You are on page 1of 3

This refers to a condition where there is undue retention of deciduous teeth beyond the usual eruption age of their

permanent successors..A deciduous tooth that fails to undergo resorption will prevent the normal eruption of its permanent successor... Prolonged retention of deciduous anteriors usually results in lingual or palatal eruption of their permanent successors...Prolonged retention of buccal teeth results in eruption of the permanent teeth either bucally or lingually or may remain impacted within the jaws... In certain cases parts of the deciduous roots which are away from the path of eruption of the permanent teeth fail to get resorbed thereby leaving small fragments of the root within the jaw...These root fragments can deflect or block the adjacent erupting teeth... The following are some of the reasons for prolonged retention of deciduous teeth: 1.Absence of underlying permanent teeth... 2.Endocrinal disturbances such as hypothyroidism.. 3.Ankylosed deciduous teeth that fail to resorb... 4.Non-vital deciduous teeth that do not resorb... PREMATURE EKSTRAKSI PADA GIGI SULUNG Gigi manusia tumbuh di dalam suatu lengkung rahang, satu sama lain saling berdampingan dengan rapat, namun tidak berdesakan. Gigi manusia bukan tulang yang tumbuh melekat menjadi satu dengan rahang. Gigi tumbuh dan menempel pada tulang rahang dengan perantaraan jaringan penyangga gigi atau jaringan periodontal. Karena struktur itu, gigi normal dapat bergerak, bergoyang ke kiri dan ke kanan dengan kemiringan tidak lebih dari satu derajat. Walaupun dapat bergerak, gigi-geligi dapat saling mengunci sehingga secara bersama-sama dapat menahan beban kunyah yang berat sekalipun. Gigi mengalami pertumbuhan ke arah vertikal. Misalnya pada gigi bawah tumbuh ke atas, gigi atas tumbuh ke bawah, sampai kedua gigi atas dan bawah saling berkontak. Demikian pula dengan pergerakan ke samping, jika gigi tidak mempunyai sandaran atau gigi di samping kiri-kanannya yang merapat erat dengan gigi tersebut, pada saat gigi menerima beban, gigi akan condong ke arah menjauhi beban. Hal ini menyebabkan gigi akan miring atau lamakelamaan bergeser dari tempatnya. Sebagai contoh, jika gigi nomor lima dicabut dan tempatnya kosong, maka saat menerima beban kunyah, gigi nomor enam akan cenderung condong secara permanen ke ruang kosong gigi nomor lima. Akibatnya, gigi yang akan tumbuh

menggantikan gigi nomor lima tertutup gigi nomor enam yang miring. Berikutnya, gigi pengganti akan tumbuh tidak normal. Misalnya miring, berputar, atau gingsul. Kondisi gigi nomor enam yang miring atau berpindah tempat inilah yang dicegah dengan pemasangan space maintainer yaitu alat yang digunakan untuk menjaga ruang akibat kehilangan dini gigi sulung, alat ini yang dipasang diantara dua gigi. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa gigi sulung tidak hanya berfungsi untuk mengunyah makanan, tetapi juga sebagai penunjuk jalan bagi pertumbuhan gigi permanen yang akan menggantikannya. Jika gigi sulung tercabut terlalu cepat, gigi permanen akan kehilangan arahnya sehingga erupsinya dapat terganggu.2 2.1.1 Sebab Tanggalnya Gigi Sulung Tercabutnya gigi sulung yang terlalu cepat dapat disebabkan karena beberapa hal, antara lain: 2,3 tercabutnya gigi sulung karena terjatuh atau kecelakaan adanya penyakit atau kondisi yang menjadi penyebab premature ekstraksi karies besar pada gigi yang tidak bisa dirawat lagi resorpsi terlalu dini dari akar-akarnya 2.1.2 Akibat Tanggalnya Gigi Sulung a. Tanggalnya gigi insisivus sulung Pada keadaan crowded tanggalnya gigi seri susu yang karies berpengaruh terhadap perkembangan oklusi dan penutupan ruang dapat terjadi. Bila gigi seri sulung tanggal karena benturan maka pergeseran atau luka dari gigi pengganti dapat terjadi. b. Tanggalnya gigi kaninus sulung Tanggalnya gigi kaninus yang terlalu cepat dapat diikuti dengan hilangnya ruang. Tanggalnya gigi kaninus secara dini terutama pada rahang bawah, dapat menimbulkan resorpsi akar gigi insisivus lateralis permanent yang crowded. Keadaan ini seringkali unilateral sehingga gigi insisivus yang crowded tergeser ke sisi tersebut dengan disertai pergeseran garis tengah. Keadaan ini merupakan akibat paling serius dari tanggalnya gigi kaninus sulung karena dapat menyebabkan oklusi yang tidak simetris. c. Tanggalnya gigi molar sulung Tanggalnya gigi molar kedua sulung yang terlalu cepat mengakibatkan pergerakan ke depan dari gigi molar pertama tetap yang menutupi ruang untuk erupsi gigi premolar tetap. Tanggalnya gigi molar pertama sulung juga menyebabkan hilangnya ruang untuk erupsi gigi premolar tetap, sebagian karena pergeseran ke depan dari gigi belakang dan sebagian karena crowded gigi insisivus seperti pada kaninus sulung.

2.3.5.1 Space Maintainer Lepasan Alat ini digunakan khusus bila gigi hilang dalam satu kuadran lebih dari satu gigi. Alat lepasan ini sering merupakan satu-satunya pilihan karena tidak adanya gigi penyangga yang sesuai untuk alat cekat. Alat ini dapat ditambahkan gigi-gigi artificial untuk mengembalikan fungsi estetik.13 Alat ini digunakan pada rahang atas maupun rahang bawah dimana telah kehilangan gigi bilateral lebih dari satu, alat ini juga digunakan pada kasus tanggalnya gigi M2 sulung sebelum erupsi M1 permanen. space maintainer GTS memiliki konstruksi yang sederhana, pergerakan fungsional baik dan biaya yang relatif murah. Pembersihan GTS dan gigi yang tepat penting untuk mengurangi kemungkinan berkembangnya lesi karies yang baru, alat space maintainer lepasan dari berbagai tipe tidak boleh dianjurkan untuk pasien anak yang mempunyai masalah karies dan kebersihan mulut yang jelek. Masalah yang sering timbul dari pemakaian alat ini adalah malasnya anak memakai alat sehingga fungsi space maintainer tidak tercapai dan alat jarang dibersihkan sehingga menyebabkan iritasi jaringan mulut. 2.3.5.2 Space Maintainer Cekat Ada beberapa macam jenis space maintainer cekat yang sering digunakan dalam klinik, yaitu: bandloop, Crown-loop, distal shoe, dan lingual arch.13 2.3.5.2.1 Band and loop space maintainer Band and loop dirancang untuk mempertahankan ruang dari tanggalnya satu gigi dalam satu kuadran. Alat ini digunakan pada kasus tanggalnya gigi molar satu sulung dan molar dua sulung secara dini untuk mencegah migrasi ke mesial yang berhubungan dengan erupsi gigi molar satu permanen, selain itu alat ini juga digunakan pada kasus tanggalnya gigi kaninus sulung secara dini untuk mencegah pergerakan insisivus lateral permanen. Band and loop ini lebih disukai karena proses pembuatannya lebih mudah, waktu kerja yang singkat, tidak perlu dilakukan anestesi terlebih dahulu untuk pemasangan band karena tidak ada preparasi yang dilakukan pada gigi, pengaplikasiaannya mudah dan lebih ekonomis. 2.3.5.2.2 Crown-loop Space Maintainer Jenis crown loop ini biasa digunakan pada kasus: 1. gigi abutment bagian posterior mengalami karies yang luas dan memerlukan restorasi mahkota. 2. gigi abutment pernah mendapatkan perawatan pulpa yang mana dalam kasus mahkota perlu dilindungi secara menyeluruh. Keuntungan: * konstruksinya tampak lebih ringan * ekonomis

* memperbaiki fungsi kunyah * tidak menghalangi over erupsi gigi antagonis 2.3.5.2.3 Distal Shoe Space Maintainer Alat ini digunakan dimana molar dua sulung hilang sebelum erupsi molar satu permanen. Fungsinya adalah untuk menuntun erupsi dari molar pertama permanen ke posisinya yang normal dalam lengkung rahang. Adapun kontraindikasi dari penggunaan alat ini ialah pada pasien dengan oral hygiene yang jelek, pada keadaan dimana hilangnya beberapa gigi sehingga abutment akan kurang mendukung alloy yang disemen, dan kurangnya kerja sama dari pasien dan orang tua. Pada keadaan saat distal shoe merupakan kontra indikasi, perawatan yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan alat yang removable atau cekat yang tidak memasuki jaringan tetapi memberi tekanan pada ridge mesial molar permanen yang belum erupsi. 2.3.5.2.4 Lingual Arch Space maintainer lingual arch terbagi atas dua, yaitu: 1. Lingual arch pasif Merupakan space maintainer pilihan setelah kehilangan banyak gigi pada lengkung RA/RB, terutama jika insisivus permanen RB terlihat crowded. Alat ini digunakan sebagai space maintainer bilateral cekat pada RB dan bersifat pasif karena tidak dapat diatur begitu disemen pada molar dua sulung. Adapun keuntungan dari alat ini yaitu karies gigi rendah, ekonomis, dan adaptasi dengan pasien lebih baik. b. Alat Nance rahang atas Alat Nance digunakan ketika satu atau lebih molar susu tanggal secara dini pada rahang atas. alat ini didesain seperti pada lingual arch soldering kecuali pada bagian anterior kawat tidak menyentuh permukaan lingual pada gigi depan atas, kawat lingual dapat mengikuti bentuk palatum dan kawat yang digunakan berukuran 0.025 inchi. pada penggunaan space maintainer jenis lingual arch ini pasien harus diperiksa secara periodic untuk memastikan bahwa kawat lingual tidak mengganggu erupsi dari gigi C dan P, serta tidak mengganggu jaringan palatum. Indikasi pencabutan gigi pada gigi decidui/susu antara lain: 1.Gigi ekstra yang menghambat pertumbuhan gigi lain 2. Gigi persistensi, dimana gigi sulung tidak tanggal pada waktunya sehingga menyebabkan gigi permanen terhambat pertumbuhannya. 3. Gigi susu yang merupakan fokus infeksi

4. Gigi susu dengan karies besar sehingga gigi menjadi non vital 5.Gigi susu yang sudah goyah dan sudah waktunya tanggal 6.Gigi susu yang akarnya menyebabkan ulkus dekubitus. Indikasi ekstraksi gigi permanen dilakukan karena berbagai sebab antara lain: 1.Gigi yang berlubang besar sehingga tidak dapat ditambal lagi dan tidak dapat dilakukan perawatan endodontik, misalnya pada gigi dengan akar bengkok, ataupun saluran akar buntu. 2.Gigi yang sangat goyah, oleh karena resorbsi tulang alveolar misalnyapada atropi senilis, patologis, maupun truama. 3. gigi impaksi 4. Untuk kepentingan ortodontik, biasanya hal ini merupakan perawatan konsul dari bagian ortodontik dengan mempertimbangkan pecabutan gigi untuk mendapatkan tuangan yang dibutuhkan dalam perawatannya. 5. Gigi yang merupakan fokus infeksi, dimana keberadaan gigi yang tidak sehat dapat merupakan sumber infeksi bagi tubuh. 6. Gigi yang menyebabkan trauma jadingan lunak sekitarnya. 7.Penderita yang mendapat terapi radiasi pada regio kepala dan leher dapat dilakukan ekstraksi pada gigi yang terkena radiasi. Radiasi dapat menyebabkan kerapuhan gigi, karies pada gigi, dan pada gigi yang sebelumnya sudah rusak bila terkena radiasi dapat menjadi lebih parah. Komplikasi yang paling sering oleh karena ekstraksi gigi setelah terapi radiasi adalah septikemia dan osteoradionecrosis/ORN (Koga et al, 2008) 8. Gigi dengan supernumerary, dimana gigi tumbuh berlebih dan tidak normal. 9.Gigi dengan fraktur/patah pada akar, misalnya karena jatuh. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit berkelanjutan pada penderita sehingga gigi tersebut menjadi non-vital atau mati. 10. Gigi dengan sisa akar, dimana sisa akar akan menjadi patologis karena hilangnya pembuluh darah dan jaringan ikat, sehingga kondisi ini membuat akar gigi tidak vital. 11.Gigi dengan fraktur/patah pada bagian tulang alveolar ataupun pada garis fraktur tulang alveolar. 12. Gigi yang terletak pada garis fraktur yang mengganggu reposisi. 13.Keinginan pasien untuk dicabut giginya. Beberapa alasan penderita ingin mencabut giginya antara lain: a.Ingin terhindar dari rasa sakit yang sering mengganggu. b.Ingin diganti dengan gigi tiruan yang menurutnya lebih baik.

c.Enggan / tidak punya waktu untuk datang berulang-ulang ke dokter gigi. d.Faktor ekonomi. e.Faktor ketidaktahuan penderita.

You might also like