You are on page 1of 2

6. DIAGNOSIS Anamnesis. Dari anamnesis saja bisa menegakkan 90% dari diagnosis.

.Kadangkala cairan seperti urin dan vaginal discharge bisa dianggap cairan amnion.Penderita merasa basah pada vagina, atau mengeluarkan cairan yang banyak secara tiba-tiba dari jalan lahir.Cairan berbau khas, dan perlu juga diperhatikan warna, keluanya cairan tersebut tersebut his belum teratur atau belum ada, dan belum ada pengeluaran lendir darah.

Inspeksi Pengamatan dengan mata biasa akan tampak keluarnya cairan dari vagina, bila ketuban baru pecah dan jumlah air ketuban masih banyak, pemeriksaan ini akan lebih jelas.

Pemeriksaan inspekulo Langkah pertama dalam mendiagnosis KPD karena pemeriksaan dalam seperti vaginal toucher dapat meningkatkan resiko infeksi. Cairan yang keluar dari vagina perlu diperiksa : warna, konsentrasi, bau dan pH nya. Yang dinilai adalah: Keadaan umum dari cervix, juga dinilai dilatasi dan pendataran dari cervix.Dilihat prolaps dari tali pusat atau extrimitas bayi. Bau dari amnion yang khas juga diperhatikan Pooling dari cairan amnion pada fornix posterior mendukung diagnosis KPD.Melakukan perasat vasalva atau menyuruh pasien batuk untuk memudahkan melihat pooling. Cairan amnion di konfirmasikan dengan menggunakan nitrazine test.Kertas nitrazine akan berubah kepada biru jika ph cairan diatas 6.0-6.5 (pH amniuon 7,0-7,5).Sekret vagina ibu hamil adalah pH 4-5, dengan kertas nitrazin tidak berubah warna, tetap kuning Tes ini bisa memberikan hasil positif palsu bila tersamarkan dengan cairan seperti darah, semen, atau vaginitis seperti trichomonas. Mikroskopik (tes pakis). Jika dengan pooling dan tes nitrazine masih samar dapat dilakukan pemeriksaan mikroskopik dari cairan yang di ambil dari fornix posterior. Cairan di swab kemudian dikeringkan diatas gelas objek dan

dilihat dibawah mikroskop gambaran ferning yang menandakan cairan amnion. Dilakukan juga kultur dari swab untuk Chlamydia,gonorrhea,dan Group B streptococcus.

Pemeriksaan Lab Pemeriksaan Alpha-fetoprotein (AFP) .Mempunyai konsentrasi tinggi didalam cairan amnion tetapi tidak di semen atau urin. Pemeriksaan darah lengkap dan kultur dari urinalysis Tes Pakis Tes Lakmus (Nitrazine test)

Prawirohardjo, Sarwono. 2008. . Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP

You might also like