You are on page 1of 3

BAB I PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dari dinas kesehatan

kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan. Puskesmas memiliki visi yaitu tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat. Dalam upaya melaksanakan visi tersebut, puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan tingkat pertama. Upaya puskesmas merupakan wujud dari pelaksanaan ke tiga fungsi tersebut. Upaya puskesmas dikelompokkan menjadi upaya kesehatan wajib dan pengembangan. Salah satu upaya kesehatan wajib yang merupakan salah satu prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia, yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Salah satu tujuan program ini adalah menurunkan kematian dan kejadian sakit di kalangan ibu. KIA telah dijalankan oleh pemerintah, namun berdasarkan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, angka kematian ibu, bayi, dan balita masih tinggi. Angka kematian ibu di Indonesia lebih buruk dari negara Vietnam. Tahun 2003 angka kematian ibu di negara tetangga itu tercatat 95 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi hasil SDKI 2012 adalah 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup dan kematian balita adalah 40 kematian per 1.000 kelahiran hidup.

Puskesmas sebagai pelaksana pelayanan kesehatan primer memegang peranan penting dalam hal tersebut. Salah satu tujuan program KIA adalah meningkatkan kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan ibu dan anak. Dalam keluarga, ibu dan anak merupakan kelompok yang paling rentan dan peka, terhadap berbagai masalah kesehatan, seperti: kejadian kesakitan (morbiditas) dan gangguan gizi (malnutrisi), yang seringkali berakhir dengan kecacatan (disability) atau kematian (mortalitas). Tujuan program KIA adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya. Untuk mengukur keberhasilan suatu kegiatan dilakukan evaluasi. Salah satu tujuan dari evaluasi program KIA adalah untuk memantau perkembangan pelayanan KIA di tempat pelayanan. Evaluasi hasil program KIA di Puskesmas dilakukan berdasarkan laporan bulanan KIA, kelahiran dan kematian per desa, penemuan kasus BBLR per desa, penemuan kasus tetanus neonatorum per desa, kematian ibu, register kematian perinatal (0-7) hari, rekapitulasi pelacakan kematian neonatal, Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA indikator ibu, PWS KIA indikator anak serta laporan bulanan Standar Pelayanan Minimal (SPM) KIA. Laporan bulanan KIA untuk memantau kegiatan kesehatan ibu dan bayi disuatu wilayah Puskesmas,

Laporan kelahiran dan kematian per desa untuk memantau perkembangan kelahiran dan kematian neonatal dimasing-masing desa dalam suatu wilayah.

I.2

Tujuan Umum Menggambarkan tentang situasi dan program kegiatan Kesehatan Ibu dan

Anak (KIA) yang dilaksanakan Puskesmas Landasan Ulin Banjarbaru.

I.3

Tujuan Khusus

1. Menurunkan angka kesakitan, kematian bayi, balita, ibu hamil dan ibu bersalin 2. Meningkatkan kualitas jangkauan pelayanan dan pemeriksaan terhadap neonatal, bayi, balita, anak prasekolah, ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas 3. Meningkatkan peran serta masyarakat terhadap kesehatan ibu dan anak 4. Mengadakan pemantauan wilayah setempat di wilayah kerja Puskesmas 5. Meningkatkan pembinaan terhadap dukun kampung

You might also like