You are on page 1of 1

Panen dilakukan setelah lulus pemeriksaan lapangan oleh petugas/pengawas benih ( BPSB).

Panen dilakukan pada saat tanaman masak fisiologis 90-95% gabah telah bernas dan berwarna kuning dengan menggunakan sabit bergerigi. Tanaman yang berada dipinggir yaitu dua baris dipanen terpisah dan tidak digunak an menjadi calon benih. Hasil panen segera dirontokan menggunakan Power tresher untuk mengurangi kehilan gan hasil. Calon benih dimasukkan kedalam karung, beri label dengan identitas nama varietas , tanggal panen, berat dan kelas calon benih. Cara pemanenan yang terbaik adalah dipetik beserta tangkainya, yang sudah matang (hanya yang sudah masak) sekaligus melakukan pemangkasan pohon agar tidak menja di rusak, waktunya setelah 4 bulan umur buah kemudian dimasukkan ke dalam keranj ang yang dibawa oleh pemetik dan setelah penuh diturunkan dengan tali yang telah disiapkan sebelumnya, hingga pemanenan selesai dilakukan. Pemangkasan dilakukan sekaligus panen supaya dapat bertunas kembali dengan baik dengan harapan dapat cepat berbuah kembali

Panen dan Pengolahan Hasil - Saat panen yang tepat adalah pada waktu gabah telah masak fisiologis, atau apabila 90-95% malai telah menguning; - Pengeringan benih harus mencapai kadar air 10125%; - Pada saat panen, dua baris tanaman yang paling pinggir dipanen terpisah, dan gabah dari dua baris tanaman pinggir tidak digunakan sebagai benih; - Lakukan pengukuran kadar air gabah pada saat t a n a m a n d i p a n e n d e n g a n m e n g g u n a k a n moisture meter; - Benih yang telah dikeringkan dimasukkan ke dalam kantong/karung dan diberi label yang memuat nama varietas, kelas benih, bobot benih, kadar air benih dan daya tumbuh benih. <LH

You might also like