You are on page 1of 71

KONFIDENSIAL

MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PUSAT KESENJATAAN KAVALERI

BUKU PETUNJUK PEMBINAAN tentang KAVALERI BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Kavaleri adalah salah satu kecabangan pokok TNI AD yang mempunyai tugas

pokok melaksanakan pertempuran darat dengan menggunakan kendaraan tempur berlapis baja dan atau Kuda Kavaleri sebagai alat utamanya dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD. b. Dalam mendukung tercapainya tugas pokok tersebut, Kavaleri menyiapkan

Satuan jajarannya melalui pembinaan kekuatan, pembinaan kemampuan dan pembinaan gelar seperti yang tertuang dalam Buku Petunjuk Induk tentang Kavaleri. c. Agar sasaran pembinaan Kavaleri dalam setiap eselon dapat tercapai secara

optimal, maka diperlukan adanya Buku Petunjuk Pembinaan tentang Kavaleri sebagai jabaran dari Buku Petunjuk Induk Kavaleri, yang berisi tentang ketentuan-ketentuan dan tata cara pelaksanaan pembinaan yang mencakup metode, proses, prosedur serta tataran kewenangan dan Komando pengendalian. 2. Maksud dan Tujuan. a. Maksud. Buku petunjuk pembinaan Kavaleri ini dibuat dengan maksud

untuk memberikan kejelasan tentang tata cara penyelenggaraan pembinaan Kavaleri. b. Tujuan. Agar dapat dijadikan pedoman sehingga diperoleh kesamaan / 3. KONFIDENSIAL Ruang . . .

persepsi dan keseragaman dalam tata cara melaksanakan pembinaan Kavaleri.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup buku petunjuk pembinaan tentang Kavaleri ini meliputi pokok-pokok kegiatan dalam pembinaan Kavaleri dan disusun dengan tata urut sebagai berikut : a. b. c. d. e. Pendahuluan. Ketentuan Pokok Pembinaan Kavaleri. Penggolongan Pembinaan Kavaleri. Pelaksanaan Pembinaan Kavaleri. Penutup.

4.

Landasan. a. Buku Petunjuk Pembinaan tentang Doktrin Nomor : Skep / 147 / V / 2002

tanggal 31 Mei 2002. b. Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyusunan dan Penerbitan Bujuk TNI AD

Nomor : Skep / 148 / V / 2002 tanggal 31 Mei 2002. c. Buku Petunjuk Induk tentang Kavaleri Nomor : Skep / / / 2003 tanggal

5.

Pengertian pengertian.

( Terlampir ).

/ BAB II . . . BAB II KETENTUAN POKOK PEMBINAAN KAVALERI

6.

Umum.

Agar pembinaan Kavaleri dapat terselenggara dengan baik dan mencapai

hasil yang optimal diperlukan adanya ketentuan pokok pembinaan Kavaleri yang meliputi tujuan dan sasaran, sistem pembinaan serta prinsip dasar pembinaan. 7. Tujuan dan Sasaran. a. Tujuan. Pembinaan Kavaleri bertujuan untuk mewujudkan postur Kavaleri

yang profesional, efektif, efisien dan modern yang mampu melaksanakan tugas pokok Kavaleri secara berdaya guna dan berhasil guna. b. Sasaran. 1) Terwujudnya kekuatan satuan Kavaleri yang mampu melaksanakan setiap

bentuk tugas yang diberikan oleh TNI AD secara berdaya guna dan berhasil guna. 2) Meningkatnya kemampuan satuan Kavaleri sesuai dengan standarisasi

guna melaksanakan tugas Kavaleri sebagai bagian dari pelaksanaan tugas-tugas TNI AD. 3) Tertatanya satuan Kavaleri secara proposional sehingga mampu

mendukung setiap bentuk tugas yang diberikan oleh TNI AD di seluruh wilayah daratan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 8. Sistem Pembinaan. a. Pembinaan kekuatan Kavaleri dilaksanakan melalui pembinaan organisasi,

personel, materiil, peranti lunak dan pangkalan yang diselenggarakan secara terus menerus dan berlanjut sehingga memiliki kemampuan dalam melaksanakan setiap bentuk tugas.

/ b. b.

Pembinaan . . .

Pembinaan kemampuan Kavaleri dengan meningkatkan kemampuan Intelijen dan

Tempur satuan Kavaleri melalui pendidikan latihan dan penugasan secara terus menerus, bertahap, bertingkat dan berlanjut. c. Pembinaan gelar satuan Kavaleri merupakan bagian dari sistem gelar TNI AD

yang disusun dalam Balahanwil dan Balahanpus. 9. Prinsip Dasar Pembinaan. Untuk mencapai daya dan hasil guna yang optimal,

maka dalam penyelenggaraannya perlu didasari dengan prinsip-prinsip dasar yang terdapat pada pembinaan organisasi, personel, materiil dan peranti lunak dan pangkalan antara lain : a. Terpusat. Perencanaan pembinaan kekuatan dilaksanakan oleh Pembina

Kavaleri tingkat Pusat. b. Terarah kepada tugas pokok. Penyelenggaraan pembinaan kekuatan

diarahkan kepada keberhasilan pelaksanaan tugas pokok TNI AD. c. Terus menerus. Kegiatan pembinaan dilaksanakaan secara terus menerus,

bertahap, bertingkat dan berlanjut di seluruh satuan.

10.

Pembinaan organisasi. a. Pembinaan organisasi Kavaleri merupakan bagian dari pembinaan organisasi TNI

AD dalam rangka memenuhi tuntutan kebutuhan tugas pokok TNI AD. b. Pembentukan dan pengembangan Kavaleri disesuaikan dengan tugas pokok,

kondisi yang dihadapi dan kemampuan sumber daya yang tersedia.

11.

Pembinaan Personel. a. Merupakan bagian dari pembinaan personel TNI AD yang disesuaikan dengan

kebutuhan organisasi Kavaleri.

/ b. b.

Pembinaan . . .

Pembinaan personel dalam rangka pembinaan kekuatan diselenggarakan oleh

Kotama pengguna dan Pussenkav sebagai pemegang LKT, sedangkan pembinaan personel dalam rangka penggunaan kekuatan diselenggarakan oleh Kotama pengguna Kavaleri.

12.

Pembinaan Materiil. a. Pembinaan materiil dan Alpal Kavaleri merupakan bagian dari pembinaan

materiil TNI AD. b. Pussenkav sebagai pemegang LKT Kavaleri memberikan supervisi yang bersifat

teknis dalam penentuan kebutuhan, pengadaan, pendistribusian maupun pemeliharaan Ranpur. c. Pembinaan materiil diselenggarakan berdasarkan kebutuhan serta perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi. 13. Pembinaan Kuda Kavaleri. a. Pembinaan Kuda Kavaleri diselenggarakan berdasarkan kebijaksanaan pembinaan

yang berlaku di lingkungan TNI AD. b. Pussenkav sebagai pemegang LKT Kavaleri memberikan supervisi yang bersifat

teknis dalam penentuan kebutuhan, penyediaan, pendidikan dan latihan, penggunaan dan perawatan serta pemisahan kuda Kavaleri. 14. Pembinaan Peranti Lunak. a. Pembinaan peranti lunak yang berkaitan dengan Kavaleri bersumber kepada

doktrin dan kebijaksanaan pimpinan TNI AD. b. Pembinaan peranti lunak yang berkaitan dengan Kavaleri diselenggarakan

dalamrangka mendukung kelancaran tugas, pemeliharaan maupun pengembangan taktik Kavaleri.

/ 15. 15. Pembinaan Pangkalan. a.

Pembinaan . . .

Pembinaan pangkalan Kavaleri diselenggarakan melalui fungsi konstruksi sesuai

kebijaksanaan TNI AD. b. Kegiatan pembinaan Kavaleri meliputi pembangunan dan pemeliharaan

konstruksi dengan pemanfaatan sarana dan prasarana yang tersedia di setiap wilayah / lokasi serta memungkinkan dilaksanakannya latihan bagi satuan Kavaleri yang bersifat terbatas.

/ BAB III . . . BAB III PENGGOLONGAN PEMBINAAN KAVALERI

16.

Umum.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Kavaleri melaksanakan fungsi

Penggempur serta Pengintaian dan Pengamanan. Untuk mencapai sasaran pelaksanaan tugas yang optimal, maka perlu diselenggarakan pembinaan Fungsi Kavaleri tersebut yang meliputi Penggempur serta Pengintaian dan Pengamanan. 17. Pembinaan Penggempur. Penggempur adalah salah satu fungsi dari Kavaleri yang

dalam pelaksanaan tugasnya untuk mendekati dan menghancurkan musuh terutama penghancuran lawan Tank serta memperbesar atau menambah daya gempur satuan yang dibantu dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD. Pembinan Penggempur diarahkan terhadap satuan Kavaleri sebagai unsur penggempur meliputi satuan Kavaleri Tank, satuan Kavaleri Panser (Kodam Jaya) dan satuan Kavaleri berkuda melalui pembinaan kekuatan, kemampuan dan gelar. a. Pembinaan kekuatan. Pembinaan kekuatan Kavaleri sebagai unsur

penggempur dilaksanakan untuk membentuk, memelihara dan memantapkan serta menjamin tersedianya kekuatan satuan penggempur yang memadai melalui pembinaan organisasi, personel, materiil, kuda Kavaleri, peranti lunak dan pangkalan. 1) Pembinaan organisasi. a) Tujuan. (1) Menjamin terlaksananya organisasi satuan Kavaleri sebagai

unsur penggempur yang terdiri dari satuan Kavaleri Tank, satuan Kavaleri Panser (Kodam Jaya) dan satuan Kavaleri berkuda.

(2)

Mewujudkan organisasi satuan Kavaleri yang efektif,

efisien dan modern sehingga mampu melaksanakan setiap bentuk operasi di darat. / b) b) Pola. (1) Penataan organisasi. Penataan organisasi dilaksanakan Pola . . .

secara bertahap sesuai dengan perkembangan situasi. (2) Perubahan organisasi. Perubahan organisasi dilaksanakan

sesuai dengan tuntutan tugas dan perkembangan Iptek maupun perkembangan situasi. (3) Penyempurnaan organisasi. Penyempurnaan organisasi

dilaksanakan melalui proses pengkajian, uji teori dan evaluasi. 2) Pembinaan Personel. a) Tujuan. (1) Mewujudkan personel yang memiliki jati diri TNI sebagai

prajurit rakyat, prajurit pejuang dan prajurit nasional yang Sapta Margais dengan semangat juang dan jiwa korsa yang mantap. (2) Mewujudkan personel yang profesional dalam

melaksanakan tugas Kavaleri. (3) Mewujudkan personel yang memiliki disiplin, jiwa korsa,

loyalitas dan moril yang tinggi serta kesemaptaan jasmani sesuai norma / standar yang ditentukan. b) Pola. (1) Penyediaan. Penyediaan personel yang bertugas di

lingkungan satuan Kavaleri, dilakukan melalui proses penyediaan

personel TNI AD dan pengisian kedalam kecabangan Kavaleri setelah yang bersangkutan selesai melaksanakan pendidikan pertama dan pendidikan pembentukan. / (2) (2) Pendidikan dan latihan. Pendidikan . . .

Pendidikan dan latihan bagi

personel/satuan Kavaleri dilaksanakan di Lembaga Pendidikan Kavaleri (Pusdikkav) sedangkan untuk latihan dilaksanakan di lembaga latihan (Kikav Puslatpur) dan di lingkungan satuan TNI AD sesuai kebutuhan. (3) Penggunaan . (a) Pengembangan karir bagi personel Kavaleri

dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang berlaku di lingkungan TNI AD. (b) Penugasan dan penempatan dalam jabatan

organisasi satuan Kavaleri didasarkan pada kemampuan masing-masing prajurit dan berpedoman kepada ketentuan yang berlaku di lingkungan TNI AD. (c) Kepangkatan. Pemberian pangkat kepada seluruh

prajurit di lingkungan satuan Kavaleri didasarkan kepada ketentuan yang berlaku di lingkungan TNI AD. (4) Perawatan. Perawatan diselenggarakan dengan pemberian

perawatan kedinasan kepada setiap prajurit dan keluarganya dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku di lingkungan TNI AD. (5) Pemisahan. Pemisahan merupakan tahap akhir dari

pembinaan personel yang pelaksanaannya dilakukan berdasarkan ketentuan yang berlaku di lingkungan TNI AD. 3) Pembinaan Materiil. a) Tujuan.

10

(1)

Mewujudkan kesiapan operasional alat utama Kavaleri / (2) Menjamin . . .

guna menjamin kelancaran tugas Kavaleri.

(2)

Menjamin terpenuhinya semua jenis kebutuhan alat utama

Kavaleri serta kelengkapannya. (3) Melaksanakan pemeliharaan dan pencegahan alat utama

Kavaleri dan pendukung lainnya yang berada di satuan Kavaleri guna kelangsungan pelaksanaan tugas. b) Pola. (1) Pemenuhan kebutuhan. Pemenuhan kebutuhan alat utama dilaksanakan secara berimbang

Kavaleri serta kelengkapannya berdasarkan skala prioritas. (2) Pengadaan.

Pengadaan alat utama Kavaleri

dengan

berpedoman kepada prosedur yang berlaku dan sesuai persyaratan teknis, mutu, jumlah, waktu serta tempat yang ditentukan. (3) Distribusi. Pendistribusian alat utama Kavaleri

dilaksanakan sesuai prosedur yang berlaku dan berdasarkan skala prioritas. (4) Pemeliharaan. Pemeliharaan alat utama Kavaleri dilakukan

oleh satuan Kavaleri sampai dengan pemeliharaan tingkat satuan / organik. (5) Penghapusan. Penghapusan alat utama Kavaleri yang ketentuan yang berlaku di

sudah tidak layak pakai sesuai lingkungan TNI AD. 4) Pembinaan Kuda Kavaleri. a) Tujuan.

11

(1)

Menjamin tersedianya Kuda Kavaleri dan kelengkapannya / (2) Mewujudkan . . .

secara berkesinambungan.

(2)

Mewujudkan Kuda Kavaleri yang memiliki kemampuan

dan keterampilan tempur dan non tempur. (3) Mewujudkan kesiapan operasional Kuda Kavaleri guna

mendukung kelancaran tugas Kavaleri. b) Pola. (1) Penyediaan. Penyediaan Kuda Kavaleri dan

kelengkapannya dilaksanakan melalui proses pengadaan langsung dari komando atas dan atau melalui proses pengembangbiakan sendiri. (2) Pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan

Kuda Kavaleri dilakukan melalui remonte dasar dan lanjutan agar memiliki kemampuan melaksanakan tugas tempur dan non tempur yang dilaksanakan di Detasemen Kavaleri Berkuda. (3) Penggunaan. Kuda Kavaleri digunakan untuk mendukung

pelaksanaan tugas Kavaleri. (4) Pemeliharaan dan perawatan. Pemeliharaan dan

perawatan Kuda Kavaleri diselenggarakan dengan berpedoman kepada ketentuan yang berlaku di lingkungan TNI AD. (5) Pemisahan. Pemisahan dilakukan terhadap Kuda

Kavaleri yang sudah tidak memenuhi syarat atau karena proses alamiah dengan berpedoman kepada ketentuan yang berlaku di lingkungan TNI AD.

12

. 5) 5) Pembinaan Peranti Lunak. a) Tujuan. (1) Menjamin tersedianya semua

Pembinaan . . .

kebutuhan

bukubuku

petunjuk tentang Kavaleri sebagai unsur penggempur. (2) Mewujudkan kesamaan visi, persepsi dan keterpaduan

dalam pelaksanaan tugas sesuai buku petunjuk tentang Kavaleri. b) Pola. (1) Peranti lunak dijabarkan dalam bentuk Buku Petunjuk

tentang Kavaleri serta peranti lunak lainnya sesuai dengan pola pembinaan Buku Petunjuk di lingkungan TNI AD. (2) Pembina kecabangan Kavaleri bertanggung jawab atas

tersedianya buku-buku petunjuk tentang Kavaleri. (3) Perawatan. Inventarisasi terhadap peranti lunak Kavaleri

yang telah ada dilakukan secara terus menerus oleh Pussenkav dan koordinasi dengan Kodiklat selaku Pembina Doktrin TNI AD. 6) Pembinaan Pangkalan. a) Tujuan. Menyediakan, memelihara dan merawat fasilitas

bangunan,

sarana dan prasarana yang ada di satuan Kavaleri guna

terpeliharanya moril dan kesejahteraan prajurit beserta keluarganya untuk mendukung pelaksanaan Tugas Kavaleri.

13

/ b)

Pola . . .

b)

Pola. (1) Pembinaan pangkalan diselenggarakan melalui fungsi

kontruksi yang mencakup peranti lunak dan peranti keras sesuai kebijaksanaan TNI AD. (2) Kegiatan pembinaan meliputi pembangunan dan

pemeliharaan kontruksi dengan pemanfaatan sarana dan prasarana yang tersedia disetiap wilayah / lokasi serta memungkinkan dilaksanakannya latihan bagi satuan Kavaleri yang bersifat terbatas. (3) Pemeliharaan pangkalan harus diselaraskan dengan upaya

pemurnian pangkalan secara terus menerus sesuai klasifikasi bangunan guna mendukung pencapaian pembinaan satuan secara optimal. (4) Upaya pemeliharaan pangkalan adalah merupakan bagian

tak terpisahkan dari tugas rutin satuan disamping dukungan program dari komando atas guna memperpanjang usia pakai pangkalan serta meninggikan moril prajurit dan keluarganya. b. Pembinaan kemampuan. Pembinaan kemampuan dilaksanakan guna kemampuan

mewujudkan satuan Kavaleri sebagai unsur penggempur agar mampu melaksanakan tugas operasi diberbagai wilayah penugasan di tanah air yang meliputi operasi tempur. 1) Pembinaan Kemampuan intelijen. a) Tujuan. intelijen secara terbatas pada kegiatan penyelidikan dan pengamanan serta kemampuan

14

(1)

Memelihara dan mengembangkan kemampuan personel / (2) Mewujudkan . . .

agar menjadi badan pengumpul keterangan yang efektif.

(2)

Mewujudkan personel / satuan Kavaleri sebagai unsur

yang mampu mengumpulkan keterangan untuk kepentingan operasi tempur. b) Pola. Pembinaan kemampuan intelijen dilaksanakan melalui

pendidikan, latihan dan penugasan. 2) Pembinaan Kemampuan tempur. a) Tujuan. Mewujudkan kemampuan personel dan satuan

Kavaleri yang mampu melaksanakan tugas dalam berbagai bentuk operasi tempur di darat. b) Pola. Pembinaan kemampuan tempur dilaksanakan melalui

pendidikan, latihan dan penugasan. c. Pembinaan Gelar. Gelar satuan Kavaleri sebagai unsur penggempur

merupakan bagian dari sistem gelar TNI AD yang disusun dalam Balahanwil dan Balahanpus yang diarahkan bagi terwujudnya totalitas efek tangkal dan tersedianya kekuatan penangkal awal terhadap setiap ancaman yang diprediksi di wilayah darat NKRI. 1) Kekuatan terpusat. di dalam Adalah satuan Kavaleri yang disiapkan sebagai

unsur-unsur pemukul strategis (Kostrad) untuk melaksanakan operasi taktis dan strategis dan di luar negeri yang mampu digerakkan secara cepat setiap saat ke setiap trouble spot sesuai dengan intensitas ancaman. Adapun satuan Kavaleri tersebut adalah Batalion Kavaleri Tank. 2) Kekuatan kewilayahan. Adalah satuan Kavaleri yang disiapkan

sebagai unsur pemukul di setiap kompartemen strategis yang mampu beroperasi

15

di wilayah secara berlanjut untuk mencegah, menangkal dan mengatasi setiap bentuk ancaman di dalam atau di luar wilayah kompartemen strategis. / Adapun . . . Adapun satuan Kavaleri yang ada di setiap kompartemen strategis tersebut : a) b) a) d) 18. Batalyon Kavaleri Tank. Batalyon Kavaleri Panser (Kodam Jaya). Detasemen Kavaleri. Satuan Kavaleri Berkuda.

Pembinaan Pengintaian dan Pengamanan . a. Pembinaan kekuatan. Pembinaan kekuatan Kavaleri sebagai unsur

pengintaian dan pengamanan dilaksanakan untuk membentuk, memelihara dan memantapkan serta menjamin tersedianya kekuatan Kavaleri yang memadai melalui pembinaan organisasi, personel, materiil, Kuda Kavaleri, peranti lunak dan pangkalan. 1) Pembinaan organisasi. a) Tujuan. (1) Menjamin terlaksananya organisasi satuan Kavaleri sebagai sesuai dengan

unsur pengintai yang terdiri dari satuan Kavaleri Tank, satuan Kavaleri Panser dan satuan Kavaleri berkuda tuntutan tugas secara berhasil dan berdaya guna. (2) Mewujudkan organisasi satuan Kavaleri yang efektif,

efisien dan modern sehingga mampu melaksanakan setiap bentuk operasi. b) Pola.

16

(1)

Penataan organisasi.

Penataan organisasi dilaksanakan / (2) Perubahan . . .

secara bertahap sesuai dengan perkembangan situasi.

(2)

Perubahan organisasi.

Perubahan organisasi dilaksanakan

sesuai dengan tuntutan tugas dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun perkembangan situasi. (3) Penyempurnaan organisasi. Penyempurnaan organisasi

dilaksanakan melalui proses pengkajian, uji teori dan evaluasi. 2) Pembinaan Personel. a) Tujuan. (1) Mewujudkan personel yang memiliki jati diri TNI sebagai prajurit rakyat, prajurit pejuang dan prajurit nasional yang Sapta Margais dengan semangat juang dan jiwa korsa yang mantap. (2) Mewujudkan personel yang profesional dalam melaksanakan tugas satuan Kavaleri. (3) Mewujudkan personel yang memiliki disiplin, jiwa korsa, loyalitas dan moril yang tinggi serta kesemaptaan jasmani sesuai norma / standar yang ditentukan. b) Pola. (1) Penyediaan. Penyediaan personel yang bertugas di

lingkungan satuan Kavaleri dilakukan melalui proses penyediaan personel TNI AD dan pengisian kedalam kecabangan Kavaleri setelah yang bersangkutan selesai melaksanakan pendidikan pertama. (2) Pendidikan dan latihan. Pendidikan dan latihan bagi

personel / satuan Kavaleri dilaksanakan di Lembaga Pendidikan

17

Kavaleri (Pusdikkav) sedangkan untuk latihan dilaksanakan di lembaga latihan (Kikav Puslatpur) dan di lingkungan satuan TNI AD sesuai kebutuhan. / (3) (3) Penggunaan. (a) Pengembangan karir bagi personel dilaksanakan yang berlaku di lingkungan Penggunaan. . . .

berdasarkan ketentuan TNI AD. (b) Penugasan dan

penempatan

dalam

jabatan

organisasi satuan Kavaleri didasarkan pada kemampuan masing-masing prajurit dan berpedoman kepada ketentuan yang berlaku di lingkungan TNI AD. (c) Kepangkatan. Pemberian pangkat kepada seluruh

prajurit di lingkungan satuan Kavaleri didasarkan kepada ketentuan yang berlaku di lingkungan TNI AD. (4) Perawatan. Perawatan diselenggarakan dengan pemberian

perawatan kedinasan kepada setiap prajurit dan keluarganya dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku di lingkungan TNI AD. (5) Pemisahan. Pemisahan merupakan tahap akhir dari

pembinaan personel yang pelaksanaannya dilakukan berdasarkan ketentuan yang berlaku di lingkungan TNI AD. 3) Pembinaan Materiil. a) Tujuan.

18

(1)

Mewujudkan kesiapan operasional alat utama Kavaleri

guna menjamin kelancaran tugas satuan Kavaleri. (2) Menjamin terpenuhinya semua jenis kebutuhan alat utama / (3) (3) Melaksanakan . . .

Kavaleri serta kelengkapannya.

Melaksanakan pemeliharaan dan pencegahan alat utama

Kavaleri dan pendukung lainnya yang berada di satuan Kavaleri. b) Pola. (1) Pemenuhan kebutuhan. Pemenuhan kebutuhan alat utama

Kavaleri dan kelengkapannya dilaksanakan secara berimbang berdasarkan skala prioritas. (2) Pengadaan. Pengadaan alat utama Kavaleri dengan

berpedoman kepada prosedur yang berlaku dan sesuai persyaratan teknis, mutu, jumlah, waktu serta tempat yang ditentukan. (3) Distribusi. Pendistribusian alat utama Kavaleri

dilaksanakan sesuai prosedur yang berlaku dan berdasarkan skala prioritas. (4) Pemeliharaan. Pemeliharaan alat utama Kavaleri dilakukan

oleh satuan Kavaleri sampai dengan pemeliharaan tingkat satuan. (5) Penghapusan. Penghapusan alat utama Kavaleri yang

sudah tidak layak sesuai ketentuan yang berlaku di lingkungan TNI AD. 4) Pembinaan Kuda Kavaleri. a) Tujuan. (1) Menjamin tersedianya Kuda Kavaleri dan kelengkapannya

secara berkesinambungan.

19

(2) (3)

Mewujudkan Kuda Kavaleri yang memiliki kemampuan Mewujudkan kesiapan operasional Kuda Kavaleri guna

dan keterampilan tempur dan non tempur. mendukung kelancaran tugas Kavaleri. / b) b) Pola. (1) Penyediaan. Penyediaan Kuda Kavaleri dan Pola. . . .

kelengkapannya dilaksanakan melalui proses pengadaan langsung dari komando atas dan atau melalui proses pengembangbiakan sendiri. (2) Pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan

Kuda Kavaleri dilakukan melalui remonte dasar dan lanjutan agar memiliki kemampuan melaksanakan tugas tempur dan non tempur yang dilaksanakan di Detasemen Kavaleri Berkuda. (3) Penggunaan. Kuda Kavaleri digunakan untuk mendukung

pelaksanaan tugas Kavaleri. (4) Pemeliharaan dan perawatan. Pemeliharaan dan

perawatan Kuda Kavaleri diselenggarakan dengan berpedoman kepada ketentuan yang berlaku di lingkungan TNI AD. (5) Pemisahan. Pemisahan dilakukan terhadap Kuda

Kavaleri yang sudah tidak memenuhi syarat atau karena proses alamiah dengan berpedoman kepada ketentuan yang berlaku di lingkungan TNI AD. 5) Pembinaan Peranti Lunak. a) Tujuan.

20

(1)

Menjamin

tersedianya

semua

kebutuhan

bukubuku

petunjuk tentang pengaman. (2)

Kavaleri sebagai unsur pengintaian dan

Mewujudkan kesamaan visi, persepsi dan keterpaduan

dalam pelaksanaan tugas sesuai buku petunjuk tentang Kavaleri. / b) Pola . . . b) Pola. (1) Peranti lunak dijabarkan dalam bentuk Buku Petunjuk tentang Kavaleri serta peranti lunak lainnya sesuai dengan pola pembinaan Buku Petunjuk di lingkungan TNI AD. (2) (3) Pembina kecabangan Kavaleri bertanggung jawab atas Perawatan. Inventarisasi terhadap peranti lunak Kavaleri tersedianya buku-buku petunjuk tentang Kavaleri. yang telah ada dilakukan secara terus menerus oleh Pussenkav dan koordinasi dengan Kodiklat selaku Pembina Doktrin TNI AD. 6) Pembinaan Pangkalan. a) Tujuan. Menyediakan, memelihara dan merawat fasilitas

bangunan, sarana dan prasarana yang ada di satuan Kavaleri guna terpeliharanya moril dan kesejahteraan prajurit beserta keluarganya untuk mendukung pelaksanaan Tugas Kavaleri. b) Pola. (1) Pembinaan pangkalan diselenggarakan melalui fungsi

kontruksi yang mencakup peranti lunak dan peranti keras sesuai kebijaksanaan TNI AD. (2) Kegiatan pembinaan meliputi pembangunan dan

pemeliharaan kontruksi dengan pemanfaatan sarana dan prasarana

21

yang tersedia disetiap wilayah / lokasi serta memungkinkan dilaksanakannya latihan satuan Kavaleri yang bersifat terbatas. (3) Pemeliharaan pangkalan harus diselaraskan dengan upaya

pemurnian pangkalan secara terus menerus sesuai klasifikasi bangunan guna mendukung pencapaian pembinaan satuan secara optimal. / (4) (4) Upaya . . . Upaya pemeliharaan pangkalan adalah merupakan bagian

tak terpisahkan dari tugas rutin satuan disamping dukungan program dari komando atas guna memperpanjang usia pakai pangkalan serta meninggikan moril prajurit dan keluarganya. b. Pembinaan kemampuan. Pembinaan kemampuan dilaksanakan guna

mewujudkan satuan Kavaleri melaksanakan

sebagai unsur pengintai dan pengaman agar mampu

tugas operasi diberbagai wilayah penugasan di tanah air melalui

kemampuan intelijen secara terbatas pada kegiatan penyelidikan dan pengamanan serta kemampuan operasi tempur. 1) Pembinaan Kemampuan Intelijen. a) Tujuan. (1) (2) Memelihara dan mengembangkan kemampuan personel Mewujudkan personel / satuan Kavaleri sebagai unsur yang

agar menjadi badan pengumpul keterangan yang efektif. mampu mengumpulkan keterangan untuk kepentingan operasi tempur. b) Pola. Pembinaan kemampuan intelijen dilaksanakan melalui

pendidikan, latihan dan penugasan. 2) Pembinaan Kemampuan tempur.

22

a) darat. b)

Tujuan.

Mewujudkan personel dan satuan Kavaleri yang

mampu melaksanakan tugas dalam berbagai bentuk operasi tempur di

Pola.

Pembinaan kemampuan tempur dilaksanakan melalui

pendidikan, latihan dan penugasan.

/ c. c. Pembinaan Gelar.

Pembinaan . . .

Gelar satuan Kavaleri sebagai unsur pengintai dan

pengaman merupakan bagian dari sistem gelar TNI AD yang di susun dalam Balahanwil dan Balahanpus yang diarahkan bagi terwujudnya totalitas efek tangkal dan tersedianya kekuatan penangkal awal terhadap setiap ancaman yang diprediksi diwilayah darat NKRI. 1) Kekuatan terpusat. Satuan Kavaleri sebagai unsur pengintai dan

pengaman yang disiapkan pada kekuatan terpusat untuk melaksanakan pengintaian dan pengamanan guna menambah daya intai dan memberikan pengamanan kepada kesatuan besar gabungan serta sebagai satuan penghemat tenaga. Adapun satuan Kavaleri tersebut Kompi Kavaleri Tank Pengintai. 2) Kekuatan kewilayahan. Satuan Kavaleri sebagai unsur pengintaian

dan pengamanan yang disiapkan pada setiap kompartemen strategis untuk melaksanakan pengintaian dan pengamanan guna menambah daya intai dan memberikan pengamanan kepada satuan yang lebih besar serta mampu beroperasi secara berlanjut diwilayah. Adapun satuan Kavaleri tersebut : a) b) c) d) Batalyon Kavaleri Panser. Detasemen Kavaleri. Kompi Kavaleri Panser. Satuan Kavaleri berkuda.

23

/ BAB IV . . . BAB IV PELAKSANAAN PEMBINAAN KAVALERI

19.

Umum.

Pembinaan Kavaleri merupakan bagian integral dari pembinaan TNI AD

oleh karena itu dalam pelaksanaannya harus mengacu kepada kebijaksanaan maupun petunjuk dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Komando atas serta dilaksanakan secara bertahap dan berlanjut. Guna menjamin kelancaran dalam aspek penyelenggaraannya, pembinaan Kavaleri mencakup pembinaan kekuatan, kemampuan dan gelar diperlukan tata cara pelaksanaan pembinaan yang meliputi metode, proses, prosedur serta tataran kewenangan dan kodal sehingga dapat dilaksanakan secara berdaya dan berhasil guna. 20. Pembinaan Kekuatan. a. Pembinaan Organisasi. 1) Metode. Metode pembinaan organisasi Kavaleri dilaksanakan

dengan cara observasi, uji teori / lapangan, pengkajian dan pengembangan serta study banding secara terus menerus, bertahap, bertingkat dan berlanjut. 2) Proses. Proses pembinaan organisasi Kavaleri dilaksanakan melalui

tahap yang dimulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran. a) Tahap Perencanaan. (1) Melaksanakan pengamatan dan pemantauan secara terus

menerus terhadap organisasi satuan-satuan Kavaleri dihadapkan

24

dengan pencapaian tugas pokok dan kemungkinan ancaman yang akan timbul sesuai dengan kriteria wilayah penugasan. (2) Mencatat dan menghimpun data seluruh satuan Kavaleri

dengan tujuan untuk mendapatkan data secara akurat dan aktual sehingga dapat disimpulkan satuan - satuan mana yang perlu diadakan penyempurnaan / penataan ulang. / (3) (3) Membuat . . .

Membuat rencana waktu tentang pelaksanaan pembinaan di

bidang organisasi dengan mengacu kepada hasil analisa dipadukan dengan program dari Komando atas. (4) Membuat kajian tentang efisiensi dan efektivitas organisasi

dalam rangka pembinaan organisasi yang lebih optimal. b) Tahap Persiapan. (1) Sesuai dengan program dari Komando atas dilaksanakan

pembentukan kelompok kerja. (2) Menyusun tugas dan tanggung jawab masing-masing

anggota kelompok kerja. (3) Menyusun organisasi dan tugas satuan secara efektif dan

efisien untuk meningkatkan kemampuan dan kinerja satuan yang lebih optimal. c) Tahap Pelaksanaan. (1) Menyelenggarakan rapat / diskusi kelompok kerja untuk

membahas hal-hal yang bersifat perlu adanya pemecahan bersama.

25

(2)

Mencatat dan merekap semua data dan keterangan hasil

diskusi / rapat. (3) Menyusun Naskah Akademik sesuai dengan bidang /

materi yang akan dikaji. (4) Melaksanakan Uji Teori (UT) sesuai dengan ketentuan

yang berlaku. / (5) Menyempurnakan . . .

(5)

Menyempurnakan organisasi dan tugas

satuan yang

disesuaikan situasi, kondisi dan tuntutan tugas serta perkembangan Ilpengtek dalam mewujudkan satuan yang PEEM (6) Pengecekan dilapangan untuk mengetahui kendala

kendala yang timbul di bidang organisasi yang menghambat dalam pencapaian tugas pokoknya. (7) Melanjutkan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah

dibuat serta berpedoman pada program dari Komando atas. d) Tahap Pengakhiran. (1) Melaksanakan pengawasan secara intensif terhadap semua

kegiatan dan hasil pelaksanaan Uji Teori serta tindak lanjut dari kegiatan pengkajian. (2) Mencatat hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan

yang dihadapi selama melaksanakan kegiatan lanjutan. (3) Melaporkan semua permasalahan yang timbul sebagai

bahan masukan bagi Komando atas.

26

3)

Prosedur.

Pembinaan organisasi Kavaleri dilaksanakan melalui

prosedur yang berlaku meliputi kegiatan pengorganisasian, validasi organisasi, reorganisasi, pembekuan organisasi dan likuidasi. a) Pengorganisasian. (1) Membentuk organisasi Kavaleri berdasarkan pemenuhan

kekuatan TNI AD. (2) Membentuk struktur organisasi yang dituangkan dalam / (3) (3) Membentuk . . .

TOP dan DSPP sesuai dengan tingkat dan jenisnya.

Membentuk rangka Organisasi Kavaleri sesuai dengan

tingkatnya. (4) Pertimbangan penyusunan organisasi Kavaleri. (a) Tugas pokok satuan dihadapkan pada kondisi

tingkat ancaman. (b) Tingkat i. ii. iii. / Jenis Komando satuan, didasari

pertimbangan : Keadaan geografi. Sumber daya yang tersedia. Organisasi Kavaleri yang telah ada yang didaya gunakan agar

dapat dikembangkan dan optimal. b) Validasi Organisasi. (1)

mampu menyelenggarakan fungsi Kavaleri secara

Melaksanakan evaluasi dan pengkajian terhadap efektifitas

dan efisiensi organisasi Kavaleri.

27

(2)

Penyusunan rencana Validasi Kavaleri sesuai dengan

perkembangan situasi yang berlaku. (3) Penyempurnaan organisasi dilakukan dengan melakukan

perubahan yang bersifat tidak menyeluruh namun dilakukan terhadap suatu unsur tertentu melalui : (a) Revitalisasi. Merupakan upaya-upaya untuk

memberdayakan terhadap suatu unsur yang kurang berperan, sekaligus untuk meningkatkan kinerjanya. / (b) (b) Refungsionalisasi. Refungsionalisasi . . .

Merupakan upaya untuk

meningkatkan fungsi suatu organisasi dengan jalan menambah atau mengurangi fungsi yang telah ada. (c) Restrukturisasi. Merupakan upaya untuk

menambah atau mengurangi dari struktur organisasi yang telah ada, sebagai akibat beban tugas yang dilaksanakan oleh suatu organisasi tersebut. c) Reorganisasi. Adalah perubahan organisasi Kavaleri bersifat

menyeluruh dan total mendasar atau bersifat bagian/unsur-unsurnya dengan pendekatan struktural, pendekatan teknologi dan pendekatan pendayagunaan tenaga manusianya. d) Pembekuan Organisasi. terhadap Pembekuan organisasi suatu yang telah organisasi selesai

Kavaleri dilakukan

melaksanakan tugasnya sementara serta dianggap tidak efisien lagi, namun dapat difungsikan kembali bila diperlukan dengan mengisi personel sesuai TOP DSPP dan bekerja sesuai prosedur kerja yang telah disempurnakan kembali sesuai tuntutan tugas. e) Likuidasi.

28

(1)

Pada dasarnya adalah pembubaran organisasi Kavaleri (a) (b) (c) Validasi tugas satuan tersebut. Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi. Berkurangnya kemampuan anggaran negara.

yang sudah tidak diperlukan lagi akibat :

(2)

Pelaksanaannya sebagai berikut : (a) Dibentuk organisasi baru yang / (b) (b) merupakan Personel . . .

gabungan dari organisasi yang telah dilikuidasi. Personel, Materiil dan fasilitas hasil likuidasi yang

belum tertampung dapat didaya gunakan pada organisasi yang lain. (c) Materiil dan fasilitas yang tidak diperlukan lagi

dapat dialihkan kepada pihak ketiga yang hasilnya merupakan kekayaan negara dan dapat digunakan untuk meningkatkan mutu satuan. 4) Tataran Kewenangan dan Komando Pengendalian. a) Tataran kewenangan. (1) Tingkat Pusat. (a) SUAD. i. dan Merencanakan, merumuskan, menyiapkan menyusun organisasi kondisi Kavaleri yang dengan perkembangan

disesuaikan

organisasi TNI AD. ii. Memberikan petunjuk/arahan dalam rangka organisasi Kavaleri agar mampu

pembinaan

menyelenggarakan fungsinya secara optimal.

29

(b)

Pussenkav. i. Memberikan saran tentang Renbangkuat

Kavaleri serta merevisi sesuai kebutuhan dan perkembangan. ii. Memberikan saran tentang pengisian

personel dan Materiil satuan Kavaleri. iii. Melakukan penelitian dan pengkajian secara / (iv) iv. Menyelenggarakan

berlanjut tentang pembinaan organisasi Kavaleri. Menyelenggarakan segala usaha, pekerjaan

dan kegiatan pembinaan Tradisi Korps dan Sejarah. (v) Merumuskan kebijaksanaan kegiatan penelitian dan dan

mengkoordinasikan

pengembangan serta pengujian dan percobaan dibidang organisasi, sistem dan metode serta taktik dan tehnik Kavaleri. (2) Tingkat Kotama. (a) (b) (c) (d) Bertanggung Melaksanakan jawab analisa atas dan terselenggaranya evaluasi tentang

pembinaan organisasi Kavaleri di tingkat Kotama. efektifitas organisasi Kavaleri di daerahnya. Merencanakan, merumuskan dan menyarankan ke Mengumpulkan dan mengolah data sebagai Komando atas tentang organisasi Kavaleri di daerahnya. masukan dalam rangka pembinaan organisasi. (3) Tingkat Satuan Operasional. (a) Membina dan memelihara organisasi agar mampu

menyelenggarakan fungsinya secara optimal.

30

(b) b)

Menyarankan pengorganisasian satuannya.

Komando Pengendalian. (1) Tingkat Pusat. Tanggung jawab komando pengendalian

tingkat pusat dalam hal pembinaan organisasi berada pada Kasad. (2) Tingkat Kotama. Tanggung jawab komando pengendalian dalam hal pembinaan organisasi berada pada / (3) (3) Tingkat Satuan . Tanggung jawab Tingkat komando

tingkat kotama Pangkotama.

pengendalian tingkat satuan

dalam hal pembinaan organisasi

berada pada Komandan satuan Kavaleri. b. Pembinaan Personel. 1) bagian Metode. integral Metode pembinaan personel pada dasarnya merupakan dari pembinaan personel TNI AD dan dilaksanakan

dengan cara meneliti, mengamati dan melakukan penilaian terhadap semua personel yang bertugas di dalam maupun di luar satuan Kavaleri Tank dalam rangka meningkatkan kemampuan dan keterampilan serta pembinaan karier. 2) Proses. a) Tahap Perencanaan. (1) Melaksanakan pengamatan dan pemantauan secara terus

menerus terhadap kondisi personel Kavaleri guna mendapatkan data secara obyektif untuk keperluan upaya pembinaan personel. (2) Mencatat dan menghimpun personel Kavaleri sesuai

dengan nilai dan kriteria masing masing yang berhubungan dengan kegiatan penyediaan, pendidikan, penggunaan, perawatan dan pemisahan.

31

(3)

Menyusun rencana waktu pelaksanaan pembinaan personel

dengan mengacu kepada pelaksanaan tugas pokok dan program dari Komando atas. (4) Menyusun konsep tentang penempatan dan penugasan bagi (a) (b) (c) (d) Daftar kekosongan jabatan. Kebutuhan Organisasi. Angket pilihan dan Psychologi. Tour of Duty dan Tour of Area. /b) b) Tahap Persiapan. (1) Menentukan dan memilih pejabat personalia sesuai dengan Tahap . . .

setiap personel Kavaleri dengan berpedoman pada :

kemampuan yang dimiliki, sehingga upaya pembinaan personel dapat dilaksanakan secara baik oleh pejabat yang bersangkutan. (2) Menentukan tugas dan tanggung jawab pejabat personalia

khususnya dibidang pembinaan personel. c) Tahap Pelaksanaan. (1) Mengendalikan dan memelihara kekuatan personel Satuan

Kavaleri. (2) Menyelenggarakan pembinaan karier melalui pengarahan

dan penempatan jabatan Perwira, Bintara dan Tamtama. (3) Meneliti dan mengevaluasi tingkat kemampuan dan

kecakapan personel sesuai tugas dan jabatan masing masing dalam rangka pelaksanaan tugas pokok . d) Tahap Pengakhiran. (1) Melaksanakan pengawasan secara intensif terhadap semua

hasil yang telah dicapai.

32

(2)

Mencatat hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan

yang dihadapi selama melaksanakan kegiatan pembinaan personel. (3) Melaporkan semua permasalahan yang timbul sebagai

bahan masukan bagi Komado atas. 3) Prosedur. Prosedur penyelenggaraan pembinaan personel Kavaleri

dilakukan oleh setiap Komandan bersama dengan pembina personel melalui tahap penyediaan tenaga, pendidikan, penggunaan, perawatan dan pemisahan.31 / a) Penyediaan . . . Pembina Kavaleri Tingkat Pusat memberi

a)

Penyediaan tenaga.

saran tentang penyediaan tenaga disesuaikan dengan kebutuhan, kriteria bakat dan minat. b) Pendidikan. (1) Pendidikan diberikan kepada personel yang telah atau akan

menduduki jabatan bidang fungsi Kavaleri atau diarahkan dalam jabatan dan ketrampilan tertentu agar dapat melaksanakan tugas sesuai dengan tuntutan jabatan dan keahlian yang harus dimiliki. (2) Tujuan pendidikan diarahkan untuk meningkatkan bekal

pengetahuan perorangan dalam rangka upaya peningkatan kemampuan penyelenggaraan fungsi Kavaleri secara optimal. (3) Pada akhir Pendidikan Pertama Tahap II dilaksanakan

acara tradisi korps pembaretan dan pembacaan ikrar. c) Penggunaan. (1) Penugasan lapangan bagi personel militer yang baru diangkat dalam rangka memantapkan periode pengembangan dasar. (2) Semua personel mempunyai kesempatan yang sama dalam seleksi kenaikan pangkat, mengikuti berbagai pendidikan dan menerima penugasan pada berbagai jabatan.

33

(3) Prioritas penugasan untuk percepatan bagi personel yang potensial dengan memberikan penugasan yang positip. (4) Penugasan pada jabatan teras (Perwira) yaitu pemberian prioritas kepada Perwira yang berprestasi untuk diberi jabatan yang penting dengan tanggung jawab besar. (5) Dilaksanakan melalui pemberian melaksanakan penugasan yang meliputi : kesempatan / (a) (a) dari : i. Giliran Penugasan Jabatan ( Tour Of Penugasan tetap. untuk

Penugasan . . .

Penugasan tetap merupakan

penugasan yang mengakibatkan perubahan jabatan, terdiri

Duty / TOD ) yaitu pengalihan penugasan ke jabatan lainnya dalam lingkungan satuan Kavaleri tertentu untuk menambah pengalaman dan pengetahuan . ii. Giliran Daerah Penugasan ( Tour Of dan wawasan

Area/TOA ) yaitu giliran penugasan ke daerah lain untuk memberikan pengalaman penugasan . (b) Penugasan tidak tetap. Merupakan penugasan tentang berbagai aspek dari tiap tiap daerah

yang bersifat sementara dan dibatasi waktu serta tidak mengakibatkan terjadinya perubahan terhadap jabatan tetap yang sedang dipangkunya. d) Perawatan. sesuai Perawatan personel Kavaleri beserta keluarganya dengan ketentuan perawatan yang berlaku

dilaksanakan

dilingkungan TNI AD meliputi :

34

(1)

Peningkatan pelayanan personel dan keluarganya dengan

cara memberikan hak-haknya tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah dan tepat kualitas. (2) Peningkatan kesejahteraan personel dengan cara

pemberdayaan koperasi dan tabungan wajib perumahan (TWP). (3) Peningkatan pembinaan mental personel dan keluarganya

agar tidak terpengaruh pada perkembangan negatif. / (4) (4) Peningkatan . . .

Peningkatan kondisi kesehatan personel dan keluarganya

melalui peningkatan pelayanan dalam aspek pengobatan dan pencegahan. (5) Mengintensifkan dan meningkatkan pelaksanaan

pemberian penghargaan kepada personel yang berprestasi dan memberikan tegoran/hukuman kepada personel yang melakukan pelanggaran. (6) Penciptaan kondisi yang kondusif sehingga berkembang

budaya belajar dan berlatih guna pengembangan kemampuan prajurit. (7) Pembinaan terhadap para purnawirawan Korps Kavaleri

dengan dilibatkan pada kegiatan peringatan HUT satuan dan pertemuan-pertemuan informal. e) Pemisahan. (1) Pemisahan personel Kavaleri dilaksanakan secara konsepsional sesuai kebutuhan organisasi Kavaleri, pelaksanaan pemisahan personel Kavaleri mengikuti kebijakan ketentuan pemisahan personel TNI AD yaitu :

35

(a) Personel dapat dipertahankan dalam dinas aktif sampai mencapai usia pensiun maksimum secara selektif sesuai kebutuhan. (b) Pemisahan pada umumnya didasarkan pada faktor usia, kualitas personel dan kebutuhan organisasi. (c) Penyaluran merupakan tindak lanjut pemisahan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan prajurit berserta keluarganya, mendukung berhasilnya pembangunan, meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan serta mendukung pertahanan dan keamanan negara. / (2) Dalam . . . Dalam menghadapi pemisahan secara alamiah yang cukup Pada

(2)

besar diperlukan kebijaksanaan agar komposisi personel yang ada semaksimal mungkin dapat dipertahankan dan dipelihara. TNI AD. 4) Tataran Kewenangan dan Komando Pengendalian. a) Tataran Kewenangan. (1) Tingkat Pusat. (a) SUAD. Merencanakan, mengendalikan dan pengembangan pembinaan pembinaan pelaksanaannya kebijaksanaan ini mengikuti ketentuan pemisahan

mengawasi

pelaksanaan

personel Kavaleri dalam kaitannya dengan personel TNI AD. (b) Kodiklat TNI AD. i.

Menyiapkan rencana dan program yang

menyangkut pendidikan yang dilaksanakan di dalam negeri maupun luar negeri bagi personel Kavaleri. ii. Menyarankan perumusan pendidikan dan latihan kecabangan Kavaleri.

36

iii.

Menyarankan

perumusan

dan

pengembangan sistem pendidikan dan latihan kecabangan Kavaleri . iv. Menyarankan rumusan perangkat kendali pendidikan dan latihan Kavaleri. (c ) Pussenkav. i. Membantu penyelenggaraan Kavaleri pembinaan dengan

personel

kecabangan

menyampaikan saran-saran, termasuk mengadakan pencatatan secara teratur dan berlanjut terhadap : / aa. aa. bb. Seluruh personel Seluruh . . . Perwira

kecabangan Kavaleri. Seluruh personel Militer Bintara, Tamtama dan Sipil TNI AD yang bertugas di lingkungan satuan Kavaleri. ii. Mengadakan penilaian, penelitian dan penganalisaan terhadap seluruh personel yang bertugas dilingkungan satuan Kavaleri secara berdaya guna dan berhasil guna, diperoleh hasil kerja yang optimal. iii. Menyelenggarakan dan melaksanakan asistensi, pengawasan dan pengendalian teknis terhadap penyelenggaraan pendidikan dan latihan Kecabangan Kavaleri. iv. Menyelenggarakan, pelaksanaan penyempurnaan sistem dan metode pendidikan dan latihan kecabangan Kavaleri. v. vi. Menyarankan Menyarankan penyusunan penyusunan, program perumusan pendidikan dan latihan bagi kecabangan Kavaleri. sarana / prasarana pendidikan, latihan dan alat sehingga

37

instrusi guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok kecabangan Kavaleri. vii. Merumuskan kriteria analisa tugas dan dalam penentuan maupun penilaian merencanakan dan analisa jabatan sehingga dapat digunakan sebagai pedoman viii. personel secara menyeluruh dan berlanjut. Merumuskan, menentukan kebijakan tentang penyelenggaraan Tradisi Korps satuan Kavaleri serta memberikan arahan dan petunjuk kepada satuan operasional / yang . . . yang mendapat tugas untuk menyelenggarakan kegiatan Tradisi Korps di masing-masing Kotama. ix. Merumuskan kebijaksanaan perencanaan, dan mengkoordinasikan penelitian pelaksanaan

dan pengembangan serta pengujian

dibidang personel Kavaleri, termasuk merumuskan persyaratan postur prajurit Kavaleri. (2) Tingkat Kotama. (a) Merencanakan dan menetapkan kebijaksanaan

personel satuan Kavaleri yang organik pada Kotamanya atas seijin / koordinasi dengan Satuan Pembina Tingkat Pusat. (b) (c ) (d) Memberikan Bertanggung kesempatan jawab atas penugasan seluasluasnya. terselenggaranya pembinaan personel Kavaleri. Menghimpun dan menyusun personel sebagai bahan pengajuan dan saran pertimbangan kepada pembina Kavaleri tingkat Pusat dalam rangka pembinaan personel.

38

(e)

Memberi petunjuk dan arahan dalam rangka

pembinaan personel agar mampu menyelenggarakan fungsi Kavaleri di Kotamanya secara optimal. (3) Tingkat Satuan Operasional. (a) (b) (c ) (d) Mengajukan saran kebutuhan personel sesuai Melakukan pengawasan, pengamatan, pemantauan Bertanggung jawab atas terselenggaranya

kebutuhan organisasi. dan penilaian terhadap personel satuannya. pembinaan personel Kavaleri di satuannya. Penyusunan personel di satuan guna menjamin / b) b) Komando Pengendalian. (1) Tingkat Pusat. Tanggung jawab komando pengendalian Komando . . . terselenggaranya fungsi Kavaleri di satuannya.

tingkat pusat dalam hal pembinaan personel berada pada Kasad dan atau Danpussenkav. (2) Tingkat Kotama. Tanggung jawab komando pengendalian dalam hal pembinaan personel berada pada

tingkat kotama Pangkotama. (3)

Tingkat Satuan. dalam

Tanggung jawab komando pengendalian hal pembinaan personel berada pada

tingkat satuan

Komandan Satuan. c. Pembinaan Materiil. 1) Metode. Pelaksanaan pembinaan Materiil Kavaleri dilaksanakan

dengan menggunakan metode penilaian, pengujian, pengamatan, analisa dan evaluasi secara terus menerus, bertahap, bertingkat dan berlanjut menurut daur pembinaan Materiil dengan memperhatikan skala prioritas sesuai ketentuan yang

39

berlaku guna terwujudnya kesiapan Materiil Kavaleri yang mendukung operasional satuan Kavaleri dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok TNI AD. 2) Proses. a) Tahap Perencanaan. (1) Melaksanakan pengamatan dan pemantauan secara terus

menerus terhadap materiil yang dipertanggung jawabkan kepada satuan Kavaleri. (2) Mencatat dan menghimpun materiil yang dipertanggung

jawabkan kepada satuan Kavaleri untuk mendapatkan data obyektif tentang kondisi materiil tersebut. / (3) (3) Menyusun . . .

Menyusun rencana kegiatan pemeliharaan dan perawatan

materiil yang menjadi tanggung jawabnya. (4) Membuat saran / permohonan diadakannya kegiatan

perbaikan, pengadaan dan penghapusan. b) Tahap Persiapan. (1) Menentukan dan memilih pejabat logistik sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki, sehingga upaya pembinaan materiil dapat dilaksanakan secara baik oleh pejabat yang bersangkutan. (2) Menentukan tugas dan tanggung jawab pejabat logistik

khususnya dibidang pembinaan materiil. c) Tahap Pelaksanaan. (1) Melaksanakan pemeliharaan terhadap materiil yang

dipertanggung jawabkan secara baik.

40

(2)

Membagi habis tugas tugas pemeliharaan kepada segenap

Prajurit. (3) Mengadakan penelitian dan pengembangan terhadap

materiil satuan Kavaleri. (4) Melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan

materiil Kavaleri sesuai rencana waktu yang telah dibuat. d) Tahap Pengakhiran. (1) Melaksanakan pengawasan secara intensif terhadap

kegiatan pemeliharaan dan perbaikan materiil. (2) Mencatat hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan /(3) (3) Melaporkan . . .

yang dihadapi selama melaksanakan kegiatan pembinaan materiil.

Melaporkan semua permasalahan yang timbul sebagai

bahan masukan bagi Komado atas. 3) Prosedur a) Kegiatan penyelenggaraan pembinaan Materiil meliputi : (1) Penentuan kebutuhan. (a) Pussenkav (i) (ii) (iii) (iv) (v) (b) menyarankan penyusunan dan

perumusan kebutuhan Materiil didasarkan atas : Kebijakan pimpinan TNI AD. Sumber daya yang tersedia. Kebutuhan satuan. Hasil pengolahan data. Analisa dan evaluasi. menyarankan khusus tentang satuan pemenuhan Kavaleri

Pussenkav

kebutuhan

Materiil

bagi

41

dilaksanakan secara berimbang berdasarkan skala prioritas kebutuhan. (2) Pengadaan. Pussenkav menyarankan tentang pengadaan

Materiil Kavaleri. (a) Ditempuh melalui : i. ii. Saran tentang pembelian Materiil khusus. Hasil perbaikan dan pelimpahan atau hibah

dari pihak lain. (b) Saran pengadaan melalui pembelian dilakukan i. ii. Pembelian langsung. Pengadaan langsung. / (c) (c) Pertimbangan . . .

dengan cara :

Pertimbangan pokok dalam rencana tentang saran i. ii. iii. iv. ketiga. Sumber daya yang tersedia. Jumlah, mutu, waktu, jenis dan tempat yang Waktu yang ditetapkan untuk penerimaan. Administrasi atau kontrak dengan pihak

pengadaan meliputi :

dibutuhkan.

(d)

Pelaksanaan kegiatan pemberian saran pengadaan Saran

berpedoman kepada aturan yang ditetapkan. organisasi satuan Kavaleri. (3) Distribusi.

pengadaan harus dapat mewadahi bagi kepentingan

42

(a)

Pussenkav

memberikan

saran

kepada

SUAD

tentang distribusi kepada satuan operasional sesuai kebutuhan. (b) Distribusi dilaksanakan sesuai dengan situasi dan kondisi satuan operasional. (4) Pemeliharaan. Disesuaikan dengan tingkat pemeliharaan

yang telah ditentukan. (5) b) Penghapusan. Disesuaikan dengan ketentuan yang ada.

Pembinaan Fungsi Pendukung Binmat meliputi : (1) Inventori. (a) Merekapitulasi data diseluruh satuan Kavaleri. (b) Meneliti dan mengevaluasi seluruh Materiil Satuan Kavaleri untuk disarankan ke Komando Atas.

/ (2) (2) Standarisasi. (a) Membuat rencana dan

Standarisasi . . .

menyiapkan

program

standarisasi bagi Materiil pada seluruh satuan jajaran Kavaleri. (b) Menyarankan organisasi Satuan diisi dengan Materiil yang tepat ke Komando Atas khususnya terhadap masalah Binmatnya. (3) Katalogisasi. Menyusun dan membuat pencatatan seluruh

Materiil Satuan Kavaleri agar binmatnya berdasarkan sistem katalogisasi TNI AD. (4) Sistem Informasi Pembinaan (SIP) Materiil.

43

(a)

Mengoptimalkan

fungsi

komputer

dalam

menghimpun data Materiil satuan Kavaleri agar dapat mendukung kecepatan informasi Materiil. (b) Membina personel yang terkait dalam mendukung kecepatan informasi Materiil. (5) Administrasi Perbendaharaan Materiil. (a) (b) (c) Menyiapkan / membina personel bidang

administrasi perbendaharaan Materiil. Melaksanakan asistensi / pengawasan terhadap Meneliti, mengkaji dan mengevaluasi administrasi penerimaan dan pengeluaran Materiil. perbendaharaan Materiil untuk digunakan saran kepada Komando Atas. (6) Mobilisasi dan Demobilisasi. (a) Menyiapkan seluruh satuan Kavaleri agar

menyiapkan kondisi Materiilnya sehingga selalu siap dikerahkan. / (b) (b) Pussenkav . . .

Pussenkav selalu melaksanakan koordinasi dengan

satuan yang terkait dalam rangka pengerahan maupun penghentian Materiil khusus Kavaleri. (c) Menyarankan ke Komando Atas tentang keterkaitan Materiil satuan Kavaleri yang akan digunakan dalam setiap kegiatan / operasi. 4) Tataran Kewenangan dan Komando Pengendalian. a) Tataran Kewenangan. (1) Tingkat Pusat. (a) SUAD.

44

i.

Merencanakan kebutuhan, menyelenggarakan khusus

dan melaksanakan pengurusan Materiil bagi satuan Kavaleri TNI AD. ii. Menentukan jenis Alut Sista

satuan

Kavaleri. (b) Pussenkav. i. ii. Memberikan saran tentang penentuan

kebutuhan Alut Sista. Membina Materiil satuan Kavaleri secara agar mampu saran melaksanakan tentang tugas berlanjut iii. teknis

pokoknya secara optimal. Memberikan umum persyaratan dan alat utama Kavaleri

pendukungnya serta persyaratan operasional Alut Sista Kavaleri. iv. Merumuskan kebijaksanaan perencanaan, dan mengkoordinasikan pelaksanaan

penelitian dan pengembangan serta pengujian dan percobaan dibidang Materiil Kavaleri. / (2) (2) Tingkat Kotama. (a) Merencanakan dan menetapkan kebijak-sanaan Tingkat . . .

pembinaan Materiil satuan Kavaleri yang menjadi organik Kotamanya. (b) Membina satuan Kavaleri secara berlanjut sesuai dengan tingkat kewenangan dan tanggung jawab. (3) Tingkat Satuan Operasional. (a) (b) Menerima Materiil satuan Kavaleri. Melaksanakan pemeliharaan terbatas terhadap

Materiil Kavaleri.

45

b)

Komando Pengendalian. (1) Tingkat Pusat. Tanggung jawab komando pengendalian

tingkat pusat dalam hal pembinaan Materiil berada pada Kasad dan atau Danpussenkav. (2) Tingkat Kotama. Tanggung jawab komando pengendalian dalam hal pembinaan Materiil berada pada

tingkat kotama Pangkotama. (3)

Tingkat Satuan.

Tanggung jawab komando pengendalian hal pembinaan Materiil berada pada

tingkat satuan dalam Komandan Satuan.44 d. Pembinaan Kuda Kavaleri. 1) Metode. Metode integral

pembinaan dari

Kuda

Kavaleri

pada

dasarnya

merupakan bagian

pembinaan TNI AD dan dilaksanakan

dengan cara meneliti, mengamati dan melakukan penilaian serta evaluasi dalam rangka tersedianya serta meningkatnya kemampuan dan keterampilan Kuda Kavaleri. / 2) Proses. . . .

2)

Proses. a) Tahap Perencanaan. (1) Melaksanakan pengamatan dan pemantauan secara terus upaya penyediaan dan

menerus terhadap kondisi Kuda Kavaleri guna mendapatkan data secara obyektif untuk keperluan pembinaan. (2) Mencatat dan menghimpun Kuda Kavaleri sesuai dengan

nilai dan kriteria masing masing yang berhubungan dengan

46

kegiatan penyediaan, pendidikan, penggunaan, perawatan dan pemisahan. (3) Menyusun rencana waktu pelaksanaan pembinaan Kuda

Kavaleri dengan mengacu kepada pelaksanaan tugas pokok dan program dari Komando atas. (4) Menyusun konsep tentang penempatan dan penugasan bagi

Kuda Kavaleri yang telah siap melalui Dik remonte Dasar dan Lanjutan.

c)

Tahap Pelaksanaan. (1) Mengendalikan dan memelihara kekuatan Kuda Kavaleri

sesuai dengan kebutuhan organisasi dan tugas. (2) Menyelenggarakan pembinaan kemampuan dan

ketrampilan secara terus menerus. (3) dan Meneliti dan mengevaluasi usia dan tingkat kemampuan kecakapan Kuda Kavaleri sesuai dengan tuntutan

pelaksanaan tugas pokok . /d) d) Tahap Pengakhiran. (1) Melaksanakan pengawasan secara intensif terhadap semua Tahap . . .

hasil yang telah dicapai. (2) Mencatat hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan

yang dihadapi selama melaksanakan kegiatan pembinaan Kuda Kavaleri. (3) Melaporkan semua permasalahan yang timbul sebagai

bahan masukan bagi Komado atas.

47

3)

Prosedur.

Prosedur penyelenggaraan pembinaan Kuda Kavaleri

dilakukan oleh setiap Komandan melalui tahap penyediaan, pendidikan dan pelatihan, penggunaan, pemeliharaan dan perawatan serta pemisahan. a) Penyediaan. Pembina Kavaleri Tingkat Pusat memberi saran

tentang penyediaan Kuda kavaleri disesuaikan dengan kebutuhan. b) Pendidikan dan Pelatihan. Pendidikan dan Pelatihan diberikan

untuk kesiapan Kuda Kavaleri dalam melaksanakan tugas di satuan satuan melalui Pendidikan Remonte Dasar dan Lanjutan. c) Penggunaan. Kuda Kavaleri digunakan untuk mendukung

pelaksanaan tugas Kavaleri dan Kotama sebagai satuan pengguna. d) Pemeliharaan dan Perawatan. Pemeliharaan dan Perawatan Kuda

Kavaleri dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pemeliharaan dan perawatan yang berlaku dilingkungan TNI AD khususnya terhadap Kuda Kavaleri. e) Pemisahan. Pemisahan Kuda Kavaleri dilaksanakan secara

konsepsional sesuai kebutuhan organisasi Kavaleri dan usia Kuda Kavaleri itu sendiri, pelaksanaan pemisahan Kuda Kavaleri mengikuti kebijakan ketentuan pemisahan Kuda TNI AD .

/ 4) 4) Tataran Kewenangan dan Komando Pengendalian. a) Tataran Kewenangan. (1) Tingkat Pusat. (a) SUAD.

Tataran . . .

Merencanakan, mengendalikan dan

mengawasi pelaksanaan pengembangan dan pembinaan Kuda Kavaleri dalam kaitannya dengan tuntutan tugas dan organisasi TNI AD.

48

(b )

Pussenkav . i. Menyiapkan rencana pengembangan dan

pembinaan Kuda Kavaleri dengan menyampaikan saran-saran termasuk evaluasi terhadap Kuda Kavaleri kepada Suad.: ii. Mengadakan penilaian, penelitian dan penganalisaan terhadap seluruh Kuda Kavaleri sehingga diperoleh Kuda Kavaleri yang siap operasional dan digunakan. iii. Menyelenggarakan dan melaksanakan asistensi, pengawasan dan pengendalian teknis terhadap penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Kuda Kavaleri. iv. v. vi. Melaksanaan penyempurnaan sistem dan Menyarankan Menyarankan penyusunan penyusunan, program perumusan metode pendidikan dan pelatihan Kuda Kavaleri. pendidikan dan pelatihan bagi Kuda Kavaleri. sarana / prasarana yang dibutuhkan Kuda Kavaleri.

/ (2) (2) Tingkat Kotama. (a) Merencanakan dan menetapkan

Tingkat . . .

kebijaksanaan

Pembinaan Kuda Kavaleri yang organik pada Kotamanya atas seijin / koordinasi dengan Satuan Pembina Tingkat Pusat. (b) Membina Kuda kavaleri secara berlanjut sesuai dengan tingkat wewenang dan tanggung jawab. (3) Tingkat Satuan Operasional.

49

(a) (b)

Mengajukan saran kebutuhan Kuda Kavaleri beserta Bertanggung jawab atas terselenggaranya

perlengkapan yang diperlukan sesuai kebutuhan organisasi. pembinaan terutama perawatan dan pemeliharaan Kuda Kavaleri di satuannya. (d) Melaporkan kondisi Kuda Kavaleri secara berkala ke Kotama dan Pussenkav.

b)

Komando Pengendalian. (1) Tingkat Pusat. Tanggung jawab komando pengendalian

tingkat pusat dalam hal pembinaan Kuda Kavaleri berada pada Kasad dan atau Danpussenkav. (2) Tingkat Kotama. Tanggung jawab komando pengendalian

tingkat kotama dalam hal pembinaan Kuda Kavaleri berada pada Pangkotama. (3) Tingkat Satuan. Tanggung jawab komando pengendalian

tingkat satuan dalam hal pembinaan Kuda Kavaleri berada pada Komandan Satuan.

/ e. e. Pembinaan Peranti Lunak. 1) Metode.

Pembinaan . . .

Metode pengadaan peranti lunak pada dasarnya merupakan

bagian integral dari pembinaan peranti lunak TNI AD dan dilaksanakan secara terus menerus agar terwujud peranti lunak yang selalu terjaga validitasnya untuk digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan fungsi satuan Kavaleri. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pembinaan buku petunjuk Kavaleri adalah :

50

a)

Pengkajian secara terus menerus terhadap buku petunjuk

disesuaikan dengan: (1) (2) (3) (4) b) 2) Proses. a) Tahap Perencanaan. (1) (2) (3) Melaksanakan studi dan pengkajian terhadap peranti lunak Mencatat dan menghimpun peranti lunak yang memerlukan Membuat saran / permohonan diadakannya kegiatan revisi / Hasil umpan balik yang didapat dari pengguna. Perkembangan dan perubahan organisasi serta peralatan Kebijaksanaan pimpinan TNI AD yang meng-haruskan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kavaleri yang digunakan. disusunnya buku petunjuk baru.

Uji teori .

yang ada dihadapkan dengan kondisi yang berkembang. penyempurnaan dari hasil pengkajian. penyempurnaan terhadap peranti lunak yang sudah tidak layak. b) Tahap Persiapan. (1) Membentuk tim kelompok kerja revisi peranti lunak yang / (2) (2) Menentukan tugas dan tanggung jawab Menentukan . . . masing-masing

diperlukan sesuai program dari Komando atas.

anggota kelompok kerja. c) Tahap Pelaksanaan. (1) Menyelenggarakan rapat /diskusi kelompok kerja untuk

membahas hal-hal yang bersifat perlu adanya pemecahan bersama.

51

(2) (3) (4)

Mencatat dan merekap semua data dan keterangan hasil Menyusun naskah peranti lunak sesuai dengan bidang / Melaksanakan Uji Teori (UT) sesuai dengan ketentuan

diskusi / rapat. materi yang akan dikaji. yang berlaku. d) Tahap Pengakhiran. (1) Melaksanakan pengawasan secara intensif terhadap semua

hasil pelaksanaan Uji Teori serta tindak lanjut dari kegiatan pengkajian. (2) (3) Mencatat hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan Membuat data tentang kendala-kendala yang dihadapi yang dihadapi selama melaksanakan kegiatan lanjutan. setelah pelaksanaan Uji Teori. 3) Prosedur. Setiap peranti lunak sebelum mendapatkan pengesahan dari

Pejabat yang berwenang, harus melalui pengkajian/uji teori terlebih dahulu oleh Pokja atau Pembina Kecabangan/fungsi, disesuaikan dengan stratifikasi peranti lunak tersebut. Setelah mendapatkan pengesahan, selanjutnya peranti lunak disebarkan kepada pengguna untuk dipedomani dan memperoleh umpan balik guna penyempurnaannya. Prosedur pembinaan peranti lunak dilaksanakan sesuai tahapan kegiatan yang dimulai dari persiapan dan perencanaan, pembuatan dan penerbitan serta penyempurnaan. /a) a) Persiapan dan perencanaan. (1) Perencanaan peranti lunak yang diperlukan untuk Persiapan . . .

mendukung tugas dengan cara : (a) Menginventarisasi i. dan pengelompokan peranti

lunak yang ada. Masih dan tetap berlaku (valid).

52

ii. (b)

Perlu penyempurnaan (revisi).

Merencanakan pembuatan peranti lunak baru yang

belum ada. (2) Persiapan penyusunan dan perumusan sesuai skala prioritas

dan dukungan yang tersedia. b) Pembuatan dan penerbitan. (1) Pembuatan. (a) Pembuatan peranti lunak pada dasarnya dilakukan

oleh satuan secara fungsional sesuai dengan kepentingan tugasnya masing-masing. (b) bagian. (c) Dilakukan uji teori terhadap peranti lunak dengan disesuaikan pada stratifikasi Buku Petunjuk sebelum mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang. (d) Pembuatan peranti lunak harus bersifat sederhana, mudah dimengerti dan dapat dilaksanakan. (2) Penerbitan. (a) Penerbitan peranti lunak dilaksanakan apabila telah disetujui dan disahkan oleh Kasad atau Pejabat yang ditunjuk. / (b) (b) Peranti . . . Bila tidak memungkinkan dapat membentuk tim atau kelompok yang terdiri dari beberapa unsur atau

Peranti lunak yang telah mendapatkan pengesahan

selanjutnya didistribusikan ke satuan sesuai dengan kepentingannya. c) Menginventarisasi.

53

(1) ada. (2) (3) (4)

Agar peranti lunak tetap valid dan selalu terpelihara,

dilakukan pengujian dan penelitian terhadap peranti lunak yang Adanya masukan dan umpan balik dari satuan sebagai Terhadap peranti lunak yang kurang valid diadakan Melaksanakan pengkajian dan penyempurnaan buku

saran penyempurnaan. penyempurnaan seperlunya berdasarkan umpan balik yang ada. petunjuk yang dipertanggung jawabkan oleh Pussenkav TNI AD. 4) Tataran Kewenangan dan Komando Pengendalian. a) Tataran Kewenangan. (1) Tingkat Pusat. (a) SUAD. i. ii. .iii. iv. Pengesahan dan penanda tanganan peranti Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan Melaksanakan analisa dan evaluasi secara Menyelenggarakan pelaksanaan, dan melaksanakan dan

lunak disesuaikan dengan stratifikasi. peranti lunak. berlanjut. perencanaan, penyusunan

penyempurnaan doktrin, peraturan dan petunjuk tentang Kavaleri. / (b) (b) Kodiklat TNI AD. i. Pengujian Naskah dilaksanakan melalui Uji Teori (UT) yang dimulai dari UT I sampai dengan UT III sesuai stratifikasi. Kodiklat . . .

54

ii.

Pengesahan

Atas

nama

Kasad

sesuai

stratifikasi. (c) Pussenkav. i. Melaksanakan evaluasi berdasarkan masukan dari satuan pengguna tentang penggunaan penak sehingga valid dan siap operasional. ii. Menyarankan dan revisi terhadap penak yang dirasakan sudah tidak valid sesuai kebutuhan organisasi. (2) Tingkat Kotama. (a) (b) Merencanakan dan mengajukan kebutuhan peranti Menerima, mempelajari dan mengolah umpan balik

lunak yang diperlukan. dari satuan untuk penyempurnaan. (3) Tingkat Satuan Operasional. (a) (b) (c) (d) Menginventarisasi peranti lunak yang diperlukan. Memelihara peranti lunak yang ada di satuannya. Mempelajari, mendalami dan mengaplikasi-kan

dalam pelaksanaan tugas. Mengajukan saran penyempurnaan peranti lunak dengan mengirimkan tanggapan dan koreksi sesuai prosedur yang berlaku.

/ b) b) Komando Pengendalian. (1) Tingkat Pusat.

Komando . . .

Tanggung jawab komando pengendalian

tingkat pusat

dalam hal pembinaan peranti lunak berada pada

Kasad dan atau Danpussenkav.

55

(2)

Tingkat Kotama. Tanggung jawab komando pengendalian dalam hal pembinaan penak berada pada

tingkat kotama Pangkotama. (3)

Tingkat Satuan. Tanggung jawab Komando pengendalian dalam hal pembinaan penak berada pada

tingkat satuan

Komandan Satuan. f. Pembinaan Pangkalan. 1) Metode. Pembinaan pangkalan Kavaleri merupakan bagian integral dan rehabilitasi serta

dari pembinaan pangkalan yang berlaku dilingkungan TNI AD dengan menggunakan metode pembangunan, pemeliharaan peranti keras sesuai kebijakan TNI AD. 2) Proses. a) Tahap Perencanaan. (1) Melaksanakan pengamatan dan pemantauan secara terus diselenggarakan melalui fungsi konstruksi yang mencakup peranti lunak dan

menerus terhadap pangkalan yang dipertanggung jawabkan kepada satuan Kavaleri. (2) Mencatat dan menghimpun pangkalan yang dipertanggung

jawabkan kepada satuan Kavaleri untuk mendapatkan data obyektif tentang kondisi pangkalan tersebut. (3) Menyusun rencana kegiatan pemeliharaan dan perawatan

pangkalan yang menjadi tanggung jawabnya sesuai program dari Komando atas. (4) / (4) Membuat . . . Membuat saran / permohonan diadakannya kegiatan

rehabilitasi dan pembangunan. b) Tahap Persiapan.

56

(1)

Menentukan dan memilih pejabat logistik sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki, sehingga upaya pembinaan pangkalan dapat dilaksanakan secara baik oleh pejabat yang bersangkutan. (2) Menentukan tugas dan tanggung jawab pejabat logistik

khususnya dibidang pembinaan pangkalan. c) Tahap Pelaksanaan. (1) (2) (3) (4) Melaksanakan pemeliharaan terhadap pangkalan yang Membagi habis tugas tugas pemeliharaan kepada segenap Mengadakan penelitian dan pengembangan terhadap Melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan

dipertanggung jawabkan secara baik. Prajurit. pangkalan satuan Kavaleri. pangkalan Kavaleri sesuai rencana waktu yang telah dibuat. d) Tahap Pengakhiran. (1) (2) yang (3) Melaksanakan pengawasan secara intensif terhadap

kegiatan pemeliharaan pangkalan. Mencatat hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan dihadapi selama melaksanakan kegiatan pembinaan

pangkalan. Melaporkan semua permasalahan yang timbul sebagai bahan masukan bagi Komado atas. c) Prosedur. Prosedur pembinaan pangkalan dilaksanakan melalui dan pemeliharaan konstruksi / 4) 4) Tataran Kewenangan dan Komando Pengendalian. a) Tataran kewenangan. dengan

kegiatan

pembangunan

memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia di setiap wilayah/lokasi. Tataran . . .

57

(1)

Tingkat Pusat. (a) SUAD. Menentukan kebutuhan pangkalan khusus bagi Satuan Kavaleri. (b) Pussenkav. Menyarankan dan membina pangkalan Satuan Kavaleri sesuai prototype secara berlanjut. Tingkat Kotama. (a) Merencanakan dan menetapkan kebijaksanaan pembinaan pangkalan satuan Kavaleri yang organik Kotamanya. (b) Membina pangkalan Satuan Kavaleri Tank secara berlanjut sesuai dengan tingkat kewenangan dan tanggung jawab. Tingkat Satuan Operasional. (a) (b) Menerima dan menggunakan kebutuhan pangkalan Melaksanakan pemeliharaan terbatas terhadap Satuan Kavaleri. pangkalan Satuan Kavaleri.

(2)

(3)

b)

Komando Pengendalian. (1) Kasad. (2) Tingkat Kotama. Tanggung jawab komando pengendalian tingkat kotama dalam hal pembinaan pangkalan berada pada Pangkotama. (3) Tingkat Satuan . Tanggung jawab komando pengendalian tingkat satuan dalam hal pembinaan pangkalan / 21. Pembinaan . . . Tingkat Pusat. dalam Tanggung jawab komando pengendalian hal pembinaan pangkalan berada pada

tingkat pusat

berada pada Komandan satuan Kavaleri. 56 21. Pembinaan Kemampuan. a. Kemampuan Intelijen.

58

1)

Metode.

Pembinaan kemampuan Kavaleri dalam bidang intelijen

dilaksanakan melalui pendidikan dan latihan serta penugasan pada bidang jabatan yang melaksanakan fungsi intelijen di satuan. 2) Proses. a) Tahap Perencanaan. (1) Melaksanakan pengamatan dan pemantauan secara terus

menerus terhadap personel satuan Kavaleri yang mempunyai kemampuan / keahlian dibidang intelijen. (2) (3) Mencatat dan menghimpun data personel tersebut untuk Menyusun rencana kegiatan pembinaan kemampuan bidang mendukung upaya pembinaan kemampuan dibidang intelijen. intelijen secara terbatas baik kepada perorangan maupun satuan. b) Tahap Persiapan. (1) Menentukan dan memilih pejabat intelijen di Satkav sesuai

dengan kemampuan yang dimiliki, sehingga upaya pembinaan kemampuan bidang intelijen dapat dilaksanakan secara baik oleh pejabat yang bersangkutan. (2) Menentukan tugas dan tanggung jawab pejabat intelijen khususnya dibidang pembinaan kemampuan intelijen. c) Tahap Pelaksanaan. (1) (2) Melaksanakan kegiatan penataran intelijen secara terbatas Memberikan kesempatan kepada personel yang memiliki dan persyaratan bidang intelijen untuk

disatuan. bakat kemampuan

mengikuti kursus bidang intelijen. (3) / (3) Memberikan . . . Memberikan penugasan bidang intelijen di Satkav kepada

pejabat yang mempunyai kualifikasi intelijen. 4 d) Tahap Pengakhiran.

59

(1)

Melaksanakan

pengawasan

secara

intensif

terhadap

kegiatan pembinaan kemampuan intelijen secara perorangan maupun satuan. (2) yang (3) Mencatat hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan dihadapi selama melaksanakan kegiatan pembinaan

kemampuan intelijen. Melaporkan semua bahan keterangan yang diperoleh sebagai bahan masukan bagi Komando atas. 3) Prosedur. Prosedur pembinaan kemampuan intelijen dilaksanakan

melalui kegiatan sebagai berikut : a) Mengikut sertakan personel Kavaleri dalam pendidikan intelijen

diantaranya Sussarpa Intelijen, Sussarba Intelijen, Suspa Intel Strategis dan sebagainya. b) satuan. c) Memberikan penugasan bagi personel Intelijen Satuan Kavaleri dalam rangka mendukung tugas pokok Satuan. 4) Tataran Kewenangan dan Komando Pengendalian. a) Tataran Kewenangan. (1) Tingkat Pusat. (a) SUAD. Pembinaan kemampuan intelijen baik secara perorangan maupun satuan seluruh TNI AD termasuk personel dan satuan Kavaleri. pada tingkat pusat merupakan wewenang KASAD. / (b) (b) Pussenkav. bagi Pussenkav . . . Menyelenggarakan latihan dalam satuan berupa penataran atau

pembekalan secara terbatas dibidang intelijen kepada segenap anggota

Memantau pembinaan kemampuan perorangan maupun satuan yang

intelijen

menyelenggarakan fungsi intelijen dilingkungan satuan

60

Kavaleri pada tataran pelaksanaan disesuaikan dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kasad. (2) Tingkat Kotama. (a) Merencanakan dan menetapkan kebijak-sanaan

pembinaan kemampuan intelijen terhadap prajurit dan satuan Kavaleri yang menjadi organik Kotamanya. (b) Membina kemampuan intelijen terhadap prajurit dan Satuan Kavaleri secara berlanjut sesuai dengan tingkat kewenangan dan tanggung jawab. (3) Tingkat Satuan Operasional. (a) Menentukan dan memilih personel yang akan

dididik, dilatih dan ditugaskan pada jabatan yang menyelenggarakan fungsi intelijen di satuan. (b) Melaksanakan pembinaan kemampuan intelijen terhadap personel maupun satuan yang menjadi tanggung jawabnya. b) Komando Pengendalian. (1) Tingkat Pusat. dalam Tanggung jawab komando pengendalian hal pembinaan kemampuan intelijen

tingkat pusat (2)

berada pada Kasad. Tingkat Kotama. Tanggung jawab komando pengendalian tingkat kotama dalam hal pembinaan kemampuan intelijen berada pada Pangkotama. (3) Tingkat Satuan. Tanggung jawab komando pengendalian tingkat satuan dalam hal pembinaan kemampuan intelijen berada pada Komandan Satuan. / b. b. Kemampuan Tempur. Kemampuan . . .

61

1)

Metode.

Pembinaan kemampuan Tempur bagi satuan Kavaleri

dilaksanakan melalui siklus pendidikan dan latihan serta penugasan sesuai bidang jabatan / teknis kecabangan Kavaleri. 2) Proses. a) Tahap Perencanaan. (1) Melaksanakan pengamatan dan pemantauan secara terus

menerus terhadap tingkat kemampuan tempur satuan Kavaleri baik secara perorangan maupun satuan. (2) (3) Mencatat dan menghimpun data yang diperlukan untuk Menyusun rencana kegiatan dalam menunjang upaya meningkatkan kemampuan tempur satuan. pemeliharaan dan peningkatan kemampuan tempur. b) Tahap Persiapan. (1) Menentukan dan memilih pejabat staf operasi sesuai

dengan kemampuan yang dimiliki, sehingga upaya pembinaan kemampuan tempur dapat dilaksanakan secara baik oleh pejabat yang bersangkutan. (2) Menentukan tugas dan tanggung jawab pejabat staf operasi khususnya dibidang pembinaan kemampuan tempur. c) Tahap Pelaksanaan. (1) (2) Melaksanakan kegiatan latihan program dan non program. Memberikan kesempatan kepada personel yang bertugas di

satuan Kavaleri untuk mengikuti kursus / penataran / pelatihan bidang operasi. / (3) Melaksanakan . . .

62

(3)

Melaksanakan latihan dalam satuan untuk meningkatkan

kemampuan tempur. d) Tahap Pengakhiran. (1) Melaksanakan pengawasan secara intensif terhadap

kegiatan pembinaan kemampuan tempur secara perorangan maupun satuan. (2) yang (3) Mencatat hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan dihadapi selama melaksanakan kegiatan pembinaan

kemampuan tempur. Melaporkan semua permasalahan yang timbul sebagai bahan masukan bagi Komando atas. 3) Prosedur. Prosedur pembinaan kemampuan tempur dilaksanakan

melalui pendidikan, latihan dan penugasan. a) Pendidikan. Disesuaikan dengan ketentuan pola

penyelenggaraan pendidikan dilingkungan TNI AD. b) Latihan. Pembinaan latihan satuan Kavaleri. dilaksanakan Latihan

melalui tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan sampai dengan tahap pengakhiran sesuai dengan sistem pembinaan latihan TNI AD. dapat digunakan dalam rangka pembinaan kekuatan, kekuatan maupun latihan bersama. c) Penugasan. Menentukan satuan yang akan melaksanakan penggunaan

operasi dilihat dari prioritas kesiapan satuan maupun tipe daerah penugasan. 4) Tataran Kewenangan dan Komando Pengendalian. a) Tataran Kewenangan. (1) Tingkat Pusat. (a) SUAD. / i. Menyusun . . .

63

i.

Menyusun dan menentukan standarisasi

kemampuan tempur yang harus dimiliki oleh satuan Kavaleri melalui pendidikan dan latihan serta penugasan sesuai saran masukan Pussenkav. ii. Merencanakan kegiatan dalam pembinaan tempur baik melalui pendidikan kemampuan

maupun latihan yang bersifat pembinaan kekuatan, penggunaan kekuatan maupun latihan bersama. (b) Kodiklat TNI AD. i. Menyelenggarakan dan melaksanakan asistensi, pengawasan dan pengendalian teknis terhadap penyelenggaraan pendidikan dan latihan Kavaleri. ii. Menyelenggarakan serta melaksanakan penyempurnaan sistem dan metode pendidikan dan latihan Kavaleri. (c) Pussenkav. i. ii. Menyarankan perumusan pendidikan dan Menyarankan perumusan dan latihan serta penugasan Kavaleri. pengembangan sistem pendidikan dan latihan Kavaleri. iii. Menyarankan rumusan perangkat kendali pendidikan dan macam latihan yang diperlukan satuan Kavaleri. iv. v. Menyarankan Menyarankan penyusunan penyusunan, program perumusan pendidikan dan latihan bagi kecabangan Kavaleri . sarana / prasarana pendidikan, latihan dan alat instruksi guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok Kavaleri. / (2) Tingkat . . .

64

(2)

Tingkat Kotama. (a) Merencanakan dan menetapkan kebijak-sanaan pembinaan kemampuan tempur satuan Kavaleri yang menjadi organik Kotamanya. (b) Membina kemampuan tempur Satuan Kavaleri secara berlanjut sesuai dengan tingkat kewenangan dan tanggung jawab. (c) Melaksanakan pengawasan secara melekat terhadap hasil pembinaan kemampuan tempur dari satuan Kavaleri yang menjadi organik Kotamanya.

(3)

Tingkat Satuan Operasional. (a) (b) Melaksanakan pembinaan kemampuan tempur

satuannya sesuai dengan program dari komando atas. Pembinaan kemampuan tempur diarahkan kepada terciptanya kemampuan tempur standar yang harus dimiliki satuan Kavaleri. b) Komando Pengendalian. (1) Tingkat Pusat. Tanggung jawab komando pengendalian

tingkat pusat dalam hal pembinaan kemampuan tempur berada pada Kasad. (2) Tingkat Kotama. Tanggung jawab komando pengendalian

tingkat kotama dalam hal pembinaan kemampuan tempur berada pada Pangkotama. (3) Tingkat Satuan. Tanggung jawab komando pengendalian

tingkat satuan dalam hal pembinaan kemampuan tempur berada pada Komandan Satuan. / 22. Pembinaan . . .

65

22.

Pembinaan Gelar. a. Gelar Kavaleri Terpusat. Pembinaan gelar Kavaleri terpusat diselenggarakan

terhadap Penggempur yaitu Batalion Kavaleri Tank maupun Pengintaian dan Pengamanan yaitu Kompi Kavaleri Tank Pengintai. 1) Metode. Metode yang digunakan dalam pembinaan Gelar Kavaleri

terpusat adalah melalui kegiatan observasi, pengkajian serta penataan satuan. 2) Proses. a) Tahap Perencanaan. (1) Melaksanakan pemantauan dan penelitian secara terus

menerus terhadap satuan-satuan Kavaleri di Kotama masingmasing dihadapkan pada hakekat ancaman yang mungkin timbul, sehingga dapat dinilai tingkat keefektifan satuan tersebut dalam pencapaian tugas pokok. (2) Mendata satuan-satuan Kavaleri yang dinilai perlu dan

diadakannya pembentukan. (3)

penyempurnaan, penataan,

pengembangan

Membuat

kajian

tentang

perlu/pentingnya

kegiatan

penataan, pengembangan dan pembentukan satuan-satuan Kavaleri sebagai bahan pertimbangan Komando atas. b) Tahap Persiapan. (1) Menyusun dan menyempurnakan organisasi dan tugas

satuan Kavaleri. (2) Membentuk tim kelompok kerja dalam kegiatan pengkajian

tentang penataan, pengembangan dan pembentukan satuan Kavaleri.

/ c)

Tahap . . .

66

c)

Tahap Pelaksanaan. (1) Melanjutkan kegiatan sesuai dengan tahap-tahap yang telah

dibuat serta mengacu kepada kebijaksanaan / program dari Komando atas dengan tujuan agar semua kegiatan dalam tahap ini tidak menyimpang dari rencana semula. (2) dibuat. d) Tahap Pengakhiran. (1) Melaksanakan pengawasan kegiatan secara intensif pada Mengoptimalkan semua sarana dan prasarana yang

mendukung kegiatan disesuaikan dengan rencana yang telah

setiap tahap sehingga kegiatan dapat berjalan dengan tertib, aman dan lancar. (2) Mencatat hal-hal menonjol yang mempenga-ruhi kegiatan

tersebut. (3) Melaporkan ke Komando atas tentang permasalahan yang

dihadapi dalam semua kegiatan.

3)

Prosedur.

Prosedur yang digunakan dalam rangka pembinaan gelar

kekuatan Kavaleri terpusat diantaranya dengan cara mengadakan observasi, pengkajian secara terus menerus terhadap pengembangan dan penataan satuan Kavaleri dihadapkan dengan tuntutan tugas dan perkembangan situasi. a) Rencana perubahan, pembentukan dan penataan satuan Kavaleri

harus melalui proses pengkajian secara seksama. b) Kegiatan pembinaan harus tetap mengacu kepada terbentuknya

satuan Kavaleri yang Profesional, Efektif, Efisien dan Modern ( PEEM ).

/ c)

Penataan . . .

67

c)

Penataan gelar satuan Kavaleri harus dilengkapi terlebih dahulu

dengan Naskah Akademik tentang pentingnya penataan satuan dihadapkan dengan tuntutan tugas dan perkembangan situasi. d) 4) Mekanisme pengkajian melalui tahapan Uji Teori.

Tataran Kewenangan dan Komando Pengendalian. a) Tataran Kewenangan. (1) Tingkat Pusat. (a) Menyusun dan merencanakan penataan satuan

Kavaleri disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. (b) Menentukan dan menetapkan program yang

berkaitan dengan penataan satuan Kavaleri sebagai bagian dari gelar terpusat. (2) Tingkat Kotama. Merencanakan dan menetapkan

kebijaksanaan pembinaan gelar kekuatan satuan Kavaleri yang menjadi organik Kotamanya sesuai program dari komando atas. (3) Tingkat Satuan Operasional. Melaksanakan kegiatan

sesuai dengan program dari komando atas. b) Komando Pengendalian. (1) Tingkat Pusat. dalam Tanggung jawab komando pengendalian hal pembinaan gelar kekuatan Kavaleri

tingkat pusat

terpusat berada pada Kasad dan atau Danpussenkav. (2) Tingkat Kotama. Tanggung jawab komando pengendalian pembinaan gelar kekuatan Kavaleri / b. Gelar . . .

tingkat kotama dalam hal

terpusat berada pada Pangkotama.

68

b.

Gelar Kavaleri kewilayahan.

Pembinaan

gelar

Kavaleri

kewilayahan

diselenggarakan terhadap Penggempur yaitu Batalion Kavaleri Tank, Batalion Kavaleri Panser (Kodam Jaya), Detasemen Kavaleri dan satuan Kavaleri Kuda maupun Pengintaian dan Pengamanan yaitu Batalion Kavaleri Panser, Detasemen Kavaleri, Kompi Kavaleri Panser dan Satuan Kavaleri Kuda. 1) Metode. Metode yang digunakan dalam pembinaan Gelar Kavaleri

kewilayahan adalah melalui kegiatan observasi, pengkajian serta penataan satuan. 2) Proses. a) Tahap Perencanaan. (1) Melaksanakan pemantauan dan penelitian secara terus

menerus terhadap satuan-satuan Kavaleri di daerah penugasan masing-masing dihadapkan pada hakekat ancaman yang mungkin timbul, sehingga dapat dinilai tingkat keefektifan satuan tersebut dalam pencapaian tugas pokok. (2) Mendata satuan-satuan Kavaleri yang dinilai perlu

diadakannya penyempurnaan, penataan, pengem-bangan dan pembentukan. (3) Membuat kajian tentang perlu/pentingnya kegiatan

penataan, pengembangan dan pembentukan satuan-satuan Kavaleri Tank sebagai bahan pertimbangan Komando atas. b) Tahap Persiapan. (1) Menyusun dan menyempurnakan organisasi dan tugas

satuan Kavaleri yang bersangkutan. (2) Membentuk tim kelompok kerja dalam kegiatan pengkajian

tentang penataan, pengembangan dan pembentukan satuan Kavaleri. / c) Tahap . . .

69

c)

Tahap Pelaksanaan. (1) Melanjutkan kegiatan sesuai dengan tahap-tahap yang telah

dibuat serta mengacu kepada kebijaksanaan / program dari Komando atas dengan tujuan agar semua kegiatan dalam tahap ini tidak menyimpang dari rencana semula. (2) Memeriksa semua sarana dan prasarana yang mendukung

kegiatan ini disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat. d) Tahap Pengakhiran. (1) Melaksanakan pengawasan kegiatan secara intensif pada

setiap tahap sehingga kegiatan dapat berjalan dengan tertib, aman dan lancar. (2) Mencatat hal-hal menonjol yang mempengaruhi kegiatan

tersebut. (3) Melaporkan ke Komando atas tentang permasalahan yang

dihadapi dalam semua kegiatan. 3) Prosedur. secara Prosedur yang digunakan dalam rangka pembinaan gelar terus menerus terhadap pengembangan dan penataan

kekuatan Kavaleri kewilayahan diantaranya dengan cara mengadakan observasi, pengkajian satuan Kavaleri dihadapkan dengan tuntutan tugas dan perkembangan situasi. a) b) c) Rencana perubahan, pembentukan dan penataan satuan Kavaleri Kegiatan pembinaan harus tetap mengacu kepada terbentuknya Penataan satuan Kavaleri harus dilengkapi terlebih dahulu dengan

harus melalui proses pengkajian secara seksama. satuan Kavaleri yang Profesional, Efektif, Efisien dan Modern ( PEEM ). Naskah Akademik tentang pentingnya penataan satuan dihadapkan dengan tuntutan tugas dan perkembangan situasi. d) Mekanisme pengkajian melalui tahapan Uji Teori. / 4) Tataran . . .

70

4)

Tataran Kewenangan dan Komando Pengendalian. a) Tataran Kewenangan. (1) Tingkat Pusat. (a) Menyusun dan merencanakan penataan satuan

Kavaleri Tank disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. (b) Menentukan dan menetapkan program yang

berkaitan dengan penataan satuan Kavaleri sebagai bagian gelar kewilayahan. (2) Tingkat Kotama. Merencanakan dan menetapkan

kebijaksanaan pembinaan gelar kekuatan satuan Kavaleri yang menjadi organik Kotamanya sesuai program dari komando atas. (3) Tingkat Satuan Operasional. Melaksanakan kegiatan

sesuai dengan program dari komando atas. b) Komando Pengendalian. (1) Tingkat Pusat. dalam Tanggung jawab komando pengendalian hal pembinaan gelar kekuatan Kavaleri

tingkat pusat

Kewilayahan berada pada Kasad dan atau Danpussenkav. (2) Tingkat Kotama. Tanggung jawab komando pengendalian

tingkat kotama dalam hal pembinaan gelar kekuatan Kavaleri Kewilayahan berada pada Pangkotama.

/ BAB V . . .

KONFIDENSIAL 71

BAB V PENUTUP

23.

Keberhasilan.

Disiplin untuk mentaati ketentuan yang ada dalam Buku Petunjuk

Pembinaan tentang Kavaleri ini oleh para pembina dan satuan pemakai akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan pembinaan Kavaleri. 24. Penyempurnaan. Hal-hal yang dirasakan perlu akibat adanya perkembangan

tuntutan kebutuhan untuk penyempurnaan Buku Petunjuk Pembinaan tentang Kavaleri ini agar disampaikan kepada Danpussenkav.

KOMANDAN PUSAT KESENJATAAN KAVALERI

BAMBANG SLAMET ISMOYO, S.IP BRIGADIR JENDERAL TNI

KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL

You might also like