukan di jaringan kulit E. histolytica dalam tinja Pemeriksaan serologi Diagnosis Banding Granuloma inguinale Limfogranuloma vereneum Tuberkulosis mukokutan Karsinoma Rektum Penatalaksanaan Emetin 1 mg/ kgBB selama 10- 14 hari Diiodohidroksikuinolin / tetrasiklin Prognosis Baik

Gigitan serangga
( insect bite ) Definisi Kelainan akibat gigitan atau tusukan serangga yang disebabkan reaksi terhadap toksin atau alergen yang dikeluarkan artropoda penyerang. Penyebab & epidemiologi Penyebab Toksin aau alergen dalam cairan gigitan serangga Usia Semua usia Jenis kelamin Frekuensi sama pada pria dan wanita Faktor faktor yang mempengaruhi Lingkungan yang banyak serangga seperti perkebunan dan persawahan. Gejala Klinis Setelah digigit serangga timbul edema pada kulit disusul jaringan nekrosis setempat. Penderita mengeluh gatal dan nyeri pada tempat gigitan. Gejala sistemik berupa rasa tidak enak, mual, muntah, pusing hingga syok. Pemeriksaan Kulit Lokalisasi Di mana saja di seluruh tubuh Eflorensi dan sifatnya Berupa eritem morbiliformis atau bula yang dikelilingi eritem atau iskemia, kemudia terjadi nekrosis luas dan gangren. Kadang- kadang berupa pustula milier sampai lentikular menyeluruh atau pada sebagian tubuh. Pemeriksaan penunjang/ lab Gambaran histopatologis edema antara sel- sel epidermis, spongiosis, serta sebukan sel polimorfonuklear. Pada dermis ditemukan pelebaran ujing pembuluh darah dan sebukan radang akut. Pemeriksaan darah untuk melihat eosinofil Tes tusuk dan goresan dengan alergen tersangka Diagnosis Banding Prurigo Biasanya kronik, berbentuk papula/ nodula kronik yang gatal. Urtikaria Tidak jelas ada gigitan/ tusukan serangga Dermatitis kontak Biasanya jelas ada bahan- bahan kontaktan, lesi sesuai dengan tempat kontak

Penatalaksanaan Topikal Jika lesi lokal ringan dikompres dengan asam borat 3% atau kortikosteroid topikal seperti krim hidrokortison 1-2 %, Sistemik Jika reaksi berat dengan gejala sistemik, lakukan pemasangan torniquet proksimal dari tempat gigitan dan diberi obat sistemik. Injeksi antihistamin seperti klorfeniramin 10 mg atau difenhidramin 50 mg. Adrenalin 1 % 0,3- 0,5 ml subkutan. Kortikosteroid istemik diberikan pada penderita yang tak tertolong dengan antihistamin atau adrenalin. Prognosis Baik

.Trikomoniasis

Definisi Sebenarnya tergolong penyakit akibat hubungan seksual, Penyebab & epidemiologi Penyebab Trichomonas vaginalis Usia Umumnya wanita dewasa Faktor faktor yang mempengaruhi Kebersihan Banyak dipengaruhi oleh kebersihan yang kurang pada orang- orang dalam usia aktif seksual. Gejala Klinis Biasanya penderita datang dengan keluhan gatal pada daerah kemaluan dan gejala keputihan Pemeriksaan Kulit Lokalisasi Genitalia baik interna maupiun eksterna Eflorensi dan sifatnya Ditemukan daerah eritematosa dengan sedikit erosi, besarnya bervariasi mulai numular sampai plakat. Pada bagian dasar kemaluan tampak eritema mukosa disertai fluor albus. Pemeriksaan penunjang/ lab Pemeriksaan sekret vagina dengan preparat basah ditemukan Trichomonas vaginalis Diagnosis Banding Candidiasis vaginalis Utetritis non- gonoroika Penatalaksanaan Umum Menjaga kebersihan, pasangan seksual diperiksa dan diobati Khusus Sistemik Metronidazol 4 x 250 mg/ hari selama 7- 14 hari, atau nimorazol atau tinidazol 2 g dosis tunggal Topikal Dapat diberikan bedak kocok Prognosis Baik

Skabies
(gudik = the itch = budukan = gatal agogo) Definisi Penyakit kulit akibat infestasi dan sensitisasi tungau Sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya pada tubuh Penyebab & epidemiologi Penyebab Sarcoptes scabiei jenis manusia, tergolong famili artropoda kelas araknida, ordo akarina, famili sarkoptes Usia Lebih banyak pada anak- anak Jenis kelamin Frekuensi sama pada pria maupun wanita Faktor faktor yang mempengaruhi Bangsa / Ras Semua ras Penularan Dapat secara langsung (kontak dengan kulit) seperti berjabat tangan tidur bersama dan hubungan seksual. Maupun tidak langsung melalui pakaian, tempat tidur dan alat- alat tidur, handuk, dan lain- lain. Biasanya oleh Sarcoptes scabiei betina yang telah dibuahi atau oleh larva. Daerah Kumuh, padat dengan kebersihan dan higiene yang buruk Kebersihan Berperan penting Patogenesis Kelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya oleh tungau scabies, tetapi juga oleh penderita sendiri akibat garukan. Gatal yang terjadi disebabkan oleh sensitasi terhadap skreta dan eksreta tungau yang memerlukan waktu kira-kira sebulan setelah infestasi. Pada saat itu kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan ditemukannya papul, vasikel, urtika, dan lain-lain. Dengan garukan dapat timbul erosi, ekskrosi, krusta, infeksi sekunder. Masa inkubasi skabies bervariasi, ada yang beberapa minggu bahkan berbulan-bulan tanpa menunjukkan gejala. Menunjukkan gejala dimulai 2-4 minggu setelah penyakit dimulai dari orang yang sebelumnya pernah menderita scabies maka gejala akan muncul 1 sampai 4 hari setelah infeksi ulang (Harahap, 2000).

Gejala Klinis Ada 4 tanda cardinal (Handoko, R, 2005) : a. Pruritus nokturna, artinya gatal pada malam hari yang disebabkan karena aktivitas tungau ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas. b. Penyakit ini menyerang manusia secara berkelompok, misalnya dalam sebuah keluarga biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi. Begitu pula dalam sebuah perkampungan yang padat penduduknya, sebagian besar tetangga yang berdekatan akan diserang oleh tungau tersebut. Dikenal keadaan hiposensitisasi, yang seluruh anggota keluarganya terkena, walaupun

mengalami infestasi tungau, tetapi tidak memberikan gejala. Penderita ini bersifat sebagai pembawa (carrier). c. Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata panjang 1 cm, pada ujung terowongan ini ditemukan papul atau vesikel. Jika timbul infeksi sekunder ruam kulitnya menjadi polimarf (pustule, ekskoriasi dan lain-lain). Tempat predileksinya biasanya merupakan tempat dengan stratum korneum yang tipis, yaitu sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, areola mammae (wanita), umbilicus, bokong, genitalia eksterna (pria) dan perut bagian bawah. Pada bayi dapat menyerang telapak tangan dan telapak kaki. d. Menemukan tungau, merupakan hal yang paling diagnostic. Dapat ditemukan satu atau lebih stadium hidup tungau ini. Diagnosis dapat dibuat dengan menemukan 2 dari 4 tanda cardinal tersebut. Pemeriksaan Kulit Lokalisasi Sela jari tangan, pergelangan tangan, ketiak, sekitar pusat, paha bagian dalam, genitalia pria, bokong. Pada bayi di kepala, telapak tangan dan kaki. Eflorensi dan sifatnya Tampak papula dan vesikel miliar sampai lentikular disertai ekskoriasi (Scratch mark). Jika terjadi infeksi sekunder tampak pustula lentikular. Lesi yang khas adalah terowongan (kanalikulus) miliar, tampak berasal dari salah satu papula atau vesikel, panjang kira-kira 1 cm, berwarna putih abu-abu. Akhir/ujung kanalikuli adalah tempat persembunyian dan bertelur Sarcoptes scabiei betina Pemeriksaan penunjang/ lab Mancari Sarcoptes scabiei dewasa, larva, telur, atau skibala dari dalam terowongan. Diagnosis Banding Skabies merupakan the great immitator karena menyerupai banyak penyakit kulit dengan keluhan gatal Prurigo Biasanya berupa papula- papula yang gatal, predileksi pada bagian ekstensor ekstremitas Pedikulosis korporis Dermatitis Penatalaksanaan 1. Belerang endap (sulfur presipitatum), dengan kadar 4-20% dalam bentuk salep atau krim. Dapat dipakai pada bayi berumur kurang dari 2 tahun. Cara pemakaiannya: sangat sederhana, yakni mengoleskan salep setelah mandi ke seluruh kulit tubuh selama 24 jam selama tiga hari berturut-turut. Keuntungannya: harganya yang murah dan mungkin merupakan satu-satunya pilihan di negara yang membutuhkan terapi massal.Bila kontak dengan jaringan hidup, preparat ini akan membentuk hydrogen sulfide dan pentathionic acid (CH2S5O6) yang bersifat germicid dan fungicid. Secara umum sulfur bersifat aman bila digunakan oleh anak-anak, wanita hamil dan menyusui serta efektif dalam konsentrasi 2,5% pada bayi. Kerugian/Efek samping: pemakaian obat ini adalah bau tidak enak, mewarnai pakaian dan kadang-kadang menimbulkan iritasi

2. Emulsi benzil-benzoat (20-25%) Benzil benzoat adalah ester asam benzoat dan alkohol benzil yang merupakan bahan sintesis balsam peru. Cara Kerja: Benzil benzoat bersifat neurotoksik pada tungau skabies. Cara Pemakaian: Digunakan sebagai 25% emulsi dengan periode kontak 24 jam dan pada usia dewasa muda atau anak-anak, dosis dapat dikurangi menjadi 12,5%. Benzil benzoate sangat efektif bila digunakan dengan baik dan teratur dan secara kosmetik bisa diterima. Efek samping dari benzil benzoate dapat menyebabkan dermatitis iritan pada wajah dan skrotum, karena itu penderita harus diingatkan untuk tidak menggunakan secara berlebihan. Penggunaan berulang dapat menyebabkan dermatitis alergi. Terapi ini dikontraindikasikan pada wanita hamil dan menyusui, bayi, dan anak-anak kurang dari 2 tahun. Tapi benzil benzoate lebih efektif dalam pengelolaan resistant crusted scabies. 3. Gama benzena heksa klorida (gameksan=gammexane ; Lindane Cara Kerja: Lindane juga dikenal sebagai hexaklorida gamma benzena, adalah sebuah insektisida yang bekerja pada sistem saraf pusat (SSP) tungau. Lindane diserap masuk ke mukosa paru-paru, mukosa usus, dan selaput lendir kemudian keseluruh bagian tubuh tungau dengan konsentrasi tinggi pada jaringan yang kaya lipid dan kulit yang menyebabkan eksitasi, konvulsi, dan kematian tungau. Lindane dimetabolisme dan diekskresikan melalui urin dan feses. Cara Pemakaian: Lindane tersedia dalam bentuk krim, lotion, gel, tidak berbau dan tidak berwarna. Pemakaian secara tunggal dengan mengoleskan ke seluruh tubuh dari leher ke bawah selama 12-24 jam dalam bentuk 1% krim atau lotion. Setelah pemakaian dicuci bersih dan dapat diaplikasikan lagi setelah 1 minggu. Hal ini untuk memusnahkan larva-larva yang menetas dan tidak musnah oleh pengobatan sebelumnya. Beberapa penelitian menunjukkan penggunaan Lindane selama 6 jam sudah efektif. Dianjurkan untuk tidak mengulangi pengobatan dalam 7 hari, serta tidak menggunakan konsentrasi lain selain 1%. Efek Samping: Efek samping lindane antara lain menyebabkan toksisitas SSP, kejang, dan bahkan kematian pada anak atau bayi walaupun jarang terjadi. Tanda-tanda klinis toksisitas SSP setelah keracunan lindane yaitu sakit kepala, mual, pusing, muntah, gelisah, tremor, disorientasi, kelemahan, berkedut dari kelopak mata, kejang, kegagalan pernapasan, koma, dan kematian. Beberapa bukti menunjukkan lindane dapat mempengaruhi perjalanan fisiologis kelainan darah seperti anemia aplastik, trombositopenia, dan pancytopenia. 4. Krotamiton 10% Krotamion (crotonyl-N-etil-o-toluidin) digunakan sebagai krim 10% atau lotion. Tingkat keberhasilan bervariasi antara 50% dan 70%. v Cara pemakaian: Hasil terbaik telah diperoleh bila diaplikasikan dua kali sehari selama lima hari berturut-turut setelah mandi dan mengganti pakaian dari leher ke bawah selama 2 malam kemudian dicuci setelah aplikasi kedua. v Efek samping yang ditimbulkan berupa iritasi bila digunakan jangka panjang.Beberapa ahli beranggapan bahwa Krotamiton krim ini tidak memiliki efektivitas yang tinggi terhadap skabies. Krotamiton 10% dalam krim atau losion, tidak mempunyai efek sistemik dan aman digunakan pada wanita hamil, bayi dan anak kecil. 5. Permetrin dengan kadar 5% Cara kerja: Merupakan sintesa dari pyrethroid dan bekerja dengan cara mengganggu polarisasi dinding sel saraf parasit yaitu melalui ikatan dengan natrium. Hal ini memperlambat repolarisasi dinding sel dan akhirnya terjadi paralise parasit. Obat ini merupakan pilihan pertama dalam pengobatan scabies karena efek toksisitasnya terhadap mamalia sangat rendah

dan kecenderungan keracunan akibat kesalahan dalam penggunaannya sangat kecil. Hal ini disebabkan karena hanya sedikit yang terabsorpsi di kulit dan cepat dimetabolisme yang kemudian dikeluarkan kembali melalui keringat dan sebum, dan juga melalui urin. Belum pernah dilaporkan resistensi setelah penggunaan obat ini. Cara pemakaian: Permethrin tersedia dalam bentuk krim 5%, yang diaplikasikan selama 812 jam dan setelah itu dicuci bersih. Apabila belum sembuh bisa dilanjutkan dengan pemberian kedua setelah 1 minggu. Permethrin jarang diberikan pada bayi-bayi yang berumur kurang dari 2 bulan, wanita hamil dan ibu menyusui. Wanita hamil dapat diberikan dengan aplikasi yang tidak lama sekitar 2 jam. Efek samping: jarang ditemukan, berupa rasa terbakar, perih dan gatal, namun mungkin hal tersebut dikarenakan kulit yang sebelumnya memang sensitive dan terekskoriasi. Prognosis Prognosis baik dengan pengobatan dan menghilangkan faktor predisposisi

Pedikulosis Kapitis
Definisi Infeksi kulit dan rambut kepala yang disebabkan oleh Pediculus humanus var. capitis Penyebab & epidemiologi Penyebab Pediculus humanus var. capitis

Kutu ini mempunyai dua mata dan tiga pasang kaki, berwarna abu-abu dan menjadi kemerahan, jika telah mengisap darah. Terdapat 2 jenis kelamin yaitu kelamin jantan dan kelamin betina,yang betina dengan ukuran panjang 1,2-3,2mm dan lebarnya lebih kurang 0,5 panjangnya, jantan lebih kecil dan jumlahnya hanya sedikit. Siklus hidupnya melalui stadium telur, larva, nimfa, dan dewasa. telur (nits) diletakan sepanjang rambut,yang berarti makin ke ujung terdapat telur yang lebih matang.
Usia & Jenis kelamin Sering pada anak perempuan dan wanita dewasa. Penularan Langsung ataupun tidak langsung melalui sisir, topi, bantal,kasur, dsb. Faktor faktor yang mempengaruhi Bangsa / Ras Semua bangsa Kebersihan Anak- anak yang belum mengerti tentang kebersihan rambut lepala lebih sering terkena Patogenesis Kelainan kulit yang timbul di sebabkan oleh garukan untuk mengilangkan rasa gatal. gatal tersebut timbul karena pengaruh liur dan ekskreta dari kutu yang dimasukan kedalam kulit waktu mengisap darah. Gejala Klinis Gejala mula yang dominan hanya rasa gatal, terutama pada daerah oksiput dan temporal serta dapat meluas keseluh kepala. kemudian karena garukan, terjadi erosi, ekskoriasi dan infeksi sekunder (pus, krusta). Bila infeksi sekuder berat maka rambut akan bergumpal, disebabkan oleh banyaknya pus dan krusta di sertai pembesaran kelenjar getah bening regional (oksiput dan retroaurikular), pada keadaan tersebut, kepala menimbulkan bau yang busuk. Pemeriksaan Kulit Lokalisasi

Terutama pada bagian kepala bagian belakang ( regio oksipitalis), dan di atas telinga ( regio parietalis )
Eflorensi dan sifatnya Tampak krusta yang melekat pada rambut, dan beberapa rambut bergabung menjadi satu. Ditemukan tuma kepala dan telur- telur yang melekat pada rambut. Pemeriksaan penunjang/ lab Mencari tuma kepala dan telurnya

Diagnosis Banding Dermatitis seboroika Pioderma Tinea kapitis Penatalaksanaan Di Indonesia obat yang mudah di dapat dan cukup efektif ialah krim gamma benzen heksa klorida ( gameksan atau gammexane) 1%. Cara pemakaiannya : setelah di oleskan lalu di diamkan 12jam, kemudian di cuci dan disisir dengan sisir yang halus dan rapat ( serit ) agar semua telur dan kutu terlepas, jika masih terdapat telur atau kutu maka ulangi lagi seminggu lagi Hati- hati penggunaan pada anak anak, dapat menyebabkan gangguan neurologi. Emulsi benzoat 25% di pakai dengan cara yang sama. Pada keadaan infeksi sekunder yang berat sebaiknya rambut dicukur, infeksi sekunder diobati terlebih dahulu dengan antibiotik sistemik dan topikal seperti penisilin dan eritromisin, lalu disusul obat diatas dalam bentuk sampo Prognosis Baik bila higiene diperhatikan.

Pedikulosis Korporis
Definisi Penyakit kulit yang disebabkan oleh Pediculus humanus var. corporis Penyebab & epidemiologi Penyebab Pediculus humanus var. corporis Usia Biasanya menyerang orang dewasa Penularan 1. Melalui pakaian 2. Pada orang yang dadanya berambut terminal kutu ini dapat melekat pada rambut tersebut dan dapat ditularkan melalui kontak langsung. Patogenesis Kelainan kulit yang timbul di sebabkan oleh garukan untuk mengilangkan rasa gatal. gatal tersebut timbul karena pengaruh liur dan ekskreta dari kutu yang dimasukan kedalam kulit waktu mengisap darah. Gejala Klinis Umumnya hanya ditemukan kelainan berupa bekas garukan pada badan, karena gatal baru berkurang dengan garukan yang intens. Kadang timbul infeksi sekunder dengan pembesaran kelenjar getah bening regional.

Pemeriksaan Kulit Lokalisasi

Daerah pinggang, ketiak, inguinal.


Eflorensi dan sifatnya Papula- papula miliar disertai bekas garukan yang menyeluruh.

Pemeriksaan penunjang/ lab Mencari tuma dalam lipatanpada serat kapas pakaian Diagnosis Banding Neurotic excoriation Scabies Biasanya gatal pada malam hari, ada anggota keluarga atau tetangga yang sakit, predileksi pada sela- sela jari, pergelangan tangan. Gigitan serangga Terutama pada daerah yang tidak ditutupi pakaian Folikulitis Eflorensi berupa pustula miliar

Penatalaksanaan Umum Meningkatkan kebersihan dan memakai pakaian yang bersih Khusus Merebus dan menyetrika pakaian, menjemur pakaian dibawah sinar matahari Gamma benzen heksa klorida ( gameksan atau gammexane) 1% dioleskan tipis di seluruh tubuh dan didiamkan 24 jam, setelah itu penderita mandi. Jika belum sembuh diulangi 4 hari kemudian. Emulsi benzil benzoat 25 % dan bubuk malathion 2 %. Jika terdapat infeksi sekunder diobati dengan antibiotik sistemik maupun topikal Prognosis Baik dengan menjaga higiene.

Pedikulosis Pubis
( phthiriasis pubis ) dulu dianggap sama, ternyata berbeda morfologinya Definisi Infeksi tuma pada rambut dan kulit di daerah pubis dan disekitarnya. Penyebab & epidemiologi Penyebab Phthirus pubis Usia Biasanya menyerang orang dewasa, pria maupun wanita Penularan Melalui kontak, terutama hubungan seksual Faktor faktor yang mempengaruhi Bangsa / Ras Semua bangsa Kebersihan Banyak menyerang orang- orang dengan kebersihan kurang. Iklim Daerah beriklim dingin tempat orang memakai pakaian tebal Lingkungan Banyak ditemukan di daerah perkebunan dan peternakan Patogenesis Kelainan kulit yang timbul disebabkan oleh garukan untuk menghilangkan gatal. Gatal ditimbulkan oleh liur dan eksreta kutu yang dikeluarkan ke kulit sewaktu menghisap darah. Gejala Klinis Gejala yang terutama adalah gatal di daerah pubis dan di sekitarnya, dapat meluas sampai ke abdomen dan dada, dijumpai bercak-bercak yang berwarna abu-abu atau kebiruan yang disebut sebagai makula serulae. Kutu ini dapat dilihat dengan mata biasa dan susah untuk dilepaskan karena kepalanya dimasukkan ke dalam muara folikel rambut. Gejala patognomonik lainnya adalah black dot, yaitu bercak hitam yang tampak jelas pada celana dalam berwarna putih yang terlihat saat bangun tidur. Bercak hitam ini merupakan krusta berasal dari darah yang sering diinterpretasikan salah sebagai hematuria. Kadang--kadang terjadi infeksi sekunder dengan pembesaran kelenjar getah bening regional. Pemeriksaan Kulit Lokalisasi

Daerah pubis, ketiak, jenggot, alis, rambut kepala.


Eflorensi dan sifatnya Papula miliar dengan urtika yang disebut sebagai makula serulae. Pemeriksaan penunjang/ lab Mencari tuma dewasa yang melekat erat di pangkal rambut, dan telur pada rambut.

Diagnosis Banding Dermatitis seboroika Dermatomikosis Tinea kruris

Penatalaksanaan Umum Rambut kemaluan/ ketiak/ jenggot dicukur, pakaian dalam diebus atau disetrika. Mitra seksual juga harus melakukan hal yang sama. Khusus Gamma benzen heksa klorida ( gameksan atau gammexane) 1% dioleskan tipis di seluruh tubuh dan didiamkan 24 jam, setelah itu penderita mandi. Jika belum sembuh diulangi 4 hari kemudian. Prognosis Baik dengan menjaga higiene.

You might also like