You are on page 1of 38

Disusun Oleh

Moch Nur Kholis


Okky Setyo P

(4311411010)
(4311411017)

Peta Konsep
Pendahuluan

Rumusan Masalah

Tujuan

Obat-Obat Amebiasis

Obat-Obat Gangguan LambungUsus

Penutup

Pendahuluan
Pencernaan di dalam usus dibantu oleh enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh pancreas dan mukosa usus. Kemudian sisa makanan masuk ke usus besar dan diolah oleh flora normal usus hingga siap untuk dibuang. Di lambung- usus ini dapat timbul berbagai gangguan penyakit yang disebabkan oleh terganggunya produksi enzim pencernaan dan infeksi- infeksi usus oleh kuman dan cacing.

Amebiasis adalah infeksi parasit yang disebabkan oleh Entamoeba histolytica dan disebut sebagai penyakit bawaan makanan (Food Borne Disease). Amebiasis merupakan penyebab ketiga kematian akibat infeksi parasit di dunia setelah malaria dan skistomiasis. Pada dasar global, amebiasis mengenai 50 juta orang per tahun, dan menyebabkan hampir 100,000 kematian (Dhawan, 2008).

RUMUSAN MASALAH
Apa penyebab orang menderita gangguan lambung-usus dan amebiasis ? Gejala apa yang dialami orang yang mendetrita gangguan lambung-usus dan amebiasis ?

Bagaimana upaya untuk mengobati gangguan dari penyakit tersebut ?


Senyawa apa saja yang terdapat dalam obatobat gangguan lambung-usus dan amebiasis ?

TUJUAN
Memberikan informasi kepada pembaca tentang penyebab seseorang terindikasi gejala gangguan lambung-usus dan amebiasis. Memenuhi tugas perkuliahan Kimia Farmasi. Meningkatkan pengetahuan pemahaman dari obat-obat lambung-usus dan amebiasis. tentang gangguan

OBAT-OBAT GANGGUAN LAMBUNG USUS

ANTASIDA
Antasida (anti = lawan, acidus = asam) adalah basa-basa lemah yang digunakan untuk menetralisir kelebihan asam lambung yang menyebabkan timbulnya penyakit tukak lambung atau sakit maag, dengan gejala nyeri hebat yang berkala. Tujuan pengobatan adalah menghilangkan gejala, mempercepat penyembuhan, dan mencegah komplikasi lebih lanjut

Penggolongan
Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat-obat antasida dapat digolongkan menjadi dua yaitu: 1. Anti Hiperaciditas: Obat dengan kandungan aluminium dan atau magnesium ini bekerja secara kimiawi dengan mengikat kelebihan HCl dalam lambung. Perintang reseptor H2 (antagonis reseptor H2): Semua antagonis reseptor H2 menyembuhkan tukak lambung dan duodenum dengan cara mengurangi sekresi asam lambung sebagai akibat hambatan reseptor H2. Contoh perintang reseptor H2 adalah ratinidin dan simetidin sekarang dikenal senyawa baru famotidin dan nizatidin.

2.

1. Aluminium Hidroksida
Indikasi Kontra indikasi Efek samping Sediaan Cara penyimpanan 2. Simetidin Nyeri radang lambung dan usus 12 jari. Hipofosfatemia. Antasida DOEN (generik ) tablet, suspensi, tablet kunyah. Pada suhu kamar.

Indikasi
Kontra indikasi Efek samping

Tukak lambung dan usus 12 jari sindrom Zollinger-Ellison


Pusing, ruam kulit,mengubah kebiasaan buang air besar

Sediaan

Cimetidin (gererik) tablet 200mg

3. Famotidin

Indikasi
Kontra indikasi Efek samping Sediaan 4. Ranitidin Indikasi Kontra indikasi Efek samping Sediaan -

lihat simetidin
lihat simetidin Famotidin (generik) tablet 20mg, 40 mg

Tukak lambung, usus 12 jari, tukak akibat anti inflamasi non steroid lihat simetidin Ranitidin (generik) tablet 150mg, 300mg

DIGESTIVA
Digestiva adalah obat-obat yang digunakan untuk membantu proses pencernaan lambung usus terutama pada keadaan defisiensi zat pembantu pencernaan.

Penggolongan
NO GENERIK DAGANG PABRIK

Pankreatin, Empedu Sapi, Ekstrak Panzynorm Lambung.

Nordmark

Pancreatin, Empedu Sapi, Bromealin

Nutrizym

E.Merk

Pancreatin, lipase, Amylase

Pancreon comp

Kimia Farma

ANTI DIARE

Antidiare adalah obat-obatan yang digunakan untuk menanggulangi atau mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau kuman, virus, cacing atau keracunan makanan

Penggolongan

Obat obat yang diberikan untuk mengobati diare ini dapat berupa :

Kemoterapi
Obstipansia Spasmolitik

Kemoterapi
Untuk terapi kausal yaitu memusnahkan bakteri penyebab penyakit digunakan obat golongan sulfonamida atau antibiotika

Obstipansia
Untuk terapi simptomatis dengan tujuan untuk menghentikan diare, yaitu dengan cara : menekan peristaltik usus, misalnya loperamid menciutkan selaput usus atau adstringen, contohnya tannin pemberian adsorben untuk menyerap racun yang dihasilkan bakteri atau racun penyebab diare yang lain misalnya, carbo- adsorben, kaolin pemberian mucilagountuk melindungi selaput lendir usus yang luka.

Spasmolitika
Zat yang dapat melemaskan kejang-kejang otot perut (nyeri perut) pada diare misalnya Atropin sulfat

1. Oralit
Indikasi : Pencegahan dehidrasi pada diare atau kolera dengan cara menggantikan cairan tubuh yang hilang. : Obstruksi dan perforasi usus : Hiper kalemia : Oralit (generik),serbuk

Kontra indikasi Efek samping Sediaan

Cara penyimpanan : Ditempat kering

2. Kaolin
Indikasi Kontra indikasi Efek samping Sediaan : Pengobatan diare, bersifat adsorben ::: Generik (-) Umumnya yang beredar adalah kombinasi kaolin dan pectin

3. Carbo adsorben
Indikasi racun
Kontra indikasi Efek samping Sediaan

: Pengobatan diare, bersifat menyerap


::: Karbo Absorben (Kimia Farma) Di Indonesia beredar Attapulgit

OBAT-OBAT AMEBIASIS

Penggolongan obat
Obat amebiasis dapat dibagi berdasarkan efektivitasnya terhadap bentuk entamoeba:

1. Obat amebisida kontak 2. Obat amebisida jaringan

1. Obat amebisida Kontak


1. Senyawa Nitroimidazol: Metonidazol, tinidazol dan lain-lain. Obat ini juga aktif terhadap bentuk jaringan dan dapat dianggap obat amebisida umum. Senyawa arsen: karbason, glikobiarsol. Obat obat ini juga agak aktif terhadap bentuk jaringan; tetapi berhubung toksisitasnya sudah terdesak oleh obat obat yang lebih aman. 2.

3.
4.

Diloksanida Furoat: Khusus digunakan untuk mematikan kista pada pembawa ameba, tidak untuk disentri ameba.
Senyawa oksikinolin: terutama kliokinol, diiodoksikinolin, kiniofon, begitu pula broksikinolin dan kloroksikinolin Karena efek sampinganya terhadap mata, obat ini tidak dianjurkan lagi oleh WHO.

5.

Antibiotika: Tetrasiklin, eritromisin/azitromisin dan paromomisin. Kerjanya tidak langsung tetapi melalui memusnahkan bakteri usus sehingga ameba tidak dapat hidup. Hanya paromomisin yang berkhasiat langsung amebisid.

2. Obat Amebisida jaringan


Berkhasiat terhadap bentuk histolitika di dinding usus dan jaringan lain, yaitu zat-zat nitroimidazol, (dehidro) emetin dan klorokuin.

Ikhtisar obat amebisida


Emetin (F.I.) Emetin kurang aktif terhadap bentuk-minuta. Efek samping adalah kerusakan jantung dan organ lain pada dosis tinggi atau penggunaan lama. Pada dosis biasa dapat terjadi radang, mual, muntah, diarrea (bukan karena penyakit) gemetaran, lelah. Dosis: 2 kali sehari 30 mg selama 6-8 hari (garam HCl)

Klorokuin (F.I): Nivaquine, Resochin, Avloclor.


Berkumulasi di dalam hati sampai konsentrasi yang sangat tinggi sehingga sangat efektif terhadap abses hati dan amebiasis hati. Efek samping: jarang terjadi dan biasanya berupa sakit kepala, gatal-gatal, gangguan saluran cerna ringan (diare) dan gangguan akomodasi. Dosis: Pada amebiasis hati 2 dd 300 mg basa untuk 2 hari, kemudian 1 dd 300 mg selama 2-3 minggu. Anak-anak 10 mg/kg sehari selama 2-3 hari maks. 300 mh/hari.

Metronidazol
Amebisid jaringan kuat dan ambisid kontak lemah kerena resorpsinya di usus yang cepat sehingga kadar dalam rongga usus tidak sempat mencapai kadar terapeutik tinggi.
Efek samping: ringan berupa gangguan saluran cerna, mulut kering dan rasa logam, pusing atau sakit kepala dan adakalanya leukopenia. Air kemih dapat menjadi coklat kemerahmerahan disebabkan oleh zat warna

Tidak dianjurkan untuk gangguan ringan seperti vaginis kerena tersedianya obat-obat lain yang juga efektif serta tidak pula selama kehamilan dan laktasi.
Dosis: Pada amebiasis 3 dd 750 mg (=3 tablet-benzoat) selama 5-10 hari atau 1 dd 2,5 g selam 2-5 hari. Untuk anak-anak 30-50 mg/kg/hari dalam 3 dosis selama 5-10 hari. Pada keadaan parah lazimnya dikombinasi dengan klorokuin atau tetrasiklin 4 dd 250-500 mg.

Diloksanida: Furamide
Mekanisme: Diperkirakan furamide lebih efektif daripada kliokinol tetapi terhadap bentuk jaringan tidak berkhasiat. Ester-furoat dengan resorpsi lebih ringan dan lambat daripada senyawa induknya diloksanida hingga dapat melakukan aktivitas dalam rongga usus secara lebih intensif. Efek samping: ringan, anatara lain gangguan saluran cerna terutama flatulensi.

Dosis: sebagai ambisida-kontak untuk anak-anak di atas 12 tahun: 3 dd 1 tablet dari 500 mg a.c selama 10 hari. Anak-anak di bawah 12 tahun: 20 mg/kg/berat badan sehari dalam 3 hari.

Kliokinol: vioform, iodoklorooksikinolin.


Mekanissme: Berdasarkan pelepasan unsure iod dalam usus (kadar iod lebih kurang 40%). Digunakan sebagai amebiasid-kontak pada amebiasis-usus dan pengobatan bagi pembawa kista.
Efek samping: Gangguan saluran cerna, sedangkan penggunaan yang lama dalam dosis tinggi (lebih dari 2 g sehari) dapat mengakibatkan neuropati toksis, yakni yang terkenal dengan sebutan SMON.
Dosis: 3 dd 250-500 mg selam 7-10 hari. Bila setelah ini ternyata tinja belum seluruhnya bebas dari kista maka setelah istirahat 8 hari kur perlu diulang bahkan sampai 3 kali.

Antibiotika amebisid
Beberapa antibiotika berkhasiat anti-amebiasis intestinal, terutama paromomisin. Paromomisin (Gabbroral) adalah antibiotikum aminoglikosid yang bekerja langsung terhadap ameba bentukusus. Disamping itu senyawa ini juga memiliki kegiatan anti bacterial terhadap mikroorganisme normal maupun patogen di saluran cerna. Dosis: oral 25-35 mg/kg/hari dalam 3 dosis selama 5-10 hari.

Fanquinon
Berkhasiat ambisid terhadap bentuk bentuk minuta. Bakterisid terhadap Coli dan Shigella yang mana menguntungkan pada pengobatan amebiasis usus akut. Khasiat terhadap bentuk histolytica agak ringan, maka pengobatan perlu disusul kur ulangan atau dengan kliokinol maupun diloksanida. Efek samping : mual, nyeri lambung, pusing. Air kemih berwarna gelap karena metabolit metabolit yang di ekskresikan ginjal bersama bentuk aktifnya. Dosis: oral 3x sehari 50- 100 mg setelah makan selama 10 hari. Setelah 2 minggu kur dapat diulangi.

Penutup
KESIMPULAN :

Antasida disebabkan karena kelebihan asam lambung yang menyebabkan timbulnya penyakit tukak lambung atau sakit maag, dengan gejala nyeri hebat yang berkala. Obat yang biasa digunakan untuk antasida adalah Aluminium hidroksida, Kombinasi Al(OH)3 dan MG(OH), Simetikon/Dimetichon e (Dimethylpolosiloxane), Antasida, Simetidin, Famotidin, dan Ranitidin (Ranitidini). Digestiva adalah obat-obat yang digunakan untuk membantu proses pencernaan lambung usus terutama pada keadaan defisiensi zat pembantu pencernaan. Yang termasuk obat digestive adalah Panzynorm, Nutrizym, dan Pancreon comp.

Antidiare adalah obat-obatan yang digunakan untuk menanggulangi atau mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau kuman, virus, cacing atau keracunan makanan. Yang termasuk obat antidiare adalah Oralit, Kaolin, Carbo adsorben. Amebiasis adalah adalah penyakit infeksi usus yang ditimbulkan oleh Entamoeba Histolytica, suatu mikroorganisme anaoerob bersel tunggal. Pengobatan amebiasis dapat melalui kontak dan amebisid jaringan. Yang termasuk obat kontak adalah Senyawa Nitroimidazol, Senyawa arsen, Diloksanida Furoat, Senyawa oksikinolin, Antibiotika. Yang termasuk obat amebisid jaringan adalah nitroimidazol, (dehidro) emetin dan klorokuin.

SARAN :
Untuk mencegah terkena penyakit gangguan lambung usus, hindari mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung asam karena dapat dapat menyebabkan penyakit asam lambung Untuk penyakit Amebiasis, Penyakit ini sukar dibasmi karena banyaknya pembawa kista tanpa gejala. Hal yang terpenting adalah peningkatan higien perorangan dan pengadaan air bersih. Bentuk kista dapat dimusnahkan dengan memasak air sekurangkurangnya 10 menit.

You might also like