You are on page 1of 2

Berbagai macam polimer 1.

Polietilena Polietilena adalah plastik yang paling sederhana dan paling mura tidak berbau, tidak berwana dan tidak beracun. Monomernya adalah etena contohnya; kantung plastik, ember dan jas hujan 1. Polivinilklorida (PVC) Polivinilklorida (PVC) adalah plastik kedua terbanyak yang diproduksi setelah polietilena. Monomernya adalah vinilklorida (ClCH=CH2) dan merupakan polimer adisi. PVC digunakan untuk membuat pipa, pelapis lantai, selang dan sebagainya. Dampak dari polimer (plastik) Plastik dan bahan sintetis sejenisnya mudah terbakar, sehingga ancaman terjadinya kebakaran pun meningkat. Asap hasil pembakaran bahan plastik sangat berbahaya karena mengandung gasgas beracun seperti HCN dan CO. Pembakaran plastik seperti PVC menghasilkan gas HCl yang bersifat korosif. Pembakaran ban bekas menghasilkan asap hitam yang pekat dan gas- gas yang bersifat korosif. Pada tahun 2004 Enviromental Protection Agency (EPA), telah melakukan riset terhadap data sains PFOA terhadap dampaknya pada kesehatan manusia. Pada tahun yang sama media banyak melaporkan bahwa DuPont, pembuat teflon, tidak memberikan informasi yang cukup mengenai kehadiran PFOA pada sumber air dan dampaknya pada ibu hamil, karena dapat menembus plasenta dan menuju janin. Gas yang dihasilkan oleh panci yang dilapisi oleh teflon mempunyai campuran yang kompleks yang berbeda beda kompisinya terhadap

jenis gas yang dihasilkan dikenal sebagai gas yang bersifat racun. Meskipun PTFE sendiri adalah non-toksik, namun produk sampingan dalam pembuatannya menghasilkan racun. Yang termasuk dalam racun adalah fluorida asam dan karbon dioksida. Wilayah kerja dalam pabrik pembuatan teflon sendiri harus cukup ventilasi untuk mencegah polusi terhadap gas ketika PTFE sedang dipanaskan, atau ketika mendingin setelah di sinter. Dokter telah

mendokumentasikan penyakit tertentu yang disebut asap demam polimer yang diderita oleh pekerja yang telah menghirup gas produk sampingan dari manufaktur PTFE. Pekerja pabrik harus juga dilindungi dari PTFE saat menghirup debu PTFE. Beberapa limbah yang diciptakan selama proses manufaktur dapat digunakan kembali

(reuse). Karena pada awalnya PTFE sangat mahal untuk diproduksi, produsen memiliki insentif yang tinggi untuk menemukan cara alternatif untuk menggunakan bahan memo. Limbah atau sampah yang dihasilkan dalam proses manufaktur dapat dibersihkan dan dibuat menjadi bubuk halus. Bubuk ini dapat digunakan untuk pencetakan, atau sebagai aditif pelumas tertentu, minyak, dan tinta. Setelah digunakan, PTFE harus dikubur di tempat pembuangan sampah, bukan dibakar, karena apabila dibakar pada suhu tinggi akan merilis hidrogen klorida dan zat-zat beracun lainnya. Suatu penelitian yang dirilis pada tahun 2001 menyatakan bahwa PTFE juga terdegradasi dalam lingkungan ke dalam satu substansi yang beracun untuk tanaman (Trifluoroacetate, atau TFA). Sementara tingkatnya sampai saat ini, kadar terurainya TFA di lingkungan rendah, zat bertahan untuk waktu yang lama. Jadi TFA memungkinan menyebabkan polusi dan menyebabkan kekhawatiran untuk masa depan.

temperatur. Pada temperatur tertentu gas yang dihasilkan didominasi oleh satu atau beberapa bahan kimia, sementara bahan kimi lainnya hanya erdapat dalam jumlah yang sangat kecil. Akumulasi gas ini pada makanan belom diuji, tapi beberapa

Ahli kimia saat ini sudah berhasil mengembangkan beratus-ratus jenis polimer sintesis untuk tujuan yang lebih luas. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

No Polimer 1. Polietena 2. Polipropena

Monomer Etena Propena

3. PVC

Vinil klorida

4. Polivinil alcohol 5. Teflon

Vinil alcohol Tetrafluoroetena

Terdapat pada Kantung, kabel plastik Tali, karung, botol plastik Pipa paralon, pelapis lantai Bak air

Wajan atau panci anti lengket 6. Dakron Metil tereftalat dan Pipa rekam etilena glikol magnetik, kain atau tekstil (wol sintetis) 7. Nilon Asam adipat dan Tekstil heksametilena diamin 8. Polibutadiena Butadiena Ban motor 9. Poliester Ester dan etilena Ban mobil glikol 10. Melamin Fenol formaldehida Piring dan gelas melamin 11. Epoksi resin Metoksi benzena Penyalut cat dan alcohol (cat epoksi) sekunder
Pekerja-pekerja wanita dalam industri getah, plastik dan tekstil seringkali mengalami kejadian bayi mati dalam kandungan dan ukuran bayi yang kecil. Kajian terhadap 2,096 orang ibu dan 3,170 orang bapak di Malaysia pada tahun 2002 menunjukkan bahwa 80% wanita menghadapi bahaya kematian anak dalam kandungan jika bekerja di industri getah dan plastik dan 90% wanita yang suaminya bekerja di industri pewarna tekstil, plastik dan formaldehida.

You might also like