Professional Documents
Culture Documents
Desa Jogoroto memiliki batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara : Desa Sawiji, Kecamatan Jogoroto Sebelah Selatan : Desa Gondek, Kecamatan Mojowarno Sebelah Timur : Desa Jarak kulon, Kecamatan Jogoroto Sebelah Barat : Desa Bandung, Kecamatan Diwek
Luas wilayah Desa Jogoroto 423.978 m2 dengan rincian pemanfaatan sebagai berikut : Pemukiman Umum, seluas 124.870 m2 Perkantoran, seluas 0.350 m2 Sekolah, seluas 0.700 m2 Pertokoan/Perdagangan, seluas 0.100 m2 Tempat peribadatan (Masjid, Gereja, Pura, Wihara, dll ), seluas 2.500 m2 Kuburan/Makam, seluas 2.500 m2 Jalan, seluas 5.350 m2 Pertanian (sawah), seluas 286.538 m2 Lapangan sepak bola, seluas 1.000 m2 Lapangan bola volly / Basket, seluas 0.140 m2 Taman / Tempat Rekreasi, seluas 0.210 m2 Kolam, seluas 2.7 m2 Pemandian, seluas 0.280 m2 Lain-lain, seluas 5.350 m2
Keadaan Geografis :
Tinggi Tempat dari Permukaan Laut : 33 meter / dpl Curah Hujan Rata-Rata per Tahun : 1.750 mm / th Keadaan Suhu Rata-Rata : 24 35 C
Jarak ke Ibukota Kecamatan : 0 km. Jarak keIbukota Kabupaten / Kotamadya : 9 km. Jarak keIbukota Propinsi : 75 km. Waktu tempuh ke Ibukota Kecamatan : 0 km. Waktu tempuh ke Ibukota Kabupaten / Kotamadya : 0.25 km. Waktu tempuh ke Fasilitas Terdekat : 0.10 km
Jarak Polindes Jogoroto dengan Puskesmas mayangan: Jarak tempuh Polindes ke Puskesmas : 2 km Waktu tempuh : 5 menit
Jumlah penduduk Desa Jogoroto tahun 2012 dengan total : 9.262 jiwa Laki-laki: 4.564 jiwa Perempuan : 4.698 jiwa Jumlah KK : 2.967 KK
Tabel 2.1 Tabel Distribusi Penduduk Desa Jogoroto Berdasarkan Usia tahun 2012
No 1
Jumlah 711
Prosentase ( % ) 7,67
2
3 4 5
6-15 tahun
16-30 tahun 31-45 tahun 46-60 tahun
1.528
2.562 1.792 1.582
16,50
27,66 19,35 17,08
3000
> 60 tahun
Jumlah
1.087
9.262
11,74
100
Jabatan Kepala desa Sekretaris Ka. Ur. Pemerintahan Ka. Ur. Pembangunan Ka. Ur. Kesra Ka. Ur. Keuangan Ketua Dusun Ka. Ur. Umum Staf desa Ketua RW Ketua RT
Jumlah 1 1 1 1 1 1 7 1 1 14 59
N Agama
o
Jumlah
Prosenta
se(%) 1 Masjid Musholla Gereja Pura Wihara 10 39 0 0 0 No Uraian Jumlah
1 Islam
9.262
100%
2 Kristen Protestan
3 Kristen Katolik 4 Hindu 5 Budha
0
0 0 0
0%
0% 0% 0%
3 4 5
6 Lain-lain
Jumlah
0
9.262
0%
100 %
N o 1 TK
Fasilitas
Jumlah
No
5 6 3 5 0 2 3 4 5 1
Tingkat Pendidikan
Belum/ tidak sudah tidak sekolah TK SD sederajat SLTP sederajat SLTA sederajat Perguruan Tinggi Jumlah
Jumlah
6.043
Prosentase (%)
65,25
N o 1 2 3
Uraian
Jumlah
16 4 0
Gambar 2.3 Gambar diagram batang Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan di desa Jogoroto tahun 2012.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Jenis Pekerjaan Petani Pemilik Sawah Petani Penggarap Sawah Buruh Tani Pengusaha Sedang / Besar Pengrajin/ Industri Kecil Buruh Industri Buruh Bangunan Pedagang Pengangkutan Pegawai Negeri Sipil Anggota TNI Pensiunan PNS / TNI Peternak Sapi Perah Peternak Sapi Biasa Peternak Kambing Peternak Domba Peternak Ayam Peternak Itik / Bebek Jumlah
Jumlah 1.215 503 1.246 17 37 265 478 122 58 82 19 29 1 271 301 212 180 218 5.254
Prosentase(%) 23,13% 9,57 % 23,72 % 0,32 % 0,70 % 5,04 % 9,10 % 2,32% 1,10% 1,56% 0,36% 0,55% 0,02% 5,16% 5,73% 4,04% 3,43% 4,15% 100 %
pemilik sawah penggarap sawah buruh tani pengusaha S/B Industri kecil Buruh industri buruh bangunan pedagang pengangkutan PNS TNI pensiunan peternak sapi perah peternak sapi biasa peternak kambing peternak domba peternak ayam peternak bebek
No 1 2 3
Jumlah 0 0 0
4
5 6 7 8 9 10 11 12 13
Puskesmas Pembantu
POSKESDES POSYANDU Dokter Umum Dokter Gigi Dokter Spesialis Bidan Perawat Kader kesehatan Balai Pengobatan
0
1 9 2 0 0 4 4 45 1
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Diare
Nama Penyakit
Jumlah 29 18 60 15 9 4 1 2 2 4 144
Prosentase (%) 20,14 % 12,5 % 41,66 % 10,42 % 6,25 % 2,78 % 0,69% 1,39% 1,39 % 2,78 % 100%
Nasofaringitis Infeksi akut pernafasan atas Penyakit oesophagus, laring Gangguan jaringan ikat Hipertensi Parotitis Luka bakar Caries Varicela Jumlah
Tabel 2.12 Hasil hasil pemantauan gizi di Posyandu Desa Jogoroto dalam %
Target K/S D/S N/D N/S BGM 100% 100% 80% 70% <9%
Tabel 2.17 Hasil Pemantauan Kesehatan Lingkungan Desa Jogoroto periode 2012
Target No Jenis Kegiatan N 1 2 Sarana Air bersih Cakupan penggunaan jamban 3. Sarana Pembuangan 1.550 90 1.550 1.109 % 85 90
705
45,48
44,52
-3,61
pembuangan sampah
No 1 2 3 4
Uraian Gedung Permanen Gedung Semi Permanen Dinding dari Papan / Kayu Dinding dari Bambu / Lainnya Jumlah
NO
Jenis Kegiatan N
Target % N -
Realisasi % + -
Kesenjangan -
I II III
IMR MMR TB Paru a. Penemuan BTA (+) b. Kesembuhan BTA (+) c. Konversi BTA (+) d. Kesalahan Laborat
29 26 26 -
10% 85% 80 % -
26 22 23 -
79,6% 8,46% -
0,4% -
IV
Kesehatan Ibu dan Anak 1. Kesehatan Ibu a. Ibu hamil 1. 1. 1. K1 K4 Resti ditemukan Nakes 99 95 10 95% 95% 20% 100 93 1 101,1% 97,8% 10% 6,1% 2,8% 10%
1.
Tablet Fe
b. Ibu bersalin Ditolong NaKes
92
95%
98
106,5%
11,5%
c. Bufas 1. Bufas yang mendapat pelayanan nifas 2. Kesehatan Anak - KN2 - Kunjungan bayi Kunjungan balita 76 59 68 90 80 80 90% 80% 90% 100% 90% 100% 97 96 86 38 1 58 107,8% 120% 107,5% 50% 1,6% 85,29% 17,8% 40% 17,5% 88,4% 50% 14,71% 90 95% 97 107,7 % 12,7% -
- Asi eksklusif - BBLR - Neonatus resti - Rujukan neonatus resti Imunisasi BCG DPT 1 DPT 2 DPT 3 POLIO 1 POLIO 2 POLIO 3 POLIO 4 HEPATITIS
90 % 90 % 90% 80 % 95 % 90 % 90% 80 % 95 %
4,4 %
CAMPAK
147
90 %
163
109,4%
19,4 %
Keluarga Berencana - Cakupan peserta KB aktif 163 80% 142 87,1% 7,1% -
226
80%
197
79%
1,4%
3,5% -
24,6% 24,7% -
K/S = cakupan kegiatan N/S = kenaikan berat badan BGM= Bawah Garis Merah Keterangan: S : Jumlah semua balita di Desa Jogoroto K : Balita yang memiliki KMS D : Balita yang datang ke Posyandu N : Balita yang datang ke Posyandu dan Berat Badan meningkat BGM : Bawah Garis Merah
NO
1.
PERMASALAHAN
Kesenjangan Sarana air bersih di Desa Jogoroto (-2,87%)
KOMENTAR
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penggunaan air bersih serta penyakit yang mungkin ditimbulkan. Sosial ekonomi masyarakat yang masih rendah. Letak sumur kebanyakan berdekatan dengan kandang dan tempat pembuangan sampah. Kebiasaan masyarakat yang masih belum bisa menghentikan pemakaian air sungai untuk sehari hari. Kurangnya jumlah dan keaktifan tenaga kesehatan dan kader kesehatan dalam
3.
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penggunaan sarana pembuangan air limbah serta penyakit yang mungkin ditimbulkan.
Sosial ekonomi masyarakat yang masih rendah. Kurangnya jumlah dan keaktifan tenaga kesehatan dan kader kesehatan dalam melakukan upaya penyuluhan mengenai penggunaan sarana
pembuangan air limbah. 4. Cakupan jumlah tempat pembuangan sampah (-3,61%) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penggunaan tempat pembuangan sampah Sosial ekonomi yang masih rendah. Kebiasan masyarakat sekitar berperilaku yang membuang sampah di sungai
P2M NO PERMASALAHAN 5. Penyakit menduduki peringkat tertinggi ISPA KOMENTAR Penyakit tersebut merupakan penyakit infeksi yang berkaitan dengan tingkat kesadaran masyarakat yang relatif masih rendah dalam menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Hal ini terkait dengan perubahan cuaca yang sering berganti ganti selama periode 1 tahun ini. Kurangnya informasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan untuk mencegah terjadinya penyakit,
TB PARU NO PERMASALAHAN 6. Kesembuhan BTA (+) (-0,4%) KOMENTAR Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Pengobatan TB, baik kepatuhan minum obat dan dosis obat maupun lamanya minum obat. Kurang aktifnya tenaga kesehatan dalam melakukan upaya penyuluhan tentang gejala penyakit TB,
KESEHATAN IBU DAN ANAK ( KIA) NO 7. PERMASALAHAN Kesenjangan Resti ditemukan Nakes (-10%) KOMENTAR Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang, kehamilan resti. Kurang aktifnya tenaga kesehatan dalam melakukan upaya penyuluhan tentang kehamilan resti. Kurangnya tingkat pendapatan keluarga sehingga berkurangnya frekuensi ke tempat pelayanan kesehatan
8.
1) Faktor lingkungan/Environment 2) Kurangnya kesadaran untuk memberikan ASI eksklusif. Gencarnya promosi tentang susu formula. Faktor perilaku / Life styles
Ibu lebih cenderung menggunakan susu formula daripada ASI karena dianggap lebih bernilai gizi dibandingkan ASI.
Kebanyakan ibu ibu bekerja sebagai pekerja pabrik dan tidak memberikan ASI karena kurangnya pengetahuan cara penyimpanan ASI dan alasan sibuk bekerja.
Merasa produksi ASI kurang sehingga menambah dengan susu formula. Kurangnya kesadaran untuk memberikan ASI eksklusif. Gencarnya promosi tentang susu formula. Ibu lebih cenderung menggunakan susu formula daripada ASI karena dianggap lebih bernilai gizi dibandingkan ASI Kebanyakan ibu ibu bekerja sebagai pekerja pabrik dan tidak memberikan ASI karena kurangnya pengetahuan cara penyimpanan ASI dan alasan sibuk bekerja.
2)
Merasa produksi ASI kurang sehingga menambah dengan susu formula. Faktor pelayanan kesehatan / Medical care services Kurangnya penyuluhan tentang ASI eksklusif dan cara pemberian ASI pada ibu bekerja. Kurangnya penyuluhan tentang ASI eksklusif dan cara pemberian ASI pada ibu bekerja.
9.
Masih
rendahnya
pengetahuan
masyarakat
akan
pentingnya
memenuhi kunjungan ANC terutama bagi ibu hamil resiko tinggi dan neonatus resiko tinggi sehingga neonatus resti tidak bisa terdeteksi lebih dini Kurangnya kesadaran masyarakat khususnya ibu-ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan secara rutin, dimana sebagian besar dikarenakan oleh waktu serta pekerjaan. Kurang aktifnya tenaga kesehatan dalam melakukan upaya
IMUNISASI N O 10. Hepatitis Masyarakat kurang mengetahui tentang pentingnya imunisasi Hepatitis untuk mencegah komplikasi yang lebih parah pada penyakit Hepatitis. Kurang aktifnya tenaga kesehatan dan kader dalam melakukan sosialisasi pentingnya imunisasi Hepatitis. PERMASALAHAN KOMENTAR
11.
1)
Faktor lingkungan/Environment Pendidikan masyarakat yang kurang mengenai pentingnya program KB, manfaat, cara penggunaan dan efek samping.
1)
Kurangnya pengetahuan pasutri, terutama pasangan usia subur tentang Keluarga Berencana. Faktor perilaku / Life styles Menganggap KB menghabiskan biaya. Masih menginginkan anak dengan jenis kelamin tertentu Kepercayaan tertentu yang tidak percaya atau melarang KB
1)
12.
D/S (-24,6%)
1)
Faktor lingkungan/Environment
Rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk datang ke posyandu.
1)
Faktor perilaku / Life styles Para ibu terlalu sibuk sehingga mereka lupa membawa bayinya ke posyandu.
1)
13.
N/S (-24,7%)
1)
Faktor lingkungan/Environment Kesadaran masyarakat untuk menerapkan ilmu yang didapat kurang.
1)
Keadaan sosial-ekonomi yang rendah Faktor perilaku / Life styles Kurang makan makanan yang bergizi Tidak telaten memberikan makan kepada anaknya
KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) No. 1. FAKTOR PENDUKUNG Jumlah dokter umum 2 orang Jumlah Nakes 4 orang (bidan) Jumlah kader kesehatan yang aktif 45 orang. Jumlah perawat kesehatan 4 orang. Jumlah Posyandu 9 buah. Jumlah Poskesdes 1 buah. Sarana transportasi yang mudah dijangkau. 2 3 4. Kesenjangan K1 (+6,1%) Kesenjangan K4 ( +2,8%) Bulin yang ditolong nakes (+ 12%) Masyarakat yang melakukan persalinan seluruhnya dibantu oleh tenaga medis 5. Bufas yang mendapat pelayanan nifas (+11%) Tingginya kesadaran / pengetahuan masyarakat untuk melakukan persalinan yang aman pada tenaga kesehatan Masih terjangkaunya biaya persalinan di bidan desa Adanya Jampersal yang mempermudah proses pembayaran bumil KOMENTAR Letak dari Puskesmas induk mendukung pencapaian program KIA namun masih didapatkan kendala wilayah yang cukup luas, sedangkan Nakes masih terbatas. Rendahnya tingkat partisipasi terhadap program KIA merupakan masalah yang perlu ditangani. Sarana dan prasarana yang ada dan tersedia bisa digunakan sebagai metode penyuluhan yang cukup efektif. Kesadaran warga desa untuk melakukan persalinan secara aman. Terjangkaunya biaya persalinan di Bidan desa.
IMUNISASI No. 6. FAKTOR PENDUKUNG BCG (+28,8 %) KOMENTAR Keaktifan tenaga kesehatan dan kader dalam melakukan sosialisasi pentingnya imunisasi BCG. Masyarakat tidak merasa enggan melakukan imunisasi BCG. 7. 8. DPT 1 (+32,2 %) DPT 2(+32,2 %) Tingginya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya imunisasi hepatitis dan DPT untuk mengurangi resiko
9.
DPT 3(+30,1 %)
Masyarakat sudah mengetahui tentang pentingnya imunisasi polio untuk mencegah kecacatan pada bayi.
Keaktifan tenaga kesehatan dan kader dalam melakukan sosialisasi pentingnya imunisasi polio
Masyarakat tidak merasa enggan melakukan imunisasi polio yang cukup mudah yaitu diberikan melalui mulut
14
Campak (+19,4 %)
Masyarakat sudah mengetahui tentang pentingnya imunisasi campak untuk mencegah terjadinya penyakit campak di kemudian hari
GIZI
No.
15.
FAKTOR PENDUKUNG
K/S (0%) Tingginya
KOMENTAR
pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan
pentingnya memperoleh buku KMS di posyandu sehingga dapat mengetahui riwayat kesehatan pada anak.
16.
N/D (+3,5%%)
Tingginya
pengetahuan
dan
kesadaran
masyarakat
akan
pentingnya penimbangan BB pada posyandu sehingga warga bisa mengetahui kenaikan BB pada anak. Aktifnya nakes dalam melakukan upaya penyuluhan akan pentingnya penimbangan BB pada posyandu. Keadaan social-ekonomi yang cukup
Subtotal 6 6 6
18
KIA : Terdapat kesenjangan pada pencapaian program Kesenjangan Resti ditemukan Nakes (-0,4%), Kesenjangan neonatus resti (-14,71%), Kesenjangan ASI ekslusif (-50%), Kesenjangan Imunisasi Hepatitis (-4,4%).
Sanitasi : Terdapat kesenjangan sarana air bersih -2,87%, penggunaan jamban 23,64%, Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) -44,52% dan tempat pembuangan sampah -3,61%
Subtotal 5 5 5
15
Subtotal 6
2 5
13
Subtotal 5
3 5
13
Gizi: hasil pemantauan gizi terdapat kesenjangan D/S (-24,6%), N/S (-24,7%)
Subtotal 5
4 5
14
Subtotal 4
3 4
11
NO 1 2 3 4 5 6
INDEKS PRIORITAS 18 15 14 13 12 11
KIA No 1. Permasalahan Adanya kesenjangan pada KIA pencapaian program kerja, program Kesenjangan Resti ditemukan Nakes (-10%), Kesenjangan ASI eksklusif Faktor Resiko Potensial Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat terutama ibu hamil dengan resiko tinggi mengenai pentingnya kunjungan ANC sejak dini selama kehamilan minimal kunjungan ANC sebanyak 4x Sumber Daya Tenaga kesehatan banyak (4 bidan, 45 kader aktif), yang telah aktif memberikan penyuluhan, baik ke kader maupun masyarakat
SANITASI
No.
2
Permasalahan
Kurangnya pemakaian jamban -
Sumber Daya
1. KIE petugas kesehatan 2. Bidan desa: 3 orang 3. Kader aktif : 40 orang 4. Polindes : 1 tempat 5. Perawat: 12 orang
3 4 5
Ketersediaan
air
bersih
penggunaan air bersih dan jamban Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang higiene pribadi dan lingkungan
Kurangnya jumlah tempat sampah Tingginya tarif pemasukan PAM ke tiap-tiap rumah Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesadaran membuang sampah pada tempatnya
GIZI No 6. Permasalahan Pencapaian gizi yang status masih Faktor Resiko Potensial Kurangnya pengetahuan pentingnya posyandu 1. warga desa Jogoroto. Kurangnya pengetahuan tentang keterpenuhan gizi bagi balita warga desa Jogoroto. Pekerjaan warga desa Jogoroto yang sebagian besar sebagai buruh tani menjadi alasan 2. Sumber Daya Tenaga kesehatan kurang Kurangnya penyuluhan tentang Gizi
kurang
P2M 7. Tingginya angka kejadian penyakit ISPA. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gejala penyakit ISPA sehingga penderita ISPA yang melakukan pemeriksaan masih sedikit dan masih banyak penderita yang belum terdiagnosis. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya PHBS (dalam upaya memutus dan menekan rantai penularan seperti tidak meludah disembarangan tempat menutup mulut dengan tangan saat batuk). Kurang aktifnya tenaga kesehatan dalam melakukan upaya penyuluhan tentang gejala penyakit ISPA. KIE petugas kesehatan untuk aktif melakukan penyuluhan. Adanya penyuluhan tentang alat pelindung diri Adanya sarana yang mendukung penyuluhan
KELUARGA BERENCANA No 8. Permasalahan Adanya kesenjangan pada Keluarga Berencana di desa jogoroto Faktor Resiko Potensial Wilayah desa yang luas Penduduk desa yang banyak Pengetahuan masyarakat yang kurang terhadap pentingnya KB untuk kesejahteraan keluarga . Sumber Daya KIE petugas kesehatan untuk aktif melakukan penyuluhan, terutama saat psyandu Petugas kesehatan yang sdah
cukup dan telah aktif memberikan penyuluhan Adanya berkala. Tersedianya alat kontrasepsi di puskesmas. SAFARI KB secara
IMUNISASI No 9. Permasalahan Terdapat kesenjangan cakupan imunisasi Faktor Resiko Potensial Kurangnya tentang pengetahuan 1. pentingnya 2. yang Sumber Daya Tenaga kurang Kurangnya kesehatan
Hepatitis
penyuluhan
tentang
disiang hari menjadikan ibuibu yang bekerja tidak bisa membawa ke posyandu.
imunisasi lengkap.
Penyuluhan terhadap masyarakat terutama ibu-ibu hamil normal dan ibu hamil dengan resiko tinggi Y
mengenai pentingnya. o kunjungan ANC (ANC dini, minimal ANC, ANC rutin, resiko komplikasi bagi bumil resti dan pemeriksaan bayi setelah lahir.
Meningkatkan kinerja kader yang telah ada dengan cara memotivasi agar lebih aktif memberikan Y penyuluhan kepada masyarakat dalam segala kesempatan serta mengadakan pelatihan, penyuluhan rutin dan pemberian penghargaan untuk kader.
Meningkatkan peranan aktif tokoh masyarakat agar memotivasi masyarakat terutama ibu-ibu agar mau Y melakukan pemeriksaan kehamilan demi kesehatan bayi di dalam kandungan dan melakukan kunjungan bayi
Sanitasi : tidak terpenuhinya penyediaan, penggunaan jamban dan air bersih serta jumlah tempat sampah
No 1.
Strategi / Intervensi Mengadakan penyuluhan tentang pentingnya penggunaan jamban dan kesehatan lingkungan
P Y
E N
A Y
R Y
L Y
2 3.
Pengadaan lomba kebersihan lingkungan di setiap dusun Meningkatkan jumlah kader kesehatan dan menggiatkan
Y Y
N N
Y Y
Y Y
Y Y
NO
Strategi / Intervensi
Penyuluhan terhadap masyarakat terutama ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita mengenai Y
pentingnya kecukupan gizi pada bayi dan balita.
Meningkatkan kinerja kader yang telah ada dengan cara memotivasi agar lebih aktif Y memberikan penyuluhan kepada masyarakat dalam segala kesempatan serta mengadakan
Meningkatkan peranan aktif tokoh masyarakat agar memotivasi masyarakat terutama ibu- Y ibu agar mau mmemeriksakan bayi dan balitanya dengan menimbang berat badan bayi dan balitanya di posyandu.
Meningkatkan kunjungan Nakes ke rumah ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita terutama Y yang gizi buruk agar bisa segera di atasi.
N O 1
Strategi / Intervensi
Meningkatkan
penyuluhan
kepada
masyarakat
tentang Y
pentingnya PHBS (dalam upaya memutus dan menekan rantai penularan ISPA, seperti tidak meludah disembarangan tempat, menutup mulut dengan tangan saat batuk). 2 Meningkatkan penyuluhan tentang gejala penyakit ISPA, Y pertolongan pertama, rutin minum obat, dan evaluasi 3 Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat perbaikan gizi Y pada pasien ISPA 4 5 Meningkatkan kinerja para kader Pemasangan pamflet dan poster di tempat umum Y Y N N Y Y Y Y Y Y N Y Y Y N Y Y Y
N O 1
Strategi / Intervensi
Penyuluhan dan pengarahan kepada akseptor KB supaya Y kontrol secara rutin terutama ke tempat pelayanan pemerintah.
3 4
Peran aktif tokoh masyarakat Pemasangan pamflet dan poster di tempat umum
Y Y
N N
Y Y
Y Y
Y Y
Strategi / Intervensi
Meningkatkan jumlah kader kesehatan dan rutin melaksanakan kegiatan kader yang telah ada
3.
Menghimbau ibu hamil dan menyusui untuk rutin kontrol dan mengimunisasi di polindes.
4.
Meningkatkan
No.
Strategi Intervensi
Target populasi
Evaluasi
Penyuluhan pentingnya
Semua ibu yang Nakes /kader: posyandu hamil dan wanita penyuluhan penyuluhan yang baru menikah
bumil
resti
dan
neonatal resti.
ekslusif
kehadiran Obstetri
Kader Nankes
Nakes: pro aktif dalam Polindes/PKM Tercapainya cakupan pemeriksaan ibu hamil Nankes PKM menyiapkan Kader ASI menurunnya bumil resti ekslusif, angka dan
sarana prasarana
neonatal resti.
Tempat
Peningkatan
jangkauan posyandu
Peran aktif tokoh masyrakat Setting Pertemuan warga Metode informasi memberikan khusus untuk
Masyarakat umum Nankes Menciptakan hubungan yang baik dan menjalin silaturahmi dengan
Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya KIA melalui peningkatan jumlah kunjungan ke
menurunkan
kesenjangan
cakupan KIA
tokoh masyarakat
Tokoh masyarakat : memberikan pesan pada anggota masyarakat
posyandu