You are on page 1of 24

Prinsip Dasar Cairan Tubuh

Galuh Absari Utomo

Komposisi Cairan Tubuh


Jumlah cairan di tubuh orang dewasa berkisar 2/3 (60%) BB Cairan ekstra sel (CES) 22% BB - Cairan interstisial 17% BB - Plasma darah 5% BB - Cairan transeluler Cairan intra sel (CIS) 38% BB

Intake Cairan Tubuh


Tubuh kita membutuhkan cairan sekitar 2400 ml per hari (12 gelas belimbing). Dalam kondisi tubuh yang normal dan pada suasana cuaca yang normal, 2/3 berasal dari air minum 1/3-nya bercampur dengan makanan.

Intake-Output Cairan Tubuh


Bentuk
Uap dari kulit Uap dari pulmonal Urin Keringat Feces Total

Suhu Normal
350 350 1400 100 200 2400

Cuaca Panas
350 250 1200 1400 200 3400

Olahraga lama
350 650 500 5000 200 6700

Fungsi Cairan Tubuh

Proses metabolisme sel Media transport Proses hidrolisis

Komposisi Zat Solut dalam Cairan


CES >> Na+ dan Cl CIS >> K+ dan PO4

Gerakan Cairan

Difusi :gerakan zat/solut secara bebas karena pengaruh gaya kinetik dipengaruhi oleh tekanan osmotik cairan di sekitar membrane sel. Transpor aktif: pemindahan zat melalui ikatan dengan pengemban (karier). Gerakan ini berlawanan dengan gaya kinetik sehingga memerlukan energi. Gerakan cairan dipengaruhi oleh: perbedaan tekanan osmotik dan tekanan hidrostatik

Osmolaritas

Gerakan Cairan
Tekanan Hidrostatik Tekanan yang mendorong gerakan cairan, akibat dari gaya dorong dan gaya gravitasi. Tekanan hidrostatik pembuluh darah terjadi akibat gaya dorong pompa jantung, elastisitas dinding pembuluh darah dan gravitasi.

Perpindahan Cairan di Sekitar Dinding Kapiler


Kapiler tempat pertukaran antara zat nutrisi yang dibawa oleh darah dan sisa metabolisme yang berasal dari sel. Diameter kapiler: 7-9 mikron. Dinding kapiler: satu lapis sel endotel tipis bermembran. Di antara sel endotel terdapat celah (saluran) tempat lewat zatzat terlarut dan air.

Dinding Pembuluh Kapiler

Perpindahan Cairan di Sekitar Dinding Kapiler


Dinding kapiler bersifat semipermeabel (ada beberapa zat yang dapat menembus keluar masuk dinding). Pertukaran tsb untuk mensuplai zat yang dibutuhkan sel dan mengambil zat sisa metabolisme sel. Sebelum sampai ke sel, zat-zat tsb harus melewati ruang interstisial

Perpindahan Cairan di Sekitar Dinding Kapiler


Filtrasi: proses perpindahan cairan dari kapiler keluar ke interstisial karena ada daya dorong tekanan hidrostatik yang berasal dari daya pompa jantung dan elastisitas vaskular. Filtrasi terjadi pada kapiler dekat ujung arteri karena di tempat tersebut tekanan hidrostatik kapiler lebih tinggi dari tekanan osmotiknya.

Perpindahan Cairan di Sekitar Dinding Kapiler


Reabsorbsi: proses perpindahan cairan dari interstisial ke dalam kapiler karena ada daya hisap dari tekanan osmotik di dalam kapiler yang kental karena banyak mengandung protein plasma. Reabsorbsi terjadi di kapiler dekat ujung vena karena tekanan hidrostatik kapiler lebih rendah dari tekanan osmotiknya.

Distribusi Na+ dan K+


Na+ merupakan kation utama >> pada cairan ekstra sel. Na+ merupakan komponen utama yang mengatur tekanan osmotik di ekstra sel. Jika kadar Na+ tinggi maka tingkat osmosis juga tinggi

Distribusi Na+ dan K+

Konsentrasi Na+ tergantung/diatur oleh mekanisme: 1) Umpan balik ADH Tubuh kekurangan air [Na+] meningkat (cairan plasma kental) meningkatkan osmolaritas memacu neurohipofisis untuk mensekresi ADH menyebabkan ginjal meretensi (menahan) cairan agar tidak keluar dari ginjal ke ureter. 2) Mekanisme haus [Na+] yang tinggi merangsang pusat haus di hipotalamus timbul sensasi rasa haus mendorong seseorang untuk minum.

Distribusi Na+ dan K+

K+ merupakan kation utama di intra sel. Kadar K+ tergantung pada efek mekanisme aldosteron. [K+] di darah meningkat memacu ginjal untuk memproduksi aldosteron memacu ginjal untuk mengeluarkan K+ dalam jumlah yang lebih banyak kadar K+ kembali turun. Bersama-sama Na+, kalium berperan penting dalam menjaga keseimbangan osmotik di dalam dan luar sel.

Pengaturan Keseimbangan Asam Basa


2. Kontrol respirasi/pernafasan Bila kadar asam meningkat hiperventilasi mempercepat pengeluaran CO2 ke udara bebas kadar CO2 di cairan ekstra sel turun penurunan kadar ion H+ Bila kadar CO2 terlalu tinggi bereaksi dengan air menjadi H2CO3 pecah menjadi ion bebas sehingga menimbulkan asidosis. H2O + CO2 H2CO3 H+ + HCO33. Ekskresi urea oleh ginjal Bila darah mengalami suasana asam ginjal akan mengekskresi ion H+ dan menyerap HCO3-. Bila darah mengalami suasana basa ion H+ akan dipertahankan, dan HCO3- akan diekskresi. Orang-orang yang mengalami gangguan ginjal akan beresiko mengalami gangguan keseimbangan asam basa.

Pengaturan Keseimbangan Asam Basa

Upaya untuk mempertahankan keseimbangan asam basa antara lain:


1.

Sistem buffer/penyangga

Ada 3 sistem buffer pada tubuh manusia, yaitu:

Buffer bikarbonat

HCl + NaHCO3 H2CO3 + NaCl NaOH + H2CO3 NaCO3 + H2O


Buffer fosfat Buffer protein

Buffer protein merupakan sistem buffer yang paling kuat

Pengaturan Keseimbangan Asam Basa

Cairan tubuh kita juga memiliki kadar asam dan basa tertentu. Perubahan sedikit kadar ion H+ di dalam tubuh akan menyebabkan perubahan kecepatan reaksi kimia sel. Jika ion H+ meningkat asidosis kematian karena koma. Bila kadar ion H+ terlalu rendah alkalosis kematian karena kejang/tetani.

You might also like