You are on page 1of 21

MODUL TUGAS INDIVIDU

PENYAKIT MENULAR (SCABIES)

Oleh: Timotius Danny Jaya Y. 0710710031 Pembimbing: Dr. Viera Wardhani, M.Kes Dr. Nuretha

LABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT- KEDOKTERAN PENCEGAHAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG AGUSTUS 2012

FORMAT PEMERIKSAAN PASIEN DOKTER KELUARGA 1. IDENTITAS

Nama Umur Jenis Kelamin Agama Alamat Status kawin Suku Bangsa Pendidikan Pekerjaan

: : : : : : : : :

An. Sofyan 10 tahun Laki-laki Islam Panggung RT 2/ RW 4 Belum Kawin Jawa SD Siswa SD

(sosio/genogram)

suami/istri (umur, pekerjaan, keg.kerja) jml anak, umur anak, jenis kelamin, status sosial (TERLAMPIR)

2. ANAMNESA Keluhan Utama Riw. Keluhan

: Gatal di sela jari tangan, telapak tangan, perut, dada. :

Pasien datang ke Balai Pengobatan Puskesmas Kepanjen diantar oleh ibunya dengan keluhan bruntus- bruntus yang terasa gatal pada sela jari kedua tangan, telapak telapak tangan, perut dan dada. Keluhan ini dirasakan sejak 4 hari sebelum pasien berobat ke Balai Pengobatan, awalnya bruntus kemerahan sebesar ujung jarum pentul dirasakan berawal dari sela jari tangan kanan kemudian semakin banyak dan meluas ke sela jari tangan kiri, punggung ke kedua tangan, telapak tangan,dada, perut. Keluhan gatal dirasakan semakin hebat terutama pada malam hari dan menyebabkan pasien sering terbangun hampir setiap malam. Untuk

mengurangi keluhan, ibu pasien biasanya menaburi tubuh pasien dengan bedak bayi. Saat pertama kali gatal tersebur muncul, pasien tidak digigit oleh serangga. Pasien tinggal bersama orang tuanya di rumah dan 2 orang saudara. Ukuran rumah kecil dengan ingkungan padat penduduk. Riwayat orang sekitar yang mengalami keluhan yang sama dibenarkan oleh ibu pasien, yakni sepupu pasien yang sering diajak bermain. Pasien biasanya mandi 2 x dalam sehari, mengganti pakaiannya 2 x dalam sehari termasuk pakaian dalam dan

menggunakan handuk sendiri. Ibu pasien mencuci pakaian sendiri dengan sabun biasa dan disetrika. Riwayat penyakit yang sama sebelumnya disangkal ibu pasien. Riwayat asma dan penyakit alergi disangkal. Riw.pengobatan Riw. Kebiasaan sehari-hari : Tidak pernah ke dokter sebelumnya :

Ibu pasien kurang memperhatikan masalah higienitas anak-anaknya, sehingga kuku pasien panjang dan berwarna agak kehitaman karena kotoran. Pasien tidur bersama dengan seluruh saudara dan ibunya dalam satu tempat tidur. Pasien gemar bermain di tanah ataupun tumpukan pasir tanpa mengenakan alas kaki dan jarang mencuci kakinya setelah bermain. Apa yang dikhawatirkan I. Motivasi saat ini : : Ibu pasien ingin anaknya segera sembuh dan tidak

mengganggu aktivitas sehari-hari di sekolah. II. Persepsi saat ini : Gatal-gata disebabkan oleh alergi

3. PEMERIKSAAN A. Pemeriksaan fisik Deskripsi Umum Kesan sakit: Tampak sakit ringan Gizi: Kesan gizi cukup Berat badan: 30 kg Tanda Vital: Kesadaran: Compos mentis, GCS 456 Tekanan darah: 100/80 mmHg Nadi: 84x/menit Pernafasan: 18x/menit Tax: 36,7oC KULIT Inspeksi: pigmentasi, tekstur, turgor, rash, luka, infeksi, ptechiae, hematom, ekskoriasi, ikterus, kuku, rambut. Palpasi: nodul, atrofi, sklerosis KEPALA DAN LEHER Turgor kulit dalam batas normal, rash (-), luka (-), infeksi (-), ptechiae (-), hematom (-), ekskoriasi (-), ikterus (-), rambut lurus pendek dan berwarna hitam Nodul (-), atrofi (-), sklerosis (-) Tinggi badan: 130 cm IMT: 17,75 kg/m2

Inspeksi: bentuk kepala, sikatrik, pembengkakan. Palpasi: kelenjar limfe, pembengkakan, nyeri tekan, tiroid, trakea, pulsasi vena. Auskultasi: bruit Pemeriksaan: JVP, kaku kuduk TELINGA Inspeksi: serumen, infeksi, membran timpani, tophi Palpasi: mastoid, massa HIDUNG Inspeksi: septum, mukosa, sekret, perdarahan, polip Palpasi: nyeri RONGGA MULUT DAN TENGGOROKAN Inspeksi: pigmentasi, leukoplakia, ulkus, tumor, gusi, gigi, infeksi, lidah, faring, tonsil Palpasi: nyeri, tumor, kelenjar ludah MATA Inspeksi: ptosis, sclera, ikterus, pucat, kornea, arkus, merah, infeksi, air mata, tumor, perdarahan, pupil (kanan/kiri), lapangan pandang Snellen Chart Palpasi: tonometri (kanan/kiri) Funduskopi: (kanan/kiri) TORAKS (PULMO) Inspeksi: simetri, gerakan, respirasi, irama, payudara, tumor Palpasi: gerakan, fremitus fokal Perkusi: resonansi Auskultasi: suara nafas, rales, ronkhi, wheezing, bronkofoni, pectoriloquy JANTUNG Inspeksi: iktus Palpasi: iktus, thrill Perkusi: batas kiri, batas kanan, pinggang jantung Auskultasi: denyut jantung (frekuensi, irama) S1, S2, S3, S4, gallop, murmur, ejection click, friction rub ABDOMEN Inspeksi: kontur, striae, sikatrik, vena caput medusa, hernia Auskultasi: peristaltic usus, bruit, rub Palpasi: nyeri, defans/rigiditas, massa, hernia, hati, limpa, ginjal Perkusi: resonansi, shifting dullness, undulasi

Normocephali, anemis (-), tulang pipi menonjol, pembengkakan (-) Pembesaran KGB (-), nyeri tekan (-) JVP R+1cm H2O (30o)

Serumen (-/-) Infeksi (-/-) Massa (-) Mukosa dan septum deviasi (-), sekret (-), perdarahan (-), polip (-) Nyeri (-) Gigi tampak normal, leukoplakia (-), ulkus (-), tumor (-), infeksi (-), tonsil T1/T1 Nyeri (-), tumor (-) Ptosis (-), sclera icteric (-/-), konjungtiva anemis (/-), kemerahan (-/-), infeksi (-/-), tumor (-/-), perdarahan (-/-), diplopia (-/-),pupil bulat isokor. Visus 6/6 ODS Tidak dilakukan Tidak dilakukan Simetris, ritmis SF D=S s s v v rh - - wh - ss vv --ss vv ---

Iktus invisible Iktus palpable @ ICS V Mid Axillary Line Sinistra LHM~iktus, RHM~Parasternal Line Dextra S1S2 single, gallop (-), murmur (-)

Soefl, flat BU (+) normal ,Bruit (-) Troube Space timpani Tenderness Shifting dullness (-) Liver span 9 cm, konsistensi padat kenyal, permukaan rata, tepi tajam

PUNGGUNG Inspeksi: postur, mobilitas, skoliosis, kifosis, lordosis Palpasi: nyeri, gybus, tumor EKSTREMITAS Inspeksi: gerak sendi, pembengkakan, merah, deformitas, simetri, edema, sianosis, pucat, ulkus, varises, kuku Palpasi: panas, nyeri, massa, edema, denyut nadi perifer ALAT KELAMIN Perempuan: introitus, vagina, serviks, uterus, adneksa, nyeri, tumor Laki-laki: penis, scrotum, nyeri, tumor REKTUM Hemoroid, fisura, kondiloma, darah, sfingter ani, massa, prostat NEUROLOGI Berdiri, gaya jalan, tremor, koordinasi, kelemahan, flaksid, paralitik, fasikulasi, syaraf kranial, reflex fisiologis, reflex patologis BICARA Disartria, apraxia, afasia Status Dermatologi

Dalam batas normal Nyeri (-), tidak teraba adanya tumor

Pembengkakan kaki bilateral (-), deformitas (-), sianosis (-), varises (-), kemerahan (-) Nyeri (-), Pitting Edema -/-, massa (-), akral hangat

Tidak diperiksa

Tidak diperiksa

Dalam batas normal

Tidak ditemukan kelainan :

1. Lokasi Distribusi Ruam 2. Lokasi Distribusi Ruam 3. Lokasi Distribusi Ruam

: Telapak Tangan + Sela Jari : Terlokalisir : Papula bergerombol dengan dasar eritematous, ekskoriasi (+) : Dada : Regional : Papula bergerombol dengan dasar eritematous, ekskoriasi (+) : Perut : Regional : Papula bergerombol dengan dasar eritematous, ekskoriasi (+)

Kesimpulan Klinis Skabies B. Sosial (Menggali riwayat sosial yang ada di pasien, dan interaksi dengan masyarakat) Pasien ini bersekolah di salah satu sekolah dasar di Desa Mojosari, dengan aktifitas di sekolah. Pasien gemar bermain bola dengan teman-temannya, dan sering tidak menggunakan alas kaki. Pasien juga sering mandi di sungai bersama dengan temantemannya.

C. Budaya (budaya yang ada di masyarakat sekitar) Masyarakat di desa Mojosari mempunyai kebiasaan melakukan aktivitas Mandi Cuci Kakus (MCK) di sungai. Dan sebelumnya banyak anggota masyarakat desa yang mengalami gatal-gatal dan penyakit kulit lainnya. 4. PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang untuk menemukan parasit Sarcoptes scabei 5. DIAGNOSA HOLISTIK SEMENTARA A. Diagnosa biomedis Skabies B. Diagnosa faktor resiko : fisik, kimia, biologi, sosial, psikologi, budaya, ekonomi Fisik Ventilasi hanya di ruang tamu dan sanitasi lingkungan kurang, terutama dalam ruangan kamar tidur. Biologi Tidak ada Tidak memiliki dana khusus sebagai sumber dana kesehatan Kehidupan sosial dengan lingkungan baik

Psiko-sosioekonomi

Higiene pribadi kurang Perilaku Kesehatan Sering bermain di luar rumah, sering mandi di sungai, sering tidak mengenakan alas kaki saat di luar rumah.

Pemenuhan kebutuhan primer prioritas utama Gaya Hidup Alokasi khusus dana kesehatan tidak ada secara khusus

Lingkungan Sekolah

Teman-teman sekolah ada yang mengalami keluhan gatal-gatal seperti yang dirasakan oleh pasien.

C. Diagnosa upaya : riw. Pengobatan yang sudah dilakukan Pasien memberi bedak tabur untuk mengatasi gatal

6. ANALISIS (Untuk bisa menjelaskan keterkaitan antara pemeriksaan, faktor resiko dan diagnosis) Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala klinik, dan pemerksaan yang dilakukan. Dari anamnesis didapatkan bruntus bruntus kemerahan yang gatal timbul pada sela kedua tangan, punggung tangan, dada, perut. Keluhan gatal dirasakan semakin hebat terutama pada malam hari. Pasien tinggal bersama orang tuanya di rumah dan riwayat orang sekitar yang mengalami keluhan yang sama dibenarkan oleh ibu pasien, yakni sepupu pasien yang sering diajak bermain. Pasien dapat didiagnosis menderita penyakit skabies, dimana hal ini sesuai dengan teori yang ada bahwa dengan ditemukannya 2 dari tanda 4 tanda kardinal skabies maka diagnosis klinis dapat ditegakkan. Diagnosis ditegakkan jika ditemukan 2 dari 4 tanda kardinal yakni : 1. Pruritus nokturnal (gatal pada malam hari ) karena akitivitas tungau lebih tinggi pada malam hari 2. Ditemukan pada sekelompok manusia, misalnya mengenai seluruh keluarga, sebagian tetangga yang berdekatan 3. Ditemukannya kanalikulus pada tempat predileksi yang berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata rata panjang 1 cm, pada ujung terowongan ditemukan papul dan vesikel. 4. Menemukan tungau. Merupakan hal yang paling diagnostik.

Dimana tanda kardinal yang ditemukan adalah pruritus nokturna, adanya orang di sekitar pasien yang mengalami keluhan yang sama. Dari status dermatologinya kita dapatkan bahwa terdapat lesi . Pada pemeriksaan dermatologis didapatkan lesi regional pada region thorakalis anterior, abdomen, intergluteal, palmar dan dorsum manus bilateral. Lesi multiple, bilateral, batas tegas, bentuk bulat, ukuran miliar sampai lentikuler diameter rata-rata 0,3 cm, menimbul dari permukaan kulit, kering. Efloresensi papul eritematosa. Hal ini sesuai untuk diagnosis skabies, dimana di dalam teori dikatakan bahwa predileksi terjadinya pada daerah dengan stratum korneum yang tipis, namun

karena pada anak-anak lapisan stratum korneum tubuhnya sebagian besar masih tipis maka penyebarannya dapat bersifat atipikal.

7. DIAGNOSA KERJA : A. Biomedis/klinis (prioritas) : Skabies B. Faktor resiko : Fisik, Perilaku Kesehatan, Lingkungan Sekolah C. Riw. Upaya kesehatan : Pemberian obat bedak tabur gatal 8. RENCANA MANAJEMEN Biomedis - Salep 2-4 ( 2% Menthol, 4% Sulfur Precipitatum) - CTM 3 x tab Rencana Penyelesaian Masalah Kesehatan No 1. Masalah kesehatan Pasien Scabies Pengobatan Pengobatan scabies diharapkan melalui pendekatan farmakologis maupun nonfarmakologis. Yakni dengan pemberian obat anti scabies yang berbentuk salep dan dijelaskan cara penggunaannya kepada ibu pasien yaitu cukup dipakai pada malam hari sebelum pasien tidur dengan dioleskan tipis-tipis pada badan yang bersih mulai dari leher hingga ke kaki. Pemberian antihistamin untuk mengurangi gatal. 2 Keluarga Memberikan pengetahuan tentang penyakit scabies secara sederhana dan mudah dimengerti Memberikan penyuluhan tentang PHBS dan sekaligus mengevaluasi pengetahuan yang telah didapatkan dari konseling klinik sanitasi Edukasi mengenai pentingnya pemantauan perbaikan gejala, sehingga apabila keluhan tidak berkurang penderita harus dibawa kembali untuk berobat.

Perawatan masalah kesehatan keluarga No Masalah kesehatan Scabies Tindakan perawatan (promotif, preventif, protektif) Individu Edukasi mengenai higine pribadi Keluarga Edukasi mengenai higiene pribadi dan lingkungan. Komunitas Melakukan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat melalui leaflet dan brosur mengenai pentingnya menjaga hygiene dan menerapkan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) dalam kehidupan seharihari.

1. Personal Mengobati pasien dengan memberikan perlakuan sebagai manusia bukan sekedar mengobati penyakitnya saja. Dalam artian, pasien ditangani secara holistik dari semua aspek kehidupannya, baik fisik, psikis, dan spiritual. Memberikan konseling kepada seluruh keluarga untuk terus memberikan motivasi kepada pasien. . 2. Pendekatan Komprehensif Pencegahan Primer : a. Memberikan penjelasan kepada penderita mengenai apa itu penyakit skabies, faktor resiko, gejala-gejala, komplikasi dan penatalaksanaannya. b. Menganjurkan agar penderita menyampaikan kepada anggota keluarga yang

tinggal serumah dengan penderita cara pencegahan penyakit skabies, yaitu

Menjaga kebersihan/ hygiene pribadi Menjaga kebersihan/ hygiene rumah dan lingkungan sekitar Membawa ke pusat layanan kesehatan/ puskesmas terdekat apabila ditemukan anggota keluarga yang gatal-gatal/ dengan keluhan serupa c. Memberikan penjelasan kepada anggota keluarga penderita tentang pentingnya dukungan keluarga terhadap perbaikan kondisi pasien. Pencegahan Sekunder : a. Pengobatan dengan Salep 2-4 (2% Asam Salisilat, 4% Sulfur Presipitatum) yang dioleskan setiap pagi dan malam. Pengobatan dilengkapi dengan pemberian Chlorpeniramin (CTM) yang bekerja sebagai Anti Histamin untuk mengatasi keluhan gatal pada pasien terutama pada waktu malam hari. b. Menganjurkan kepada keluarga untuk mengingatkan dan memotivasi penderita agar penderita memakai salep dan obat minum sesuai dengan yang dianjurkan dokter (pengobatan tepat). Pencegahan Tersier : a. Menganjurkan penderita untuk mempertahankan dan menjaga kebersihan pasien dan mempertahankan kebersihan lingkungan sekitar pasien misalnya keluar dengan menggunakan alas kaki, mandi minimal dua kali sehari, dan sebagainya. b. Mengkonsumsi makanan yang sehat dan teratur yang dapat mempercepat penyembuhan dan memperkuat sistem pertahanan tubuh. c. Menjelaskan kepada penderita bahwa dapat muncul komplikasi yaitu infeksi sekunder oleh bakteri yang berupa munculnya nanah dan jika berlanjut akan bermanifestasi demam. 3. Berkesinambungan Pasien dipantau terus tentang keluhan subjektif dan keadaan kesehatan secara umum. Dalam hal ini pasien dianjurkan untuk melanjutkan kebiasaan kontrol rutin setelah salep habis atau jika muncul keluhan lain yang memperburuk kondisi pasien ke tempat pelayanan kesehatan tempat ia biasa berobat.

4. Koordinatif dan Kolaboratif a. Melakukan koordinasi dengan bagian laboratorium puskesmas/RS untuk melakukan pengecekan parasit Sarcoptes scabei dan pengecatan gram apabila dicurigai terdapat infeksi sekunder b. Berkoordinasi dengan balai pengobatan dan bagian farmasi di puskesmas dalam rangka penyediaan obat anti skabies. c. Berkoordinasi dengan keluarga pasien untuk memberikan motivasi kepada pasien dan berperan aktif mendukung pengobatan pasien demi kesehatan pasien. 5. Mengutamakan Pencegahan Dalam upaya pencegahan telah dilakukan hal-hal sebagai berikut: a. Menganjurkan penderita dan keluarganya untuk mengadakan kerja bakti untuk membersihkan rumah secara bersama-sama pada saat akhir pekan untuk meningkatkan kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan.
9. EFEK PADA KOMUNITAS Penyakit Skabies akan sangat berdampak bagi komunitas hal ini disebabkan karena penyakit ini mudah menular. Jika tidak diterapi secara adekuat maka dapat menularkan ke anggota masyarakat sekitar. Semakin tingginya angka kejadian scabies pada suatu komunitas dapat mengindikasikan buruknya tingkat hygiene masyarakat. Perlu dilakukan tindakan di level komunitas untuk mengatasi masalah ini.

LAMPIRAN SOSIOGRAM/GENOGRAM

IDENTITAS KELUARGA No 1 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Nama Umur Jenis kelamin Status perkawinan Agama Suku bangsa Pendidikan Pekerjaan I. KEPALA KELUARGA Tn. S 47 tahun Laki-laki Kawin Islam Jawa SMP Karyawan Perusahaan Gula II. PASANGAN Ny. S.A 31 tahun Perempuan Kawin Islam Jawa SMP Ibu rumah tangga

ANGGOTA KELUARGA No 1 Anggota Keluarga D Usia 13 thn Pekerjaan Pelajar SMP Hub. Klrg Anak Stt. Nikah Belum Ya Serumah Tdk Kdg

menikah 2 P 11 thn Pelajar Anak Belum Menikah 3 TR 4 thn Anak Belum menikah

STATUS FISIK, SOSIAL, EKONOMI KELUARGA DAN LINGKUNGAN No 1 2 3 EKONOMI KELUARGA Luas tanah Luas bangunan Pembagian ruangan 10 x 15 m2 7 x 11 m2 Rumah pasien terdiri dari: 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 2 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi+ wc 4 5 Besarnya daya listrik Tingkat Pendapatan Keluarga : a. Pengeluaran rata-rata/bulan Bahan makanan : Beras, lauk/ikan, tempetahu dan sayur mayur Diluar bahan makanan : Pendidikan Kesehatan Listrik b. Penghasilan keluarga/bulan Rp350.000 Rp. 0,00 Rp. 80.000,00 Rp. 1.000.000 Rp.750.000 Rp 1.000.000 Rp.300.000- 400.000,00 450 watt Keterangan

No 1 2 3 4 No 1

PERILAKU KESEHATAN Pelayanan promotif/preventif Pemeliharaan kesehatan anggota keluarga lain Pelayanan pengobatan Jaminan pemeliharaan kesehatan POLA MAKAN KELUARGA Kepala keluarga dan ibu Makan 2 kali sehari (pagi, siang dan Puskesmas Puskesmas Jamkesda

malam). Nasi atau ubi, tahu, tempe, dan sayur. Buah jarang sekali. 2 Anak Makan 2 kali sehari. Menu makanan sama dengan anggota keluarga yang lain. No 1 AKTIFITAS KELUARGA Aktivitas fisik a. Bapak Bekerja di pabrik gula

b. Ibu

Bekerja

sebagai

buruh

cuci,

memasak, membersihkan rumah dan mengurus anak c. Anak Sekolah dan bermain di sekitar rumah 2 Aktivitas mental Seluruh anggota keluarga cukup rutin melaksanakan ibadah sholat 5 waktu. No 1 LINGKUNGAN Sosial Hubungan dengan lingkungan sekitar baik 2 Fisik/biologik Perumahan dan fasilitas Luas tanah Luas bangunan Jenis dinding terbanyak Jenis lantai terluas Sumber penerangan utama Sarana MCK Sederhana 10 x 15 meter 7 x 11 meter Anyaman Bambu (Gedeg) Tanah Lampu listrik Kamar mandi (1) di dalam rumah dan

tempat buang air besar didalam rumah. Sarana pembuangan air limbah (SPAL) Dibelakang rumah melalui pipa yang mengalir ke parit Sumber air sehari-hari Sumber air minum Pembuangan sampah 3 Lingkungan kerja a. b. c. Ayah Ibu Anak Di luar rumah Di dalam rumah Di luar, dalam dan sekitar rumah Air Sumur Air Sumur Dikumpulkan di dekat rumah

POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELUARGA Jawaban No. Indikator Pertanyaan Keterangan Ya Tidak

A. Perilaku Sehat
1 Tidak merokok Ada yang memiliki kebiasaan merokok 2 Persalinan Dimana ibu melakukan persalinan? 3 Imunisasi Apakah bayi ibu sudah di imunisasi lengkap? Imunisasi lengkap (BCG, DPT 1,2,3, Polio, hepatitis, campak) dilakukan semua Ditolong tempat bidan, rumah sakit. Ayah tidak merokok dalam 3 bulan terakhir

Balita di timbang Apakah balita ibu sering ditimbang? Dimana? Penimbangan di Posyandu

Sarapan pagi Apakah seluruh anggota keluarga mempunyai kebiasaan sarapan pagi? Hampir semua anggota keluarga tidak pernah mempunyai kebiasaan sarapan pagi

Dana sehat / Jamkesda Apakah anda ikut menjadi peserta Jamkesda? Pasien mengikuti program Jamkesda

Cuci tangan Apakah anggota keluarga mempunyai kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah buang air besar? Seluruh anggota keluarga tidak mempunyai kebiasaan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

Sikat gigi Apakah anggota keluarga memiliki kebiasaan gosok gigi menggunakan odol? Seluruh anggota keluarga melakukan kebiasaan menggosok gigi

Aktifitas fisik / Olah raga Apakah anggota keluarga melakukan aktifitas fisik atau olah raga teratur? Seluruh anggota keluarga nyaris tidak pernah melakukan aktifitas olahrga setiap hari minimal 30 menit? Atau minimal 3x seminggu

B. Lingkungan Sehat
1 Jamban Apakah dirumah tersedia jamban dan seluruh keluarga menggunakannya? 2 Air bersih Apakah di rumah tersedia air besih dengan tempat/tendon air? 3 Bebas sampah Apakah dirumah tersedia tempat sampah? Dan dilingkungan disekitar rumah tidak ada sampah berserakan? Tempat sampah hanya satu yang terletak di belakang rumah, dan tampak ada sampah berserakan yang masih ditumpuk oleh penghuni rumah ini di sekitar rumah. Sumber air satu-satunya berasal dari sumur yang dimiliki oleh keluarga ini. Tersedia fasilitas jamban dan seluruh keluarga melakukan aktivitas MCK di tempat tersebut

SPAL Apakah ada/tersedia SPAL disekitar rumah? Lingkungan yang bersih tidak ada air limbah yang menggenang

Ventilasi Apakah ada pertukaran udara didalam rumah? Ventilasi hanya dibagian ruang tamu, sedangkan dibagian lain tidak terdapat ventilasi

Kepadatan Apakah ada kesesuaian luas Pengukuran kepadatan dimana 1

rumah dengan jumlah anggota keluarga? 7 Lantai

orang penghuni membutuhkan 2mx2mx2m

Apakah lantai bukan dari tanah? Lantai semuanya dari tanah

A. Indikator tambahan
1 ASI Eksklusif Apakah ada bayi usia 0-6 bulan hanya mendapatkan ASI saja sejak lahir sampai 6 bulan? Hanya untuk bayi keluarga yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan, bila rumah tangga tidak ada bayinya jawaban tetap ya tetapi dicatat dalam lembar catatan Catatan: tidak ada yang berusia bayi 2 Konsumsi buah & sayur Apakah dalam 1 minggu terakhir anggota keluarga mengkonsumsi buah dan sayur? Jumlah 12 6 Semua anggota keluarga mengkonsumsi buah dan sayur

Klasifikasi SEHAT I SEHAT II SEHAT III SEHAT IV Kesimpulan: : Dari 18 pertanyaan jawaban Ya antara 1-5 pertanyaan (merah) : Dari 18 pertanyaan jawaban Ya antara 6-10 pertanyaan (kuning) : Dari 18 pertanyaan jawaban Ya antara 11-15 pertanyaan (hijau) : Dari 18 pertanyaan jawaban Ya antara 16-18 pertanyaan (biru)

Dari 18 indikator yang ada, yang dapat dijawab Ya ada 12 pertanyaan yang berarti identifikasi keluarga dilihat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehatnya masuk dalam klasifikasi SEHAT III.

Negatif Status Fungsi Keluarga Genetik Psiko-sosioekonomi

Kurang

Sedang

Berat

Penjelasan

Tidak diketahui oleh pasien Tidak adanya dana khusus yang dialokasikan untuk pelayanan kesehatan, karena keterbatasan pendapatan Tidak diketahui Tidak didapatkan Seringnya aktivitas tanpa menggunakan alas kaki, dan kurangnya kesadaran menjaga hygiene. Adanya orang disekitar yang memiliki keluhan gatal-gatal seperti pasien.

Stres Biologis Perilaku Kesehatan

Lingkungan Sekitar

You might also like